Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190535 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widodo Prasetio
"Pengukuran kinerja dengan menggunakan analisis tension ditujukan untuk mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan dalam mengatasi corporate cycle dengan mengukur batting average dan ketiga tension yaitu tension profitability versus growth, today versus tomorrow dan whole versus parts. Batting average secara umum mengukur seberapa sering perusahaan berhasil mengelola dua tension yang berlawanan pada saat yang bersamaan pada tahun yang sama. Pengelolaan profitabilitas diukur dengan melihat economic profit, pertumbuhan di ukur dan revenue growth yaitu pertumbuhan penjualan dikurangi dengan pertumbuhan GDP. Today performance di ukur dan earning growth sedangkan tomorrow performance di ukur dan cumulative economic profit untuk lima tahun ke depan. Kualitas pengelolaan tension whole and parts diestimasikan dan aktivitas perusahaan yang dapat memberikan keuntungan bagi sebagian satu unit bisnis dan perusahaan secara keseluruhan. Tulisan mi akan menganalisis kualitas pengelolaan masing - masing tension dan dua emiten di industri farmasi yaitu PT Kalbe Farma Tbk ( Kalbe) dan PT Tempo Scan Pacific Tbk (Tempo Scan) berdasarkan laporan tahunan teraudit dalam sepuluh tahun terakhir (1997 - 2006). Dari analisis tersebut akan dibandingkan perusahaan mana yang dapat mengelola ketiga tension tersebut dengan baik beserta korelasinya dengan total shareholder return (TSR) dan masing - masing perusahaan. Terdapat korelasi yang erat antara batting average dengan TSR sehingga batting average dari tiap tension dipercaya dapat dijadikan proxy yang akurat dan TSR sebuah perusahaan. Kalbe memiliki portofolio yang terintegrasi secara vertikal, yaitu divisi packaging, farmasi, makanan kesehatan dan distribusi sedangkan Tempo Scan memiliki portofolio usaha yang tidak terintegrasi (related linked diversfication) yaitu divisi faimasi, produk perawatan kesehatan dan kosmetika serta distribusi. Selama periode tersebut Kalbe mencatat skor batting average profitability versus growth sebesar 0,5 , today versus tomorrow 0,7 dan estimasi batting average whole and parts 0,3. Melalui tiga sumber strategi pertumbuhan yaitu pertumbuhan internal, merger dan akuisisi serta diversifikasi usaha, Kalbe sangat baik dalam mengelola tension today versus tomorrow sehingga memiliki sumber - sumber pertumbuhan untuk kinerja di masa yang akan datang. Pertumbuhan dengan customer benefit yang unik, peningkatan efisiensi operasional dan konsolidasi di antara portofolio usahanya membuat Kalbe dapat mengelola tension profitabilitas versus growth yang ditunjukkan dengan economic profit dan earning growth positif dalam lima tahun terakhir. Tempo Scan menerapkan strategi fokus pada core business dan konservatif dalam pengelolaan kapital maupun pengembangan usaha. Strategi tersebut membuat Tempo Scan rentan terhadap stabilitas pertumbuhan dan profitabilitas sehingga membuat Tempo Scan mengalami masalah dalam pengelolaan tension today tomorrow yang hanya mencatat skor batting average 0,3. Selama periode tersebut Tempo Scan masih dapat mengelola profitabilitas versus growth dengan skor batting average yang baik yaitu 0,6. Meski demikian level profitabilitas yang terus menurun dengan economic profit dan earning growth negatf dalam dua tahun terakhir mengindikasikan masalah dalam kontinyuitas profitabilitas perusahaan. Masalah dalam pengendalian tension today and tomorrow disebabkan oleh pengelolaan tension profitability versus growth. Tempo Scan perlu fokus pada business model perusahaan, yang melihat apa yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan value bagi konsumenriya dan bagaimana aktivitas perusahaan dikonfigurasikan untuk mencapai ha! tersebut. Dengan meningkatkan pertumbuhan customer benefit untuk produk dan jasa yang dihasilkan melalui strategi pertumbuhan yang tepat baik internal maupun akuisisi perusahaan lain, diharapkan Tempo Scan dapat kembali menjadi driver bagi pertumbuhan pasar dan memberikan profitabilitas yang menarik bagi Tempo Scan di industri farmasi yang terus bertumbuh.Analisis lebih lanjut dengan melihat slugging average juga membuktikan bahwa rata - rata profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan laba serta kesinambungan laba dan Kalbe Farma lebih baik dibandingkan Tempo Scan. Kalbe menerapkan kebijakan dividend payout ratio yang lebih rendah dibanding Tempo Scan. Meskipun demikian, dari pengukuran TSR selama periode tersebut Kalbe mampu menghasilkan rata-rata TSR sebesar 152.14 % sedangkan Tempo Scan hanya mencatat TSR sebesar 146,00 %. Oleh karena itu dapat disimpulkan terdapat korelasi yang positif antara kualitas pengelolaan ketiga tension tersebut dengan TSR di PT Kalbe Farma Tbk dan PT Tempo Scan Pacific Tbk.

