Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98593 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Sang Maharta
"Pada era globalisasi sekarang ini, olahraga telah menjadi sebuah komoditi yang dikomersialkan. Banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket, baseball, American football, dan sepakbola. Akan tetapi dari semua olahraga tersebut sepakbola merupakan olahraga yang paling populer dan mendunia. Salah satu klub sepakbola yang ada adalah Liverpool. Mencermati kondisi ini maka sikap komunitas konsumen atau dalam topik ini bisa kita sebut juga dengan penggemar menjadi sangat penting karena juga menjadi salah satu basis penopang industri olahraga sepakbola. Keberadaan penggemar bukan sekelompok orang yang bersikap pasif, tapi sebenarnya aktif. Terlebih apabila dikaitkan dengan branding sebuah klub sepakbola. Penggemar memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan peranan branding bagi sebuah klub sepakbola. Sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk untuk mengukur brand awareness, brand association, brand loyalty dan perceived quality penggemar dalam konteks Brand Equity Liverpool Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu penelitian kuesioner dan penelitian kepustakaan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik non probability dengan pendekatan purposive. Ukuran sampel yang akan diambil sejumlah 175 orang responden anggota Big Reds. Kuesioner pada penelitian ini menggunakan skala likert dan interval. Dari hasil penelitian nantinya dapat disimpulkan bahwa para penggemar berada pada tingkat top of mind dan brand recall untuk dimensi brand awereness. Penggemar juga berada pada level committed buyer untuk tingkat loyalitas. Sedangkan untuk kesan kualitas, para penggemar sudah memandang merek Liverpool dengan baik. Dimensi yang kurang adalah dimensi brand association. Sehingga saran dari penelitian ini adalah perlu dipikirkan, dirancang, dan diimplementasikan program-program yang dapat menanamkan kesan merek yang lebik baik lagi.

In the current globalization era, sport has become a commercialized commodity. There are several well-known sport competitions such as basketball, baseball, american football, and soccer (football). Among those popular sports, football is inevitably the most popular and world known. With so many football clubs in the world, Liverpool in particular, is one of the most widely-known with thousand fans across the continents. It can?t be denied that consumer community behavior or in the case of this research, could also be called as ?fans? has become increasingly important as it?s grown to be one of the main pillar of football industry. Instead of passive existence, the existence of the fans is indeed an active reality of the industry. Related to the branding of football club, fans have strong relationship with the branding role of football club. Thus, the objective of this research is to determine the influence of Liverpool FC brand equity toward fans behavior and to determine the brand equity dimension which has the most dominant influence on fans behavior. This research utilizes quantity approach with descriptive method. Data collection consists of two parts, which are survey research and desk research. Furthermore, this research uses non probability sampling technique with purposive approach. Sample size amounted to 175 respondent of Big Reds member. Based on this research, Liverpool management should perform a better brand management such as building a new sport stadium which is better and bigger than the current Anfield stadium. Currently Anfield stadium has only achieved 4 stars from UEFA, still left behind by Old Trafford Stadium which belong to Manchester United Football Club. Hopefully with improved stadium Liverpool could build greater brand association and brand awareness toward its own fans and other football fans thus maintain its magic aura."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24605
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sugianto Yasir
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami pengaruh ekuitas merek dalam pembentukan nilai pelanggan, dan efek nilai pelanggan terhadap intensi membeli dari konsumen, dalam kategori produk telpon selular. Penelitian ini mengacu pada sebagian model konseptual penelitian Baldauf et. al. (2003), dengan menggunakan dimensi brand awareness, brand perceived quality, brand loyalty, customer value, dan purchase intention.
Dalam penelitian ini, akhirnya kami melakukan pengujian atas model alternatif, karena pada pengujian analisis faktor adanya pengembangan konstruk customer value, menjadi dua konstruk - customer value-nonmonetary dan customer value-monetary. Alat ukur reliable dan valid untuk mengukur objek penelitian.
