Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136892 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Suanda
"PT. PP (Persero) banyak mengalami cost overrun karena masalah kontrak walaupun telah diterapkan Standard Prosedur Manajemen Risiko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengelolaan risiko kontrak. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan pengumpulan data menggunakan metode survei. Data diolah dengan analisa Deskriptif, AHP, Korelasi dan Regresi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 12 risiko kontrak yang menjadi prioritas, Pengguna Jasa yang memiliki risiko kontrak tertinggi adalah Swasta Developer, dan tindakan risiko yang selalu dilakukan yaitu identifikasi dan analisa risiko, risk contingency, kondisi penawaran, dan negosiasi kontrak ulang.

PT. PP (Persero) has underwent many cost overrun at its projects caused by contract risks even though Standart of Risk Management Procedure is already applied. The purpose of this research is to get management of contract risk. Method applied in this research is case study and collecting data by using survey method. Datas are processed by Analysis of Descriptive, AHP, Correlation and Regression.
As Results, there are 12 prioritized contract risks, service user with highest contract risk is Private Developer, and main risk responses are identification-risk analysis, risk contingency, condition of bid, and re-negotiation of contract."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25240
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mitha Hasti Suryani
"Proyek konstruksi mengandung unsur ketidakpastian, dan memiliki risiko tinggi sehingga dapat mempengaruhi kinerja biaya. Dalam menangani risiko diperlukan analisis risiko sebagai pendekatan profesional yang diperlukan sebelum menerapkan manajemen risiko.
Identifikasi risiko yang merupakan langkah awal dari analisis risiko dilakukan untuk memperoleh sumber-sumber risiko yang mempengaruhi kinerja biaya proyek. Adapun sumber-sumber risiko diperoleh dari referensi-referensi yang terkait. Untuk mendapatkan risiko yang dominan, maka dilakukan estimasi terhadap sumber-sumber risiko. Pada tahap ini, digunakan analisis statistik dengan bantuan SPSS 9.01 untuk mengolah sampel yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Berdasarkan analisis statistik ini diperoleh variabel-variabel sumber risiko yang paling dominan terhadap kinerja biaya proyek, yaitu change order, dan jenis dan jumlah material yang diperlukan/tersedia. Selain variabel tersebut variabel-variabel lain yang belum teridentifikasi tetapi mempengaruhi kinerja biaya proyek, yaitu kualitas klausul kontrak yang dapat menimbulkan perselisihan, dan kesalahan/kekurangan estimasi.
Jumlah sampel yang diperoleh belum memadai, sehingga tidak dapat menggambarkan kondisi kinerja biaya akibat dari risiko yang terjadi dalam proyek. Untuk itu perlu dilakukan estimasi lebih lanjut terhadap sumber risiko yang dominan, yaitu dengan analisis probabilitas yang menggunakan teknik simulasi Monte Carlo. Variabel-variabel acak sumber risiko dijadikan input dalam model regresi, sehingga didapat kriteria kinerja biaya proyek. Melalui simulasi ini diperoleh gambaran pengaruh dari sumber risiko terhadap kinerja biaya yang mendekati kenyataan sebenarnya di lapangan.
Evaluasi risiko merupakan langkah selanjutnya dari analisis risiko. Teknik yang digunakkan dalam mengevalusi risiko adalah dengan mensimulasi Net Present Value yang diperoleh dari analisis cash flow proyek. Metoda yang diterapkan ini merupakan gabungan dari NPV dan risiko yang terjadi dalam proyek. Dalam penelitian ini, material/peralatan import yang dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar USD terhadap rupiah, menjadi input sumber risiko dalam evaluasi proyek. Evaluasi risiko proyek diperlukan untuk menentukan alternatif strategi pembelian material/peralatan import dan rentang probabilitas NPV yang memiliki kemungkinan besar bagi kontraktor untuk mendapatkan profit.
Hasil dari simulasi NVP menunjukkan bahwa skenario pembelian semua material/peralatan import pada bulan pertama pelaksanaan proyek memiliki probabilitas kerugian terbesar, dan skenario pembelian perbulan memiliki probabilitas kerugian terkecil. Kedua skenario ini menjadi rentang probabilitas NPV yang merupakan baseline bagi kontraktor dalam melakukan strategi pembelian material/peralatan import."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Wisnu Wicaksono
"Pengelolaan alat berat baik di industri konstruksi maupun di industri pertambangan adalah sebuah tugas yang sulit. Seorang manajer equipment harus membuat keputusan ekonomis yang rumit dalam hal pengelolaan alat berat. Keputusan yang diambil itu akan berpengaruh pada kinerja biaya dan profitability. Dalam pengelolaan alat berat, pengeluaran biaya pemeliharaan dan perawatan merupakan faktor signifikan dalam pengambilan keputusan. Untuk itu perlu kiranya sebuah analisa risiko untuk meminimalkan biaya dan memaksimalkan keuntungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi risiko yang paling berpengaruh pada kinerja biaya, mengetahui seberapa besar pengaruh risiko terhadap biaya dan mengidentifikasi mitigasi risiko yang efektif.
