Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171854 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wasisto Utomo
"ABSTRAK
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga di banyak negara dan penyebab utama kecacatan pada usia dewasa. Dua pertiga pasien stroke mengalami kelemahan salah satu sisi anggota gerak. Perbaikan pasca stroke dapat dilakukan dengan memberikan stimulasi pada anggota gerak yang mengalami kelemahan, misalnya dengan latihan range of motion (ROM) dengan bola karet. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh ROM ekstremitas atas dengan bola karet terhadap kekuatan otot pasien stroke. Penelitian menggunakan disain quasi eksperimen dengan pendekatan control group pre-test and post-test. Intervensi yang dilakukan pada kelompok perlakuan adalah ROM ektremitas atas dengan bola karet dan latihan ROM standar untuk kelompok kontrol pada pasien stroke hemiparesis fase pasca akut. Latihan dilakukan 3 kali sehari selama 6 hari, dengan penilaian kekuatan otot pada hari pertama sebelum latihan dan hari keenam setelah latihan. Pasien yang dirawat di ruang perawatan nerurologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan jumlah 36 pasien digunakan sebagai sampel (18 pasien kelompok kontrol dan 18 pasien kelompok perlakuan). Hasil paired t test menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rata-rata kekuatan otot sebelum dan sesudah latihan baik pada kelompok perlakuan (p=0.000) maupun kelompok kontrol (p=0.002). Hasil pooled t test membuktikan ada perbedaan yang signifikan rata-rata peningkatan kekuatan otot antara kelompok kontrol dan perlakuan (p=0.047). Dapat disimpulkan bahwa latihan ROM ekstremitas atas dengan bola karet lebih berpengaruh dari pada ROM standar dalam meningkatkan kekuatan otot pasien stroke. Rekomendasi hasil penelitian adalah latihan ini dapat dilanjutkan sebagai intervensi di rumah sakit dan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan upaya peningkatan kemampuan perawat terutama yang bekerja di ruang perawatan neurologi dalam memberikan latihan ROM pasien stroke.

ABSTRACT
Stroke is the third caused of death in many countries. It is the main cause of handicaps in adult age. Two-third of stroke patient suffer a weakness of one of extremities side. Post stroke recovery can be done by giving a stimulation on the affected side, for example by implementing range of motion (ROM) with rubber ball. This research aimed to identifying the effect of upper extremity ROM with rubber ball on the muscle strength of stroke patient. The design of the research was a quasi experiment with control group pre-test and post-test. The upper extremity ROM with rubber ball are provided for treatment group and the standard ROM for control group 3 times a day for 6 days. The assessment of muscle strength was at the first day before intervention and sixth day after intervention. The research was conducted at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta and 36 patients were participated as subjects for both the control and intervention groups. The result of the paired t test showed that there is a significant difference on the average of muscle strength before and after intervention for the treatment group (p=0.000) and the control group (p=0.002). The result of the pooled t test revealed that there is a significant difference on the average of increasing of muscle strength between control and treatment groups (p=0.047). Based on the result, it can be concluded that upper extremity ROM with rubber ball has more effect than the standard ROM in increasing muscle strength of stroke patients. Recommendation of this research is that the practice of ROM can be continued as an intervention in the hospital and considered to improve nurse ability especially for those who work in neurology department in giving ROM exercise to patients with stroke.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T24787
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adam
"Penurunan fungsi ekstremitas atas merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien pasca stroke yang mengalami hemiplegia sebagai akibat dari kelemahan dan keterbatasan rentang gerak sendi pada bahu. Akupresur bermanfaat dalam memperbaiki fungsi ektremitas atas dengan melancarkan pergerakan aliran qi (energi vital) di dalam tubuh namun belum banyak penelitian yang mengkaji pengaruh akupresur untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas pada pasien pasca stroke.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh akupresur terhadap kekuatan otot dan tentang gerak ekstremitas atas pada pasien stroke pasca rawat inap. Penelitian ini menggunakan quasi-experimental design dengan pendekatan pre-post test design pada 34 responden (n kontrol = n intervensi = 17). Kelompok intervensi diberi akupresur setiap hari 10 menit selama 7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p = 0,001 dan p=0,000; α = 0,05). Akupresur merupakan intervensi yang efekrif untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak pada pasien pasca stroke yang mengalami hemiparesis.
Rekomendasi pada penelitian ini adalah diperlukan adanya perawat yang menguasai akupresur dan memodifikasi standar asuhan keperawatan dengan memasukkan terapi komplementer akupresur dalam asuhan keperawatan pasien stroke yang mengalami kelemahan dan keterbatasan rentang gerak ekstremitas atas.

