Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84896 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R Nendriyogi Hadiputro
"Untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan makin meningkatnya permintaan energi, juga untuk menjaga supply energi di masa yang akan datang, konsep "renewable energy" mulai dikembangkan, dimana salah satunya adalah biodiesel. Biodiesel merupakan alternative bahan bakar yang paling efektif dan siap untuk digunakan dalam skala besar global untuk menghadapi berbagai tantangan krisis energi yang ada. Biodiesel merupakan sebuah senyawa mono alkyl ester yang diproduksi melalui sebuah reaksi transesterJlcation, dimana bersama methanol menjadi methyl ester dan glycerol dengan catalic assistance. Biodiesel memiliki 12 sampai 20 rantai kanbon dan mengandung oxygen. Biodiesel memiliki beberapa kualitas khusus antara lain mudah digunakan, biodegradable, tidak beracun, tidak mengandung logam berat, sulfur dan senyawa aromatic chemical dan memiliki titik bakar lebih tinggi dari pada petroleum diesel sehingga aman untuk digunakan. Sejak tahun 2004, Indonesia mulai mengimport minyak bumi, dan pada tahun 2005, sebesar 30% konsumsi bahan bakar diesel diperoleh melalui impor. Sejalan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak global, maka subsidi minyak bumi mencapai Rp.54 triliun dan pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp.126 tniliun. Dengan per-timbangan tersebut, Indonesia mulai mempromosikan penggunaan bahan bakar alternatif termasuk biodiesel. PT. RI sebagai perusahaan engineering dan construction telah mulai aktif berperan dalam pengembangan biodiesel maupun bioethanol di Indonesia semenjak tahun 2004, dan mulai menjajaki investasi di industri biodiesel sebagai bentuk dukungan terhadap program pemenintah yang sejalan dengan clean development mechanism (GDIvI program Kyoto Protocol dan sekaligus menjadikan investasi pabrik biodiesel sebagai bentuk diversifikasi usaha perusahaan. Dalam melakukan investasi biodiesel dilakukan analisa kelayakan dari beberapa aspek khususnya finansial dan aspek penunjang Iainnya yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek produksi, dan aspek sumber daya manusia sebagai dasar pengambilan keputusan. Analisis kelayakan finansial investasi industri biodiesel dilakukan berdasar konsep capital budgeting dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (P1), dan Paybak Period dengan tingkat diskonto berdasarkan hasil perhitungan Weighted Average Cost of Capital (WACC), mengingat sumber dana investasi diperoleh dari hutang dan kekayaan sendiri. Dari hasil analisis kelayakan finansial terhadap proyek biodiesel dengan kapasitas produksi 100,000 ton per tahun dengan bahan baku crude palm oil menunjukkan bahwa proyek biodiesel layak untuk dijalankan dengan nilai expected scenario NPV USD 4,755,201, IRR sebesar 23.38% lebih besar dibandingkan weighted average Cost of capital investasi yaitu sebesar 18,31%, PT sebesar 1.23, dan payback period selama 5 tahun 2 bulan (kurang dari sepuluh tahun), dengan asumsi harga dasar bahan baku crude palm oil USD 500 per ton dan harga jual biodiesel USD 710 per ton dengan proyeksi eskalasi harga 4% per tahun.

