Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65563 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penilaian properti/aset kekayaan negara daerah maupun seasta merupakan agenda penting bagi bangsa Indonesia dalam upaya keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjanagan, mewujudkan clean government maupun dalam menghadapi globalisasi dan liberalisasi ekonomi. Tulisan ini memaparkan betapa pentingnya penilaian bagi masing-masing pihak dimulai dengan mencontohkan kasus kasus yang terjadi sebagai akibat ketidaktepatan terhadap penilaian properti dan diakhiri dengan sebuah harapa terbentuknay organisasi atau institusi penilaian yang profesional dan independen. Ketidakakuratan dalam melakukan penilaian suatu properti dapat mengakibatkan kerugian bag negara maupun masyarakat seperti kasus kasus yang dipaparkan dalam tulisan ini. Oleh karena itu diperlukan terbentukanya organisasi institusi penilaian yang profesional dan independen."
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (03) Maret 2003: 15-23, 2003
MUIN-XXXII-03-Mar2003-15
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Raharjo, auhtor
Yogyakarta: Percetakan Pohon Cahaya, 2011
330.17 RID c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ima Rachima Nazir
"Perkembangan perguruan tinggi swasta di Indonesia berkembang dengan pesat, melonjak mencapai 200 institusi setiap tahun. Mudahnya perizinan untuk pendirian perguruan tinggi baru menjadikan pemilik modal berlomba dalam sektor publik yang cukup menguntungkan. Dinamisnya sektor pendidikan, akan berdampak pada meningkatnya persaingan. Pembangunan sebuah kampus akan memicu pengembangan kawasan sekitarnya dan pada gilirannya meningkatkan utilisasi aset propertinya serta berdampak pada keberadaan kampusnya. Sementara itu terdapat fakta menunjukkan ada perguruan tinggi swasta dengan utilisasi aset rendah, dan berdampak pada keberlanjutan keberadaannya, Terkait hal ini, beberapa kampus melakukan terobosan dalam rangka keberadaan kampusnya, seperti membuat pilihan untuk mengoptimasi kampusnya dengan mengembangkan kegiatan jasa pendidikannya fokus pada lokasi pendidikan yang mendekati "pasar". Sehubungan hal tersebut, penelitian dilakukan untuk mengetahui upaya apakah yang paling tepat dilakukan pada perguruan tinggi swasta dengan utilisasi aset properti rendah karena tidak berkembangnya kawasan dimana lokasi kampus tersebut didirikan.
Metode yang dipilih dengan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat keadaan, gejala atau kelompok tertentu. Selanjutnya tesis akan disusun diakhir analisis. Fokus utama adalah untuk mengungkap keberadaan kampus terkait lokasi serta pengembangan kawasannya dan berdampak terhadap utilisasi aset propertinya. Penelitian yang sesuai untuk tujuan penelitian adalah studi kasus yang mengambil tujuh perguruan tinggi swasta di Jabodetabek, yaitu Universitas Bina Nusantara, Universitas Gunadarma, Universitas Tarumanagara, Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Universitas Trisakti, Univeritas Pancasila dan Universitas Persada Indonesia YAI.
Kesimpulan dari penelitian ini bagi kampus dengan utilisasi aset properti yang rendah sangat kasuistis, sehingga tidak dapat digeneralisasi dan pilihan yang terbaik untuk perguruan tinggi swasta dengan utilisasi aset properti rendah dalam penelitian ini adalah melakukan internal improvement yang dapat memicu perkembangan kawasan kampus, yaitu menambah kampusnya dengan bangunan-bangunan non akademik/komersial, yang terkait dengan kegiatan civitas akademik seperti pertokoan, community center atau asrama mahasiswa dan apartemen dosen yang dilengkapi dengan ruang seminar dan fasilitas lainnya, dan diharapkan kegiatan tersebut dapat meningkatkan utilisasi aset properti kampus yang bersangkutan. Dengan demikian dari penelitian yang dilakukan terlihat bahwa optimalisasi properti kampus terkait erat dengan pengembangan perguruan tinggi swasta.

