Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195988 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Johny Hiryansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara evaluasi dan kompensasi kerja pegawai terhadap motivasi pegawai dalam melayani wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Cempaka Putih. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Desain penelitian menggunakan tes korelasi dan melibatkan 100 sampel (responden) yang diambil berdasarkan teknik sensus. Data yang diperoleh dianalisis dengan rumus korelasi Rank Spearman yang perhitungannya dilakukan dengan program SpSS versi 12.
Teori yang mendasari adanya hubungan antara evaluasi dan kompensasi kerja dengan motivasi dijelaskan oleh Frederick Herzberg dalam Usmara A, (2006: 35-36), motivasi ditentukan oleh dua faktor yaitu motivator, yang meliputi prestasi, pengakuan atas prestasi, kerja itu sendiri, tanggung jawab dan pertumbuhan atau kemajuan; dan hygiene atau bukan motivator, yang meliputi kebijakan, administrasi perusahaan, pengawasan, hubungan interpersonal, kondisi kerja, gaji, status dan rasa aman. berdasarkan teori dari Neal Jr, (2004:1) ketrampilan kerja dari karyawan ditentukan oleh evaluasi dan kompensasi.
Hasil uji korelasi dengan formula Rank Spearman menunjukan adanya hubungan yang cukup dan signifikan antara evaluasi pegawai dengan motivasi pegawai dalam melayani wajib pajak, koefisien korelasi yang didapat 0,676 dan p< 0,05. Hubungan antara kompensasi pegawai dan motivasi pegawai dalam melayani wajib pajak signifikan tapi kurang kuat, koefisien korelasi yang didapat 0,290 dan p< 0,05. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan dalam sistem evaluasi dan kompensasi pegawai agar motivasi pegawai dalam melayani pegawai semakin meningkat. Dengan cara memberikan sistem evaluasi yang lebih obyektif dan lebih transparan. Sistem kompensasi juga harus dikembangkan dengan jaminan kesehatan dan perumahan yang cukup.

The research aim to explain the relationship between job evaluation with officer motivation in serving the taxpayer at Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Cempaka Putih and to explain the relationship between compensation with employees motivation in serving the taxpayer at Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Cempaka Putih. This research use survey method with quesionnaiore which have been tested by validity and realibility test. Design research using correlational by entangling 100 samples which are choosen by census technique. Datas analyzed with Rank Spearman formula which operated by SpSS version of 12.
The teory which support the relationship between job evaluation and compensation to employees motivation is explained by Frederick Herzber in Usmara A (2006: 35-36), motivation is generated by two factors, the first factor is motivators, including: self achievement, confession of the achievement, job itself, responsibility dan development potention; and hygiene or contra motivator, including: policy, organizational administration, observation, interpersonal relation, condition of job/activity, salary, security and status. Pursuant to theory from Neal Jr, ( 2004:1) motivation of employees determined by compensation and evaluation.
Result of correlation test with Rank Spearman formula indicates the existence of significant and moderate relationship between job evaluation and officer motivation in serving the taxpayer, the correlation coefficient is 0. 676 and P<0.05. The relationship between compensation and officer motivation in serving is signifikan but less strong, the correlation coefficient is 0. 290 and P<0.05..Therefore, the evaluation and compensation system is required to be better performed so that the officer motivation in serving the taxpayer can be progressively increasing. It can be reached by developing an objective and more transparent evaluation system. Compensation system also have to be developed with health guarantee and good housing compensation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Priyatmojo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pegawai mengenai hubungan antara proses penilaian kinerja dan karakteristik pekerjaan dengan motivasi pegawai dalam melayani wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) PMA Empat. Penelitian menggunakan desain korelasional dengan melibatkan 100 sampel (responden) yang diambil dengan teknik sensus. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang diperoleh dianalisis dengan rumus korelasi Rank Spearman yang perhitungannya dilakukan dengan program SPSS versi 12. Teori yang mendasari adanya hubungan antara proses penilaian kinerja dengan motivasi dijelaskan oleh Antonioni, Waldman, Atwater dan Antonioni bahwa penilaian kinerja yang potensial mampu meningkatkan motivasi kerja adalah penilaian kinerja ,nuliisource, yaitu dengan mengkombinasikan upward, downward, lateral dan self assessment. Sedangkan teori yang mendasari adanya hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dijelaskan oleh Hackman dan Oldham bahwa lima dimensi inti dalam karakteristik pekerjaan (keragaman identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi umpan balik) merupakan model karakteristik kerja dari motivasi kerja.