Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105496 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rita
"Pemerintah Indonesia menganjurkan alternatif penggunaan briket batubara dalam kegiatan rumah tangga, dan industri skala kecil dan menengah. Penggunaan briket batubara sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan minyak tanah yang banyak digunakan oleh masyarakat sedangkan persediaannya terbatas. Jika dibandingkan dengan minyak tanah sumber daya batubara berlimpah (61.3 Milyar ton). Penggunaan briket batubara dapat menimbuikan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan, karena dapat meningkatkan konsentrasi pencemaran udara diantaranya Total Suspended Particulat (TSP), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), senyawa organik seperti benzo[a]pyrene dan benzene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas udara ambien akibat pembakaran briket batubara.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Pembakaran briket batubara dengan cara simulasi, contoh uji udara ambien diambil sebelum dan sesudah pembakaran dengan menggunakan alat High Volume Air Sampling (HVAS) untuk TSP dan B[a]P, dan dengan impinjer untuk parameter gas Iainnya seperti yang diuraikan diatas.
Hasil penelitian analisis udara ambien adalah sebagai berikut. Parameter anorganik:
1. Sulfur dioksida (SO2) : 5,50 1.i.g/Nm3 - 225 µg/Nm3,
2. Karbon monoksida (CO): 228 1.Lg/Nm3 - 508 µg/Nm3,
3. Total Suspended Particulat (TSP) : 105 ug/Nm3 - 115 1.tg/Nm3,
4. Nitrogen dioksida (NO2): 16,1 1.ig/Nm3 - 20,5 µg/Nm3, Parameter organik,
5. Benzo[a]pyrene (B[a]P):485 ng/g - 4518.1 ng/g,
6. Benzena (C5H6): 0 µg/Nm3 - 1µg/Nm3.
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t dengan alpha (a)= 0,05. Berdasarkan uji ini, semua parameter konsentrasinya 'dinyatakan berbeda nyata sebelum dan sesudah percobaan, kecuali untuk parameter hidrokarbon (HC) yaitu 1,53 µg/Nm3 - 1,61 µg/Nm3
Pada penelitian ini disarankan bahwa penggunaan briket batubara sebagai alternatif dapat digunakan namun perlu hati-hati pencemaran udara dari emisi yang ditimbulkan.

