Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95973 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Donny Tanama
"Rekonstruksi tempat tinggal pasca bencana tsunami adalah prioritas utama dimana hal ini mengarah pada metode konstruksi dan desain tempat tinggal yang dapat cepat dilakukan dan metode prefab menjadi salah satu alternative. Namun dengan masih jarangnya penggunaan metode prefab pada konstruksi perumahan menjadikan studi risiko yang terdiri dari identifikasi risiko, analisa dan respon terhadap risiko dirasa cukup penting khususnya bagi PT. KJ guna meningkatkan kinerja proyeknya. Dalam penelitian ini digunakan analisa AHP dan analisa statisitik dengan menggunakan SPSS v16 dimana dihasilkan 4 risiko dominan yang berkorelasi dengan kinerja biaya proyek.

Housing reconstruction after the tsunami was the first priority that leads to effort of trying to find a fast construction method which prefab method is an alternative. The using of prefab method in housing construction is still rare which makes the study of risk related to it from identification, analysis and response is so important especially for PT. KJ in its effort to increase the performance of its project costs . In this research the writer used AHP and statistic analysis using SPSS v16 which in the process resulted in 4 dominant risk variables which are correlated to the project cost."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T 25211
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Subiyanto
"Kota Bandar Lampung merupakan salah satu wilayah Indonesia yang memiliki tingkatan ancaman bencana tsunami yang tinggi, hal ini dikarenakan posisi Kota Bandar Lampung yang relatif berada dekat lokasi pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia yang relatif aktif. Selain ancaman bencana gempabumi dan Gunung Krakatau yang juga berpotensi membangkitkan gempa yang disertai dengan tsunami. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa potensi bahaya bencana tsunami di pesisir Kota Bandar Lampung diperoleh prediksi jarak run up rendaman tsunami mencapai ketinggian 20 meter di atas permukaan laut, mencakup 4 kecamatan yaitu (Kecamatan Bumi Waras, Kecamatan Panjang, Kecamatan Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Teluk Betung Timur). Metode yang digunakan adalah Cell Based modelling menggunakan tool model builder dalam Arc GIS dengan analisa grid raster 1 meter sehingga dapat menampilkan dan menjelaskan secara details atribut yang ada pada wilayah tersebut. Kondisi eksisting penggunaan lahan dapat dilihat dari citra Quick Bird yang memiliki resolusi tinggi 0,6 meter.
Hasil analisis Tingkat kerentanan terhadap tsunami di Kota Bandar Lampung, di Kecamatan Bumi Waras memiliki tingkat kerentanan tertinggi pada kelurahan Bumi Waras seluas 85,62 Ha. Kecamatan Panjang di kelurahan Pidada seluas 30,16 Ha. Kecamatan Teluk Betung Selatan memiliki tingkat kerentanan tertinggi pada kelurahan Pesawahan seluas 0.02 Ha dan Kecamatan Teluk Betung Timur di kelurahan Kota Karang seluas 32,11 Ha.

Bandar Lampung is an area in Indonesia which has a high level of Tsunami threat. It is due to the position of Bandar Lampung which is located relatively near the meeting point of Indo-Australian plate dan the Eurasian plate; both are plates are relatively active. Other causes are earthquake threat and the existence of Krakatoa which is potential to generate earthquakes which are followed by a Tsunami. The data analysis showed that the potential Tsunami hazard in the coastal city of Bandar Lampung is the predicted distance run up the marinade tsunami that reached a height of 20 meters above sea level. Potential hazards include four districts, i.e. Bumi Waras District, Panjang District, South Teluk Betung District, and East Teluk Betung District. The research method is Cell-Based modeling, the one using the tool model builder in Arc GIS with 1 meter raster grid analysis, which can show and explain in detail the attributes that exist in the region. From Quick Bird image that has of 0.6 meter resolution, the existing condition of the land use can be clearly seen.
The results of the analysis showed the vulnerability of Tsunami in the city of Bandar Lampung. The results showed that Bumi Waras District has the highest vulnerability level at Bumi Waras Subdistrict with an area of 85.62 Ha. Panjang District has the highest level of vulnerability at Pidada Subdistrict with an area of 30.16 ha. South Teluk Betung District has the highest level of vulnerability at Pesawahan Subdistrict with an area of 0,02 Ha. East Teluk Betung District has the highest level of vulnerability at Kota Karang Subdistrict with an area of 32.11 Ha."