To face up to the challenge of climate change and to meet the increase in demandfor energy, as well as to safeguard the energy supply in the future, the concept of "rewenable energy" is being developed, one of which is biodiesel. Biodiesel is the most effective alternative fuel and ready for large-scale global use to face up to any existing challenges. Biodiesel is mono alkyl ester produced through a transesterJIcation reaction between tiygliceride found in vegetables oil, like palm oil, castor oil, etc. That with methanol becomes methyl ester and glycerol with catalic assistance. Biodiesel has a carbon chain between 12 through 20 and contains oxygen. The oxygen in biodiesel tells it apart from petroleum diesel the chief component of which only consists of carbon and hydrogen. Biodiesel has several special qualities, including easy to use, biodegradable, nonpoisonous, free of heqiy metals, sulfur and aromatic chemical compounds and has a higher flash point rate than petroleum diesel so it is safer to keep and use. Since 2004, Indonesia has started to be importing country for natural oil fuel. In 2005, some 30% consumption of dieselfuel was met from import. In line with global price oil fuel increase, the subsidized oil fuel has reached Rp. 54 trillion and in 2008 it has increased until Rp. 126 trillion, considering the above condition, Indonesia is now starting to promote the use of alternative fuel, including biodiesel. Since 2004, PT. RI as an engineering and construction company has actively been a part of biodiesel and bioethanoi development in Indonesia, and start looking forward an investment in biodiesel industry to support and in line with the government 's policy related to clean development mechanism (CDM) program of Kyoto Protocol, and also performing business divers/Ication through biodieseiplani. In the biodiesel plant investment need to be analyzed in several aspects including potential market, technical, production, and human resources as the basis of the investment feasi bully. The basis offinancialfeasibility analysis is capital budgeting concept using mehod of Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (TRR), Profitabililty Index (P1), and Payback Period with discount rate calculation base on Weighted Average Cost of Capital (WA CC), due to the inveslement budget resources consist of debt and equity. Financial feasibility analysis of biodiesel project with its capacity 100,000 ton per year and crude palm oil as the raw material shows that the project is feasible to perform with NPV USD 4,755,201, IRE? 23.38% > weighted average cost of capital of the investment that is 18.31%, P11.23, and Payback Period within 5 years and 2 months (less than ten years), with assumption that the raw material crude palm oil base price is USD 500 per ton and selling price of biodiesel is USD 710 per ton with price escalation projection 4% per year."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23037
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bonifacius Raditya Yudha Atmaja
"Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan permintaan biodiesel sebagai energi alternatif pengganti petrodiesel dengan emisi yang lebih rendah. Namun, ada kekhawatiran yang meningkat bahwa penggunaan biodiesel memiliki dampak buruk pada mesin karena kadar air yang tinggi menyebabkan pembentukan lumpur dan pertumbuhan mikroba. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan desain dasar unit pemurnian biodiesel dengan menggunakan media penggabungan, filter membran, dan sistem UV. Untuk mengetahui apakah unit pemurnian mampu mengatasi masalah tersebut, percobaan dilakukan dengan mengolah sampel biodiesel melalui pilot project dan memvalidasi hasilnya menggunakan pengujian visual dan pengukuran jumlah partikel. Selain itu, evaluasi ekonomi dilakukan untuk menganalisis potensi keuntungan ekonomi dari unit ini. Hasilnya menunjukkan bahwa unit berhasil mengirimkan bahan bakar yang lebih bersih dengan peningkatan dari bahan bakar ASTM D1500 skala 5,5 menjadi 2,5 dan mengurangi kandungan partikulat dari skala ISO4406 26/22/18 menjadi 18/14/10. Selain itu, unit purifier dapat menghasilkan potensi penghematan hingga 54 miliar rupiah per tahun dengan kapasitas 1500 L/menit.

