Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178300 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Inne Dwiastuti
"Masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Total E&P Indonesia merupakan suatu masalah signifikan yang harus ditangani dengan serius oleh segenap karyawan, baik karyawan permanen maupun kontraktor.
Studi ini terdiri dari dua bagian. Studi pertama bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan dan keselamatan kerja, menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari studi diperoleh faktor yang tingkat pengaruhnya tinggi terhadap masalah kesehatan dan keselamatan kerja, meliputi peledakan atau kebocoran minyak, peledakan atau kebocoran tangki, kerusakan mesin-mesin, serta kecelakaan.
Studi kedua menggunakan metode AHP, untuk mengetahui Risk Priority Level dari 10 unit major risk di unit produksi CPA(Central Processing Area), salah satu site Total E&P Indonesie, yang biaya treatment dan biaya kerugiannya tersedia. Dan hasil AHP diperoleh 6 unit major risk CPA yang level resikonya tinggi. Setelah itu dilakukan simulasi Monte Carlo dan Optquest atas high risk di CPA untuk mengetahui dinamika alokasi biaya dan total advantage yang diperoleh dari treatment yang dilakukan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa semakin besar budget yang disediakan akan semakin besar total advantage yang diperoleh dan semakin besar pula treatment yang diberikan atas semua unit. Namun setelah budget mencapai $600.000, peningkatan total advantage yang diperoleh tidak sebanding dengan budget yang dikeluarkan.

Health and safety is a major concern that has to be considered seriously by all Total E&P Indonesia employees whether its permanent staff or contractor.
This study consists of two parts. The first part analyzes factors that affect health & safety by using Analytical Hierarchy Process (AHP). The results of this study show that factors which have high level risk are explosion or leaking of oil refinery, explosion or leaking of tank, broken machines and accident.
Using AHP, the second part analyzes risk priority level of 10 Major Risk at CPA (Central Processing Area), one of total E&P Indonesia's site that treatment cost and risk cost is provided. Moreover, this study focus to 6 units that have high level risk by using Monte Carlo simulation and Optquest by Cristal Ball, to analyze the dynamic of cost allocation and total advantage. The results of the study show that the more available budget is spent, the bigger total advantage is get, and the most treatment of units could be given. But after budget reach $600.000, the increasing of total advantage is not as many as the increasing of budget spent in treatment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan A. Muthalib
"Telah kita ketahui bahwa masalah biaya pada proyek-proyek jasa konstruksi adalah merupakan masalah utama yang harus menjadi perhatian dan harus dikendalikan secara maksimal. Dalam tulisan ini penulis ingin meneliti lebih mendalam tentang sumber-sumber risiko penyimpangan biaya, dan difokuskan pada komponen biaya subkontraktor, yang merupakan komponen biaya terbesar dari seluruh biaya proyek, sehingga penyimpangan sedikit saja akan mempengaruhi kinerja proyek secara keseluruhan. Kemudian dengan pendekatan Monte Carlo diidentifikasikan sumber-sumber risiko yang signifikan yang dapat menimbulkan penyimpangan biaya pada komponen-komponen pekerjaan sub-Kontraktor, dan berdasarkan atas sumber-sumber risiko tersebut nantinya dapat digunakan untuk mempertajam estimasi biaya dan pengendalian di lapangan, yang pada akhirnya akan menghasilkan kinerja proyek yang optimal.

