Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Selani
"Terjemahan beranotasi ini bertujuan untuk memberikan pertanggungjawaban atas padanan tertentu yang dipilih oleh penerjemah dalam mengatasi berbagai masalah penerjemahan. Teks sumber yang dipilih adalah buku bahasa Inggris yang berjudul What do Muslims Believe? Kegiatan ini dilakukan dalam dua langkah, yakni menerjemahkan dan memberi anotasi pada hasil terjemahan. Anotasi adalah pertanggungjawaban penerjemah atas padanan yang dipilih. Dalam anotasi, penerjemah menjelaskan masalah-masalah yang ditemukan selama proses penerjemahan dan solusi yang diberikan dalam mengatasi masalah itu, dengan disertai alasan yang logis. Masalah penerjemahan pada penerjemahan ini dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni: nama, istilah, dan kalimat. Metode dan prosedur penerjemahan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut dan untuk menemukan padanan pada bahasa sasaran. Metode komunikatif dan semantis digunakan untuk mendapatkan terjemahan yang akurat, alami, dan berterima bagi pembaca teks sasaran. Saya menemukan bahwa metode, prosedur, dan teknik penerjemahan sangat membantu penerjemah bekerja lebih akurat.

This annotated translation is aimed at representing the translator's responsibility for the choice equivalents in order to solve various translation problems. The source text was an English book entitled ?What do Muslims Believe?'. The activities are carried out into two ways; translating and giving annotation on the translation. Annotation is the translator?s responsibility for the equivalent words and/or terms chosen. In annotation, the translator explains the problems found during the translation process and the solutions to the problems supported by logical reasons. The problems are classified into three categories: names, terms, and sentences. The translation methods and procedures are used to solve those problems and to find the equivalents in the target language. Communicative and semantic methods are applied in order to get an accurate, natural and accepted translation for the target text readers. I find that all of the translation methods, procedures, and techniques help the translator work more accurately."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T23498
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meirani Jacoeb
"Terjemahan beranotasi sebagai tugas akhir ini, bertujuan untuk memberikan pertanggungjawaban atas padanan yang dipilih dalam menerjemahkan secara mandiri buku How Come ke bahasa Indonesia. Teks sumber yang saya pilih adalah teks teknis, dan berjenis ilmiah populer. Dalam menerjemahkan saya menggunakan ideologi domestikasi dan metode komunikatif mengingat teks yang bersifat informatif. Unsur yang dipermasalahkan dalam penerjemahan dan dianotasi ada empat kelompok, yaitu istilah, nama jenis, idiom, dan tanda baca. Dengan demikian, sejumlah prosedur digunakan agar berbagai masalah yang ditemukan dalam penerjemahan dapat diatasi. Prosedur penerjemahan adalah transferensi, padanan budaya, penjelasan tambahan, calque, dan transposisi. Selain itu, untuk mencari padanan yang lazim dalam budaya BSa, digunakan berbagai rujukan baik dari narasumber, internet, penelusuran pustaka, dan berbagai kamus. Survei dan wawancara dengan narasumber digunakan untuk mengetahui kelaziman dalam budaya BSa selain pemaharnam teks sumber. Akhirnya dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa penerapan prosedur yang tepat dapat membantu penerjemah untuk mengatasi permasalahan penerjemahan akibat pertemuan dua budaya.