Hasil pengujian dengan menggunakan regresi berganda memperlihatkan, bahwa dimensi brand loyalty punya kontribusi pengaruh yang signifikan dan merupakan dimensi ekuitas merek yang terpenting terhadap pembentukan nilai pelanggan - baik aspek nonmoneter maupun aspek moneter. Ditemukan pula fakta bahwa dimensi perceived quality punya kontribusi pengaruh yang signifikan hanya dalam pembentukan nilai pelanggan pada aspek nonmoneter. Sementara itu, dimensi brand awareness sama sekali tidak punya kontribusi pengaruh yang signifikan dalam pembentukan nilai pelanggan. Namun bila dilihat dari uji korelasi, maka untuk sementara kami berpendapat bahwa dimensi brand awareness merupakan interverning factor antara perceived quality dan purchase intention. Dugaan ini tentunya perlu diperiksa dengan melakukan pengujian lebih lanjut. Hasil pengujian terakhir memperlihatkan, customer value -- baik aspek nonmoneter maupun aspek moneter - punya kontribusi pengaruh yang signifikan terhadap purchase intention, dengan aspek nonmoneter sebagai variabel yang terpenting. Hasil uji F dan pendeteksian adanya kolinearitas (multikolinearitas) terhadap model-model persamaan yang terbentuk, memperlihatkan bahwa ketiga model layak digunakan bagi keperluan prediksi.
Hasil penelitian berimplikasi pada pentingnya pengukuran ekuitas merek pada salah satu aspek asset tak berwujud. Strategi penyediaan nilai yang lebih mengarah pada aspek nonmoneter, barangkali akan lebih efektif dalam pencapaian tujuan yang diharapkan perusahaan, namun dengan tidak mengabaikan faktor-faktor lainnya.. Peningkatan hubungan melalui upaya-upaya pemasaran relasional, menjadi pertimbangan yang panting dalam membangun loyalitas yang kokoh. Penggabungan data cross-sectional dengan data longitudinal, akan semakin memperkaya pendalaman pengukuran kinerja merek. Setiap orang dalam organisasi perlu "berpikir seperti merek", dan memiliki pemaharnan pribadi yang mendalam tentang merek mereka, agar merek menjadi merek sejati, yang akan memberikan nilai atau ekuitas merek positif bagi konsumen dan pada peningkatan kinerja perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Felicia
"Penelitian ini mempelajari dampak dari valuasi brand equity dan perubahaannya terhadap performa jangka pendek dan jangka panjang perusahaan yang berada dalam emerging market countries setelah merjer dan akuisisi dilakukan pada rentang waktu 3 tahun. Metodologi yang digunakan adalah cross-sectional regression, test regression coefficient significance level, multiple collinearities, dan test correlation coefficient. 
Hasil dari penelitian ini menunjukkan kesesuaian dengan hipotesis yang dibangun, yaitu adanya dampak signifikan pada performa jangka panjang perusahaan acquirer firms yang disebabkan oleh perubahan pada ekuitas merek target firms. 
Penelitian ini dapat berkontribusi terhadap bisnis dan industri dengan menunjukkan implikasi dari kesuksesan merjer dan akuisisi yang didasari oleh valuasi ekuitas merek, serta pentingnya aspek merek untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pada aktivitas merjer dan akuisisi.

This study explores the impact of brand equity valuation and its changes towards Asia’s emerging market firms’ short-term and long-term performance in 3 years post-merger and acquisition activities. The methodologies used in this empirical research are cross- sectional regression, regression coefficient significance level test, multiple collinearity, and correlation coefficient test.
The results shown by this study are in accordance with the hypothesis that there is significant impact on corporate performance by the changes of target firms brand equity on acquirer firms long-term performance which defines the success of merger and acquisition.
This study will contribute to the businesses by knowing the implication of merger and acquisition success based on brand equity valuation and the importance of brand to be considered during the decision-making process.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal
"Perilaku mengkonsumsi kopi instant menjadi menarik untuk diamati dimana konsumen yang benar-benar setia terhadap suatu merek akan memiliki penilaian tersendiri atas merek tersebut. Penilaian tersebut dapat berupa kesetiaan sikap ataupun pembelian sebagai representasi kesetiaan merek konsumen. Hal ini tentu dapat dimanfaatkan oleh produsen untuk melihat seberapa jauh kinerja (performance) merek yang dikelolanya. Dari beberapa penelitian ditemukan bahwa merek dengan pangsa pasar yang besar bukan hal yang mutlak mempunyai kinerja merek yang baik pula. Ini disebabkan karena adanya atribut lain yang juga turut menentukan baik buruknya kinerja merek seperti misalnya positive word of mouth, harga relatif, dan sebagainya.
Penelitian ini mencoba untuk melihat dampak hubungan dari kepercayaan merek dan afeksi merek terhadap kinerja merek yang dimediasi oleh kesetiaan sikap dan kesetiaan pembelian. Pada penelitian ini penulis mengambil 4 merek kopi instant yang paling populer di kalangan mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga FISIP UI seteiah melakukan penelitian pendahulan secara tidak terstruktur dengan jumlah responden sebanyak 216.
