Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164738 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusmiati
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas produk beta-1,3 glukan hasil ekstraksi dari Agrobacterium sp Bro 1.2.1 isolat lokal galur tipe liar dan galur tipe mutan terhadap penyembuhan luka terbuka pada hewan coba tikus putih galur Sprague Dawley yang dibuat luka terbuka. Ekstraksi produk beta-1,3 glukan dilakukan dengan cara pengendapan dan dilanjutkan dengan pemurnian pada kromatografi kolom sebagai fraksi gradien KCl. Percobaan uji aktivitas dibagi menjadi tujuh kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif, kontrol positif dengan Povidon iodium, dua kelompok dari dua produk beta-1,3 glukan komersil dengan dosis masing-masing 0,02 mg/4 cm2 , tiga kelompok beta-1,3 glukan uji dengan dosis masing-masing yaitu 0,02 mg/4 cm2, 0,10 mg/ 4 cm2 dan 0,5 mg/ 4 cm2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kontrol negatif dengan kontrol positif dan kelompok uji pada dosis tertinggi 0,5 mg/4 cm2 dibandingkan kelompok kontrol negatif dan kontrol positif (p<0.05) menggunakan analisis statistik beda nyata terkecil.

Production of beta-1,3 glucan from Agrobacterium and its wound healing activity on white rat. The objective of this study was to determine the activity of beta-1,3 glucan product extracted from local Agrobacterium sp Bro 1.2.1, both wild-type and mutant-type, on opened-wound healing process. Beta-1,3 glucan product was extracted by precipitation, and the purification was carried out by column chromatography as KCl gradient fractions. In this study, white Sprague Dawley rats were employed, and have been treated for opened-wound condition. Seven groups were performed in this experiment, i.e. the negative control, the positive control employing povidone iodine, the two groups of two commercial beta-1,3 glucan with 0,02 mg/4 cm2 each, and the last three groups of beta-1,3 glucan as the test group with 0,02 mg/4 cm2, 0,10 mg/4 cm2 and 0,50 mg/4 cm2, respectively. The result showed significant differences of wound-healing activity performing statistical analysis of the least significance between the negative control, the positive control, as well as the highest dose of the test group of beta-1,3 glucan, at the dose of 0,5 mg/4 cm2 (p<0.05)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rachmawati
"Minyak olahan tradisional merupakan obat tradisional yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit. Minyak mi adalah hasil penyarian beberapa bahan tanaman yang sebagian besar mengandung fenol, tanin dan saponin. Penelitian dilakukan tmtuk mengetahui efek penyembuhan minyak olahan tradisional dan bentuk sediaan krimnya dengan konsentrasi minyak 30% terhadap luka terbuka pada tikus putih. Pada penelitian mi digunakan 5 kelompok tikus putih betina galur Wistar yang dilukai dengan cara menggunting kulit pada bagian punggung sampai lapisan dermis dan jaringan yang terikat di dalamnya, berbentuk lingkaran dengan diameter 2 cm. Kelompok uji adalah tikus yang diberi minyak olahan tradisional dan krimnya, kelompok pembanding diberi asam salisilat 1% clan minyak kelapa, serta kelopmok kontrol tanpa pemberian bahan obat. Masing-masing kelompokterdiri dan 8 ekor tikus dan perlakuan dilakukan setiap han. Pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter luka secara melintang, membujur dan pada 2 diagonal setiap hari mulai han ke-0 (hari pembuatan luka) sampai han ke-10. Hasil percobaan menunjukkan minyak olahan tradisional clan knimnya memberikan efek yang sangat bermakna terhadap penyembuhan luka terbuka pada tikus putih. Minyak olahan tradisional menghasilkan bekas luka yang lebih baik disertai pertumbuhan rambut yang lebih banyak dibandingkan dengan sediaan knimnya.