The objective of this final annotated translation assignment is to give justification of the equivalances chosen in translating the book How Come into Indonesian language independently. The source text chosen is a technical text and the type is popular science. The ideology used here is domestication and the method is communicative which is related to informative text. Some elements to be annotated is categorized into four groups: terms, common nouns, idioms, and punctuations. Therefore, some procedures are used in order to cope with the problems found in the translation. They are transference, cultural equivalance, contextual conditioning, calque, and transposition. Besides, to achieve a natural equivalance in the TL culture, some references, Internet, and dictionaries are used. Conducting surveys and interviews to gain the naturalness in TL culture and also comprehensibility of the SL. The conclusion of this research is, that the application of the appropriate method could overcome the translation problems which is caused by the two different cultures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27865
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Swasti Nareswari
"Terjemahan beranotasi adalah memberikan catatan atas padanan yang saya pilih dalam menerjemahkan sebuah novel. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode semantis dan idiomatis. Permasalahan yang kerap kali muncul dalam proses pene{emahan berhubungan dengan perbedaan budaya. penerapan pelbagai prosedur merupakan cara saya menyelesaikan permasalahan itu. Selanjutnya, dalam melakukan anotasi, saya merujuk pada pelbagai kamus, mengunjungi laman Internet, dan melakukan survei pembaca dalam skala kecil. Anotasi terutama dilakukan padatataran kata, kalimat, frasa. Dapat disimpulkan bahwa menerjemahkan membutuhkan penguasaan bahasa, budaya, dan topik yang melatari suatu teks oleh pene{emah agar menghasilkan te{emahan yang baik.

An annotated translation is adding notes for the equivalence I choose while performing a translation. Translation methods applied are semantics and idiomatics. The problems that often emerge in the translation process of this story are related with cultural differences. The deployment of a range of translating procedures attempt to address those problems. In performing annotation, referrence to various dictionaries and websites, along with a small scale survey, were conducted. The annotation conduckd for this final assignment is limited to words, sentences, and phrases. In conclusion, translator's mastery of language, cultural, as well as field of the text are needed in order to produce a good translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28327
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Trias Noverdi
"Penelitian terjemahan beranotasi ini menjelaskan pertanggungjawaban penerjemah atas pilihan padanan. Sumber data penelitian adalah buku nonfiksi the Soul of the Indian karya Charles Alexander Eastman. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam melakukan penerjemahan dan menemukan solusi terbaik untuk mengatasinya. Data penelitian ini adalah masalah yang ditemukan dan dikelompokkan sesuai kategori anotasinya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan model teoretis penerjemahan berupa analisis komparatif. Temuan penelitian mencakup dua hal utama. Pertama, dari 27 data anotasi yang dikumpulkan, terdapat 8 data anotasi nama atau sebutan untuk Tuhan atau Deitas, 1 nama seremoni, 1 sebutan untuk tokoh spiritual, 1 nama praktik spiritual, 4 majas, 9 istilah khusus, dan 3 kolokasi. Terdapat 8 macam prosedur penerjemahan; prosedur yang mengombinasikan dua prosedur atau lebih (kuplet, triplet, kuartet) adalah yang paling dominan. Kedua, kesulitan yang dihadapi terkait dengan masalah penerjemahan diatasi dengan menerapkan teori, metode dan prosedur penerjemahan relevan. Temuan menunjukkan bahwa spiritualisme bangsa Indian dan budaya masyarakatnya saling terkait satu sama lain sehingga data anotasi yang ditemukan tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga kultural. Oleh karena itu, penerjemah harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai spiritualisme dan budaya masyarakat bahasa sumber dan bahasa sasaran.

