Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130485 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Santosa
"Prevalensi penyebaran HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan perkembangan yang demikian pesatnya. Apabila tidak disikapi secara serius dan juga secara multi-dimensional maka bahaya penularan HIV/AIDS akan mengancam kehidupan bangsa dan negara ini karena kondisi tersebut berpotensi untuk terjadinya kehilangan generasi (lost generation). Dan peningkatan penularan HIV/AIDS di Indonesia tidak hanya terjadi di tengah-tengah masyarakat umum saja, namun juga menjadi ancaman dalam kehidupan di lingkungan RUTAN Klas I Jakarta Pusat yang mana perlu mendapatkan prioritas dalam penanggulangannya. Untuk itu dalam rangka menanggulangi penularan HIV/AIDS di kalangan tahanan dan narapidananya, maka pihak RUTAN Klas I Jakarta Pusat telah berupaya dengan berbagai cara untuk dapat menekan peningkatan penyebaran HIV/AIDS tersebut. Dan upaya yang dilakukan oleh pihak RUTAN Klas I Jakarta Pusat tersebut mengacu pada Strategi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS dan Penyalahgunaan Narkoba pada LAPAS dan RUTAN di Indonesia tahun 2005-2009. Tetapi yang sangat disayangkan adalah upaya tersebut belum dilakukan secara optimal oleh pihak RUTAN Klas I Jakarta Pusat, baik dari pihak petugas pemasyarakatannya sendiri maupun dari pihak tahanan dan narapidananya, sehingga prevalensi peningkatan penyebaran HIV/AIDS di dalam lingkungan RUTAN Klas I Jakarta Pusat terus saja meningkat. Perencanaan Strategis merupakan salah satu dari sekian jenis perencanaan, adalah merupakan suatu perencanaan yang perlu dibuat oleh RUTAN Klas I Jakarta Pusat dalam rangka menentukan strategi-strategi yang efektif untuk digunakan dalam penanggulangan HIV/AIDS, karena lebih bersifat komprehensif dalam arti lebih memfokuskan pada analisis lingkungan secara keseluruhan, baik lingkungan eksternal, maupun lingkungan internal. Berangkat dari persoalan tersebut, penulis melakukan penelitian ini dengan maksud untuk mencari dan menentukan strategi-strategi yang ideal yang perlu ditempuh oleh RUTAN Klas I Jakarta Pusat dengan sebelumnya melakukan analisis mengenai faktor-faktor yang menjadi pendorong, maupun penghambat atau yang disebut identifikasi isu-isu strategis dan kemudian dilanjutkan dengan analisis SWOT. Dan sesuai dengan analisis SWOT tersebut, maka dapat ditemukan isu-isu strategis yang kemudian isu-isu strategis tersebut dilakukan pengujiannya untuk mengetahui isu-isu yang sangat strategis berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara dengan informan. Adapun isu-isu yang sangat strategis tersebut adalah : (1) Menekan tingkat prevalensi HIV/AIDS pada tahanan dan narapidana melalui berbagai pelatihan dan penyuluhan; (2) Menghilangkan stigma dan diskriminasi.

