Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18321 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Surjati
"Makalah ini melaporkan penelitian pada antena mikrostrip segitiga sama sisi dengan menggunakan pengumpan saluran mikrostrip untuk dapat membangkitkan frekuensi ganda dengan menambahkan sepasang celah pada alas segitiga itu. Pengumpanan semacam ini disebut pengumpanan sambatan elektromagnetik.. Antena mikrostrip ini bekerja pada buah frekuensi yang beroperasi di dalam jangkau frekuensi antara 2 GHz dan 4 GHz (daerah frekuensi S band).
Dari hasil simulasi terlihat bahwa frekuensi ganda antena mikrostrip segitiga sama sisi ini dapat dibangkitkan dengan lebar celah yang dibuat tetap sebesar 1 mm, sedangkan tinggi celah dapat diubah-ubah dari 10 mm sampai 14 mm dan jarak antar celah dapat diatur, mula-mula 3 mm kemudian 5 mm dan selanjutnya menjadi 7 mm.

Design of Generating Dual Frequency Operation for Triangular Microstrip Antenna Using Electromagnetic Coupling. A new design is proposed in this paper by applying a pair of slits using a microstrip feed line. Therefore the microstrip line feeding system is electromagnetically coupled to the patch. The antenna works at two different frequencies in the range from 2 GHz to 4 GHz (S band frequency).
The results of the simulation shows that the dual frequency operation can be created when the slit width is 1 mm and the height of the slits ranges from 10 mm to 14 mm with inter slit distance of 3 mm, 5 mm and 7 mm as well."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Juardhan Akbar Harun
"Karakteristik antena mikrostrip patch segitiga sama sisi telah dikaji oleh Dahele dan Lee [14]. Dalam penelitiannya telah dihasilkan suatu formula untuk menghitung frekuensi resonansi dari antena mokrostrip patch segitiga sama sisi berdasarkan model cavity. Penelitian untuk membangkitkan polarisasi melingkar pada antena segitiga telah dilakukan oleh Misao Haneishi dan Kazuhiro Hirasawa [13], yaitu dengan mengatur posisi pencatuan pada patch segitiga. Namun hingga saat ini belum ada paper yang menjelaskan bagaimana cara membangkitkan polarisasi melingkar untuk patch segitiga sama sisi.
Salah satu teknik menghasilkan polarisasi melingkar, yaitu dengan menggunakan teknik pencatuan ganda. Antena rancangan merupakan suatu desain antena mikrostrip patch segitiga sama sisi yang menggunakan teknik pencatuan ganda dan terkopel secara elektromagnetik. Antena bekerja pada frekuensi sekitar 2.6 GHz dengan polarisasi melingkar. Lebar saluran catu yang digunakan pada rancangan antena sebesar 0.27 cm dan panjang sisi antena sebesar 5 cm.
Dari hasil pengukuran diperoleh polarisasi melingkar dengan axial ratio bandwidth sebesar 250 MHz atau sebesar 9.17 %. Dimana axial ratio adalah perbandingan antara daya penerima antena pada bidang E dengan daya penerima antena pada bidang H. Gain antena mikrostrip patch segitiga sama sisi sebesar 6.10 dB pada frekuensi 2.65 GHz. Berkas utama antena mikrostrip patch segitiga sama sisi pada bidang E berada pada arah 10 derajat polarisasi melingkar terjadi pada rentang arah dari 310 derajat hingga 60 derajat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sintong Binzar P.
"Antena mikrostrip (MSA) telah banyak digunakan karena memiliki banyak keuntungan seperti bentuknya yang ringkas, praktis, ringan dan mudah untuk mengatur polarisasinya. Namun, terdapat kekurangan pada antena microstrip ini, yaitu gain yang rendah [5]. Karakteristik gain tinggi sangat dibutuhkan dalam komunikasi satelit. Antena array yang merupakan gabungan beberapa elemen tunggal adalah cara untuk mengatasi masalah ini.
