Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154155 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rima Astari
"Dunia bisnis baik jasa maupun manufaktur tak henti-hentinya berkompetisi untuk membuat pelanggannya tetap setia pada produknya dan tidak berpaling ke produk lain. Salah satu kiat yang diyakini oleh pemasar untuk meraih hal itu tak lain dengan mencipkan sistem pelayanan yang selalu mengarah kepada customer satisfaction (kepuasan pelanggan). Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi pelanggan atas performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan pelanggan. [1].
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor (atribut) apa saja yang mempengaruhi pilihan pelanggan terhadap penggunaan layanan komunikasi data. Bagaimana profil persaingan yang terjadi diantara berbagai provider yang ada dipasaran pada saat ini sehingga dapat diketahui siapa pesaing utama dari PT Telkom Divisi Multimedia. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Correspondence Analysis [12].
Quadrant Analysis digunakan untuk mengetahui kinerja dari masing-masing atribut layanan untuk setiap provider dan juga dapat diketahui tingkat kepentingan suatu atribut dalam sebuah layanan [7]. Informasi ini digunakan untuk menentukan strategi apa yang perlu diambil guna meningkatkan kinerja produk, sehingga memiliki daya saing di pasar.
Dari hasil correspondence analysis didapat bahwa provider pesaing yang memiliki strategi dan persaingan yang paling dekat dengan PT Telkom adalah PT Aplikanusa Lintasarta, sedangkan dari hasil quadrant analysis didapat delapan dari 24 atribut yang masuk kedalam kuadran 2, dimana kinerjanya masih dibawah rata-rata sedangkan tingkat kepentingannya diatas rata-rata sehingga perlu dilakukan perbaikan.

The world of business either service nor manufacture never stop to compete to make their customer keep loyal to their products and not turning to other product. One of the things that is believed by the marketer to achieve that is nothing else except to create a satisfying system that oriented in customer satisfaction. Customer satisfaction is determine by the customer perception of the product or service performance in fulfilling the customer hope [1].
This research is to find the factors (atributes) which influence the customer choice of using the data communication services. Also to find how is the competitive profile that happen between each providers in the market nowadays so it can be define who is the main competitors of PT Telkom division Multimedia. This research is done using Correspondence Analysis technique [12].
Quadrant Analysis is use to know the performance between each satisfaction atribute for each provider and also it can be use to know the level of importance of an atribute in a service [7]. This information is use to determine the strategy that need to be taken to improve the performance of the product, so it will have a competitive power in the market.
From the result of correspondence analysis, it can be conclude that competitor provider which has the closest in strategy and competing with PT Telkom is PT Aplikanusa Lintasarta, And from the result of quadrant analysis there are 8 from 24 atributes which enter in quadrant 2, where the performance still under average while the level of importance is above average so it needs to be improve."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Asto Cahyono
"Speedy adalah layanan yang memungkinkan saluran telepon biasa yang dapat memisahkan kanal suara dan data secara bersamaan sehingga pelanggan telepon dapat memperoleh layanan koneksi internet broadband sekaligus masih dapat menggunakan pesawat teleponnya. Hal ini tidak dapat dimungkinkan pada koneksi dial-up.
Speedy menggunakan platform teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) memungkinkan broadband kecepatan tinggi sampai 512 l Kbps atau hampir 10 kali lebih cepat dari dial-up modern biasa. Koneksi internet broadband sangat sesuai dengan kebutuhan akses intemet untuk pelangan rumah, kantor termasuk bisnis/usaha kecil dan menengah yang pada era informasi ini internet sudah merupakan kebutuhan esensial.
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa tingkat kepuasan pelanggan produk jasa Speedy, dengan mempertimbangkan aspek kebutuhan dan keinginan masayarakat pelanggan Speedy yang diperoleh dari hasil beberapa metode analisa.

Speedy is service enabling channel of ordinary telephone which can dissociate canal voice and the data concurrently so that customer of telephone can obtain service of broadband internet connection at one blow admit of to use their telephone set. This matter cannot be enabled at dial-up connection.
Speedy use technological platform of ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) using high speed broadband until.512 kbps or almost 10 times quicker than ordinary dial-up modem. Broadband Internet connection is very suitable with requirement of Internet access for the house customer, office including business small and medium industry, which is at era of this information Internet, have represented essential requirement.