2015
T44490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elmi Julianto Suwono
"Kecamatan Carita terletak di wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan Selat Sunda. Tsunami Selat Sunda yang terjadi tahun 2018 merupakan tsunami yang disebabkan oleh longsoran di bagian tenggara Gunung Anak Krakatau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat kerusakan fasilitas sosial ekonomi yang disebabkan oleh Tsunami Selat Sunda 2018 dengan tingkat kapasitas masyarakat Kecamatan Carita. Tingkat kerusakan fasilitas sosial ekonomi, tingkat kapasitas masyarakat, serta hubungan antara keduanya dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dilengkapi dengan skoring dan pembobotan. Desa yang mengalami tingkat kerusakan fasilitas sosial ekonomi paling tinggi yaitu Desa Pejamben dengan skor 2,5, sedangkan desa yang mengalami tingkat kerusakan paling rendah yaitu Desa Sindanglaut dengan skor 0,7. Tingkat kapasitas masyarakat paling tinggi dimiliki oleh Desa Sindanglaut dan Desa Sukajadi dengan skor 2,5, sementara itu desa yang memiliki tingkat kapasitas masyarakat paling rendah dengan skor 1,6 yaitu Desa Banjarmasin. Hubungan antara tingkat kerusakan fasilitas sosial ekonomi dengan tingkat kapasitas masyarakat akan menghasilkan dampak keseluruhan terhadap kejadian tsunami. Hubungan tersebut dapat dinyatakan bahwa desa dengan tingkat kapasitas tinggi memiliki kecenderungan mengalami tingkat kerusakan fasilitas sosial yang lebih rendah. Dampak Tsunami Selat Sunda tahun 2018 paling tinggi terjadi di Desa Banjarmasin dengan skoring 1,4375. Desa Sindanglaut mengalami dampak paling rendah dengan skoring dampak 0,28. Terdapat 3 desa yang tidak terdampak oleh Tsunami Selat Sunda 2018 yaitu Desa Cinoyong, Kawoyang, dan Tembong.

Carita District is located in a coastal area which is directly adjacent to the Sunda Strait. The Sunda Strait tsunami that occurred in 2018 was a tsunami caused by a landslide in the southeastern part of Mount Anak Krakatau. This study aims to analyze the relationship between the level of damage to socio-economic facilities caused by the 2018 Sunda Strait Tsunami and the level of community capacity in Carita District. The level of damage to socio-economic facilities, the level of community capacity, and the relationship between the two were analyzed using a quantitative descriptive method equipped with scoring and weighting. The village that experienced the highest level of damage to socio-economic facilities was Pejamben Village with a score of 2.5, while the village that experienced the lowest level of damage was Sindanglaut Village with a score of 0.7. Sindanglaut Village and Sukajadi Village have the highest level of community capacity with a score of 2.5, meanwhile the village that has the lowest level of community capacity with a score of 1.6 is Banjarmasin Village. The relationship between the level of damage to socio-economic facilities and the level of community capacity will produce an overall impact on the tsunami occurrence. This relationship can be stated that villages with a high level of capacity have a tendency to experience lower levels of damage to social facilities. The highest impact of the 2018 Sunda Strait Tsunami is occurred in Banjarmasin Village with a score of 1.4375. Sindanglaut Village experienced the lowest impact with an impact score of 0.28. There are 3 villages that were not affected by the 2018 Sunda Strait Tsunami, namely Cinoyong, Kawoyang, and Tembong Village."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Tanama
"ABSTRAK
Rekonstruksi tempat tinggal pasca bencana tsunami adalah prioritas utama dimana hal ini mengarah pada metode konstruksi dan desain tempat tinggal yang dapat cepat dilakukan dan metode prefab menjadi salah satu alternative. Namun dengan masih jarangnya penggunaan metode prefab pada konstruksi perumahan menjadikan studi risiko yang terdiri dari identifikasi risiko, analisa dan respon terhadap risiko dirasa cukup penting khususnya bagi PT. KJ guna meningkatkan kinerja proyeknya. Dalam penelitian ini digunakan analisa AHP dan analisa statisitik dengan menggunakan SPSS v16 dimana dihasilkan 4 risiko dominan yang berkorelasi dengan kinerja biaya proyek.