Penelitian difokuskan pada permodelan regresi linier untuk menjelaskan hubungan antara risiko dalam hal perbaikan dan perawatan alat berat terhadap kinerja biaya. Penelitian ini menganalisa alat berat untuk kegiatan Loading dan Hauling untuk aplikasi proyek pertambangan di 4 lokasi tambang internasional di Indonesia, yaitu papua, batu hijau, sorowako, dan balikpapan.
Metode penelitian menggunakan survei, Risk Breakdwon Structure, metode AHP dan Analisa statistic menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa memang ada beberapa risiko yang penting dan berpengaruh dalam menaikkan biaya dan untuk mengetahui berapa besar pengaruhnya terhadap biaya dapat diprediksi dengan menggunakan model regresi linier. Dalam penelitian ini juga mengidentifikasi tindakan pencegahan dan koreksi yang bisa dilakukan untuk meminimalkan terjadinya risiko. Dengan model yang dikembangkan diharapkan dapat digunakan, khususnya oleh para equipment manajer untuk pengambilan keputusan ekonomis dengan mempertimbangkan risiko

The heavy equipment mangement whether in the construction and the mining industry is a difficult task. Equipment managers have to make economic decisions regarding on the heavy equipment management. The economic decision will impact to the cost performance and profitability. In management of heavy equipment, the repair and maintenance cost expenditure can have a significant impact on these decisions. Base on that, it is important to analyze risks to minimize cost and maximize profit as well. The objective of this research was to identify any significant risks which are impacting to the cost performance, to know how high are the risks impacting to the cost and also to identify any risks mitigation that could be taken.
The research was focusing on the regression model to represent the correlation between risks and cost. This study will analyze heavy equipment for loading and Hauling process for mining project at 4 International mining sites in Indonesia, such as papua, batu hijau, sorowako, and balikapapan.
Research methodology was using survey, Risk Breakdwon Structure, AHP methode, and statistical analysis using SPSS. This research had proved that there were several important risks impacting to the cost and regression model could be used to know how high are risks impacting to the cost. This research also identified the preventive and corrective action to mitigate the risks. It is expected that equipment manager can use this model to make an economic decision with risk's consideration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26180
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Wiryo Moeljadi
"Tesis ini membahas mengenai faktor risiko yang berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja dalam penerapan sistem Reward dan Punishment pada proyek konstruksi. Peristiwa risiko yang dominan ditemukan dalam lima bagian, yaitu Falsafah Dasar, Persepsi Seluruh Karyawan, Manajemen Kinerja, Komunikasi dan Kompensasi. Masing-masing peristiwa yang dominan ini kemudian dicari dampak, penyebab, dan tindakan preventif. Tindakan preventif dimaksudkan agar pada proyek yang selanjutnya peristiwa ini tidak terjadi lagi.

The focus of this study is about Risk factors that influenced motivation and performance on the developement reward and punishment system on construction project. Dominant risk factors founded in five part, which is basic principle, employee perception, performance management, communication, compensation. After that we will look for the impact, the causes, and the preventive response for each of these factors. The responses means so that the risk will not happen on the next project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31956
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rimmy Julianty Buranda
"Penelitian ini akan membahas pengelolaan risiko dalam proses estimasi dimulai dari tahap identifikasi, analisa, respon dan monitoring kontrol risiko, hingga kontraktor dapat membuat suatu estimasi biaya yang baik. Hasil pengolahan data dengan AHP dan analisa statistik, diperoleh 4 variabel yang dominan berpengaruh terhadap kinerja biaya yaitu kurangnya pemahaman estimator terhadap metode pelaksanaan proyek, tidak memiliki pengalaman dalam menangani proyek sejenis yang lebih kompleks, keterlambatan owner dalam pengambilan keputusan dan tidak dilaksanakannya survey harga material. Setelah mengetahui faktor risiko yang dominan maka diharapkan adanya pengelolaan risiko dalam proses estimasi agar biaya proyek sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan dan sesuai spesifikasi.