Pada skripsi ini antena array yang dirancang berbentuk planar dengan ukuran 2x2 (4 elemen) yang menghasilkan polarisasi melingkar. Teknik yang digunakan untuk membangkitkan polarisasi melingkar pada antena array segitiga sama sisi adalah dengan pencatuan ganda secara langsung pada masing-masing elemennya. Matching antar elemen merupakan salah satu faktor penting dalam menyusun antena array. Transformer X/4 merupakan teknik yang digunakan pada matching antar elemen. Karakteristik yang diamati pada skripsi ini adalah bandwidth, axial ratio bandwidth, pola radiasi, dan gain. Antena array bekerja pada frekuensi sekitar 2.625 GHz dengan polarisasi melingkar.
Dari hasil pengukuran diperoleh polarisasi melingkar dengan axial ratio bandwidth sebesar 28 MHz atau sebesar 1,07 %. Gain antena mikrostrip patch segitiga sama sisi sebesar 11,24 dB pada frekuensi 2.625 GHz. Berkas utama antena mikrostrip patch segitiga sama sisi pada bidang E berada pada arah 0_ dilihat dari pola radiasi antena array."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Oka Saputra
"Antena mikrostrip sangat banyak diaplikasikan pada dunia telekomunikasi karena memiliki bentuk yang praktis, ringan, dan kemudahan dalam perancangan. Salah satu karakteristik yang diperlukan dari antena mikrostrip adalah karakteristik polarisasi lingkaran. Bandwidth polarisasi lingkaran pada suatu antena mikrostrip biasanya sangat sempit. Sequential, rotation adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan bandwidth polarisasi lingkaran suatu antena mikrostrip.
Antena yang dirancang disini adalah antena array dengan dua buah elemen yang masing-masing elemennya adalah antena mikrostrip segitiga sama sisi yang memiliki polarisasi lingkaran dengan catu tungggal mikrostrip Iine disertai dengan penambahan slot untuk mendapatkan karakteristik polarisasi lingkarannya.
Antena array dengan metode Sequentiall rotation adalah salah satu metode untuk meningkatkan bandwidth polarisasi lingkaran dan sebuah antena mikrostrip dengan merotasi salah satu elemen penyusun array sebesar 90 derajat kemudian memberikan perbedaan eksitasi phasa sebesar 90 derajat diantara masing-masing elemen dengan cara memperpanjang salah satu saluran catu elemen penyusunnya sebesar seperempat lamda.
Antena array sequentiall rotation bekerja pada frekuensi 2.7 GHz dengan polarisasi lingkaran. Dan hasil pengukuran diperoleh polarisasi lingkaran dengan axial ratio bandwidth sebesar 40 MHz atau sebesar 1.48%. Gain antena mikrostrip Sequentiall rotation diperoleh sebesar 7.86 dB pada frekuensi 2.71 GHz dan Beamwidth polarisasi lingkaran diperoleh sebesar 150°. Antena array sequentiall rotation bisa memberikan peningkatan bandwidth polarisasi lingkaran sebesar 16.6 MHz dibandingkan antena segitiga sama sisi elemen tunggal dan 11.2 MHz jika dibandingkan dengan antena array linier.

Microstrip Antenna has been widely used in telecommunication because of its practical shape, light, and eases to fabricate. Either one of the microstrip antenna characteristic is circular polarization. Circular polarization bandwidth of microstrip antenna is generally narrow. Sequentiall rotation is a technique that used to enhance circular polarization bandwidth of antenna microstrip.
Design antenna in this thesis is an array antenna with two elements which each of it is circularly polarized equilateral-triangular patch with single feed microstrip line and added slot to create its circular polarization characteristic.
Array antenna with sequentiall rotation technique is one of the method to enhance circular polarization bandwidth from antenna microstrip by simply rotate sequentially either one of the elements 90 degree and then create 90 degree phase different between the two elements by arrange the length of the feed line and create one fourth lambda feed line different from the two elements.