In recent years, there has been an increasing demand for biodiesel as an energy alternative to petrodiesel with lower emissions. However, there is increasing concern that the use of biodiesel has an adverse impact on the engine due to the high moisture content leading to sludge formation and microbial growth. The main purpose of this study is to develop the basic design of a biodiesel purification unit by using coalescing media, a membrane filter, and a UV system. To determine whether the purification unit is able to solve the problem, the experiment was executed by processing biodiesel samples through the pilot project and validated the result using visual testing and particle count measurement. In addition, an economic evaluation is carried out to analyze any potential economic advantage of this unit. The result indicates that the unit is managed to deliver the cleaner fuel with improvement from ASTM D1500 scale 5.5 fuel to 2.5 and reducing the particulate content from ISO4406 scale 26/22/18 to 18/14/10. Moreover, the purifier unit could generate potential savings of up to 54 billion rupiahs per year with capacity 1500 L/mins."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Kabul Paminto
"Indonesia masih menjadi importir energi terutama dalam bentuk minyak mentah dan produk BBM. Berkurangnya produksi energi fosil dan komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca, mendorong pemerintah Indonesia untuk mendukung peran energi baru dan terbarukan. Produksi biodiesel berbasis minyak sawit dihadapkan pada sejumlah masalah lingkungan dari pelepasan emisi. Tujuan penelitian ini adalah menyusun LCI produksi biodiesel, menganalisis dampak lingkungan yang meliputi emisi CO2(eq), acidification dan eutrophication dan menyusun konsep daur hidup produksi biodiesel dari minyak sawit. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif (LCA-AHP) dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah LCI dalam 1 ton biodiesel terdiri dari tandan buah segar 5,67 ton, CPO 1,17 ton dan POME 3,47 m3. Total emisi CO2(eq) sebesar 1489 Kg CO2(eq), eutrophication 1,115 Kg PO43(eq) dan acidification 3,058 Kg SO2(eq). Konsep daur hidup produksi biodiesel dapat diterapkan dengan pemanfaatan limbah POME.

Indonesia is still an energy importer, especially in the form of crude oil and fuel products. Reducing fossil energy production and commitments to reduce greenhouse gas emissions encourage the Indonesian government to support the role of new and renewable energy. The production of palm oil-based biodiesel is faced with several environmental problems from releasing emissions. The purpose of this study was to develop LCI for biodiesel production, analyze environmental impacts including CO2(eq), acidification and eutrophication emissions and develop a life cycle concept for biodiesel production from palm oil. This research method is quantitative (LCA-AHP) and qualitative. The results of this study are LCI in 1 ton of biodiesel consisting of 5.67 tons of fresh fruit bunches, 1.17 tons of CPO; and POME 3.47 m3. The total emission of CO2(eq) is 1489 Kg CO2(eq), eutrophication 1.115 Kg PO43-(eq) and acidification 3.058 Kg SO2(eq). The concept of a biodiesel production life cycle can be applied by utilizing POME waste."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhofran Bintang Chairuddin
"ABSTRACT
Terbatasnya sumber daya dan cadangan minyak serta kemampuan kilang untuk eksplorasi, menyebabkan kondisi sumber energi Indonesia sampai saat ini masih bergantung dengan penyediaan minyak. Perpres (Perpres No 5 tahun 2006) mewujudkan adanya optimalisasi penyediaan bahan bakar dengan berbasis energi baru terbarukan (EBT) dimana diantaranya meningkatkan penggunaan bahan bakar energi nabati (biofuel) yaitu biodiesel dan bioetanol. Katalis heterogen yang digunakan adalah penukar ion yang dapat digunakan dalam menghasilkan biodiesel yang fasanya padat sehingga pemisahannya lebih mudah dan dapat dipakai berulang. Model Kinetika dari reaksi tersebut ditentukan dengan fitting data menggunakan Microsoft excel. Dari simulasi tersebut didapatkan parameter kinetik dan hasilnya akan dibandingkan dengan data eksperimen sehingga dapat diketahui akurasi dari model tersebut.