The growth of private universities in Indonesia increases very rapidly, reaching the number of 200 institutions a year. The dynamics of education sector will influence competitions among them. The development of a campus will trigger the improvement of surrounding areas and, in turns, will increase utilization of its asset properties so that it might affect the state of the campus itself. Meanwhile, there is a fact that some private universities have low asset utilization which affects its sustainability. Related to this condition, some campuses do breakthroughs by optimizing the campuses to develop its location approaching "the market". This research was held to identify which appropriate efforts the private universities carry out to utilize their property assets because the areas where the campus was built are not developing.
The method used is descriptive qualitative approach to describe in details the particular condition, phenomena or groups. The thesis is formulated at the end of the analyses. The main focus is to reveal the state of campuses related to the development of the surrounding areas and the impacts on the utilization of the property assets. It was taking case studies of seven private universities in Jakarta, Depok, Tangerang, and Bekasi; they are Universitas Bina Nusantara, Universitas Gunadarma, Universitas Tarumanagara, Institut Sains and Teknologi Nasional (ISTN), Universitas Trisakti, Univeritas Pancasila and Universitas Persada Indonesia YAI.
The finding of the research is that campuses with low utilization of their assets are very casuistic, that it is not possible to generalize them. The right decision for those universities is to perform development efforts to boost surrounding areas in order that they will contribute to the enhancement of the campus property assets, which adds to its campus by building non-academic / commercial , which is associated with civitas academic activities such as shopping , community center or boarding students and faculty apartments. From research conducted shows that the optimization of the campus property is closely related to the development of private universities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T39253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Sjahputri
"PT XYZ merupakan perusahaan properti tertutup hasil kerjasama PT OPQ, Tn. OHA dan PT KLM yang menjalankan proyek Superblok di jantung Kota Pekanbaru. Seiring dengan berjalannya pembangunan yang menuntut adanya penambahan modal, PT OPQ bermaksud menjual 20% saham penyertaan miliknya kepada PT KLM. Tesis ini membahas analisis keputusan PT KLM dalam membeli 20% saham penyertaan PT OPQ pada PT XYZ dengan dilengkapi perhitungan uji kelayakan finansial serta menggunakan pendekatan pendapatan dan komparasi pasar sebagai metode valuasi penentuan nilai wajar dalam menentukan nilai perusahaan dan menentukan nilai wajar 20% saham penyertaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa proyek perusahaan layak untuk dijalankan dengan nilai 20% saham penyertaan PT OPQ pada PT XYZ sebesar Rp 21.461.537.904. Berdasarkan pertimbangan perbandingan pasar maka dengan nilai wajar tersebut sebaiknya PT KLM mempertimbangkan kembali pembelian 20% saham PT XYZ.