As all ready we know that the cost problem al the construction projects in the main problem that need more attention and must be controlled maximally. In this description the writer like to analyzing more detail about the cost leaks risk sources, and being focused to the sub contractor component cost, which is the biggest component cost from all project cost, in order there is a little leaks could influenced of vitality project mostly. Than with Monte Carlo purpose be identification significant risk sources that could make leaking cost to the sub contractor components job, and according that risk sources could be used to accurate cost estimation and at the field controlling, that in the end will get the optimal vitality project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Budi
"Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh perekonomian Indonesia dewasa ini adalah belum berfungsinya perbankan secara baik. Walaupun dana yang mengalir ke perbankan menunjukkan perkembangan yang berarti, namun perkembangan ini tidak diikuti oleh pengucuran kredit ke sektor riil secara memadai sesuai dengan skala kebutuhan. Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan masih jauh di bawah 50%. Walaupun LDR perbankan mengalami perbaikan, namun kredit ke berbagai sektor rill temyata tidak sepadan dengan peningkatan tersebut. Rendahnya pertumbuhan kredit yang disalurkan ke sektor industri manufaktur oleh berbagai pihak disebutkan sebagai akibat tingginya ketidakpastian (uncertainty) di sektor industri manufaktur. Pihak perbankan pada masa transisi seperti sekarang tidak berani mengambil risiko yang relatif tinggi bila mengucurkan kredit ke sektor riil, termasuk ke sektor industri manufaktur. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara berbagai risiko kredit di sektor industri manufaktur dengan persentasi jumlah kredit dan persentasi kredit macet bank BUMN pada sektor industri manufaktur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam merumuskan kebijakan dan program dalam pengembangan industri manufaktur nasional. Data dikumpulkan dengan menyebar kuisioner kepada pimpinan cabang bank 3 BUMN, Bank Mandiri, BNI dan BCA, yang beroperasi di DKI Jakarta. Dengan menggunakan analisa korelasi dan regresi, dengan bantuan SPSS 11.0, diperoleh persamaan linier, yang menghubungkan antara berbagai variabel risiko kredit dengan persentasi jumlah kredit dan kredit macet bank BUMN pada sektor industri manufaktur. Persamaan tersebut selanjutnya disimulasikan dengan menggunakan Crystal Ball, untuk memperoleh gambaran tentang besamya persentasi jumlah kredit dan persentasi kredit macet bank BUMN pada sektor industri manufaktur. Hasil penelitian menunjukan, persentasi kredit bank BUMN pada sektor industri manufaktur semakin membaik, berada pada kisaran 9,26 hingga 41,16 persen, dengan rata-rata dan standard deviasi masing-masing sebesar 24,82 dan 5,57 persen. Nilai ini meningkat dibanding persentasi total kredit perbankan nasional di sektor industri manufaktur yang mencapai 28.9 persen pada tahun 2003 lalu. Sedangkan persentasi kredit macet bank BUMN pada sektor industri manufaktur tergolong tinggi, berada pada kisaran 0,92 hingga 2,56 persen, dengan rata-rata dan standard deviasi masing-masing sebesar 1,76 persen dan 0,33 persen. Variabel risiko yang signifikan mempengaruhi pertumbuhan kredit di sektor industri manufaktur adalah kualitas hubungan perusahaan penerima kredit dengan berbagai pihak, perhitungan biaya, proyek neraca keuangan beberapa periode, dan kemudahan penjualan. Sedangkan variabel risiko yang signifikan mempengaruhi kredit macet di sektor industri manufaktur adalah legalitas perusahaan, kebutuhan investasi dan peraturan pemerintah setempat. Berdasarkan lokasi operasional bank BUMN pemberi kredit, dibanding wilayah lainnya, bank BUMN yang berada di wilayah Jakarta Utara memberikan porsi kredit terbesar sekaligus persentasi kredit macet paling kecil pada sektor industri manufaktur. Sedangkan berdasarkan group bank BUMN pemberi kredit, bank Mandiri yang fokus pada kredit korporasi memiliki persentasi kredit industri manufaktur yang terbesar sekaligus persentasi kredit macet terkecil pada sektor industri manufaktur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamundu, Ferdinand Murni
"Analisa kelayakan finansial dalam proyek investasi konstruksi Water Parks tidak cukup untuk memastikan proyek tersebut dapat dieksekusi. Hal tersebut dikarenakan kondisi pertimbangan saat ini tidak mungkin selalu sama dengan masa yang akan datang. Oleh karena itu keterlibatan analisa risiko sebagai input pendukung analisa kelayakan fmansial sangat penting keberadaannya. Sebagai tahap awal dalam analisa risiko diperlukan proses identifikasi risiko dengan melibatkan para pakar. Dari proses tersebut dapat diidentifikasi risiko-risiko yang kemungkinan teriadi dalam investasi Water Parks serta probabilitasnya masing-masing, dengan menggunakan metode Analitical Hierarchy Process (AHP). Sehingga diperoleh risiko yang paling besar adalah risiko suku bunga SBI dengan probabilitas 0.091. Dan sebagai tahap selanjutnya teknik analisa risiko adalah Simulasi Monte Carlo. Simulasi dengan bantuan perangkat lunak Crystall Ball 2000 ver. 5.2 melalui keterlibatan skenario risiko tarif masuk dan biaya pembebasan tanah, dan kemudian merandom faktor inflasi, tingkat suku bunga, potensial konsumen. Sehingga menghasilkan berbagai tingkat kelayakan untuk distribusi NPV dan IRR, antara lain probabilitas kelayakan NPV hampir 98%, dan probabilitas kelayakan IRR < MARR 14% senilai 8.60% ketika tarif masuk sesuai harapan investor dan tidak ada kenaikan biaya pembebasan tanah.