This research is aimed to analyze customer satisfaction level of servile product of speedy, with consider aspect of requirement and desire customer of speedy 'hat obtained from result of one analysis method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Tri Hardjanto
"Perkembangan informasi dan teknologi yang semakin canggih merubah gaya hidup masyarakat, tidak terkecuali dalam bertransaksi. Hal ini dilihat oleh industri perbankan sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Produk bank yang dapat memenuhi kebutuhan ini antara lain kartu kredit.
Bank penerbit kartu kredit yang saat ini menguasai pasar di Indonesia adalah Citibank, BNI, BCA, BII dan Bank Mandiri. Kelima bank tersebut menguasai pasar kartu kredit di Indonesia lebih dari 70 % dari semua pemegang kartu kredit.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh informasi bahwa peringkat atribut kartu kredit menurut kepentingannya adalah penggunaannya luas, bungs kartu kredit, iuran kartu kredit, kemudahan cara pembayaran, reputasi bank, penanganan keluhan, ketepatan pengiriman tagihan, Iayanan call centre, denda keterlambatan pembayaran, bunga penarikan tunai, reward, limit kartu kredit, permohonan kartu kredit, point bonus, limit penarikan tunai, prestise, penawaran produk dalam katalog dan desain kartu kredit.
Berdasarkan basil penelitian tersebut bank-bank penerbit kartu kredit mendapatkan informasi mengenai harapan pengguna kartu kredit terhadap atribut-atribut kartu kredit menurut tingkat kepentingannya. Hal ini merupakan informasi panting bagi bank penerbit kartu kredit dalam rangka menerapkan strategi pemasaran kartu kredit sesuai dengan tujuan bisnisnya masing-masing.
Pada akhirnya diharapkan bank-bank penerbit kartu kredit dapat secara kreatif dan inovatif mengembangkan fasilitas dan fitur-fitur kartu kredit yang dapat memenuhi kebutuhan yang iebih tinggi dari penggunanya, sehingga manfaat kartu kredit yang dirasakan akan semakin baik dan kepuasan dapat dirasakan oleh pengguna kartu kredit.

The growth of Information and technology which is sophisticated has changed society life style, even in doing transaction. This matter is seen by banking industry as bussiness potency which is very promising. The bank product that is able to fulfill this requirement is credit card.
The bank publisher of credit card which in this time mastering market share in Indonesia are Citibank, BNI, BCA, BII and Mandiri. Those five banks are mastering credit card market share in Indonesia more than 70 %from all credit card holder.
Based on the result of the research, it is known that credit card attribute sequency qualification are the range usage, the interest, the annual fee, the practicality of payment, the bank reputation, the handling complain, the accuracy of delivery of invoice, the service of call centre, the fine of delayed in payment, the interest of withdrawal of cash, the reward, the limit, the proffering of application, the bonus point, the limit withdrawal of cash, the presstige, the offer of product in catalogue and the design of the credit card.
Based on that research above the banks publisher of credit card will get the information about the expectation of credit card holder toward the credit card attributes based on its importance. This matter is very importance for bank publisher of credit card for the agenda of applying marketing strategy of credit card in line with it each target.
In the end, the bank publisher of credit card are expected to develop creatively and inovatively the facilites and the features of credit card which are able to fulfill the higher demand from the consumer so that the credit card will be more beneficial and satisfying for its consumer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T 17913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fardinal
"Voice over IP (VoIP) atau sekarang dikenal dengan nama Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (ITKP) merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi telekomunikasi yang menggunakan jaringan intemet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan perantara protokol IP.
Di Indonesia, salah satu penyelenggara Iayanan komunikasi suara berbasis VoIP adalah PT. TELKOM, dimana salah satu produknya yaitu TelkomSave. Dengan meningkatnya pemakaian TelkomSave, maka untuk mengetahui dan meningkatkan kepuasan pelanggan yang merupakan salah satu kunci sukses perusahaan diperlukan penelitian yang dilakukan secara berkala terhadap seluruh atribut-atribut jasa ini.