PT XYZ is a private property company ltd based on the cooperation of PT OPQ, Tn OHA and PT KLM as shareholders. The company assign Superblock Project in Pekanbaru. As the project developed, PT OPQ intends to sell 20% shares to PT KLM which has better financial ability. This research aimed to determine the investment decision of PT KLM by buying 20% shares of PT OPQ. The analysis also comes feasibility study and used market comparison method and income approach to determine the value of 20% shares of PT OPQ in PT XYZ. The research shows that the project is feasible, and the value of 20% shares of PT OPQ in PT XYZ is Rp 21.461.537.904. Based on the comparison consideration, I think PT KLM should reconsider to buy 20% PT OPQ shares in PT XYZ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Kallo
Jakarta: Minerva Athena Pressindo, 2009
346.043 ERW p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Kamil
"Karya akhir ini mengutamakan pembahasan tentang pengenalan metoda real option. Oengan mengaplikasikannya terhadap strategi bisnis properti untuk Gedung perkantoran di Jakarta. Real Option adalah strategi untuk menghadapi keadaan bisnis yang tidak menentu dalam menghadapi beberapa keaadaan yang tidak dapat diperkirakan secara cennat seperti keadaan ekonomi makro dan mikro, teknologi, perubahan permintaan dan persediaan, kenaikan harga, kegagalan suatu proyek dan lain sebagainya. Para pengusaha dapat menggunakan ketidakpastian dan kesempatan dengan memperhitungkan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Pada dasamya metoda ini mengikuti jalan pemikiran dari financial option yang memberikan hak bukan suatu kewajipan terhadap option yang telah dibeli. Real options dapat menjadi strategi dalam setiap bisnis. Ada bermacam-macam jenis real options yaitu timing option, growth option, staging option, exit option, flexibility options, dan lain sebagainya. Penerapan real options ini memerlukan skenario dalam merencanakan suatu strategi dengan mempelajari beberapa kondisi yang mungkin akan terjadi. Beberapa perhitungan nilai option mengikuti perhitungan financial option seperti Black-Sholes, Binomial dan Monte Carlo. Pada tugas akhir ini saya menerapkan real options ini sebagai strategi dalam bisnis properti yang mengalami keterpurukan yang amat besar dikarenakan krisis yang melanda Indonesia. Properti sendiri merupakan bisnis yang amat peka terhadap beberapa faktor, misalnya keadaan ekonomi suatu negara. Penerapan metoda real options pada properti ini ditekankan pada beberapa proyek gedung yang terhenti pembangunannya dan juga adanya kelebihan persediaan area perkantoran di daerah segitiga emas Jakarta. Dengan menggunakan metode real options para pengusaha dapat memaksimalkan kesempatan terhadap kesempatan yang akan datang dalam situasi yang tidak menentu. Real options kelak akan membantu para pengusaha khususnya di Indonesia agar dapat mempelajari lebih cennat tentang usaha yang akan dijalani dengan belajar dari pengalaman sebelumnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T3816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lestari Indah
"ABSTRAK
Indonesia sejak paruh kedua tahun 1997 dilanda krisis ekonomi yang diawali dengan
apresiasi nilai dollar yang diikuti dengan kebijakan uang ketat yang dijalankan Pemerintah.
Kondisi dan kebijakan Pemerintah ini , secara umum telah memukul hampir seluruh sektor
bisnis.
Sektor properti adalah salah satu sektor yang mengalami tekanan paling berat. ini
terjadi karena perkembangan sektor
properti sangat tergantung pada pasang surutnya
perekonomian makro Suatu negara . Bila ekonomi makro sedang baik maka bisnis properti
akan memberikan keuntungan yang besar, sebaliknya bila kondisi ekonomi makro sedang
surut maka sektor inilah yang terkena dampak paling berat.
Sebelum terjadinya krisis ekonomi, para pengembang melakukan investasi besar-
besaran di bisnis ini dengan menggunakan sumber dana pinjaman dalam jangka pendek baik
dalam nominal rupiah maupun dalam dollar AS.
Pada saat dollar AS terapresiasi, besarnya dana pinjaman luar negeri dalam dollar AS
memberikan tekanan yang sangat berat pada perusahaan, kondisi ini makin diperburuk dengan
melemahnya kinerja pasar properti dan macetnya kredit-kredit properti. Dampak hal ini adalah
para investor di pasar modal sangat hati-hati untuk mengambil keputusan membeli saham
properti. Akibatnya harga saham properti anjiok sangat rendah. Selain itu kebijakan
pengetatan likuiditas telah mengakibatkan kenaikan suku bunga dan mengharuskan sektor
perbankan untuk sangat selektif dalam pengucuran kredit.
Terjadinya kenaikan suku bunga mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat.
Hal ini karena secara umum pembelian produk properti dilakukan dengan menggunakan kredit
pemilikan rumah (KPR). Kondisi ini penjualan produk propeti menurun tajam
hingga para pengembang mengalam kesulitan untuk mempertahankan arus kas dan
likuiditasnya.