Decrease in upper extremity function is a frequent complication in patients who experience post-stroke hemiparesis as a result of the weaknesses and limitations of range of motion in the shoulder. Acupressure is useful in improving the function of upper extremity by launching a movement of the flow of qi (vital energy) in the body but not much research that examines the effect of acupressure to improve muscle strength and range of motion of upper extremity in post stroke patients.
This study aimed to identify the effect of acupressure on muscle strength and range of motion of upper extremity in stroke patients after hospitalization. This study is a quasi-experimental design with pre-post test approach in 34 respondents (n control = n intervention = 17). Acupressure group were given 10 minutes per time each day for 7 days.
There are significant differences in muscle strength and range of motion of upper extremity between the intervention group and control group (p = 0.001 and p = 0.000; α = 0.05). Acupressure is an effective intervention to improve muscle strength and range of motion in patients who experience post-stroke hemiparesis.
Recommendations from this finding that nurses need to competent to provide acupressure and modify the standard of nursing care by include acupressure therapy into nursing care of stroke patients who experience upper extremity weakness and range of motion limitations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Mustikaningtyas
"Stroke merupakan penyakit neurologis yang kasusnya meningkat setiap tahun di dunia dan dapat menyebabkan kematian serta kecacatan. Keluhan yang muncul pada pasien stroke adalah kelemahan ekstremitas tubuh. Masalah kelemahan ekstremitas tubuh dapat diselesaikan dengan latihan kekuatan otot seperti menggunakan latihan Range of Motion ROM. Latihan ROM merupakan sekumpulan gerakan yang dilakukan pada bagian sendi yang bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot. Latihan ROM pada karya ilmiah ini dilakukan pada pasien stroke selama 6x24 jam, sebanyak 2x/hari dengan 3x8 hitungan untuk masing-masing sendi dan durasi 30 menit dan melibatkan keluarga. Pengukuran intervensi dilakukan menggunakan manual muscle testing MMT dan penilaian Rentang Pergerakan Sendi RPS.
Hasil karya ilmiah ini menunjukkan latihan ROM efektif untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke yang mengalami kelemahan ekstremitas. Terjadi peningkatan kekuatan otot pada ekstremitas kanan pasien dari 0 tidak terdapat kontraksi otot menjadi 2 mampu menggerakkan tanpa melawan gravitasi pada persendian jari-jari tangan, dan dari 0 menjadi 1 tidak ada gerakan sendi, tetapi kontraksi otot dapat dipalpasi pada persendian pergelangan tangan, siku dan bahu. Implikasi dari karya ilmiah ini menunjukkan bahwa latihan kekuatan otot pada pasien stroke penting untuk dilakukan dengan rutin pada pasien dan diperlukan keterlibatan keluarga untuk melatih ROM pada pasien.

Stroke is a neurological disease with increasing prevalence annually in the world and may lead to death and disability. Patient with stroke generally complains about muscle weakness in extremities. Muscle weakness may be treated by muscle strength exercise such as Range of Motion ROM exercise. ROM exercise is a set of movements which is performed on part of the joint to promote muscle flexibility and strength. ROM exercises in this paper were performed on patient with stroke for 6x24 hours, 2x per day, with 3x8 moves on each joint and duration about 30 minutes and family involvement. The intervention was evaluated by using manual muscle testing MMT and assessment of Range of Joints Movement RPS.
The result indicated that ROM exercise was effective for increasing muscle strength in patient with stroke and muscle weakness in limbs. There was an increase in muscle strength in the right limb of patient from 0 no muscle contraction to 2 capable of moving without opposing gravity on the joints of the fingers, and from 0 to 1 no joint motion, but muscle contraction can be palpated on the joints of wrists, elbows and shoulders. The implication of this paper is that muscle strength training should be performed regularly on patient with stroke and family involvement is essential for ROM implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan antara proses penggilingan karet dan karakteristik vulkanisasi karet alam. Analisis
karakteristik vulkanisasi dilakukan dengan merancang formula karet alam yang dimastikasi dan digiling, kemudian diikuti dengan pengamatan reaksi vulkanisasi. Ada empat metode mastikasi yang masing-masing metode diikuti oleh empat urutan proses pencampuran karet. Metode pertama, karet dimastikasi selama 5 menit dan kemudian diikuti penambahan bahan kimia karet dan carbon black
N 330 secara simultan. Metode kedua dan ketiga, karet dimastikasi
selama 1 menit kemudian carbon black dan bahan kimia karet ditambahkan secara simulan tetapi menggunakan bahan mengisi dengan tipe yang berbeda. Metode keempat, karet dimastikasi selama 3 menit dan kemudian carbon black ditambahkan dahulu lalu diikuti dengan penambahan bahan kimia karet. Penambahan bahan kimia karet dan carbon black ke dalam karet dibedakan atas urutan dan waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing proses pencampuran.
Carbon black ditambahkan dalam dua kali, yang pertama 10 phr ditambahkan kemudian sisa carbon black 40 phr ditambahkan kemudian bersamaan dengan penambahan minyak. Metode yang lain, nisbah penambahan carbon black (penambahn pertama dan penambahan kedua bersamaan dengan minyak) adalah 20:30, 30:20, dan 40:10. Hasilnya menunjukkan bahwa proses penggilingan karet mempengaruhi perubahan karakteristik vulkanisasi. Ini dipengaruhi oleh metode penambahan carbon black. Suhu penggilingan juga mempengaruhi waktu dan laju vulkanisasi, di mana semakin
tinggi suhu penggilingan, semakin rendah waktu dan laju vulkanisasi. Suhu vulkanisasi juga mempengaruhi waktu dan laju vulkanisasi dengan semakin tinggi suhu vulkanisasi, semakin rendah waktu vulkanisasi dan semakin tinggi laju vulkanisasi. Selanjutnya, ukuran partikel carbon black juga mempengaruhi waktu dan laju vulkanisasi di mana semakin
kecil ukuran partikel, semakin rendah waktu vulkanisasi dan semakin tinggi laju vulkanisasi.

