Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6219 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Malang: Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang. Departemen Pertanian, 1992
633.3 KAC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lutfah S. Nurusman
"ABSTRAK
Pengaruh eksudat akar dan ekstrak daun Helianlhus mmuus serta Ipomoea batala' terhadap pertumbuhan rumput gajah Petmiselum po/ystacltyon telah dilakulrnn; diamati pula pertumbuhannya bila ditanam di dalam 1 pot bersama H. annuus atau l batatas.
Pada penelitian ini. eksudat akar H. mvruus mampu menurunkan persentase perkecambahan biji dan panjang kecambah rumput gajah sampai 23,87 dan 47 % terhadap kontrol dalam 90 jam; sementara eksudat akar I. halalas menunjukkan penurunan 22,37% dan 23,83 %.
Eksudat akar dari tanaman bunga matahari yang disiramkan selama 5 minggu pada rumput gajah umur 10 hari menekan tinggi gulma itu 13,62%; berat segar dan berat kerlng 39,56 dan 51,24 %. Eksudat akar tanarnan ubi jalar hanya berpengaruh menekan berat segardan berat kerlng gulma itu sampai 18,58 dan 18,40%.
Ekstrak daun H. anmms sertal. hatatas 4 % b.k. mampu mengbambat persentase perl:ecambahan dan tinggi kecambah rumput gajah dalam 90 jam berturut-turut sebesar 38,45 dan 15,28% serta 30,79 dan 19,45%.
Ekstrak daun H. annuus sertal. halalas 2% b.k.yang disiramkan sekali seminggu Rumput gajah yang ditanam dalam 1 pot bersama H. annuus atau l halatas tidak menunjukkan perbedaan nyata dalam tinggi dan berat segar rumput gajah; namun berat kering menunjukkan penurunan 33,44 dan 39,63% terhadap kontrol.

ABSTRACT
Pennisetum polystachyon is native of Tropical Africa. It has a high reproductive capacity and rapid seed germinationit becomes a troublesome weed when it takes over waste- and cultivated lands. It is now also found along the road sides and highways in Indonesia. The seeds are wind dispersed and have a resilient ability to survive drought and certain cultural and chemical control methods.
The concept that some crop plants may be allelopathic to certain weeds is receiving increased attention in the search for alternative weed control strategies. Helianthus ammus and Ipomoea aquatica are amongst the crop plants that may have the allelopathic effect to some weeds.
This research aims to study the inhibiting potential of H. mmuus and I. batatas on the growth of P. polystachyon. This study observed the effects of root exudates and leaf extrects of H. annuus and /. batatas on the germination and growth of P. polystachyon; and also on the growth of this weed grown together with H. a1muus or I. batatas.
Root exudates taken from the sand planted with H. mmuus or I. halalaS for 4 Root exudates liquid comes out from watering H. ammus or/. batatas (01, 2, 3 and 4 plants/pot), poured over a 10-days seedling of P. polyslachyon twice a day during 5 weeks (5 replications each) reduced the height, fresh and dry weight of the weed. The height reduced up to 13.62 %; fresh and dry weight up to 39.56% and 51.24% by the root exudate of H. annuus; while those of L batatas had no effect to the height of P. polystachyon hut did reduce the fresh and dry weight up to18.58 and 18.40%.
Leaf extracts of H. anmms or I. halalas (0--4 % dry weight), with 5 replications each, reduced also the percentage of germination and length of the germination of seed ofP. polystachyon. During 90 hours, leaf extracts of H. ammus reduced the percentage of gennination of the weed species up to 38.45 % and length of the germination of seeds up to 15.28 %; while those of L halalas up to 30.79% and 19.45% respectively.
The I0 days-old seedling of P. polystachyon with SO mlleaf extracts of H. anmtus or L halalas (0; 0.5; J.O; 1.5; and 2% dry weight) once a week, showed a little difference effect on those weed growth a week after the third treatment. Leaf extract of H. anmms almost had no effect on the weed growth both in height, fresh and dry H. annuus- P. polystachyon and /. batatas- P.polystachyon grown together in a pot (0-5; 1-4; 2-3; 3-2; 4-1; and 5-0) for 5 weeks; 4 replications each, gave another result; both had no effect on height and fresh weight of P. polystachyon. H. annuus­ P. po/ystachyon and I. halalas- P. polystachyon 4-1 reduced the dry weight significantly up to 33.44 and 39.63 %.
"
1999
T31976
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malang Balai Penelitian Tanaman Pangan malang 1993,
635 Kom r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Rachma Nityasa
"ABSTRAK
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dan dapat terjadi karena beberapa faktor risiko, salah satunya adalah trombosis. Kacang koro Mucuna pruriens L. , daun ketumbar Coriandrum sativum L dan biji klabet Trigonella foenum-graceum diketahui memiliki aktivitas antitrombotik pada penelitian in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara in vivo efek antitrombotik pada ketiga tanaman ditinjau dari waktu perdarahan dan angka harapan hidup. Hewan percobaan dibagi ke dalam dua percobaan bleeding time dan survival rate . Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol normal CMC , kontrol positif Aspirin , kontrol negatif CMC , dan kelompok ketiga ekstrak tanaman dengan masing-masing terbagi menjadi dosis 1, dosis 2, dan dosis 3. Perlakuan diberikan selama 7 hari secara oral. Pada percobaan bleeding time, dilakukan pemotongan ekor dan pengamatan waktu perdarahan pada hari ke-7. Pada percobaan perhitungan angka harapan hidup, mencit diberikan induksi trombosis berupa larutan kolagen-epinefrin secara intravena dan dilakukan perhitungan angka harapan hidup. Hasil percobaan menunjukkan terdapat peningkatan waktu perdarahan yang signifikan pada seluruh kelompok ekstrak terhadap kelompok normal.

