Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137263 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Airport is the point of interchange between people or cargo to transfer from air transportation system to other system of transportasion system
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Noviani
"Dengan adanya konsep "Low Cost Carrier" dan deregulasi penerbangan niaga oleh pemerintah, Industri jasa penerbangan di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga memperparah kondisi dari Bandara yang kian padat sekarang ini dan kedepannya. Jumlah runway yang ada saat ini, memperbesar kemungkinan bandara tidak mampu lagi menampungnya. Dengan melakukan peramalan jumlah penumpang pesawat 10 tahun ke depan pada waktu puncak menggunakan metode Support Vector Regression dan menghitung kapasitas runway, dapat ditentukan jumlah dan waktu yang tepat untuk menambahkan runway sesuai dengan tujuan penelitian. Pada akhirnya akan didapatkan bahwa diperlukan satu tambahan runway sekitar tahun 2011-2015 tergantung load factor dan runway flexibility percentage.

With the concept of "Low Cost Carrier" and deregulation by the government's commercial aviation, aviation services industry in Indonesia has been growing very rapidly and thus aggravate the conditions of an increasingly crowded airport today and the future. With the amount of the existing runway, increase the possibility of the airport that can no longer accommodate it. By forecasting the number of passengers the next 10 years at the peak time using Support Vector Regression method and calculate the runway capacity, the amount and right time of additional runway can be determined in accordance with the purpose of research. It will eventually be found that it takes one additional runway on around 2011-2015 depends on the load factor and percentage runway flexibility."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1060
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Dwi Anggoro
"Indonesia memiliki tingkat kecelakaan pesawat yang jauh lebih tinggi dari rata-rata tingkat global. Jenis kecelakaan pesawat yang paling sering terjadi di Indonesia adalah runway excursion. Runway excursion dapat dipicu oleh faktor manusia, faktor lingkungan, dan faktor fasilitas. Selain faktor tersebut, fase peristiwa serta waktu peristiwa juga berpengaruh terhadap kejadian runway excursion. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang tergolong faktor fasilitas di runway strip dan menganalisis probabilitas terjadinya runway excursion akibat faktor fasilitas di runway strip berdasarkan fase peristiwa dan waktu peristiwa. Data penelitian dihimpun dari laporan investigasi KNKT dan data sertifikasi bandar udara yang mempunyai pengecualian (exemption) runway strip. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat tiga kategori aspek yang tergolong fasilitas di runway strip sebagai penyebab maupun memperparah runway excursion yaitu kontaminan di runway, kondisi runway strip, dan visual aids. Dengan menggunakan probability density function, didapatkan bahwa probabilitas terjadinya runway excursion akibat faktor fasilitas di runway strip di fase peristiwa landing maupun take off pada waktu daylight (06.00-18.00) lebih besar daripada waktu night (18.00-06.00).

Indonesia has a plane crash rate that is much higher than the global average. The most common type of plane crash in Indonesia is runway excursion. Runway excursions can be triggered by human factors, environmental factors, and facility factors. In addition to these factors, the phase of the event and the time of the event also affect the runway excursion. This study aims to identify aspects that are classified as facility factors on the runway strip and analyze the probability of a runway excursion due to facility factors on the runway strip based on the phase of the event and the time of the event. The research data is collected from KNKT investigation reports and airport certification data that have runway strip exemptions. The results of this study are that there are three categories of aspects that are classified as facilities on the runway strip as a cause or aggravating runway excursion, namely contaminants on the runway, runway strip conditions, and visual aids. By using the probability density function, it is found that the probability of a runway excursion due to facilities on the runway strip during the landing and take-off phases during daylight (06.00-18.00) is greater than at night (18.00-06.00)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reva Fachriza
"Skripsi ini membahas evaluasi daripada target perencanaan prosedur baru peningkatan kapasitas landas pacu bandar udara internasional Soekarno-Hatta dari 64 pergerakan perjam menjadi 72 pergerakan perjam dengan penerapannya di lapangan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menganalisis prosedur baru tersebut terhadap dampaknya dilapangan dan membandingkan hasil analisis tersebut dengan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prosedur baru ini belum berjalan sesuai dengan target perencanaan. Hal ini pada umumnya disebabkan oleh operasi pesawat oleh pilot yang belum berjalan secara efektif dan efisien.