Sequentiall rotation array antenna work at 2.7 GHz with left hand circular polarization. The result of the design shows circular polarization bandwidth from its axial ratio is 40 MHz. Gain of the sequentiall rotation array antenna is 7.86 dB at 2.71 GHz and circular polarization beamwidth is 150 ° . From that design shows sequentiall rotation has successfully enhance the circular polarization bandwidth in the amount of 16.2 MHz from the equilateral-triangular single elements and 11.2 MHz from the array littler.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16962
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raman Anggorodi
"Antena mikrostrip menawarkan kelebihan bempa bentuk yang praktis, ringan, dan fleksibilitas dalam perancangan. Aplikasi antena mikrostrip dalam komunikasi nirkabel terutama komunikasi satelit menjadi satu hal yang sangat menarik untuk diteliti. Karakter yang harus dimiliki oleh antena untuk komunikasi satelit adalah ukuran yang kecil, gain besar, ringan dan memiliki keterarahan yang baik.
Penelitian dalam mereduksi ukuran fisik antena mikrostrip secara umum sudah berhasil dilakukan pada patch bentuk segitiga sama sisi, namun dengan jenis pencatuan koaksial (coaxial probe feed). Polarisasi melingkar juga dapat dihasilkan dengan menambahkan slot pada antena segitiga sama sisi. Bentuk dan ukuran slot sangat mempengaruhi karakteristik kerja antena. Model patch antena yang diteliti pada skripsi ini adalah bentuk segitiga sama sisi. Penambahan slot berbentuk silang yang dimodifikasi juga dilakukan untuk menciptakan karakteristik polarisasi melingkar dan mampu mereduksi ukuran patch sampai 17,84% dari luas antena efektifdan 19,92% dari luas antena hasil perhitungan.
Penelitian pada skripsi dilakukan sampai tahap pengukuran hasil fabrikasi. Unjuk kerja yang dihasilkan oleh antena hasil rancangan memenuhi frekuensi kerja yang diharapkan dari antena konvensional. Hasil pengukuran menunjukkan, rentang frekuensi kerja antena 2,584 - 2,642 GHz dengan bandwidth impedansi antena mencapai 2,20%. bandwidth axial ratio yang dihasilkan antena mencapai 1,1%. Gain maksimum yang diperoleh dari pengukuran adalah 5,58 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartuti Mistialustina
"Dimasa sekarang sistem komunikasi membutuhkan antena dengan versatilitas yang tinggi. Kebutuhan akan antena yang dapat beroperasi pada frekuensi yang berbeda atau dapat dikonfigurasi ulang adalah suatu hal yang bermanfaat karena perubehan sistem mungkin terjadi. Teknologi antena mikrosttip dengan frekuensi ganda berkembang pesat. Salah satu metodenya yang populer adalah Miscellaneousloading diuji frequency. Pada tekuik ini frekuensi ganda dihasilkan dengan menambahkan beban, diantamnya adalah beban stub. Penelitian yang dilakukan oleh Davidson. S.E dan Richards, W.F memperoleh hasil bahwa perubahan panjang studi dapat menala basil frekuensi resonansi. Namun pada penelitian tersebut penalaan hanya dilakukan peda saat simulasi untuk memperoleh frekuensi yang diinginkan, setelah pabrikasi penalaan tidak dilakukan lagi. Pada kundisi lain kemampuan penalaan pada suatu antena memberikan kesempatan untuk melaknkan pengembangan dalam hal fungsi dan kernampuan dari teknologi komunikasi frekuensi tinggi. Pada skripsi ini telah dHakukan rancang bangun antena