Tujuan penelitian ini metiputi:
1. Untuk mengetahui dampak kepercayaan merek terhadap kesetiaan merek (sikap dan pembelian).
2. Untuk mengetahui dampak afeksi merek terhadap kesetiaan merek (sikap dan Pembelian).
3. Untuk mengetahui dampak dari kesetiaan merek terhadap kinerja merek.
4. Untuk megetahui secara keseluruhan damp[ak hubungan dari kepercayaan merek dan afeksi merek terhadap kinerja merek.
Sebelum melakukan pengujian penulis pertama-tama melakukan penelitian terhadap indikator-indikator mana saja yang dapat digunakan sebagai ukuran untuk masing-masing variabel yang akan diteliti.
Pada penelitian ini pengolahan data menggunakan metode Structural Equation Modeling dengan menggunakan bantuan program LISREL 8,30 dan memilih Maximum likelihood sebagai metode estimasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa afeksi merek lebih memiliki kontribusi yang berarti bagi kesetiaan merek (sikap dan pembelian) dan sebaliknya kepercayaan merek menjadi tidak berarti. Hasil lainnya diperoleh bahwa kesetiaan sikap lebih memiliki kontribusi yang berarti dibanding kesetiaan pembelian dalam hubungannya dengan kinerja merek. Ini tentunya berbeda dengan dengan basil penelitian Chaudhuri dan Hobrook (2001) yang menyatakan bahwa kepercayaan merek berhubungan positif terhadap kesetiaan pembelian dan kesetiaan sikap.
Dari penelitian ini juga diperoleh bahwa nilai utilitarian dan hedonik tidak banyak berarti untuk membentuk kepercayan merek dan afeksi merek. Hal ini juga disebabkan adanya variabel lain yang memiliki kontribusi yang iebih dominan dalam membentuk kepercayaan merek dan afeksi merek seperti kualitas, ketersediaan, dan keunikan. Penelitian ini tentunya bukan hal yang mutlak karena pengukuran dilakukan untuk 1 kategori produk saja dengan 4 merek (Nescafe, ABC, Kapal Api, dan Torabika), sehingga hal ini hanya dapat menjelaskan 4 merek dari kategori produk kopi instant."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yazid Romain Muta'al Arrasuli
"Pada masa ini, brand lokal khususnya yang berfokus pada bidang fashion mengalami perkembangan pesat bahkan sampai tembus ke pasar global dan ini memacu industri kreatif lokal untuk meningkatkan brand mereka. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah endorsement pada selebritas. Konteks celebrity endorsement effects terdiri dari empat dimensi yaitu trustworthiness, expertise, congruence, dan familiarity. Penelitian ini berfokus untuk menganalisis dampak positif yang diberikan oleh celebrity endorsement effects terhadap self-brand connection dan brand involvement pada produk serta bagaimana pengaruhnya terhadap brand engagement yang berujung pada terciptanya brand loyalty pada produk Geoff Max. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan metode confirmatory factor analysis. Pengolahan data menggunakan metode PLS-SEM melalui software SmartPLS 3.2.9 dan SPSS 25. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 213 responden yang mengetahui endorser dari brand Geoff Max serta mempunyai pengalaman membeli produk Geoff Max. Metode pengambilan sampel adalah non-probability sampling menggunakan self-administered questionnaire dengan jenis purposive sampling. Hasil pengolahan data membuktikan bahwa tiga dimensi celebrity endorsement effects memiliki pengaruh positif signifikan terhadap self-brand connection dan brand involvement dan terdapat satu dimensi yang tidak berpengaruh positif secara signifikan. Self-brand connection dan brand involvement berpengaruh positif secara signifikan terhadap brand engagement serta brand engagement berpengaruh positif secara signifikan terhadap brand loyalty.

