Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kemiskinan merupakan persoalan multi dimensi yang cukup kompleks. Penyebab kemiskinan sangat bervariasi antar daerah. Berbagai upaya dan kebijakan yang selama ini ditempuh dinilai belum mampu menyentuh akar permasalahan penyebab muncul dan bertahannya kemiskinan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik rumah tangga miskin dan pengaruhnya terhadap kondisi kemiskinan rumah tangga di Propinsi Sumatera Barat. Menggunakan data Susena tahun 2002, penelitian ini menghitung indeks Foster-GFreer-Thorbeck untuk menentukan tingkat kemiskinan, tingkat kedalaman dan tingkat keparahan kemiskinan serta karakteristik rumah tangga miskin di Sumatera Barat. Analisis regresi logistik digunakan untuk melihat pengaruh karakteristik rumah terhada kondisi kemiskinan tersebut. Hasil penelitian menemukan sejumlah kelompok karakteristik yang melekat pada dan berpengaruh terhadap kondisi kemiskinan di Sumatera dan perumahan. Karakteristik adalah pendidikan. Perbaikan dalam tingkat pendidikan diperkirakan akan mengurangi resiko suatu rumah tangga jatuh ke dalam kemiskinan. Penelitian ini menyarankan agar penyusunan program pengentasan kemiskinan memberi prioritas pada perbaikan kualitas pendidikan terutama di perkotaan. Di pedesaan upaya diversifikasi lapangan usaha di luar sektor pertanian sebaiknya menjadi prioritas."
Jurnal Kebijakan Ekonomi, 2 (2) Desember 2006: 133-160, 2006
JUKE-2-2-Des2006-133
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Suaib
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan tingkat
kemiskinan dan ketimpangan serta mendeskripsikan kondlsi
kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada tahun 2006, membandingkan
perubahan tingkat kesejahteraan kelompok penduduk termiskin
dengan kelompok penduduk yang memiliki tingkat kesejahteraan Iebih
tinggi, serta mengidentifikasi faktor-faktor determinan kemiskinan dan
tingkat pengaruhnya terhadap kemiskinan rumah tangga di Provinsi
Gorontalo. Identifikasi faktor determinan kemiskinan diharapkan dapat
menjadi salah satu referensi dalarn pengambilan kebijakan
pembangunan serta pengentasan kemiskinan yang leblh terarah dan
mencapal sasaran secara tepat.
Data yang digunakan dalam penelitian Inl adalah data Susenas
Kor Provinsi Gorontalo Tahun 2002, 2005, 2006, dan data Podes
SE2006 Provlnsi Gorontalo yang dikumpulkan oleh BPS. Analisis data
menggunakan Index Foster-Greer-Thorbecke (FGT), Koefisien Gini
dan Kurva Lorenz, Growth Incidence Curve, dan Metode Logit.
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software Stata SE 8.2 for
Windows dan Ewews S Enterprise Edition.
Hasil pendugaan model Iogistlk kemiskinan rumah tangga di
perdesaan menunjukkan bahwa faktor determinan kemiskinan terdiri
dari jarak ke ibukota kabupaten/kota, fasiiitas jalan raYa, kerawanan
terhadap bencana alam, akses terhadap Iembaga pendidikan
keterampilan, kerawanan terhadap perkelahian massal, jumlah
anggota keluarga, rasio ketergantungan, usia kepala rumah tangga
(KRT), angka partisipasi angkatan kerja, jenis pekerjaan KRT (petani
informal, buruh tani informal, dan pembantu rumah tangga), akses
terhadap kredit usaha, karakteristik perumahan, keluhan kesehatan,
pendidikan (pendidikan KRT, rasio anggota rumah tangga (ART)
dewasa Iulusan SMP atau lebih rendah, Angka Partisipasi SD, dan
Angka Partisipasi SMP), serta fasilitas buang air besar. Sedangkan
pada pendugaan model Iogistik kemiskinan rumah tangga di perkotaan
menunjukkan faktor determinan kemiskinan yang Iebih sedikit yakni
jarak ke ibukota kabupaten/kota, akses terhadap pelayanan
kesehatan, akses terhadap lembaga pendidikan keterampilan, jumiah
anggota keluarga, rasio ketergantungan, jenis kelamin KRT, angka
partisipasi angkatan keija, jenis pekerjaan KRT (petani informal,
sektor perikanan, dan pedagang informal), karakteristik perumahan
(berdinding bambu atau luas Iantai per ART kurang dari 8 mz), dan
pendidikan KRT."
2008
T33626
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rissa Nisfurianti
"Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif dan eksplanatori berfokus pada kemiskinan di perbatasan Provinsi Kalimantan Barat. Dengan mcnggunakan data primer dan data sekunder di tiga lokasi penelitian (Sajingan Besar, Kartiasa dan Biawak-Malaysia) maka pennasalahan untuk mengetahui bagaimana karakteristik kemiskinan rumah tangga dan komtmitas di Kabupaten Sambas dapat diketahui, dimana pada kemiskinan rumah tangga daerah non perbatasan (Kartiasa) lebih miskin sedangkan dari sisi kerniskinan kommmitas daerah perbatasan (Sajingan Besar) iebih miskin. Dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di provinsi Kalimantan Barat digunakanlah data seku.nder dari berbagai terbitan BPS dan Pernerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat sehingga menjadi sebuah model regresi data panel yang diolah menggunakan software eviews 4.1. PDRB perkapita, angka harapan hidup, inflasi, listrik mempakan faktor yang mempengamhi kcmiskinan di provinsi Kalimantan Barat dimana kabupaten perbatasan lebih miskin dari pada kabupaten / kota non perbatasan. Sebagai rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah pemerintah dan stakeholder hendaknya menerapkan pola yang berbeda antara kawasan perbatasan dan non perbatasan dalam rangka penganggulangan kemiskinan secara menyeluruh. W