Performance evaluation using tension analysis is being used to evaluate the ability of company to overcome corporate cycle by analyze batting average score from the three tension. Those tension are tension profitability versus growth, today versus tomorrow, and whole versus parts. Generally, batting average is a measure of how often a company is able to achieve two performance objective at the same times in any given year. Profitability is measured by economic profit, the growth is measured from revenue growth which is sales growth minus GDP growth. today performance is measured from earning growth, and tomorrow performance is measured from cumulative economic profit for the next five years. Tension whole and parts is the tension between improving the collection performance of the company as a whole and improving the individual performance of each unit. The quality of whole and parts tension management is estimated from company activities which improving performance of unit and whole company at the same year. This thesis will analyze management quality for each tension from two public companies in pharmacy industry. They are PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) and PT Tempo Scan Pacific Tbk (Tempo Scan). This analysis is based on audited annual report in the last ten years (1997-2006). According to that tension analysis, will compare which company that has a good management of each tensions and the correlation with total shareholder return (TSR) from each company because batting average correlate closely with TSR. Kalbe is a vertically integrated portfolio from packaging, pharmacy, healthy food, and distribution division. Meanwhile Tempo Scan has a related link portfolio which divided by pharmacy division, cosmetic and health product, and distribution. During the period, Kalbe has a high score on batting average profitability versus growth 0,5 and also on today versus tomorrow 0,7 and batting average estimate of whole and parts 0,3. Through three type of growth strategies : internal growth; merger and acquisition and business diversification,average profitability versus growth sebesar 0,5 , today versus tomorrow 0,7 dan estimasi batting average whole and parts 0,3. Melalui tiga sumber strategi pertumbuhan yaitu pertumbuhan internal, merger dan akuisisi serta diversifikasi usaha, Kalbe sangat baik dalam mengelola tension today versus tomorrow sehingga memiliki sumber - sumber pertumbuhan untuk kinerja di masa yang akan datang. Pertumbuhan dengan customer benefit yang unik, peningkatan efisiensi operasional dan konsolidasi di antara portofolio usahanya membuat Kalbe dapat mengelola tension profitabilitas versus growth yang ditunjukkan dengan economic profit dan earning growth positif dalam lima tahun terakhir. Tempo Scan menerapkan strategi fokus pada core business dan konservatif dalam pengelolaan kapital maupun pengembangan usaha. Strategi tersebut membuat Tempo Scan rentan terhadap stabilitas pertumbuhan dan profitabilitas sehingga membuat Tempo Scan mengalami masalah dalam pengelolaan tension today tomorrow yang hanya mencatat skor batting average 0,3. Selama periode tersebut Tempo Scan masih dapat mengelola profitabilitas versus growth dengan skor batting average yang baik yaitu 0,6. Meski demikian level profitabilitas yang terus menurun dengan economic profit dan earning growth negatf dalam dua tahun terakhir mengindikasikan masalah dalam kontinyuitas profitabilitas perusahaan. Masalah dalam pengendalian tension today and tomorrow disebabkan oleh pengelolaan tension profitability versus growth.

