Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82315 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suprihadi Prasetyono
"Dengan meningkatnya kebutuhan daya listrik yang semakin pesat akhir-akhir ini, keadaan lahan yang makin terbatas serta biaya investasi yang tinggi, menjadikan penggunaan penghantar termal (conductor thermal resistance) dianggap sebagai salah satu alternatif pemecah kebuntuan masalah dalam bidang transmisi daya listrik. Dewasa ini telah dikembangkan penghantar termal ACCR (Aluminium Conductor Composite Reinforced) yang dapat beroperasi sampai pada temperatur 240oC, sehingga dapat menaikkan kapasitas penyaluran dua sampai tiga kali lebih besar dari pada menggunakan penghantar konvensional ACSR.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pembebanan arus terhadap unjuk kerja mekanis konduktor ACCR yang meliputi tegangan tarik, panjang pemuluran dan andongan, sehingga akan diketahui struktur konstruksi saluran transmisi yang sesuai dengan sifat konduktor ACCR. Hasil simulasi memperlihatkan, bahwa dengan mempertahankan ROW dan tower yang ada, penggunaan konduktor ACCR dapat meningkatkan kapasitas penyaluran sistem transmisi sekitar 100 % dibanding konduktor konvensional ACSR.

Mechanical Study on using of ACCR Thermal Conductor at 500 kV SUTET. At the height of electricity demand increasing recently, circumstance of environment more limited and also expense of high investment, making thermal conductor (conductor thermal resistance) considered to be one of alternative in the electricity transmission bottlenecks. These days it has been developed thermal conductor ACCR (Aluminium Conductor Composite Reinforced) which can operate with temperature up to 240oC, so that making the current carrying capacity being higher than conventional conductor.
This research aimed to study load current leading to mechanical characteristic ACCR conductor included tension, length of elongation and sag of conductor. Its expected to be good for develop in construction structure of transmission line which is appropriate to ACCR conductor characteristic. Based on this research it can be concluded that application of ACCR conductor improves transmission line capacities by 100 % on existing ROW and tower."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wargadalam, Verina Januati
"Reformasi CO2/CH4 secara katalisis saat ini banyak diteliti karena potensinya yang besar untuk pemanfaatan sumber gas alam yang kaya CO2 atau sebagai sistem transmisi energi kimia karena sifatnya yang endotermis. Proses tersebut belum diaplikasikan secara komersial karena reaksi ini sangat cenderung terjadi pembentukan karbon yang mengakibatkan deaktivasi katalis. Penelitian yang dilakukan adalah mempelajari kinerja reformasi CO2/CH4 (konversi reaktan, selektivitas produk dan yield) pada kolom difusi termal dengan menggunakan parameter suhu, komposisi, waktu tinggal, jenis kawat pemanas dan diameter reaktor.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pembentukan karbon sedikit sekali dan tidak mempengaruhi jalannya proses reformasi. Konversi yang paling baik berurutan diberikan oleh kawat Wolfram > Molybdenum > Chromel. Konversi terbaik CO2 dan CH4 mendekati 100%, diperoleh dengan menggunakan kawat Wolfram pada suhu kawat 1026 °C dan waktu tinggal 1,94 menit. Molybdenum mempunyai selektivitas yang balk terhadap CO dan H2 pada suhu tinggi, Wolfram mempunyai selektivitas yang balk terhadap CO pada suhu rendah dan selektivitas yang baik terhadap H2 pada suhu tingggi, Chromel mempunyai selektivitas yang rendah terhadap CO maupun H2 pada berbagai suhu. Selektivitas produk terbaik yang diperoleh pada percobaan ini adalah pada kawat Molybdenum yaitu sekitar 98% untuk CO dan 96% untuk H2 pada suhu 1099°C dan waktu tinggal 1,94 menit dan yield CO dan H2 masing-masing sekitar 98% dan 95%. Reformasi CO2/CH4 di dalam kolom difusi termal ini belum menunjukkan kinerja cukup baik. Dengan modifikasi kolom untuk memperoleh distribusi panas yang merata dan menggunakan kawat yang mempunyai aktivitas tinggi diharapkan dapat memperbaiki kinerja kolom tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah
"Fluida yang di dalamnya tersuspensi partikel padat berukuran nanometer disebut sebagai fluida nano. Partikel nano yang tersuspensi merubah morfologi dari cairan dasarnya dan meningkatkan perpindahan energi di dalamnya. Ukuran dan fraksi volume partikel nano merupakan parameter kunci yang mempengaruhi segi termal dan konduktivitas termal fluida nano. Semakin kecil ukuran partikel nano yang tersuspensi, pengaruh perpindahan energi akibat gerak acak partikel menjadi dominan, sehingga pengaruh ini dapat digunakan untuk memprediksi konduktivitas termal fluida nano.
Di dalam skripsi ini penulis mencoba menurunkan persamaan untuk memprediksi konduktivitas termal fluida nano dengan rnemperhitungkan pengaruh gerak brown dan faktor kenaikan temperatur, At N. Dari pengukuran karakteristiknya, fluida nano besar kemungkinan dapat dijadikan fluida kerja, oIeh karena itu perlu diteliti mengenai mekanisme perpindahan kalor konveksi pada fluida ini, karena parameter koefisien konveksi memegang peranan penting dalam proses perpindahan kalor secara konveksi.