segiempat frekuensi ganda ditala dengan menggunakan beban stub yang berperan sebagai resonator dan juga penala berupa saluran mikrostrip yang terbuat dari lempengan tembaga yang dapat diubah-ubah posisinya. Penalaan dapat dilakukan hingga tahap pabrikasi. Digunakan lima variasi ukuran beban dengan panjang 0,5/.d dan lebar masing-masing 12 mm, 10 mm, 8 mm, 6 mm, dan 4 mm. Pencatuan yang digunakan adalah dengan menggunakan saiuran mikrostrip dengan inset Antena rancangan pada awalnya merupakan suatu desain antena yang bekerja pada frekuensi sekitar 2,4 GHz, Setelah diberi beban dari hasil pengukuran diperoleh bahwa ukuran beban yang optimal dalam menghasilkan frekuensi resonansi ganda ditala adalah 0,5hd x 4 mm. Beban ini menghasilkan antena dengan daerah frekuensi operasi 2.41 GHz sampai dengan 2,66 GHz untuk frekuensi resonansi pertama dan 1,22 GHz sampai dengan l,94 GHz untuk frekuensi resonansi kedua. Gain antena hasil rancangan adalah 4,49 dE untuk frekuensi resonansi 2,37 GHz dan 4.48 dB untuk frekuensi resonansi 1,55 GHz dan 2,48 GHz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarto
"Salah satu aplikasi dari antena mikrostrip adalah antena untuk komunikasi suara (sound broadcasting) menggunakan satelit Quasi Zenith yang bekerja pada pita frekuensi 2,6 GHz (2605 -2630 MHz) [3]. Selain hams mempunyai karakteristik sebagai sebuah antena yang baik ( VSWR lebih kecil atau sama dengan 2, return loss lebih kecil atau sama dengan -9,54 dB), antena untuk aplikasi ini juga harus menghasilkan polarisasi melingkar karena digunakan untuk komunikasi bergerak menggunakan satelit yang jaraknya sangat jauh. Dengan polarisasi melingkar, maka tidak diperlukan penyesuaian (tracking) polarisasi antara antena pengirim dan penerima.
Pada skripsi ini, diajukan antena yang memenuhi kriteria di atas yaitu antena mikrostrip patch segitiga samasisi dengan teknik pencatuan tunggal secara langsung untuk menghasilkan polarisasi melingkar pada frekuensi 2605 - 2630 MHz. Patch segitiga dipilih karena dapat menghasilkan karakteristik yang sama dengan patch segi empat dengan luas yang lebih kecil [2]. Jenis segitiga samasisi dipilih karena telah banyak dipelajari dan digunakan dibandingkan jenis segitiga yang lain sehingga lebih mudah dalam analisanya [10],[11],[13]. Pencatuan tunggal (single feed) dipilih karena struktumya yang sederhana dan ringkas yang dapat memperkecil dimensi antena, sedangkan pencatuan langsung (direct feed) dipilih karena mudah dan dapat difabrikasi bersamaan dengan patch segitiga [2].
Berdasarkan simulasi dan pengukuran hasil fabrikasi antena yang dilakukan pada skripsi ini, untuk menghasilkan polarisasi melingkar dengan teknik pencatuan tunggal secara langsung, tinggi patch segitiga samasisi harus sedikit dikurangi sehingga sisi miring (b) dan sisi alas (a) mempunyai perbandingan b/a sebesar 0,97. Dengan demikian, untuk sisi alas sisi alas 50,6 mm, patch segitiga mempunyai sisi miring 49,1 mm. Untuk menghasilkan Left Hand Circular Polarization (LHCP), patch segitiga dicatu pada titik sejauh 16 mm dari sudut sebelah kiri sedangkan untuk menghasilkan Right Hand Circular Polarization (RHCP), patch segitiga dicatu pada titik sejauh 16 mm dari sudut sebelah kanan. Untuk mencapai kondisi matching maka digunakan teknik single stub impedance matching.