Currently, local brands, especially those focused on the field of fashion, are experiencing rapid development even to enter the global market and this drives local creative industries to enhance their brand. One of the approaches is endorsement on celebrities. The celebrity endorsement effects context consists of four dimensions: trustworthiness, expertise, congruence, and familiarity. The study focuses on analyzing the positive impact of celebrity endorsement effects on self-brand connection and brand involvement on products as well as how they affect brand engagement that ends in creating brand loyalty on Geoff Max products. The research is cross-sectional with confirmatory factor analysis. Data processing using the PLS-SEM method via SmartPLS 3.2.9 and SPSS 25 software. The total number of respondents in this study was 213 respondents who knew the endorser of the brand Geoff Max and had experience buying the product Geoff MAX. Sampling method is non-probability sampling using self-administered questionnaire with the type of purposive sampler. Data processing results showed that three dimensions of celebrity endorsement effects have a significant positive effect on self-brand connection and brand involvement and there is one dimension that has no significant positive impact. Self-brand connection and brand involvement have a significant positive impact on brand engagement and brand engagement has a significantly positive effect on brand loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abubakr Maulwi Chalid
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand experience, brand trust, dan perceived quality terhadap brand loyalty pada konsumen sepatu sepakbola. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, yang melibatkan responden yang merupakan konsumen aktif sepatu sepakbola di wilayah Jabodetabek. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 132 responden dan dianalisis menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand experience berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty, yang juga dimediasi oleh brand trust. Temuan ini mengindikasikan bahwa pengalaman konsumen dengan brand, baik secara fisik maupun emosional, dapat meningkatkan loyalitas brand, terutama jika didukung oleh tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap brand dan persepsi kualitas produk yang baik. Ditemukan pula bahwa brand loyalty terindikasi memiliki efek terhadap cross-category brand loyalty. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman bagaimana perusahaan dapat mengelola brand experience dan membangun kepercayaan konsumen untuk meningkatkan loyalitas brand dalam industri produk olahraga, khususnya sepatu sepakbola. Keterbatasan dari penelitian ini meliputi terbatasnya variasi usia responden dan lokasi geografis yang hanya mencakup Jabodetabek, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi konsumen di Indonesia. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk memperluas jangkauan sampel dan mempertimbangkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi brand loyalty.

This study aims to analyze the effect of brand experience, brand trust, and perceived quality on brand loyalty among football shoe consumers. The research method used is quantitative with a descriptive approach, involving respondents who are active consumers of football shoes in the Jabodetabek area. Data was collected through questionnaires distributed to 132 respondents and analyzed using Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results indicate that brand experience has a positive and significant effect on brand loyalty, which is mediated by brand trust and perceived quality. These findings suggest that consumer experience with the brand, both physically and emotionally, can enhance brand loyalty, especially when supported by high brand trust and good product quality perception. Moreover, This study also found indications that brand loyalty has a positive impact on cross-category brand loyalty. This research contributes to understanding how companies can manage brand experience and build consumer trust to increase brand loyalty in the sports product industry, particularly football shoes. The limitations of this study include limited age variation of respondents and geographical location restricted to Jabodetabek, making the results not generalizable to the entire population of consumers in Indonesia. Further research is suggested to expand the sample range and consider other variables that may affect brand loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Humayro Hamidah
"Penggunaan sosial media yang marak membuat perusahaan harus beradaptasi untuk dapat bertahan di industri. Salah satu cara untuk mengoptimalkannya dengan pemberdayaan pelanggan melalui komunitas berbasis sosial media. Indonesia dengan masyarakat mayoritas muslim menjadi negara yang tepat untuk melakukan bisnis busana muslim sehingga banyak perusahaan yang bergerak di bidang ini. Oleh karena itu, perusahaan harus memaksimalkan kualitas dan membangun loyalitas pelanggan terhadap merek. Penelitian ini akan membahas bagaimana pengaruh engagement type (active engagement level dan passive engagement level) terhadap psychological empowerment (intrapersonal empowerment dan interactional empowerment) dalam meningkatkan brand community commitment untuk menumbuhkan brand loyalty pada pelanggan. Dengan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) yang dilakukan pada aplikasi IBM AMOS 26, penelitian ini menemukan bahwa engagement type (active engagement level dan passive engagement level) berpengaruh positif terhadap psychological empowerment (intrapersonal empowerment dan interactional empowerment), psychological empowerment (intrapersonal empowerment dan interactional empowerment) berpengaruh positif terhadap brand community commitment, dan brand community commitment berpengaruh positif terhadap brand loyalty.

