Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4234 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kemajemukan suku dan agama di Indonesia adalah kekayaan bangsa yang luar biasa.Sejak jaman kerajaan Hindu pada abad ke IV hingga Indonesia kini,bangsa Indonesia tidak mempunyai masalah yang serius dengan SARA...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Mozin
"ABSTRAK
\
minoritas group kerap kali menimbulkan persoalan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Dalam pengalaman Gorontalo selama menjadi bagian dari propinsi Sulawesi Utara, diskriminasi akibat dominasi etnis ini berwujud dalam rekruitmen politik dalam jabatan ? jabatan public, distribusi anggaran, pembangunan dan sector lainnya. Persoalan diskriminasi ini menjadi
salah satu faktor penting yang memicu terjadinya tuntutan pembentukan propinsi Gorontalo dengan memanfaatkan momentum pelaksanaan otonomi daerah. Dalam pengalaman Gorontalo, pembentukan propinsi Gorontalo yang lepas dari propinsi induk, Sulawesi Utara tidak hanya syarat - syarat administratif yang diatur dalam UU, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh proses politik baik
yang diperjuangkan oleh masyarakat setempat baik di tingkat lokal maupun nasional. Proses politik inilah yang akan memberikan penekanan tersendiri bagi para pengambil keputusan politik di tingkat nasional, apakah akan menyetujui pembentukan Propinsi Gorontalo atau justru menetapkan Gorontalo sebagai bagian dari wilayah Propinsi Sulawesi Utara dengan status daerah otonom kabupaten/kota.
Merujuk deskripsi diatas, maka penelitian ini selanjutnya akan
memfokuskan pada sejumlah permasalahan penelitian sebagai berikut :Pertama, bagaimana latar belakang pembentukan propinsi Gorontalo sehingga terpisah dari propinsi Sulawesi Utara yang merupakan daerah induk? Kedua, bagaimanakah peranan kelompok etnis Gorontalo dalam perjuangan politik pembentukan Propinsi Gorontalo? Ketiga, bagaimanakah perkembangan Propinsi Gorontalo pasca pemekaran?
Penelitian ini bertujuan; mengetahui faktor ? faktor yang menjadi latar
belakang gagasan pembentukan propinsi Gorontalo, peranan politik kelompok etnis Gorontalo dalam memperjuangkan pembentukan propinsi Gorontalo dan dinamika politik yang berlangsung selama proses politik pembentukan propinsi Gorontalo Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana penulisan penelitian ini menggunakan metode penulisan deskriptif dan eksplanasi. Yang
dimaksud dengan deskriptif adalah metodologi yang menemukan pengetahuan tentang objek research pada suatu masa tertentu dengan cara mengumpulkan data berupa kata ? kata, gambar dan bukan angka ? angka. Pendekatan teoritik yang digunakan untuk menganalisis permasalahan adalah teori partisipasi politik, teori otonomi daerah dan desentralisasi, serta teori konflik dominasi etnis.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut; Pertama, bahwa terdapat sejumlah faktor yang menjadi latar belakang tuntutan masyarakat atas pembentukan propinsi Gorontalo, pertama, isu desentralisasi dan otonomi daerah sebagai instrumen peningkatan partisipasi dan pembangunan daerah telah mendorong masyarakat untuk mengekspresikan tuntutan politiknya, kedua, diskriminasi dalam rekruitmen politik jabatan ? jabatan strategis dalam pemerintahan. Ketiga, ketimpangan distribusi anggaran dan pembangunan di Gorontalo. Peran politik etnis Gorontalo ini diwujudkan dalam
bentuk; pertama, penggalangan dukungan dan mobilisasi politik baik di lingkup lokal maupun nasional, kedua, pembentukan organisasi persiapan guna mengorganisir seluruh kegiatan politik, dan ketiga, pembentukan pemerintahan persiapan propinsi Gorontalo.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah, pertama, terjadi dominasi etnis
Minahasa atas etnis Gorontalo selama pemerintahan propinsi Sulawesi Utara. Kedua, redistribusi kekuasaan menjadi resolusi konflik akibat konflik antara Minahasa sebagai dominan group dan Gorontalo sebagai minoritas group. Ketiga, peran politik etnis Gorontalo diwujudkan dalam bentuk partisipasi politik otonom. Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah pertama, dalam konteks pembentukan propinsi Gorontalo maka konflik politik akibat diskriminasi politik yang dilakukan oleh dominan group tidak selamanya memicu ketegangan sosial di tingkat massa akar rumput, temuan penelitian justru memperlihatkan karakteristik etnis Minahasa dan Gorontalo terutama di level elit mampu melakukan mediasi konflik secara efektif dengan mendukung proses redistribusi kekuasaan melalui pembentukan struktur politik baru berupa propinsi Gorontalo. Redistribusi kekuasaan sebagai resolusi konflik dalam pembentukan propinsi
Gorontalo merupakan penjelasan teoritik yang efektif dalam memediasi konflik kekuasaan. Kedua, merujuk pada bentuk partisipasi politik etnis Gorontalo maka merupakan partisipasi politik otonom yang dilakukan oleh masyarakat yang memang memiliki kesadaran sejarah dan visi tentang kemampuan mereka dalam membangun Gorontalo jika berdiri sebagai propinsi tersendiri sebagai penerapan prinsip otonomi daerah. Dengan demikian, teori partisipasi politik dan desentralisasi dapat memadai untuk menjelaskan proses politik pembentukan
propinsi Gorontalo "
2007
T 23850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini bermaksud menunjukkan kegiatan operasional Polres
Kotawaringin Barat yang berhasil dalam menangani konflik dan meredam potensi
konflik antar suku bangsa yang berdarah di Kabupaten Kotawaringin Barat pada
awal tahun 2001. Konflik antar suku Madura dan non Madura (khususnya suku
Dayak) yang berawal dari Kabupaten Kotawaringin Timur (Sampit) telah
merebak ke wilayah lain di sekitarnya yaitu di Pontianak, Kuala Kapuas dan
Kota Waringin Barat yang mengakibatkan timbulnya kerugian harta benda dan
korban jiwa serta eksodus suku Madura ke luar wilayah Kalimantan Tengah
untuk mengungsi di wilayah lain yang lebih aman. Kotawaringin Barat sebagai
kabupaten yang berbatasan dengan Kotawaringin Timur telah terkena dampak
kerusuhan akibat konflik yang terjadi yaitu dengan terjadi ketegangan diantara
warga suku Madura dan non Madura walaupun belum sempat memuncak dan
pecah menjadi kerusuhan seperti yang terjadi di wilayah sekitarnya namun
demikian sebanyak 20.177 orang atau separuh dari jumlah penduduk Madura
telah mengungsi atau diungsikan. Keadaan ini merupakan potensi terjadinya
konflik yang lebih besar apabila tidak ditangani dengan baik oleh aparat
keamanan dan pihak lain yang terkait.