ABSTRACT
Limited resources and reserves and the ability of refineries to oil exploration, causing the condition of Indonesian energy source is still dependent on the supply of oil. Presidential Decree (Presidential Decree No. 5 of 2006) to realize the optimization of the provision of fuels with renewable energy-based (EBT) which include increasing the use of bio energy fuels (biofuels) are biodiesel and bioethanol. Making biodiesel using alkaline catalysts, acid catalysts, biocatalysts, supercritical methanol is very inefficient due to biodiesel production costs are very high, it is not environmentally friendly because most of the catalyst discharged into the environment and are difficult to be separated from their liquid products.Ion exchangers that are already saturated can be reactivated and repeated use . The study will be conducted by curve fitting using microsoft excel."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Muhammad Feryanda
"Biodiesel sebagai bahan bakar alternatif yang melalui proses transesterifikasi sehingga dihasilkan bahan bakar terbarukan yang serupa dengan bahan bakar minyak fosil. Sintesis biodiesel yang dilakukan merupakan hasil dari proses pembuatan biodiesel konvensional dan masih mengandung kontaminan yang memiliki efek terhadap mesin pada kendaraan seperti gliserol yang menyebabkan deposit pada pembakaran, kadar air menyebabkan pertumbuhan bakteri dan asam lemak bebas bersifat korosif. Kontaminan tersebut berupa air, gliserol dan asam lemak bebas harus dihilangkan. Penggunaan metode pencucian air sebagai metode konvesional dinilai kurang efisien dan menghasilkan banyak limbah. Metode penghilangan kontaminan biodiesel berupa proses adsorpsi dilakukan untuk mengambil kontaminan tersebut dengan adsorben sehingga kontaminan dapat terjerap dan menghasilkan kualitas dari biodiesel yang memenuhi standar SNI. Dilakukan perlakuan adsorpsi terhadap biodiesel dengan variasi komposisi penggunaan adsorben karbon aktif 5% dan 10%, lama waktu selama 3 jam dan variasi suhu 30℃, 50℃ dan 70℃ untuk mengetahui kondisi optimal dari proses adsorpsi menggunakan adsorben karbon aktif. Biodiesel hasil adsorpsi disaring dan dilakukan pengujian terhadap karakterisasi biodiesel dengan pengukuran viskositas, densitas, uji FTIR sebagai sifat fisik dan kandungan air, kadar gliserol serta pengujian bilangan asam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada konsentrasi adsorben 10% dengan suhu 70℃ selama 1 jam pada penghilangan kontaminan air memiliki slope penurunan tertinggi. Kandungan gliserol mengalami penurunan dan bilangan asam pada adsorben 10% menurun 95,65%. Pada penelitian ini dihasilkan sintesis biodiesel dengan karakteristik kontaminan air, asam lemak bebas dan gliserol serta densitas dan viskositas yang memenuhi standar SNI 7182:2015.

Biodiesel as an alternative fuel through the transesterification process so that renewable fuels are produced that are similar to fossil fuel fuels. The biodiesel synthesis carried out is the result of the conventional biodiesel manufacturing process and still contains contaminants that have an effect on the engine in vehicles such as glycerol which causes deposits on combustion, water content causes the growth of bacteria and free fatty acids are corrosive. These contaminants in the form of water, glycerol and free fatty acids must be removed. The use of the water washing method as a conventional method is considered inefficient and produces a lot of waste. The method of removing biodiesel contaminants in the form of an adsorption process is carried out to take the contaminants with adsorbents so that the contaminants can be absorbed and produce quality from biodiesel that meets SNI standards. The adsorption treatment of biodiesel was carried out by varying the composition of the use of activated carbon adsorbents 5% and 10%, length of time for 3 hours and temperature variations of 30 ℃, 50 ℃ and 70 ℃ to determine the optimal conditions of the adsorption process using activated carbon adsorbents. The biodiesel adsorption results are filtered and tested