The prevalence of HIV/AIDS in Indonesia shows a rapid development. When the situation described is not seriously as well as multi-dimensionally handled the danger of the HIV/AIDS infection spreading will become a threat to the life of the nation and the condition will potentially cause the lost of the generation. The development of the disseminating of HIV/AIDS in Indonesia is not occur among the public community only, but also threatening the life inside the First Class State Detention House of Central Jakarta and the cope itself needed to be a priority. In term of the cope of the HIV/AIDS disseminating among its prisoners and inmates, the First Class State Detention House of Central Jakarta has put great efforts in such ways to press the development of the disseminating of HIV/AIDS. The efforts of the First Class State Detention House of Central Jakarta refers to the National Strategy of the Cope of HIV/AIDS and Drugs Abuse on the Institute Serve a Sentence and the State Detention House in Indonesia 2005-2009. But unfortunately, the efforts has not executed optimally by the side of the First Class State Detention House of Central Jakarta?s officers as well as the prisoners and the inmates, and this circumstance always support the velopment of the HIV/AIDS spreading. Strategic planning which is one of the kind of planning types is a plan made by the First Class State Detention House of Central Jakarta in order to define an effective strategies to be used in the cope of HIV/AIDS because it is more comprehensive that more focuses on environmental analysis, either external or internal environment. Based on the problem, the research is done by the writer with the aim to find out an ideal strategies which should be taken by the First Class State Detention House of Central Jakarta. The research is done by analyzing the supporting and the inhibiting factors previously, and called as identification of strategic issues and then by SWOT analysis. And according to the SWOT analysis than the strategic issues is found, and then are examined to find out the most strategy issues based from the result of the observation and interview with the informants. Therefore the most strategic issues are: (1) Reducing the development HIV/AIDS prevalence among the prisoners and inmates through many kind of trainings and information-tellings; (2) Dismissing the stigma and discrimination."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T12912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muryani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Pusat menurut persepsi tahanan dan narapidana. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner SERVQUAL yang terdiri dari lima dimensi, yaitu reliability, assurance, tangibles, empathy dan responsiveness. Sampel yang diambil sebanyak 99 responden yang diambil dengan teknik acak sederhana. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi, analisis kesenjangan (gap), pembobotan skor (WSC), dan analisis tingkat kepentingan dimensi pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan di Rumah Tahanan Negara Klas I Jakarta Pusat secara umum tergolong rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa petugas Rumah Tahanan Negara Klas I Jakarta Pusat belum mampu memenuhi harapan-harapan tahanan dan narapidana atas atribut-atribut pelayanan yang tercakup dalam dimensi keandalan, kepastian, bukti fisik, empati dan daya tanggap. Dimensi pelayanan yang dianggap paling penting oleh tahanan dan narapidana Rumah Tahanan Jakarta Pusat adalah dimensi ketanggapan, diikuti dimensi keandalan, kepastian, bukti fisik dan empati. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka pihak Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Pusat perlu meningkatkan kinerja pelayannya dengan mengacu pada skala prioritas berdasarkan nilai WSC, yaitu dengan memprioritaskan dimensi ketanggapan. Prioritas perbaikan selanjutnya yang harus dilakukan oleh Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Pusat secara berturut-turut adalah dimensi kepastian, bukti fisik, keandalan, dan terakhir dimensi empati. Para petugas rumah tahanan juga perlu mengubah sudut pandang terhadap para narapidana, yaitu dengan melihat bahwa narapidana juga merupakan warga negara yang memiliki hak-hak untuk diperhatikan dan dipenuhi, sehingga tidak akan ada perlakuan yang sewenang-wenang dari petugas terhadap narapidana. Selain itu, juga prlu dilakukan penelitian lanjutan dengan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan di Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Pusat.

This research aimed to analyzing the service quality at First Grade State House Arrest of Central Jakarta according to arrest?s and prisoner?s perceptions. Desctiptive-quantitative method used in this research. Data collected with SERVQUAL questionnaire that includes reliability, assurance, tangibles, empathy dan responsiveness. The amount of sample are 99 respondents that taken with simple random sampling technique. Data analysis using descriptive with using frequency distribution, gap analysis, weighted score, and analysis of importance level on service dimensions. The result of research show that in generally service quality at First Grade State House Arrest of Central Jakarta still low according to arrest?s and prisoner?s perceptions. This result show that the officer of First Grade State House Arrest of Central Jakarta can?t to fulfill the expectation of arrest and prisoner for the