The Government of Indonesia suggests that the use of coal briquette as an alternative energy needs to be applied to domestic activity, and small and medium scale industries. The use of coal briquette as an alternative energy is to reduce domination of kerosene since the kerosene is abundantly used by society while its supply is limited. comparing to kerosene coal resource is copious (61,3 ton billion). The used of coal briquette as an alternative energy could generate negative impact on human health and environment, because it would raise the concentration of air pollution, such as Total Suspended Particulate (TSP), nitrogen dioxide (NO2), sulphur dioxide (502), carbon monoxide (CO), hydrocarbon (HC), the organic compound like benzo[a]pyrene (B[a]P) and benzene. The aim of this research is to know the effect of combustion of coal briquette to ambient air quality due to emission of air pollutants.
This research used experimental method. The combustion of coal briquette in this test used simulation technique. The sampling of ambient air quality was taken before and after combustion using High Volume Air Sampler for TSP and B[a]P, as well as grab impinge for other gases mentioned above. The air sample was analyzed in laboratory according to standardized method.
The results of ambient air analyses are as follows.
Inorganic parameters:
1. Sulphur dioxide (502): 5,50 µg/Nm3 - 225 µg/Nm3,
2. Carbon monoxide (CO): 228 µg/Nm3 - 508 µg/Nm3
3. Total Suspended Particulate (TSP): 105 ug/Nm3 -115 jig/Nm3
4. Nitrogen dioxide (NO2): 16,1 1.tg/Nm3 - 20,5 1.1g/Nm3, Organic parameters:
5. Benzo[a]pyrene (B[a]P): 485 ng/g - 4518, 1 ng/g,
6. Benzene (C6H6) : 0 µglNm3 - 1 µg/Nm3.
These data were analyzed using t test with an alpha (a) of 0, 05.
Base on this test, all parameters indicate that there are significant concentration differences before and after experiments were conducted, except for hydrocarbon (HC):1,53 µglNm3 - 1,61 µglNm3.
For these results, it is suggested that the use of coal briquette as an alternative fuel-could be applied with precautions on gaseous pollutants emitted."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Almond Bernad
"Dengan latar belakang pengurangan subsidi BBM yang semakin mempersulit rumah tangga, kebijakan energi, konsumsi serta cadangan energi yang dimiliki Indonesia, maka dilakukan penelitian untuk manganalisa keekonomian briket batubara pada rumah tangga dengan tujuan mencari energi alternatif pengganti minyak tanah.
Untuk membuktikan subsitusi minyak tanah oleh batubara di Indonesia, maka dilakukan penelitian secara bertahap. Pertama, penelitian demand energi rumah tangga secara umum (agregat rumah tangga Indonesia). Kedua, penelitian terhadap demand energi pada kelompok berpendapatan rendah (miskin). Ketiga, penelitian dilakukan pada demand energi rumah tangga di tiga propinsi yang ada di pulau Jawa, tempat lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia berada. Penelitian menggunakan model demand energi rumah tangga yang paling umum dengan menggunakan data sekunder konsumsi dan harga tahun 1993-2003.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa batubara signifikan mensubstitusi minyak tanah pada rumah tangga Indonesia secara keseluruhan, pada rumah tangga kelompok miskin dan pada rumah tangga di tiga propinsi di pulau Jawa yang mengkonsumsi briket batubara sebesar 80% dari total konsumsi batubara di seluruh Indonesia. Sehingga briket batubara dapat memasuki energy ladder model untuk rumah tangga dan pemerintah dapat melakukan kebijakan supply briket batubara agar rumah tangga mempunyai energi alternatif untuk menghadapi kenaikan harga minyak tanah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukandarrumidi
Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995
662.6 SUK b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ramananda
"ABSTRAK

Kebutuhan energi listrik dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan penduduk, dan pesatnya perkembangan di sektor industri. Kebutuhan energi Indonesia, salah satunya energi listrik saat ini terpusat di Jawa-Bali. Untuk memenuhi kebutuhan listrik sistem Jawa-Bali ke depan, sebagian besar akan disuplai dengan PLTU berbahan bakar batubara yang telah direncanakan akan dibangun di Pulau Jawa.

Sumber energi primer batubara di Pulau Jawa hampir dapat dikatakan tidak ada. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan batubaranya harus didatangkan dari Pulau Sumatera dan Kalimantan yang memiliki sumber batubara. Disamping itu ada rencana pembangunan transmisi HVDC sebagai sistem interkoneksi Sumatera-Jawa dengan membangkitkan energi listrik di Mulut Tambang Sumatera Selatan kemudian energi listriknya ditransmisikan langsung ke Pulau Jawa. Skripsi ini bertujuan menganalisis keekonomian penggunaan transmisi HVDC untuk sistem interkoneksi Sumatera-Jawa dalam penyedia tenaga listrik di Jawa dibanding dengan pengiriman batubara dari Sumatera untuk PLTU di Jawa.


ABSTRACT

Electricity needs from year to year increase. This increase is in line with the increasing pace of economic growth, population growth, and rapid development in the industrial sector. Indonesia's energy demand, one of which electrical energy is currently concentrated in Java-Bali. For Supply demand of the Java-Bali electricity system in the future, most will be supplied by coal-fired power plant planned to be built in Java.

