Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14881 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Yani
"Tesis ini membahas tentang strategi penghimpunan zakat yang dilakukan oleh BAZNAS. Berdasarkan penelitian Pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah dan Ford Foundation tahun 2004, potensi jumlah dana zakat di Indonesia mencapai Rp. 19,3 triliun. Pengelola zakat memerlukan strategi untuk memperoleh dana zakat, termasuk BAZNAS.
Melalui hasil penelitian atas faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal organisasi BAZNAS, dilakukan analisis Evaluasi Faktor Internal, analisis Evaluasi Faktor Eksternal, analisis Matriks Tows, dan penentuan strategi melalui analisis Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM).
Berdasarkan analisis QSPM tersebut diperoleh strategi ; Perluasan Lingkup Zakat, Membuat strategi penghimpunan dana zakat dan penentuan target yang harus dilakukan oleh manajemen BAZNAS, dan strategi sosialisasi pada masyarkat agar BAZNAS dikenal masyarakat Muslim, dan kaum muzaki mau memberikan zakatnya pada BAZNAS.

This thesis is examining the strategy of collecting Zakah has been done by BAZNAS ( National Zakah Institution ). Base on the research of Cultural & Language Center Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta and the Ford Foundation in 2004 found that potential of Zakah in Indonesia was 19.3 Trillion Rupiah. The Zakah institution need a strategy to collect zakah potential including this BAZNAS.
Research conducted base on the internal and external factor of BAZNAS organization, then to analyze Internal Factor Evaluation ( IFE ), External Factor Evaluation (EFE), Matrix Tows Analyze and strategic decision use QSPM analyze approach.
QSPM analyze to the organization propose several strategy such : to enlarge zakah variation, to create zakah collection strategy and it?s target achievement level those have to be done by the management of BAZNAS, Socialization Strategy of BAZNAS organization awareness among the Moslem People so that Muzaki is willing to give their Zakah to BAZNA"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24309
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Poernomo
"Implementasi strategi akan menberikan hasil yang diharapkan jika organisasi bisnis yang melakukan mampu menciptakan keunggulan bersaing disemua sisi dan saling terkait, sebagaimana dikatakan Porter, mulai dari mendesain produk; membuat; memasarkan atau mendistribusikan; hingga pada faktor-faktor pendukungnya. Hal ini mengisyaratkan semua sumber daya organisasi harus berperan aktif di dalamnya, yang oleh Pearce disebut sebagai key internal factors, sedang dalam teori Grant dikenal dengan sebutan resource based strategy (strategi yang didasarkan pada sumber daya internal atau kapabilitas internal perusahaan).
Implementasi strategi inilah yang menjadi tema sentral penelitian. Penelitian ini bertolak dari realita bahwa semenjak diluncurkannya Pakto 1988, persaingan menperebutkan dana masyarakat makin bertambah ketat sehingga permasalahan yang hendak dicari jawabnya adalah bagaimana implementasi strategi bersaing BRI pasca pakto 1988 dalan pengerahan dana masyarakat serta implikasi yang ditimbulkan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan unit analisis PT. BRI. Informasi yang dibutuhkan sebagian besar bersifat kualitatif. Data kuantitatif yang ada hanya sebagai pendukung analisis. Teknik penggalian informasi nenggunakan wawancara mendalam pengamatan tidak terlibat dan studi pustaka.
Hasil penelitian nenunjukkan pada inplementasi kebijakan fungsional, pada aspek pemasaran. PT. BRI menerapkan strategi pertumbuhan dengan sub strategi konsentrasi, dengan variasinya penetrasi pasar; pengembangan produk; dan perluasan pasar. Di padu pula dengan nenerapkan strategi generik Porter, yaitu overall cost leadership (misal skala ekononi); differentiation (misal Simpedes dan Sinaskot); fokus (misal Simpedes), selain menerapkan kebijakan ALBA dalam menentukan harga produk.
Peningkatan kualitas tenaga peneliti dengan tugas belajar (dalam maupun luar negeri) agar mampu melakukan riset sendiri, baik nenyangkut produk maupun pelayanan merupakan sasaran penting untuk menumbuhkan keunggulan sumber daya manusia dari bagian penelitian dan pengembangan. Pengenbangan ini dilengkapi pula dengan adanya in house training di setiap kantor wilayah merupakan wujud lain dari bagian sumber daya manusia.