service quality atributes that covered in reliability, assurance, tangibles, empathy and responsivenes dimensions. The most importance service quality dimensions perceived by arrest and prisoner is responsiveness, followed by reliability, assurance, tangibles, and empathy. Based on this research, then the First Grade State House Arrest of Central Jakarta need to improving the service quality with refer to priority scale based on WSC?s score, that is with prior responsiveness dimension. The next priority improvement that must be done by First Grade State House Arrest of Central Jakarta continually are assurance, tangibles, reliability, and finally empathy dimension. The officer of state house also need to change the viewpoint toward arrest and prisoner, that is with viewed that arrest and prisoner also the citizen that have the rights that must to attended. Besides that, also need to obtained the further research with using quantitative approach to knowing the factors that influencing service quality at First Grade State House Arrest of Central Jakarta. Keywords: ;This research aimed to analyzing the service quality at First Grade State House Arrest of Central Jakarta according to arrest?s and prisoner?s perceptions. Desctiptive-quantitative method used in this research. Data collected with SERVQUAL questionnaire that includes reliability, assurance, tangibles, empathy dan responsiveness. The amount of sample are 99 respondents that taken with simple random sampling technique. Data analysis using descriptive with using frequency distribution, gap analysis, weighted score, and analysis of importance level on service dimensions. The result of research show that in generally service quality at First Grade State House Arrest of Central Jakarta still low according to arrest?s and prisoner?s perceptions. This result show that the officer of First Grade State House Arrest of Central Jakarta can?t to fulfill the expectation of arrest and prisoner for the service quality atributes that covered in reliability, assurance, tangibles, empathy and responsivenes dimensions. The most importance service quality dimensions perceived by arrest and prisoner is responsiveness, followed by reliability, assurance, tangibles, and empathy. Based on this research, then the First Grade State House Arrest of Central Jakarta need to improving the service quality with refer to priority scale based on WSC?s score, that is with prior responsiveness dimension. The next priority improvement that must be done by First Grade State House Arrest of Central Jakarta continually are assurance, tangibles, reliability, and finally empathy dimension. The officer of state house also need to change the viewpoint toward arrest and prisoner, that is with viewed that arrest and prisoner also the citizen that have the rights that must to attended. Besides that, also need to obtained the further research with using quantitative approach to knowing the factors that influencing service quality at First Grade State House Arrest of Central Jakarta."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26344
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Subroto S.
"Penelitian ini berfokus pada strategi yang diterapkan oleh Rutan Klas I Jakarta Pusat dalam melaksanakan tugas dan fungsi pencegahan dan penanggulangan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap psikotropika. Maraknya peredaran gelap disebabkan adanya permintaan dan penawaran (demand and supply).
Penelitian kualitatif ini menggunakan disain analisis deskriptif untuk mengungkap fenomena penyalahgunaan dan rantai peredaran gelap psikotropika ke dalam Rutan Klas I Jakarta Pusat. Informan dalam penelitian ini terdiri dari aparat penegak hukum, petugas Rutan, narapidana/tahanan, dan masyarakat umum. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara, sedangkan analisis dilakukan dengan merujuk pada kerangka teori yang relevan dan pendapat para peneliti di bidang terkait.
Dari hasil analisis pembahasan, disimpulkan bahwa: 1) peredaran gelap terjadi melalui proses interaksi yang berlangsung antara penghuni dengan pengunjung, juga dengan petugas Rutan itu sendiri; 2) implementasi strategi pengelolaan pengamanan Rutan dengan ketersediaan prasarana yang mendukung belum dapat dipenuhi karena berbagai alasan dan keterbatasan; 3) kondisi over capacity berdampak sangat besar pada perawatan tahanan dan pembinaan narapidana tanpa memberikan program pembinaan yang seharusnya. 4) terdapat beberapa titik kelemahan dalam sistem pengamanan Rutan sehingga relatif mudah terjadi penyelundupan psikotropika.
Sedangkan kendala-kendala yang dihadapi adalah: tidak berfungsinya alat deteksi sebagai sistem pencegahan preventif, belum terbentuknya Satuan Tugas P4GN yang terpadu serta masih banyaknya toleransi dan kelonggaran-kelonggaran yang diberikan oleh petugas Rutan terhadap aspek interaksi dan komunikasi bagi penghuni Rutan dengan masyarakat di luar Rutan.
Hasil penelitian menyarankan: 1) perlu dilakukan sistem rotasi kerja berdasarkan sistem prestasi kerja sebagai upaya promosi dan penyegaran untuk gairah kerja; 2) diperlukan kontrol sosial dengan membuka akses masuk bagi publik untuk mengontrol kehidupan di dalam Rutan; 3) menciptakan keikutsertaan Warga Binaan Pemasyarakatan untuk ketertiban hukum (law and order) dan ketertiban umum (social order) dengan sistem pemberian imbalan yang sepadan bagi mereka yang telah berjasa dalam memberantas peredaran psikotropika di dalam Rutan.

