Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Observation on infection of fungus entomopathogen metarhizium anisopliae on insect brown plant hopper was carried out using scanning electron microscope (SEM) ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini cukup besar, sehingga tidak bisa mengandalkan pemenuhan kebutuhan sumber karbohidrat hanya pada beras...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"beras merupakan makanan pokok bangsa Indonesia, khusunya masyarakat Tasikmalaya. Hasil penelitian sebelumnya menunjukan adamya kandungan chlor pada beras yang di jual di Jawa Barat dan Sumatera"
610 JKKI 6:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chaerul Mazhar
"Beras merupakan komoditi pangan yang sangat strategis di Indonesia.
Dengan adanya kesepakatan GATT/WTO (General Agreement on Tariff and
Trade/World Trade Organization), pasar beras makin terbuka dengan
proteksi yang semakin berkurang. Dalam kondisi demikian, kemandirian
ekonomi hanya dapat dipertahankan dengan memantapkan ketahanan
ekonomi melalui peningkatan daya saing. Pada perberasan hal ini dapat
dipacu melalui perbaikan teknologi input dan pengurangan kehilangan hasil
pada penanganan pascapanen.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menguji pengaruh variabel teknologi
terhadap tingkat kehilangan hasil pascapanen padi, serta (2) Menganalisis
besar pengaruh tingkat kehilangan hasil pascapanen padi terhadap daya
saing beras nasional. Survei dilakukan di Kabupaten Karawang pada Juli
hingga Agustus 2007.
Data hasil survei dianalisis menggunakan regresi untuk melihat pengaruh
variabel teknologi terhadap tingkat kehilangan hasilnya. Selanjutnya
koefesien yang didapatkan akan disimulasikan melalul Policy Analysis Matrix
(PAM) untuk melihat dampak penurunan kehilangan hasil terhadap daya
saing beras produksi dalam negeri.
Perbaikan variabel teknologl akan dapat menekan tingkat kehilangan hasil
pascapanen padi. Penguatan daya saing beras produksi dalam negeri terlihat
dengan meningkatnya efesiensi sebesar masing-masing 2,17% dan 2,01%.
Hal ini akan meningkatkan social benefit dan private benefit masing-masing
sebesar Rp. 143,266 dan 155,711 per hektar lahan per musim tanam.
Berkaitan dengan desakan liberalisasi perdagangan, kebijakan Pemerintah
berupa proteksi dan insentif pada usaha tani padi dalam jangka pendek perlu
dipertahankan. Sedangkan dalam jangka panjang, upaya-upaya untuk
peningkatan produktivitas dan efesiensi biaya hendaknya segera dilakukan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T33954
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The objectives of this research were to study the effects of SRI method on the decrease of Fe-available (Fe2+) and its relation to soil nutrient status and rice yeild which planed in newly opened ricefiled....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The research of growth and yield of rice at various hill spacing and seedling number per hill on the system of rice intensification method was conducted at land field Agricultural Faculty Andalas University Limau Manis Padang....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yuswardi Azwar
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S33359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Nuryawati
"Pengukuran kandungan nitrogen pada tanah atau tanaman merupakan dasar utama dalam monitoring dan pengambilan keputusan dalam manajemen pemupukan tanaman. Kombinasi teknologi pengukuran menggunakan Bagan Warna Daun (BWD) dan drone dengan kamera multispektral diharapkan dapat memberikan terobosan baru bagi pertanian Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan algoritma pemrograman untuk membuat Normalized Difference
Vegetation Index (NDVI) mapping berdasarkan transformasi nilai BWD. Pengambilan foto udara dilakukan saat tanaman berumur 28, 35 dan 42 hari setelah tanam (HST) dengan ketinggian terbang 3 m. Pada hari yang sama, dilakukan pengukuran warna hijau daun dengan BWD. Nilai BWD kemudian ditransformasikan kedalam nilai tone mapping sebagai dasar pembuatan NDVI mapping. Algoritma pemrograman dikembangkan dalam software Matlab dan digunakan untuk menghitung nilai NDVI dengan menerapkan metode mtresholding yang bertujuan untuk menghasilkan nilai NDVI rata-rata yang mendekati nilai NDVI eksperimen di lapangan. NDVI rata-rata secara keseluruhan bertujuan untuk menangkap nilai NDVI global foto lahan yang merepresentasikan keseluruhan tanaman yang ada di foto. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada umur tanaman 28 dan 35 HST, simulasi terbaik menggunakan nilai treshold 0.18 dengan persentase error 18.7% dan 15.92%. Sedangkan pada umur 42 HST, simulasi terbaik menggunakan nilai treshold 0.20 dengan persentase error 13.55%. Kinerja program yang telah dikembangkan dapat dikatakan berhasil cukup baik. Secara kualitatif, hal ini dilihat dari hasil simulasi yang sudah dapat menampilkan perbedaan warna secara visual pada tingkat NDVI yang berbeda dan pada umur tanaman yang berbeda. Secara kuantitatif, ditunjukkan dengan nilai NDVI yang bertambah seiring bertambahnya umur tanaman.