Pengkomputerisasian di semua kantor cabang dan unit, penggantian sistem kasir menjadi sister teler, pembentukkan all round teller system, customer service group adalah ditujukan pula untuk membangun keunggulan bersaing di bagian back office dan front office.
Demikian pula penyempurnaan struktur dengan membentuk RGH, Desk Retail Banking, RBH, UBH, HLO, UDO pada implementasi organisasional dan perekayasaan gaya kepempimpinan serta budaya organisasi yang mengacu pada nilai-nilai kedisiplinan dalan menjalankan tugasnya pada implementasi, kepemimpinan dimaksudkan pula kearah keunggulan bersaing.
Jelas, konsep value chain Porter dan resource based strategy Grant diupayakan diterapkan sebaik mungkin. Namun implikasi dari implementasi strategy bersaing yang dikembangkan oleh BRI masih terdapat beberapa kelemahan yang secara jangka panjang akan menghambat berjalannya rantai nilai tersebut, yaitu pada sistem insentif pengerahan dana; perluasan jaringan kantor cabang dan sistem pengembangan sumber daya manusia.
Walau demikian, dari beroperasinya rantai nilai yang ada saat ini kinerja (pangsa pasar) pengerahan dana PT. BRI menunjukkan hasil yang menggembirakan karena terjadi peningkatan di setiap tahunnya, yaitu tahun 1989:7,30 % ; tahun 1990 : 7,75 %; tahun 1991 : 7,54 %; dan tahun 1992 : 8,18 %."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shilvya Husna
"Kota Bukittinggi merupakan kota dengan tingkat kemiskinan penduduk yang cukup tinggi dimana berada pada urutan ke tiga dari tujuh kota yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Meskipun telah ada beberapa instrumen perlindungan sosial masyarakat seperti PKH dan koperasi, namun kedua instrumen ini belum terbukti optimal dalam menangani masalah kemiskinan di Kota Bukittinggi. Sehingga diperlukan instrumen perlindungan sosial masyarakat lain yang komprehensif untuk menanganinya. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, di Indonesia telah ada instrumen perlindungan sosial yang komprehensif dalam menangani masalah kemiskinan, yaitu instrumen zakat. Zakat sangat dipercaya dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan mustahik baik secara spiritual maupun material.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dana zakat terhadap peningkatan kesejahteraan mustahik yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Bukittinggi. Selanjutnya untuk melihat keefektifan dana zakat terhadap peningkatan kesejahteraan penerimanya, maka dibandingkan dengan dana non zakat PKH dan koperasi sebagai grup kontrol.
Adapun penelitian ini menggunakan metode campuran dengan dua sumber data yaitu primer dan sekunder. Sampel dalam penelitian ini adalah penerima dana zakat untuk kegiatan produktif periode tahun 2016- 2017. Begitupun dengan grup kontrol yaitu penerima dana PKH dan dana koperasi yang dilakukan pada periode yang sama. Efektivitas peningkatan kesejahteraan dalam penelitian ini dilihat dari batas garis kemiskinan spiritual model Cibest SV=3 dan batas garis kemiskinan material BPS Kota Bukittinggi yang di konversi menjadi batas garis kemiskinan per rumah tangga per bulan Kota Bukittinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana zakat efektif dalam meningkatkan kesejahteraan spiritual dan material mustahik begitupun ketika dibandingkan dengan dana non zakat PKH dan koperasi, dana zakat terbukti lebih baik dalam meningkatkan kesejahteraan penerimanya. Dimana terjadi peningkatan skor rata- rata spiritual mustahik sesudah menerima dana zakat sebesar 0,3 poin menjadi 4,6 dan skor rata- rata material mustahik sesudah menerima dana zakat sebesar 73,94 menjadi Rp. 2.435.200,- yang mana nilai ini berada diatas batas garis kemiskinan spiritual dan material.

Bukittinggi is the third cities out of seven cities in West Sumatera listed to have quite high level of poverty. Although there has been several instruments of protection such as PKH and Koperasi, but not yet in an optimal level in dealing with poverty problems in Bukittinggi. Therefore, a more comprehensive instruments of protection is needed to work a better result. As a country with Moslem majority, Indonesia already has protection instruments which works in dealing with society rsquo s welfare. The instrument is called zakat instrument. Zakat is believed to be able to deal with poverty problems and to improve the mustahik welfare not only spiritually but also materially.