This research focus at strategy applied by Rutan Klas I Jakarta Pusat in executing duty and function of prevention and arranged to dark circulation and abuse of psychotropic. The hoisterous of dark circulation caused by the existence of supply and demand.
This research qualitative use to design descriptive analysis to express phenomenon of abuse and enchain dark circulation of psychotropic into Rutan Klas I Jakarta Pusat. Informan in this research is consisted by government in law enforcement, officer of Rutan, the prisoners and public society. Data collecting conducted with observation and interview, while analysis conducted referredly framework of relevant theory and opinion of researcher in related area.
Result analyse solution concluded by: 1) happened to dark circulation through process of interaction that goes on between prisoners with visitor, also with officer of Rutan it self; 2) implementation strategy of management security in Rutan with availability of equipment supporting not yet earned fulfilled because various reason and limitation; 3) condition of over capacity affect very big at treatment of prisoner and construction of convict without giving programm of construction which ought to; 4) there are some dot of weakness in system of security on Rutan so that relative is easy to happened smuggling psychotropic.
While constraints faced by: do not functionit the appliance detect as prevention system, not yet formed of set of inwrought duty P4GN and also still to the more of diffuses and tolerance given by officer Rutan to communications and interaction aspect to prisoners with society of outside Rutan.
Result of research suggest: 1) require to be conducted by a giration system work pursuant to system of labour capacity as refreshing and promotion effort for the enthusiasm work; 2) needed by a social control openedly access to enter by public to control life in Rutan; 3) creating taking part in of the prisoners for the orderliness punish (law and order) and the public orderliness (social order) with commensurable payoff sytem for the man who have meritorious in fighting against circulation psychotropic in Rutan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 24917
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S6373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arry Djaelani
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S22197
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Triyanto
"Masalah penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang dihadapi oleh pemerintah. Karena perkembangan penyalahgunaan narkoba semakin meningkat dibutuhkan suatu perangkat hukum yang keras guna mengantisipasi meningkatnya peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Namun keadaan ini tetap tidak mampu menghentikan orang-orang yang sudah terlebih dahulu berkecimpung dengan bisnis haram tersebut. Baik pengguna maupun pengedamya tidak henti-hentinya mencari cara dan upaya untuk dapat tetap melakukan perbuatan yang melanggar hukum tersebut. Dengan demikian perlu untuk dibicarakan, mengapa para pelakunya masih mengulangi perbuatannya. Dalam hal ini tentu ada berbagai proses yang mendorong pelaku untuk melakukan perbuatan tersebut.
Penelitian ini berupaya untuk mencari bagaimana proses seseorang sehingga terdorong untuk menjadi penyalahguna narkoba sehingga terjadi perbuatan melanggar hukum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh-pengaruh dari Iingkungan yang mendorong melakukan penyimpangan. Di Iingkungan tempat tinggal informan diketahui memberi pengaruh kepada perbuatan penyimpangan. Kemudian di Iingkungan penjara juga terdapat budaya kriminal yang bisa menjadikan orang yang masuk ke dalamnya menjadi lebih Jabal, karena bergaul dengan penjahat tangguh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14040
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S8733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triadi RD
"Meningkatnya jumlah penyalahgunaan narkoba suntik di dunia dan khususnya di Indonesia telah turut juga meningkatkan jumlah tahanan dan narapidana di RUTAN Klas I Jakarta Pusat. Intansi RUTAN yang seharusnya menjadi tempat sementara dalam proses sistem pidana terpadu dan tempat menjalani pidana justru mendapat permasalahan baru yakni penyalahgunaan narkoba suntik yang dinakan secara bergantian di kalangan tahanan dan narapidana sehingga bahaya yang ditimbulkannya sangat tinggi seperti penyebaran berbagai penyakit berbahaya seperti Hepatitis, TBC, HIV/AIDS dan lainnya yang harus segera di tanggulangi.
Permasalahan yang diangkat dalam penulisan tesis ini adalah bagaimana penanggulangan penyalahgunaan narkoba suntik di kalangan tahanan dan narapidana RUTAN Klas I Jakarta Pusat saat ini?, apa saja kendala-kendalanya? dan bagaimana jejaring kerjasama RUTAN Klas I Jakarta Pusat dengan pihak-pihak terkait dalam penanggulangan penggunaan narkoba suntik dikalangan tahanan dan narapidana saat ini?