Measurement of nitrogen content in the soil or plants is the primary basis in monitoring and decision making in crop fertilizer management. The combination of measurement technology using Leaf Color Chart (LCC) and unmanned aerial vehicle (UAV) equipped with multispectral cameras is expected to provide new insight into Indonesian agriculture. The purpose of this study is to develop a programming algorithm to create a Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) mapping based on LCC value transformation. Aerial imagery collected at a critical stage of rice growth at 28, 35, and 42 days after planting (DAP) with a flight height of 3 m. Ground measurements were taken along with the UAV campaign using LCC. The LCC value then transformed into the tone mapping value as a basis for making NDVI mapping. The programming algorithm was developed in Matlab software and is used to calculate NDVI values by applying the thresholding method, which aims to produce an average NDVI value close to the NDVI value of experiments in the field. The overall average NDVI aims to capture the global NDVI value of the photo of the land that represents all the plants in the photo. The simulation results show that at the age of plants 28 and 35 DAP, the best simulation uses a treshold value of 0.18 with an error percentage of 18.7% and 15.92%. Whereas at the age of 42 DAP, the best simulation uses a treshold value of 0.20 with an error percentage of 13.55%. The performance of the program developed can be said to be quite successful. Qualitatively, this can be seen from the simulation results, which have been able to display color differences visually at different NDVI levels and different plant ages. Quantitatively, it is shown by the NDVI value that increases with the age of the plant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Dewi Arumtyasari
"Kebutuhan beras yang tinggi sebagai bahan makanan pokok di Indonesia belum menjadi ukuran mudahnya pemasaran. Kesulitan ini antara lain disebabkan beberapa faktor antara lain mutu produk yang masih relatif rendah, tingkat efisiensi produksi rendah, dan kepercayaan konsumen terhadap mutu beras dalam negeri akan menurun akibat standar mutu yang tidak jelas dan terkadang tidak konsisten. Mencermati pasar beras komersial di Indonesia yang masih memiliki peluang dan pengalaman dalam komoditi beras baik dalam pelayanan publik maupun komersial, Perum Bulog membentuk unit otonom yakni Proyek Bisnis Industri Beras (Probis Industri Beras / PIB) yang harus mengutamakan kontinyuitas kualitas jasa dan produk untuk mendapatkan keunggulan bersaing dibanding kompetitornya.
Mutu beras menjadi prioritas dalam menggarap pasaran umum karena beras sebagai produk dan konsumennya sangat sensitif terhadap kualitas. Konsumen mudah beralih ke beras merek lain bila kualitasnya tidak memuaskan. Salah satu target konsep bisnis dengan pendekatan Six Sigma adalah mengurangi cacat (defect). Kualitas melalui penghitungan cacat yang terjadi menjadi acuan bagi penelitian ini. Pengukuran statistik dan analisis proses bisnis mencerminkan isi pesan Six Sigma yang mengedepankan inisiatif bisnis. Target kinerjanya adalah kinerja 99,9997 persen dimana cacat dalam banyak proses dan produk menjadi hampir tidak ada. PIB memiliki cacat proses per peluang (defects per opportunities - DPO) yakni : 0,001. Dengan memperhatikan angka DPMO pada tabel untuk menemukan sigma yang disajikan, dalam performa proses beras sekitar level 4,5 sigma (99,87 %). Peneliti melakukan penghitungan sesuai yang ada dalam tahapan DMAIC yakni pada proses measure (input, proses, dan output) dan grafik kontrol c untuk mengetahui prosentase kemampuan PIB dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan pada dua pabrikasi (DC Tambun dan Pabrikasi Candirejo Jawa Timur).