This research will discuss risk management in estimation process, begin from risk identify, analysis, response and risk control monitoring, to make an accurate cost estimation for the contractor. The result from AHP and statistic analysis mentioned there are 4 dominant factor that effect to cost performance. They are less of construction method understanding, having no experience in the same project, owner late to make a decision and doesen?t make a material unit price survey. After understand the dominant factor, the risk management will be conduct in estimation process in order to make a good cost performance that meet the specification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26784
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Maruahal
"ABSTRAK
Faktor risiko dan ketidakpastian selalu ada pada setiap proyek yang
mengakibatkan menurunnya kinerja dari sasaran proyek, salah satunya kinerja waktu dan biasanya kinerja waktu berdampak pada kinerja biaya. Pengontrolan dan pengendalian proyek merupakan hal yang mutlak dalam mencapai sasaran proyek Sehingga ketika terjadi penyimpangan maka sebaiknya melakukan mitigasi sedini mungkin. Mengingat biaya adalah salah satu sasaran penting dari proyek, maka usaha yang dilakukan untuk mitigasi harus memperhitungkan biaya
yang optimal. Sebelum melakukan mitigasi terlebih dahulu kita harus memahami faktor - faktor risiko apa saja yang berpengaruh pada kinerja waktu dan harus dapat menentukan mana faktor risiko dominan, memahami dampak dan penyebab dari faktor risiko dominan tersebut dan juga melakukan tindakan preventive dan corrective. Dalam melakukan mitigasi seharusnya terfokus pada faktor risiko dominan saja sehingga tindakan perbaikan menjadi tepat guna dan biaya yang
digunakan benar ? benar biaya yang optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan biaya mitigasi yang optimal
keterlambatan pekerjaan piping yang diakibatkan oleh faktor risiko dominan. Lewat survei, validasi pakar dan kuesioner akan didapatkan dampak, penyebab, tindakan preventive dan corrective. Selanjutnya dengan bantuan software analisa risiko berbasis @risk 4.5 akan dilakukan analisa dan simulasi data sampai didapatkan sasaran sesuai tujuan penelitian.
Hasil analisa dan simulasi menjadi pertimbangan bagi tim proyek dalam
melakukan mitigasi. Dengan biaya preventive maka risiko dapat diantisipasi dan biaya corrective menjadi masukan buat tim proyek bahwa sebaiknya biaya mitigasi corrective ini sudah diperhitungkan dalam biaya risiko pada saat melakukan estimasi biaya proyek.

ABSTRACT
Risk factors and uncertainties always exist in every project that resulted in a decreased performance of the project objectives, one of which the performance of the performance period of time and usually have an impact on cost performance. Control and project control is an absolute must in achieving project objectives so that when a deviation occurs then you should do as early as possible mitigation. Given the cost is one important goal of the project, the work done for mitigation must take into account the optimal cost. Before performing the mitigation we
must first understand what are the risk factors that affect the performance of time and should be able to determine where the dominant risk factor, understanding the impact and causes of the dominant risk factor and also perform preventive and corrective actions. In doing mitigation should focus on the dominant risk factor
just so appropriate corrective action to be used and the right optimal cost.
This study aims to find optimal mitigation costs piping work delays caused by the dominant risk factor. Through the survey, and questionnaire validation experts will get the impact, causes, preventive and corrective actions. Furthermore, analysis and simulation with risk analysis software @ risk 4.5 to obtain objective data for their intended research.
Results of analysis and simulation of a consideration for the project team to mitigate. With the cost of the risk can be anticipated preventive and corrective costs become inputs for the project team that this corrective mitigation costs should already be calculated into the cost of risk at the time of the estimated project cost."
2011
T29928
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Pitaloka
"Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang bersifat unik, dinamis dan memiliki banyak ketidakpastian sejak dari gagasan sampai pada pelaksanaan yang dapat mempengaruhi kinerja proyek. Ketidakpastian ini dapat kita sebut juga sebagai risiko. Risiko ini harus kita tangani agar tidak berpengaruh buruk pada kinerja proyek dengan cara melakukan analisis risiko pada tahap perencanaan pelaksanaan konstruksi atau sebelum tahap implementasi dimulai. Analisis risiko ini terdiri dan tiga tahap yaitu tahap identiiikasi, estimasi dan evaluasi.
Pada penelitian ini, identilikasi risiko dilakukan terhadap risiko-risiko yang sering tenjadi berdasarkan referensi-referensi tertulis. Kemudian pada tahap berikutnya dilakukan analisis terhadap sumber-sumber risiko dengan menggunakan bantunn program komputer SPSS 10.1 untuk mengestimasi risiko-risiko yang paling dominan. Selain itu pada tahap estimasi dilakukan pula simulasi acak terhadap variabel-variabel sumber risiko dengan teknik Monte Carlo untuk mengetahui probabilitas kinerja proyek. Penggunaan simulasi dengan teknik Monte Carlo dilakukan karena sedikitnya jumlah sampel yang diperoleh. Tahap selanjutnya adalah mengevaluasi risiko-risiko tersebut dimana pada tahap ini dilakukan simulasi cast flow dengan Ne! Present Value at Risk Method.