Dari hasil penelitian yang dilakukan dihasilkan temuan bahwa penanggulangan narkoba suntik yang dilakukan oleh intansi Rutan baru sebatas peanggulangan secara preventif dan refresif belum ada suatu treatmen khusus yang diterapkan, adapun strategi pendekatan penanggulangan baru sebatas suply reduction dan demand reduction belum ada porgram harm reduction. Penanggulangan penyalahgunaan narkoba suntik ini belum optimal karena adanya berbagai kendala seperti petugas dari segi kualitas maupun kuantitas kurang, sarana dan prasarana kurang, jumlah tahanan dan narapidana yang terus meningkat sehingga menimbulkan padatnya hunian, belum adanya dana operasional untuk penanggulangan narkoba, adanya stigma negatif bagi para penyalahguna narkoba dan mantan narapidana dan partisipasi dari masyarakat kurang, belum adanya aturan hukum, serta kurangnya kerjasama lintas sektoral dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba suntik.
Dari pembahasan terhadap hasil penelitian disimpulkan, 1) Penanggulangan penyalahgunaan narkoba suntik yang dilakukan intansi RUTAN Klas I Jakarta Pusat belum optimal, 2) Adanya kendala-kendala yang dimiliki 3) dan belum optimalnya kerjasama lintas sektoral dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba suntik. Hasil penelitian menyarankan suatu model perencanaan strategis yang komprehensif dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba suntik di kalangan tahanan dan narapidana RUTAN Klas I Jakarta Pusat.

The increasing of injecting drugs abuse in the world, especially in Indonesia has increase the amount of the prisoners in the First Class State Detention House of Central Jakarta. The Detention House Institution which intended to be the temporary place for the criminal synthesis system process and as the wolk on sentence place, on the contrary gets new problem as injecting drugs abuse which the injection is being used among the user ?the prisoners- so it caused a huge danger such as Hepatitis, TBC, HIV/AIDS and so on that has to be solved as soon as possible.
The problem that is brought up into the thesis is how to cope the injecting drugs abuse among the prisoners of the First Class State Detention House of Central Jakarta presently, including the obstacles and the networking of the Detention House with the concerned parties in terms of the cope of the injecting drugs abuse among the prisoners.
From the result of the research that has been done shows that the cope of the injecting drugs abuse in the First Class State Detention House of Central Jakarta was only on the preventively and repressively and not yet have a special treatment which is applied. Therefore the strategy of the cope is only supply reduction and demand reduction and not yet harm reduction program. The cope of the injecting drugs abuse is not as optimal as expected because of many obstacles, such as the quality and the quantity of the officers themselves, the limited facilities, the increasing amount of the prisoners which caused overcapacity, the un-available operational fund for drugs prevention, the negative stigma to the drugs users as well as to the prisoners, the less of participation of the community, the un-availability of law, the less of the multi-sector cooperation in terms of the cope of the injecting drugs abuse.
From the result of the research can be concluded that: 1) The cope of the injecting drugs abuse in the First Class State Detention House of Central Jakarta is not maximum yet, 2) A lot of problems which are faced, 3) The networking for the cope of the injecting drugs abuse is not maximum yet. And finally, the result of the research suggested a model of a comprehensive strategic planning in terms of the cope of the injecting drugs abuse among the prisoners of the First Class State Detention House of Central Jakarta."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 25415
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Widya Lestari
"ABSTRAK
Ketika seorang dipidana dan menjalani hukuman, salah satu konsekuensi logisnya adalah hilangnya hak dan kebebasan yang selama ini dimiliki sebagai mahluk individu maupun sosial. Hilangnya kebebasan untuk menyalurkan kebutuhan seksual merupakan salah satu akibat yang paling sulit bagi narapidana, terutama bagi mereka yang sudah mempunyai suami atau istri, karena kebutuhan tersebut termasuk kebutuhan mendasar menurut Maslow.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang akan digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh peneliti dengan cara melakukan in depth interview, serta melakukan observasi secara langsung dilokasi. Data sekunder diperoleh peneliti dengan melakukan studi pustaka atas berbagai artikel, hasil penelitian, dan data-data lain yang relevan. Alat analisis yang digunakan adalah teori hirarki Maslow, Konsep The Pains Imprisonment Gresham M. Sykes dan konsep Conjugal Visit.