This research is aimed at analizing the effectivity of zakat foundation toward the mustahik welfare done by BAZNAS Bukittinggi. Moreover, in order to see the effectivity of the fund flow toward the receiver rsquo s welfare, the flow will be compared to the PKH and Koperasi non zakat foundation flow as the controlling group.
This research is using mix methods with two sources of data, primary and secondary. The sample of this research is the zakat receivers for production activity in the year 2016 2017. The same thing is done to the controlling group PKH and Koperasi foundation in the same period. The effectivity of the welfare improvement in this research is seen through the spiritual poverty line model Cibest SV 3 and the material limit of the poverty line BPS Bukittinggi which is converted into the limit of the Bukittinggi poverty line per household per month.
The result of the study shows that the zakat foundation flow is proven effective to improve the level of the mustahik welfare not only spiritually but also materially and also as the result is compared to the flow of non zakat PKH and Koperasi foundation, zakat foundation is proven to be better in improving the welfare of the receivers. The data shows an increase in the spiritual mustahik receivers average score as big as 0.3 into 4.6 and material average score as big as 73.94 into Rp. 2,435,200. Which already lies the above level of material and spiritual poverty.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T51465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Amalia Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dana operasional yang dikeluarkan organisasi pengelola zakat, seperti biaya marketing dan promosi, biaya gaji pegawai, biaya administrasi umum, dan biaya pengembangan organisasi, serta diversifikasi komponen penghimpunan dana terhadap total penghimpunan dana OPZ di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari audited financial report 28 organisasi pengelola zakat di Indonesia, baik dari BAZ maupun LAZ, dalam periode 2017 hingga 2021. Penelitian ini menggunakan data panel regression dengan model random effect. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, keseluruhan jenis dana operasional yang dikeluarkan OPZ seperti biaya marketing dan promosi, biaya gaji pegawai, biaya administrasi umum, dan biaya pengembangan organisasi memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap total penghimpunan dana OPZ. Sedangkan, diversifikasi komponen penghimpunan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap total penghimpunan dana organisasi pengelola zakat. Disamping itu, ditemukan juga hasil bahwa lokasi kantor OPZ yang berlokasi di Jabodetabek signifikan mempengaruhi tingkat penghimpunan dana, dan OPZ jenis BAZNAS dan ORMAS Nasional menjadi dua jenis OPZ dengan tingkat pengaruh yang tinggi terhadap penghimpunan dana OPZ. Dari hasil tersebut, diharapkan OPZ di Indonesia terutama OPZ dengan jenis BUMN dan ORMAS Daerah untuk memperhatikan efektivitas dan efisiensi penyaluran dana operasional OPZ, terutama pada dana marketing dan promosi.

This study aims to examine the effect of operational funds issued by zakat management organizations, such as marketing and promotion costs, employee salary costs, general administration costs, and organizational development costs, as well as the diversification of fundraising components on total OPZ fundraising in Indonesia. The data used in this study comes from audited financial reports of 28 zakat management organizations in Indonesia, both from BAZ and LAZ, from 2017 to 2021. This study uses panel regression data with a random effect model. The results of this study indicate that all types of operational funds issued by OPZ such as marketing and promotion costs, employee salary costs, general administration costs, and organizational development costs have a significant and positive influence on the total OPZ fundraising. Meanwhile, the diversification of the collection component does not have a significant effect on the total fundraising of zakat management organizations. In addition, the results also found that the location of the OPZ office located in Jabodetabek significantly affected the level of fundraising, and the OPZ types of BAZNAS and National ORMAS became two types of OPZ with a high level of influence on OPZ fundraising. From these results, it is hoped that OPZ in Indonesia, especially OPZ with the types of BUMN and Regional ORMAS, will pay attention to the effectiveness and efficiency of channeling OPZ operational funds, especially in marketing and promotion funds."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mhd Izuddin Abdul Aziz
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang tinjauan terhadap pengelolaan zakat oleh BAZNAS di Indonesia berdasarkan mandat Pasal 6 dan 7 undang-undang zakat nomor 23 tahun 2011. Pasal 6 dan 7, merupakan inti dari pelaksanaan pengelolaan zakat serta inti dari kewenangan yang dimiliki oleh BAZNAS dalam menyelenggarakan pengelolaan zakat. Di satu sisi, Pasal 6 dan 7 memberikan kewenangan yang sangat besar bagi BAZNAS sebagai pengelola tunggal zakat negara, namun disisi lain, kewenangan ini direduksi oleh pasal-pasal lain yang ada dalam undang-undang zakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana BAZNAS memahami tugasnya sebgaai pengelola tunggal zakat negara berdasarkan undang-unang zakat serta pelaksanaanya, dan bagaimana pelaksnaan dPasal 6 dan 7 undang -undang zakat pada BAZNAS provinsi dan Kab kota serta hubungan yang terbentuk antara BAZNAS dan LAZ. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan metode kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa dalam pelaksanaan pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZNAS menjadi tidak efektif karena banyaknya fungsi yang dimiliki oleh BAZNAS. Pelaksanaan pengelolaan zakat di setiap lokasi penelitian memiliki perbedaan, tergantung pada kondisi masyarakat, pemerintahan dan geografis wilayahnya, dan juga hubungan yang terbentuk antara BAZNAS dan LAZ hanya didasari pada pelaksanaan pengelolaan zakat, koordinasi sebagai sesama pengelola zakat dan hierarkis sebagai pembantu BAZNAS. Oleh karena itu diperlukan pemisahan fungsi-fungsi yang saat ini ada pada BAZNAS agar tujuan pengelolaan zakat dapat tecapai.

