Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113836 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginting, Perdana
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1995
628.5 GIN m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Danau Kenanga direncanakan akan menjadi salah satu sumber air baku untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang akan dibangun berdasarkan dokumen Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Universitas Indonesia. Namun, berdasarkan dokumen RISPAM, konsentrasi pencemar amonia dan nitrit tidak memenuhi baku mutu kelas I PP No. 22 Tahun 2021. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi sumber pencemar, menganalisis konsentrasi, menganalisis beban pencemar, menyimulasi dinamika pencemar, dan menyusun strategi intervensi guna meningkatkan kualitas air Danau Kenanga untuk parameter amonia, nitrit, dan nitrat. Parameter amonia, nitrit, dan nitrat akan diukur konsentrasinya dengan pengujian lab dan disimulasikan transpor, reaksi, dan skenario perbaikan kualitas air menggunakan metode numerik Runge-Kutta orde keempat berbasis kesetimbangan massa. Pengambilan sampel air akan dilakukan pada 4 titik untuk mendapatkan kualitas air eksisting Danau Kenanga. Sampel air diambil pada waktu pagi, siang, dan sore pada hari Minggu, Senin, dan Selasa. Berdasarkan hasil pengujian, air Danau Kenanga tidak memenuhi baku mutu kelas I PP No. 22 Tahun 2021 untuk parameter amonia dan nitrit karena memiliki konsentrasi amonia berkisar antara 0,487 – 1,013 mg/L dan konsentrasi nitrit berkisar 1 – 3,667 mg/L, sedangkan konsentrasi nitrat yang berkisar 0,667 – 2,467 mg/L memenuhi baku mutu. Hasil simulasi kondisi eksisting menunjukkan konsentrasi amonia, nitrit, dan nitrat memiliki tren menurun. Hasil validasi model menunjukkan bahwa model dikatakan valid untuk variabel relatif tidak terkontrol. Skenario perbaikan kualitas air dibuat sebanyak 5 buah dengan mengendalikan sumber pencemar dari inlet Danau Kenanga. Skenario 1 menggunakan constructed wetland dan pengaturan debit, Skenario 2 menggunakan fitoremediasi dan pengaturan debit, Skenario 3 merupakan gabungan Skenario 1 dan 2, Skenario 4 merupakan intervensi oleh pemerintah dengan membangun IPAL komunal, dan Skenario 5 merupakan gabungan Skenario 3 dan Skenario 4. Skenario 5 merupakan skenario terpilih karena dapat meningkatkan kualitas air Danau Kenanga dan mengurangi konsentrasi amonia dan nitrit sehingga dapat memenuhi baku mutu kelas I PP No.22 Tahun 2021. Peningkatan kualitas air pada Skenario 5 terjadi pada hari ke 5 untuk amonia dan hari ke 7 untuk nitrit.

Kenanga Lake was planned to be one of raw water source for Water Treatment Plant (WTP) that will be build based on University of Indonesia Drinking Water Supply System Master Plan (RISPAM). However, based on RISPAM the concentration of ammonia and nitrite pollutant doesn’t meet the quality requirements of class I water standard, as stated in PP No. 22 of 2021. This study is conducted to identify pollutant sources; analyze the concentrations and loadings, simulate pollutant dynamics, and develop intervention strategies to improve Kenanga Lake water quality for ammonia, nitrite, and nitrate parameters. Ammonia, nitrite, and nitrate concentrations will be measured by laboratory testing and simulated transport, reactions, and water quality improvement scenarios using the Runge-Kutta numerical method based on mass balance. Water sampling will be carried out at 4 points to obtain the existing water quality of Kenanga Lake. Water samples were taken in the morning, afternoon, and evening on Sunday, Monday, and Tuesday. Based on the test results, Kenanga Lake water did not meet the quality requirement of class I water standard from PP No. 22 of 2021 for ammonia and nitrite because it has ammonia concentrations ranging from 0.487 – 1.013 mg/L and nitrite concentrations ranging from 1 – 3.667 mg/L, while nitrate concentrations ranging from 0.667 – 2,467 mg/L meet the quality standards. The simulation results of the existing conditions show that the concentration of ammonia, nitrite, and nitrate has a downward trend. The results of model validation indicate that the model is said to be valid for relatively uncontrolled variables. Five scenarios for improving water quality were made by controlling the pollutant sources from the Kenanga Lake inlet. Scenario 1 uses constructed wetlands and discharge regulation, Scenario 2 uses phytoremediation and discharge regulation, Scenario 3 is a combination of Scenarios 1 and 2, Scenario 4 is an intervention by the government by building a communal WWTP, and Scenario 5 is a combination of Scenario 3 and Scenario 4. Scenario 5 is the selected scenario because it can improve the water quality of Kenanga Lake and reduce the ammonia and nitrite concentrations to meet the class I from PP No.22 of 2021 water quality standard. The water quality improvement in Scenario 5 occurs on day 5 for ammonia and day 7 for nitrite."