Temuan-temuan yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa upaya Rumah Tahanan Negara Klas I Jakarta Pusat, untuk memenuhi kebutuhan seksual narapidana ditempuh dengan menggunakan 3 cara diantaranya adalah upaya formal dengan cara memberikan asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, Cuti Bersyarat, dan Cuti Mengunjungi Keluarga; Informal, dengan memberikan kunjungan bagi narapidana dalan rutan; pemenuhan menyimpang yaitu dengan memberikan fasilitas ruang kunjungan yang bisa dipergunakan untuk berhubungan seksual. Asimilasi dan cuti mengunjungi keluarga tidak berjalan optimal. Pemenuhan informal dan menyimpang, masih ditemukan narapidana menggunakan PSK untuk pemenuhan kebutuhanseksualnya. Alternatif solusi atas berbagai masalah yang muncul dalam penelitian ini dengan memaksimalkan program Asimilasi, Pembebasan bersyarat, Cuti Menjelang bebas, Cuti Bersyarat, dan Cuti Mengunjungi Keluarga. Mempertimbangkan program conjugal visit, serta penghukuman dengan penal colony ;

ABSTRACT
One of many logical consequences for prisoners to undertake from being jailed is the loosing opportunity to express their freedom. The hardest part among the loosing freedom is a chance to fulfill their sexual need, especially for those who have gotten married. Because of this is one of the crucial basic need according to Maslow`s.
This qualitative research. Both primary and secondary data are used to support this research and taken place at State Prison Class I Central Jakarta. The primary data are acquired from conducting in depth interview with informan and observation at research location. The secondary data are obtained from literature study of previous research findings, articles, da ta that are relevant with this research.
In addition, The tool of analysis th at is employed in this research are The Pains Imprisonment concept of Gresham M. Sykes, Conjugal Visit concept and Maslow?s Hierarchy of Needs. The empirical results of research consider that State Prison Class I Central Jakarta incorporate these 3 alternatives programs to encounter prisoner?s sexual need fulfillment, there are formal, in this case, prisoners are granted assimilation facility, parole, leaves toward free, conditional leav e, and home leave; informal, this method allows the couples of prisoner to visit their husband in prison; distorted sexual fulfillment, there are a distinguished rooms especially designed for giving a prisoners a chance to fulfill their sexual need. Assimilation and home leave have not worked properly.
Research found that prisoners surprisingly invite commercial sex workers to fulfill their sexual need when there are allowed to use their informal and distorted fulfillment facilities. There are proposed solution alternatives that possibly can be applied to solve the problems; maximizing a ssimilation program, parole, leaves toward free, conditional leave and home leaves; taking into account of conjugal visit options to apply; implementing penal colony punishment."
2009
T26633
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Cahyadi
"Tesis ini bertujuan untuk merumuskan suatu strategi yang efektif dan efisien dalam menanggulangi tindak kekerasan pada Rutan Klas I Jakarta Pusat. Latar belakang dalam penelitian ini adalah adanya fenomena kekerasan pada Rutan Klas I Jakarta Pusat. Hal tersebut terlihat pada data-data historis, termasuk data terkini dari pihak keamanan Rutan, dimana fenomena kekerasan tersebut terus meningkat pada tahun-tahun terakhir, seiring dengan overkapasitas yang terjadi pada Rutan. Menghadapi kondisi demikian, meskipun selama ini telah dilakukan pencegahan dan tindakan represif oleh pihak institusi RUTAN Klas 1 Jakarta Pusat sesuai dengan prosedur-prosedur standar yang ada, namun tindak kekerasan yang terjadi dalam RUTAN masih kerap kali terjadi. Oleh karena itu, dirasakan perlunya suatu metode atau strategi penanggulangan yang efektif dan efisien dalam menanggulangi segala bentuk tindak kekerasan tersebut. Penelitian ini menggambarkan fenomena tindak kekerasan yang terjadi pada Rutan Klas I Jakarta Pusat, upaya-upaya yang dilakukan otoritas keamanan, serta perumusan strategi yang dapat menanggulangi tindak kekerasan tersebut secara efektif dan efisien dengan menggunakan metode analisa SWOT, yang diawali dengan analisis lingkungan Rutan Klas I Jakarta Pusat hingga terformulasikan empat alternatif strategi yang dapat diterapkan.