Kalbe shows a good management in tension today versus tomorrow. That achievement cultivates many source of growth for tomorrow performance. Growth with unique customer benefit, increasing of operational efficiency, and consolidation among its business portfolio are some of the factors that make Kalbe can also manage tension profitability versus growth which is showed by positive economic profit and earning growth in the last five years. Tempo Scan strategy is focus on its core business and conservative in managing its capital and business development. Those strategy make Tempo Scan susceptible in sustainability of growth and profitability. This condition bring Tempo Scan face the problem with tension today versus tomorrow that represent by its low batting average score (0,3). During that period Tempo Scan can manage profitability versus growth with a good batting average score (0,6). Nevertheless, decreasing of profitability level with negative economic profit and earning growth in the last two years indicate problem in sustainability of company profitability. The problem in tension today and tomorrow management is caused by management of tension profitability versus growth. Tempo Scan need to focus on company business model in order to grow customer benefit and shrink bad costs and how the configuration of company activities is created to reach those purpose. By increasing the growth of customer benefit for product and services through correct growth strategy either internally or acquisition of other company in related business, hopefully Tempo Scan will be a driver for market growth and give interesting profitability in pharmacy industry. Further analysis using slugging average can indicate the average of profitability, sales growth and profit and also profit sustainability of Kalbe Farma is better than Tempo Scan has. Kalbe dividend payout ratio is lower than Tempo Scan. Nevertheless, from measurement of TSR during that period prove that Kalbe is able to achieve average TSR 152.14 %, meanwhile Tempo Scan only can make average TSR 146,00 %. In conclusion, there is a positive correlation between management quality of that three tensions and TSR in PT Kalbe Farma Tbk and PT Tempo Scan Pacific Tbk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23073
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setiawan Nur Prakoso Utomo
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh terkendalanya sejumlah latihan yang seharusnya dilakukan oleh Prajurit di Batalyon Zeni Tempur 9 pada masa Pandemi Covid-19. Koordinasi dan komunikasi menjadi kurang efektif dan efisien, dan pelaksanaan kegiataan yang tidak maksimal sehingga berdampak pada kinerja prajurit. Dengan pendekatan post-positivisme, penelitian ini membahas praktik dan strategi optimalisasi manajemen kinerja Batalyon Zeni Tempur 9 di masa Pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan praktik manajemen kinerja di Yonzipur 9 pada umumnya sudah berjalan, namun terdapat berbagai hambatan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan hasil analisis SWOT, peneliti merekomendasikan strategi agresif untuk mengoptimalkan manajemen kinerja tersebut yang akan menghasilkan ouput: Pemberian reward dan punishment, pembuatan dan penetapan panduan operasional baku penilaian kinerja yang lebih objektif, bertambahnya ahli IT

This thesis was motivated by the constraints of a number of exercises that were supposed to be carried out by Soldiers in the 9th Combat Zeni Battalion during the Covid-19 Pandemic. Coordination and communication became less effective and efficient, and the implementation of activities was not optimal, which had an impact on the performance of soldiers. With a post-positivisme approach, this study discusses the practice and strategy of optimizing the performance management of the 9th Combat Zeni Battalion during the Covid-19 Pandemic. The results showed that performance management practices in Yonzipur 9 were generally already underway, but there were various obstacles in its implementation. Based on the results of the SWOT analysis, researchers recommend aggressive strategies to optimize performance management that will result in outputs: Reward and punishment, creation and establishment of standard operational guidelines for more objective performance appraisals, the increase of IT experts."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Juan Capa
"Penerapan sistem penghargaan pada Kepolisian Resor Karawang yang selama ini berjalan belum memenuhi prinsip sistem merit dan peraturan di Indonesia yang mengatur manajemen kinerja dan hak anggota Polri secara penuh, seperti Perpol No.2/2018, Perkap No.5/2018, dan PP No.42/2010. Implemensi pemberian penghargaan tidak didasarkan pada kinerja tetapi lebih kepada faktor favoritisme sehingga menimbulkan konflik kepentingan hingga kecemburuan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem manajemen kinerja berbasis penghargaan pada personel Polri secara umum dan anggota Polres Karawang secara khusus serta untuk menetapkan bentuk-bentuk strategi penghargaan yang selayaknya diberikan kepada personel Polri. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian anggota polisi di wilayah hukum Polres Karawang. Hasil yang didapat dari penelitian ini yakni: 1) penghargaan finansial pada Polres Karawang berupa gaji, tunjangan, dsb.; 2) penghargaan nonfinansial pada Polres Karawang berupa kesempatan kepada anggota untuk mengikuti kegiatan pelatihan. Lebih lanjut, diperlukan mekanisme sistem penghargaan yang ideal berbasis sistem merit untuk mewujudkan Polri Presisi yang mengatasi permasalahan yang ditimbulkan dari konflik kepentingan. Mekanisme tersebut harus sesuai dengan UU, Perkap, dan Perpol yang mengaturnya. Selain itu, diperlukan pula alokasi dana penghargaan dari APBN khusus untuk menghindari penggunaan dana-dana operasional bahkan dana pribadi.