ABSTRACT
This study discusses the review of the management of zakat by BAZNAS in Indonesia based on the mandate of Article 6 and 7 of zakat law number 23 of 2011. Articles 6 and 7, are the core of the implementation of zakat management and the core of the authority possessed by BAZNAS in organizing zakat management . On the one side, Articles 6 and 7 provide enormous authority for BAZNAS as the sole manager of state zakat, but on the other side, this authority is reduced by other articles contained in the zakat law. The purpose of this study is to find out how BAZNAS understands its duties as the sole manager of state zakat based on zakat laws and their implementation, and how the implementation of Articles 6 and 7 of zakat laws in provincial and district city BAZNAS as well as the relationship formed between BAZNAS and LAZ . This study uses normative juridical research methods and qualitative methods. This study found that in the implementation of zakat management conducted by BAZNAS became ineffective because of the many functions possessed by BAZNAS. The implementation of zakat management in each research location has a difference, depending on the condition of the community, government and geographical area, and also the relationship formed between BAZNAS and LAZ is only based on the implementation of zakat management, coordination as fellow zakat managers and hierarchical as BAZNAS assistants. Therefore it is necessary to separate the functions that currently exist in BAZNAS so that the objectives of zakat management can be achieved.
"
2020
T54938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rushadi
"Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan strategi Bank BNI Dalam Menghimpun Dana Masyarakat, yang meliputi strategi dasar dan strategi fungsional. Strategi Fungsional yang dilakukan Bank BNI dalam menghimpun dana masyarakat yaitu: Meningkatkan daya saing dengan Marketing Mix, Memperbaiki saran penunjang yang meliputi, Sumber Daya Manusia, Penyempurnaan Struktur Organisasi, Informasi Teknologi, Perubahan yang berorientasi pada produk menjadi orientasi kepada pasar.
Landasan konsep penelitian ini adalah konsep manajemen Strategik yang telah diaplikasikan dalam industri perbankan. Menurut teori bank akan dapat menarik dana masyarakat dengan baik apabila menerapkan strategi tersebut di atas dan strategi pelayanan. Karena pada saat sekarang kunci keberhasilan suatu bank sangat tergantung pada pelayanan. Strategi fungsional tidak akan berhasil kalau tidak ditunjang oleh strategi pelayanan.
Metode penelitian ini bersifat deskriftif ekplanatif yaitu dengan mengkaji Strategi Marketing Mix, Strategi Sumber Daya Manusia, Perubahan Struktur Organisasi, Teknologi dan berorientasi ke Market Oriented. Dengan mendiskripsikan Strategi tersebut diatas bisa diketahui bagaimana implementasi pada Bank BNI. Teknik Analisis data menggunakan konsep manajemen strategi yang dirumuskan oleh Thomas J. Kihcelen dan David Hunger dengan maksud untuk menjelaskan bagaimana proses perumusan strategi yang dilakukan oleh Bank BNI.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ternyata dalam mengimplementasikan konsep strategi tersebut di atas terdapat penyimpangan-penyimpangan. Dari basil temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi bank-bank khususnya Bank BNI dalam menentukan strategi penghimpunan dana masyarakat untuk waktu yang akan datang."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sediyono
"ABSTRAK
Adanya persaingan yang tajam dibidang industri jasa keuangan/perbankan pada dewasa ini ditengah arus globalisasi, arus deregulasi, dan perubahan lingkungan yang cepat menyebabkan tingkat persaingan menjadi semakin tajam. Kondisi ini menyebabkan kesulitan bank Pemerintah dalam penghimpunan dana dan pemasaran kredit. Sedikit detail sedikit porsinya diambil oleh bank swasta. Demikian juga yang terlihat pada Bank BNI, sehingga menurunkan perolehan pangsa pasar yang hal ini dipandang sebagai permasalahan utama. Target yang ingin dicapai dalam corporate plan-nyapun tidak dapat terpenuhi.
