Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111684 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Airworthiness standards for transport category airplane must be met of each appropriate Civil Aviation Safety Regulations (CASR) Indonesia if the airplane will be operated in Indonesia...."
JUPERKO
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Fadiilah
"ABSTRAK
Dunia industri penerbangan adalah industri yang banyak akan peraturan yang mengatur operasional industri tersebut. Regulasi mengenai perawatan dan operasional perlu diperhatikan setiap maskapai penerbangan untuk dapat beroperasional dengan baik dan sejalan dengan perarturan penerbangan yang berlaku. Penelitian-penelitian mengenai aircraft routing telah berkembang dengan berbagai pendekatan masing-masing untuk mengatasi permasalah aircraft routing yang dihadapi oleh setiap maskapai penerbangan. Setiap maskapai penerbangan harus menangani aircraft routing yang mengharuskan setiap pesawat dapat beroperasional untuk melayani semua rute yang dimiliki oleh maskapai penerbangan dengan turut juga memperhatikan aspek perawatan masing-masing pesawat. Kapasitas stasiun perawatan perlu dipertimbangkan untuk menjamin sebuah rangkaian penerbangan dapat mengakomodir kebutuhan akan perawatan pesawat terbang di akhir hari operasional setiap harinya. Selain itu disisi lain diperlukan adanya pertimbangan pada batasan operasional awak pesawat yang tentunya memiliki batasan-batasan waktu kerja sebagai awak pesawat. Untuk membangun perencanaan rute penerbangan yang dilayani masing-masing pesawat perlu dioptimalkan untuk meminimalisir missalignment dari perencanaan perawatan pesawat udara. Optimasi ini bernama AMRP (aircraft maintenance routing problem) yang mendefinisikan setiap rangkaian rute penerbangan yang ditugaskan pada pesawat udara untuk menjalankan operasional hariannya. Dengan adanya pertimbangan kapasitas stasiun dan batasan operasional awak pesawat maka dapat membuat pemilihan rangkaian rute yang lebih baik dan mengakomodasi batasan-batasan operasional awak pesawat. Validasi yang dilakukan untuk model adalah dengan memakai kasus operasional pesawat terbang pada sebuah maskapai dipakai. Hasil yang didapat dari pengembangan model didapatkan bahwa pertimbangan kapasitas pesawat dan kemampuan setiap bandara yang disinggahi oleh pesawat terbang perlu menjadi sebuah tambahan fungsi kendala optimasi untuk menjamin pemilihan rangkaian rute penerbangan yang sesuai dengan regulasi dan kemampuan stasiun penerbangan yang dilayani maskapai penerbangan serta batasan waktu kerja awak pesawat tidak terlewati

ABSTRACT
The world of the aviation industry is an industry that has many regulations governing the operation of the industry. Regulations regarding maintenance and operations need to be considered for every airline to operate properly and in line with applicable flight regulations. Research on aircraft routing has developed with various approaches to address aircraft routing problems faced by every airline. Every airline must handle aircraft routing, which requires each aircraft to operate to serve all routes sold by airlines by also taking care of the maintenance aspects for each aircraft. Maintenance station capacity needs to be considered to ensure that a series of flights can accommodate the needs of aircraft maintenance at the end of the operational day every day. On the other hand there is a need to consider the operational limitations of flight crew, which of course has limitations on working time as a flight crew. To build flight route planning served by each aircraft, it needs to be optimized to minimize missalignment from aircraft maintenance planning. This optimization is called AMRP (aircraft maintenance routing problem) which defines each set of flight routes assigned to aircraft to carry out its daily operations. With consideration of station capacity and operational limitations of the flight crew, it can make a better selection of routes and accommodate operational flight crew limitations. Validation carried out for the model by using the operational case of on an airline. The results obtained from the development of the model found that consideration of aircraft capacity and the ability of each airport visited by aircraft needs to be an additional optimization constraint function to ensure the selection of flight routes in accordance with the regulations and capabilities of flight stations served by airlines and also flight duty limitation not exceeded."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T51698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Margaretha Tika Larasati Guritno