The implementation of the reward system in the Karawang Resort Police, which has been running so far, has not met theprinciples of the merit system and regulations in Indonesia that regulate the full performance management and rights of Polri members, such as Perpol No.2/2018, Perkap No.5/2018, and PP No.42/2010. The implemence ofthe award is not based on performance but rather on the factor of favoritism that gives rise to conflicts of interest to social jealousy. The purpose of this study is to analyze an award-based performance management system for Polri personnel in general and members of the Karawang Police in particular and to determine the forms of award strategies that should be given to Polri personnel. The research method used is descriptive qualitative with the research subjects of police members in the jurisdiction of the Karawang Police. The results obtained from this study are: 1) financial awards at the Karawang Police In the form of salaries, benefits, etc.; 2) nonfinancial awards at the Karawang Police In the form of opportunities for members to take part in training activities. Furthermore, an ideal reward system mechanism based on a merit system is needed to realize the Precision Police that overcomes problems arising from conflicts of interest. The mechanism must be in accordance with the Law, Perkap, and Perpol that regulate it. In addition, it is also necessary to allocate award funds from the special state budget to avoid using operational funds and even personal fund"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syuhada Marwan
"

Penugasan pegawai diluar organisasi sektor publik, pada umumnya memberikan kesulitan dalam menilai kinerja pegawai bagi individu yang ditugaskan, dimana institusi asal dan institusi pengguna pegawai menerapkan penilaian kinerja masing-masing. Penelitian ini bertujuan memberikan pertimbangan penilaian kinerja terhadap pegawai yang ditugaskan diluar struktur organisasi khususnya penugasan penyidik Polri dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi didalam prakteknya dalam upaya mendapatkan pengukuran capaian kinerja yang efektif yang dapat digunakan oleh kedua institusi baik asal maupun pengguna. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus pada salahsatu lembaga negara yaitu KPK dan BNN. Hasil penelitian memaparkan rumusan penilaian kinerja efektif bagi penyidik dengan menggunakan dimensi-dimensi alternatif yang mempengaruhi capaian kinerja. Kesimpulan penelitian adalah penerapan penilaian kinerja bagi pegawai yang ditugaskan diluar organisasi idealnya menggunakan model sistem pengukuran kinerja terpadu. Model penilaian dengan pendekatan pemangku kepentingan dari hasil penelitian memberikan perspektif yang lebih komprehensif sehingga mampu memberikan keseragaman dan sejalan kebutuhan antara institusi asal dan pengguna


Outgoing assignment within public sector organization, broadly has differencies practical on individual performance appraisal, wherein applying performance appraisal each institution (origin and user). The purpose of this research is give in reconsidering performance appraisal especially for assiggned Indonesia National Police (Polri) investigator outgoing organizational structure with examine note influencing factors in order to meet effectiveness measurement of performance appraisal that could be used on both organization. This thesis using case study- qualitative approach, on KPK dan BNN. Result exhibit Investigators performance appraisal formula which use alternative dimensions that give impact performance achievement. Conclusion, ideally appraisal with stakeholders approach model when applied on outgoing assignment that could provide equal measuring on both origin organization although user organization.

"
2019
T51810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pella, Darmin A.
Jakarta: Republika, 2010
658.4 DAR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kelvin Setiawan Aliwinoto
"ABSTRAK
Bank memiliki fungsi untuk menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Untuk menghimpun dana masyarakat, maka diperlukan rekening sebagai sarana penampungan dana tersebut. Proses pembukaan rekening di Bank ABC menuai banyak keluhan dari customer terkait dengan lamanya proses pembukaan rekening tersebut. Apabila hal ini tidak diperbaiki, maka akan berdampak terhadap bisnis Bank ABC secara keseluruhan. Untuk mendapatkan proses pembukaan rekening yang lebih cepat, akurat dan dengan biaya yang lebih murah, maka diperlukan perubahan proses bisnis secara radikal. Dalam penelitian ini, dilakukanlah analisis perubahan proses bisnis dengan menggunakan metode DMAIC. Setelah diperoleh akar permasalahan, maka bisnis proses yang baru dirancang dengan perubahan mendasar yang berbasis teknologi informasi, yaitu dengan menggunakan teknologi e-KTP sebagai solusi dalam proses pembukaan rekening. Setelah dilakukan Business Process Reengineering dengan Berbasis teknologi Informasi, maka diperoleh proses pembukaan rekening yang lebih cepat, akurat serta dengan biaya yang lebih murah.