Bank BNI dalam hal ini telah membuat perencanaan jangka panjang dengan corporate plan (untuk jangka waktu 5 tahunan) dan dipandu dengan kebijaksanaan umum Direksi (KUD) selanjutnya disusunlah business plan untuk masing-masing unit. Business plan tersebut kemudian dipecah-pecah menjadi goal setting pegawai dari unit yang bersangkutan. Perencanaan jangka pendek (business plan) tahunan adalah rencana yang akan dikerjakan pada tahun yang bersangkutan, dan merupakan pentahapan dari corporate plan. Perencanaan tersebut sebelumnya telah dimintakan masukan dari unit-unit secara bottom up, dan setelah masukan tersebut dipadukan dengan keinginan Direksi dan pemegang saham (dalam hal ini Departemen Keuangan), maka diputuskanlah keinginan jangka panjang tersebut melalui corporate plan perusahaan secara top down yang harus dilaksanakan oleh segenap unit.
Berkenaan dengan hal tersebut penulisan ini dimaksudkan untuk memetakan permasalahan strategi penghimpunan dana dan pemasaran kredit dan dicoba mengajukan alternatif strategi penghimpunan dana dan pemasaran kredit dengan pendekatan dual strategy.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Hadiyani
"Paket 27 Oktober 1988 memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk membuka bank?bank baru, sedangkan Paket 20 Desember 1988 membuka kesempatan luar negeri untuk berpartjspas menyempurnakan struktur- kelembagaan dalam sistem keuangan di Indonesia dengan memperluas peranan lembaga?lembaga keuangan dengan usaha modal ventura, perdagangan surat berharga, dan pembiayaan konsumen.
Dengan dikeluarkannya Pakto dan Pakdes tahun 1988, maka membuka peluang bagj dunia perbankan untuk meningkatkan operasionalnya karena banyak kemudahan diberikan. Kemudahan? kemudahan tersebut mengakibatkan semakin banyak jumlah bank dan kantor bank baru yang dibuka, dengan demikian bank-bank mulai bersaing ketat dengan meningkatkan berbagai bentuk produk dan pelayanan.
Setiap pemain dalam industri perbankan berusaha mengantisipasi perkembangan dan persaingan dengan berbagai cara. Demikian pula PT. Bank Tabungan Negara (persero) berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya yang dimilikìnya agar tetap mampu bertahan didalam industri perbankan. Dengan demikian, PT. Bank Tabungan Negara perlu bekerja keras dalam meningkatkan kinerja agar mampu bersaing dengan rekan perbankan lainnya.
Fungsi pemasaran diharapkan dapat mendefinisikan target konsumen dan model?model yang kompetitif, sehingga mampu memuaskan kebutuhan serta keinginan dari konsumen. Untuk mengembangkan fungsi pemasaran yang sukses, bank harus mempunyai rencana dan strategi yang tepat untuk memuaskan setiap kelompok nasabah.
Dalam bisnis perbankan, konsep mendapatkan dana masyarakat seoptimal mungkin dan menyalurkan kredit sebaik mungkin adalah tantangan yang utama bagi fungsi pemasaran. Mendapatkan calan nasabah, baik individu maupun lembaga yang mempunyal dana lebih dan bersedia menanamkan dananya ke Bank Tabungan Neqara bukanlah pekerjaan yang mudah. Begitu pula dalam hal menyalurkan dana yang tersedia ke dalam kredit pemilikan rumah serta kredit konsumsi dengan jaminan tanah dan bangunan, bank?bank pesaing memasarkan produk sejenisnya melalui model?model pemasaran yang spesifik.
