Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57676 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Arifin
2007
T24518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Arifin
"Tidak bisa di copy"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T24518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Whiteley, David
London: McGraw-Hill, 2000
380.1 WHI e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Shafa Annisa Puteri
"Penelitian ini menganalisis tanggung jawab penyedia platform e-commerce dan penyelesaian sengketa konsumen berdasarkan kasus Putusan PN Jakarta Barat Nomor 588/Pdt.G/2020/PN Jkt.Brt. Dalam penelitian ini, aspek penting yang harus diperhatikan oleh penyedia platform e-commerce adalah tanggung jawab terhadap konten ilegal, keamanan sistem, perlindungan data pribadi, dan mekanisme pengaduan konsumen. Penyedia platform e-commerce juga perlu menyediakan mekanisme pengaduan yang efektif bagi konsumen yang mengalami kerugian. Analisis kasus Lazada Indonesia dan Tokopedia menunjukkan adanya kesalahan dan tindakan tidak bertanggung jawab yang merugikan konsumen. Penyedia platform e-commerce seharusnya bertanggung jawab atas keamanan sistem dengan melakukan verifikasi terhadap pelaku usaha yang menggunakan platform tersebut. Dalam kasus ini, terdapat kelalaian dalam memberikan label "Gold Merchant" yang menandakan kepercayaan kepada pelaku usaha tertentu, yang juga berkontribusi terhadap kerugian yang dialami konsumen. Tindakan ini melanggar ketentuan hukum mengenai evaluasi dan pemantauan pelaku usaha di platform e-commerce. Penyedia platform e-commerce seperti Lazada Indonesia dan Tokopedia menolak bertanggung jawab dan tidak memberikan penyelesaian sengketa yang memadai kepada konsumen. Konsumen menghadapi kesulitan dalam melacak atau mendapatkan pengembalian dana yang hilang atau disalahgunakan. Kurangnya informasi mengenai penyelesaian sengketa dan kelemahan dalam advokasi konsumen dan pencegahan resiko juga menjadi masalah dalam penyelesaian sengketa di platform e-commerce. Untuk mengatasi masalah ini, penyedia platform e-commerce perlu memberikan ketentuan yang lebih jelas dan memastikan konsumen mendapatkan penyelesaian yang adil. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) juga perlu meningkatkan sosialisasi untuk memperbaiki pemahaman masyarakat mengenai prosedur penyelesaian sengketa. Konsumen juga perlu berhati-hati dan memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku di setiap platform e-commerce. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai tanggung jawab penyedia platform e-commerce dalam kasus pelanggaran hak konsumen. Hasil analisis ini diharapkan dapat membantu meningkatkan perlindungan konsumen dalam transaksi e-commerce dan memperbaiki penyelesaian sengketa di platform e-commerce di Indonesia.

This research analyzes the responsibilities of e-commerce platform providers and consumer dispute resolution based on the case of West Jakarta District Court Decision Number 588/Pdt.G/2020/PN Jkt.Brt. In this study, the important aspects that must be considered by e-commerce platform providers are responsibility for illegal content, system security, personal data protection, and consumer complaint mechanisms. E-commerce platform providers also need to provide an effective complaint mechanism for consumers who experience losses. The analysis of the Lazada Indonesia and Tokopedia cases shows that there were mistakes and irresponsible actions that harmed consumers. E-commerce platform providers should be responsible for system security by verifying the business actors using the platform. In this case, there was negligence in providing a "Gold Merchant" label that signaled trust in certain businesses, which also contributed to the harm suffered by consumers. This action violates the legal provisions regarding the evaluation and monitoring of businesses on e-commerce platforms. E-commerce platform providers such as Lazada Indonesia and Tokopedia denied responsibility and did not provide adequate dispute resolution to consumers. Consumers face difficulties in tracking or recovering lost or misappropriated funds. Lack of information on dispute resolution and weaknesses in consumer advocacy and risk prevention are also problems in dispute resolution on e-commerce platforms. To address these issues, e-commerce platform providers need to provide clearer provisions and ensure consumers get a fair settlement. The Consumer Dispute Resolution Agency (BPSK) also needs to increase socialization to improve public understanding of dispute resolution procedures. Consumers also need to be careful and pay attention to the terms and conditions that apply on each e-commerce platform. This research provides a better understanding of the responsibilities of e-commerce platform providers in cases of consumer rights violations. The results of this analysis are expected to help increase consumer protection in e-commerce transactions and improve dispute resolution on e-commerce platforms in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishadi Nugroho
"ABSTRAK
Tesis ini membahas faktor penghambat serta faktor pendorong penerapan ecommerce
oleh UMKM, serta mengajukanempat buah skenario terhadap
penerapan tersebut. Penelitian menggunakan, pendekatan kualitatif untuk
menganalisis faktor pendorong dan faktor penghambat penerapan e-commerce.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan e-commerce di Kota Depok
belum merata, dan ditemukan bahwa faktor penghambatnya berupa faktor usia
dan keuangan UMKM. Adapun faktor pendorongnya terdiri dari faktor seperti
visi pelaku UMKM, layanan pos yang berkualitas dan adanya dukungan
pemerintah. Empat skenario diberikan sebagai gambaran masa depan penerpan ecommerce
di Kota Depok