Berdasarkan analisis statislik diperoleh bahwa variabel-variabel sumber risiko yang paling dominan terhadap kualitas kontrak lump .sum ditinjau dari kinerja biaya adalah change order, metoda konstruksi, dan penyimpangan kondisi pekerjaan. Variabel-variabel lain yung belum teridentifikasi tetapi mempengaruhi kinerja proyek adalah kualitas koordinasi pihak-pihak yang terkait dan prosedur persetujuan gambar kerja, inspeksi, dan nilai material. Risiko-risiko tersebut kemudian disimulasikan, dimana diperoleh bahwa probabilitas kinerja proyek sangat tinggi pada skala pcnilaian yang paling rendah. Untuk meminimalkan risiko-risiko yang terjadi pihak pemilik memiliki dun tipe skenario yaitu skenaxio tampa asset dan skenario dengan asset. Kedua skenario dibuat dengan sara memsimulasikan cash flow pemilik dari suatu proyek X.
Maksud dari skenario tipe I adalah pemilik tidak menjual asset yang telah dibangun pada akhir proyek. Sedangkan dalam skenario tipe II, pemilik melakukan penjualan asset setelah proyek sclesai dibangun Bila pemilik memilih strategi dcngan skenario tipe II (dengan asser) maka probabilitas NPV negalif yang akan dialami pemilik lebih kecil i 52% dibandingkan dengan skenario tipe I. Dan uraian di atas dapat dilihat bahwa dengan menggunakan analisis pmbabilistik dan simulasi, dapat membantu pemilik dalam menentukan pilihan strategi proyek mana yang akan diambil. Penelitian ini diharapkan dapat mcmbantu para pcmilik dalam usaha peningkatan kualitas kontrak ditinjau dnri kinerja biaya dengan melakukan analisis risiko untuk tujuan kinerja proyek yang semakin baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timotius Jonas
"Bank Panin merupakan salah satu dari sepuluh bank terbesar di Indonesia. Sebagai Bank yang besar maka Bank Panin selalu berusaha untuk mengembangkan usaha dan jaringan kantornya untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Dengan dikeluarkan skema Arsitektur Perbankan Indonesia (API) oleh Bank Indonesia pada tahun 2004 yang mengatur mengenai klasifikasi bank berdasarkan jaringan kantor dan wilayah operasinya, maka Bank Panin semakin aktif untuk terus menambah jumlah kantor cabangnya di seluruh wilayah Indonesia. Namun setiap tahunnya, dari tahun 2004 hingga 2009, proyek pembangunan cabang baru selalu mengalami keterlambatan dan tidak memenuhi rencana penambahan kantor yang ditetapkan di business plan awal tahun. Untuk tahun 2010, rencana penambahan kantor yang telah ditetapkan dalam business plan 2010 adalah sebanyak 91 cabang. Oleh karena itu untuk dapat memenuhi target dan tidak mengulangi kegagalan pada tahun-tahun lalu, maka perlu dilakukan suatu langkah untuk dapat meningkatkan kinerja waktu proyek. Langkah tersebut adalah dengan manajemen resiko, yaitu dengan melakukan identifikasi resiko-resiko pada pelaksanaan proyek Bank Panin yang berpengaruh pada kinerja waktu proyek serta melakukan analisa dampak dan penyebabnya. Hasil dari analisa tersebut akan di evaluasi untuk menentukan level dan peringkat masing-masing resiko sehingga dapat ditentukan cara penanganan, tindakan dan rekomendasi terhadap resiko-resiko tersebut. Diharapkan dengan dilakukan proses manajemen resiko, maka kinerja waktu proyek Bank Panin dapat ditingkatkan sehingga tidak ada lagi terjadi keterlambatan proyek dan target pada business plan tahun 2010 dapat tercapai.