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa proses penilaian kinerja secari umum dinilai baik. Karakteristik pekerjaan tergolong sangat sesuai dan motivasi melayani wajib pajak tergolong sangat tinggi. Sedangkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa proses penilaian kinerja memiliki hubungan positif dan signifikan dengan motivasi pegawai untuk melayani wajib pajak dengan nilai koefisien korelasi = 0,518 dan karakteristik pekerjaan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan motivasi pegawai untuk melayani wajib pajak dengan nilai koefisien korelasi = 0,516. Dengan demikian kesimpulan penelitian ini adalah semakin baik proses penilaian kinerja dan semakin sesuai karakteristik pekerjaan maka semakin tinggi motivasi pegawai dalam melayani wajib pajak. Oleh karena itu, proses penilaian kinerja pada KPP PMA Empat perlu dikembangkan lebih lanjut dengan cara menyempurnakan kriteria proses; nilai dan kinerja secara terus menerus dan menjamin terpenuhinya kriteria tersebut dengan obyektif; karakteristik pekerjaan pada KPP PMA Empat perlu dipertahankan eksistensinya dengan melakukan penyempurnaan secara terus menerus atas pelaksanaan karakteristik pekerjaan dengan mempertimbangkan aspirasi pegawai sebagai aset kantor yang paling berharga dan diharapkan memberikan kontribusi yang besar kepada kantor dan dilakukan penelitian lanjutan dengan pendekatan yang sama namun melibatkan jumlah sampel yang lebih.

This research aimed to know employees perception about relationship between performance appraisal processing and job characteristic with motivation officer in serving the taxpayer at Kantor Pelayanan Pajak PMA Empat. Design research using co-relational by entangling 100 samples is taken with census technique. Data collecting with questionnaire which have been tested by validity and reliability test. Data analyzed with Rank Spearman correlation which calculated with SPSS version of 12. The theory which had been the relationship between performance evaluating process and motivation explained by Antonioni Waldman. Atwater and Antonioni that potentially evaluating performance can increase job motivation is multi source evaluating performance which is combination upward, downward, lateral and self assessment. Another theory which had been based the relationship between job characteristic and motivation explained by Hackman and Oldham that five core dimensions in job characteristic (differences, task identity. task significant, autonomous, feedback) is job characteristic mode from job motivation.
Descriptive analysis result indicate that performance appraisal processing in general assessed is good. job characteristic pertained very according, motivation serve the taxpayer pertained very high. From the examination of hypothesis indicate that appraisal performance processing have the positive relationship and significant with officer motivation to serve the taxpayer with correlation coefficient 0.518, and work characteristic have the positive relationship and significant with officer motivation to serve the taxpayer with correlation coefficient = 0.516. Thereby conclusion of this research is progressively good performance appraisal processing and progressively according to job characteristic. hence excelsior motivate the officer in serving the taxpayer. Therefore. performance appraisal processing at KPP PMA Empat needed to develop furthermore by completing the criterion performance appraisal processing continually and guarantee fulfilled of the criterion with objective: job characteristic at KPP PMA Empat needed defended his existence by doing the completion continually of execution of job characteristic by considering the officer aspiration as most valuable office asset and expected give the big contribution to office; and done the research of continuation with same approach but entangle the amount sample which more."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Hakim
"ABSTRAK
Tidak selamanya kecerdasan intelektual mampu menjamin kesuksesan seseorang.
Kini, karyawan juga dinilai dari sebaik apa mereka mengelola dirinya dan
hubungannya dengan orang lain atau yang disebut dengan kecerdasan emosional.
Penelitian ini melihat hubungan antara kecerdasan emosional dan kinerja pada
karyawan. Pengukuran kecerdasan emosional menggunakan alat ukur EII
(Emotional Intelligence Inventory) (Lanawati, 1999), dan kinerja menggunakan
skor kinerja dari perusahaan. Partisipan berjumlah 80 orang dengan karakteristik
telah bekerja lebih dari dua tahun. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang tidak signifikan antara kecerdasan emosional dan kinerja karyawan (r =
0.042; p = 0.709). Penelitian lebih lanjut sebaiknya memasukkan variabel IQ
sebagai kontrol dalam penelitian dan melakukan penelitian pada sampel jenis
pekerjaan tertentu.