Persaingan yang ketat ini perlu diantisipasi oleh Bank Tabungan Negara dengan memperkuat fungsi pemasaran melalui berbagai teknik dan model pemasaran yang terencana, serta didukung oleh berbagai usaha untuk memangkas persyaratan yang menghambat penyaluran kredit secara optimal.
Dalam tulisan ini, pembahasan meliputi strategi pemasaran di Bank Tabungan Negara dalam usaha menghimpun dana pihak ketiga, terutama dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito. Strategi pemasaran di Bank Tabungan Negara dalam rangka pemberian kredit pemilikan rumah, kredit konsumsi dengan jaminan rumah dan tanah, serta kredit konstruksi Pembangunan perumahan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fany Aulia Fachmi
"Penggunaan teknologi digital dalam penghimpunan zakat telah menjadi salah satu inovasi yang signifikan dalam dunia filantropi Islam. Dompet Dhuafa, sebagai salah satu lembaga zakat terkemuka di Indonesia, telah mengadopsi strategi kolektif dengan e-commerce dalam upaya penghimpunan zakat secara digital. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi kolektif Dompet Dhuafa dengan e-commerce dalam penghimpunan zakat secara digital serta mengevaluasi dampaknya terhadap pengumpulan zakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan perwakilan Dompet Dhuafa dan analisis dokumen yang relevan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Dompet Dhuafa yang telah mengembangkan strategi kolektif dengan melibatkan mitra e-commerce dalam penghimpunan zakat secara digital, sejalan dengan teori tindakan kolektif Charles Tilly. Melalui strategi kolektif ini, Dompet Dhuafa dapat memanfaatkan jangkauan luas e-commerce untuk mencapai lebih banyak masyarakat yang potensial untuk membayar zakat. Selain itu, penggunaan teknologi digital memungkinkan proses pengumpulan zakat yang lebih efisien, transparan, dan akurat. Dampak strategi kolektif Dompet Dhuafa dengan e-commerce terlihat dalam peningkatan jumlah muzaki yang berpartisipasi dalam penghimpunan zakat secara digital. Mitra e-commerce menyediakan platform yang mudah digunakan, sehingga mempermudah masyarakat untuk melakukan pembayaran zakat dengan cepat dan aman. Selain itu, strategi ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membayar zakat, melalui kampanye dan promosi yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa dan mitra e-commerce. Meskipun strategi kolektif Dompet Dhuafa dengan e-commerce memberikan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah meningkatkan literasi digital masyarakat agar dapat menggunakan platform e-commerce dengan baik. Dompet Dhuafa juga perlu terus meningkatkan kerjasama dengan mitra e-commerce dan mengoptimalkan strategi pemasaran untuk mencapai lebih banyak masyarakat yang belum terjangkau.

The use of digital technology in collecting zakat has become a significant innovation in the world of Islamic philanthropy. Dompet Dhuafa, as one of the leading zakat institutions in Indonesia, has adopted a collective strategy with e-commerce in an effort to digitally collect zakat. The aim of this research is to analyze the collective strategy of Dompet Dhuafa with e-commerce in digital zakat collection and evaluate its impact on zakat collection. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data was obtained through in-depth interviews with representatives of Dompet Dhuafa and analysis of relevant documents. The research findings show that Dompet Dhuafa has developed a collective strategy by involving e-commerce partners in digital zakat collection, in line with Charles Tilly's theory of collective action. Through this collective strategy, Dompet Dhuafa can leverage the wide reach of e-commerce to reach more potential individuals who can pay zakat. Additionally, the use of digital technology enables a more efficient, transparent, and accurate zakat collection process. The impact of Dompet Dhuafa's collective strategy with e-commerce is evident in the increased number of muzaki (zakat payers) participating in digital zakat collection. E-commerce partners provide user-friendly platforms, making it easier for people to make zakat payments quickly and securely. Furthermore, this strategy also raises awareness among the public about the importance of paying zakat through campaigns and promotions conducted by Dompet Dhuafa and e-commerce partners. Despite the many benefits provided by Dompet Dhuafa's collective strategy with e-commerce, there are several challenges that need to be addressed. One of them is to enhance digital literacy among the public to enable them to effectively use e-commerce platforms. Dompet Dhuafa also needs to continuously improve cooperation with e-commerce partners and optimize marketing strategies to reach more underserved communities."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>