This research utilized descriptive and explanatory analysis focusing at poverty in border area of West Kalimantan Province. In order to have a comprehensive perspective on poverty at community and household level, the study examined primary and secondary data in three fields of study (Sajingan Besar, Kartiasa and Biawak-Malaysia), where household poverty in non border area (Kartiasa) is poorer rather than other. While in temms of community poverty, Sajingan Besar experienced the worst condition. To know the factors influencing poverty in West Kalimantan province used by secondary data from BPS and Local Govcmmcnt of West Kalimantan Province published become a model of panel data regression processed use the software eviews 4.1. PDRB per capita, a spark of life number, inflation, electricity represent the factor influencing poverty in West Kalimantan province where the border area is poorer than non border area. As recommendation li'om this research result is govemment and stakeholder should apply the different pattern between border area and non border area in order to reduce comprehensive poverty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T34358
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Bayo Ala
Yogyakarta: Liberty, 1981
362.5 Ala k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fahma Sari Fatma
"Masalah kemiskinan masih menjadi salah satu masalah utama dalam perekonomian negara-negara di dunia terrnasuk Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya pendapat adanya pengaruh variabel makro terhadap kemiskinan, penelitian yang dilakukan melihat bagaimana sifat dan signifikansi dari inflasi dan pengangguran terhaddap tingkat kemiskinan di Indonesia. Selain itu juga akan dilihat adanya pengaruh variabel ekonomi lainnya yaitu pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan variabel demografis yaitu pendidikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia.
Sejumlah penelitian terkait di berbagai negara seperti Cutler&Katz (1991), Powers (1995a), dan Powers (1995b) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dan positif dari pengangguran dan inflasi terhadap kemiskinan. Pengukuran kemiskinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Foster-Greer-Thorbecke (FGT) Poverty Index yang terdiri dari Head Count Index, Poverty Gap Index, dan Distributionally Sensitive Index. Ini merupakan pengukuran kemiskinan yang digunakan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Penelitian dengan model ekonometri dilakukan dengan menggunakan data 23 provinsi pada tahun 2001-2003.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh searah dan signifikan terhadap Head Count Index, Poverty Gap Index, dan Distributionally Sensitive Index. Pengangguran berpengaruh searah terhadap Head Count Index dan Poverty Gap Index, tetapi berpengaruh tidak searah terhadap Distributionally Sensitive Index. Variabel lainnya yaitu pertumbuhan PDRB berpengaruh searah terhadap Head Count Index, tetapi berpengaruh tidak searah terhadap Poverty Gap Index dan Distributionally Sensitive Index. Sementara pendidikan menunjukkan bahwa peningkatan pendidikan dapat mengurangi Head Count Index dan Poverty Gap Index, tetapi tidak cukup berpengaruh terhadap Distributionally Sensitive Index."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Nurmoko
"Tesis ini membahas analisis ketergantungan spasial dalam mengetahui faktorfaktor penentu kemiskinan di Sumatera dan Jawa dengan memasukkan fenomena interaksi antar kabupaten/kota ke dalam model spasial lag. Fenomena interaksi tersebut didekati dengan migrasi risen bruto yang masuk kedalam pembobot spasial sebagai socio-economic distance. Oleh karenanya hubungan kedekatan antar kabupaten/kota bukan berdasarkan jarak fisik antar kabupaten/kota, melainkan berdasarkan jarak sosial ekonominya yang diukur dari intensitas penduduk bermigrasi keluar dan bermigrasi masuk.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor pendidikan, pekerjaan, gender dan akses pelayanan dasar serta infrastruktur signifikan sebagai penentu kemiskinan. Selain itu peran interaksi antar kabupaten/kota perlu dipertimbangkan untuk menangkap kondisi realitas di lapangan, dimana kabupaten/kota memang benar melakukan interaksi satu sama lain. Kemudian nilai rho sebagai koefisien spasial lag menjelaskan seberapa besar kemiskinan di kabupaten/kota saling berhubungan, dan bukan merupakan bentuk dari pengaruh ataupun sebab akibat. Melalui model spasial lag maka koefisien variabel penentu kemiskinan menjadi lebih bersih dengan memasukkan peran interaksi antar kabupaten/kota kedalam model tersebut.
Hasil penelitian ini juga menyarankan pemerintah daerah maupun pusat untuk memperhatikan arus migrasi dengan lebih seksama agar migrasi tersebut benar-benar menjadi solusi didalam pengentasan kemiskinan dan bukan sebaliknya.