Tesis ini ditujukan untuk menganalisa tingkat kepuasan pelanggan produk jasa TelkomSave, dengan mempertimbangkan aspek kebutuhan dan keinginan masayarakat pelanggan TelkomSave yang diperoleh dari hasil beberapa metode analisa.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Adityareni
"PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) adalah anak perusahaan PT Indosat Tbk, yang merupakan penyedia jasa telekomunikasi intemasional di Indonesia, Sebagai bagian dari strategi bisnis Indosat untuk menjadi penyedia lengkap jasa dan jaringan telekomu nikasi, PT Indosat Multimedia Mobile didirikan untuk menyediakan jasa komunikasi seluler GSM 1800 di Indonesia. Sebagai keunggulan daya saing dalam menghadapi pesaing-pcsaing dalam bisnis telekomunikasi seluler IM3 menggunakan teknologi multimedia seluler. Hal ini dapat dilaksanakan apabila IM3 memamahami kesiapan teknologi pelanggannya dalam menggunakan teknologi multimedia seluler yang menjadi keunggulannya Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui tingkat kesiapan teknologi pelanggan IM3 serta mengetahui hubungan antara tingkat kesiapan teknologi pelanggan IM3 dengan penggunaan layanan teknologi multimedia seluler. Tingkat kesiapan teknologi diulcur dengan menggunakan model pengukuran kesiapan teknologi yang digunakan oleh Parasuraman (2000) dan Parasuraman dan Colby (2002). Dalam model tersebut dinyatakan bahwa kesiapan teknologi dipengaruhi secara positif. oleh dimensi optimisme dan dimensi daya keinovasian yang merupakan pendorong kesiapan teknologi serla dipengaruhi secara negatif Oleh dimensi perasaan tidak nyaman dan dimensi perasaan tidak percaya yang merupakan penghambat kesiapan tel-<_nologi_ Variabel-variabel indikator yang digunakan untuk mengukur kesiapan teknologi diperoleh dari penelitian sebelumnya mengenai kesiapan teknologi.
Unit analisis penelitian ini adalah pelanggan IM3 yang telah berlangganan selama minimal I bulan. Pengambilan sampel dilalcukan di perusahaan telekomunikasi, perusahaan teknologi informasi, perusahaan ritel multilevel marketing, kampus, intemet dan komunitas pelanggan. Pelanggan yang bersedia menjadi responden penelitian diberikan kuesioner dengan item-item pertanyaan yang merupakan indikator-indikator variabel yang mengukur konstmk kesiapan teknologi Konstmk kesiapan teknologi diukur menggunakan 36 indikator dimana I0 indikator untuk mengukur dimensi optimisme, 7 indikator dimensi daya keinovasian, 7 indikator untuk dimensi perasaan tidak nyaman dan 7 indikator untuk perasaan tidak percaya. Penggunaan iayanan teknologi multimedia seluler terdiri dari layanan SMS ((shar! messaging service), layanan Access Web, layanan MMS (mulrimedia messaging service) serta layanan GPRS (general packet radio service). Penggunaan diukur oleh I indikator untuk setiap layanan reknologi multimedia, jadi total terdapat 4 indikator.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis faktor, regresi berganda clan ANOVA. Hasil pengumpulan data sampel yang dapat diolah adalah 127 responden. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1 kesiapan teknologi secara positif dipengaruhi oleh dimensi optimisme dan dimensi daya keinovasian yang merupakan pendorong kesiapan teknologi dan dipengaruhi secara negatif oleh dimensi perasaan tidak nyaman dan perasaan tidak percaya yang merupakan penghambat kesiapan teknologi. Selanjutnya dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan teknologi dengan penggunaan layanan MMS dan layanan GPRS yang ditunjukkan oleh adanya perbedaan merata yang signifikan oleh kelompok pengguna layanan dengan kelompok yang tidak berencana mcnggunakan dan kelompok yang berencana menggunakan dengan yang tidak berencana menggunakan layanan. Analisis data juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan teknologi dengan penggunaan layanan SMS dan layanan Web Access. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa konstruk kesiapan teknologi Parasuraman (2000) yang rnenyarakan dimensi-dimensi kesiapan teknologi terbukti. Dan hubungan antara kesiapan teknologi dan penggunaan produk atau jasa yang berbasiskan teknologi canggih yang dikemukakan oleh Parasuraman (2000) juga terbukti.

PT Indosat Multimedia Mobile (IMS) is the subsidiary of PT lndosat Tble the intemational direct dialing telecommunication services in Indonesia. As a part of Indosat business strategy to be full network and services telecommunication provider, PT Indosat Multimedia Mobile is build to serve cellular communication based on GSM 1800 technology. As' their competitive strategy against other players in the market, IM3 relies on cellular multimedia technology. This approach could be done only if [M3 understands technology readiness of their subscribers to use cellular multimedia technology, of which is their competitive advantage.
This research is meant to measure IM3?s subscriber technology readiness level and to study the relation between the technology readiness index with cellular multimedia technology usage. The level of technology readiness can he measured by using technology readiness index model introduced by Parasuraman (2000), Parasuraman and Colby (2002). These models state that technology readiness is influenced positively by optimism and innovativeness dimensions which are contributors of the technology readiness, at one point and will also be influenced negatively by discomfort and insecurity dimensions, as the inhibitors of the technology readiness, at another point. The variables indicator, which will be used to measure technology readiness index, are obtained fiom other previous research about technology readiness.