[Depok, Depok]: [Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alnidi Safarach Bratanegara
"[ABSTRAK
Kerusakan lingkungan di wilayah kerja PT. X Bojenegara, Banten masih sering terjadi. Sebagian besar penyebab kerusakan lingkungan di wilayah kerja PT. X seperti pencemaran udara, air, dan tanah akibat dari perilaku pekerja yang tidak memiliki sikap kesadaran lingkungan dalam bekerja. Beberapa faktor, yaitu kesadaran lingkungan dan program Industrial Hygiene digunakan untuk melihat adanya hubungan dengan perilaku pekerja di PT. X. Penelitian ini dilakukan di PT. X Bojonegara, Banten pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Maret 2015 dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode pengumpulan data berupa kuesioner, observasi lapangan serta wawancara mendalam. Terdapat 79 responden dan 5 orang informan yang dianalisis dengan statistik univariat, bivariat dan multivariate. Hasilnya terdapat hubungan antara kesadaran lingkungan dan program Industrial Hygiene dengan perilaku pekerja (R = 0,292). Nilai korelasi sebesar 0,292 menunjukan bahwa hubungan antara kesadaran lingkungan dan program Industrial Hygiene dengan perilaku pekerja adalah sedang.

ABSTRACT
Environmental damage in the region of PT. X Bojenegara, Banten still occur. Most of the causes of environmental damage in the region of PT. X such as air pollution, water, and soil as a result of the behavior of workers who don’t have an attitude of environmental awareness in the work. Several factors, namely environmental awareness and Industrial Hygiene program used to see the connection with the behavior of workers at PT. X. This research was conducted at PT. X Bojonegara, Banten in February 2015 to March 2015 by using a quantitative approach and the data collection methods such as questionnaires, field observation and in-depth interviews. There are 79 respondents and 5 informants were statistically analyzed by univariate, bivariate and multivariate. The result there is a relationship between environmental awareness and Industrial Hygiene program with worker behavior (R = 0.292). The correlation value of 0.292 indicates that the relationship between environmental awareness and Industrial Hygiene program with worker behavior is moderate., Environmental damage in the region of PT. X Bojenegara, Banten still occur. Most of the causes of environmental damage in the region of PT. X such as air pollution, water, and soil as a result of the behavior of workers who don’t have an attitude of environmental awareness in the work. Several factors, namely environmental awareness and Industrial Hygiene program used to see the connection with the behavior of workers at PT. X. This research was conducted at PT. X Bojonegara, Banten in February 2015 to March 2015 by using a quantitative approach and the data collection methods such as questionnaires, field observation and in-depth interviews. There are 79 respondents and 5 informants were statistically analyzed by univariate, bivariate and multivariate. The result there is a relationship between environmental awareness and Industrial Hygiene program with worker behavior (R = 0.292). The correlation value of 0.292 indicates that the relationship between environmental awareness and Industrial Hygiene program with worker behavior is moderate.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Lian Kautsar
"Masalah pencemaran lingkungan sungai di kota DKI Jakarta, telah menunjukkan gejala yang cukup serius. Salah satu penyebab dari pencemaran tersebut adalah air buangan dari limbah perkantoran. Gedung The City Center (TCC),. merupakan gedung perkantoran yang terletak di Jakarta Pusat. Gedung ini telah mempunyai IPAL dengan sistim lumpur aktif dan telah berupaya menjaga kualitas air limbah buangan nya memenuhi baku mutu air limbah sesuai permen LHK RI No. 68/Menlhk/Setjen/kum.1/8/2016. Sejak tahun 2020, telah terjadi pandemi COVID-19 sehingga debit air olahan menurun hingga kurang dari 50% dari total desain kriteria debit. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengaturan debit resirkulasi lumpur aktif . Tujuan dari penelitian ini mengevaluasi efisiensi penyisihan BOD dan COD dalam kurun waktu tahun 2017 hingga bulan Maret 2021, mengatur debit resirkulasi lumpur aktif pada masa pandemi COVID-19 dan mengevaluasi efisiensi penyisihan BOD dan COD. Data BOD dan COD pada kurun waktu 2017 hingga bulan Maret 2021 dikumpulkan dari data sekunder. Pengaturan debit resirkulasi lumpur dilakukan dari kondisi maksimum resirkulasi sampai dengan kondisi resirkulasi terendah yaitu pada 176 m3/hari, 206 m3/hari dan 236 m3/hari. Pada tiap variasi debit, dilakukan pengambilan sampel lumpur di tanki pengukuran, sampel air limbah influent di bak grit chamber dan sampel air limbah effluent di bak effluent. Pengambilan sampel dilakukan pada waktu tinggal 24 jam dan 48 jam. Sampel lumpur di tanki pengukuran diukur MLSS, sampel influent dan effluent dikur kadar BOD dan COD. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa debit resirkulasi lumpur yang optimum terjadi pada 206 m3/hari dengan waktu tinggal 24 jam. Jumlah MLSS di tangki aerasi sebesar 4435.97 mg/L dan , Nilai Food to mass ratio (F/M ratio) sebesar 0.008374 kg BOD/kg. Pada kondisi optimum, effisiensi penyisihan BOD dan COD masing – masing sebesar 95.60% dan 96.73%. Pada kondisi pandemi COVID-19, dengan mengatur debit resirkulasi lumpur, efisiensi penyisihan BOD dan COD lebih tinggi dibanding tanpa pengaturan debit resirkulasi dengan efisiensi penyisihan rata –rata BOD dan COD masing masing 94% dan 93%

The problem of river environmental pollution in the city of DKI Jakarta, has shown quite serious symptoms. One of the causes of this pollution is wastewater from office waste. The City Center (TCC) building. is an office building located in Central Jakarta. This building already has an WWTP with an activated sludge system and has made efforts to maintain the quality of its wastewater discharge to meet the wastewater quality standards according to the Indonesian LHK Regulation No. 68/Menlhk/Setjen/kum.1/8/2016. Since 2020, there has been a COVID-19 pandemic so that the treated water discharge has decreased to less than 50% of the total design discharge criteria. Therefore, it is necessary to regulate the activated sludge recirculation discharge. The purpose of this study were evaluate the efficiency of BOD and COD removal from 2017 to March 2021, setting the activated sludge recirculation discharge during the COVID-19 pandemic and evaluate of removal efficiency of BOD and COD . BOD and COD data for the period of 2017 up to March 2021 were collected from secondary data. Sludge recirculation discharge settings are carried out from the maximum recirculation conditions to the lowest recirculation conditions at 176 m3/day, 206 m3/day and 236 m3/day. For each discharge variation, a sample of sludge was taken in the measurement tank, a sample of the influent wastewater taken in the grit chamber and a sample of the effluent wastewater taken in the effluent tank. Sampling were carried out at detention time of 24 hours and 48 hours. Sludge samples in the measurement tank were measured MLSS, influent and effluent samples measured oncentration of BOD and COD. The results of the study showed that the optimum sludge recirculation discharge occurred at 206 m3/day with detention time of 24 hours. The amount of MLSS in the aeration tank is 4435.97 mg/L and the value of Food to mass ratio (F/M ratio) is 0.008374 kg BOD/kg. Under optimal conditions, the removal efficiency of BOD and COD is 95.60% and 96.73%, respectively. In the COVID-19 pandemic conditions, by setting the sludge recirculation discharge, the removal efficiency of BOD and COD were higher than without the setting of recirculation discharge with an average removal efficiency of 94% for BOD and 93% for COD respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Mukhlisina Ramadhan
"Terkenalnya Kota Pekalongan sebagai “The World City of Batik” membawa konsekuensi meningkatnya permintaan pasar yang mendorong peningkatan produksi. Hal tersebut menyebabkan masalah pencemaran lingkungan hingga sekarang akibat limbah hasil produksi industri batik yang dibuang sembarangan tanpa melalui tahap pengelolaan atau penetralisiran limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai. Usaha pemerintah memberikan sosialisasi, pembuatan regulasi, dan membangun Instalasi Pembuangan Air Limbah Komunal (IPAL) ternyata belum dapat menyelesaikan masalah pencemaran limbah batik. Pengetahuan dan perilaku aktor industri batik menjadi salah satu penyebab pencemaran limbah batik. Tulisan ini menggunakan teori rational choice (Bennet, 1980) dan ecological tragedy (Henley, 2008) serta metode etnografi untuk melihat bagaimana pengetahuan dan perilaku ekologi aktor usaha batik mikro, kecil, dan menengah terkait limbah “batik” di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia. Kesimpulan dari tulisan ini adalah pengetahuan dan perilaku aktor industri tersebut belum dapat mendukung pengelolaan limbah yang lebih baik karena pengetahuan mereka yang minim atau tidak tahu sama sekali, memiliki pengetahuan namun memilih tidak melakukan pengelolaan limbah, dan memiliki kemauan atau keinginan untuk mengelola limbah namun kemampuan mereka terbatas.

