Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aritonang, Jerry Silado
"Pertumbuhan industri jasa konstruksi yang sangat pesat setelah krisis ekonomi tahun 1997 memberikan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini memberikan dampak positif bagi persaingan usaha jasa konstruksi terutama konstruksi bangunan gedung bertingkat di Indonesia. Dimana setiap perusahaan konstruksi yang ingin mengerjakan suatu proyek harus melakukan perencanaan dan pengendalian yang cermat dalam hal metode konstruksi, penjadwalan, pemilihan subkontraktor, biaya material dan sebagainya sehingga semua risiko yang menimbulkan dampak negatif terhadap biaya, waktu dan mutu dapat diminimalkan. Dalam mengantisipasi segala risiko keterlambatan waktu yang sering terjadi pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dilakukan beberapa cara mengalokasikan risiko dimana salah satunya adalah mengalokasikan kepada subkontraktor spesialis. Akan tetapi masih sering terjadi keterlambatan waktu terutama dalam pelaksanaan pekerjaan finishing lantai dan dinding kulit luar bangunan. Hal ini disebabkan oleh kurang jelinya kontraktor utama dalam mengidentifikasi variabel risiko yang menjadi penyebab keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan tersebut. Mengingat hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengidentifikasikan sumber risiko serta tindakan koreksi yang harus dilakukan untuk mengeliminir risiko terutama pada pelaksanaan pekerjaan finishing lantai dan dinding kulit luar pada proyek bangunan gedung bertingkat di Jakarta.

Construction industry given significant growth for economic development after monitary crisis in 1997. This sector driven positively effort for the competitiveness in Indonesia construction industry especially in building construction. Every construction company needs to be have a good planning and monitoring for achieving project goals which is cost, time and quality. In order to achieving project goals, they need to control every risks that could be happen usually in construction method, scheduling, material costs, subcontractor performance, etc. In order to maintaining and anticipating the risks in project, they need to allocated the risks by making a contract with subcontractor specialist. Eventhough they give it to the specialist subcontractor, they still have delaying time during construction works. This could be happened because they don?t have good capability to identified the risks, that can make time overrun. This thesis want to tell us about, how to maintain subcontractors performance so they can improve their ability to help main contractor achieving project goals and also giving corrective action list for treating risk factor delaying time during construction works ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T24379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Rina Dewi
"Pengendalian biaya merupakan salah satu aspek pengendalian dalam industri konstruksi disamping mulu dan waktu. Dengan pengendalian biaya yang baik maka diharapkan Idnerja biaya kontraktor akan meningkat. Di dalam pengendalian biaya faktor risiko perlu diperhitungkan dengan matang karena apabila suatu risiko terjadi dapat berdampak pada biaya dan kinerja biaya keseluruhan.
Komponen biaya subkontraktor dapat mencapai 80% dan total biaya langsung dengan demikian pengendalian biaya subkontrak dengan baik akan berakibat positif terhadap kinerja biaya total.
Sumber-sumber risiko diidentifikasi pada masing-masing indikator biaya yaitu subkontrak pekerjaan pondasi dalam, pekerjaan galian basement, pekerjaan pembesian, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan struktur baja.
Data untuk mendapatkan tingkat risiko didapatkan dari penyebaran kuesioner kepada manager proyek gedung bertingkat di Jakarta. Data yang diperoteh kernudian dianalisa dengan pendekatan manajemen risiko (AHP) dan analisis statistik.
Dengan metode AHP didapatkan peringkat risiko pada masing-masing indikator. Pada pekerjaan pondasi dalam dan pekerjaan slruktur baja sumber risiko yang menjadi peringkat pertama adalah harga penawaran yang disepakati tidak berdasarkan atas persyaratan mutu dan waktu yang ditetapkan. Pada pekerjaan galian basement peringkat pertama risiko adalah kurangnya produktifitas lapangan dad subkontraktor. Sementara pada pekerjaan pembesian dan bekisting perubahan desain menempati urutan pertama tingkat risiko.