Dari hasil penghitungan dan pengolahan data, selama tahun 2006 tercatat beras cacat / rusak sebesar 0,2 % dari total realisasi yang secara keseluruhan disebabkan oleh rusaknya kemasan terutama kemasan 5 kg, Pemenuhan terhadap permintaan sebesar 82,96 %. Prosentase ketepatan waktu pengiriman sebesar 100%. Pada penghitungan grafik kontrol c ditemukan rata-rata pelayanan produk beras Indomaret berada dalam batas kontrol kecuali dua periode (September dan Oktober) yang melewati batas kontrol atas. Dari penilaian uji T, Nilai t hitung lebih kecil dibandingkan nilai t tabel (0,0046<2,201) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penanganan Indomaret oleh pabrikasi Probis Industri Beras yang khusus melayani komersial (DC Tambun) dengan pabrikasi yang berfungsi pelayanan publik dan komersial (Pabrikasi Candirejo).

High requirement of rice as main staple food in Indonesia, but its marketing is not simple. Some of the problems are low quality products, less production efficiency, and consumer's trust on domestic rice quality will be decrease as consequence of unclear standard quality and sometimes inconsistence. Indonesia commercial market is still has opportunities and experiences in rice as commodities in both public service and commercial, hence Perum BULOG is developing Proyek Bisnis Industri Beras (Probis Industri Beras / PIB) as an otonomous unit that its main target is continuously well quality product and service to gain excellent compete to other competitors.
Rice quality has become priority in common market. Consumers are easily switching to another brand if it is not satisfied. One of Six Sigma's business concept target is to make less defects. Quality through defect counting that become references to this research. Statistic measurements and business process analysis have proven that Six Sigma is business initiative. Performance target is 99.9997 percent, which defects in many process and product is almost nothing. PIB has 0.001 defects per opportunities (DPO). As DPMO number on table to find sigma that seen, it is about 4.5 sigma level (99.87%) in rice processing. Measurement according to DMAIC steps which are measure processing (input, process and output) and control-c chart to measure on 2 of PIB manufacturing (located on Candirejo - East Java and DC Tambun) capability percentage to fulfill customer desire and requirement.
Based on data counting and analyzing, in 2006, defect on rice is 0.2% of total realization which all is caused by packing factor, especially 5 kgs package. Accomplishment to demand is 82.96% and delivery - time accuracy percentage is perfectly 100%. By control-c chart, founds that average of rice product services of Indomaret lay on control boundary limits except on September and October which are upper limit over. Through T-test, calculation on t is less than t table (0.0046 < 2.201) which is concluded that there is no any significant differences in service to Indomaret between PIB manufacturing in DC Tambun that works on commercial specially and Candirejo that serves on both commercial and public service."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Khairatunnisa
"

Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi bahan makanan pokok penduduk dunia khususnya di Indonesia. Perluasan lahan pertanian masih perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan beras. Kendala utama pada lahan sawah yang baru dibuka adalah tingginya konsentrasi FeSO4 terlarut. Oleh karena itu diperlukan varietas padi yang tahan terhadap kondisi cekaman FeSO4 secara karakter agronomi dan molekulernya. Karakter agronomi yang dilihat berupa tinggi tanaman, skor leaf bronzing dan jumlah gabah per malai, sedangkan pada molekulernya dilihat ekspresi gen OsFER1 untuk mengetahui varietas yang tahan terhadap cekaman besi. Penelitian dilakukan sejak Agustus 2021 – Juni 2022 di Rumah Kaca dan Laboratorium Instrumentasi Terpadu Departemen Biologi FMIPA Biologi Universitas Indonesia. Konsentrasi FeSO4 yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0 