Research unit analyze 1M3?s subscribers which have been using IM3 services at least for one month. The sampling was done in telecommunication and infomation technology providers, retail/ multilevel marketing company, university campus, intemet users and IM3 users community. Subscribers which are willing to be the research respondent received questioner with the questions lists which are indicators of technology readiness variables. The construct of technology readiness is measured by 36 variable indicators of which I0 are optimism dimension indicators, 7 are innovativeness dimension indicators, 7 are discomfort dimension indicators and 7 are insecurity dimensions indicators. The definition of multimedia cellular technology services consist of SMS (short messaging services), web access, MMS (multimedia messaging services) and GPRS (general packet radio services). The usage of the services is measured by one indicator for the above 4 mentioned category. Data analysis will use factor analysis, multiple regression and ANOVA methods. The results of data sampling are from 127 respondents. Output of this data analysis shows that technology readiness index is positively influenced by optimism and innovativeness dimensions, and negatively by discomfort and insecurity dimensions. The result also shows that there is a significant relationship between technology readiness index with MMS dan GPRS services, which are shown by a significant difference of the average technology readiness From both groups, i.e. group of current users and users which intend to use with group of users which do not intend to use at all. From the data analysis, it is also shown that there is no significant relation between technology readiness index with SMS and web access services. ' This research reveals that construct of technology readiness index (Parasuraman, 2000) and its dimensions are proven. And the relationship between technology readiness and the usage of high end technology product and services are also demonstrated.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suarjaya Alit Mandala
"Perkembangan teknologi telekomunikasi begitu pesatnya pada dasawarsa terakhir ini, perkembangan ini diikuti pula oleh perkembangan teknologi komputer dan penyiaran. Perkembangan ketiga teknologi ini menjadi semakin manarik manakala ketiga teknologi tersebut mangarah pada perkembangan yang sama menuju teknologi multimedia interaktip. Konvergensi ketiga teknologi ini melahirkan pelayanan multimedia yaitu layanan telekomunikasi dalam bentuk suara, teks, dan gambar yang dilewatkan pada satu media. Perubahan teknologi ini mengakibatkan adanya perubahan paradigma dalam perkembangan bisnis telekomunikasi, dari segmen bisnis vertikal yang tergantung pada jaringan penyampai menjadi tersegmentasi secara horizontal.
Perubahan ini .diantisipasi oleh PT. TELKOM dengan membentuk divisi Multimedia pada pertengahan tahun 1997 bertepatan dengan dimulainya krisis ekonomi melanda Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya.Tumbuh dalam kondisi krisis yang berkepanjangan ini menyebabkan beberapa kendala bagi pengembangan bisnis Divisi Multimedia, terutama berkaitan dengan upaya membiayai investasi yang nilainya cukup besar pada saat ini.
Evaluasi terhadap faktor - faktor lingkungan eksternal (EFE) Divisi Multimedia - PT. TELKOM menunjukkan bahwa divisi tersebut berada posisi rata - rata baik dalam posisi mengantisipasi peluang maupun menghindari ancaman yang datang dari lingkungan eksternalnya. Sedangkan hasil evaluasi terhadap faktor - faktor lingkungan internalnya juga menunjukkan angka rata - rata yaitu 2,67. Hasil evaluasi ini selanjutnya dianalisa dengan menggunakan matrik SWOT, SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) dan matrik Internal - Eksternal menghasilkan 9 (sembilan) pilihan strategi.
Dengan menggunakan alat bantu Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) terhadap 9 (sembilan) pilihan strategi tersebut maka strategi yang paling tepat untuk diimplementasikan adalah strategi penetrasi pasar melalui peningkatan upaya - upaya pemasaran dan promosi produk layanan. Dua strategi lainnya yang diusulkan kemudian adalah pengembangan pasar pada daerah baru dan integrasi vertikal.

The development in telecommunication technology is so rapidly occurred in this last decade, this development is also followed by computer and broadcasting technological development. These tree technological developments be come so attractive one when those tree technologies directs to the same expansion toward an interactive multimedia technology. These tree technological convergences express multimedia services, that is telecommunication services in voice, text, and graphic formats that would be passed over a media. These technological change results in a change in paradigm with telecommunication business expansion, from vertical business segment that dependent on provider networks to be horizontally segmented.