Dalam skripsi ini, untuk menentukan nilai koefisien konveksi fluida nano digunakan korelasi Dittus-Boelter, Sieder-Tate dan Petukhov pada fluida nano A1203-Air. Hasil prediksi menunjukkan bahwa koefisien konveksi fluida nano meningkat terhadap koefisien konveksi fluida dasarnya, yaitu air."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Burhani
"Pada suatu kabel tenaga, faktor panas merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Kapasitas arus suatu kabel tenaga dipengaruhi oleh karakteristik termal dari bahan-bahan yang menyusun kabel tersebut. Pada kabel tenaga panas yang timbul akibat rugi-rugi akan dilepaskan melalui bahan-bahan penyusun kabel yang memiliki resistansi termal yang cukup tinggi, sehingga proses disipasi panas pada suatu kabel lebih sulit dibandingkan saluran udara. Pemanasan yang terjadi pada kabel tenaga akan mempengaruhi bahan isolasi yang digunakan. Pemanasan yang melebihi ketahanan panas bahan isolasi akan mengakibatkan kegagalan bahan isolasi serta mempercepat penuaan.
Pengujian karakteristik termal pada kabel XLPE tegangan menengah 20 kV dilakukan dengan memberikan arus bolak-balik konstan pada suatu potongan kabel XLPE 20 kV tipe N2XEBY. Pengujian dilakukan sebanyak lima kali dengan level arus yang berbeda setiap pengujian. Pada pengujian diukur temperatur pada konduktor, bahan isolasi serta permukaan luar kabel setiap 15 menit sampai terjadi kesetimbangan temperatur (steady-state).
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan bahwa pemberian arus listrik pada kabel mengakibatkan kenaikan temperatur pada bagian-bagian kabel, terutama konduktor, sampai mencapai keadaan setimbang (steady-state). Data hubungan antara kenaikan temperatur yang terjadi pada bagian-bagian kabel dengan waktu diregresikan dengan menggunakan fungsi step sehingga terlihat kenaikan temperatur maksimum, yaitu saat mencapai keadaan steady-state, serta time-constant-nya. Dari hasil pengujian juga diperoleh hubungan antara arus dengan kenaikan temperatur maksimum, arus dengan time-constant serta antara arus dengan selisih temperatur antara konduktor dan permukaan kabel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Aslina Br.
[Place of publication not identified]: Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir, 2009
URANIA 15 (1-4) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dono Warsito
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti Sumampe
"Kulit bangunan dalam hal ini dinding merupakan elemen yang sangat berpengaruh pada kondisi termal dalam bangunan, karena merupakan bagian yang secara langsung berhubungan dengan iklim luar atau lingkungan luar sekitar bangunan. Jenis material yang digunakan untuk dinding akan sangat mempengaruhi kondisi termal yang diperoleh dalam bangunan.
Pada penelitian ini, material Bata beton sekam padi (BBSP) dan Bata beton murni (BBM) dicoba sebagai bahan penelitian yang dipilih untuk mengetahui material yang mempunyai efisien energi untuk mendapatkan temperature yang rendah dalam bangunan. Bata Beton Sekam Padi selanjutnya disebut BBSP adalah bahan bangunan alternatif untuk dinding, merupakan beton yang terbuat dari campuran semen dan pasir serta air dengan bahan tambahan sekam padi sebagai bahan dasarnya.
Bandung adalah salah satu kota didaerah tropis yang juga menjadi salah satu daerah penghasil padi di Indonesia. Banyaknya hasil panen tiap tahunnya membuat limbah padi yang berupa sekam akan semakin berlimpah, berkaitan dengan potensi sekam padi yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dinding bangunan dan dapat digunakan masyarakat maka aspek kenyamanan (khususnya kondisi termal) sangatlah penting untuk di ketahui.
Metoda yang dilakukan pada penelitian ini adalah secara eksperimen yaitu melakukan pengujian material dilaboratorium dan pengukuran dengan menggunakan alat pengukur suhu termodak. Penelitian ini membandingkan antara temperature dinding BBSP dan dinding BBM meliputi nilai konduktivitas material, titik ukur, temperature puncak, waktu nyaman optimal, serta arah orientasi. Temuan yang diperoleh adalah bahwa secara umum pengaruh kondisi termal dinding BBSP lebih baik dari pada dinding BBM.

External part of building, i.e. wall is an influencing part to thermal condition, due to direct contact with its surroundings or its environment. Therefore, material used for wall will affect thermal condition of building.
In this research, Rice Hull Concrete Brick material and Pure Concrete Brick material are applied to investigate which material is energy efficient in order to obtain low temperature of building. Rice Hull Concrete Brick hencenforth is called BBSP which is an alternative material for wall, is a concrete made of cement, sand, water and additional rice hull.
Bandung is one city with tropical temperature and one big rice supplier in Indonesia. Annual massive harvesting has caused unused material i.e. rice hull in big amount as well. This residue material can be implemented as wall material of a building for maintaining low temperature.
Experimental method is used to investigate applied materials in the laboratory and then apply thermodack temperature measurement. The aim of this research is to compare between temperatures of wall that apply BBSP and BBM. In order to get this, several parameters are measured include material conductivity value, measurement point, peak temperature, optimum comfort time and oriented direction. It is found that thermal condition of BBSP wall is better or lower than wall applied BBM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24426
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Kusnayat
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T40552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Kusnayat
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T40552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Handayani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>