Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23017 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djoko Hartanto
Jakarta: UI-Press, 1996
PGB 0421
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Lukmanda Evan
"Salah satu algoritma perhitungan dosis berkas elektron yang digunakan pada perencanaan radioterapi eksternal adalah algoritma Fermi-Eyges dengan model Hogstrom. Perbandingan antara hasil kalkulasi Fermi-Eyges model Hogstrom dengan hasil pengukuran langsung dilakukan dalam penelitian ini melalui analisa kuantitatif terhadap PDD untuk lima energi (6, 9, 15, 18, dan 21 MeV) dan lima ukuran lapangan (5 cm x 5 cm, 10 cm x 10 cm, 15 cm x 15 cm, 20 cm x 20 cm, dan 25 cm x 25 cm). Kalkulasi dosis dilakukan dengan perangkat lunak Matlab R2009b. PDD hasil perhitungan didapati memiliki diskrepansi rata-rata total 23,19% terhadap PDD hasil pengukuran.
Hasil juga menunjukkan bahwa kalkulasi Fermi-Eyges Hogstrom kurang sesuai dengan data pengukuran pada energi tinggi dan lapangan kecil (diskrepansi rata-rata tertinggi ditemukan pada lapangan 5 cm x 5 cm energi 21 MeV senilai 46,33%) dan sesuai pada energi tinggi dan lapangan besar (diskrepansi rata-rata terendah ditemukan pada lapangan 25 cm x 25 cm energi 21 MeV senilai 5,49%).
One of the algorithms utilized on electron beam external radiotherapy planning is the Fermi-Eyges (Hogstrom model) formulation. Dose calculation results of Fermi-Eyges (Hogstrom model) formulation for five energy (6, 9, 15, 18, dan 21 MeV) and five field-size (5 cm x 5 cm, 10 cm x 10 cm, 15 cm x 15 cm, 20 cm x 20 cm, dan 25 cm x 25 cm) are compared with those of experimental results for the same parameter. Dose calculation is performed with Matlab R2009b software.
The result showed that calculated PDD disagreed by averaged 23,19% with the experimental result on all energies and field-sizes at all depths. Also shown by the result that Fermi-Eyges Hogstrom calculation disagreed significantly with measurement on high-energy, small field-sized beams (greatest discrepancy was found at 21 MeV, 5 cm x 5 cm beam as great as 46,33% averaged at all depths) while agrees on high-energy, large field-sized beams (least discrepancy was found at 21 MeV, 25 cm x 25 cm beam as much as 5,49% averaged at all depths).
"
2011
S1639
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Yohannes
"Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kontribusi dari elektron kontaminan dalam medium air. Kontaminasi elektron pada berkas foton 6 dan 10 MV telah ditentukan dengan menggunakan metode analitik berdasarkan variasi dosis kedalaman fraksional (FDD) terhadap ukuran lapangan. Variasi terhadap ukuran lapangan turut dipertimbangkan untuk masing-masing jarak fokus ke permukaan (SSD) dan peralatan pengubah sifat berkas (beam modifier). Dari penelitian ini telah ditemukan bahwa dosis elektron kontaminan (dinormalisasi terhadap FDD maksimum) tidak dipengaruhi oleh SSD, menurun dengan kedalaman, dan meningkat dengan ukuran lapangan. Lebih lanjut, elektron kontaminan berkontribusi terhadap dosis permukaan dan bervariasi dari 12.8% hingga 33.5% untuk berkas foton 6 MV dan dari 10.7% hingga 34.2% untuk berkas foton 10 MV dalam lapangan terbuka dengan ukuran lapangan dari 5 cm hingga 40 cm pada SSD 100 cm. Penggunaan tray menaikkan dosis permukaan hingga 46.1% untuk berkas foton 6 MV dan 47.8% untuk berkas foton 10 MV khususnya pada ukuran lapangan 40 x 40 cm2, namun demikian pemakaian filter wedge telah dibuktikan mengurangi dosis elektron kontaminan. Hasil-hasil ini menggambarkan bahwa kontribusi elektron kontaminan terhadap dosis serap total harus dipertimbangkan dalam perhitungan dosimetri.