The widespread use of social media makes companies have to adapt to be able to survive in the industry. One of the way to optimize it is by empowering customers through social media-based communities. Many companies are engaged in this industry because Indonesia is a country where the majority of people embrace Islam. Therefore, companies must maximize quality and build a strong brand loyalty. This study will discuss how the influence of engagement types (active engagement level and passive engagement level) on psychological empowerment (intrapersonal empowerment and interactional empowerment) in increasing brand community commitment to escalate brand loyalty among customers. Using the Structural Equation Model (SEM) method on the IBM AMOS 26, this study found that engagement type (active engagement level and passive engagement level) has a positive effect on psychological empowerment (intrapersonal empowerment and interactional empowerment), psychological empowerment (intrapersonal empowerment and interactional empowerment) has a positive effect on brand community commitment, and brand community commitment has a positive effect on brand loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dora Pristina
"Saat ini, modal utama dari perusahaan atau bisnis adalah merek. Selama beberapa dekade, perusahaan dinilai berdasarkan aset, modal, peralatan yang dimiliki, margin yang didapat, dll. Namun sebenarnya real value yang dimiliki perusahaan adalah terdapat di luar perusahaan itu sendiri, yakni dalam pikiran calon-calon pelanggan potensial mereka (Kapferer, 1992). Hal ini disebabkan persaingan saat ini sebenarnya tidak lagi tentang produk apa yang dihasilkan perusahaan, melainkan apa yang perusahaan tambahkan pada output tersebut dalam hal kemasan, pelayanan, advertising, nilai ekonomis dan aspek-aspek lain yang dinilai oleh pelanggan (Levitt, 1960). Dari sisi perusahaan, secara fundamental, merek bertujuan sebagai alat identilikasi dalam hal memudahkan penanganan produk, sebagai sinyal kualitas produk untuk kepuasan konsumen dan modal perusahaan agar unggul dalam persaingan. Oleh karena itu merek yang kuat tidak hanya bermanfaat bagi produk tapi juga bagi korporat. Dengan demikian perusahaan harus mampu mengelola merek dengan baik sebab merek yang kuat merupakan benteng dan salah satu kekuatan menghadapi serangan pesaing.
Mengingat pentingnya manfaat yang dapat diberikan oleh sebuah merek maka kesetiaan merek dari pelanggan merupakan modal utama yang harus dimiliki pemasar dan dikelola dengan baik agar unggul dalam persaingan. Oleh karena sulit dipastikan faktor apa yang paling signifikan mengukur kesetiaan merek, seringkali pemasar memprediksi kesetiaan merek dari faktor kepuasan keseluruhan yang dirasakan pelanggan. Namun pada kenyataannya banyak ditemukan kasus dimana secara keseluruhan pelanggan menyatakan puas namun ternyata ia berpndah (switching) ke merek lain. Lain halnya bila kesetiaan merek diprediksi oleh diskonfirmasi atas ekspektasi pelanggan. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa diskonfirmasi negatif ekspektasi lebih akurat menilai kesetiaan merek pelanggan dengan pembelian kembali (repeat purchase) sebagai representasinya.
Pemilihan kesetiaan pelanggan terhadap merek MPV sebagai objek penelitian dilatarbelakangi adanya suatu fenomeria dimana tidak dapat dipastikannya apakah memang faktor merek yang menjadi jawaban terjadinya gap sales volume yang cukup jauh antara merek MPV yang satu dengan MPV merek lainnya, seperti Toyota Kijang yang sales volumenya jauh diatas MPV merek-merek lainnya. Terlalu terburu-buru jika menyimpulkan dari Fenomena tersebut dikarenakan kebesaran nama brand parent Kijang yakni Toyota yang menyebabkan Kijang menjadi jawara dikelasnya. Sebab, andai memang demikian, tentu menjadi pertanyaan, mengapa persaingan di kelas sedan cenderung sempurna, yakni meski sama-sama banyak pesaing seperti di kelas MPV, namun tidak terjadi perbedaan penjualan yang terlalu tajam antara sedan Toyota dengan sedan dengan brand parents lainnya seperti sedan Mitsubishi atau sedan Daihatsu misalnya, Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran ekspektasi dan kepuasan keseluruhan dari konsumen atas 4 merek MPV yang berukuran medium (mid) size yang mencatat penjualan terbanyak dibandingkan penjualan MPV dad kelas lainnya yakni Toyota Kijang, Isuzu Panther, Mitsubishi Kuda dan Daihatsu Taruna. Pengukuran pengaruh diskonfirmasi ekspektasi pada kepuasan keseluruhan dilakukan dengan multiple regression. Sedangkan untuk mengetahui diskonfirmasi atas atribut apa yang paling signifkan berpengaruh pada kesetiaan merek dilakukan dengan factor analysis yang dilanjutkan dengan logistic regression. Selanjutnya bagaimana perbandingan antara pengaruh diskonfirmasi ekspektasi dan pengaruh kepuasan keseluruhan terhadap kesetiaan merek dilakukan dengan analisis logistic regression.