Hasil penelitian tesis ini menunjukkan beberapa hal yaitu: (1) Adanya beberapa faktorfaktor penyebab terjadinya tindak kekerasan (2) Adanya gap antara penerapan aturan pengamanan yang tertuang dalam Protap, Juklak dan Juknis dengan pelaksanaan pengamanan, terutama dikarenakan tuntutan kondisi overkapasitas Rutan (3) Adanya sumber daya potensial dari Tahanan/Narapidana untuk membantu petugas keamanan dalam menanggulangi tindak kekerasan (4) Adanya ancaman keberlanjutan dan memburuknya kondisi overkapasitas akibat menurunnya tingkat harapan hidup, tingginya persaingan hidup serta meningkatnya penggunaan dan peredaran narkoba di Jakarta (5) Kurangnya sarana dan prasarana keamanan yang ada serta penggunaannya yang belum maksimal (6) Adanya semangat kesukuan dan kelompok yang berlebihan sehingga berpotensi memicu timbulkan konflik kekerasan antar kelompok (7) Adanya kebutuhan akan suatu sistem penanggulangan tindak kekerasan yang lebih efektif dan efisien untuk menangani tindak kekerasan saat ini dan masa yang akan datang. Strategi Pamswakarsa (strategi strength + opportunity) adalah strategi terbaik dari empat alternatif yang dipilih berdasarkan uji kriteria. Strategi tersebut menitik beratkan pada pemberdayaan Tahanan/Narapidana dalam menanggulangi tindak kekerasan dalam Rutan, dengan visi ?Keamanan dan Ketertiban dari dan untuk Tahanan/Narapidana?.

The purpose of this thesis is to formulate an effective and efficient strategy to cope with violent acts in the first class detention center of central Jakarta.. The background of this inquiry is the existence of violence phenomenon in first class detention center of central Jakarta. The matter can be seen in historical data, and also upto-date information compiled and issued by the security department of the detention center, where cases of violent acts phenomena have increased continuously over the last few years, inline with overcrowding occurring at the detention center. In order to overcome that condition, preventive and repressive action has been taken by the institution of first class detention of central Jakarta, according to existing standard procedures, yet the violent actions still continue to occur at the detention center, furthermore are intensifying. Therefore there is a real need for an effective and efficient method and strategies to cope with all kinds of violent acts committed. This inquiry describes the phenomenon of violent acts that occur in the first class detention center, actions which have been carried out by the security department, and also the formulating of the strategy which can effectively and efficiently deal with the phenomena of violent acts using SWOT analyzing method, started with environment analysis of the first class detention center, until four alternative applicable strategies been formulated.
Several points showed by the thesis result: (1) The existence of several factors that cause violent acts (2) The real gap between the implementation of security rules from Protap, Juklak and Juknis with security method implemented caused by overcapacity condition of the detention center (3) The existence of potential resources from inmate/prisoners to help security officers on dealing the violent acts (4) Threats of contingency and decreasing overcapacity condition caused by decreasing level of living expectation, the high competition of living, and increase of drugs abuse and underground circulation (5) The lack of existing security facility and infrastructure, a long with unmaximized usage of it (6) The existence of ethnics and gangs fanaticism that potential triggering the inter-gangs/groups violent conflict (7) The real need for an effective and efficient method and strategies to cope with all kinds of violent acts committing in present and future. Pamswakarsa strategy (strength + opportunity strategy) is the best strategy of the four alternatives, which was chosen from proven criteria tested methods. This strategy puts focus on the prisoner resources, to deal with violent acts at the first class detention center, with the vision ?Security and Orderliness for the inmate/prisoners by the inmate/prisoners?."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 24919
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>