Pekalongan City known as "The World City of Batik" has led to an increase in market demand, which has led to an increase in production. This has caused environmental pollution problems until now due to the waste produced by the batik industry which is disposed of carelessly without going through the waste management or neutralization stage first before being discharged into the river. Government efforts to provide socialization, make regulations, and build a Communal Wastewater Disposal Installation (IPAL) have not been able to solve the problem of batik waste pollution. The knowledge and behavior of batik industry actors is one of the causes of batik waste pollution. This paper uses rational choice theory (Bennet, 1980) and ecological tragedy (Henley, 2008) as well as ethnographic methods to see how the ecological knowledge and behavior of micro, small and medium batik business actors related to "batik" waste in Jenggot Village, South Pekalongan Subistrict, Pekalongan City, Central Java, Indonesia. The conclusion of this paper is that the knowledge and behavior of these industry actors have not been able to support better waste management because they have minimal knowledge or do not know at all, have knowledge but choose not to carry out waste management, and have the willingness or desire to manage waste but their abilities are limited."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ticoalu, G.A.
Jakarta: Rajawali, 1984
363.739 6 TIC w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Ashari
"Dengan meningkatnya armada kapal di Indonesia, industri galangan kapal dibutuhkan sebagai bagian utama dari Industri Maritim agar mampu memberikan perawatan berkala sebagai persyaratan utama dari kegiatan operasional kapal. Peningkatan jumlah kapal yang melakukan reparasi di PT.X menimbulkan penurunan kualitas lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis pengaruh dari proses reparasi kapal terhadap pencemaran air berupa logam berat Pb, Zn, Cu dan pencemaran udara dalam mempengaruhi kualitas lingkungan di area PT.X dan mengevaluasi komitmen manajemen PT.X sehingga dapat menyusun strategi industri galangan kapal yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah campuran antara kuantitatif dan kualitatif dilakukan dalam satu waktu. Kulaitas lingkungan di ukur berdasarkan indeks pencemaran air dan udara, dan pengolahan data dengan statistik. hasil dari penelitian adalah Stasiun A (15,82), B (14,26), C (3,78) dan D (1,29), 3 dari 4 stasiun melebihi baku mutu. Pada kualitas udara Stasiun E (94,73 mg/m3), dan F (1,75 mg/m3) hasil dari tingkat beban pencemaran udara melebihi baku mutu. Komitmen perusahaan dalam hal pengelolaan lingkungan dinilai baik oleh karyawan. Kesimpulan dari penelitian PT.X berada di Kuadran II (+1,1;-18) dengan strategi ST yakni : meningkatkan pembinaan dan koordinasi dalam pengelolaan lingkungan dengan membentuk divisi lingkungan untuk mengurangi dampak dari kegiatan reparasi kapal.

With the increasing fleet of ships in Indonesia, the shipyard industry is needed as a major part of the Maritime Industry in order to be able to provide periodic maintenance as the main requirement of ship operational activities. The increase in the number of ship carrying out repairs at PT.X has resulted in a decrease in environmental quality. The purpose of this study is to analyze the effect of the ship repair process on water pollution in the form of heavy metals Pb, Zn, Cu and air pollution in influencing the environmental quality in the PT.X area and evaluating the commitment of PT.X management so that it can develop a sustainable shipyard industry strategy. The method used is a mixes method of quantitative and qualitative at one time. Environmental quality is measured based on the water and air pollution index, and data processing is statistical. The results of the study were Station A (15,82), B (14,26), C (3,78) and D (1,29), 3 of the 4 stations exceeded the quality standard. At station E (94,73 mg/m3) and F (1,75 mg/m3) air quality the results of the level of air pollution load exceeding the quality standard. The employees commitment to environmental management is considered good. The conclusion from the research PT.X is in Quadrant II (+1, 1 ; -18) with the ST strategy, that is : Inprove guidance and coordination in environmental management by forming an environmental division to reduce the impact of ship repair activities."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
U.N. Mahida
Jakarta: Rajawali, 1986
363.739 6 MAH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Yuventus
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Evi Donna
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>