This is an annotated translation research which explains the researcher’s accountability with regard to the translation equivalents being chosen. The data source in this research is a nonfiction book T he Soul of the Indian by Charles Alexander Eastman. This study aims at identifying the problems encountered by the researcher in the course of translating the source texts and seeking the best solution to solve them. The data of this study are the problems collected and classified according to their annotation categories. The qualitative method has been employed using a comparative analysis translation model. The findings of this research reveal two important things. First, out of 27 elements of annotation data collected, 8 are names or designations for a God or Deity, 1 is the name for ceremony, 1 is a designation for a spiritual figure, 1 is a name of a spiritual practice, 4 are figures of speech, 9 are specific terminologies, and 3 are collocations. There are 8 translation procedures being employed, with combined procedures being the dominant ones (couplets, triplets, quadruplets). Second, the difficulties encountered in dealing with the problems are solved by employing relevant translation theories, methods, and procedures. Such findings demonstrate that Indian spiritualism and culture are interrelated so that the annotation data obtained are not only spiritual in nature, but also cultural. Thus, a translator should be well equipped with extensive knowledge and insight not only about spiritualism, but also culture, both of the source and target language community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Amalia Putri
"Tesis ini berisi terjemahan novel The Seed and the Sower ke dalam Bahasa Indonesia serta anotasinya untuk memberi penjelasan padanan yang digunakan dalam menghadapi masalah-masalah penerjemahan terutama dalam unsur kebudayaan Afrika Selatan dan Jepang, serta kesalahan tata bahasa. Novel ini dipilih karena pekat dengan unsur budaya akibat banyak kebudayaan yang terlibat, serta terdapat banyak situasi komunikasi orang
asing yang berbahasa Inggris salah akibat latar belakang novelnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan skoposnya dan bertanggung jawab terhadap terjemahan itu dengan anotasi yang sesuai. Ada tiga masalah yang dijabarkan dalam penelitian ini: 1 masalah penerjemahan yang dihadapi saat menerjemahkan, 2 teknik penerjemahan yang digunakan, dan 3 ideologi penerjemahan yang dipilih dan pengaruhnya terhadap penerjemahan kata bermuatan budaya dalam TSu. Unit datanya adalah kata dan frasa yang bermuatan budaya. Data
diambil dari bab dua bagian keenam novel The Seed and the Sower. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa teknik penerjemahan yang paling banyak muncul adalah teknik amplifikasi. Kesalahan tata bahasa dalam TSu lebih baik diterjemahkan menjadi tata bahasa yang salah juga dalam Bahasa Indonesia. Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik penerjemahan dalam menerjemahkan satu teks dapat berbeda-beda tergantung skoposnya. Ideologi pengasingan juga lebih unggul dalam terjemahan, tetapi pada dasarnya kedua ideologi dapat digunakan bersamaan apabila sesuai dengan tujuan penerjemahan.

This thesis is about the translation of The Seed and the Sower novel from English to Indonesia along with its annotation to give an explanation about the equivalent words used to face translation problems especially in the culture of South Africa and Japanese, and also the grammar mistake made deliberately in the source text. The novel is chosen because it has a lot of cultural elements because a variety of cultures are involved. It also has a lot of communication situations in which foreigners speak broken English grammar due to the storys background situation. The purpose of this research is to make a translation which is true to its skopos and to be responsible to the translation with the proper annotation. The researcher is dealing with three problems in this research: 1 translation problems faced while translating the source text, 2 translation techniques used for the translation, and 3 translation ideology chosen and its effect on translating cultural terms. The unit data are words and phrases which have cultural
meaning. The data are taken from the second chapter and sixth section of the novel. The finding shows that translation technique with most appearance is amplification technique. The broken grammar that appears in the source text is also better to be translated in broken Indonesian grammar. From the finding, it can be concluded that different translation technique can be used to translate a text, depending on the skopos. In addition, foreignisation is the superior ideology for translation, but the two translation
ideologies can basically used alternately if it suits the translations goal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T54455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Wahyuni
"