for the characterization of biodiesel by measuring viscosity, density, FTIR test as physical properties and water content, glycerol content and acid number testing. The results showed that the concentration of 10% adsorbent with a temperature of 70 ℃ for 1 hour at the removal of water contaminants has the highest slope decline. The glycerol content has decreased and the acid number in the adsorbent 10% has decreased by 95.65%. In this research, the synthesis of biodiesel with the characteristics of water contaminants, free fatty acids and glycerol as well as the density and viscosity that meets SNI 7182: 2015 standards is produced."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Yulianto
"Pemanfaatan biodiesel sawit diselidiki memiliki masalah dengan sifat aliran dingin terutama di daerah dataran tinggi yaitu titik kabut tinggi karena tingginya kadar asam lemak jenuh. Di sisi lain, minyak mikroalga memiliki titik kabut yang rendah karena tingginya tingkat asam lemak tak jenuh. Sementara itu, densitas dan kadar air biodiesel yang terlalu tinggi akan mempengaruhi kinerja mesin. Oleh karena itu, kombinasi sifat tak jenuh tunggal dan jenuh, maupun perbedaan densitas antara minyak kelapa sawit dan minyak mikroalga membuatnya lebih disukai sebagai campuran bahan baku untuk meningkatkan kualitas Biodiesel. Penelitian ini memformulasikan pencampuran minyak mikroalga Nannochloropsis sp (MO1) dan/atau minyak mikroalga Chlorella vulgaris (MO2) terhadap minyak sawit (PO). Skema pencampuran minyak dilakukan dengan 4 variasi yaitu perbandingan massa 0:30 (MO:PO); 1:30 (MO1:PO); 1:30 (MO2:PO); 1:1:30 (MO1:MO2:PO).Transesterifikasi terjadi pada 65°C dengan penambahan katalis KOH dengan perbandingan minyak : metanol (1 : 15) : @250 mL selama 1,5 jam. FAME dianalisis berdasarkan SNI 7182:2015 dengan tiga parameter utama diantaranya kadar air (ASTM D6304), densitas (ASTM D1298), dan titik kabut (ASTM D2500). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari semua variasi menunjukkan bahwa hasil terbaik yang direkomendasikan adalah komposisi campuran minyak mikroalga Chlorella vulgaris terhadap minyak sawit dengan parameter densitas dan titik kabut masing – masing sebesar 859,3 kg/m3 dan 11,7°C (sesuai SNI), meskipun parameter kadar air masih tinggi sebesar 973,4 mg/kg (tidak sesuai SNI).

Utilization of palm biodiesel is investigated having problems with the cold flow properties particularly in the high-altitude areas. A common problem of biodiesel is the high cloud point due to high levels of saturated fatty acids. On the other hand, microalgae oil has a low cloud point due to high levels of unsaturated fatty acids. Meanwhile, the density and moisture content of biodiesel that is too high will also affect engine performance. Therefore, the combination of monounsaturated and saturated properties, as well as differences in density between palm oil and microalgae oil make it preferred as a mixture of raw materials to improve the quality of Biodiesel. This research formulated the mixing of Nannochloropsis sp (MO1) microalgae oil and/or Chlorella vulgaris (MO2) microalgae oil to palm oil (PO). The oil mixing scheme is carried out with 4 variations namely mass ratio 0:30 (MO: PO); 1:30 (MO1: PO); 1:30 (MO2: PO); 1: 1: 30 (MO1: MO2: PO). The transesterification occurred at 65°C with the addition of KOH catalyst with oil : methanol (1 : 15) : @250 mL during 1,5 hours. The FAMEs were analysis according to SNI 7182:2015 with three main parameters including water content (ASTM D 6304), density (ASTM D1298), and cloud point (ASTM D 2500). Based on research conducted from all variations shows that the best results recommended are the composition of a mixture of Chlorella vulgaris microalgae oil to palm oil with the density and fog point parameters respectively 859.3 kg/m3 and 11.7 °C (according SNI), although the water content parameter is still high at 973.4 mg/kg (not according SNI)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manningara
"ABSTRAK