ABSTRACT
The Bank has a function to collect and disburse public funds. To collect public funds, an account is required as a means of holding these funds. The opening account process at Bank ABC reap many complaints from customers related to the duration of the opening account process. If this process is not improved, it will have a bad impact to the whole business on the ABC Bank. To get a faster, more accurate and cost effective account opening process, radical business process changes are needed. In this research, an analysis of business process changes is done using DMAIC method. Having obtained the root of the problem, the new business process is designed with fundamental changes based on information technology, namely by using e KTP technology as a solution in the opening account process. After doing Business Process Reengineering with Information Technology based, then we have the opening account process which more quickly, accurate and with cheaper cost. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Yanuar
"Industri rokok dalam perekonomian Indonesia saat ini terlihat semakin besar peranannya, hal ini terbukti dari kemampuan industri ini selain sebagai motor penggerak perkenomian juga mampu menyerap tenaga kerja sehingga memperbesar peranannya dalam menyumbang pendapatan negara.
Kondisi inilah yang mendorong pemerintah untuk meningkatkan target pemasukan pendapatan negara melalui cukai rokok dari tahun ke tahun seperti yang terjadi saat ini dengan kenaikan cukai rokok dalam 5 tahun terakhir yang rata-rata mencapai 34,23 % sejak tahun 1998, sementara kenaikan produksi rokok dalam periode yang sama hanya 5,3 % per tahun yang sudah pasti tidak sebanding dengan persentase peningkatan cukai rokok terutama rokok kretek.
Penelitian yang dilakukan adalah menilai saham perusahaan rokok HMSP dan GGRM melalui analisa fundamental yaitu dengan melakukan perhitungan nilai intrinsik saham perusahaan dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow, yaitu dengan mendiskontokan proyeksi Free Cash Flow to the Firm (FCFF) berdasarkan Weighted Average Cost of Capital (W ACC). Nilai FCFF diperoleh dengan melakukan proyeksi terhadap laporan keuangan perusahaan. Asumsi yang digunakan dalam melakukan proyeksi berdasarkan kondisi makro ekonomi dan kondisi masing-masing perusahaan itu sendiri serta data kinerja historis perusahaan.
Hasilnya menunjukkan bahwa hasil perhitungan atas nilai saham PT. Hanjaya Mandala Sampoema adalah sebesar Rp.4.210,- untuk skenario most pessimistic, Rp. 5.391,- untuk skenario most likely dan Rp.6.758,- untuk skenario most optimistic atau dapat dikatakan overvalued pada skenario most pessimistic namun undervalued pada skenario most likely dan most optimistic dengan perbandingan harga penutupan per 30 desember 2003 sebesar Rp.4.475,-
Demikian pula halnya dengan PT.Gudang Garam, untuk skenario most pessimistic adalah overvalued sebesar Rp.ll.775,- sedangkan undervalued pada skenario most likely dan most optimistic yaitu berturut-turut Rp.15.664,- dan Rp.20.381.
Melalui Analisa Sensitifitas dengan menggunakan asumsi cukai rokok dan tingkat perekonomian dapat disimpulkan bahwa harga saham HMSP yang terbentuk adalah sebesar Rp.5.438,- dan harga saharn GGRM sebesar Rp.15.871,- yang berarti kedua saham tersebut Undervalued dibanding harga pasarnya per 30 Desember 2003 yaitu Rp.4.475,- untuk HMSP dan Rp.13.600,- untuk GGRM
Sedangkan dari analisa industri dapat disimpulkan bahwa di masa mendatang akan terjadi tingkat persaingan dan kekuatan tawar supplier yang tinggi, ancaman pemain baru yang rendah, produk pengganti dan kekuatan tawar buyer yang rendah.
Semua analisa dan perhitungan nilai intrinsik saham tersebut dibuat berdasarkan asumsi dan berbagai pertimbangan sesuai kondisi perusahaan. Selain itu nilai saham juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dikuantifikasi, karena itu investor di dalarn mengambil keputusan harus juga mempertimbangkan faktor lainnya yang bersifat kualitatif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Septiastri Wulandari
"Perubahan lingkungan persaingan perbankan tersebut menyebabkan bank yang sejak awal bergerak di sektor korporasi, tidak dapat hanya mengandalkan pendapatan yang berasal dari interest income. Era perdagangan bebas merupakan suatu peluang yang dapat dipergunakan perbankan dalam memasarkan produk I jasa untuk meningkatkan fee based income / non-interest income. Penulisan karya akhir ini bertujuan untuk mengetahui peranan Bank Mega dalam perdagangan intemasional, kemungkinan peluang pengembangan produk / jasa yang dapat meningkatkan fee-based income international banking transaction.
