Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1368 dokumen yang sesuai dengan query
cover
al-Abbaad, Abdur Razzaaq
Jakarta: Cakrawala , 2005
297.3 ALA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soesilo
Bogor: Politeia, 1985
364 SOE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Sandriyani
"ABSTRAK
Kandungan logam dalam minyak mentah berat semakin meningkat. Logam berat yang paling melimpah dan tidak diinginkan keberadaannya dalam minyak berat adalah nikel dan vanadium. Keberadaan logam ini dapat meracuni katalis pada proses catalytic cracking. Persebaran kandungan logam dalam crude oil diketahui dengan mengelompokan fasa asphaltene dan maltenes menggunakan ekstraksi, kemudian dilanjutkan dengan kolom kromatografi. % fraksi fasa asphaltene dan maltenes terhadap minyak bumi ditemukan sebesar 0,947% dan 60,74%. Pemisahan sampel asphaltene menggunakan eluen diklorometan:metanol (7:3) dan pemisahan sampel maltenes menggunakan eluen n-heptan. Penentuan fraksi-fraksi hasil kolom kromatografi maltenes dan asphaltene dilakukan menggunakan lampu UV 254nm. Hasil pemisahan kolom maltenes dan asphaltene dianalisa menggunakan FTIR menunjukkan adanya cincin pirol pada bilangan gelombang 802 cm-1 dan 804 cm-1 yang merupakan kerangka penyusun senyawa porfirin. Uji kualitatif unsur dilakukan dengan menggunakan EDX, unsur yang ada dalam crude oil Duri, residu, maltenes dan asphaltene adalah C, Si, S, V, Fe, Ni, dan Cu. Uji kuantitatif dilakukan dengan ICP-AES, logam nikel ditemukan hanya pada maltenes sebesar 42,6 ppm. Kadar logam vanadium dan besi paling tinggi berada pada asphaltene sebesar 256 ppm dan 160 ppm. Hasil analisa GC-MS asphaltene menunjukkan adanya senyawa 5,10,15,20-tetra(3,4,5-trimetoksifenil)-21H,23H-porfin dengan m/z 976. Porfirin yang berada dalam asphaltene masih berupa porfirin bebas yang tidak terikat dengan logam.

ABSTRACT
The amount of metals in heavy crude oil are increasing. The most abundant and undesireable presence in the heavy oil is nickel and vanadium. The existence of these metals can poison the catalyst in catalytic cracking process. Distribution of metal content in crude oil is known by classifying phase asphaltene and maltene using extraction, then followed by coloumn chromatography. % fraction asphaltene and maltenes on petroleum was found as 0.947% and 60.74%. Asphaltene sample separation using the eluent dichloromethane: methanol (7: 3) and maltenes sample separation using the eluent n-heptane. The result of maltenes and asphaltene column chromatography determined using 254nm UV lamp. The result of column separation maltenes and asphaltene analyzed using FTIR showed a pyrrole ring at wave number 802 cm-1 and 804 cm-1 which is a constituent framework of a porphyrin compound. Qualitative test done using EDX from Duri crude oil, residues, maltenes and asphaltene is C, Si, S, V, Fe, Ni, and Cu. Quantitative test performed by ICP-AES, nickel found only in maltenes of 42,6 ppm. Metal content of vanadium and iron are highest in the asphaltene of 256 ppm and 160 ppm. The results of GC-MS analysis showed the presence of compounds 5,10,15,20-tetra(3,4,5-trimethoxyphenyl)-21H, 23H-porphine with m/z 976 in asphaltene. Porphyrin in asphaltene as known as free porphyrin that not bound to the metal."
2016
S65354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Kustiawan
"Skripsi ini membahas Faktor-faktor penyebab naik-turunnya peringkat oligarki Rusia versi majalah Forbes Rusia tahun 2000-2010. Oligarki Rusia tumbuh pada awalnya pada jaman sesudah Uni Soviet runtuh tahun 1991. Para oligarki Rusia ini memanfaatkan peluang yang ada dari program privatisasi yang dilaksanakan pada masa pemerintahan Boris Yeltsin.
Di dalam majalah Forbes edisi tahun 2000-2010 terdapat 10 nama yang secara konstan tampil setiap tahunnya, mereka hanya mengalami kenaikan dan penurunan dalam peringkat dan total kekayaannya. Para oligarki Rusia ini mayoritas adalah pengusaha yang menekuni bidang energi, minyak bumi, pertambangan, perbankan, properti, manufaktur dan juga media.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya naik turunnya peringkat mereka dalam majalah Forbes diantaranya adalah faktor sistem ekonomi, sistem politik pemerintahan, sistem kebijakan dalam dan luar negeri dan beberapa faktor lainnya.