"Skripsi ini telah diuji pada tanggal 4 Agustus 2004 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Program Studi Prancis, di hadapan Panitia Ujian yang terdiri atas: Ari A. Harapan M. Hum, Dr. J. Kadjat Hartojo, dan Renny S. Azwar M. A. Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai perkembangan pesawat Concorde sejak masih berupa gagasan, lalu realisasi gagasan tersebut, bagaimana pengoperasiannya secara komersial, apa saja dampak serta maknanya terhadap masyarakat, hingga penghentian operasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan sejarah pesawat Concorde, yaitu sejak gagasan mengenai pesawat komersial supersonik muncul di Prancis dan di Inggris pada akhir tahun 1950-an, hingga akhir pengoperasian pesawat Concorde pada tahun 2003. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pesawat Concorde bukan hanya sebuah prestasi dalam aeronautika Prancis maupun Inggris karena teknologi masa depan yang dimilikinya dan keberhasilan kerja sama kedua negara, tetapi Concorde juga sebuah prestise bagi kedua negara itu. Namun, masyarakat dunia harus kehilangan romansa penerbangan karena setelah 27 tahun melayani para pelanggannya dan membawa bendera Prancis dan Inggris dari Eropa ke Amerika Serikat, pengoperasian Concorde harus berakhir pada tahun 2003."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S14474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Ardiansyah
"Pesawat berpenumpang 19 orang dimodifikasi agar dapat mendarat di air dengan menggubah roda pendaratan dengan float. Float yang digunakan merupakan produk impor yang sebelumnya telah digunakan oleh pesawat sejenis. Float harus dapat menopang pesawat dan dapat menerima beban impak saat mendarat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah float yang merupakan produk impor tersebut dapat digunakan pada pesawat berpenumpang 19 serta meneliti pengaruh yang terjadi pada pelampung ketika melakukan pendaratan dipermukaan air. Tegangan dan displacement merupakan keluaran simulasi yang menjadi fokus penelitian. Parameter tersebut didapat dengan cara simulasi numerik pendaratan float dengan beberapa parameter seperti: kecepatan pendaratan dan massa pesawat. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa float dengan konfigurasi ketebalan sesuai dengan yang dikeluarkan oleh produsen, struktur utama (keel, sisterkeel, chine, gunwall) sebesar 3,5 mm serta wear strip sebesar 12 mm dapat digunakan pada pesawat berpenumpang 19 orang pada kecepatan landing 54 knots dan maximum landing weight 6.940 Kg. Selain itu diketahui juga bahwa semakin cepat kecepatan dan massa semakin berat pesawat maka stress dari float menjadi lebih besar. Serta didapat bahwa kecepatan merupakan faktor paling berpengaruh dalam keluaran hasil simulasi. Dengan bertambahnya kecepatan sebesar 40,7% maka penambahan beban menjadi 98,1%, sedangkan peningkatan massa sebesar 4,8% tidak memberikan penambahan beban yang terlalu besar yaitu sebesar 3,2%.

The 19-person aircraft was modified so that it could land on water by changing the landing gear with a float. The float used is an imported product that had previously been used by similar aircraft. Float must be able to support the aircraft and be able to take impact loads when landing. This study aims to determine whether the float which is an imported product can be used on passenger aircraft 19 and examine the effect that occurs on the buoy when landing on the surface of water. Stress and displacement are the output of the simulation that is the focus of research. These parameters are obtained by numerical simulation of a float landing with several parameters such as: landing speed and mass of the aircraft. From the results of the study found that the float with a thickness configuration in accordance with issued by the manufacturer, the main structure (keel, sisterkeel, chine, gunwall) of 3.5 mm and wear strip 12 mm can be used on 19 passenger aircraft at a landing speed of 54 knots and a maximum landing weight of 6,940 kg. It is also known that the faster the speed and the heavier mass of the plane, the greater the stress from the float. And it is found that speed is the most influential factor in the output of simulation results. With an increase in speed of 40.7%, the addition of the load to 98.1%, while an increase in mass of 4.8% does not provide an increase in the burden that is too large, amounting to 3.2%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Al Rasyid
"ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini membahas pola pembajakan pesawat udara aircraft hijacking dalam penerbangan sipil yang terjadi dalam periode 15 tahun 2002 hingga 2016. Pola tersebut dilihat melalui motif, modus operandi, jenis perjalanan, posisi pesawat, permintaan pelaku, jumlah pelaku, usia pelaku, dan tipe aircraft hijacking yang dilakukan. Pada tulisan ini, ditemukan 49 kasus aircraft hijacking dalam penerbangan sipil di seluruh dunia. Sebagai bentuk kejahatan transnasional, aircraft hijacking tersebut memiliki kecenderungan-kecenderungan membentuk sebuah pola yang dapat dikaji secara kriminologis. Pemahaman mengenai pola kasus ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait yang ada di Indonesia untuk melakukan evaluasi dalam bidang keamanan penerbangan.