Dengan analisis statistik juga didapatkan sumber-sumber risiko yang berdampak menunlnnya kinerja biaya pengelolaan subkontrak pada masing-masing indikator, hal ini dibuktikan dengan korelasi negatif antara variabel dan kinerja biaya dan persamaan matematis hasil regressi yang menunjukan hubungan negatif antara dampak dan kinerja biaya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lulu Yunadiesti
"Syarat penting untuk menuntun kepada keberhasilan suatu proyek adalah pengendalian yang menyeluruh terhadap faktor-faktor waktu, biaya dan mutu. Pada umumnya proses pengendalian dalam setiap kegiatan konstruksi terdiri dari fungsi dari tiga langkah pokok, yaitu : (1) pengukuran, yang merupakan penetapkan standar kinerja; (2) evaluasi, pengukuran kinerja terhadap standar; dan (3) tindakan koreksi, yakni upaya pembetulan apabila terjadi penyimpangan terhadap standar yang diberlakukan. Pengendalian biaya proyek bertujuan untuk meningkatkan kiner a biaya proyek sehingga biaya aktual lebih kecil atau sama dengan biaya rencana. Pengendalian biaya proyek ini termasuk diantaranya adalah pengendalian biaya subkontraktor. Pengendalian terhadap penyimpangan biaya (cost overrun) pada pengelolaan subkontraktor dapat dilakukan dengan penerapan langkah-langkah tindakan koreksi yang sesuai sehingga tindakan koreksi efektif dan efisien dalam mengatasi penyimpangan biaya yang terjadi.
Rekomendasi tindakaa koreksi pengendalian biaya subkontraktor telah diidentifikasi dari penelusuran dampak dan penyebab penyimpangannya pada penelitian sebelumnya. Rekomendasi tindakan koreksi ini masih memerlukan langkah-langkah tindakan koreksi yang jelas. Dengan bantuan Metode Delphi maka penelitian ini akan mengidentiftkasi langkahlangkah rekomendasi tindakan koreksi tersebut dengan menghimpun langkah-langkah tindakan koreksi yang berbeda-beda dari setiap pakar untuk selanjutnya dilakukan analisis dan pengambilan rekomendasi langkah-langkah yang memiliki frekuensi penerapan tertinggi dan cocok dengan tindakan koreksinya. Hasil penelitian ini aka; digunakan untuk melengkapi Software Corrective Action dan Neural Network yang dapat memudahkan pengambilan keputusan dalam pengendalian biaya proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Dodi Priyono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T24383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Dodi Priyono
"Pengendalian waktu proyek, khususnya proyek konstruksi gedung bertingkat, dilakukan untuk meningkatkan kinerja waktu proyek. Metode pelaksanaan, sumber daya, alokasi waktu dan biaya harus direncanakan, dikoordinasikan dan dikendalikan dengan baik, dimana kesalahan pada pengelolaan waktu pada kegiatan pekerjaan dapat mengakibatkan terjadinya penyimpangan waktu secara keseluruhan (schedule overrun). Dengan timbulnya penyimpangan waktu ini diperlukan suatu tindakan pengendalian penyebab terjadinya penyimpangan waktu tersebut, sehingga dapat meminimalisasi dampak yang ditimbulkannya yaitu dengan melakukan identifikasi dan mengkaji faktorfaktor dominan/signifikan yang menyebabkan terjadinya penyimpangan waktu dalam pelaksanaan pekerjaan struktur di proyek bangunan bertingkat tinggi.
Tujuan peneltian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor ?apa? saja yang dapat menurunkan kinerja waktu pekerjaan struktur bangunan bertingkat tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survey pada proyek-proyek gedung bertingkat tinggi di Jakarta, metode ini dipilih karena untuk memperoleh data dan informasi tentang sumber resiko serta dampaknya terhadap kinerja waktu pada tahap pekerjaan struktur bangunan bertingkat.
Dengan menggunakan analisa statistik, akan diperoleh informasi resiko-resiko dan bobot-bobot masing-masing resiko yang dapat dijadikan alat kendali pada saat proses pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan bertingkat tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam mengelola dan mengendalikan waktu pelaksanaan pekerjaan sruktur gedung bertingkat.

Schedule controlling, especially in high rise building construction is conducted to enhance project time performance. Construction method, resources, time and cost allocation have to be well coordinated and controlled in order to avoid schedule overrun. Avoiding schedule overrun needs controlling on schedule overrun factors in order to minimize the effects of schedule overrun towards identification and investigation on significant factors that cause schedule overrun in high rise building construction.