This undergraduate thesis discusses the determining factors of the increase and decrease of the Russian oligarchy rank in Russian Forbes magazine in 2000-2010. The Russian oligarchs has been growing since the collapse of the Soviet Union in 1991. These Russian oligarchs used the opportunity arising from the privatization program that was implemented during the Boris Yeltsin administration.
In Forbes magazines issues in 2000-2010, there are 10 names which are constantly appear each year, whose ranks and the sum of their wealth very each year. The majority of these Russian oligarchs are businessmen in the sectors of energy, oil, mines, banking, property, manufactures and media.
The factors that affect the decrease and increase of their rank in Forbes magazine are among others the factors of economic system, political system of the government, local and international policy system, and several other factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S494
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Roosadiono
"Latar Belakang
Dari literatur tentang perdagangan internasional, analisis ekonomi tentang perdagangan bebas yang berdasarkan prinsip keuntungan komparatif dijelaskan bahwa spesialisasi internasional dalam produksi akan meningkatkan volume perdagangan internasional yang pada gilirannya akan meningkatkan konsumsi suatu negara dan dunia pada umumnya. Dengan perkataan lain sistem perdagangan bebas mampu meningkatkan kesejahteraan negara dan dunia.
Selanjutnya apabila teori positif tentang perdagangan internasional dikaitkan dengan teori normatif tentang kemakmuran masyarakat, maka sistem perdagangan babas secara teoritis mampu memenuhi kondisi optimalitas Pareto sehingga memungkinkan tercapainya kemakmuran masyarakat yang maksimum. Dengan perkataan lain sistem perdagangan bebas memungkinkan tercapainya kondisi 'terbaik pertama' yakni suatu kondisi tanpa distorsi harga, baik harga domestik maupun harga internasional atau secara teknis adanya kesamaan antara tingkat subsitusi marjinal konsumsi dengan tingkat tranformasi marjinal produksi, baik domestik maupun internasional. Dengan demikian, sistem perdagangan bebas selain menghasilkan alokasi sumber daya yang efisien, juga dapat memaksimumkan kesejahteraan masyarakat suatu negara.
Penelitian empiris menunjukkan pula bahwa pengurangan tarif baik secara sepihak maupun bilateral akan meningkatkan kesejahteraan suatu negara. Dan penelitian empiris yang dilakukan oleh Grais, de Melo dan Urata (1986) menunjukkan bahwa pencabutan sistem kuota di Turki tahun 1978 mampu meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 5 persen serta penelitian Clareta dan Whally {1985) di Pilipina tahun 1978 menunjukkan pula bahwa dengan menghilangkan proteksi tarif kuota dan pajak ekspor akan meningkatkan Produk Nasional Bruto (PNB) sebesar 5.2 persen.
Dari gambaran di atas, dan dikaitkan dengan upaya banyak negara untuk mendorong perkembangan sektor industri pengolahannya, timbul pertanyaan mengapa hampir semua negara cenderung proteksionistis, terutama pada tahap awal perkembangan industrinya. Banyak argumentasi tentang perlunya proteksi suatu industri, baik argumentasi ekonomi maupun non-ekonomi. Salah satu argumentasi ekonomi yang umumnya diterima oleh para ekonom dan banyak dijadikan alasan oleh para pembuat kebijaksaaan proteksi adalah argumentasi infant industry. Dalam argumentasinya, dilihat dari segi jangka waktu, pemberian proteksi bersifat sementara, hal ini dikaitkan dengan sampai dicapainya economies scale suatu industri. Namun pertanyaannya berapa tahun waktu yang diperlukan untuk mencapainya, berapa besarnya tingkat proteksi dan berapa besarnya tingkat proteksi yang seharusnya diterima oleh masing-masing industri, apakah semua industri mendapat tingkat proteksi yang sama atau berbeda dan kalau berbeda berapa besar variasi perbedaaanya? Tidak terdapat petunjuk atau penjelasan tentang masalah di atas dalam argumentasi infant industri. Namun pengamatan empiris di negara berkembang yang dilakukan oleh Moh. Arsyad memberikan petunjuk bahwa terdapat hubungan negatif antara tingkat proteksi dengan perkembangan sektor industri pengolahan, yaitu bahwa tingkat proteksi yang digunakan untuk mendukung perkembangan industri pengolahan di negara berkembang yang kemudian mampu bersaing dengan barang impor dan bahkan mampu meningkatkan ekspornya (seperti misalnya Korea Selatan), tingkat proteksi serta berbagai fasilitas moneter dan fiskal yang diberikan selain relatif tidak besar juga pentahapan penurun fasilitasnya jelas."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarni
"ABSTRAK
Analisa Sebab - sebab Kecelakaan Fatal pada Kegiatan Well Service dl
PT. X tahun 2005
Well Service atau Perawatan Sumur adalah salah satu kegiatan
penambangan minyak bumi yang tidak terlepas dari kemungkinan untuk
terjadi kecelakaan. Usaha untuk mengurangi kecelakaan_ salah satunya
adalah dengan mencari penyebab - penyebabnya.