Abstract
This research is aimed at studying the relationship between rubber mixing processes and curing characteristics of natural rubber. The curing characteristic analysis was carried out through a natural rubber formula having been masticated and mixed, followed by curing
. As many as four mastication methods were finely applied; each respected four sequences of rubber mixing process. In the first method, rubber was masticated for 5 minutes and then rubber
chemicals and carbon black N 330 were simultaneously added. In the second and the third methods, rubber was masticated for 1 minute and then carbon blacks and rubber chemicals were also simultaneously added but using different type of fillers. In the fourth method, rubber was masticated for 3 minutes and then rubber chemicals and
carbon black were subsequently added. The additions of rubber chemicals and carbon blacks to the masticated rubber
were distinguished by the sequence and time allocated for
each mixing process. The carbon blacks were added in two
stages by which 10 phr was added first and the remaining 40 phr was added later along with oil. In another method, ratios of the carbon blacks addition (as done in the first and the second stages) were 20:30, 30:20, and 40:10. The examination results showed that rubber mixing process gave an impact on the changes of curing characteristics. They were much affected by the method of carbon black addition. The mixing temperature also had an effect on both curing time and curing rate in which the higher the mixing temperature, the lower the curing time and curing rate. Vulcanization
temperature also affected the curing time and curing rate in which the higher the vulcanization temperature, the lower the curing time and the higher the curing rate. Lastly, particle size of carbon black also gave an impact on the curing time and curing rate in which the smaller the particle size, the lower the curing time and the higher the curing rate."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang. Departemen Teknik Kimia], 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Atur Riga Sasongko
"ABSTRAK
Karet alam merupakan salah satu komoditas terbesar di Indonesia. Besarnya produksi karet mentah dalam negeri belum diimbangi dengan pengembangan teknologi pengolahan yang memiliki daya saing terhadap produk karet luar negeri. Riset ini dilakukan untuk mengamati efek ukuran partikel carbon black dan jumlah
phr carbon black terhadap sifat mekanik berupa kekuatan tarik (tensile strength), abrasi (abrasion) dan kekerasan (hardness) dari produk karet alam dan untuk mengetahui kondisi optimum yang dapat diperoleh dari formulasi kompon yang digunakan. Jumlah carbon black diamati pada 30,40,50 phr dengan penggunaan jenis carbon black tipe N220, N330, N550 dan N660. Penguatan sifat kuat tarik optimal dengan nilai 273,66 Kg/cm2 dihasilkan pada penambahan carbon black tipe
N220 sejumlah 30 phr, sifat abrasi optimal sebesar 104,33% dihasilkan pada penambahan carbon black tipe N220 sejumlah 40 phr dan kekerasan optimal sebesar 72,4% dihasilkan pada penambahan carbon black tipe N330 sejumlah 50 phr. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menyimpulkan bahwa secara umum partikel yang lebih kecil memberikan efek penguatan yang lebih besar pada kekuatan tarik
(tensile strength), abrasi (abrasion), dan kekerasan (hardness). Penambahan jumlah yang lebih besar secara linear akan meningkatkan sifat kekerasan produk karet alam.