Dalam kondisi ketidakpastian makro ekonomi saat ¡ni tampak bahwa perusahaan
perusahaan dalam industri inì mengalami kondisi financial distress. Hal ini menyebabkan
kinerjanya merosot Sampai titik terendah yang untuk Pemulihannya dibutuhkan waktu. Dengan
kondisi keuangan perusahaan yang kian memburuk mengharuskan manajemen perusahaan
terus mempertahankan diri dari kondisi financial distres. yang mengarah kepada ancaman
kebangkrutan.
Memprediksi terjadinya kebangkrutan menggunakan indikator finansial, dilakukan
dengan menghitung besarnya Z Score (skala kebangkrutan) yang merupakan indikator
terjadinya kebangkrutan perusahaan. Besarnya angka Z tergantung pada kinerja perusahaan
yang dinyatakan dalam rasio keuangan yaitu quick ratio, DER, ROI dan TATO.
Dari hasil analisa kondisi keuangan perusahaan (neraca peniode tahun 1997)
menunjukkan bahwa 50% perusahaan emiten properti memiliki angka Z > 1. Perusahaan
yang memiliki nilai Z besar dapat diinterpretasikan sebagai perusahaan yang mempunyai
kemungkinan yang tinggi untuk terjadinya kebangkrutan.
Mengenali tanda-tanda kebangkrutan merupakan satu upaya yang dapat dilakukan
pihak manajemen perusahaan untuk memperbaiki operasi perusahaan pada pos penjualan,
biaya, laba maupun likuiditas.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihdal Husnayain
"Kejahatan adalah masalah sosial yang memiliki berbagai dimensi, salah satunya ekonomi. Analisis ekonomi untuk kejahatan merupakan pendekatan rasional dalam menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran kejahatan berdasarkan ekspektasi biaya dan ekspektasi keuntungan yang dihasilkan. Penelitian ini dilandasi oleh penelitian Doyle, Ahmed dan Horne (1999) yang menguji signifikansi pasar tenaga kerja terhadap kejahatan properti di Amerika. Mereka menemukan bahwa pasar tenaga kerja, tingkat penyelesaian kasus, dan proporsi pria usia 15 - 29 tahun memiliki pengaruh terhadap kejahatan. Metode penelitian yang digunakan adalah ordered logit model dengan sampel 31 provinsi di Indonesia tahun 2005. Sejalan dengan hasil penelitian Doyle, Ahmed dan Horne, penelitian ini juga menunjukkan pengaruh pendapatan, pengangguran, tingkat penyelesaian kasus, dan proporsi pria usia 15 ? 29 tahun terhadap kejahatan properti di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akih Hartini
"Manusia sebagai makhluk hidup memiliki ketergantungan dengan lingkungannya. Lingkungan yang baik dan sehat akan memungkinkan manusia untuk berada dalam keadaan sehat secara jasmani maupun rohani. Kesehatan secara jasmani dapat dicapai antara lain melalui pemenuhan gizi yang sehat, pemberian air susu ibu, imunisasi, penggunaan air bersih, menjaga kebersihan dan sanitasi, serta olahraga. Ketidakcukupan dalam pemenuhannya akan menyebabkan gangguan kesehatan jasmani. Manusia yang mengalami gangguan kesehatan ini akan mencari pengobatan yang diyakini berdasarkan pengetahuan secara medis maupun pengetahuan tradisional. Pengobatan yang berlandaskan pada pengetahuan tradisional adalah salah satu alternatif yang banyak digunakan masyarakat.
Penelitian ini akan memberikan perlindungan terhadap masyarakat adat yang memiliki pengetahuan tradisional tentang pemanfaatan tumbuhan obat secara lestari untuk pengobatan tradisional. Sistem pengetahuan tradisional lokal itu sendiri merupakan ungkapan budaya yang khas, di dalamnya terkandung tata nilai, etika, norma, aliran dan keterampilan suatu masyarakat dalam memenuhi tantangan dan kebutuhan hidupnya.