dan 400 ppm dengan menggunakan enam varietas padi sawah yaitu Ciherang, Inpari 42, Inpari 30, Sunggal, Logawa dan Cibogo. Untuk uji molekuler digunakan gen alfa-tubulin sebagai (TUB) sebagai gen referensi untuk normalisasi kuantitas cDNA dari gen feritin di masing-masing varietas padi. Hasil pengamatan fase vegetatif, varietas Ciherang memiliki viabilitas tertinggi yaitu 77,2%. Rata-rata pertumbuhan tanaman terbaik untuk tanaman kontrol adalah Ciherang (6,805 cm ± 2,708), sedangkan untuk perlakuan 400 ppm, FeSO4 adalah Inpari 30 (4,03 cm ± 1,183). Tinggi tanaman kontrol terbaik adalah Ciherang (68,116 cm ± 0,685), dan pada perlakuan 400 ppm FeSO4 Inpari 30 (40.3 ± 0,4925). Skor bronzing daun tertinggi dengan skor 6 adalah Logawa, sedangkan skor 1 adalah Inpari 30. Bulir padi dihasilkan pada fase generatif oleh varietas Ciherang sebanyak 72 bulir, terdiri dari 44 bulir isi dan 28 bulir kosong pada perlakuan control. Sedangkan pada perlakuan 400 ppm FeSO4 dihasilkan oleh varietas inpari 30 sebanyak 90 bulir, yang terdiri dari 35 bulir isi dan 55 bulir kosong. Hasil uji molekuler pada perlakuan kontrol, Ciherang memiliki nilai rasio ekspresi gen OsFER1 yang paling tinggi yaitu (1,01 ± 0,194), sedangkan pada perlakuan 400 ppm FeSO4 adalah varietas Inpari 30 yaitu (4,01 ± 2,286). Berdasarkan pengujian pada fase vegetatif, generatif dan molekuler, varietas Inpari 30 adalah varietas yang toleran terhadap cekaman FeSO4.

 


Rice (Oryza sativa L.) is a rice-producing plant which is a staple food for the world's population, especially in Indonesia. Expansion of agricultural land still needs to be done to meet rice needs. The main obstacle in newly cleared paddy fields is the high concentration of dissolved FeSO4. Therefore, rice varieties that are resistant to FeSO4 stress conditions are needed in terms of agronomic and molecular characters. The agronomic characters were seen in the form of plant height, leaf bronzing score and the number of grains per panicle, while on the molecular level, the expression of the OsFER1 gene was seen to determine varieties that were resistant to iron stress. The research was conducted from August 2021 – June 2022 in the Greenhouse and Integrated Instrumentation Laboratory, Department of Biology, FMIPA Biology, Universitas Indonesia. The concentrations of FeSO4 used in this study were 0 and 400 ppm using six varieties of lowland rice, namely Ciherang, Inpari 42, Inpari 30, Sunggal, Logawa and Cibogo. For the molecular test, the alpha-tubulin gene (TUB) was used as the reference gene for normalizing the cDNA quantity of the feritin gene in each rice variety. The results of the observation of the vegetative phase, the Ciherang variety had the highest viability of 77.2%. The best average plant growth for control plants was Ciherang (6.805 cm ± 2.708), while for the 400 ppm treatment, FeSO4 was Inpari 30 (4.03 cm ± 1.183). The best control plant height was Ciherang (68.116 cm ± 0.685), and in the treatment of 400 ppm FeSO4 Inpari 30 (40.3 ± 0.4925). The highest leaf bronzing score with a score of 6 was Logawa, while the score of 1 was Inpari 30. In the generative phase, the control treatment of the Ciherang variety produced 72 rice grains consisting of 44 filled grains and 28 empty grains. In the treatment of 400 ppm FeSO4 inpari 30 variety produced 90 grains consisting of 35 filled grains and 55 empty grains. Molecular test results in the control treatment, Ciherang had the highest OsFER1 gene expression ratio (1.01 ± 0.194), while in the 400 ppm FeSO4 treatment the Inpari 30 variety was (4.01 ± 2.286). The lowest OsFER1 gene expression ratio at a concentration of 0 ppm FeSO4 was the Sunggal variety (0.03 ± 0.398) and the Logawa variety (0.03 ± 0.004), while at a concentration of 400 ppm FeSO4 the Cibogo variety (0.02 ± 0.0008). Based on tests on the vegetative, generative and molecular phases, the Inpari 30 variety is a variety that is tolerant to FeSO4 stress.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>