Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Massus Subekti
"PLN Region 3 (Jawa Tengah & DIY) merupakan bagian dari sistem interkoneksi Jawa Madura Bali (JAMALI) dimana sistem ini disuplai dari beberapa pembangkit dan IBT (Inter Bus Transformer) 150/500 kV. Selain terhubung melalui sistem 500 kV, region-3 juga terhubung ke region lain melalui sistem 150 kV, hal tersebut memungkinkan terjadinya tranfer daya listrik antar region. Region 3 dapat menerima atau menyalurkan daya ke atau dari region 2 melalui transmisi Sunyaragi ? Brebes dan Banjar ? Majenang, dan region 4 melalui transmisi Cepu ? Bojonegoro dan Sragen ? Ngawi. Kondisi-kondisi ini tentu saja akan berpengaruh terhadap keandalan dari sistem pembangkit region 3. Pada tesis ini akan dianalisis tingkat keandalan sistem region 3 sampai dengan tahun 2017 dengan jalan mengevaluasi nilai LOLP dan ENS berdasarkan data perkiraan beban harian dan rencana pembangunan pembangkit baru PLN. Analisis terbagi dalam 2 skenario, skenario pertama adalah tambahan daya 3 x 100 MW dan skenario kedua adalah peningkatan kebutuhan daya 4 x 100 MW dari region 2 dan atau region 4. Dari kedua skenario, skenario peningkatan kebutuhan daya 4 x 100 MW menghasilkan keandalan sistem yang terburuk, hal ini ditunjukkan dengan nilai-nilai LOLP yang melewati 1 hari/tahun. Guna mendapatkan nilai LOLP lebih kecil dari 1 hari/tahun selama 10 tahun ke depan maka harus dilakukan penambahan unit pembangkit baru sebelum tahun 2015. Penambahan PLTU Batubara 2 x 300 MW pada tahun 2014 dan 2016 pada kedua skenario dan rencana PLN, menghasilkan nilai LOLP lebih kecil dari 1 hari/tahun. Guna mengantisipasi tingginya nilai LOLP pada tahun 2008 skenario 2, dilakukan pembatasan peningkatan kebutuhan daya maksimum sebesar 200 MW ke region 2 dan atau region 4.

The PLN`s region-3 (middle Java and Yogyakarta Special Region) as part of Java Madura and Bali (JAMALI) interconnection system, is supplied from its generating plants and 150/500 kV IBTs (Inter Bus Transformers). Other than connected by the 500 kV transmission system, Region-3 is also connected to other regions by a 150 kV transmission system, enabling inter regional power transfer. The region-3 can send or receive power to or from region-2 through Sunyaragi?Brebes and Banjar?Majenang transmission lines, and to or from region-4 through Cepu?Bojonegoro and Sragen?Ngawi transmission lines, thereby influencing the region-3 generating systems reliability In this thesis, the reliability level of region 3 system until the year 2017 will be analyzed by evaluating Loss of Load Probability (LOLP) and Energy Not Served (ENS) values based on daily estimated capacity data and PLN?s new powerplant development plan. The analysis will be in 2 scenarios, the first scenario is by an additional power of 3 x 100 MW and the second one is by increasing a power transfer of 4 x 100 MW from region 2 and/or region 4. From the two scenarios, the increase of a 4 x 100 MW power transfer produces a bad system reliability. This is shown by LOLP values passing 1 day/year. In order to obtain LOLP values lower than 1 day/year for the coming 10 years, additional powerplants must be realized before the year 2015. With the addition of 2 x 300 MW CFSPP in the year 2014 and 2016 for the two scenarios and based on PLN?s planning to obtain LOLP values lower than 1 day/year can be obtained. Anticipating LOLP high values in the year 2008, scenario 2 can be conducted by limiting the increase of power transfer to a maximum of 200 MW to region 2 and/or region 4."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Massus Subekti
"PLN Region 3 (Jawa Tengah & DIY) merupakan bagian dari sistem interkoneksi Jawa Madura Bali (JAMALI) dimana sistem ini disuplai dari beberapa pembangkit dan IBT (Inter Bus Transformer) 150/500 kV. Selain terhubung melalui sistem 500 kV, region-3 juga terhubung ke region lain melalui sistem 150 kV, hal tersebut memungkinkan terjadinya tranfer daya listrik antar region. Region 3 dapat menerima atau menyalurkan daya ke atau dari region 2 melalui transmisi Sunyaragi - Brebes dan Banjar - Majenang, dan region 4 melalui transmisi Cepu - Bojonegoro dan Sragen - Ngawi. Kondisi-kondisi ini tentu saja akan berpengaruh terhadap keandalan dari sistem pembangkit region 3.