Tesis ini adalah penelitian terjemahan beranotasi buku mengenai konflik Israel-Palestina yang ditulis oleh dua akademisi. Penerjemahan teks sumber ini menarik karena memuat peristilahan khas yang penggunaannya terbatas pada narasi konflik Israel-Palestina. Konflik ini sendiri banyak mendapatkan perhatian dunia internasional karena hingga hari ini belum mencapai kesepakatan penyelesaian. Tujuan penelitian terjemahan beranotasi ini adalah untuk memberikan pertanggungjawaban atas padanan tertentu yang dipilih untuk menerjemahkan tiga bab dalam buku Gaza in Crisis: Reflections on Israel’s War Against the Palestinians. Terjemahan beranotasi adalah hasil penerjemahan yang disertai dengan catatan khusus yang dibuat oleh penerjemah terkait dengan keputusan yang dibuatnya dalam menentukan padanan tertentu. Unit yang dianotasi adalah peristilahan di bidang politik dan fitur bahasa politis berupa metafora dan analogi. Masalah penerjemahan yang ditemukan di antaranya berkaitan dengan adanya istilah yang tidak memiliki padanan dan adanya kemungkinan kesalahan persepsi pembaca dalam memahami metafora dan analogi yang digunakan penulis dalam mengungkapkan gagasan. Teknik yang diterapkan untuk mengatasi masalah penerjemahan meliputi teknik amplifikasi, padanan deskriptif, naturalisasi, peminjaman, kuplet, penerjemahan metafora, serta parafrasa. Metode penerjemahan yang diterapkan dalam penerjemahan adalah metode komunikatif. Metode semantis juga diterapkan pada beberapa bagian teks yang menyangkut penerjemahan metafora agar dapat menghadirkan nuansa yang sama di bahasa sasaran. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerjemahan teks politis memerlukan kehati-hatian untuk menghindari persepsi yang keliru dalam bahasa sasaran. Selain itu, dalam menerjemahkan peristilahan di bidang politik maupun fitur bahasa politis seperti metafora dan analogi, makna kontekstual sangatlah penting untuk menentukan padanan.


This thesis is an annotated translation study of a book related to the Israel-Palestine conflict wrote by two academics. This topic is interesting because the target text itself contains the specific terminology used only in the Israel-Palestine conflict narrative. This conflict receives international attention because it has not yet reached a peaceful settlement to this day. This annotated translation study aims to justify the equivalent used in the translation of a political book titled Gaza in Crisis: Reflections on Israel’s War Against the Palestinians. An annotated translation is a translation completed with specific notes or critical comments by the translator related to the decision in choosing a particular equivalent. The units annotated are political terminology and political language features in the form of metaphor and analogy. The translation problems found are related to the specific terms which have no equivalents and the possibility of misperception of readers in understanding the metaphors and analogies used by the writers to express the ideas. Techniques implemented to overcome the translation problems are amplification, descriptive equivalent, naturalization, borrowing, couplet, metaphor translation, and paraphrase. The translation method generally used in this translation is communicative. Semantic method is also used in some parts of the text regarding the translation of metaphors as to produce the similar nuance in the target text. From this study, it can be concluded that the translator has to be careful in translating the political text in order to avoid misperception in the target language. Furthermore, in the translation of political terminology and political language features like metaphor and analogy, contextual meaning is very important to determine the equivalent in the target text.

"
2020
T54856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theta Karunia
"Penerjemahan karya sastra erat hubungannya dengan kebudayaan suatu bangsa. Salah satu penerjemahan karya sastra yang memiliki kesulitan tinggi dalam penerjemahannya adalah puisi. Puisi khususnya pada karya sastra anak harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami, singkat, dan jelas. Ini dilakukan dengan menyesuaikan kemampuan berbahasa anak yang masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah memilah metode penerjemahan puisi yang paling tepat untuk digunakan pada karya sastra anak usia 8 – 12 tahun. Unit analisis adalah kata, frasa, dan kalimat. Dari sembilan baris puisi yang diteliti, peneliti menggunakan tiga metode penerjemahan puisi dari tujuh metode penerjemahan Andre Lefevere. Ketiga metode tersebut adalah terjemahan literal, terjemahan bersajak, dan terjemahan puisi bebas. Ketiga metode ini dipilih karena dirasa paling tepat untuk menerjemahkan puisi pada buku anak Madinatul Asyqiya.