ABSTRACT
Housing reconstruction after the tsunami was the first priority that leads to effort of trying to find a fast construction method which prefab method is an alternative. The using of prefab method in housing construction is still rare which makes the study of risk related to it from identification, analysis and response is so important especially for PT.KJ in its effort to increase the performance of its project costs . In this research the writer used AHP and statistic analysis using SPSS v16 which in the process resulted in 4 dominant risk variables which are correlated to the project cost.
"
2008
T40746
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Srikandi Wahyu Arini
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Data statistik BNPB menunjukan bahwa kejadian bencana terbanyak berada di bagian barat pulau Jawa dengan jenis bencana yang menimbulkan jumlah korban tertinggi adalah bencana tsunami. Kota Cilegon merupakan kota yang mempunyai tingkat kepadatan dan aktivitas industri tinggi karena adanya kawasan industri. Kota Cilegon terletak di sepanjang pantai barat Pulau Jawa dengan kondisi topografi yang landai sehingga Kota Cilegon sangat rawan terhadap bencana tsunami. Berdasarkan simulasi gempa yang dilakukan oleh BNPB, terjadinya gempa di selat sunda dapat menyebabkan tsunami yang berdampak pada terendamnya Kawasan Industri Cilegon hanya dalam waktu sekitar satu jam. Berdasarkan hal tersebut, tersedianya jalur evakuasi yang dapat mengakomodir evakuasi warga dengan jumlah besar dalam waktu singkat menjadi sangat penting. Tingkat ketahanan infrastruktur jalan adalah hal dasar yang sangat penting dalam mendukung kinerja jalur evakuasi pada keadaan darurat. Tingkat ketahanan jaringan yang buruk berdampak pada terhambatnya mobilitas dan aksesibilitas manusia ketika evakuasi bencana. Studi terdahulu mengenai jalur evakuasi di kota lain memperlihatkan bahwa jalur evakuasi yang ada sekarang ini dibuat hanya berdasarkan pengetahuan lokal dan topografi wilayah dengan tidak mempertimbangkan aspek ketahanan jaringan transportasi. Penelitian ini mencoba untuk mensimulasikan dampak akibat bencana terhadap sistem jaringan transportasi, mengukur tingkat ketahanan jaringan jalur evakuasi yang telah ada dan menganalisa kinerja jalur evakuasi yang ada pada Kota Cilegon dengan mempertimbangkan aspek ketahanan jaringan transportasi seperti kapasitas jalan dan konektivitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak bencana tsunami terhadap sistem transportasi, untuk menganalisis tingkat ketahanan jalur evakuasi yang ada, dan untuk menganalisis apakah jalur evakuasi yang ada dapat mengakomodir evakuasi masyarakat ketika terjadi bencana tsunami. Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan beberapa skenario simulasi evakuasi menggunakan perangkat lunak Vissim. Hasil simulasi menunjukan bahwa jalur evakuasi yang ada saat ini belum dapat mengakomodir masyarakat ketika terjadi bencana tsunami sehingga perlu dilakukan perbaikan yang dapat berupa penambahan alternative jalan, pelebaran jalan atau dengan pengaturan lalulintas.

ABSTRACT
Indonesia is vulnerable to natural disasters. Based on National Disaster Management Authority statistical data, the highest number of natural disaster occurs in the west side of Java island with Tsunami as the most deadly disaster. Cilegon is a city with high density and high industrial activity due to existence of industrial area. Cilegon is located along the west coast of Java island with a gently sloping topography, so that it is vulnerable to tsunami disaster. Earthquake simulation conducted by National Disaster Management Authority indicates that the occurrence of earthquake at Sunda strait will cause tsunami which can sweep away the whole industrial area in one hour. The availability of evacuation routes which are able to accommodate the evacuation of large amount of people within a short time become very important. Previous studies show that most of the existing evacuation routes are made just based on local knowledge and topography without considering the road network resilience factors such as road capacity and road connectivity. Referring only to the topography and local knowledge cannot guarantee the performance of the evacuation routes in evacuating large amount of people within a short time. Road infrastructure resilience is an important basic things in supporting the performance of the evacuation routes in emergency situation. Poor network resilience will reduce people rsquo s mobility and accessibility during the evacuation. This research try to analyze the impact of tsunami to the transportation system in Cilegon, to analyze the resilience level of evacuation route, and to analyze whether the existing evacuation routes are able to accommodate the evacuation process in Cilegon. In order to achieve these goals, a simulation of people rsquo s travel behavior during the evacuation process is conducted using VISSIM software. Simulation result shows that Cilegon rsquo s evacuation routes are not resilience enough to accommodate the evacuation process and still need an improvement such as by adding more alternative roads, by adding the road width, or by doing traffic management."