Primary energy sources of coal in Java almost nothing can be said. So as to meet the needs of the coal must be imported from the island of Sumatra and Kalimantan, which has a coal resource. Besides, there are plans to build a HVDC transmission system with a Java-Sumatra interconnection generate electricity in South Sumatra Mine Mouth then electrical energy is transmitted directly to Java. This study aims to analyze the economical use of HVDC transmission system for the Java-Sumatra interconnection of electric power provider in Java than with the delivery of coal to the power plant in Sumatra, Java

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indrawan Nugrahanto
"[Dalam beberapa tahun terakhir harga batubara kalori rendah (3000-4000 Kcal) turun hingga USD 35 per ton dari periode keemasannya yang sempat mencapai USD 60 per ton tahun 2011, apabila kita tarik dari periode 5 tahun ke belakang semenjak tahun 2010 maka terjadi penurunan 42%. Menurut penelitian yang telah di lakukan sebelumnya
(Eko Hariyanto : Optimasi Cadangan Pemanfaatan Batubara Dalam Bauran Energi Nasional, Manajemen Energi UI,2014) mengatakan bahwa dengan mengkonversikan perusahaan batubara menjadi perusahaan energi dapat membantu menahan ekspor batubara dengan intensif yaitu memulihkan nilai ROI dari perusahaan batubara. Perusahaan batubara tersebut merupakan perusahaan skala besar dengan kekuatan modal yang besar pula, oleh karena itu penelitian (tesis) ini mencoba untuk mendapatkan perhitungan dan analisa keekonomian yang dapat digunakan untuk meneliti kelayakan perubahan perusahaan produsen batubara skala low-medium capacity menjadi perusahaan produsen listrik skala tertentu. Dengan melakukan perhitungan simulasi dan komparasi didapati bahwa perusahaan batubara PT Kalimantan Prima Persada selaku obyek penelitian dengan melakukan diversivikasi usaha dibidang pembangkit listrik tenaga uap skala 2x50 MW didapatkan nilai NPV dan IRR yang paling optimum dengan titik terendah perubahan harga batubara kalori rendah yang bernilai USD 26 per ton, maka
neraca keuangan perusahaan masih bernilai positif, sebagai akibat adanya optimalisasi usaha antara penjualan batubara dan diversifikasi unit usaha bidang pembangkit energi listrik.;In recent years the price of low calorie coal (3000-4000 Kcal) fell by USD 35 pertonne from the golden period which reached USD 60 per tonne in 2011, when we pull out of the last 5 years period since the year 2010, the decrease at 42% , According to the research that has been done before (Eko Hariyanto: Optimization of Coal Utilization Reserves National Energy Mix, Energy Management UI, 2014) says that the company converting coal into energy companies can help withstand intensive coal exports are
recovering ROI value of the coal company. However, the coal company is a large-scale company with greater capital strength, therefore research (thesis) tries to get the economic calculations and analysis that can be used to examine the feasibility of change in coal producing companies low-medium scale capacity into electricity producer a
certain scale. By performing simulation calculations and comparisons found that the coal company PT Kalimantan Prima Persada as an object of research by doing business diversification in the field of thermal power plant 2x50 MW scale, NPV and IRR values obtained optimum with the lowest point of low grade coal price change which is worth USD 26 per tons of the company's balance sheet is still worth a plus, as a result of optimization of business between coal sales and diversification of the electrical generation business unit., In recent years the price of low calorie coal (3000-4000 Kcal) fell by USD 35 per
tonne from the golden period which reached USD 60 per tonne in 2011, when we pull out
of the last 5 years period since the year 2010, the decrease at 42% , According to the
research that has been done before (Eko Hariyanto: Optimization of Coal Utilization
Reserves National Energy Mix, Energy Management UI, 2014) says that the company
converting coal into energy companies can help withstand intensive coal exports are
recovering ROI value of the coal company. However, the coal company is a large-scale
company with greater capital strength, therefore research (thesis) tries to get the
economic calculations and analysis that can be used to examine the feasibility of change
in coal producing companies low-medium scale capacity into electricity producer a
certain scale. By performing simulation calculations and comparisons found that the coal
company PT Kalimantan Prima Persada as an object of research by doing business
diversification in the field of thermal power plant 2x50 MW scale, NPV and IRR values
obtained optimum with the lowest point of low grade coal price change which is worth
USD 26 per tons of the company's balance sheet is still worth a plus, as a result of
optimization of business between coal sales and diversification of the electrical
generation business unit.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44282
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifa Nuraini Noviana
"ABSTRAK
Material karbon aktif berbahan dasar batubara berukuran nanometer dan submikrometer dikembangkan untuk menghasilkan material penyimpan hidrogen. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas perlakuan mekanokimia dan karakteristik material yang dihasilkan. Perlakuan mekanokimia dilakukan dalam kondisi kering dimana rasio sampel : KOH sebesar 1:1 dan dilakukan selama 1 jam. Kemudian karbon yang telah dilakukan mekanokimia, dibentuk
pelet dengan penambahan pengikat yang mengandung fruktosa, glukosa, dan oligo. Beberapa pengujian seperti PSA, BET, SEM, dan XRD dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari material karbon aktif termasuk pengujian kapasitas penyerapan gas hidrogen. Reduksi ukuran partikel karbon aktif mencapai 98,9 % setelah dilakukan penggilingan bola planetari. Penyerapan gas hidrogen karbon
aktif pelet dari batubara bituminus empat kali lebih tinggi dari karbon aktif granular pada temperatur -5 oC dan 25 oC.