The main purpose of this work was to calculate the contribution of the contaminant electrons in water medium. The electron contamination in 6 and 10 MV photon beams was determined by using analytical method which is based on variations of fractional depth dose (FDD) with field size. Variations with field size were independently considered for each source to surface distance (SSD) and beam modifiers. It was found that the maximum electron contaminant dose (normalized to its maximum FDD) was independent of SSD, decreased with depth, and increased with field size. Further, the electron contaminant contributed to the surface dose varied from 12.8% to 33.5% for 6 MV photon beam and from 10.7% to 34.2% for 10 MV photon beam in open field with field sizes from 5 cm to 40 cm at 100 cm SSD. The use of the tray increased the surface dose up to 46.1% for 6 MV photon beam and 47.8% for 10 MV photon beam particularly for the collimator setting of 40 x 40 cm2. The presence of the wedge filter was found to reduce the contaminant electron dose. These results illustrated that the contribution of the contaminant electrons to the total absorbed dose should be included into dosimetry calculation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arreta Rei
"Telah dilakukan usaha pengurangan kontaminasi elektron dan foton energi rendah pada berkas radiasi gamma pesawat teleterapi cobalt 60 FCC-8000F Shinva milik Rumah Sakit Persahabatan. Pengurangan kontaminan dilakukan dengan menambahkan filter efektif, yaitu tembaga 0,4 mm tepat di muka kolimator. Diperoleh peningkatan kedalaman maksimum dari dmaks 3,5 mm menjadi 5 mm untuk lapangan radiasi 10x10 cm2, 2 mm menjadi 5 mm pada lapangan radiasi 30x30 cm2. Untuk lapangan radiasi terkecil (4x4 cm2) tanpa filter, dmaks dapat mencapai 5 mm. Telah dicoba juga filter aluminium, dan diperoleh dmaks 4,5 mm dengan filter efektif efektif 1 mm. Namun penggunaan filter aluminium tidak memberikan hasil yang lebih baik dibanding dengan filter tembaga.

Contaminate reduction of electron and photon low energy of cobalt 60 gamma radiation from FCC-8000F Shinva teletherapy unit has been performed at Persahabatan Hospital. By using the effective 0,4 mm copper filter at the end of collimator, the maximum depth (dmax) can be raised from 3.5 mm to 5 mm for 10x10 cm2 field size, 2 mm to 5 mm for 30x30 cm2 field size. At the smallest field size,(4x4 cm2) dmax was already 5 mm without filter. Besides copper filter, aluminium filter was also used in this work. It was found 1 mm aluminium as an effective filter. However copper was better than aluminium for filtering contamination of cobalt 60 gamma radiation beam."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S28982
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Puspito
"Pada saat ini perkembangan dibidang telekomumkasi dan listrik semakin berkembang pesat, yang mana perkembangan di bidang ini membutuhkan sektor pendukung yaitu industri kabel. Untuk itu dibutuhkan jenis kabel yang memiliki sifat mekaniss dan daya hanntar listrik yang memenuhi syarat.
Pada penelitian ini akan dzilakukan penarikan kawat dengan menggunakan kecepatan penarikan sebesar 10 cm/detik, 13 cm/detik, dan 17 cm/detik. Selain itu juga digunakan pelumas yang berbeda yaitu pelumas gemuk, oli, dan bimoli. Selelah proses penarikan dilakulan kondisi anil bebas regangan dengan temperatur 150°C. Kemudjan akan dilihat penraruh dari paramerer proses diatas terhadajp sifat mekanis, kondukifitas listrik dan pengamatan struktur mikro.
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan nilai kekuatan tarik maksimumm terbesar dimiliki oleh penarikan kawat pada kecepatan penarikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 38,4 kg/mm2. Nilai tegangan luluh terbesar diperoleh pada kecepalan penarikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 31 kg/mm2. Nilai e1ongasi terbesar diperoleh pada kacepatan penarikan 10 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 5,19 %. Sedangkan untuk nilai konduktifas listrik terbesar diperoleh pada kecepatan penarikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yailu sebesar 99,11% IACS (InternationalAnnealed Cooper Standart)
Untuk kondisi anil bebas tegangan 150°C didapat nilai kekuatan tarik maksimum terbesar pada kecepatan penarikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 23 kg/mm2.