2017
T49194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wahyu Priyadi
"Permintaan akan ketersedian perumahan semakin hari semakin meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia. Dengan adanya permintaan itu maka pemerintah daerah dari masing-masing kota memerlukan ketersediaan lahan yang cukup untuk membangunan perumahan. Langkah-langkah yang diambil yaitu dengan pembebasan lahan berupa tanah dan segala sesuatu yang ada diatasnya. Hal ini tidaklah mudah karena pembebasan tanah (pengadaan tanah) yang akan digunakan untuk kepentingan umum maupun komersial banyak menimbulkan masalah. Masalah tersebut timbul terutama bila tanah tersebut dimiliki oleh lebih dari satu orang, ketidakcocokan harga tanah yang ditetapkan oleh instansi yang terkajt berupa Nilai Jual Objek Tanah (NJOP) dengan harga tanah yang ada di lapangan, perbedaan luas tanah yang ada di bukti hak dengan yang ada di lapangan, minimnya bukti hak atas tanah dari tanah yang dimilikinya, adanya pihak ketiga yang mempengaruhi harga tanah yang akan dibebaskan (preman maupun spekulan tanah).
Maksud dari penulisan ini adalah untuk dapat rnengindentifikasi resiko terhadap masalah-masalah (faktor-faktor) yang ada dalam pembebasan lahan (pengadaan tanah) tersebut. Sedangkan untuk tujuannya adalah untuk mengetahui faktor apa saja pada pembebasan lahan yang berpengaruh terhadap kinerja biaya pada perumahan sederhana. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan observasi, pengumpulan data primer dengan kuisioner atau wawancara, data sekunder yang merupakan data primer yang dikompilasi ataupun data yang diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan pembebasan lahan (pengadaan tanah).
Dari beberapa variabel yang berkorelasi, hanya terdapat 3 faktor dominan yaitu kestrategisan letak lokasi tanah yang akan djbebaskan, keterlambatan proses pembayaran uang ganti kerugian, dan lamanya proses pendataan fisik tanah. Selain itu, terdapat variabel penentu lainnya yaitu lamanya proses pendataan kepemilikan tanah.

The demand on housing facilities in Indonesia is growing larger as the population growth. These needs insist every state government to provide available land for housing The policy which taken is land acquisition with everything on it. This is not going to be easy, because the land that being acquisited for public or commercial use usually caused several problems. The problems primary exist if the land owned by more than one person, the incompatibility of land price between which issued by related institution (NJOP) with the real one, the difference of land size from the certyicate, the inadequate owning evidences, and the presence of third party (broker/speculator) that influence the land price.
The point of this thesis is to identify the risk on the problems (factors) which exist on the land acquisition While the purpose is to found which factors on land acquisition that heavily influenced the cost performance on mass housing.
Data collecting done based on observation, primary data collecting with questioner or interview, secondary data that yielded from compilation of primary data or even data from related institutions.
From several correlated data, there are three dominating factors, which are the strategic location ofthe land that will be acquisited delay ofthe compensatory money payment, and long process of land physical recognition There is also another influential variable, the long process of registering land ownership."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Ilmayanti
"Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Simpenan dan Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi yang memiliki lokasi di sekitar patahan aktif Cimandiri dan merupakan zona sumber gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran wilayah bahaya tsunami dan mengetahui sebaran tingkat risiko tsunami di sepanjang Pesisir Simpenan - Ciemas. Metode yang digunakan yaitu skoring dan pembobotan serta overlay data bahaya, kerentanan, dan kapasitas. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa bahaya tsunami di wilayah penelitian didominasi oleh tingkat bahaya tinggi, karena sebagian besar wilayah ketinggiannya berkisar antara 0 - 12,5 mdpl. Sedangkan untuk tingkat risiko pada wilayah penelitian didominasi oleh tingkat risiko sedang, dan tidak ada yang memiliki risiko rendah.