Kemajuan bioteknologi khususnya di bidang obat-obatan semakin memperluas kegiatan perusahan-perusahaan besar nasional maupun multinasional di bidang obat-obatan untuk mencari sumber-sumber genetika baru di daerah pedalaman tempat masyarakat adat yang memiliki pengetahuan tradisional hidup. Nilai positif yang didapat dari kegiatan tersebut adalah pengetahuan tradisional yang selama ini terpendam maka dapat diketahui oleh masyarakat umum. Namun nilai negatifnya pun akan muncul, karena hasil penelitian yang sebenarnya pengetahuan tradisional masyarakat adat sering kali diakui sebagai milik atau temuan para peneliti. Berdasarkan hal tersebut, maka pengetahuan tradisional masyarakat adat di Indonesia dalam memanfaatkan tumbuhan obat tradisional secara lestari perlu dilindungi.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) mencari bentuk perlindungan pengetahuan tradisional masyarakat adat dalam memanfaatkan dan melestarikan keanekaragaman hayati tumbuhan obat tradisional, 2) mencari mekanisme pembagian keuntungan atas pengetahuan tradisional masyarakat adat untuk mengantisipasi pasar bebas terhadap monopoli pengetahuan tradisional masyarakat adat dalam pemanfaatan tumbuhan obat tradisional oleh perusahaan nasional dan multinasional di bidang obat-obatan.
Di Indonesia belum ada pihak yang khusus mendalami aspek hukum Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) bagi pengetahuan tradisional masyarakat adat dalam memanfaatkan tumbuhan obat tradisional. Padahal Konvensi Keanekaragaman Hayati khususnya Pasal 8 butir j mengakui tentang HaKI masyarakat adat yang berhubungan dengan Keanekaragaman hayati. HaKI dapat melindungi individu (dalam hal ini masyarakat adat) untuk mendapatkan perlindungan finansial berupa pembagian keuntungan atas prestasi masyarakat adat dalam memberikan pengetahuannya kepada pihak luar.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan survei. Metode ini digunakan untuk mencari bentuk perlindungan terhadap pengetahuan tradisional masyarakat adat. Data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan dalam bentuk kata-kata atau gambar-gambar berdasarkan hasil wawancara dengan responden (sampel). Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui teknik purposive sampling. Pemilihan individu-individu tertentu sebagai sampel berdasarkan alasan bahwa individu-individu tersebut mewakili (representatif) dan mengerti tentang populasi kelompoknya. Populasi penelitian meneakup 3 Balai (kelembagaan adat) di Kecamatan Loksado Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan yaitu Balai Malaris (35 umbun/keluarga), Balai Haratai (33 umbun/keluarga) dan Balai Waja (30 umbunikeluarga). Dan setiap balai diambil seorang individu sebagai sampel berdasarkan kedudukan indvidu tersebut sebagai ketua adat, atau peramu (dukun), atau pembekal desa yang masih memegang pengetahuan tradisional tentang pemanfaatan tumbuhan obat tradisional secara lestari. Analisis dilakukan dengan memuat sintesis dari inforrnasi-informasi yang diperoleh dari berbagai sumber ke dalam deskripsi koheren (yang berjalin) mengenai yang diamati atau ditemukan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis kerja. Yaitu hipotesis yang tidak diuji, tetapi hanya mengarahkan peneliti menuju hasil penelitiannya.
Hipotesis kerja penelitian ini adalah: 1) perlindungan pengetahuan tradisional masyarakat adat dapat dilakukan dengan cara memberikan hak kekayaan intelektual dan melakukan pembagian keuntungan atas pengetahuan tersebut, 2) pembagian keuntungan atas pengetahuan tradisional dapat berupa materi dan non-materi.