ABSTRACT
IQ is no longer be the best predictor for success in workplace. Now, employees
assessed also from how well they manage their self and their relationship with
others, which is called emotional intelligence. This research was conducted to find
the correlation between emotional intelligence and job performance among
employee. Emotional intelligence was measured using Emotional Intelligence
Inventory (EII) (Lanawati, 1999), and the measurement of job performance using
the employee’s performance score produced by the company. The participants are
80 employee who have worked more than two years. The main result of this
research shows that there is no significant correlation betweeen emotional
intelligence and job performance (r = 0.482; p = 0.709). Further research should
put IQ as a control variable of the research and conduct the research in a specific
job."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizur, Dov
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1991
658.3 ELI e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Utomo
"Sejak Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara menetapkan Surat Keputusan No. 94/MENPAN/1986 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Fungsional Tenaga Perawatan dan Surat Edaran Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala BAKN No. 6I5/MENKES/LIIII/1987 dan No. 1715E11987 tentang Angka Kredit bagi Jabatan Tenaga Keperawatan, maka kenaikan pangkat tenaga perawat yang menduduki Jabatan Tenaga Perawatan harus menggunakan penilaian Angka Kredit untuk menentukan kenaikan pangkatnya.
RSUD Pasar Rebo sudah melaksanakan penilaian Angka kredit bagi Tenaga Perawatan. Namun dari laporan Residensi Budi Utomo di RSUD Pasar Rebo tahun 1993, didapat kendala- kendala mulai dari kesulitan pencatatan kegiatan, kurangnya bimbingan dari Tim Penilai Angka Kredit kepada karyawan, hingga kendala pengusulan penetapan angka kredit, serta kenyataan belum seorang pun dari Tenaga Paramedis Keperawatan yang diusulkan dapat berhasil naik pangkat dengan Angka Kredit.
Penelitian ini merupakan studi kualitatif diskriptif. Data yang dikumpulkan mulai bulan November 1992 s/d Oktober 1993. Pengumpulan data diambil dengan cara pengambilan Kuesioner, Observasi, Wawancara Mendalam, Pengamatan Dokumentasi.
Dari penelitian terbukti RSUD Pasar Rebo menjalankan akhir tahap Conditioning dari 4 (empat) tahap adaptasi pelaksanaan penilaian Angka Kredit Tenaga Perawatan serta belum mulai membuat petunjuk teknis pencatatan kegiatan.
Atas dasar temuan diatas, disarankan RSUD Pasar Rebo mulai melaksanakan tahap membuat standart kerja melalui perawat unit pelayanan masing-masing dan membuat usulan tata cara penulisan rencana perawatan (form BP-1)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tresnasih Jusuf
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pekerjaan dan kompensasi dengan kepuasan kerja pegawai Kantor Pemeriksaan Pajak (Karikpa) Tangerang. Karakteristik pekerjaan merupakan dimensi inti pekerjaan yang berisi sifat-sifat tugas yang bersifat khusus yang ada di dalam semua pekerjaan dan dirasakan oleh para pekerja dan dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap pekerjaan, yang meliputi aspek: variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik. Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka dalam bentuk: gaji, insentif, dan tunjangan. Sementara kepuasan kerja ialah keadaan emosional yang menyenangkan yang dimiliki oleh seseorang yang berkaitan dengan: pekerjaan, penyelia, teman sekerja, dan promosi.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian survei. Jumlah sampel penelitian sebanyak 55 orang yang pengambilannya dilakukan dengan teknik sensus. Data dikumpulkan dengan melakukan penelitian lapangan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan korelasi Spearman Rank dan t-test yang pengolahannya dilakukan dengan program menggunakan SPSS versi 13.0. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum karakteristik pekerjaan dan kompensasi di Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa) Tangerang tergolong baik, sedangkan kepuasan kerja tergolong tinggi.