Nilai elongasf terbesar daperoleh pada kecepatan penarikan 10 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu 14,6. Sedangkan untuk niai konduktifitas listrik terbesar diperoleh pada kecepatan penanrikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 101,46 % IACS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Rahmiani
"ABSTRAK
Penggunaan pestisida merupakan suatu hal yang umum dilakukan pada bidang pertanian dan perkebunan. Namun dibalik keuntungannya perlu diwaspadai efek negatif yang ditimbulkan terutama pada kesehatan manusia. Pestisida bersifat neurotoksik, mutagenik, karsinogenik, dan teratogenik pada manusia. Hal ini perlu diwaspadai, maka dari itu perlu dilakukan analisis terhadap sayuran yang ada di pasaran. Pada kentang dan tomat, konvensional serta organik, dilakukan analisis keberadaan pestisida fenpropatrin, lamda sihalotrin dan klorotalonil, serta dicek kevalidan metodenya. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan ekstraksi berbasis aseton dengan metode Dutch mini-Luke yang telah diperkecil ukurannya. Analisis dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas yang dilengkapi dengan detektor penangkap elektron. Hasil validasi didapat kan nilai akurasi dengan rentang antara 72,1-119,4 dan presisi 20 , serta uji linearitas pada ketiga standar pestisida memberikan nilai r 0,9990. Nilai LOD dan LOQ menunjukkan hasil yang sensitif. Sedangkan hasil analisis pada seluruh sampel menunjukkan bahwa ketiga pestisida tersebut tidak terdekteksi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode analisis pestisida fenpropatrin, lamda sihalotrin dan klorotalonil pada kentang dan tomat merupakan metode yang valid. Serta sampel kentang dan tomat yang beredar di pasaran telah memenuhi standar SNI 7313: 2008 mengenai ldquo;Batas Maksimum Residu Pestisida pada Hasil Pertanian rdquo; dan ketetapan negara Jepang.

ABSTRAK
Pesticides are commonly used in agriculture and plantation. However, behind its benefits we need to be caution of the negative effects to human health. Pesticides are neurotoxic, mutagenic, carcinogenic, and teratogenic to humans. Therefore it is necessary to analyze the vegetables on the market. Fenpropathrin, lambda cyhalothrin and chlorotalonil were analyzed in conventional and organic potatoes and tomatoes, and the validity of the method were checked. The extraction was performed using acetone based extraction with Dutch mini Luke method with minimize in the size of weight and volume. Analysis using gas chromatography equipped with an electron capture detector. Validation results obtained with a range between 70 120 and precision 20 , and linearity test on the three standard pesticides gives a value of r 0.9990. The LOD and LOQ values show sensitive results. While the results of analysis on all samples showed that the three pesticides are not detected. From the results of the study showed that the method of analysis of pesticides fenpropathrin, lambda cyhalothrin and chlorotalonil in potatoes and tomatoes is a valid method. As well as samples of potatoes and tomatoes on the market have met the SNI 7313 2008 standard on Maximum Limitations of Pesticide Residues on Agricultural Products and the Japan rsquo s decree. "
2017
S67084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiles E F
"ABSTRAK
Topi sudah menjadi salah satu mode berpakai yang banyak masyarakat pergunakan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari yang berfungsi sebagai pelindung kepala dari panas matahari hingga yang sebagai pelengkap dalam berpakaian agar terlihat menarik. Akan tetapi, dengan semakin lama topi dimiliki sering sekali topi semakin terlihat tidak menarik dan hanya menjadi limbah yang dipajang begitu saja. Hal ini disebabkan oleh karena kurangnya mesin yang dapat digunakan sebagai alat untuk pemeliharaan topi. Laboratorium Perpindahan Kalor DTM FTUI menggunakan permasalahan ini untuk melakukan pembuatan alat pres topi (hat ironing) dengan menggunakan metode penguapan. Hat ironing bukanlah hal yang baru dalam perkembangan teknologi. Teknologi terbaru akan hat ironing ini telah dirancang oleh Hsiung Yi Lin (2000) dengan menggunakan steam yang dihasilkan oleh steam generator dan digerakkan oleh sistem mekanik konvensional. Pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pada sistem penggerak utamanya dan metode penguapannya. Berbeda dengan Hsiung Yi Lin, penelitian ini lebih memilih penggunaan heatgun sebagai metode penguapannya dengan didukung oleh pneumatik sistem sebagai penggerak utama mesin.

ABSTRACT
Hat have become one of the many people dressed modes use in daily life, ranging from the function as chief protector of the sun's heat to complement the dress to make it look beautiful. But , with the longer owned hats, caps more often look unattractive and only be displayed once. Is caused by the lack of machines that can be used as a tool for hat maintenance. Laboratorium DTM Heat Transfer UI using this issue to press tool manufacture hat ( hat -ironing ) using the evaporation method. Hat ironing is not a new thing in the technology development. The latest technology will be a hat-ironing has been designed by Hsiung Yi Lin (2000 ) using the steam generated by the steam generator and driven by a conventional mechanical system. The development is carried out in this study is on the main drive system and method penguapannya. With Hsiung Yi Lin, this study prefers the use heatgun as evaporation method, supported by pneumatic system as the prime mover engine ."
2015
S59814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Academic Press , 1981
537.505 ADV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Academic Press, 1983
537.505 ADV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Academic Press, 1983
537.505 ADV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>