This change is anticipated by PT. TELKOM by establishing a Multimedia division in the mid of 1997 when economic crisis begun to attack Indonesian economy and other countries in Asia. Growing in this crisis conditions make in surface some constraints for Multimedia Division business expansion, especially related with efforts to finance an investment in sufficient large values.
An evaluation on external environmental factors of the Multimedia Division of PT. TELKOM shows that this division stay on average position in its position to anticipate opportunities and avoid threats which come from their external environments. Meanwhile evaluation result on their internal environmental factor also showed an average number as 2.67. This evaluation output furthermore is analyzed by using SWOT, SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) matrix and Internal-Eksternal matrix provides 9 (nine) strategic alternatives.
With using of the Quantitative strategic Planning (QSPM) tool on those 9 (nine) strategic alternatives, therefor the best strategy for implementation is market penetration strategy through increasing marketing effort and promotion of service product. Two other proposed strategies are then market development and vertical integration.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Teknologi Telekomunikasi telah memainkan peranan penting
dalam kehidupan manusia. Kebutuhan akan jasa telekomunikasi
semakin mempengaruhi perkembangan peradaban dan budaya manusia
pada masa sekarang, termasuk kebutuhan akan jasa layanan
sambungan langsung internasional (SLI). Layanan sambungan
langsung internasional (SLI) adalah suatu layanan yang
ditawarkan oleh beberapa perusahaan penyelenggara jasa
telekomunikasi kepada pelanggannya atau pengguna jasa untuk
dapat melakukan hubungan telekomunikasi jarak jauh melewati
batas antar negara yang dapat dilakukan dengan menggunakan
pesawat telepon, facsimile atau perangkat telekomunikasi
lainnya.Sehingga jasa telekomunikasi memudahkan kita melakukan
hubungan secara internasional kepada saudara, rekan, atau
kolega kita yang berada diluar negeri. Hal itu dapat dilakukan
karena adanya operator jasa SLI, salah satunya adalah PT.
Telkom. Pada umumnya pengguna jasa SLI adalah pelanggan PT.
Telkom, maka pada saat PT. Telkom memberlakukan kebijakan
penutupan normal (normally closed) atas layanan SLI operator
lain. Hal ini dianggap sangat merugikan pelanggannya maupun
pihak operator SLI lainnya yang ada lebih dulu. Sehingga
tindakan yang dilakukan oleh PT. Telkom terhadap palanggannya
itu dapat mempengaruhi hubungannya dengan pelanggan maupun
dengan pihak operator SLI lainnya. Sehubungan dengan itu
karena hubungan antara PT. Telkom dan pelanggannya adalah
hubungan kontrak jasa pelayanan sebagaimana diatur pada buku
III bab 7A pasal 1601 KUHPerdata. Maka kemudian pelanggan
memiliki hak perlindungan hukum atas hak menggunakan jasa SLI
operator lain berdasarkan pasal 19 Undang-Undang Nomor 36
Tahun 1999 tentang Telekomunikasi yang diatur oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang penyelenggaraan jasa
telekomunikasi dan dilaksanakan menurut pasal 7 dan pasal 8
Keputusan Menteri Perhubungan RI No. 33 Tahun 2004 tentang
Pengawasan kompetisi Yang Sehat dalam Penyelenggaraan Jaringan
Tetap Dan Penyelenggaraan Jasa Teleponi Dasar. Hal itu dapat
dilakukan atas dasar suatu perjanjian kerjasama yang mengikat antara PT. Telkom dan PT. Indosat sebagai penyelenggara jasa
layanan SLI yang ada berdasarkan Perjanjian Kerja Sama (PKS)
Nomor 195 tahun 1995 tentang aktivasi layanan SLI PT. Indosat."
[Universitas Indonesia, ], 2005
S21152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendhy Ardya Pradhita
"Tesis ini membahas mengenai kewirausahaan, inovasi dan kepuasan pelanggan pada perusahaan penyedia layanan logistik dalam konteks yang terjadi pada PT Puninar Jaya, salah satu perusahaan logistik di Indonesia. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan dilakukan melalui survei kuesioner terhadap karyawan di PT Puninar Jaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam konteks perusahaan logistik, nilai-nilai kewirausahaan pada perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap terciptanya inovasi dan peningkatan kepuasan pelanggan. Namun demikian inovasi yang ada pada perusahaan logistik tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggannya. Hal ini mengindikasikan terjadinya perangkap inovasi, yaitu nilai yang dihasilkan dari inovasi tidak dianggap oleh pelanggan sebagai sesuatu yang menguntungkan pelanggan.