ABSTRACT
This thesis discusses the inhibiting and driving forces of e-commerce adoption by
SMEs, as well as proposes four scenarios on such adoption. This research used,
qualitative approach to analyze the driving forces and inhibiting factors of ecommerce
adoption. The results showed that the adoption of e-commerce in
Depok is still in small scale, and the results showed that inhibiting factors such as
age and SME finance are still the main factor. As for the driving force such as the
vision of SMEs, the postal service quality and government support. Four
scenarios are given as a description for the future of e-commerce adoption in
Depok"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Yudha Pratama
"Blackmores adalah sebuah obat yang berasal dari Australia, yang mengahsilkan berbagai macam obat seperti vitamin yang bsa di gunnakan sehari-hari tanpa persetujuan dokter. Tesis ini akan membahas nilai perusahan dengan menggunakan berbagai macam pengukuran nilai. Tesis ini akan menjelaskan tentang metode yang di gunakan dan menganalisa data yang di dapatkan dari blackmores.

Blackmores is medicine product from Australia, that produce many kind of medicine such as Vitamin that can be use for daily without doctor precrition. This thesis will discuss the blackmore valution using various kind of method. More explanation will be discuss in the thesis by explaining each method and the analyze result. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ristyo Arditto
"Platform e-commerce, atau lebih umum dikenal sebagai situs atau aplikasi marketplace, telah mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir dengan tren pertumbuhan yang belum diperkirakan untuk selesai. Secara intuitif, pertumbuhan berkelanjutan tersebut tidak tanpa alasan. Platform e-commerce secara umum telah didesain sedemikian rupa untuk memudahkan konsumen dalam melakukan transaksi, meningkatkan perceived ease of transaction. Platform e-commerce juga umum dilengkapi dengan fitur keamanan dan jaminan transaksi lainnya untuk mengurangi potensi masalah yang dirasakan konsumen, meningkatkan perceived security of transaction. Kedua persepsi tersebut membantu meningkatkan trust konsumen terhadap platform tersebut, mendorong intention to shop dari konsumen. Penelitian sebelumnya telah mengevaluasi berbagai faktor yang mengarah kepada intention to shop, namun perspektif yang jarang dinilai adalah pengaruh kemampuan konsumen dalam mencari alternatif tempat berbelanja (selain dari platform e-commerce). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari perceived control over alternative channels tersebut terhadap proses pengambilan keputusan konsumen hingga mencapai intention to shop. Penelitian kuantitatif ini akan menerapkan structural equation modelling (SEM) untuk menganalisis data 1074 responden yang telah berbelanja menggunakan platform e-commerce.