This thesis purpose is to evaluate the planning target of the new procedure that enhances the Soekarno-Hatta International Airport landas pacu capacity from 64 movement per hour to 72 movement per hour with it‟s application on the field. This is a qualitative research which analyze how the new procedure could affect the landas pacu capacity and compare the result with the field violation to the new procedure. The result shows us that this new procedure field-application is not going effectively as it‟s planning target should be. This problem usually occurs when the pilot of an aircraft is not operating it's aircraft properly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Muhammad Rhydo
"Skripsi ini membahas kapasitas landasan pacu yang dimiliki oleh bandara Soekarno Hatta, Jakarta dengan melakukan analisis dan evaluasi mengenai besaran kapasitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat besaran kapasitas yang dimiliki oleh landasan pacu bandara Soekarno Hatta untuk kemudian dibandingkan dengan jumlah permintaan yang diramalkan akan muncul, sehingga dapat diproyeksikan kesanggupan landasan pacu bandara dalam menghadapinya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode yang direplikasi dari metode-metode sebelumnya serta menggunakan data yang bersumber langsung dari PT Angkasa Pura II selaku operator Bandara Soekarno Hatta. Penghitungan kapasitas menggunakan metode yang bersumber dari Federal Aviation Administration sementara peramalan permintaan menggunakan metode trend projection.
Hasil perhitungan kapasitas dan peramalan permintaan menjadi dasar dari evaluasi kapasitas dan didapatkan hasil bahwa landasan pacu bandara Soekarno Hatta telah mengalami overcapacity dan akan terus mengalami overcapacity hingga tahun 2025 yang dapat mengakibatkan terjadinya kendala operasional. Dalam penelitian ini kemudian dilakukan simulasi bagaimana jika bandara Soekarno Hatta melakukan pembangunan landasan pacu ketiga (what if analysis) dan didapatkan hasil bahwa pembangunan landasan pacu ketiga akan mampu mengakomodasi permintaan dengan kondisi undercapacity pada tahun 2025.

This study investigates the runway capacity of Soekarno Hatta Airport, Jakarta with doing some analysis and evaluation about the amount of it?s runway capacity. The purpose of the study is to analyze the current capacity to be compared with the future demand projection, so we could projecting the capability of the runway to accomodate the demand. This study runs with the replication model from the previous method and the data comes from PT Angkasa Pura II as the airport operator. The capacity calculation method was replicated from the Federal Aviation Administration and the demand projection was calculated by the trend projection method.
The result of the calculations stands as the basis for capacity evaluation dan the evaluation conclude that Soekarno Hatta runway is facing the overcapacity situation until 2025 and could disrupt the operational system. And then in this study, there is simulation if the government build the third runway to complete the airport and the result is runway building could give the airport chance to accomodate the demand on 2025.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Huda Jamilah
"Pertumbuhan dari transportasi udara mengindikasikan bahwa dalam beberapa dekade terakhir industri ini memiliki peranan pada ekonomi regional dan integrasi pada perekonomian dunia Industri penerbangan terus tumbuh dengan cepat meski tidak bersamaan dengan pertumbuhan profitabilitas yang kuat dan konsisten akibat persaingan yang ketat Belobaba 2009. Namun pertumbuhan ini menghadapi sebuah tantangan yang besar untuk maskapai bandara pembuat kebijakan dan politisi Masalah khusus yang dihadapi adalah pertumbuhan permintaan pada jasa penerbangan tidak diiringi oleh pertumbuhan yang respektif dari kapasitas bandara. Oleh sebab itu banyak bandara di seluruh dunia mengalami kekurangan kapasitas Dampak dari kurangnya kapasitas bandara adalah terjadinya congestion atau kepadatan baik di udara maupun di darat akibat antrinya pesawat untuk lepas landas dan mendarat yang menyebabkan delay Salah satu kebijakan yang ditempuh oleh PT Angkasa Pura II dan PT AirNav Indonesia adalah melalui kebijakan Improved Runway Capacity 72. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa telah terjadi penurunan tingkat delay penerbangan per menit di Bandara Internasional Soekarno Hatta Penurunan tingkat delay penerbangan per menit pada penerbangan domestik lebih tinggi dibandingkan tingkat penerbangan internasional dan penurunan tingkat delay penerbangan per menit untuk leg keberangkatan lebih tinggi dibandingkan leg kedatangan.

Growth Of Air Transport indicated that the several recent decades in the industry have the initial role of regional economic and integration to the world economic The airline industry continues its rapid growth despite not being followed by the growth and consistent of profitability as the result of fierce competition Belobaba 2009. However the growth is facing a big challenges for airlines airports policy makers and politicians Some special issues is that the growth of demand for aviation services is not accompanied by the respective growth from airport capacity. Therefore there are lots of airports worldwide experiencing capacity shortage. Impact From the lack of capacity of the airport is gridlock or density both in the air and on the ground plane due to the queue to takeoff and landing that causes delays. One policie which is pursued by PT Angkasa Pura II and PT AirNav Indonesia is Capacity Runway 72. This research conclude there is a declining rate per minute flight delay at Soekarno Hatta International Airport after IRC 72 applied. The decrease rate per minute flight delay for domestic flights is higher compared to international flights and a decrease in rate per minute flight delay for departure rather than arrival."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Murydrischy Panatap
"Bandar udara Sibisa berada dekat lokasi objek wisata danau toba. Pengembangan bandar udara ini sangat penting untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur demi perpindahan dari satu tempat ketempat lain, dan kondisi ini juga dapat mendukung peningkatan investor. Pada pengembangan bandar udara ini dilakukan pekerjaan lanjutan perpanjangan runway dari 1200 x 30 menjadi 1630 x 30. Perkerasan pada runway bermanfaat untuk memberikan daya dukung yang memadai untuk menahan beban pesawat. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, ketebalan perkerasan harus memenuhi kebutuhan beban yang telah direncanakan. Pelaksanaan pekerjaan pelapisan perkerasan, diperlukan beberapa proses. Proses atau tahapan pekerjaan sangat mempengaruhi efisiensi waktu yang akan mengakibatkan pekerjaan dapat selesai tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari waktu yang telah diberikan oleh pihak owner. Pada pekerjaan ini dibutuhkan 70 hari kerja dalam pelaksanaan pelapisan asphalt concrete. Tahapan pada setiap kegiatan harus dilakukan secara paralel agar tidak ada pekerjaan yang tumpang tindih yaitu meliputi pekerjaan pembersihan menggunkan compressor, penyemprotan tack coat, pengehamparan asphalt concrete, dan pemadatan.