Ada beberapa faktor yang menjadi motivasi Bank Mega untuk menggiatkan pendapatan non bunga-nya, antara lain :
- Pendapatan non bunga merupakan cara untuk meningkatkan daya saing di industry
- Meningkatkan diversifikasi pendapatan bank
- Memberi jalan untuk menciptakan pendapatan yang lebih stabil
Pada prinsipnya, pendapatan non bunga atau fee based income merupakan sumber pendapatan bank selain kredit dan sekuritas, yang umumnya berupa fee / komisi atau harges yang diperoleh dari pemberian komitmen dan jasa-jasa. Ada berbagai jenis transaksi yang dapat dijadikan sumber fee based income, yang secara garis besar terbagi menjadi 3 kategori: processing, principal transaction dan advisory. Sedangkan dari sisi lingkup layanannya bisa berupa transaksi domestik dan transaksi intemasional (lintas negara dan valuta).
Dari transaksi internasional, dapat diperoleh Jerns pendapatan yang lebih bervariasi dibanding transaksi domestik, antara lain :
- Pendapatan provisi / komisi dan charges
- Pendapatan selisih kurs
- Pendapatan in lieu of exchange
Berdasarkan basil analisis terbaru pada bulan Desember 2004 dibandingkan dengan perolehan pada bulan Desember 2003 menunjukkan peningkatan fee-based income berupa pendapatan dan komisi di luar kredit yang diperoleh Bank Mega sebesar 22.19% berasal dari kegiatan transaksi luar negeri meliputi produk-produk: transaksi ekspor-impor (meliputi L/C, SKBDN, Documentary Collections, Import and Export Financing, Bank Guarantee, Trade CC!nsulting Services) dan jasa-jasa valas remittance services (meliputi Telegraphic Transfer, Bank Draft, Collections).
Penelitian dilakukan dengan melakukan telaah pustaka dan studi lapangan, yaitu melalui pengurnpulan bahan-bahan berupa buku, makalah, data historis, bahan publikasi maupun referensi yang berkaitan dengan bisnis jasa, perbankan, manajemen strategis dan bisnis international payment services and fee-based income Adapun studi kasus melalui penelusuran dokumentasi internal serta wawancara yang berhubungan dengan bisnis international payment services and fee-based income, Bank Mega dan bank-bank kompetitor lainnya termasuk beberapa bank swasta asing yang telah beroperasi di Indonesia. Penulis juga mengadakan forum diskusi kelompok selama dua bulan dari bulan Desember 2004 sampai bulan Januari 2005 dengan divisi yang menangani transaksi yang berkaitan dengan pendapatan non bunga, khususnya untuk pendapatan non bunga yang didapat dari transaksi internasional.
Dalam karya akhir ini akan dibahas mengenai strategi Bank Mega dalam meningkatkan fee based income dari transaksi intemasional. Pembahasan difokuskan pada fee based income dari international payment services dan international trade services, diluar pendapatan selisih kurs. Analisis dilakukan atas setiap aspek pada lingkungan umum, lingkungan industri dan lingkungan internal perusahaan. Pendekatan terutama difokuskan pada kondisi faktor-faktor internal dan ekstemal Bank Mega, serta strategi Bank Mega dalam menghasilkan fee based dari transaksi trade services dan remittances, termasuk perbandingan tarif/pricing yang ditawarkan Bank Mega dibanding beberapa bank pesaing.
Pemilihan bank koresponden khususnya. depository bank juga penting untuk dianalisis mengingat fungsi bank koresponden sebagai supplier, distributor dan kasir bagi Bank Mega merupakan penunjang utama keberhasilan bisnis intemasional. Disamping itu juga terdapat data mengenai rebate sharing dan charges yang diterapkan masing-masing depository correspondent yang bersangkutan.
Dengan menggunakan alat analisis TOWS dan Matriks GE, maka penulis berusaha untuk menganalisis menggunakan faktor-faktor internal dan ekstemal Bank Mega untuk dapat meningkatkan fee based income international banking Bank Mega. Strategi pengembangan produk dan jasa international banking, produk remittance, media transaksi serta pengelolaan transaksi intemasional maupun operasional merupakan tujuan yang berkesinambungan yang didapat berdasarkan hasil analisis tersebut diatas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rico, Author
"ABSTRAK
Baik buruknya kinerja suatu perusahaan mengakibatkan saham dari perusahaan tersebut menjadi pertimbangan bagi para investor untuk dimasukkan dalam portfolio usahanya. Dalam memilih alternative investasi dalam bentuk saham sangatlah penting dilakukan suatu analisa secara detil terhadap kinerja suatu perusahaan sebelum investor membuat keputusan untuk berinvestasi terhadap saham suatu perusahaan. Dalam hal ini seorang investor harus
mengetahui apakah nilai suatu saham sudah sesuaikah dengan harganya, apakah harga saham tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah?