Dari hasil pengukuran diperoleh polarisasi melingkar dengan axial ratio Bandwidth 29 MHz ( 2604 - 2633 MHz) atau sebesar 1,1 %. Berkas utama radiasi antena yang terukur berada pada sudut 0 dan polarisasi melingkar teriadi pada rentang sudut 330_ sampai 50_. Bandwidth VSWR yang diperoleh sebesar 65 MHz (2578 - 2643 MHz) atau sebesar 2,48 %. Untuk rentang frekuensi dari 2605-2630 MHz diperoleh VSWR yang sangat kecil yaitu di bawah 1,45. Sementara itu, gain antena yang diukur pada arah intensitas radiasi maksimum (0_) sebesar ~ 6 dB. Dari hasil ini terlihat bahwa rancangan yang dihasilkan dapat memenuhi karakteristik yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Rahmadyanto
"Pada jurnal ini, desain elemen atau patch yang digunakan adalah desain patch antena berdasarkan hasil riset grup AMRG UI. Elemen atau patch yang digunakan berbentuk segitiga dan parameter desainnya disesuaikan agar memiliki karakteristik polarisasi melingkar dengan axial ratio bandwidth dan impedance bandwidth sebesar 10 MHz pada rentang frekuensi 1,265 - 1,275 GHz dengan frekuensi tengah 1,27 GHz. Gain sebesar 14,32 dBiC diperoleh dengan menggunakan teknik susun (array). Desain kemudian disimulasikan dengan perangkat lunak Computer Simulation Technology (CST). Setelah dilakukan fabrikasi, antena array yang didesain dapat beresonansi di frekuensi 1,27 GHz dengan impedance bandwidth sebesar 33 MHz pada rentang frekuensi 1,2605 ? 1,2935 GHz, karakteristik polarisasi melingkar (axial ratio) ≤ 3 dB pada rentang frekuensi 1,263 ? 1,277 GHz dan memiliki gain sebesar 11,42 dBi.

In this journal, patch design is based on the results of the previous research of AMRG UI research group. Triangular patch are used and the design parameters are adjusted to have the characteristics of the circular polarization with axial ratio bandwidth and impedance bandwidth of 10 MHz in the frequency range from 1.265 to 1.275 GHz with center frequency of 1.27 GHz. Gain of 14.32 dBiC is obtained by using the array technique. Design then simulated with Computer Simulation Technology (CST) software. The result is, the simulation results gives impedance bandwidth is about 22,5 MHz and its frequency range between 1,2625 ? 1,285 GHz, circular polarization characteristics ≤ 3 dB with its frequency range between 1,265 ? 1,276 GHz and its gain is 11,42 dBi.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Martin
"Antena mikrostrip merupakan salah satu antena yang sangat cocok untuk digunakan dalam sebuah komunikasi satelit. Perkembangan teknologi saat ini mengarah kepada komunikasi nirkabel. Antena mikrostrip merupakan salah satu perangkat yang dapat mendukung komunikasi ini. Dalam sebuah komunikasi satelit diperlukan antena yang memiliki gain yang cukup besar dan memiliki polarisasi melingkar.
Pada penelitian ini digunakan patch yang memiliki bentuk segitiga. Alasannya adalah efisiensi bahan, selain itu dengan bentuk segitiga dapat diperoleh hasil yang sama baik dengan atau lebih dari bentuk segiempat. Untuk membangkitkan polarisasi melingkar, maka penulis menggurakan sebuah teknik, yang disebut dengan teknik slot. Pencatuan yang digunakan pada penelitian ini adalah pencatuan tunggal secara langsung. Untuk memenuhi syarat komunikasi satelit adalah VSWR< 2 , axial ratio < 3dB dan polarisasi melingkar. Dalam upaya memperoleh gain yang cukup besar maka akan dibuat sebuah antena linear array.
Pada skripsi ini dirancang Antena mikrostrip linear array dengan gain maksimal 11,769 dB pada frekuensi 2,624 GHz. Impedance bandwidth sebesar 67,948 (2,625%) MHz. Axial Ratio Bandwidth sebesar 15 MHz (0,574%) . Selain itu dengan antena array juga diharapkan akan diperoleh keterarahan yang lebih tinggi. Pada skripsi ini juga diperoleh keterarahan antena ke sudut 40_."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S39253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Virgianti
"Pembentukan beam dan keterarahan main lobe telah menarik banyak minat karena antenna dengan mudah dapat menunjuk pada target atau arah sinyal yang diinginkan. Antena mikrostrip dengan karakter ini banyak diteliti karena selain ukuran fisik, bobot, kesederhanaan dan kekompakan bentuknya yang lentur, antenna ini memiliki kelebihan dapat meningkatkan kapasitas system, kualitas transmisi dan memperluas jangkauan area servis karena mampu menekan interferensi pada banyak aplikasi seperti base station atau access point pada land mobile telecommunication, aircrafts communication systems, dan komunikasi wireless pada alat transportasi massa untuk lingkungan metropolitan area network, urban maupun rural.