Memprediksi kesetiaan merek dengan diskonfirmasi atas ekspektasi khususnya diskonfirmasi negatif diharapkan lebih dapat dijadikan pegangan bagi sebagaimana pembuktian yang dihasilkan penelitian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam penyusunan rancangan atribut merek MPV mereka agar sesuai sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan pelanggan. Selanjutnya terpenuhinya ekspektasi pelanggan kiranya dapat meningkatkan kesetiaan pelanggan terhadap merek dan menjadi modal utama perusahaan agar unggul dalam persaingan."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T19330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasyim Rizki
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas dan repurchase intention pada industri otomotif di Indonesia khususnya bagi kendaraan bermotor vehicle passenger . Data pada penelitian ini didapat dari penyebaran kuisioner kepada konsumen industri otomotif yang telah menggunakan kendaraan bermotor selama 36 tiga puluh enam bulan terakhir . Data ini diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling SEM dan Uji korelasi . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perceived value, perceived equity, perceived value mempunyai hubungan yang positif terhadap brand satisfaction dan brand trust. Lalu, brand satisfaction dan brand trust memiliki korelasi diantara keduanya. Brand satisfaction memiliki pengaruh yang positif terhadap affective commitment namun tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap continuance commitment. Sementara itu, brand trust memiliki pengaruh yang positif terhadap affective commitment dan continuance commitment. Lalu affective commitment memiliki pengaruh yang positif terhadap brand loyalty dan repurchase intention, begitu juga continuance commitment memiliki pengaruh yang positif terhadap brand loyalty dan repurchase intention.

This study aims to analyze the antecedents of loyalty and repurchase intention in Indonesia automotive industry, especially for passenger vehicle. The data for this research were collected from automotive consumer in Indonesia, specifically those who already have that vehicle for 36 months. They were analyzed using Structural Equation Modeling SEM method and correlation method. These results indicate that the perceived value, perceived equity, perceivedvalue has a positive relationship to the brand satisfaction and brand trust. Then, brand satisfaction and brand trust has a correlation between the two. Brand satisfaction has a positive influence on affective commitment but does not have a positive influence on continuance commitment. Meanwhile, brand trust has a positive influence on affective commitment and continuance commitment. Then affective commitment has a positive influence on brand loyalty and repurchase intention, as well as continuance commitment has a positive influence on brand loyalty and repurchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Sari Suwandi
"Persaingan ketat pada industri kecantikan di Indonesia membuat perusahaan berlomba untuk bertahan dalam persaingan. Terlebih adanya generasi Z sebagai konsumen yang dominan, cenderung tidak setia pada satu merek dan mendasarkan pembelian pada penawaran yang lebih menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang dapat meningkatkan loyalitas merek konsumen generasi Z di Indonesia melalui hubungan brand love dan brand loyalty melalui efek mediasi dari self-esteem, susceptibility to normative influence, social media brand engagement. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan online kuesioner dan purposive sampling kepada 321  responden. Data diolah dengan metode analisis SEM-PLS. Dari enam belas hipotesis, sepuluh hipotesis diterima dengan hasil menyatakan terdapat hubungan langsung brand love terhadap brand loyalty, namun pengaruh mediasi hanya terdapat melalui dua dimensi yaitu affective dan behavioral. Penelitian ini memberikan kontribusi kepada praktisi bisnis Indonesia untuk mempertahankan konsumen dengan memanfaatkan faktor emosional dan perilaku konsumen dalam menyampaikan informasi melalui sosial media. 

The fierce competition in the beauty industry in Indonesia raises the problem of brand loyalty from the Generation Z who dominate the market as the digital savvy who tends to be disloyal and make product purchases based on profitable offers. Thus, this study aims to analyze the factors that can increase brand loyalty in the local cosmetics industry, specifically from Generation Z in Indonesia through brand love and the mediation effects of self-esteem, susceptibility to normative influence, and social media brand engagement. This research uses a quantitative approach by distributing online questionnaires and purposive sampling to 321 respondents. The data obtained were processed SEM-PLS. From sixteen hypotheses, ten hypotheses are accepted, with the results stating a direct relationship between brand love and brand loyalty. However, the mediating effect only exists through affective and behavioral dimension. This research aims to contribute to Indonesia's business practitioners to retain their consumers by utilizing affective and behavioral factors in giving information on social media."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>