Dalam penulisan karya akhir ini penulis akan melakukan penilaian terhadap salah satu saham perusahaan publik yaitu saham PT. Aneka Tambang Tbk yang usahanya bergerak di bidang industri pertambangan, sehingga dapat disimpulkan apakah saham tersebut undervalued atau overvalued, dimana seharusnya seorang investor membeli saham-saham ya,n.,g undervalued dan menjual saham-saham yang overvalued. Serta investor mampu memprediksi secara akurat perkembangan saham yang dibelinya tersebut.
Analisis fundamental akan dilakukan sebelum kita membuat asumsi-asumsi untuk peramalan earning perusahaan masa depan. Karena prospek perusahaan terkait erat dengan faktor-faktor ekstemal yang ada pada industry dimana perusahaan tersebut berada. Selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan selama lima tahun terakhir, yaitu dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2004. Dengan.melakukan analisis tersebut, maka penulis dapat menyusun asumsi-asumsi yang diperlukan dalam membuat proyeksi laporan keuangan perusahaan, baik neraca maupun laporan laba rugi dari perusahaan untuk masa depan.
Berdasarkan proyeksi laporan keuangan tersebut, penulis akan menghitung proyeksi free cash flow to the firm dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010, dan akhimya melalui pendekatan discounted cash flow valuation dapat diperoleh value of the firm dari PT. Aneka Tambang Tbk. Setelah diperoleh nilai tersebut, maka dapat dihitung intrinsic value of equity per share dari PT. Aneka Tambang Tbk, yang melalui penelitian ini diperoleh nilainya sebesar Rp. 2.060,- per lembar saham.
Dengan membandingkan intrinsic value of equity per share tersebut diatas dan harga pasar dari saham PT. Aneka Tambang Tbk tertanggal 30 September 2004, yaitu sebesar Rp. 1.375,- maka dapat disimpulkan bahwa saham PT. Aneka Tambang Tbk tersebut berada pada posisi undervalued. Dengan demikian disarankan agar investor membeli saham PT. Aneka Tambang Tbk terutama untuk periode bulan Januari - Maret 2005 untuk portfolio investasi jangka panjangnya, karena saham yang undervalued akan cenderung terus meningkat harganya mendekati intrinsic value-nya.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yadi Permana
"ABSTRAK
Industri pupuk merupakan salah satu industri strategis nasional yang memperoleh perlakuan khusus dari pemerintah. Pemerintah melalui kebijakan tataniaga pupuk mengatur pola distribusi dan subsidi harga pupuk dalam rangka menjaga agar pupuk tersebut masih dapat terjangkau oleh petani kecil.
PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang distribusi produk pupuk dan bahan kimia. PT. XYZ merupakan anak perusahaan dari produsen pupuk yang sebagian besar sahamnya dikuasai oleh perusahaan induk melalui yayasan karyawannya. Sampai dengan tahun 2004, PT. XYZ masih mengandalkan perusahaan induknya sebagai' supher utama barang dagangannya.
Saat ini laba bersih PT. XYZ dalam tren menurun mulai dari tahun 2000 hingga tahun 2003. Pada tahun 2003, perusahaan untuk pertama kalinya mengalami kerugian. Penurunan laba perusahaan terutama disebabkan oleh menurunnya penjualan. Sedangkan kerugian perusahaan disebabkan oleh hapus buku piutang tak tertagih dari konsumennya.
Kondisi persaingan dalam industri distribusi pupuk sangat tinggi. Barriers to ent1y yang rendah menyebabkan jumlah perusahaan yang bermain di industri ini sangat banyak. Persaingan antar distributor yang tinggi sangat menguntungkan bagi konsumen pupuk, namun akibatnya bagi para distributor akan memperoleh profit margin yang tipis.
PT. XYZ yang berada pada kondisi diatas harus mengambillangkah yang tepat agar dapat tetap beroperasi secara profitable. Langkah pertama adalah melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan (SWOT). Dari analisis SWOT dilakukan pada perusahaan diketahui bahwa perusahaan memiliki posisi di kuadran satu, dengan strategi yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal PT. XYZ adalah strategi Concentration Growth dan Market Development.
