Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31406 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sekalipun Indonesia telah meratifikasi kovenan international perlindungan anak,tetapi realisasi hak anak di negeri ini masih sangat belum bisa di bilang menggembirakan.Fakta sebanyak 8 juta anak mengalami busung lapar;promosi produk susu pengganti ASI (Air Susu Ibu) yang cenderung berlebihan, hanya sekitar 30 % anak yang sudah memiliki akta lahir;hingga kekerasan seksual pada anak yang menembus angka 87%;adalah gambaran masih rendahnya kualitas perlindungan hak-hak anak di negeri yang dikenal berpenduduk ramah tamah ini...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Huston
Jakarta: Serat Alam Media, 2015
290 SMI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
TIJUDIP
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pertama hasil penelitian dari pusat penelitian Islam dan masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Jakarta,menyimpulkan bahwa sebagian besar guru agama di Indonesia anti - toleransi agama. Survei ini diumumkan pada 25 November lalu dengan obyek penelitian 500 guru agama Islam di 500 SMA/SMK di Jawa selama kurun Oktober 2008. Hasil survei menunjukkan 62,4 % dari para guru agama Islam yang disurvei, yang berasal dari Nahdlatul Ulama dan Muhamadiyah - dua organisasi Islam yang paling besaegeri ini menolak kepemimpinan non Muslim....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This article describes the dynamics of religious authority in Indonesia. It explores who is eligible to hold the religious authority and on what condition. One of the religious authoritives instution in Indonesia is MUI (the National Council of Indonesian Ulama)....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
PNMAS 22(1-3)2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sinar Grafika, 1999,
R 344.096 Und
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wattimena, Reza Alexander Antonuis, 1983-
"ABSTRAK
Tulisan ini hendak memahami hubungan antara agama dan kekuasaan. Di satu sisi, pada dirinya sendiri, agama adalah sebentuk kekuasaan yang bisa mengatur hidup banyak orang. Di sisi lain, agama kerap menjadi pembenaran bagi kekuasaan yang ada, walaupun ada unsur ketidakadilan di dalamnya. Untuk mendalami hal ini dibutuhkan pandangan yang melintasi berbagai disiplin ilmu, mulai dari filsafat, politik, budaya sampai dengan kajian agama. Tulisan ini juga dapat dilihat sebagai sebentuk kritik ideologi yang hendak melucuti isi ideologis dari agama, sehingga ia bisa kembali menjadi terang bagi hidup manusia, dan bukan sekedar alat politik, seperti yang sekarang ini terjadi di Indonesia. Tulisan ini juga berusaha memahami hubungan antara agama dan kekuasaan di Indonesia."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2019
330 ASCSM 46 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Elviera N
"Masa remaja merupakan masa mencari identitas (Erikson dalam Hurlock, 1993). Identitas diri yang dicari berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya ?. Apabila dikaitkan dengan pembentukan identitas religious belief sebagaimana diisyaratkan oleh krisis Identity vs Identity Diffusion, masa remaja merupakan saat menguatnya kesadaran beragama (Ingersol, 1989). Hal senada juga dikemukakan oleh Hall & James dalam Ingersol, 1989 yang menyatakan masa remaja merupakan periode kritis dalam aspek perkembangan agama.
Seorang remaja membutuhkan agama sebagai suatu keyaldnan yang bermakna dan dapaf menolong dirinya, mengingat remaja merupakan periode yang diwamci oleh ketegangan {strain) dan perasaan tidak aman (insecure) sehingga seorang remaja memerlukan agama yang akan membantunya melalui doa dan memberinya perasaan aman (Hurlock, 1993).
Sebagai reaksi terhadap keadaan ini maka remaja membentuk kepercayaan/keagamaan baru yang dirasakan dapat mengisi kekosongan hidup remaja. Gerakan keagamaan yang muncul bisa saja berkonotasi positif atau negatif, tergantung bagaimana penilaian sosial dan kultur setempat. Saat ini gerakan keagamaan tersebut dapat juga ditemukan di Indonesia dengan pengikut yang cukup banyak seperti Islam Jama'ah. Children of God, Gerakan Kharismatik dan lain sebagainya.
Penelitian ini hendak mengkaji secara spesifik mengenai perbandingan penghayatan makna hidup antara kelompok remaja gereja dan gerakan kharismatik. Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara anggota remaja gereja dan gerakan kharismatik dalam hal penghayatan makna hidupnya. Adapun alasan diangkatnya topik mengenai religius adalah selain senafas dengan falsafah Pancasila yang meletakkan sila KeTuhanan Yang Maha Hsa pada posisi pertama, bidang agama dapal dipandang sebagai jawaban amisipasi daiam upaya menangkal risiko-risiko yang menyertai kemajuan teknologi khususnya bagi generasi muda bangsa Indonesia.
Dalam penelitian ini digunakan metodologi kuantitatif dengan alat ukur berupa Purpose in Life Test (PIL Test) dan kuesioner pembantu. Sedangkan hipotesa penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara anggota reinaja gereja dan gerakan kharismatik dalam hal pencapaian makna hidup.
Hasii penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menjadi anggota gereja, kelompok remaja pada gereja menemukan makna hidupnya dan dengan menjadi ansgota gerakan kharismatik, kelompok remaja pada gerakan kharismatik menemukan makna hidupnya. Terdapat perbedaan yang signifikan antara anggota remaja anuuota gereja dan anggota remaja gerakan kharismatik dimana anggota remaja gerakan kharismatik lebih menemukan makna hidupnya dibandingkan anggota remaja gereja.
Peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan mengenai tipe kepribadian manusia yang bagaimanakah yang terbuka untuk mengikuti gerakan kharismatik, mengingat tidak semua orang bersedia mengikuti gerakan kharismatik! Apakah terdapat korelasi tipe kepribadian dengan gerakan kharismatik, dimana hasil tersebut akan memperkaya penelitian di bidang psikologi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>