Pada penelitian ini, dilakukan percobaan pembuatan biodiesel (metil ester) menggunakan minyak yang diekstraksi dari biji karet. Biji karet yang digunakan adalah klon PB 280. Serangkaian pengujian telah dilakukan untuk melihat sifat fisiko-kimia dari minyak biji karet maupun kualitas dari biodiesel yang yang dihasilkan. Minyak yang dapat diekstrak dari biji karet klon PB 280 adalah sekitar 49,03 % dari berat serbuk kering. Komposisi asam lemak penyusun trigliserida minyak biji karet tersebut terdiri dari; asam palmitat (9,39%), asam stearat (12,07%), asam oleat (18,03%), dan asam linoleat (60,51%). Metil ester dibuat dengan menambahkan 64 g minyak ke dalam 27 mL metanol-KOH 1,5% berat, dicampurkan hingga larut dalam Erlenmeyer tertutup. Setelah larut, campuran diaduk dengan pengaduk magnetik dengan suhu sekitar 50 0C selama 30 menit dalam keadaan tertutup. Metil ester yang dihasilkan memiliki berat sekitar 96,18% dari berat awal minyak. Hasil pengujian pada biodiesel dari minyak biji karet ini membuktikan bahwa biodiesel tersebut cukup untuk memenuhi standar internasional. Biodiesel yang dihasilkan dari minyak biji karet hasil ekstraksi ini dapat diperkirakan termasuk dalam kategori bahan bakar minyak diesel no. 2-D. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Pradita Putri
"Sintesis biodiesel dengan menggunakan metode contact glow discharge electrolysis (CGDE) merupakan salah satu teknologi alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kelangkaan minyak bumi di Indonesia. Contact glow discharge electrolysis adalah suatu proses elektrokimia non-faradik yang terjadi disuatu larutan proses akibat adanya tegangan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan efisiensi proses yang tinggi dalam sintesis biodiesel dengan metode CGDE. Plasma yang dihasilkan dari elektrolisis tegangan tinggi ini akan menghasilkan senyawa-senyawa radikal yang dapat menyerang campuran larutan minyak kelapa sawit, metanol dan katalis KOH. Variasi penelitian yang dilakukan meliputi kombinasi jenis elektroda (titanium, tungsten, stainless steel dan grafit), keberadaan gelembung udara sebesar 0,2 L/min dan konsentrasi katalis KOH (0,5%, 0,75%, dan 1% -massa minyak). Proses ini dilakukan pada kondisi operasi tegangan 460 V, kedalaman katoda 3 cm, durasi proses 5 menit dan rasio molar minyak : metanol sebesar  1 : 18. Hasil penelitian ini dievaluasi berdasarkan hasil yield, besar konsumsi energinya, serta karakteristik produk biodieselnya, menggunakan uji FTIR, GC-FAME, GC-MS, viskositas, angka asam, densitas dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi elektroda titanium dengan grafit pada kondisi operasi tanpa gelembung udara dan konsentrasi KOH 1% adalah kombinasi elektroda yang paling optimal dalam mensintesis biodiesel. Hal ini dapat dilihat dari hasil yield produknya yang paling tinggi, yaitu sebesar 93,8% dan konsumsi energinya yang paling rendah, yaitu sebesar 52 kJ.

Synthesis of Biodiesel using the contact glow discharge electrolysis method is an alternative technology that can be done to overcome the scarcity of petroleum in Indonesia. Contact glow discharge electrolysis is a non-faradic electrochemical process that occurs in a process solution due to the high voltage. This study aims to obtain high process efficiency in the synthesis of biodiesel from palm oil by contact glow discharge electrolysis method. Plasma produced from high voltage electrolysis will produce radical compounds that can attack a mixture of palm oil and methanol solutions with KOH electrolytes. Variations of research carried out include a combination of electrode types (titanium, tungsten, stainless steel and grafit), the presence of 0.2 L/min air bubbles and concentration of KOH electrolyte (0.5%, 0.75%, and 1%-wt oil). This process was carried out under operating conditions of 460 V, 3 cm cathode depth, 5 minutes process duration and 1: 18 molar ratio of oil: methanol. The results of this study were evaluated based on yield, energy consumption, and characteristics of biodiesel products tested on FTIR, GC-FAME, GC-MS, viscosity, acid number, density and water content. The results showed that the combination of titanium electrodes with grafit in operating conditions without air bubbles and 1% KOH concentration was the most optimal electrode combination in synthesizing biodiesel. This can be seen from its high product yield, which is 93.8% and the lowest energy, which is 52 kJ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prayoga Agusto Haradi