Pada tesis ini akan dianalisis tingkat keandalan sistem region 3 sampai dengan tahun 2017 dengan jalan mengevaluasi nilai LOLP dan ENS berdasarkan data perkiraan beban harian dan rencana pembangunan pembangkit baru PLN. Analisis terbagi dalam 2 skenario, skenario pertama adalah tambahan daya 3 x 100 MW dan skenario kedua adalah peningkatan kebutuhan daya 4 x 100 MW dari region 2 dan atau region 4. Dari kedua skenario, skenario peningkatan kebutuhan daya 4 x 100 MW menghasilkan keandalan sistem yang terburuk, hal ini ditunjukkan dengan nilainilai LOLP yang melewati 1 hari/tahun.
Guna mendapatkan nilai LOLP lebih kecil dari 1 hari/tahun selama 10 tahun ke depan maka harus dilakukan penambahan unit pembangkit baru sebelum tahun 2015. Penambahan PLTU Batubara 2 x 300 MW pada tahun 2014 dan 2016 pada kedua skenario dan rencana PLN, menghasilkan nilai LOLP lebih kecil dari 1 hari/tahun. Guna mengantisipasi tingginya nilai LOLP pada tahun 2008 skenario 2, dilakukan pembatasan peningkatan kebutuhan daya maksimum sebesar 200 MW ke region 2 dan atau region 4.

The PLN's region-3 (middle Java and Yogyakarta Special Region) as part of Java Madura and Bali (JAMALI) interconnection system, is supplied from its generating plants and 150/500 kV IBTs (Inter Bus Transformers). Other than connected by the 500 kV transmission system, Region-3 is also connected to other regions by a 150 kV transmission system, enabling inter regional power transfer. The region-3 can send or receive power to or from region-2 through Sunyaragi-Brebes and Banjar-Majenang transmission lines, and to or from region-4 through Cepu-Bojonegoro and Sragen-Ngawi transmission lines, thereby influencing the region-3 generating systems reliability.
In this thesis, the reliability level of region 3 system until the year 2017 will be analyzed by evaluating Loss of Load Probability (LOLP) and Energy Not Served (ENS) values based on daily estimated capacity data and PLN's new powerplant development plan. The analysis will be in 2 scenarios, the first scenario is by an additional power of 3 x 100 MW and the second one is by increasing a power transfer of 4 x 100 MW from region 2 and/or region 4. From the two scenarios, the increase of a 4 x 100 MW power transfer produces a bad system reliability. This is shown by LOLP values passing 1 day/year.
In order to obtain LOLP values lower than 1 day/year for the coming 10 years, additional powerplants must be realized before the year 2015. With the addition of 2 x 300 MW CFSPP in the year 2014 and 2016 for the two scenarios and based on PLN's planning to obtain LOLP values lower than 1 day/year can be obtained. Anticipating LOLP high values in the year 2008, scenario 2 can be conducted by limiting the increase of power transfer to a maximum of 200 MW to region 2 and/or region 4.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T40799
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
JPEN 12(1-2)2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Chisilia Zahara
"ABSTRAK
Penelitian Microbial Fuel Cell skala laboratorium dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kapasitas dan efisiensi produksi energi listrik dalam sistem Microbial Fuel Cell dengan menggunakan mikroorganisme. Medium yang digunakan merupakan golongan bakteri berupa isolat dari bakteri Saccharomces cereviciae. Sejumlah media dievaluasi kapasitasnya dalam memberikan fase pertumbuhan yang terbaik untuk Saccharomces cereviciae menggunakan metode Optical Density dengan Spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm. Proton Exchange Membrane yang digunakan adalah jenis Nafion 117, Lynctech, USA. Elektroda yang digunakan sebagai mediator elektron pada kedua kompartmen baik anoda maupun katoda, merupakan elektroda grafit di dalam bejana bervolume 5 x 10-2 m. Sedangkan pada kompartmen katoda merupakan elektrolit berupa campuran senyawa K3Fe(CN)6 dan K2HPO4. Mikroba yang telah dikultur akan diaplikasikan ke dalam reaktor Microbial Fuel Cell untuk dibaca kemampuannya dalam menghasilkan energi listrik dengan mengaplikasikannya pada sistem elektrik yaitu sebuah digital multimeter (microampermeter) dengan penghubung kabel sepanjang 3,0 x 10-1 m. Elektron dialirkan melalui sebuah grafit seluas 1.46 x 10-3 m2 untuk diukur besar kuat arus dan tegangannya. Sejumlah faktor perlu dikontrol sehingsga mikroba dapat menghasilkan energi listrik secara efisien, diantaranya dengan melakukan pengukuran terhadap derajat keasaman dan nilai DO dalam kompartemen anoda. Dari hasil penelitian MFC, diperoleh efisiensi listrik sebesar 53,90% untuk perbandingan antara meggunakan dan tanpa riboflavin sebagai mediator. Sedangkan penambahan minyak nabati ke dalam sistem MFC menghasilkan nilai optimum sebesar 189 µA. Selain itu, dalam penelitian ini diperoleh bahwa minyak nabati yang ditambahkan saat inokulasi Saccharomyces cerevisiae, terbukti dapat meningkatkan kadar riboflavin hingga 42,19 % selama 35 jam proses inkubasi.