ABSTRACT
Natural rubber is one of the largest commodities in Indonesia. Domestic production of raw natural rubber haven?t equalized with processing technology development to get product that competitive with foreign. This research investigated the effect of particle size and amount of carbon black on tensile strength, abrasion, and hardness
and to investigate optimum condition from various sample compound. Amount of carbon black investigated at 30, 40, 50 phr with carbon black type N220, N330, N550 and N660. Optimum reinforcement of tensile strength investigated in adding 30 phr N220 carbon black type with quantity is 273,66 Kg/cm2, optimum abrasion quantity is 104,33% resulted in adding of 40 phr N220 carbon black type, and
optimum hardness quantity is 72,4% resulted in adding of 50 phr N330 carbon black type. Result from this research concluded that the smaller particle size will give greater reinforcing effect on the tensile strength, abrasion, and hardness. Greater amount of carbon black will give greater reinforcing effect on the hardness of the natural rubber product."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1371
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Charonika
"Stroke merupakan penyebab utama kecacatan sebagai akibat dari terganggunya suplai darah ke otak dan dampak yang paling sering muncul adalah disfungsi motorik ditandai dengan penurunan skor kekuatan otot. Salah satu upaya untuk memperbaiki fungsi motorik adalah dengan Latihan ROM. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh antara ROM terhadap skor kekuatan otot, dengan menggunakan 2 subjek kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi (jumlah responden masing-masing adalah 14). Penelitian dilakukan selama 4 hari dan menggunakan metode quasy eskperimental pre-post test with control group. Intervensi yang diberikan kepada kelompok intervensi adalah Latihan ROM 2 kali sehari dalam 30 menit selama 4 hari berturut-turut dengan kelompok pembandingnya adalah kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor kekuatan otot kelompok kontrol dan kelompok intervensi masing–masing adalah 0,571 dan 1,357. Analisis lanjutan (pooled t-test) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok (p value = 0,000, α= 0,05). Latihan ROM memberikan pengaruh yang bermakna terhadap skor kekuatan otot. Penelitian ini merekomendasikan bahwa Latihan ROM sebagai intervensi mandiri perawat dilakukan sedini mungkin dengan syarat hemodinamik stabil, keadaan umum dan kesadaran pasien baik.

Stroke is the main cause of disability as a result of disruption of the blood supply to the brain and the most frequent impact is motor dysfunction which characterized by a decrease in the scale of muscle strength. One effort to improve motor function is with ROM exercise. This study aim to identify the effect of ROM on the muscel strength scale, which used 2 subject namely the control group and the intervention group (14 respondents for each grups). The study was conducted for 4 days and used the quasy experimental method pre-post test with control group. The intervention given to the treatment group was ROM Exercise twice a day in 30 minutes for 4 consecutive days with the comparison group being the control grou. The result showed that the average muscles strength scores of the control group and intervention group were 0,571 and 1,357. Further analysis (pooled t-test) is a significantly differences between the both of groups (p value = 0,000, α= 0,05). ROM exercises have a significant influence on the scale of muscle strength. This study recommends ROM Exercise as an independent nurse intervention do as early as possible with a stable haemodynamics, good general condition and consciouness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Y. Helmi
Djakarta: Tintamas, 1954
678.2 ALF i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fahlefi Nur Diana
"Metode Hamiltonian secara langsung digunakan untuk menghitung dinamika internal pada proses milling menggunakan ball-mill, baik keseluruhan gerak mekanik di dalam vial dan efek eksternal lainnya. Dengan merangkum keseluruhan interaksi yang terjadi di dalam sistem ball-mill, diperoleh total Hamiltonian untuk sistem ini. Observable fisisnya diperoleh dengan mengekstrak fungsi partisi. Fungsi partisinya dapat berupa fungsi temperatur maupun fungsi tekanan. Analisa numerik menggunakan metode Monte Carlo telah dilakukan untuk menggambarkan pengaruh ukuran dan jumlah material terhadap energi bebas sistem.