Feasibility study is not enough to make sure the investment project Water Park can be executed. It caused feasible input for the future is uncertainty. Therefore, incorporating risk analysis as supported input in feasible capital budgeting and investment is really important. First phase in risk analysis is identifying the risks by involve the expert. This phase has identified the risks and their likelihood of Water Parks Project, by Analytical Hierarchy Process (AHP) method. And the big risk is SBI rate as discounted rate risk with the likelihood of 0.091. And the next step to analyse the risk is use Monte Carlo simulation. Simulation with Crystal! Ball software ver. 5.2 regarding scenario of ticket price risks and land acquisition cost risk and then randomize of additional risk such as inflation rate, discount rate, potencial of consument. So that results several certainty level for NPV and IRR, for example 98% certainty level for NPV, and 8.60% certainty level for IRR < MARR 14% while the ticket price is suitable for investor and no added cost for the land acquisition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Blessmiyanda
"Wilayah perairan Indonesia yang sangat luas berakibat pada besarnya potensi sumberdaya laut yang ada. Sumberdaya ini perlu diupayakan agar penggunaannya memperhatikan daya dukung dan kelestarian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Kebutuhan energi listrik di Indonesia terutama di Pulau Jawa yang berfluktuasi dan cenderung meningkat, diperkirakan dalam periode 1986 - 2010 diperlukan tambahan pembangkit listrik sebesar 26.500 MW. Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, Pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Tawar yang memiliki kapasitas 2400 MW. PLTGU Muara Tawar yang direncanakan dibangun di atas lahan seluas 39,6512 Ha yang termasuk Desa Segara Jaya dan Desa Pantai Makmur Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat.
Berdasarkan studi Analisis Mengenal Dampak Lingkungan (AMDAL) yang telah dilakukan, jenis kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak pada tahap konstruksi meliputi mobilisasi personil, peralatan dan material, pematangan lahan, pemancangan tiang pondasi dan pembangunan kanal pendingin dan demiaga sementara.
Mengingat aktivitas konstruksi PLTGU ini diperkirakan menimbulkan dampak lingkungan di wilayah pesisir tempat proyek dibangun, maka dilakukan pemantauan pada komponen - komponen lingkungan hidup yang berpotensi menimbulkan dampak. Penelitian lapangan yang dilaksanakan pada tahap konstruksi (Mei 1995 - Mei 1996) meliputi pengamatan dalam bidang Sosial Ekonomi, Kualitas Air Laut, dan Kualitas Udara. Pengamatan ini dilakukan terhadap aspek - aspek dan di lokasi yang diperkirakan mendapatkan dampak langsung dari aktivitas proyek. Hipotesis dari Tesis ini adalah : Konstruksi Proyek PLTGU Muara Tawar akan menimbulkan dampak pada lingkungan pesisir.
Dari penelitian diketahui sebanyak 29,25 % dari total pekerja non skilled diserap dari tenaga local/penduduk disekitar tapak proyek. Penyerapan tenaga kerja lokal ini menyebabkan perubahan lapangan pekerjaan beberapa penduduk yang sebelumnya nelayan menjadi buruh proyek PLTGU. Hasil analisis Statistik menunjukkan tingkat pendapatan penduduk yang bekerja sebagai buruh PLTGU ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bekerja sebagai nelayan.
Sebagian besar responden ( 91 %) menyatakan tidak keberatan terhadap keberadaan proyek, karena dipandang memberikan kesempatan kerja dan juga memajukan kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat. Responden yang keberatan, berpendapat proyek ini membuat laut menjadi lebih dangkal dan berkurangnya hasil tangkapan udang dari pinggir pantai.
Berdasarkan pengukuran kedalaman yang telah dilakukan, menunjukkan adanya pendangkalan perairan. Pendangkalan ini disebabkan proses sedimentasi yang tinggi yang telah terjadi sebelum adanya proyek PLTGU. Proses sedimentasi terlihat dari kandungan bahan padatan tersuspensi (TSS) yang telah melampaui baku mutu menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 0211/1988. Kandungan TSS terbesar terjadi saat kegiatan pengerukan pantai dan pemancangan tiang pondasi. Hasil analisis statistik menunjukkan ada pengaruh dari pembangunan proyek PLTGU Muara Tawar pada tingginya kandungan TSS di perairan .