The focus of this study is the analysis of spatial dependence in knowing the determinants of poverty in Sumatra and Java by incorporating the phenomenon of interaction between region into a model of spatial lag. The proximity of interaction phenomenon is approached with gross recent migration into a spatial weighted as socio-economic distance. Therefore, the relationship between the the region is not based on the physical distance, however by the socio-economic distance that measured from the intensity of the out and in migration.
The study concluded that the factors of education, occupation, gender, access to basic services and infrastructure as a determinants of poverty. Interaction between region need to be considered to capture the reality of conditions on the social economic phenomenon, where the region indeed interact with each other. Then the value of rho as a spatial lag coefficient describes how much poverty in the region correlated. Through spatial lag model for the determinants of poverty, coefficients variable to be better the fit by incorporating the role of the interaction between the regions into the model.
The researcher suggests that national and local governments to pay attention for the migration flows more carefully so that the migration as a solution in the alleviation of poverty in Sumatera and Java.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henri
"Keberhasilan program-program pembangunan sangat tergantung pada ketepatan pengidentifikasian target group dan target area. Begitu pula dalam program pengentasan kemiskinan, keberhasilannya tergantung pada langkah awal dari formulasi kebijakan, yaitu mengetahui apa saja yang menjadi karakteristik rumah tangga miskin dan bagaimana pengaruhnya terhadap kemiskinan diharapkan dari penelitian ini dapat diketahui dengan lebih baik siapa si miskin yang menjadi target pengentasan program kemiskinan. Kemudian diantara sebegitu banyak permasalahan dalam kemiskinan mana yang lebih prioritas untuk diselesaikan lebih dahulu.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data Susenas kor Kota Solok tahun 2011. Data susenas kor diolah dengan menggunakan perhitungan Indeks Foster Greer Thorbecke dan analisis regresi logistik menggunakan program pengolahan data statistik berupa Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 13. Indeks Foster Greer Thorbecke digunakan untuk menentukan jumlah penduduk miskin, tingkat kedalaman kemiskinan, tingkat keparahan, dan karakteristik rumah tangga miskin di Kota Solok. Sedangkan untuk melihat bagaimana pengaruh dari karakteristik rumah tangga terhadap kemiskinan digunakan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari data yang ada dapat diketahui beberapa karakteristik kemiskinan di Kota Solok secara demografi, pendidikan, ketenagakerjaan dan perumahan. Karakteristik yang paling berpengaruh terhadap kemiskinan di Kota Solok adalah pendidikan, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan kepala rumah tangga maka resiko rumah tangga tersebut untuk menjadi miskin lebih kecil.