Hamiltonian method directly applied to calculate internal dynamics, both overall mechanic motions inside the vial and other external effects on milling process, using ball-mill. Total Hamiltonian for the ball-mill system obtained by summarizing overall interactions which are happened in the system. Physical observables are resulted by extracting partition function. The partition function can be represented as a temperature function or pressure function. Numerical analysis using Monte Carlo method has been done to depict the influence of scale and number of materials upon free energy of the system."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29384
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Showmi Ati Aisyah
"Seseorang yang terkena stroke akan mengalami gangguan mobilitas, kelumpuhan atau kelemahan satu sisi (Hemiparesis) yang akan mengakibatkan menurunnya kemampuan merawat diri. Stroke menyerang pada usia dewasa dan penyebab stroke yakni hipertensi dan kolesterol tinggi.Metode yang digunakan yaitu asuhan keperawatan mulai pengkajian hingga evaluasi penderita stroke yang mengalami keluhan kaku sendi pada ekstremitas kanan yakni kaki dan tangan. Tujuan penelitian ini mengetahui efektifitas ROM dan terapi genggam bola. Hasil implementasi ini berlangsung selama 14 kali dalam waktu 45 menit selama 11 kali pertemuan pada ROM terjadi peningkatan kekuatan otot senilai 2 pada ekstremitas bawah terjadi peningkatan kekuatan senilai 3 selanjutnya untuk intervensi terapi genggam bola mengalami peningkatan otot pada ekstremitas atas di pergelangan tangan senilai 1 dan pada jari-jari mengalami peningkatan 2 selama 11 kali Latihan terapi genggam bola.

A person who has had a stroke will experience impaired mobility, paralysis or one-sided weakness (Hemiparesis) which will result in decreased ability to care for themselves. The method used is nursing care from assessment to evaluation of stroke patients who experience complaints of stiff joints in the right extremities, namely the feet and hands. The purpose of this study was to determine the effectiveness of ROM and ball-grasping therapy. The results of this implementation lasted 14 times within 45 minutes for 11 meetings at ROM there was an increase in muscle strength worth 2 in the lower extremities, and there was an increase in strength worth 3 then for the ball grasp therapy intervention experienced an increase in muscle in the upper extremities in the wrist worth 1 and in the fingers experienced an increase of 2 during 11 times of ball grasp therapy exercises."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Oktinsyah Zeriyat Ahda
"Material magnet NdFeB banyak diketahui sebagai magnet permanen yang memiliki sifat magnetik yang superior ditandai dengan tingginya nilai saturasi magnetik dari bahan magnet tersebut. Namun pada bahan NdFeB memiliki nilai koersivitas yang dapat dipengaruhi fasa dari bahan, sehingga material NdFeB berpotensi digunakan sebagai material penyerap gelombang radar jika nilai koersivitas nya sekecil mungkin. Pada penelitian ini dibuat material Nd15-xFe77+xB8 (X= 0, 2 dan 5) dengan perbedaan waktu milling pada material selama 1, 3, 5 jam dan pemberian perlakuan panas terkontrol agar terjadi oksidasi parsial. Pasca pemberian perlakuan panas terkontrol, diperoleh hasil bahwa material Nd15-xFe77+xB8 dengan nilai x = 0, 2 dan 5 memiliki fasa campuran antara fasa magnetik Nd2Fe14B dan -Fe. , pada bahan yang telah diberikan perlakuan panas mengalami dekomposisi ditandai pada hasil XRD terdapat banyak unsur besi. Fasa tersebut sangat berpengaruh pada daya absorbsi bahan, untuk bahan sebelum diberi perlakuan panas akan menyerap gelombang radar sangat baik dengan nilai reflection loss maksimum sebesar 25,10 dB yaitu 94,44% gelombang radar diserap oleh bahan sedangkan pada bahan yang telah mengalami perlakuan panas menyerap gelombang radar sebesar 12,60 dB atau 76,56% gelombang radar diserap oleh bahan. Selain pada fasa semakin lama waktu milling membuat daya serap menjadi semakin baik. Maka dapat disimpulkan bahwa material NdFeB memiliki potensi untuk menjadi material penyerap gelombang radar.

NdFeB magnetic material is widely known as a permanent magnet which has superior magnetic properties characterized by the high magnetic saturation value. However, NdFeB material has a coercivity value that can be influenced by phase of the material, so that NdFeB material has the potential to be used as a radar wave absorbing material if the coercivity value is as small as possible. In this study, the material Nd15-xFe77+xB8 (X= 0, 2 and 5) was made with a difference in milling time of 1, 3, 5 hours and controlled heat treatment to allow partial oxidation to occur. After giving controlled heat treatment, it was found that the material Nd15-xFe77+xB8 with values of x = 0, 2 and 5 had a mixed phase between the magnetic phase of Nd2Fe14B and α-Fe. , the material that has been given heat treatment experience decomposition marked on the XRD results there are lots of iron elements. This phase greatly affects the absorption of the material, for the material before being heat treated it will absorb radar waves very well with a maximum reflection loss value of 25.10 dB, which is 94.44% of the radar waves are absorbed by the material, while the material that has undergone heat treatment absorbs 12.60 dB or 76.56% of radar waves are absorbed by the material. In addition to the phase, the longer the milling time makes the absorption better. So it can be concluded that the NdFeB material has the potential to become a radar wave absorbing material."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>