Hasil pemantauan kualitas air laut, dijumpai adanya beberapa parameter logam berat yang kandungannya meningkat sejak adanya proyek PLTGU bila dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya proyek. Parameter logam berat yang meningkat ini adalah Cd, Ni, dan Pb. Kandungan logam berat ini meningkat sebanding dengan meningkatnya curah hujan dan menurun seiring dengan menurunnya curah hujan. Logam berat ini bukan berasal dari proyek PLTGU tetapi menunjukkan limbah perkotaan yang terbawa aliran sungai masuk ke perairan pantai. Keadaan ini diduga juga dipengaruhi oleh berkurangnya hutan bakau yang tumbuh di pantai. Diketahui bahwa salah satu fungsi dari hutan bakau adalah sebagai penyerap lumpur karena adanya sistim akar yang padat sehingga partikel yang sangat halus mengendap di sekeliling akar bakau membentuk kumpulan lapisan sedimen yang sekali mengendap biasanya tidak dialirkan keluar lagi. Logam berat yang terbawa aliran sungai akan tersaring oleh lumpur hutan bakau sehingga tidak masuk ke perairan pantai, namun jika hutan bakau ini musnah, maka aliran sungai yang mengandung logam berat akan langsung masuk ke perairan pantai. Berdasarkan studi yang dilakukan saat AMDAL dijumpai hutan bakau sebanyak 1500 pohon/ha , namun saat penelitian pada tahap konstruksi ini hutan bakau yang ada tinggal 1135 pohon/ha.
Kandungan debu dan tingkat kebisingan terbesar terjadi di lokasi tapak proyek, kemudian semakin menurun pada daerah sekitar tapak dan nilainya kecil di daerah pemukiman yang jauh dari tapak proyek. Disini terlihat bahwa besarnya curah hujan juga ikut berperan terhadap kandungan debu. Pada saat curah hujan tinggi, kandungan debu rendah. Sedangkan saat curah hujan rendah, kandungan debu tinggi bahkan melampaui baku mutu yang ditetapkan menurut Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 660.31/SK1694-BKPMD182.
Persepsi penduduk menunjukkan bahwa mereka yang tinggal di dekat tapak proyek merasa terganggu oleh debu dan kebisingan, sedangkan yang tinggalnya_ jauh dari tapak proyek tidak merasa terganggu. Hasil analisis Statistik menunjukkan adanya pengaruh antara lokasi tempat tinggal penduduk dengan persepsi terhadap gangguan debu, selain itu analisis Statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh antara lokasi tempat tinggal penduduk dengan persepsi terhadap gangguan kebisingan.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa konstruksi prayek PLTGU Muara Tawar menimbulkan dampak terhadap lingkungan pesisir.

Impact of the Contstruction of the Power Plant on the Coastal Environment (A Case Study in the Gas-Generated Power Plant at Muara Tawar-Bekasi, West Java)The vast area of Indonesian waters offers a wide variety of natural resources. It is very critical to conserve the use of these resources. The ecosystem along the coastal area is also sensitive due to its natural changes that shape the coastline. There is a steady concern of new development that will endanger the coastal ecosystem. Increasing awareness of the communities of any new development can prevent coastal destruction.
In Java the need of electricity is on the rise. It is estimated that from 1986 to 2010 as much as 26.500 MW is needed. Indonesia is building a gas-generated power plant (Perusahaan Listrik Tenaga Gas Uap or PLTGU) in Muara Tawar with a capacity of 2.400 MW. This plant is constructed on a 396,512 ha land in East Java.
Based on the environmental impact assessment (Analysis Mengenai Dampak Lingkungan or AMDAL) the development of this power plant will affect on the coastal ecosystem and environment. This study was conducted to investigate the impacts of PLTGU on water and air quality, and social economy of the coastal community.
The levels of some heavy metals such as Cd, N, and Pb, have increased since the development of the power plant. It was suspected that the heavy metals originated from the city sewage rather than from the PLTGU. Naturally the mangroves filter these heavy metals. However, the density of mangrove has declined from 1,500 trees/ha to 1,135 trees/ha after the PLTGU project was developed. It was noted that the levels of these heavy metals increased with the increasing amount of rainfall.
Project PLTGU also has affected the noise intensity and dust density around the area. It was found that the dust density and amount of rainfall are inversely related. When there was a high amount of rainfall, the dust density was low, and vice versa. Local communities around the project were greatly affected by the amount of dust and noise intensity. Statistics showed the impact of the dust density problem and of the noise intensity on the residential sites.
It was found that 29.25% of the local non-skilled workers who were fishermen have now become power plant workers. Power plant workers tend to have higher income than the fishermen. Individuals (91%) who are in favor of the power plant project consider that the plant will result in a higher employment rate. However, others feel that the plant will cause sedimentation and reduction in the ocean harvest. Sedimentation due to total suspended solids (TSS) has occurred even before the plant started and its rate will continue to increase as the plant developed.