Falctor tindakan tidak aman dan keadaan tidak aman dibahas untuk
melihat penyebab - penyebab dari keoelakaan. Dengan diketahuinya
penyebab langsung dan penyebab dasar kecelakaan, maka dapat dibuat
aturan dalam rangka untuk mencegah kecelakaan.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapaikan penyebab -
penyebab dari kecelakaan. Data - data yang digunakan diambil dari
dokumentasi yang ada di Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi dan
dokumentasi dari perusahaan. Data - data tersebut selanjutnya dianalisa
dengan menggunakan metode Pohon Kegagalan atau Fauit Tree Analysis.
Penelitian dilakukan dengan mengambil data kecelakaan yang
mengakibatkan seorang karyawan PT. X meninggal saat melakukan
pekerjaan Perawatan Sumur Minyk ( We!! Sevice ) yang berlokasi di
Perairan A pada tahun 2005.
Hasii penelitian menunjukan bahwa kecelakaan yang terjadi adalah
akibat dari tindakan tidak aman yang disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan pekerja_
Saran yang dapat dibenkan adatah perbaikan pada alat pengaman
dan peningkatan kemampuan sumber daya manusianya dengan meralui
pelatihan - pelatihan dan atau pendidikan formal sesuai dengan pekerjaan
yang ditanganinya.

ABSTRACT
Analysis on the Causes of Fatal Incidents in Well Service Activities in
PT. X 2005
Well-service activities in petroleum mining cannot be liberated from
the possibilities of incidents. One ofthe efforts to reduce these incidents is by
finding out the causal factors.
Unsafe acts and unsafe conditions are the factors to be studied to find
the causes of incidents. By knowing the direct causes and basic causes of
incidents, hence can be made rules in order to prevent incidents to occur.
`l'his research intends to understand the causes of incidents in well-
servlce activities. The datas used in this research was collected from the
documentations by Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi and company?s
documentations. These datas hereinafter analysed by using Pohon
Kegagalan method or Fault Tree Analysis.
Research conducted by taking example from an incident that caused
the death of PT X's employee while doing well-sewice activities located in
Territorial-Water A (Perairan A) in 2005.
The outcome of this research shows that incidents occur due to
unsafe acts triggered by the lack of worker?s knowledge.
This research suggests to repair safety devices and the improvement
of human resources through trainings and/or formal educations as according
to job handled by each worker.

"
2007
T34508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anrini Sofion
"Penulisan mengenai masalah pertjeraian untuk sebagian dari daerah kota Djakarta ini bukanlah merupakan suatu uraian jang mendalam serta lengkap mengenai pertjeraian untuk seluruh dae_rah kota Djakarta.Maksud tulisan ini tidak lain daripada suatu usaha pert.o-baan untuk mengetahui dan mentjari sebab2 dari masalah pertje_raian. Mengapa pertjeraiant Sebenarnja penulis mengambil tema masalah pertjeraian ini tertarik atas saran pembimbing dahulu, mengingat djuga angka pertjeraian untuk Indonesia pada umumnja adalah sangat tinbgi. Sangat tinggi bila dibandingkan dengan daerah luar Indonesia (lihat dattar lampiran). Dan didalam daerah Indonesia sendiri, Djawa dan Madura menduduki tempat jang pertama dalam tingginja angka pertjeraian. Apakah sebabnja? Untuk inilah penulis akan memberikan data2, data2 jang boleh dikatakan baru dalam tarai permalaan dalal usaha meneliti masalah pertjeraian.Pembatasan penulisan. Semula akan dibuat suatu penulisan mengenai pertjeraian jang terdjadi dalam suatu daerah kelurah_au. Disebabkan masalah pertjeraian dalam daerah wilajah Djakar ta Raja diatur dan diurus oleh Ketjamatan sebagai unit terke_t j it jang; berwenanb, maka Kantor Urusan Agama Magian Kepenghu_luan daerah Ketjamatan Djutinegara mendjadi sasaran pokok. Dari Kantor Urusan Agama ini penulis memperoleh 99 pertjontoh_an pertjeraian berdasarkan bahan statistik Kantor tersebut. Ke 99 sample ini terpaksa penulis ambil karena beberapa kesu_litan jang dialami ketika hendak mengambil sample langsung dari orang2 jang hendak bertjerai di Kantor Urusan Agama itu. Ternjata dengan djalan ini tidak didapatkan hesil jang diingin_kan. Dan selandjutnja penulis tidak selalu dapat mengikuti dja_lannja perkara2 pertjeraian karena keadaan dan waktu tidak mengiainkannja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1969
S12680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
St. R.A.A. Umiatsih
Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murad, Musthafa
Jakarta: Embun Publising, 2006
297.23 MUS n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, Bernard
Jakarta: Ina Publikatama , 2004
297.09 LEW at (1);297.09 LEW at (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>