This research is located in Simpenan and Ciemas Sub-District, Sukabumi Regency. This area is located in Cimandiri active fault which is earthquake source zone. This research aims to acknowledge tsunami hazard zone and tsunami risk zone along the coast of Simpenan - Ciemas. This research uses scoring method, weighting method, and overlay method between hazard, vulnerability, and capacity data. The result of this research showed that the high class of hazard dominated tsunami hazard zone in research area due to the fact that most of research area is in - 12,5 meters above sea level. At the same time, medium class of risk dominated in research area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S61396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Wijaya
"Ekosistem mangrove memiliki fungst ekologis dan ekonomis. Namun, mangrove di Indonesia mengalami pengurangan luas yang Jebih cepat dibanding laju rehabilitasinya, seperti yang tetjadi di Pantai Utara Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Hampir l 00% hutan mangrovenya hancur akibat tsunami dun ekstensifikasi tambak Penelitian dilakukan di Desa Tibang dan Kajhu, dengan pendekatan kuantitatif dan teknik sampling purposive. Koodisi a1am, dan ekonomi dikedua lokl!Si relatif sama. Sebagian besar tipologi lahannya adalah tambak dan vegetasi yang dominan yaitu kelapa dan cemara. Jenis fauna yang banyak ditemukan yaitu burung. Umumnya masyarakat dikedua Jokasi beketja sebagai nelayan dan petambak. Narnun kondisi sosial dikedua lokasi agak berbeda, masyarakat di Tibang mono etnis sedangkan di Kajhu multi etnis. Pelaksanaan rehabilitasi mangrove yang tidak tepat dan kurangnya partisipasi serta pcmberdayaan ekonomi masyarakat adalah hasil rehabi!itasi mangrove di Tibang. Di Kajhu. pelaksanaan rehabHitasi mangrove dilakukan dengan tepat. partisipasi masya.rakatnya tinggi, dan pemberdayaan ekonorni dilakukan secara terpadu. Berdasarkan uji chi square dengan tingkat signifikasi lima persen, partlsipasi masyarakat dari variabel sikap, pekeljaar, dan respon, berhubungan dengan tingkat berhasilnya rehabilitasi mangrove.sedangkan variabel pengetahuanumur, dan pendidikan, tidak berhubungan signifikan. Pemberdayaan ekonomi masyarakat juga berhubungan signifikan dengan tingkat berhasllnya rehabilitasi mangrove.

Mangrove forest ecosystem has ecological and economical function. However, widespread deforestation of Indonesian mangrove is much faster than the rehabilitation activity; as it experienced at the North Coast of Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Almost 100"/o of the mangroves were destroyed by tsunami and land conversion activities into ponds. Research are done in two adjacent locations in the North Coast NAD, which are at Kajhu and Tibang Village, with using quantitative method and purposive sampling technique. The natura! condition yet the economic level of both locations are re]atively similar. Most of its land typology is shrimp ponds. Vlith dominant vegetation of coconut and pine trees. Types of fauna that usually found are birds. Most of !he locals in both locations have the profession as a fisherman. However. the social conditions in these two areas are slightly different. People of Tibang still conduct the Aceh culture and rituals since most of the people are originally the Acehnese, while Kajhu is more modem as it is occupied by multi-ethnics people. Improper of mangrove planting techniques, lack of community participation as well as locals' economic empowerment, is a result of mangrove rehabilitation in Tibang V1Hage. While in Kajhu, mangrove planting is done with high public participation, integrated and controlable economic empowerment. Based on chi square test with level of significance five percent, community participation from the variable of attitude, work, and respond has the consequence the success of mangrove rehabilitation both at research locations, while from the variable of knowledge age and education background gave no significant effect Loca1seconomic empowerment also influences the success of rehabilitation."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2010
T33542
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Diah Kusumawardhani
"Keberlanjutan ekosistem pesisir rentan terhadap bebagai aktivitas manusia, dan bencana alam salah satunya tsunami. Pada Desember 2018, tsunami akibat dari longsoran dinding Anak Krakatau, mengakibatkan 207 orang meninggal dunia dan 11.453 orang mengungsi di Kabupaten Pandeglang. Masalah pada penelitian ini adalah tsunami berdampak pada menurunnya kemampuan ekosistem menghasilkan jasa sehingga diperlukan perencanaan spasial yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah membangun skenario model perencanaan spasial untuk pengurangan risiko bencana tsunami. Metode yang digunakan adalah analisis spasial, valuasi ekonomi jasa ekosistem, analisis statistik bivariat, dan permodelan system dynamics untuk menyusun skenario model perencanaan spasial. Hasil penelitian menunjukan 16 kelas jasa ekosistem yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir Pandeglang. Tsunami Anak Krakatau 2018 menggenangi 5.793 hektar daerah pesisir, dengan nilai kerugian sebesar 133.204.353.760 Rupiah. Sebanyak 47% masyarakat memiliki tingkat pengetahuan jasa ekosistem menengah, sementara 45% masyarakat memiliki tingkat pengetahuan bencana tsunami yang rendah. Kesimpulan penelitian ini adalah sekenario intervensi peningkatan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan ekosistem mangrove dengan memanfaatkan produk olahan mangrove, serta pengurangan konversi mangrove menjadi tambak dapat menaikan luas area mangrove, dan luas pesisir terlindung.