Sementara dari hasil analisis statistik diketahui bahwa karakteristik pekerjaan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja pegawai Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa) Tangerang. Hasil ini bermakna bahwa semakin baik atau sesuai karakteristik pekerjaan maka semakin tinggi kepuasan kerja pegawai, sebaliknya semakin buruk atau tidak sesuai karakteristik pekerjaan maka semakin rendah kepuasan kerja pegawai. Demikian pula dengan kompensasi, juga memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja pegawai Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa) Tangerang. Hasil ini memberikan arti bahwa semakin baik atau semakin memuaskan kompensasi maka semakin tinggi kepuasan kerja pegawai; sebaliknya semakin buruk atau semakin tidak memuaskan kompensasi maka semakin rendah kepuasan kerja pegawai.
Dengan merujuk pada hasil penelitian tersebut, maka karakteristik pekerjaan perlu dipertahankan eksistensinya dengan melakukan penyempurnaan secara terus menerus atas pelaksanaan karakteristik pekerjaan dengan mengamokodasi aspirasi pegawai. Sistem kompensasi juga perlu diperbaiki dengan cara senantiasa mempertimbangkan aspek-aspek kebutuhan aktual pegawai dalam memberikan kompensasi dalam bentuk insentif dan tunjangan/penghargaan khusus.

ABSTRACT
This research was purposed to examine the relationship between job characteristics and compensation with job satisfaction of the employees of Karikpa Tangerang. Job characteristics was a core dimension containing traits of task which specifically characterizing in all jobs and perceived by employees and regarded could influence attitudes and behaviors of employees toward jobs, which including: skill variation, task identity, task significance, autonomy, and feedback. Compensation was anything received by employees as a reward for their works in the form of: salary, incentive, and allowance. Whereas job satisfaction was a pleasant emotional state perceived by individual related with: jobs, supervisors, colleagues, and promotions.
Quantitative method and survey study were deployed. 55 respondents drawn using census technique were participated in this study. Valid and reliable questionnaires were used to collect data. Obtained data then were analysed with Rank Spearman Correlation and t-test assisted with SPSS Ver.13. Descriptive analysis showed that generally, job characteristics and compensation in Karikpa Tangerang were good, whereas job satisfaction was high. Statistical analysis showed that job characteristics had a positive and significant correlation with job satisfaction of the employees of Karikpa Tangerang.
This result indicated that the better or comply with job characteristics, the better job satisfaction of employees, on the contrary, the worse or did not comply with job characteristics, the worse job satisfaction of employees. Moreover, compensation had also a positive and significant correlation with job satisfaction of employees of Karikpa Tangerang. It indicated that the better of more satisfying compensation, the better job satisfaction; and vice-versa.
Based on the results, job characteristics needs maintaing its existence by enhancing job characteristics implementations continuously and acommodating employees? aspirations. Compesation system needs increasing as well by considering all aspects of employees? actual needs in giving compensation in the form of incentive, allowance, or special award."
2007
T19451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saeri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komitmen organisasi dan pengembangan karir dengan kepuasan kerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP PMB). Komitmen organisasi dan pengembangan karir difungsikan sebagai variabel bebas dan kepuasan kerja sebagai variabel terikat.
Komitmen organisasi diartikan sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya kedalam bagian organisasi, yang meliputi: kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan organisasi, kesediaan berusaha sungguh-sungguh untuk organisasi, tujuan dan keinginan yang kuat untuk memelihara keanggotaannya dalam organisasi. Pengembangan karir adalah usaha merespons kebutuhan karir karyawan dengan menyediakan program-program untuk memenuhi kebutuhan karir individu bagi pengembangan dirinya sekarang dan di masa depan melalui tahap eksplorasi, penanaman, perawatan, dan pelepasan. Sementara kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan yang dirasakan oleh oleh seseorang terhadap pekerjaannya yang diukur berdasarkan indikator: pekerjaan, penyelia, teman sekerja, promosi, gaji, dan komunikasi.
Penelitian menggunakan pendekatan korelasional dengan melibatkan 86 sampel (responder) yang diambil secara acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang diperoleh dianalisis dengan rumus korelasi Spearman Rho yang perhitungannya dilakukan dengan program SPSS versi 12.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa komitmen organisasi secara umum tinggi, pengembangan karir baik dan kepuasan kerja tinggi. Sedangkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa komitmen organisasi memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja, dan pengembangan karir memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja. Dengan demikian kesimpulan penelitian ini adalah semakin tinggi komitmen organisasi dan semakin baik pegembangan karir, maka semakin tinggi kepuasan kerja pegawai.