The aim of this research is to identify factors that decrease time performance of high rise building construction. This research is conducted by surveying on high rise project in Jakarta, this method is chosen to obtain information about risk factors and its effects on time performance during structure phase in high rise building construction project.
Using statistic analysis would reveal information about risk factors and weight of each factor as a controlling tool during construction in high rise building project. The result of the research hopefully could give an explanation in managing and controlling the time of high rise building project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T40648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Maria Farida
"Keberhasilan penyelenggaraan proyek konstruksi ditentukan oleh kemampuan para pelaku utamanya (tim proyek pemilik, kontraktor dan konsultan. dan tersedianya perangkat yang lengkap dan berkualitas. Pada zaman dahulu kontraktor mengerjakan hampir sebagian besar pekerjaan konstruksi. Pada saat ini pada tahap konstruksi kira. kira 80. pekerjaan diserahkan ke subkontraktor. Akibatnya subkontraktor memainkan peranan penting dalam industri konstruksi dimana proyek bangunan gedung bertingkat tinggi kira-kira 80-90. pekerjaan dikerjakan oleh subkontraktor. Sehingga pengelolaan subkontraktor oleh kontraktor utama sangat diperlukan. Berdasarkan pada hal ini, maka dilakukan penelitian mengenai pengelolaan subkontraktor dengan menyebarkan kuesioner yang berisi. hal yaitu. pemilihan subkontraktor, perjanjian dengan subkontraktor, persiapan pekerjaan subkontraktor dan penyelesaian pekerjaan subkontraktor. Data yang didapat dari hasil penyebaran ini kemudian diolah secara statistik dengan program SPSS 9.01 untuk mendapatkan variabel. variabel yang menentukan. Dari hasil pengolahan SPSS9.01 didapat variabel penentu adalah pengawasan pekerjaan. X34. dan penempatan pengawas yang sesuai dengan kemampuannya. X33 ). Variabel lain diluar. variabel penentu ini dicari dengan menggunakan dummy, didapat variabel pengaturan change orders sejak kontrak awal. X30 ). Akibat dari sampel yang didapat kecil (18 sampel ), maka perlu untuk diuji kembali apakah hasil yang didapat dapat mewakili populasi yang sedemikian besar tersebut. Pengujian dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Berdasarkan hasil simulasi tersebut didapat bahwa pada saat 68. data ke. 3 variabel penentu memiliki mean/rata. rata pada skala penilaian =3. biasa dilakukan tapi tidak rutin ), artinya pada skala penilaian 3( biasa dilakukan tapi tidak rutin. sangat berpengaruh. terhadap pengelolaan subkontraktor, persamaan tidak berlaku pada skala penilaian. ( sama sekali tidak pernah dilakukan ), persamaan berlaku pada skala penilaian antara. ( dilakukan sesekali saja. sampai. ( merupakan prosedur standar yang selalu dilakukan ), Apabila tidak ada pengawasan, tidak ada penempatan pengawas sesuai kemampuan dan tidak ada pengaturan change orders dikontrak awal, maka sangat berpengaruh. pengaruh sebesar 100. ) dan apabila selalu ada pengawasan setiap saat, pengawas selalu ditempatkan sesuai kemampuannya dan ada pengaturan secara detail change orders dikontrak awal, maka tidak berpengaruh terhadap kinerja waktu subkontraktor. berpengaruh. % ).

The success of handle construction project depends on the ability from owner's project team, contractor and consultant. In the traditional day, contractor handles almost all of construction work. In modern days, contractor gives about 80% from all the construction work to subcontractor. The consequence from this trend is make subcontractor play an important part in construction industry, which subcontractor handle about 80% from all of high rise building project work. From all of this, it's very important for contractor to manage its subcontractor. With this review, the writers do research about managing subcontractor with spreading the questioner. There are five important things in the questioner. All of them are about choosing subcontractor, the dealing with subcontractor, the preparing, finishing step and the payment. We use SPSS 9.01 to handle all of data to get some determinant variables. There are three determinant variables that we got. There are controlling, using the right controller and change order. We just have little sample (eighteenth samples), so we need to check whether the sample can explain the population. We use Monte Carlo simulation to do this and we get that three variables can explain the population.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T1904
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>