The success of development programs is highly dependent on the accuracy of the identification of target groups and target areas. Similarly, the poverty alleviation program, its success depends on the initial step of policy formulation, knowing what is the characteristics of poor households and how they affect poverty can be expected from this research known better who the poor are targeted poverty alleviation programs. Then among so many problems in which poverty is more priority to be solved first.
The study was conducted using data Susenas Kota Solok 2011. Data Susenas processed using Foster Greer Thorbecke index calculation and logistic regression analysis using statistical data processing program such as Statistical Product and Service Solutions (SPSS) version 13. Foster Greer Thorbecke index is used to determine the number of poor people, the depth of poverty, severity, and characteristics of the poor households in the city of Solok. Meanwhile, to see how the effects of household characteristics on poverty used logistic regression analysis.
The results showed that of the existing data can be seen some of the characteristics of poverty in the city of Solok in demography, education, employment and housing. The characteristics that most affect poverty in the City of Solok is education, where the higher the level of education of household heads, the risk of these households to become less poor."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35826
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivin Sri Wahyuni
"

ABSTRAK

Jurnal ini merupakan naskah ringkas dari tesis dengan pembahasan perbedaan kondisi kemiskinan antara laki-laki dan perempuan di Rumah Susun Marunda. Beberapa literatur kondisi kemiskinan antara laki-laki dan perempuan sangat berbeda dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi kemiskinan dirasakan berbeda oleh laki-laki dan perempuandi Rumah Susun Marunda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi lapangan dan penulusuran literatur dengan jangka waktu penelitian bulan November 2018 sampai Februari 2019. Pengukuran indikator kemiskinan melalui observasi pendapatan keluarga. Hasil penelitian ini ditemukan perbedaan kondisi kemiskinan antara laki-laki dan perempuan akibat konstruksi sosial berbasis gender dan pembagian kerja yang berbeda karena budaya patriarki yang masih melekat di masyarakat miskin di Rumah Susun Marunda. 


ABSTRACT

This journal examines the conditions of poverty between men and women are very different in carrying out daily activities. This study aims to find out how the conditions of poverty are felt differently by men and women at the Flats of Marunda. This study uses qualitative methods through in-depth interviews, field observations and literature research with the period of research from November 2018 to February 2019. Measuring poverty indicator through observation of families’s income. The results of this study found differences in the conditions of poverty between men and women due to gender-based social construction and different division of task and role because of the patriarchal culture that is still inherent in the poor family at Marunda Flats.

 

 

 

 
"
2019
T53456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Rajawali, 1982
362.5 KEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"A poor man or a poor woman means a man or a woman who has not any money to buy or to pay his (or her) obligations to the other people. Because he (or she) hasn't any money to buy anyhing he (or she) choices another way to survive his )or her) life. So poor people mean the people who haven't anything..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>