ABSTRACT
A laboratory-scale of Microbial Fuel Cell carried out in order to determine the capacity and efficiency of electricity production in microbial fuel cell systems by using microorganisms. The medium used is an isolate culture of Saccharomces cereviciae. A number of media evaluated its capacity to provide the best growth phase for Saccharomces cereviciae using Optical Density method with spectrophotometer at a wavelength of 550 nm. Proton Exchange Membrane used was kind of Nafion 117, Lynctech, USA. Electrodes are used as electron mediator in both anode and cathode compartment either, a graphite electrode in the vessel volume of 5 x 10-2 m3. While in the cathode compartment is a mixture of electrolyte compounds K3Fe(CN)6 and a buffer solution. Microbes that have been cultured to be applied into the reactor Microbial Fuel Cell for reading ability in generating electrical energy by applying it to the electric system is a digital multimeter (microampermeter) with connecting cable along the 3.0 x 10-1 m. Electrons flow through a graphite covering 1,46 x 10-3 m2 to measure the large currents and voltage. A number of factors need to be controlled so that microbes can generate electrical energy efficiently, such as by measuring the degree of acidity and the DO in the anode compartment. From the results of MFC research, obtained by electrical efficiency of 53.90% for the comparison between receipts and without riboflavin as a mediator. While the addition of vegetable oil into the MFC system produces the optimum value of 189 μA. In addition, in this study shows that vegetable oils are added during inoculation of Saccharomyces cerevisiae, is proven to increase levels of riboflavin up to 42.19% after 35 hours incubation process."
Universitas Indonesia, 2011
S646
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kepolisian Negara Republik Indonesia, 1992
363.2 FAK l (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikar Maulana
"Penurunan Tekanan dalam sistem pendingin merupakan salah satu faktor yang penting. Penurunan tekanan yang rendah dalam sistem pendingin dapat mengurangi space dari sistem pendingin. Pada penurunan tekanan rendah, koefisien perpindahan kalor akan meningkat dan membutuhkan luas penampang pada evaporator lebih kecil untuk menyerap besar kalor yang sama, sehingga ukuran dimensi sistem pendingin dapat dibuat lebih compact dan dapat menghemat ruang dalam kapal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena didih alir dari refrijeran R-290 dan R-22 dengan menganalisa penurunan tekanan serta penggambaran pola aliran pada pipa konvensional. Kemudian dibandingkan dengan persamaan yang telah diberikan peneliti sebelumnya.
Hasilnya adalah refrijeran kenvensional R-22 memiliki nilai penurunan tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan refrijeran alami R-290. Sedangkan perbandingan nilai penurunan tekanan eksperimen dengan nilai penurunan tekanan prediksi pada fluida kerja R-22 yang paling mendekati nilainya adalah korelasi Lockhart dan Martinelli (1949). Sedangkan pada fluida kerja R-290, nilai penurunan tekanan prediksi yang paling mendekati adalah Lockhart dan Martinelli (1949).