"Biodiesel merupakan salah satu alternatif sumber energi dengan berbagai keunggulan dibandingkan dengan diesel konvensional. Sebelum dapat dipakai dalam mesin konvensional, standar biodiesel harus dipenuhi berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), terutama dalam konsentrasi gliserol pada biodiesel. Beberapa metode telah dilakukan dalam proses separasi gliserol dari biodiesel, antara lain adalah water washing, dry washing, dan separasi membran. Namun, metode pembersihan tersebut memiliki beberapa kelemahan yang membuat proses separasi gliserol menjadi tidak optimum. Alternatif yang dapat digunakan dalam separasi gliserol pada biodiesel adalah dengan menggunakan deep eutectic solvent (DES). DES adalah campuran sederhana dari suatu garam dan suatu senyawa Hidrogen Bond Donor (HBD) yang terhubung satu sama lain melalui ikatan hidrogen. Pada penelitian ini, 2 tipe biodiesel berbasis minyak sawit akan DES dibuat dengan mencampurkan garam kolin klorida dan HBD etilen glikol pada rasio molar 1:2. DES kemudian akan ditambahkan kedalam biodiesel yang terbentuk dengan rasio molar biodiesel:DES 1:1 dan 1:0,5 untuk mengekstraksi kadar gliserol bebas dan total dari biodiesel. Penelitian ini juga menelusuri keefektifan dari penggunaan DES untuk dipakai ulang sebanyak 5 kali untuk mengekstraksi gliserol dari batch biodiesel baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemisahan gliserol bebas dan gliserol total dari biodiesel menggunakan DES kolin klorida dan etilen glikol dengan rasio molar biodiesel:DES 1:1 adalah 0% berat untuk gliserol bebas dan 0,041% berat untuk gliserol total pada biodiesel gliserol rendah dan 0% berat untuk gliserol bebas dan 0,052% berat untuk gliserol total. Sedangkan untuk rasio molar biodiesel:DES 1:0,5 adalah 0% berat untuk gliserol bebas dan 0,052% berat untuk gliserol total pada biodiesel gliserol rendah dan 0% berat untuk gliserol bebas dan 0,041% berat untuk gliserol total. Penelitian juga menunjukkan bahwa DES kolin klorida dan etilen glikol untuk rasio molar biodiesel:DES 1:0,5 pada pemakaian DES kedua, kadar gliserol bebas dan total rendah 0,014% dan 0,052% berat untuk biodiesel gliserol rendah, 0,021% dan 0,052% berat untuk biodiesel gliserol tinggi. Untuk rasio biodiesel:DES 1:1 pada pemakaian DES ketiga, kadar gliserol bebas dan total rendah 0,007% dan 0,104% berat untuk biodiesel gliserol rendah, 0,014% dan 0,093% berat untuk biodiesel gliserol tinggi. Setelah pemakaian kedua untuk rasio molar biodiesel:DES 1:0,5 dan pemakaian ketiga untuk rasio 1:1, DES sudah tidak efektif dalam mengekstraksi gliserol pada biodiesell

Biodiesel is an alternative energy source with many advantages over conventional diesel. Before it can be used in conventional engines, biodiesel standards must be met based on the Indonesian National Standard (SNI), especially in the concentration of glycerol in biodiesel. Several methods have been used to separate glycerol from biodiesel, including water washing, dry washing, and membrane separation. However, these cleaning methods have several disadvantages that make the glycerol separation process not optimal. An alternative that can be used in the separation of glycerol in biodiesel is to use deep eutectic solvent (DES). DES is a simple mixture of a salt and a Hydrogen Bond Donor (HBD) compound connected to each other through hydrogen bonds. In this study, two types of palm oil-based biodiesel will be made with DES by mixing ChCl salt and ethylene glycol HBD at a molar ratio of 1:2. DES will then be added to the biodiesel with a biodiesel:DES molar ratio of 1:1 and 1:0.5 to extract the free and total glycerol content of the biodiesel. This study also explored the effectiveness of using DES to be