Sibisa Airport is near of Lake Toba. This airport development is very important to increase infrastructure for mobility, and this condition can also support the increase of investors. In the development of this airport, further work was carried out on the extension of the runway from 1200 x 30 to 1630 x 30. Overlay on the runway is useful to provide adequate carrying capacity to withstand aircraft loads. In these condition the overlay thickness havet ot follow the load requirements that have been planned. The implementation of overlay work requires several processes. The process or work stages greatly affect time efficiency which will result in work being completed on time or even faster than the time given by the owner. In this work, it takes 70 working days for the asphalt concrete. The stages of each activity must be carried out in parallel so there is no overlapping work, which includes cleaning work using a compressor, spraying tack coat, laying asphalt concrete, and compaction."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Gede Rai
"ABSTRAK
Keselamatan di apron Bandar udara menjadi semakin penting, disebabkan oleh semakin meningkatnya volume aktifitas penerbangan. Manajemen keselamatan di apron Bandar udara menjadi lebih kompleks karena melibatkan berbagai perusahaan, banyak kendaraan, manusia dan aktifitas lainnya. Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) yang diperkenalkan oleh ICAO sejak 2006, sampai saat ini
penerapannya belum terwujud dan tidak terintegrasi di apron. Penelitian ini bertujuan untuk membangun SMK yang terintegrasi di apron Bandar udara sehingga keselamatan penerbangan dapat ditingkatkan.
Tahapan metode penelitian ini adalah studi literatur, identifikasi awal, investigasi mendalam, analisis, dan kesimpulan dan saran.
Hasil dari penelitian ini adalah rekomendasi teknis terhadap penerapan SMK pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di apron Bandar udara, rekomendasi organisasi keselamatan, dan pemodelan SMK yang terintegrasi di apron Bandar udara.

ABSTRACT
Safety on apron of an airport has been increasingly important, because of the increase of aviation activity. Safety management on apron of an airport is more complex because of its involving many companies, people, vehicles and other activities. Safety Management System (SMS) was introduced by ICAO in 2006, but until today the implementation is not completed and not integrated on apron. This research objective is to build an integrated SMS on apron of an airport to increase aviation safety.
There are five stages in this research method, that are literature study, initial identification, in-depth investigation, analysis, and conclusions.
The result of this research are technical recommendation for SMS implementation in each company that operating in apron, recommendation for safety organization, and a model of integrated SMS in apron."
2011
T30033
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Daraini
"ABSTRAK
Penulisan ini membahas mengenai permasalahan syarat dan tanggung jawab maskapai pesawat udara terhadap penyediaan makanan yang menimbulkan kerugian di pesawat udara Indonesia dan Amerika Serikat serta perlindungan hukum terhadap korban perbuatan melawan hukum di pesawat udara Indonesia dan Amerika Serikat. Tujuan penulisan ini menjelaskan syarat dan tanggung jawab maskapai pesawat udara atas perbuatan melawan hukum dalam penyediaan makanan yang menimbulkan kerugian di pesawat udara Indonesia dan Amerika Serikat dan menjelaskan perlindungan hukum terhadap korban perbuatan melawan hukum di pesawat udara Indonesia dan Amerika Serikat. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, yang bersifat deskriptif analitis, data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik analitis data dengan pendekatan kualitatif. Data yang dibutuhkan adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Hasil dari penelitian diketahui bahwa dasar pertanggung jawaban perbuatan melawan hukum pada putusan Indonesia dilandasi dengan Pasal 1367 ayat (3) KUH Perdata dan Konvensi Warsawa 1929, sedangkan putusan Amerika Serikat dilandasi pada Konvensi Warsawa 1929 saja.

ABSTRACT
This thesis discusses the issue terms and responsibilities of tort by the airlines in the provision of food that damage on an airplane Indonesia and the United States as well legal protection to the victims of tort on an airplane Indonesia and the United States. The purpose of this thesis describes the terms and responsibilities of tort by the airlines in the provision of food that damage on an airplane Indonesia and the United States as well legal protection to the victims of tort on an airplane Indonesia and the United States. This study is data analytical technique with a qualitative approach. The data that is required is secondary data that consist of primary, secondary and tertiary sources of law. The results of the study that the basis of tort liability in Indonesia based on the decision of Article 1367 paragraph (3) of the Civil Code and the Warsaw Convention of 1929, while the United States is based on a Warsaw Convention of 1929."
2016
S65646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pengayoman, 2003
387.73 ANA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>