ABSTRACT
Coal-based activated carbon materials with nanometer and submicrometer-sized were developed to produce a hydrogen storage material. This research aimed to study the effectiveness of mechanochemical treatment and the characteristics of materials which have been produced. Mechanochemical treatment was done in dry condition where the ratio of sample : KOH was 1:1 and performed for 1 hour. Then carbons which have been done with mechanochemical treatment, will be formed into pellets with the addition of binder which contains fructose, glucose, and oligo. Some tests such as PSA, BET, SEM, and XRD performed to determine the characteristics of activated carbon materials including hydrogen adsorption capacity testing. Particle size reduction of activated carbon reached 98.9 % after planetary ball milling. The adsorption of hydrogen gas of pelletized activated carbon from bituminous coal was four times higher than granular activated carbon at temperature of -5 oC and 25 oC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1259
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Diniati
"ABSTRAK
Karbon aktif dari batubara bituminus dengan ukuran submikrometer dan nanometer dikembangkan untuk material penyimpan hidrogen. Pada penelitian ini dilakukan peningkatan keefektifan proses mekanokimia pada sampel karbon aktif batubara dengan menggunakan penggilingan mekanik planetary ball mill dengan rasio karbon dan KOH sebesar 1:1 dan aktivasi termal tidak perlu dilakukan.
Karbon aktif hasil proses mekanokimia dibuat dalam bentuk pelet dengan penambahan pengikat yang mengandung fruktosa, sukrosa dan oligo dengan cara kompaksi. Hasil proses penggilingan mekanik didapatkan karbon aktif batubara dengan ukuran 414,7 nm dimana mengalami peningkatan sebesar 98,9%. Peningkatan keefektifan dari material penyimpan hidrogen dapat dilihat dari meningkatnya kapasitas adsorpsi hidrogen dimana pada suhu -5 oC terjadi peningkatan sebesar ±386,5 kali dan pada suhu 25 oC terjadi peningkatan sebesar ±398,6 kali dibandingkan dengan sampel sebelum dilakukan perlakuan mekanokimia.