Penelitian ini menyarankan manajerial perusahaan yang bergelut di dalam perusahaan logistik agar menumbuh kembangkan nilai-nilai kewirausahaan di dalam perusahaan serta benar-benar memperhatikan kebutuhan pelanggan dengan cara berkolaborasi dengan pelanggan di dalam melakukan inovasi demi memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
The aim of this study is to analyze entrepreneurship, innovation and customer satisfaction in the logistics service providers within PT Puninar Jaya, a logistics company in Indonesia. This is a quantitative research using questionnaire survey method on the employees of PT Puninar Jaya.
The results showed that in the context of logistics service providers, entrepreneurship has a positive effect on the creation of innovation and increase customer satisfaction. Nevertheless, it is alarming to see that innovations in logistics service providers have no effect on customer satisfaction. This result might be indicates an innovation trap, that is value created from innovation is not perceived by customers to be useful.
This study suggests managers who deals in logistics companies to encourage entrepreneurship within the company and consider the needs of customers by collaborate with customers in creating innovation in order to provide the best service for customers so that they can increase customer satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Mentari
"In this global era, the business competition among the firms is so tight, including in this field. The serve in this field need special attention, because it?s about consumer?s satisfaction. So good moral workers, professional, discipline in doing his duty is needed. These terms are needed in increasing work productivity, serve quality and competition power in our own country and aboard. But in fact, there are still workers that are less in work productivity. Some research told that work productivity is also influenced by satisfaction and work motivation. But in this research the writer not explain about the influence between work satisfaction and productivity because none theory which is explain both of them. For that reason this research will explain about employee perception in work satisfaction and productivity. Based on the background above, in this research the writer choose Telkom, Tbk Company in central Jakarta as an object of the research.
The research question is how The Perception of Outbondcall Employee About Work Satisfaction and Work Productivity in Personal Customer Care Division at Telkom,tbk Company? To answer of that research question, researcher used quantitative approach and using research method by using the survey approach, which implies the use of questioners as the major tool used to collect data and information, beside the others secondary and literature sources.
The conclusion of this research is the outbondcall employee feel uncomfortable in work satisfaction but they still improve their work productivity because they are afraid about the hire. For the conclusion, the company should be attending to the work satisfaction because the employee is the basic of the resource company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Prasojo
"Kesadaran berasuransi bagi masyarakat Indonesia timbul akibat dari banyaknya aksi kerusuhan dan teror yang melanda Indonesia seiring dengan krisis ekonomi yang melanda di Indonesia. Oleh sebab itu banyak pula perusahaan asuransi yang menawarkan produk-produk unggulan asuransinya. Saiah satu perusahaan yang gencar menawarkan produk unggulannya adalah PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) yang menawarkan produk baru unggulan asuransi kendaraan bermotor Jasindo Oto dengan rate premi All Risk hanya 1,70% per tahun. Dengan diluncurkannya produk Jasindo Oto pada pertengahan tahun 2002, maka banyak pula pelanggan-pelanggan baru dan lama yang menggunakan produk tersebut. Sehubungan dengan hal itu maka semakin banyak juga klaim yang timbul yang diajukan kepada Jasindo melalui Sub Divisi Klaim Kendaraan Bermotor (CAC). CAC merupakan tempat Iayanan klaim khusus kendaraan bermotor yang fungsinya melayani pelanggan dalam menyelesaikan proses kIaim dari pengaduan kendaraannya mengalami kerusakan, kehilangan dan sampai kendaraan tersebut selesai diperbaiki atau mendapatkan penggantian kerugian dengan uang.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan guna meningkatkan kualitas Iayanan CAC serta untuk mengetahui dimensi-dimensi layanan yang menjadi prioritas utama pelanggan, maka diadakan penelitian kuantitatif mengenai hal tersebut.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian lapangan dengan menggunakan sampel yang diambil dari pelanggan yang mengunjungi bengkel rekanan CAC dan juga pelanggan yang pernah melakukan klaim terhadap mobilnya. Pelanggan-pelanggan itu adalah pelanggan perorangan atau ritel dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 orang.
Hasil penelilian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh Jasindo dalam menyusun strategi pelayanan agar tercipta kepuasan pelanggan yang tinggi dan menghasilkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan.
Mengenai tingkat kepuasan responden secara keseluruhan terhadap layanan CAC mayoritas responden merasa puas dengan pelayanan yang diberikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T13554
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>