reused 5 times to extract glycerol from a new batch of biodiesel. The results showed that the separation of free and total glycerol from biodiesel using DES choline chloride and ethylene glycol with a biodiesel:DES molar ratio of 1:1 was 0% weight for free glycerol and 0.041% weight for total glycerol in low glycerol biodiesel and 0% weight for free glycerol and 0.052% weight for total glycerol. The molar ratio of biodiesel:DES 1:0.5 was 0% weight for free glycerol and 0.052% weight for total glycerol in low glycerol biodiesel and 0% by weight for free glycerol and 0.041% weight for total glycerol. The study also showed that choline chloride and ethylene glycol based DES for biodiesel:DES with a molar ratio of 1:0.5 in the second DES application, the free and total glycerol content was low at 0.014% and 0.052% weight for low glycerol biodiesel, 0.021% and 0.052% by weight for high glycerol biodiesel. For the biodiesel:DES ratio of 1:1 at the third application of DES, the free and total glycerol content was low at 0.007% and 0.104% weight for low glycerol biodiesel, 0.014% and 0.093% weight for high glycerol biodiesel. After the second application for biodiesel:DES molar ratio of 1:0.5 and the third application for 1:1 ratio, DES was no longer effective in extracting glycerol from biodiesel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muqaromah Setyoningsih
"Kebutuhan energi dunia sebagian besar masih berasal dari bahan bakar fosil, sehingga perlu dikembangkan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan salah satunya biodiesel. Pada penelitian ini nanokomposit berbasis biopolimer dan digabung dengan SrO-ZnO sebagai katalis bifungsional yang memiliki kelebihan yaitu memiliki sisi aktif asam dan basa yang memungkinkan terjadinya dua reaksi untuk produksi biodiesel dari sumber minyak tinggi FFA seperti minyak jelantah. Nanokomposit Selulosa/SrO-ZnO telah berhasil disintesis dan diaplikasikan sebagai katalis untuk produksi biodiesel dari minyak jelantah didukung dengan karakterisasi FTIR, XRD, BET, SEM, SEM-Mapping, dan TEM. Aplikasi nanokomposit Selulosa/SrO-ZnO sebagai katalis minyak jelantah menjadi biodiesel, diperoleh komposisi terbaik dengan rasio Selulosa dan SrO-ZnO (2:1), waktu 2 jam, serta berat katalis 5 wt% dengan yield biodiesel mencapai 88,76% dengan komposisi biodiesel terbesar berupa hexadenoic acid methyl ester yang diuji dengan GC-MS. Reaksi transesterifikasi ini mengikuti kinetika reaksi pseudo-first order dengan konstanta laju reaksi (k) sebesar 0,0096 menit-1. Sintesis katalis bifungsional dengan pendukung katalis biopolimer perlu dikembangkan sebagai katalis yang ramah lingkungan untuk produksi biodiesel sebagai energi terbarukan.

Most of the world's energy is still coming from fossil fuels, so it triggered the needs of developing environmentally friendly alternative energy, such as biodiesel. In this study, nanocomposites based on biopolymer and combined with SrO-ZnO as a bifunctional catalyst have the advantage of having an acidic and basic active site that allows two reactions to occur for biodiesel production from high acidic oil such as waste cooking oil. Cellulose/SrO-ZnO nanocomposite has been successfully synthesized and applied as a catalyst for biodiesel production from waste cooking oil supported by FTIR, XRD, BET, SEM, SEM-Mapping, and TEM characterizations. The application of Cellulose/SrO-ZnO nanocomposite as a catalyst for waste cooking oil into biodiesel, obtained the best result with the ratio of Cellulose and SrO-ZnO (2:1), reaction time of 2 hours, and catalyst weight of 5 wt% achieved biodiesel yield 88.76% the largest biodiesel was hexadenoic acid methyl ester which tested by GC-MS. This transesterification reaction follows pseudo-first order reaction kinetics with a reaction rate constant (k) of 0.0096 min-1. The synthesis of bifunctional catalysts with the support of biopolymer catalysts needs to be developed as an environmentally friendly catalyst for the production of biodiesel as a renewable energy. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>