In conclusion, the development of PLTGU Muara Tawar will impact on its coastal environment.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Kusumawati
"Pada era globalisasi dan persaingan bebas ini, eksistensi kontraktor tergantung pada kemampuannya untuk mengendalikan waktu dan biaya proyek. Akan tetapi, karakteristik proyek konstruksi yang kompleks dan dinamik, serta diliputi oleh faktor risiko dan ketidakpastian, menyebabkan usaha kontraktor untuk mengendalikan waktu dan biaya proyek menjadi sulit. Oleh karena itu kontraktor harus meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendaliannya, sehingga tujuan dan sasaran proyek dapat tercapai.
Pada penelitian ini, dengan pendekatan simulasi Monte Carlo, didentifikasi probable range penyimpangan komponen biaya proyek, yaitu biaya material, biaya alat, biaya upah, biaya tenaga kerja, biaya subkontraktor, dan biaya overhead, sehingga dapat digunakan pada saat melakukan estimasi biaya. Selain itu, juga diidentifikasi probable range kinerja proyek yang kemudian dikembangkan menjadi suatu alat untuk pengendalian biaya proyek.
Dengan peningkatan kualitas perencanaan dan pengendalian ini, diharapkan akan menghasilkan biaya proyek yang optimal, sehingga akan menghasilkan keuntungan (profit) yang maksimum bagi kontraktor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T3821
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Taufiq Ma`ruf
"Mempertimbangkan kompleksitas permasalahan proyek, metode simulasi merupakan suatu pendekatan analisa risiko yang memadahi. Metode simulasi adalah teknik analisa yang berupaya rnenirukan perilaku sistem yang dikaji. Metode simulasi memungkinan menganalisa proyek dari dua sudut padang utama proyek yaitu cost dan durasi secara rinci dan mendekali nyata. Oleh karena itu penulis mencoba menganalisa risiko-risiko yang akan muncul dalam Proyek VAC RS. Brawijaya sehingga dapat dicarikan jalan keluarnya. Dalam skripsi ini dibahas bagaimana mengidentifikasi risiko dengan Failure Mode Effect Anaysis dan melakukan pembobotan dengan RPN yang berisi Severity, Occurance dan Detection. Setelah melakukan identifikasi dan pembobotan proses analisa risiko selanjutnya mengunakan bantuan software @_Risk for Project untuk melakukan simulasi. Setelah model diverifikasi dan divalidasi, maka model dirurming untuk rnendapatkan data sebagai bahan untuk melakukan analisa risiko cost dan durasi, sehingga dapat diketahui baseline cos: dan base durasi untuk proyek tersebut. Dari hasil analisa tersebut diketahui bahwa dengan cost proyek RS. Brawijaya 1.8 milyar maka memiliki tingkat risiko sebesar 51.79% dan risiko proyek mengalami kemunduran sekitar 27%.

Considering complexity problems of project, simulation method is an approach of risk analysis. Simulation method is analysis technique coping to imitate behavior of studied system. Simulation method possible to analyze the project from two point of view ; namely cost and duration of the project. Therefore this research try to analyze risks that emerge in VAC Project at RS. Brawijaya so that can be looked for way out. In this research is studied how to identify risk with Failure Mode of Effect Analysis and conduct weighting used RPN which is containing Severity, occurrence and Detection. After steps identify and process weight analyze risk than use soiiware @Risk for Project to do simulation. After verification model and validation, hence model is rurming to get data upon which to analyze risk of cost and duration, so that can be known cost and duration baseline project. From the analysis result known that cost of project RS. Brawijaya 1.8 billion hence owning risk storey ;level equal to 51.79% and risk of project duration lagging down 27%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Picunang, Badaruddin Andi
"Kebijakan diversifikasi energi menjadi faktor penting dalam upaya pemanfaatan bahan bakar gas sebagai pengganti bahan bakar minyak. Dengan demikian upaya optimasi penentuan harga gas perlu dilakukan khususnya di wilayah JADETABEK. Pada penelitian ini, upaya optimasi dilakukan dengan pendekatan simulasi Monte Carlo dalam penentuan harga gas. Hasil dari Optimasi harga dengan pendekatan simulasi montecarlo ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan dalam upaya konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas sehingga didapatkan harga bahan bakar gas yang optimal.

Energy diversification policy is an important factor in efforts to use natural gas instead of fuel oil. Accordingly gas pricing optimization efforts need to be done, especially in the region JADETABEK. In this study, the optimization is conducted by the Monte Carlo simulation approach in determining the price of gas. The results from the price Optimization of Monte Carlo simulation approach is expected to be an additional reference in an effort to fuel conversion of fuel to gas fuel so that the fuel price obtained optimum gas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>