This traditional processed oil is a traditional medicine that is used to cure some kind of skin diseases. This oil is extracted from plants that mostly contains phenolic, tannin and saponine compounds. This research was done to study the vulnerary effect of the traditional processed oil and the cream which contained 30% oil on open wounded albino rats. Five groups of female albino rats, Wistar strain, were excised through the dermis and adherent tissues on the dorsal region, in circular form with 2 cm diameter. The tested group consisted rats that had been given the traditional processed oil and its cream, a comparing group was given 1% salicylic acid and coconut oil, another control group without any medicine. Each group contained 8 rats, and the treatment was done once a day. Longitudinal, transverse and 2 diagonal average diameter were measured everyday from day-U until day- 10. The result showed that the traditional processed oil and its cream gave a very significant vulnerary effect of an open wound in albino rats. The traditional processed oil gave a less scar with more hair growth than its cream"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alex Hendra
"Senyawa β-glukan merupakan polimer D-glukosa yang dihasilkan oleh dinding sel khamir, bakteri, dan tumbuhan. β-glukan mempunyai banyak maanfaat khusus dalam bidang farmasi karena aman, alami dan tidak toksik. Manfaat β-glukan antara lain sebagai antikolesterol, antidiabetes, dan antitumor. Penelitian ini bertujuan memproduksi β-glukan yang diisolasi dari Saccharomyces cerevesiae (galur SC, RTA dan RN-4) dan Agrobacterium sp (galur A1.5 dan Bro 121) serta mengetahui aktivitasnya terhadap perkembangan bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa β-glukan yang diisolasi dari Saccharomyces cerevesiae dan Agrobacterium sp tidak mempunyai aktivitas daya hambat terhadap perkembangan bakteri dan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kerja ampicilin dengan penambahan crude β-glukan. Crude β-glukan yang diisolasi setelah diukur dengan FTIR diketahui mempunyai komposisi gugus fungsi yang mirip dengan gugus fungsi β-glukan standar. Crude β-glukan mempunyai kadar protein cukup tinggi jika dibandingkan dengan standar β-glukan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Sultoni
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Rachmawati
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S32380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ekstrapolisakarida (EPS) adalah semua bentuk polisakarida yang terdapat di luar dinding sel. Khamir dari genus Rhodotorula (F.C. Harrison)merupakan salah satu genus yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan
EPS dalam bentuk kapsul dan lendir. Penelitian yang dilakukan bertujuan memperoleh strain khamir dari genus Rhodotorula yang berpotensi menghasilkan EPS dengan kandungan -1,3-glukan yang tinggi. Penelitian
dilakukan di Departemen Biologi, Kimia, dan Farmasi, FMIPA UI, Depok selama 10 bulan (Juni 2006 sampai Maret 2007). Penapisan dilakukan berdasarkan intensitas kompleks warna antara biomassa kering dengan aniline blue, pewarna yang spesifik untuk mendeteksi -1,3-glukan. Sebanyak 40 strain Rhodotorula positif menghasilkan -1,3-glukan pada
dinding sel dan EPS, dengan intensitas warna biru yang bervariasi. Intensitas warna biru diberi skor 1--4 untuk biru muda hingga biru tua keunguan. Sebanyak empat strain Rhodotorula mucilaginosa, yaitu UICC
Y-116, UICC Y-128, UICC Y-141, dan UICC Y-165 menunjukkan intensitas warna biru paling pekat (skor empat), yang mengindikasikan konsentrasi
polimer dan derajat polimerisasi -1,3-glukan yang tinggi. Hasil penapisan menunjukkan bahwa keempat strain tersebut paling potensial menghasilkan -1,3-glukan pada dinding sel dan EPS. Ekstrapolisakarida dari dua strain, yaitu UICC Y-128 dan UICC Y-116 diisolasi dan dimurnikan, serta dianalisis dengan HPLC. Strain UICC Y-128 menghasilkan EPS sebanyak 0,84 g/g
biomassa kering (84%) dan UICC Y-116 sebanyak 0,85 g/g biomassa kering (85%). Hasil analisis HPLC menunjukkan bahwa EPS kedua strain kemungkinan merupakan -glukan."
Universitas Indonesia, 2007
S31446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Cryptococcus (Vuillemin) merupakan salah satu genus khamir yang berpotensi sebagai penghasil β-glukan karena memiliki ekstrapolisakarida (EPS) dengan salah satu komponen adalah glukan. Penelitian bertujuan memperoleh strain Cryptococcus potensial sebagai penghasil EPS yang mengandung β-1,3-glukan yang tinggi. Penelitian dilakukan di Departemen Biologi, Departemen Farmasi dan Departemen Kimia, FMIPA UI, Depok selama 10 bulan (Juni 2006--Maret 2007). Penapisan pada 36 strain Cryptococcus berdasarkan intensitas warna biru yang terbentuk antara kompleks aniline blue dan β-1,3-glukan. Hasil penapisan menunjukkan bahwa seluruh strain Cryptococcus positif mengandung β-1,3-glukan pada dinding sel dan EPS dengan intensitas warna biru yang bervariasi (skor 1--3 dari biru muda sampai biru tua). Skor tiga ditunjukkan oleh tiga strain, yaitu Cryptococcus laurentii UICC Y-232, Cryptococcus sp. UICC Y-179 dan Cryptococcus heveanensis UICC Y-230 yang menunjukkan bahwa ketiga strain paling potensial dalam menghasilkan β-1,3-glukan pada dinding sel dan EPS. EPS dari dua strain paling potensial diisolasi dan dimurnikan, serta dianalisis dengan HPLC. Cryptococcus laurentii UICC Y-232 menghasilkan EPS sebanyak 0,8 g/g berat kering (80%) sedangkan Cryptococcus sp. UICC Y-179 sebanyak 0,77 g/g berat kering (77%). Berdasarkan hasil analisis HPLC, EPS dari C. laurentii UICC Y-232 dan Cryptococcus sp. UICC Y-179 kemungkinan merupakan β-glukan."