Sustainability of coastal ecosystems is threatened by various human activities, and natural disasters, such as tsunami. In December 2018, tsunami resulted from Anak Krakatau flank collapsed caused in 207 casualties and 11,453 people being displaced in Pandeglang Regency. Research problem is that the tsunami reducing the ecosystem's ability to produce services, therefore, appropriate spatial planning is needed. This research aims to build a spatial planning model scenario for tsunami disasters risk reduction. Methods used in this research are spatial analysis, economic valuation of ecosystem services, bivariate analysis to assess relationships between variables, and system dynamics modeling to develop spatial planning model scenarios. This research shows 16 classes of ecosystem services have been utilized by Pandeglang coastal community. The 2018 Anak Krakatau tsunami inundated 5,793 hectares of coastal areas, and caused economic loss 133,204,353,760 Rupiah. 47% of coastal community have a medium knowledge of ecosystem services level, while 45% of people have a low tsunami disaster level knowledge. In conclusion, scenario of increasing community participation in mangrove ecosystem management by cultivating mangrove products, as well as reducing the conversion of mangroves able to increase mangroves area, and coastlines protection."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Assyifa Utami Septiani
"Bencana tsunami yang menerjang Kabupaten Pandeglang tahun 2018 menyebabkan adanya kerusakan pada permukiman penduduk di sekitar pesisir pantai Pandeglang. Hal itu membuat perlunya ketersediaan pemukiman kembali (resettlement) untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi sosial pada penduduk yang menjadi korban tsunami. Dalam menentukan lokasi pemukiman kembali (resettlement) dipilih berdasarkan kebutuhan yang dapat menunjang kegiatan sosial ekonomi penghuni. Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik lokasi untuk pemukiman kembali (resettlement) ditinjau berdasarkan kondisi site dan situation serta hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi berdasarkan pekerjaan, pendapatan, dan interaksi sosial Penghuni. Metode yang digunakan adalah analisis komparasi keruangan serta menggunakan analisis deskriptif untuk melihat hubungan antar variabel yang terdiri dari, karakteristik lokasi dan kondisi sosial ekonomi. Hasil penelitian ini yaitu karakteristik lokasi pemukiman kembali (resettlement) Kabupaten Pandeglang didominasi dengan tipe memadai dan cukup strategis. Lingkungan pemukiman kembali (resettlement) memiliki tipe site yang memadai, untuk memenuhi kebutuhan penghuni, dan lokasi pemukiman kembali (resettlement) dengan tipe situation cukup strategis yang ditinjau berdasarkan kemudahan aksesibilitas. Terdapat hubungan antara karakteristik pemukiman kembali (resettlement) dengan penurunan pendapatan penghuni, serta terganggunya interaksi sosial yang terjalin antar penghuni. Dan tidak terdapat hubungan antara karakteristik lokasi dengan pekerjaan penghuni.

The tsunami that hit Pandeglang Regency in 2018 caused damage to residential areas around the coast of Pandeglang. It makes the need for the availability of resettlement for the rehabilitation and social reconstruction in the tsunami-affected population. In determining the location of resettlement, it is chosen based on the needs that can support the socio-economic activities of the population. This research aims to analyze the characteristics of the location for resettlement in terms of site and situation conditions and their relationship to the socio-economic conditions based on occupation, income, and social interaction of the population. The method used is spatial comparison analysis and uses descriptive analysis to see the relationship between variables, which consists of location characteristics and socio-economic conditions. The results of this study are characteristics of the resettlement site Pandeglang dominated with adequate types and quite a strategy. The resettlement environment has a site type that is adequate to meet the needs of the residents, and a resettlement location with a quite strategic type of situation which is reviewed based on the ease of accessibility. There is a relationship between the characteristics of resettlement with a decrease in the income of residents and the disruption of social interactions residents. And there is no relationship between the location characteristics with the occupation of the residents.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>