"
Jurnal Polisi Indonesia, Vol. 4 (2003) Mei : 89-107, 2003
JPI-4-Mei2003-89
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Istilah seleksi dari kata sellection .Menurut kamus Oxford Advamced Learner's Dictionary,to select artinga menentukan sesuatu melalui berbagai pertimbangan yang lebih seksama...."
SEBUPUI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsuddin Haris
Jakarta: Erlangga, 1999
321.8 SYA r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Candella Anindya
"Dalam sejarah, salah satu penyebab konflik yang sering berulang adalah konflik agama. Salah satu bentuk kasus ini terjadi pada orang-orang Romani selama Abad Pertengahan Eropa, karena mereka menjadi sasaran prasangka dari umat Kristen dan Katolik Eropa. Ini menjadi masalah bagi orang-orang Romani karena kekuatan Gereja menyaingi kekuatan negara pada saat itu. Kasus seperti itu ditunjukkan dalam adaptasi musikal The Hunchback of Notre-Dame karya Victor Hugo (1831) produksi Walt Disney, yang dibawakan oleh La Jolla Playhouse pada tahun 2014. Dengan menjelajahi profil rasial orang-orang Romani dalam musikal dan memeriksa tindakan antagonis terhadap mereka, kita bisa melihat bagaimana agama digunakan oleh antagonis sebagai instrumen kekuatan untuk mengerahkan prasangka.

Throughout the course of history, a recurring cause of conflict has been a conflict of religions. One such case happened on the Romani people during the Middle Ages of Europe, as they were the targets of prejudice from the European Christians and Catholics. This was problematic to the Romani people as the power of the Church rivalled the power of the state at the time. Such a case was demonstrated in Walt Disney’s musical adaptation of Victor Hugo’s The Hunchback of Notre-Dame (1831), performed by La Jolla Playhouse in 2014. By exploring the racial profiling of the Romani people in the musical and examining of the antagonist’s actions against them, we can see how religion was used by the antagonist as an instrument of power to exert prejudice."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Suwarno
"Konflik yang terkait dengan isu keagamaan sering timbul dengan sangat mudah. Tanpa menafikan hadirnya oknum provokator, konflik ini biasanya muncul karena rendahnya sikap saling pengertian dan terbatasnya komunikasi antar agama. Dalam artikel ini, penulis berpandangan bahwa mediasi –sebagai salah satu jalan keluar yang popular untuk mengatasi konflik keagamaan, yang lebih menekankan terwujudnya kesepakatan damai antar pemeluk agama– kurang cocok untuk kondisi di Indonesia. Berdasarkan analisis atas usaha untuk resolusi konflik keagamaan di Indonesia, upaya yang lebih cocok untuk dilakukan adalah yang mengarah pada upaya saling memahami antar kelompok agama yang berbeda-beda. Hal itu dapat diusahakan melalui peningkatan komunikasi antar pemeluk agama, termasuk melalui jalur pendidikan formal, dialog antar agama, hingga memperluas ruang publik untuk pengembangan tradisi peace building."
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2005
297 JAMI 43:2 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hannibal
"ABSTRAK
Rancangan Program Dzikir Untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Narapidana
Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Pemuda Tangerang?
(83 halaman + xiii halaman, 5 Tabel, 8 Gambar dan Lampiran)
Untuk terciptanya pcmbinaan di Lapas khususnya pcmbinaan
kepribadian sebagai pembinaan tahap awal, diperlukan sikap penerimaan diri
narapidana dalam menerirna kenyataan peristiwa hukum yang dialaminya.
Dengan penerimaan diri tersebut diharapkan sikap mereka menjadi ikhlas dan
mau berperan aktif dalam pembinaan di Lapas. Program dzikir yang ditawarkan
adalah dzil-:ir dengan metode Tareqat Qadiriyah Naqsabandiyah (TQN).
Kegiatan dzikir ini menjadi stimulus bempa informasi baru dalam bentuk
keyakinan atas nilai-nilai kcbesaran Allah SWT yang harus ditaali dan dipatuhi
sebagai penentu atas segala masalah yang teljiadi agar tercipta keseimbangan
pada elemen kognisi narapidana sehingga merubah sikap menarik diri menjadi
menerima masalahnya dengan ikhlas dan mau mentaati dan mematuhi segala
apa yang menjadi kewajibannya, termasuk berperan aktif dalam pembinaan di
Lapas."
2007
T34067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan PARIBA, 1999
R 320 UND
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Masykur Musa
Jakarta: Pustaka Indonesia Satu (PIS), 2003
324.6 Mus s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>