ABSTRACT
Activated carbon from bituminous coal with submicrometer and nanometer size was developed for hydrogen storage materials. The purpose of this research is to increase the effectiveness of mechanochemical process on coal-based activated carbon sample used a planetary ball mill with ratio of carbon and KOH 1:1 and thermal activation process is not necessary. Activated carbon results from
mechanochemical process will be made in the form of pellets with the addition of binder which is containing fructose, sucrose and oligo of by compacting. After mechanical milling process coal activated carbon obtained by the size of 414.7 nm which increased by 98.9%. Increasing the effectiveness of the hydrogen storage material can be seen from the increased capacity of adsorption of hydrogen at antemperature of-5 oC where there was an increase of ± 386.48 times and at a
temperature of -25 oC there was an increase of ± 398.56 times compared with the nuntreated sample.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1370
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Ayunda Rachmalia
"Kandungan air pada batubara mempunyai efek yang signifikan terhadap kapasitas adsorpsi gas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan uji adsorpsi gas metana untuk meneliti pengaruh kandungan air terhadap kapasitas adsorpsi gas pada batubara Indonesia. Batubara yang digunakan adalah batubara Barito dan Ombilin dengan kandungan air 0%, 3%, 7%, dan 10% untuk batubara Barito, dan 0%, 1%, 3%, dan 7% untuk batubara Ombilin. Uji adsorpsi dilakukan pada suhu 25-26oC dari tekanan 116-816 Psia, dengan rentang 100 psia. Uji adsorpsi metana menggunakan metode volumetrik dengan temperatur konstan sehingga dapat dilakukan dengan perhitungan adsorpsi isotermal Gibbs. Dalam penelitian ini, digunakan model Langmuir yang dimodifikasi untuk permodelan kapasitas adsorpsi batubara. Hasil uji adsorpsi menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi metana batubara kering Barito pada tekanan 816 psia adalah 2,01 mmol/gr, lebih besar 9,5% dibandingkan dengan batubara kering Ombilin (1,82 mmol/gr). Secara umum, kapasitas adsorpsi metana pada batubara berkurang dengan penambahan kandungan air sampai pada kandungan air kesetimbangannya. Kandungan air pada batubara diatas kesetimbangannya tidak berpengaruh signifikan terhadap pengurangan kapasitas adsorpsi lebih lanjut. Kapasitas adsorpsi batubara Barito dengan kandungan air 3% serta 7% (kesetimbangan) turun sebesar 20,96% dan 35,45% dibandingkan dengan batubara Barito kering, sedangkan kapasitas adsorpsi batubara Ombilin dengan kandungan air 1% serta 3% (kesetimbangan) turun sebesar 26,9% dan 37,76% dibandingkan dengan batubara Ombilin kering. Hasil data adsorpsi isotermal gas metana pada batubara Ombilin dan Barito tersebut dapat direpresentasikan dengan baik oleh permodelan adsorpsi isotermis Langmuir modifikasi dengan rata-rata %AAD sebesar 4,2%.

Moisture content in coal has significant effect on gas adsorption capacity. Therefore, this study of methane adsorption test are to examine the influence of moisture content on gas adsorption capacity of Indonesia coal. Barito and Ombilin Coal with moisture content 0%, 3%, 7%, and 10% for Barito coal, and 0%, 1%, 3% and 7% for Ombilin coal are used in the experiment. Adsorption tests are performed at 25-26oC temperature and 116- 816 psia pressure, with a range of 100 psia. Methane adsorption test in this study use volumetric method with a constant temperature, hence the method could be done with the calculation of isothermal Gibbs adsorption. In this study, Langmuir model modified is used for modeling adsorption capacity of coal. Adsorption test results show that methane adsorption capacity of dry Barito coal at 816 psia was 2.01 mmol/g, 9.5% higher than dry Ombilin coal (1.82 mmol/g). In general, methane adsorption capacity on coal is reduced in response to the addition of moisture content which were added until equilibrium moisture content is reached. Moisture content in coal above the equilibrium has no significant effect on further reduction of adsorption capacity. Adsorption capacity of Barito coal with moisture content of 3% and 7% (equilibrium) decreased by 20.96% and 35.45% compared with dry Barito coal, while the adsorption capacity of Ombilin coal with moisture content of 1% and 3% (equilibrium) decreased by 26.9% and 37.76% compared with dry Ombilin coal. The results of methane adsorption isotherm data in Barito and Ombilin coal could be appropriately represented by the Langmuir model modified with an average AAD percentage of 4.2%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1607
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>