Pressure drop in the cooling system is one of the important factors. Low pressure drop in the cooling system can reduce the size of the cooling system. At low pressure drop, heat transfer coefficient will increase and require cross-sectional area at the evaporator to absorb less of the same heat, so that the volume of the cooling system can be made more compact and can save space in the ship.
The purpose of this study is to investigate the phenomenon of flow boiling refrigerant R-290 and R-22 by analyzing the pressure drop and flow patterns in the portrayal of the conventional pipe. The result will be compared with the equation given earlier researchers.
The result is conventional refrigerant R-22 has a higher pressure drop compared with the natural refrigerant R-290. The comparison of experimental pressure drop with pressure drop’s correlation prediction in refrigerant R-22 closest valie is correlation Lockhart and Martinelli (1949). While the working fluid R-290, the value of the pressure drop is predicted that most closely Lockhart and Martinelli (1949).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zamzami
"Sistem elektrifikasi pada Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek memakai sistem arus searah 1500 volt DC. Sistem saluran atas 1.500 volt DC disuplai dari gardu traksi yang dilengkapi dengan komponen penyearah silicon rectifier. Komponen penyearah ini dapat menghasilkan harmonisa yang bisa mendistorsi sumber tegangan menengah 20 kV PLN dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan rusaknya peralatan listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tegangan dan arus harmonisa serta merancang filter harmonik pada gardu traksi KRL. Hasil pengukuran distorsi harmonisa pada kubikel 20kV/1.2kV gardu traksi dengan PQA menunjukkan THD-v maksimum sebesar 3,34% (sesuai standar IEEE) dan THD-i maksimum sebesar 94,86%. Nilai TDD maksimum 0,73% (sesuai standar IEEE), namun IHD-i orde ke-5, ke-7, dan ke-11 melebihi standar IEEE, dengan nilai masing-masing 70,4%, 43,3%, dan 21,45%. Pemasangan filter harmonisa di titik pengukuran dari hasil simulasi menggunakan ETAP 12.6.0 menunjukkan hasil yang paling optimum dengan nilai THD-i turun menjadi 0,00%.

The electrification system on the Jabodetabek Electric Train  uses a direct current system of 1500 volts DC. The 1,500 volt DC overhead system is supplied from the traction substation which is equipped with a silicon rectifier component. This rectifier component can produce harmonics that can distort the medium voltage source of 20 kV PLN and in the long run can cause damage to electrical equipment. This study aims to determine the value of the harmonic voltage and current and to design a harmonic filter on the KRL traction substation. The results of harmonic distortion measurements on 20kV / 1.2kV cubicle at traction substations with PQA show a maximum THD-v of 3.34% (according to IEEE standards) and a maximum THD-i of 94.86%.  The maximum TDD value is 0.73% (according to the IEEE standard), but the 5th, 7th and 11th IHD-i exceeds the IEEE standard, with values of 70.4%, 43.3%, and 21.45%. The design of harmonic filters using ETAP 12.6.0 shows the value of THD-i dropped to 0.00%.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhyan Fachrianto
"Sistem biometric menawarkan solusi dalarn proses identifikasi sseorang berdasarkan keunikan iitur atau karakteristik yang ciimiliki oleh setiap individu Sampai saat ini, identifkasi berdasarkan iris rnata rnerupakan metode biometric yang paling akurat dan reliable. Permasalahan yang akan dibahas rnengikutsertakan perancangan simulasi sistem pengenalan berdasarkan pola iris mata seseorang dengan tujuan unmk memverifikasi keunikan suatu iris manusia dan perfonnansinya sebagai salah satu metode dalam telcnologi biometric.
Tahap awal sistem pengenalau berdasarkan iris mana adalah segmentasi secara otomatis berdasarkan tmnsformasi Hough sehingga dapat melokalisasi daerah iris dan pupil. Daerah iris yang berbentuk lingkaran yang telah terscgmentasi tersebut selanjutnya akan dinormalisasi ke dalam rectangular representation agar dapat diekstraksi dalam proses selanjutnya. Proses ekstraksi dilakukan dengan cara mengkonvolusi citra iris yang telah dinormalisasi tersebut clengan 1-D Log-Gabor wavelet. Selanjutnya data fase yang diperoleh dari 1-D Log Gabor wavelet dikuantisasi menjadi empat tingkat agar dapat di-encoding menjadi suatu biometric template yang biasa disebut dengan iriscode. Proses pencocokkan antara dua triscode dilakukan dengan menggunakan rnetode Harnming Distance.