ABSTRACT
Cardiovascular disease is number one cause of death in the world. Cardiovascular disease have some risk factor, one of them is thrombosis. In vitro studies have proven that Mucuna pruriens L., Coriandrum sativum L., and Trigonella foenum graceum have antithrombotic activity. This study aimed to prove efficacy of these plants by doing in vivo antithrombotic activity test with bleeding time and survival rate as the parameters. Experimental animals were divided into two experimental groups bleeding time and survival rate . The treatment groups consisted of normal CMC , negative CMC , positive Aspirin control, and extract groups divided into dose 1, 2, and 3. All substances were administered orally for 7 days. For the experimental groups of bleeding time, bleeding time was observed on mice tail that had been cut. For the experimental groups of survival rate, thrombosis induction was done by injecting collagen ndash epinephrine solution by intravenous route, then calculation of survival rate was performed. 7 days treatment of plant extracts significantly increased bleeding time of treated group compared to normal group p 0,05 . The result of survival rate shown increasing amount of survived animals in treated group compared to negative group. In conclusion, velvet bean, coriander leaf, and fenugreek seed has antthrombotic activity."
2017
S69228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kulit singkong merupakan limbah kaya karbohidrat yang dapat digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum untuk dapat menghasilkan produk fermentasi, berupa nata. Fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penambahan nutrisi berupa nitrogen dalam media fermentasi. Sumber nitrogen yang digunakan biasanya dari pupuk anorganik, seperti ZA atau urea. Pada penelitian ini dikembangkan fermentasi dari kulit singkong, menggunakan nitrogen alami yang berasal dari ekstrak tauge dan kacang hijau. Karakteristik produk dilihat dari ketebalan nata dan persen massa produk yang dihasilkan. Nata dibuat dengan perlakuan variasi pH (3, 4, dan 5), dan volume ekstrak sumber nitrogen yang ditambahkan (100%, 75%, 50%, 30%, dan 25%). Hasil optimum produk nata de cassava diuji ketebalan, persen massa produk, dan kandungan gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sumber nitrogen alami yang paling baik adalah ekstrak kacang hijau, pada pH optimum 4, dengan volume 50%. Hasil optimum produk nata de cassava mempunyai ketebalan sebesar 4,13 mm, persen massa produk 37,28%, kadar air 93,14%, kadar gula reduksi 0,37%, kadar protein 0,36%, dan kadar serat 4,17%."
2014
541 JSTK 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Andriani Lestari
"Ekstrak biji kopi hijau (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) mengandung senyawa asam klorogenik yang berpotensi menurunkan berat badan dengan memodulasi metabolisme glukosa dalam tubuh, dan antihipertensi, sedangkan kafein memiliki efek stimulan sistem saraf pusat. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan kondisi pengeringan ekstrak menggunakan metode pengeringan beku pada ekstrak pelarut eutektik dalam (NADES) biji kopi hijau yang memiliki titik leleh rendah dengan menggunakan maltodekstrin dan Aerosil® sebagai adsorben. Variabel kondisi pengeringan yang diteliti adalah konsentrasi maltodekstrin pada 25%, 30%, 35%, dan Aerosil® pada 1%, 2%, 3%.
Hasil kadar kafein dan asam klorogenat diperoleh oleh sistem gradien HPLC, dan kadar air diuji pada ekstrak beku-kering. Hasil kadar kafein dan asam klorogenat yang diperoleh dalam ekstrak NADES dari biji kopi hijau adalah 18,70 mg / g dan 42,63 mg / g bubuk kopi hijau. Hasil pengeringan dalam ekstrak NADES dari biji kopi hijau menjadi lebih baik seiring dengan penambahan maltodekstrin dan Aerosil® dengan mengurangi lengket dan higroskopisitas ekstrak. Pengeringan hasil, kafein, dan kadar asam klorogenat menunjukkan hasil yang tidak signifikan dalam penambahan maltodekstrin dan Aerosil® (p> 0,05). Kadar air terendah diperoleh dengan penambahan maltodekstrin pada 35% (p <0,05).

Green coffee bean extract (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) contains chlorogenic acid compounds that have the potential to lose weight by modulating glucose metabolism in the body, and antihypertensive, whereas caffeine has a stimulant effect on the central nervous system. This research aims to produce extract drying conditions using the freeze drying method in eutectic solvent extracts (NADES) of green coffee beans that have low melting points by using maltodextrin and Aerosil® as adsorbents. The drying conditions variables studied were maltodextrin concentrations at 25%, 30%, 35%, and Aerosil® at 1%, 2%, 3%.
The results of caffeine and chlorogenic acid levels were obtained by the HPLC gradient system, and the water content was tested on freeze-dried extracts. The results of caffeine and chlorogenic acid obtained in NADES extracts from green coffee beans are 18.70 mg / g and 42.63 mg / g green coffee powder. Drying results in NADES extracts from green coffee beans get better along with the addition of maltodextrin and Aerosil® by reducing the stickiness and hygroscopicity of the extract. Drying yield, caffeine, and chlorogenic acid levels showed insignificant results in the addition of maltodextrin and Aerosil® (p> 0.05). The lowest water content was obtained by adding maltodextrin at 35% (p <0.05).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2000
S23221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriana Krisnawati
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004
346.048 AND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>