Berdasarkan hasil penelitian ternyata Suku Bukit sebagai gambaran dari masyarakat adat di Indonesia, memiliki pengetahuan tradisional tentang pemanfaatan tumbuhan obat tradisional secara turun-temurun. Pengetahuan Suku Bukit tersebut selama ini hanya diperuntukkan dan dipergunakan bagi komunitas mereka saja secara terbatas. Konsep pelestarian tumbuhan obat yang ada di hutan berhubungan dengan pelestarian hutan itu sendiri yaitu secara in-situ (di habitatnya yang asli) karena kehidupan mereka sangat terkait dengan alam. Keterkaitan dengan alam melahirkan kepercayaan bahwa alam sekitar mereka merupakan sumber kekuatan hidup sehingga apa yang ada di alam harus dilestarikan di samping dimanfaatkan. Pergeseran nilai pengetahuan tradisional tentang pemanfaatan tumbuhan obat pada Suku Bukit sedang terjadi, karena: 1) pengetahuan tersebut tidak tertulis, akibatnya ketika proses pembangunan, modernisasi dan globalisasi mengubah sistem budaya setempat, pengetahuan yang belum terdokumentasikan tersebut mulai hilang, 2) munculnya industri jamu tradisional, mengakibatkan semakin terikatnya masyarakat adat di sekitar industri jamu dibangun terhadap sistem permintaan bahan dasar dari tumbuhan obat tertentu.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
Perlindungan pengetahuan tradisional masyarakat adat dalam melestarikan dan memanfaatkan tumbuhan obat tradisional dilakukan dengan jalan:
  1. Memberikan hak atas pengetahuan tradisional masyarakat adat dalam memanfaatkan tumbuhan obat tradisional secara lestari guna mencegah pencurian plasma nutfah tumbuhan obat ke luar negeri (biopiracy) serta mencegah eksploitasi pengetahuan tradisional masyarakat adat oleh pihak asing yaitu perusahaan-perusahaan nasional maupun multinasional di bidang farmasi (obat-obatan). Hak tersebut diatur dalam bentuk undang-undang, sebagai tindak lanjut dari ketentuan Pasal 8 butir j Konvensi Keanekaragaman Hayati.
  2. Menciptakan pembagian keuntungan bagi masyarakat adat sesuai dengan nilai sosial, budaya dan spiritual mereka. Pembagian keuntungan tidak hanya berupa materi (nilai uang) tetapi dapat berupa:
    • Memperkuat Sumber Daya Manusia masyarakat adat melalui pelatihan keterampilan cara memproses tumbuhan obat dengan teknologi sederhana dan pendidikan untuk mempertahankan keberadaan mereka.
    • Pelayanan teknologi tepat guna khususnya dalam peramuan, penyimpanan dan pengemasan tumbuhan obat.
    • Kredit sarana teknologi, melalui koperasi di tingkat desa.
    • Mengembangkan konsorsium teknologi antara pemerintah daerah, pusat studi lingkungan, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat adat sendiri.
Jalur pembagian keuntungan yang efektif adalah langsung kepada masyarakat adat melalui lembaga adat yang menaungi masyarakat adat.

Protection The Rights On Intellectual Property of The Adat Community (Mechanism of Benefit Sharing of Traditional Knowledge of the Adat Community in Sustainable Use of Traditional Medical Plants)Mankind as human beings is very dependent to its environment. Good and health environmental condition makes human to placed on a health of mental and physical condition. Physical health condition could be reached through the good nutrition, basic treatments for mothers and other preventive actions undertaken in the household such as breast-feeding, immunizations, the use of portable water, sanitations, and exercises. If they are not enough, they will cause physical health unbalanced. Medical treatment based on traditional knowledge is one of many alternatives that used in community. This research is about traditional knowledge on sustainable use of medical plants used by adat communities for traditional healing. Traditional/local knowledge system is a unique cultural expression consisting of values, ethics, norms, ideology and people skills to fulfill challenges and requirements of life.