Universitas Indonesia, 2007
S31452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Puspasari
"ABSTRAK
Luka terbuka adalah kerusakan yang melibatkan membran mukosa dan beresiko
infeksi. Herba Pukul empat adalah salah satu tanaman yang memiliki aktivitas
antiinflamasi dan antibakteri yang dapat digunakan untuk membantu
mempercepat penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
pengaruh percepatan penyembuhan luka setelah diberikan ekstrak air herba pukul
empat ditinjau dari aktivitas antiinflamasi dan antibakteri terhadap kontraksi luas
luka dan pengamatan histopatologi kulit tikus. Penelitian ini menggunakan ekstrak
air herba pukul empat dengan 3 variasi dosis yaitu dosis 1 (5% v/v setara 243,1
mg/kg BB), dosis 2 (10% v/v setara 486,2 mg/kg BB) dan dosis 3 (20% v/v setara
972,4 mg/kg BB) yang diberikan selama 14 hari secara topikal sebanyak 0,5 ml
pada luka terbuka tikus jantan galur Sprague dawley. Hewan uji sebanyak 15
ekor, dimana satu ekor hewan uji dibuat dua luka pada punggung bagian atas dan
bagian bawah dengan jarak 3 cm antarluka, sehingga dengan 15 ekor hewan uji
didapat 30 luka yang dibagi ke dalam lima kelompok, yaitu kontrol negatif,
kontrol positif (povidone iodine), dosis 1, dosis 2, dan dosis 3. Hewan uji dilukai
dengan bentuk persegi panjang ukuran 20 mm x 10 mm. Parameter yang
digunakan adalah pengukuran kontraksi luas luka pada hari ke-1, 3, 5, 7, 9, 11
dan 13 serta pengamatan histopatologi kulit pada hari ke-15 menggunakan
pewarna Hematoksilin dan Eosin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak
air herba pukul empat berpengaruh dalam percepatan penyembuhan luka. Dosis
optimum ekstrak air herba pukul empat adalah dosis 20% v/v setara 972,4 mg/kg
BB pada pemberian hari ke-5.
ABSTRACT
Open wound is damage that involves the skin or mucous membranes, bleeding
with tissue damage and risk of infection. Herb Pukul Empat is one of the plants
that have anti-inflammatory and antibacterial activity which can be used to help
accelerate wound healing. The purpose of this study was to analyze the effect of
the acceleration of wound healing after being given the water extract of Herb
Pukul Empat in terms of anti-inflammatory and antibacterial activity against broad
wound contraction and histopathology observations rat skin. This study uses a
water extract of the Herb Pukul Empat with three variations of the dose is the dose
1 (5% v / v equivalent of 243.1 mg / kg), the dose 2 (10% v / v equivalent of
486.2 mg / kg) and dose 3 (20% v / v equivalent of 972.4 mg / kg) given for 14
days 0.5 ml topically on open wounds strain Sprague Dawley male rats. Test
animals as much as 15 tails, where the tail of test animals were made two cuts on
the backs of the top and bottom with a distance of 3 cm, so with 15 test animals
obtained 30 wounds were divided into five groups: negative control, positive
control (povidone iodine), dose 1, dose 2 and dose 3. Animal testing wounded
with a rectangular shape measuring 20 mm x 10 mm. The parameters used are
extensive wound contraction measurements on days 1, 3, 5, 7, 9, 11 and 13 as well
as histopathological observations skin on day 15 using the dyes hematoxylin and
eosin. The results showed that the water extract of the herb at four have influence
in accelerating wound healing. The optimum dose of the water extract at four herb
doses at 20% v / v equivalent of 972.4 mg / kg in the provision of day-to-5."
2014
S61411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1993
S31921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>