ABSTRACT
This thesis examines the patterns of aircraft hijacking in civil aviation which occured in the period of 2002 to 2016 15 years. The pattern is seen through motives, modus operandi, types of flight, position of the aircraft, hijacker s demands, and the types of aircraft hijacking conducted by hijacker`s. In this thesis, 49 cases of aircraft hijacking were found in civil aviation aircraft around the world. As a form of transnational crime, these aircraft hijackings has tendencies that create some patterns which can be analyzed criminologically. Understanding the patterns of these cases is expected to be a consideration for Indonesia`s related stakeholders to evaluate its aviation security."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
K. Martono
Depok: Gramata Publishing, 2011
387.7 MAR P
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia Gislir
"[Pemberian kredit oleh perbankan membutuhkan dukungan kepastian hukum yang
setidaknya meliputi kepastian mengenai bentuk pengikatan jaminan yang dapat
dilakukan, kelengkapan lembaga yang mendukung pelaksanaan pengikatan
jaminan tersebut, kedudukan bank selaku kreditor pemegang jaminan, Pokok
permasalahan yang dibahas adalah bagaimanakah kedudukan kreditor dalam
pembebanan kepentingan internasional atas obyek pesawat udara yang timbul
akibat perjanjian pemberian hak jaminan kebendaan, serta bagaimanakah
perlindungan terhadap kreditor pemegang kepentingan internasional atas obyek
pesawat udara yang timbul akibat perjanjian pemberian hak jaminan kebendaan.
Penulisan Tesis ini menggunakan penelitian yuridis normatif dengan data
sekunder sebagai sumber data utama yang diperoleh melalui studi kepustakaan.
Dalam melakukan analisa, sumber hukum primer utama yang digunakan adalah
Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, Kitab Undang-undang
Hukum Perdata (Burgerlijke Wetboek), Undang-undang Nomor 4 tahun 1996
tentang Hak Tanggunan Atas Tanah Beserta Benda-benda Yang Berkaitan
Dengan Tanah, Undang-undang Nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia,
Walaupun UU Penerbangan telah menyatakan bahwa pembebanan kepentingan
internasional atas obyek pesawat udara yang timbul dari perjanjian pemberian hak
jaminan kebendaan menimbulkan hak prioritas kepada penerimanya, pengaturan
dalam UU Penerbangan masih menimbulkan pertanyaan mengenai kedudukan
kreditor yang menerima pembebanan kepentingan internasional tersebut untuk
menjamin utang atau kredit yang diberikannya, karena peraturan perundangundangan
tidak memberikan penjelasan mengenai bentuk hak jaminan kebendaan
yang dapat digunakan dalam perjanjian pemberian hak jaminan kebendaan
berdasarkan UU PenerbanganPenulisan Tesis ini memiliki tujuan untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan tersebut
The extension of credit by banks, requires the support of at least the legal
certainty which includes certainty about the form of security that can be
exercised, the avalibility of institutions that support the implementation of the
execution of the security, the position of the bank as creditor holders of collateral,
The subject matter discussed herein, is how the position of creditors in the
imposition of international interest on aircraft object arising from the security
agreement, as well as how is the protection of the interests of creditor as the
holders of international interest againts aircraft arising from the security
agreement. The wiriting of this thesis use a normative juridical research approach
with secondary data as the primary data source obtained through library
research. In conducting the analysis, the main source of primary law used is Law
No. 1 of 2009 on Aviation, Code of Civil Law (Burgerlijke Wetboek), Law No. 4 of
1996 on the Hak Tanggungan, Law No. 42 of 1999 on Fiduciary, Although the
Aviation Law has stated that the imposition of international interest on aircraft
object arising from the security agreement granting the right of priority to the
recipient, the regulation in the Aviation Law still raises questions about the
position creditors who receive the imposition of international interest arising from
security agreement for guaranteeing a debt or credit that it provides, because the
legislation does not define the form of security interest that might be used in the in
the security agreement under the Aviation Law. The writing of this thesis has the
aim to obtain answers to these problems. , The extension of credit by banks, requires the support of at least the legal
certainty which includes certainty about the form of security that can be
exercised, the avalibility of institutions that support the implementation of the
execution of the security, the position of the bank as creditor holders of collateral,
The subject matter discussed herein, is how the position of creditors in the
imposition of international interest on aircraft object arising from the security
agreement, as well as how is the protection of the interests of creditor as the
holders of international interest againts aircraft arising from the security
agreement. The wiriting of this thesis use a normative juridical research approach
with secondary data as the primary data source obtained through library
research. In conducting the analysis, the main source of primary law used is Law
No. 1 of 2009 on Aviation, Code of Civil Law (Burgerlijke Wetboek), Law No. 4 of
1996 on the Hak Tanggungan, Law No. 42 of 1999 on Fiduciary, Although the
Aviation Law has stated that the imposition of international interest on aircraft
object arising from the security agreement granting the right of priority to the
recipient, the regulation in the Aviation Law still raises questions about the
position creditors who receive the imposition of international interest arising from
security agreement for guaranteeing a debt or credit that it provides, because the
legislation does not define the form of security interest that might be used in the in
the security agreement under the Aviation Law. The writing of this thesis has the
aim to obtain answers to these problems. ]"
Universitas Indonesia, 2015
T43958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>