Percobaan djlakukan dengan mengkombinasikan 108 iris mata yang berasal dari 36 individu yang berbeda (tiga posisi iris yang berbeda untuk setiap orang). Pada sistem yang diujicobakan ini mempunyai false reject rate sebesar 13,88% dan false acceptance rate scbesar 0,00%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Aldi
"Menghitung masa umur kelelahan pada profil Y menjadi fokus dalam penelitian ini. Profil penegar Y adalah suatu bentuk baru dari profil penegar yang sudah ada. Dimensi geometri dari profil Y yang berbeda ini membuat masa umur dari profil ini berbeda dari profil yang lain. Gamma function menjadi nilai yang menentukan besar nilai masa umur kelelahan profil penegar Y. Validasi nilai fungsi Gamma dilakukan agar nilai masa umur kelelahan yang dihitung secara analitik tidak berbeda jauh dengan menggunakan numerik.

Calculating fatigue life on Y profile becomes focus in this research. Y 39 s shape profile is a new form of an existing earning profile. The geometry dimensions of this different Y profile make the lifespan of this profil different from other profiles. The gamma function becomes the value that determines lifespan of the fatigue profile of the Y shape profile. Validation of Gamma function value is needed to calculate fatiue life. This calcuated using analytically and compared by another studies that calculated using numerical method."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norman Nurbito
"Analisis yang dilakukan pada bangunan eksisting ruko yang akan digunakan sebagai Bank Of China, Garden City – Jakarta Barat didasari adanya perubahan fungsi ruangan dan pembebanan. Salah satu area yang paling signifikan dan memberikan dampak besar pada area ruang vault pada lantai dasar, ruang penyimpanan berkas, ruang kontrol dan ruang genset. Karena pada setiap Bank memiliki standart keamanan yang berbeda beda, oleh karena itu perkuatan yang dilakukan pada bangunan tersebut juga memiliki beberapa alternatif menyesuaikan dengan kebutuhan beban layanan struktur dan pengpalikasikan yang sesuai dengan kondisi aktual dilapangan.
Laporan ini menggunakan perangkat lunak ETABS dan SAFE, yang digunakan untuk menganalisis perilaku dari struktur rangka bangunan kolom, balok dan pelat lantai. Area yang telah dianalisis karena beban tambahan yaitu ruang vault pada lantai dasar, area genset dan penyimpanan barang barang dilantai atap. Pada lantai dasar diarea ruang vault membutuhkan tambahan beton setebal 100 mm dengan tulangan wiremesh M8 – 150. Selain perkuatan pada pelat lantai dasar, terdapat beberapa balok juga membutuhkan perkuatan. Namun perkuatan yang dilakukan pada balok menggunakan dua metode, pertama mengunakan sistem jacketing concrete, kedua menggunakan material Carbon Fiber Reinforce Polymer (CFRP). Bagian terakhir yang terdampak memikul beban tambahan layanan juga terjadi pada kolom, akan tetapi kapasitas kolom eksisting pada K2, K3, K5, K7, K8 dan K9 dari lantai atap sampai lantai dasar, masih mampu menahan beban tambahan karena genset dan penyimpanan barang barang.

Analysis carried out on the existing shophouse building that will be used as the Bank Of China, Garden City – West Jakarta is based on changes in room function and loading. One of the most significant areas and has a big impact on the vault room area on the ground floor, file storage room, control room and generator room. Because each Bank has different security standards, therefore the strengthening carried out on the building also has several alternative to adjust to the needs of the structural service load and shipping in accordance with the actual conditions in the field.
This report uses software ETABS and SAFE software, which is used to analyze the behavior of column building frame structures, beams and floor slabs. The areas that have been analyzed due to additional loads are the vault room on the ground floor, the generator area and the storage of goods on the roof floor. On the ground floor in the vault room area requires additional concrete 100 mm thick with wiremesh reinforcement M8 – 150. In addition to the reinforcement on the ground floor plate, there are some beams that also require strengthening. However, the reinforcement carried out on the beam uses two methods, first using a jacketing concrete system, second using Carbon Fiber Reinforce Polymer (CFRP) material. The last part that is affected by carrying the additional load of service also occurs in the column, but the capacity of the existing column on K2, K3, K5, K7, K8 and K9 from the roof floor to the ground floor, is still able to withstand additional loads due to generators and storage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>