Dari analisis persaingan usaha yang dilakukan diketahui bahwa PT. XYZ memiliki posisi relatif yang lebih lemah dil)andingkan produsen. Hal ini dikarenakan PT. XYZ hanya bergantung pada perusahaan induknya sebagai suplier produknya. PT. XYZ juga hanya mengandalkan satu bank sebagai partner usaha. Posisi PT. XYZ dibandingkan dengan konsumennya juga relatif lemah karena konsumen memiliki banyak pilihan perusahaan lain yang menawarkan produk dengan harga dan mutu yang sama, dengan kata lain switching cost bagi konsumen rendah. Dalam industri distribusi pupuk sendiri memiliki rivalitas yang tinggi dengan jumlah pesaing yang meningkat dari tahun ke tahun.
Oleh karena itu perusahaan harus mengambil langkah strategis diantaranya melakukan diversifikasi pemasok barang dengan cara bekerja sama dengan produsen yang ada pada regional lain sehingga mengurangi ketergantungan dengan perusahaan induk dan memperluas daerah pemasarannya. PT. XYZ juga harus memanfaatkan peluang sebagai importir dan distributor pupuk majemuk dari luar negeri mengingat kebutuhan dalam negen yang meningkat namun belum dapat dipenuhi oleh produsen dalam negeri. Ancaman terhadap pemain baru tidak dapat dihindari oleh PT. XYZ. Oleh karena itu PT. XYZ harus tetap menjaga kualitas produk dan layanan yang tepat waktu dan jumlah bagi konsumennya.
Untuk menjaga agar tidak terjadi piutang macet dari konsumennya, PT. XYZ hendaknya Iebih selektif dalam memihh target segmen pemasarannya dengan Iebih memperhatikan tingkat profitabilitas dan risiko dari masing-masing segmen. Dalam menghadapi kebijakan cycle yang lebih pendek, pembiayaan hutang yang rendah, beban bunga yang ringan, dan penyebaran risiko bisnis dengan Bank sebagai pengelola layanan tersebut.
Strategi pendanaan perusahaan yang mendukung strategi Concentration Growth dan Market Development memiliki alternatif. Alternatif pertama adalah pendanaan dari hutang bank. Alternatif pertama ini dapat diaplikasikan untuk kondisi optimis dan moderat. Namun seandainya terjadi kondisi pesimis dimana perusahaan mengalami kesulitan dalam pemasaran maupun tingkat efisiensi perusahaan yang rendah, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam membayar bunga hutang dan pokok. Alternatif kedua adalah penerbitan surat hutang perusahaan yang memiliki opsi pada kuponnya. Dengan alternatif kedua ini perusahaan dapat dengan flexible menyesuaikan pengeluaran biaya bunga sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan sehingga instrumen ini sesuai digunakan untuk ketiga kondisi optimis, moderat, dan pesimis. Alternatif ketiga adalah penyertaan modal dari perusahaan Modal Ventura. Seperti alternatif kedua tadi, penyertaan modal ini cukup flexibel dan menguntungkan perusahaan karena biaya bunga atau pengembalian yang diberikan kepada pemodal disesuaikan dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Setelah menentukan langkah strategis baik jangka panjang dan jangka pendek, perencanaan keuangan dilakukan dengan menggunakan tiga kondisi yaitu moderat, pesimis, dan optimis. Masing-masing kondisi disesuaikan berdasarkan asumsi kondisi internal, eksternal dan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Dari perencanaan yang dilakukan diperoleh expected net profit margin rata-rata 0.74% dengan standar deviasi 0,60%. Dengan melihat net profit margin yang tipis dan standar deviasi tersebut, perusahaan harus berhati-hati terhadap keputusan strategis yang diambil dan kondisi eksternal yang terjadi di lingkungan industrinya. Jika kondisi moderat dan optimis yang terjadi, perusahaan harus menjalankan strategi Concentration Growth dan Market Development. Sedangkan jika yang terjadi adalah kondisi pesimis, perusahaan harus mengambil strategi tum around. baru dari perusahaan induknya PT. XYZ harus mengimplementasikan Cash Management Bank Services. CMBS adalah Jasa yang diberikan oleh bank sebagai pihak independen yang ditunjuk dan dipercaya oleh para pihak untuk melakukan monitoring cash flow dan mengeksekusi suatu transaksi setelah kondisi yang dipersyaratkan terpenuhi. Dengan mengimplementasikan Iayanan tersebut, PT. XYZ memiliki keuntungan antara lain trade
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>