The development of biotechnology, especially in medicine give the opportunity to national and multinational pharmaceutical companies to find new genetic resources in the areas and place where adat communities with their traditional knowledge live. Positive value of this activity is that people can discover and learn more about the traditional knowledge, however the negative side of this activity is that researchers often claim traditional knowledge as their findings. That is the reason traditional knowledge of adat communities in Indonesia, especially using traditional medical plants need to he protected.
The purpose of the research are as follows:
  1. To find protection form of traditional knowledge of adat communities in using and conserving biodiversity of traditional medical plants.
  2. To find the mechanism of benefit sharing of traditional knowledge of adat community to anticipate monopoly of national and multinational pharmaceutical companies in the exploitation of the traditional medical plants.
In Indonesia the Rights on ntellectual Property (HaKI) on traditional knowledge of the adat community in sustainable use of traditional medical plants has not yet been supported by a legal aspect. However the Convention of Biodiversity section Paragraph 8 j the Rights on Intellectual Property (HaKI) has been recognized and may support each individual adat community financially by sharing the benefit from passing on the traditional knowledge to the society.
This research is using descriptive-analytic method with survey approach. This method is used to find out the form of protection towards the traditional knowledge of aria community. The data used is primary data type, such as interviews with some chosen respondents. Purposive sampling is used as the sampling technique. Each individual chosen as samples are considered representatives of the population group. The population group consist of 3 Balai (traditional organization) in Kecamatan Loksado Hulu Sungai Selatan, South Kalimantan; Balai Malaris (35 umbun/ families), Balai Haratai (33 umbun/ families), Balai Waja (30 umbun/ families). One individual from each balai is chosen as a sample according to the status of the person such as, traditional leader, traditional medicine practitioner (dukun) or an "advisor" somebody who has broad knowledge on sustainable: use of traditional medical plants. The analysis is made based on the information collected from several sources into a coherent description. This research is using working hypothesis, which is not tested, however leading the researcher into the result of the research.
The hypothesis in this research are as follows:
The protection of traditional knowledge of the adat community could be carried out by giving the rights on intellectual property and share the benefit from passing on this knowledge to the society. Benefit sharing could be material or non-material.
The results of the research shows that Bukit Tribe (ethnical group) as one adat community, has the knowledge on how the use traditional medical plants and it is passed on from one generation to another, however it was only limited among their own tribe. The concept of conserving the medical plants in the forest means to preserve the forest itself, which is known as in-situ (within the origin habitat). The people of the tribe believe that nature is the source of living so it needs to be preserved. Nowadays the knowledge on the use of traditional medical plants in the Bukit tribe is undergoing some changes, it is due to:
  1. The knowledge has never been documented (not written); during the development, modernization and globalization process that changes the system of local culture this documented "science" is beginning to disappear.
  2. Traditional medical plants industrialization; leading to the development of a demand towards certain kind of plants.
The conclusions of the research are as follows:
Protection of the traditional knowledge of the adat community in sustainable use traditional medical plants are as follows:
  1. To give adat community rights towards the traditional knowledge of the use of medical plants to prevent biopiracy and biogenetic exploitation by the national and multinational pharmaceutical companies. The rigths should be regulated based on section 8 j of the Biodiversity Convention.
  2. To create a form of benefit sharing for adat communities based on social, cultural and spiritual values. Benefit sharing could also be in a non-material form, such as:
    • Educative development towards the adat communities through trainings on medical plants processing with simple technology and further education defending their existence.
    • Provision of appropriate technology especially in blending, storing and packing the traditional medical plants.
    • Providing credits for tools and equipments, through Koperasi Unit Desa.
    • Developing a consortium on technology among the local governments,centre for environmental studies, non-governmental institutions and adat communities.
The most effective way of benefit sharing is directly to the adat communities through an appointed traditional organization.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T2701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>