Panin Bank is one of the ten biggest bank in Indonesia. As a big bank, Panin Bank always try to develop its business and branches to improve its service to the custumer. In 2004, Bank Indonesia created a scheme to make a bank clasification by its operation area and number of branches, called API (Arsitektur Perbankan Indonesia). With this new scheme, Panin Bank begin more active to add and build more branches all over Indonesia. But every year from 2004 to 2009, project to build more branches always gone late and doesn?t achieve the target that has been schedule in the business plan. In year 2010, base from the 2010 business plan, there are 91 project branches to be build. Because of that, to achieve the target and not to repeat the failure of past year projects, there must be a way to increase time performance of the project. One way is to apply risk management, begining with risk identification to know all the risk that can affect time project time performance. After that, those identified risk are analyze to know their impact and what cause it. The result of the analyze will be evaluate to make risk rank/level or priority to determine the action and recomendation to threat risks. It is expected that with applying risk management , the project time performance can be increased so the target in 2010 business plan can be achieved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T31371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Radityo Putra Paripurna
"Era globalisasi membuat Indonesia harus bersaing dengan dunia internasional, tidak terkecuali dalam industri jasa konstruksi. Industri jasa konstruksi ini harus beradaptasi dengan kontrak internasional yang terbilang masih awam bagi kontraktor lokal, sehingga kontraktor lokal perlu mewaspadai sumber-sumber dispute apa saja yang berpotensi dapat terjadi dengan menggunakan kontrak internasional. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada proyek dengan menggunakan kontrak internasional, yaitu dengan mewawancarai orang-orang yang memiliki tanggung jawab di proyek tersebut dan dengan menggunakan metode AHP dan pendekatan level resiko. Hasil yang didapat berdasarkan clusternya, sumber dispute yang didapat justru berasal dari faktor manajemen pada proyek tersebut dan faktor ketidakpastian pada internal proyek.

Globalization era has led Indonesia to compete with the international world, construction industry is not an exception. Construction industry must adapt to international contracts that are still relatively unfamiliar to local contractors, so that the local contractors should be aware of the sources of any dispute that can potentially occur with the use of international contracts. This study uses a case study on the project with international contracts, done by interviewing people who have responsibilities in the project and by using the AHP method and the level-ofrisk approach. Results obtained are based on cluster, the source of the dispute is obtained from management factor on the project and uncertainty factors in project's internal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42902
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Isran
"Pengendalian biaya proyek dimaksudkan untuk mengusahakan agar kemajuan proyek yang dihasilkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya atau kegiatan di kantor pusat di lapangan yang telah direncanakan harus dipantau dan dikendalikan implementasinya agar hasilnya sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan. Masalah yang sering dihadapi oleh sebuah proyek adalah biaya yang telah direncanakan dalam pengadaan material pada tahap perencanaan tidak selaras dengan tahap implementasi atau dengan kata lain actual cost dalam pengadaan material jauh lebih besar dibandingkan rencana biaya material. Masalah ini bisa muncul, karena kurangnya informasi/pengetahuan pihak kontraktor terhadap kegiatan-kegiatan apa saja pada manajemen material yang memiliki resiko yang tinggi dan kegiatan-kegiatan apa saja pada manajemen material yang dapat menurunkan kinerja biaya material. Untuk mengatasi permasalahan ini maka dibutuhkan suatu pengetahuan mengenai identifikasi faktor resiko pada manajemen material dan diperlukan suatu tindakan koreksi (corrective action) yang tepat dalam mengatasi ketidakselarasan ini agar penyimpangan yang terjadi dapat diminimisasi. Skripsi ini mengkaji berbagai faktor resiko serta dampaknya yang mungkin muncul dan juga tindakan koreksi yang diambil kontraktor dalam mengantisipasi berbagai penyimpangan yang terjadi pada biaya material. Dari analisa faktor resiko dapat kita tentukan faktor yang mempunyai tingkat pengaruh tinggi serta pengaruhnya terhadap kinerja biaya. akhirnya dengan semakin efektif dan efisiennya pengendalian biaya material maka tujuan dan sasaran akhir proyek yang ditetapkan sebelumnya akan dapat tercapai sesuai dengan rencana.

Project control is intended to make the project progress on project planned or the activity m Home office and field that lias been planned must be examined and controlled to make the result fit with the aim that has been decided. Problem that often associated with a project are the cost which have been planned in material procurement on planning phase, not compatible with those implementation phase, or in other word the actual costs in material procurement are far above than those in material cost planning. These problem can occur because contractors have lack of information about any high risk activities on material management and activities that can decrease the material cost performance. It is needed sufficient knowledge about material procurement risk factor identification, followed by corrective action to overcome the incompatible in order to minimize the deviation between actual cost and plan cost. This thesis tries to analyze various risk factor, the impacts that may occur, and corrective action taken by contractor to anticipate various deviations which happen in material cost. By analyzing risk factor, we can determined factor that has high effect and impact to cost performance. Finally, as material cost control are becoming more effective and efficient, thus the aim and project final target that has been established before can be achieved as planned. Keyword : Control Problem, Impacts, Corrective Action."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>