Pada tesis ini dirancang sebuah antena array mikrostrip terpolarisasi melingkar yang terdiri dari susunan linier dua (2) buah elemen segitiga yang mengarahkan beam pada pola radiasinya ke dua posisi yang berbeda. Rancangan antena diambil dari titik tengah frekuensi kerja 2.4 GHz yang terdiri dari dua layer substrat dimana layer atas untuk elemen peradiasi segitiga yang masing-masing tercatu tunggal dengan menggunakan teknik pencatuan electromagnetically coupling patches (EMCP) pada layer dibawahnya yaitu jaringan catu dari 1 buah hybrid coupler yang dimodifikasi untuk menghasilkan pembentukan arah beam. Ketinggian patch segitiga yang dikurangi sedikit, sehingga dimensi alas berbeda dengan panjang sisi, teknik pencatuan EMCP, pasangan elemen pada rancangan, dan fungsi hybrid coupler yang memberikan perbedaan fasa antara port output satu dengan yang lain memberikan karakteristik polarisasi melingkar pads antenna ini.
Dari hasil pengukuran diperoleh sebuah antenna switched-beam terpolarisasi melingkar. Berkas utama radiasi antenna yang terukur berada pada arah 25° s/d 75° dan pada arah 270° s/d 330°, dengan bandwidth axial ratio sebesar 525 MHz (frekuensi 2.175 GHz s.d 2.8 GHz), sementara bandwidth return loss sebesar 951.2 MHz (frekuensi 1.87 GHz s/d 2.82 GHz). Sementara gain antenna pada berkas radiasi maksirnum adalah sebesar 8.5 dB.
Dengan karakteristik yang demikian maka antenna ini berada pada rentang frekuensi yang sangat lebar (wideband), dan pada rentang frekuensi tertentu diharapkan dapat diaplikasikan untuk system komunikasi wireless WiMAX yang berkerja pada frekuensi 2.3 GHz, 2.4 GHz, dan 2.5 GHz. Atau pada sistem komunikasi satelit Quasy Zenith pada frekuensi 2.6 GHz.

Beam shaping and directivity of the radiation pattern have been much a focus for many researchers that this feature can help users pointing directly to targets or signals direction they want. Microstrip antennas which have characteristics of this are the mainly center of the attraction, either the sizes, weight, simplicity, and the compact of their body structure, or the capability in increasing system capacity, transmission quality and expanding the services coverage, because they can repress the interferences in many wireless communications system, like satellite, land mobile telecommunications or next generation technology WiMAX.
In this thesis, novel design of circularly polarized switched-beam microstrip antenna array using two layers of substrates have been designed thoroughly. The design has two elements put in the upper layer of the substrate that are almost in their equillateral triangular shapes, works at midband frequency of 2.4 GHz. While at the lower layer, the antenna has network feeder which consists of one modified hybrid coupler that functions as beamformer for the radiation pattern. Electromagnetically Coupling Patched (EMCP) technique is used to excite the elements. The height of the triangular are reduced a little bit so that the size of the slopes are less than the size of the base. This, combined with EMCP technique, the design of elements in pair, and the usage of the hybrid coupler that its shunt arms span between its output junctions are of the quarter wavelength, is succeeded in making the antenna within its circular polarization characteristics.
From the research and the measurement we have the main lobe of the antenna radiation pattern are in the direction of 25° up to 75° and 2700 up to 330°. The axial ratio bandwidth is 525 MHz (from the frequency of 2.175 GHz up to 2.8 GHz), while return loss bandwidth widen until 951.2 MHz (frequency of 1.87 GHz up to 2.82 GHz). Maximum gain of the antenna reaches 8.5 dB at its maximum radiation pattern.
With such of the characteristics mentioned above, so the antenna is in its wideband, beamforming and circular polarization properties, and within some specific bandwidth, it can be used for some applications in the area of the communication systems. (e.g. CDMA runs at 1900 MHz, WiMAX are next being proposed at 2.3 GHz and 2.5 GHz, or Quasy Zenith Satellites at 2.6 GHz).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>