The translation of literary works is closely related to the culture of a nation. One of the translations of literary works that have high difficulty in translation is poetry. Poetry especially in children's literary works must use language that is easy to understand, concise, and clear. This is done by adjusting due to children's limited language abilities. The purpose of this study is to sort out the poetry translation method that is most appropriate for use in literary works of children aged 8-12 years. From the nine lines of poetry studied, researchers used three methods of translating poetry from seven Andre Lefevere translation methods. The three methods are literal translation, rhyme translation, and free poetry translation. These three methods were chosen because it was felt to be the most appropriate way to translate poetry in the children's book Madinatul Asyqiya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T54781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Tri Hartati
"Penerjemahan berita sangat penting karena berita memungkinkan kita mengakses informasi dari seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prosedur, metode, dan ideologi penerjemahan dalam terjemahan berita VICE dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia berjudul What It's Like When Your Tiny YouTube Channel Suddenly Goes Viral. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk melakukan penelitian ini. Dari analisis tersebut, ditemukan prosedur penerjemahan, seperti modulasi, pemadanan berkonteks, penambahan, penghapusan, naturalisasi, penerjemahan idiomatis, dan penerjemahan dengan transferensi atau kata pungutan, yang teridentifikasi di artikel berita VICE. Metode penerjemahan bebas dan komunikatif, serta ideologi penerjemahan domestikasi diterapkan dalam penerjemahan ini. Mencermati temuan tersebut, dapat dikatakan bahwa prosedur dan metode penerjemahan ini diperlukan karena penerjemahan berita menggunakan modifikasi dan kreativitas untuk menerjemahkan berita dari teks sumber ke teks sasaran. Dengan demikian, penerjemah lebih menekankan pada bahasa sasaran dalam menerjemahkan berita ini meskipun ada beberapa kata dalam teks bahasa sasaran yang sama dengan teks bahasa sumber karena tidak memiliki padanan kata dalam bahasa sasaran.

News translation is essential because news allows us to access information from around the world. This research aims to analyze translation procedures, methods, and ideology in VICE news translation from English to Indonesian titled What It's Like When Your Tiny YouTube Channel Suddenly Goes Viral. The descriptive qualitative method was used to conduct this research. From the analysis, translation procedures, such as modulation, contextual conditioning, addition, deletion, naturalization, idiomatic translation, and transference or borrowing, are identified in VICE News. Free and communicative translation methods, as well as domestication ideology, are applied in this translation. Considering these findings, it can be said, these translation procedures and methods are needed because news translation uses modification and creativity to translate news from the source text to the target text. Thus, the translator places more emphasis on the target language in translating this news, even though some words in the target language text are identical with the source language text because they do not have equivalent words in the target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Maksud utama penulisan skripsi ini adalah untuk menyusun suatu bibliografi beranotasi folklore dari salah satu penduduk di Sulawesi yang dalam tulisan-tulisan ilmiah dikenal dengan nama Toraja. Skripsi ini dibuat dalam rangka penyusunan suatu bibliografi beranotasi folklore seluruh suku bangsa Indonesia. Bibliografi semacam ini telah dirintis sebelumnya oleh James Dananjaya dengan bibliografi beranotasi folklore suku bangsa Jawa kemudian disusul karya-karya I. G. Ng. Arinton mengenai suku bansa Bali dan Sugiarto Dakung mengenai suku bangsa Sunda."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S12894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Aditya Widyagani
"Penelitian ini membahas fenomena pergeseran makna yang terjadi dalam proses penerjemahan dalam manga Bleach, serta melakukan perbandingan antara versi online dengan versi cetak Bleach. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berbasis pada studi pustaka.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pergeseran makna benar terjadi dalam proses penerjemahan atas dasar beberapa alasan dari pihak penerjemah. Hasil penerjemahan yang ada pada kedua versi hanyalah satu dari banyaknya kemungkinan hasil penerjemahan yang lain, sehingga penerjemah yang berbeda dapat menghasilkan penerjemahan yang berbeda.

This research discusses translation shift phenomena that happen during a translation process of a manga series, Bleach, as well as comparing both the online version of Bleach and the printed version. This research utilizes a qualitative method with literature studies as its ground.
The result of the research proves that translation shift does happen during the process of translation based on several reasons that translators have, and also that the result of the translation process is just one out of many other possibilities, as different translators produce different translations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42039
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>