E-commerce platforms, or more commonly known as marketplace apps/websites, has grown massively in the past few years and is predicted to continue growing. This massive growth is not without reason. E-commerce platforms are designed to be convenient for consumers, increasing their perceived ease of transaction. These platforms are also equipped with security measures and guarantees to mitigate potential shopping issues, increasing consumers' perceived security of transaction. Both of these perceptions help increase consumers' trust towards these e-commerce platforms, encouraging their intention to shop. Previous research has evaluated various factors leading to intention to shop, however there remains one rarely discussed perspective, which is the consumers' control over alternative channels to shop (besides shopping in an e-commerce platform). This research aims to evaluate the effect of said perceived control over alternative channels towards consumers' decision making process, up until the formation of intention to shop. This quantitative research will use structural equation modelling (SEM) to analyze data of 1074 respondents who have shopped in e-commerce platform"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Maya Padmaniasti
"Sebelum melaksanakan transaksi jual beli melalui e-commerce, untuk menambah keyakinan terhadap suatu barang dan/atau jasa, konsumen kerap membaca ulasan atau testimoni yang ditulis konsumen sebelumnya. Mayoritas situs e-commerce bahkan telah melengkapi situs mereka dengan fitur testimoni konsumen agar konsumen merasa lebih nyaman berbelanja. Namun dewasa ini, semakin banyak beredar testimoni palsu yang ditulis oleh pihak yang bukan konsumen sesungguhnya.
Melalui penelitian yuridis-normatif, tulisan ini membahas bagaimana pelindungan konsumen terhadap testimoni palsu dalam kegiatan e-commerce, baik di luar negeri maupun di Indonesia, juga upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah keberadaan testimoni palsu.
Dapat disimpulkan beberapa negara telah memiliki self regulation yang mengatur khusus tentang testimoni palsu, sementara Indonesia masih menggunakan undang-undang yang ada seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, sehingga diperlukan peraturan tambahan yang lebih tegas.

Before making a purchasement through e commerce service, to gain more faith on a good and or service, consumers often read reviews or testimonies which are written by previous consumers. The majority of e commerce websites have even enhanced their sites with a consumer review feature so that their consumers feel more comfortable to shop. But nowadays, a lot of fake testimonies which were written by non consumers are spotted.
Through a normative juridical research, this thesis discuss how consumers are protected against fake testimony on e commerce activity, both outside and inside Indonesia, also some efforts that can be done to prevent the existence of false testimony.
It can be concluded that some countries have self regulations specifically about fake testimonies, while Indonesia still uses the existing law such as Act No. 8 of 1999 about Consumer Protection, thus a clearer additional regulation is needed.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S66074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Aulawi
"Perkembangan e-commerce tidak terlepas dari laju pertumbuhan Internet, hal ini mengingat Internet merupakan infrastruktur bagi e-commerce. Tak kurang dari 45 juta orang di dunia pada bulan Juli 1999 telah menggunakan Internet. Memang tak dipungkiri bahwa sejumlah pengguna Internet itu akan menggunakan jasa internet untuk melakukan transaksi E-commerce.
E-commerce sebagai suatu perangkat transaksi perdagangan yang menggunakan teknologi yang cukup tinggi, tentunya dihadapkan oleh sekelumit permasalahan hukum yang kompleks. Tidak saja bagaimana hukum mengatur tentang sistem keamanan transaksinya, namun juga lebih jauh dan itu, bagaimana hukum menjamin perlindungan atas pihak-pihak yang terlibat di dalam transaksi e-commerce itu Secara garis besar permasalahan e-commerce dalam perlindungan konsumen muncul pada mekanisme pembayaran, kontrak dan perlindungan terhadap data-data individual konsumen yang diberikan kepada perusahaan atau pelaku usaha.
Aspek hukum perlindungan konsumen terutama pada perlindungan terhadap hak-hak konsumen saat ini merupakan suatu perhatian yang mendapat tanggapan secara global, terutama bagi negara-negara yang mengaktualisasikan e-commerce ini sebagai bagian dari proses perdagangan. Perhatian ini cukup ditekankan mengingat telah banyaknya kasus yang menyebabkan terlanggarnya hak-hak konsumen dalam transaksi e-commerce. Berdasarkan analisa terhadap studi kasus yang dilakukan oleh Lembaga Konsumen Internasional, terjadi beberapa kasus pelanggaran terhadap hak-hak konsumen.
Perlindungan terhadap hak konsumen untuk mendapat keamanan dalam transaksi e-commerce dapat dikaji dan perlindungan atas hak konsumen untuk mendapatkan keamanan dari sudut mekanisme pembayaran, kontrak dan perlindungan atas data-data individu konsumen yang diberikan kepada pelaku usaha. Sedangkan kajian atas analisa yuridis terhadap perlindungan terhadap hak konsumen untuk mendapat keamanan dalam transaksi e-commerce dilakukan dengan memperhatikan kajian atas peraturan perundang-undangan dan studi kasus, walaupun sampai saat ini Indonesia belum memiliki peraturan yang relevan yang mengatur tentang hal tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T16657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>