Oleh karena itu, komitmen organisasi pegawai KPP PMB perlu dioptimalkan secara terus menerus dengan cara rasionalisasi pola pikir para pegawai yang lebih realistis bahwa KPP PBM adalah instansi publik ternpat mencari nafkah hidup dan sekaligus wahana pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara serta otoritas KPP PBM atau DJP lebih serius memenuhi keinginan, harapan dan kebutuhan aktual pegawai sebagai aset organisasi yang utama; pola dan pelaksanaan pengembangan karir pada KPP PBM perlu dikembangkan dengan cara lebih menjaga faktor obyektivitas dan rasa keadilan bagi setiap pegawai serta berusaha memperbaiki aspek-aspek dari pengembangan karir yang dinilai oleh pegawai masih belum maksimal; dan dilakukan penelitian lanjutan dengan desain penelitian serupa tentang kepuasan kerja dengan mengambil variabel babas yang berbeda misalnya kompensasi, komunikasi organisasi, budaya organisasi, kepemimpinan, dan lingkungan kerja.

This research was aimed to analyze the relationship between organizational commitment and career development with job satisfaction among employees of Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa. Organizational commitment and career development functioned as independent variable and job satisfaction as dependent variable.
Organization commitment interpreted as the strength having the character of relative from individual in identifying involvement of self into organizational shares, which cover: strong acceptance and trust to organization purpose, readiness try seriously to organizational, strong desire and purpose to look after his membership in organization. Career development is the effort response requirement of employees? career by providing the programs to fulfill requirement of individual career for development of self now and in future through phase exploration, cultivation, treatment, and release. Whereas job satisfaction is pleasant emotional situation which felt by someone to his work which measured pursuant to indicator: work, supervisor, coworker, promotion, salary, and communications.
Correlation approach using in this research and 86 subjects drew using simple random sampling. Documents analysis and valid and reliable questionnaires were used to derive data. Spearman Rho and Spearman Brown were utilized as validity testing and reliability testing technique. Obtained data then were analyzed using Spearman Rho Correlation calculated with SPSS Version 12.
Descriptive analysis result indicate that organizational commitment in general high, career development is good and job satisfaction is high. The result of hypothesis examination indicate that organizational commitment have the positive relationship and significant with job satisfaction, and career development have positive relationship and significant with job satisfaction. Thereby conclusion of this research is excelsior organizational commitment and good progressively career development, hence excelsior jib satisfaction.
Therefore, organizational commitment officer of KPP PMB needed optimal continually by patterned thinking rationalization the officers more realistic that KPP PBM is public institution of place do life earn and at the same time devotion means to society, state and nation and also authority of KPP PBM or DJP more serious fulfill desire, expectation and requirement actual officer as prima facie organizational asset; pattern and implementation of career development of KPP PBM needed to develop by more taking care of factor objectivity and sense of justice for every officer and also try to improve of aspects career development assessed by officer still not yet ever been maximal; and done by the research of continuation with design similar research concerning job satisfaction by taking the different independent variable for example compensation, organizational communications, organization culture, leadership, and work environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Sophia Delima
"Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pengaruh yang signifikan budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pegawai KPP Pratama Jakarta Menteng Dua. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa penyebaran kuesioner dengan model skala likert.
Hasil penelitian ini menunjukkan hal-hal berikut ini. Pertama, terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi terhadap komitmen organisasional pegawai KPP Pratama Jakarta Menteng Dua. Kedua, terdapat pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pegawai KPP Pratama Jakarta Menteng Dua. Ketiga, terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap komitmen organisasional pegawai KPP Pratama Jakarta Menteng Dua.

This research aimed to reveal the significant effect of organizational culture and job satisfaction on the employee organizational commitment of Tax Office Service Pratama Jakarta Menteng Dua. The type of the research method is quantitative approach with scale likert questionnaire as the data collection technique.
Results of research indicated that first, there is positive and significant effect of organizational culture on the employee organizational commitment of Tax Service Office Pratama Jakarta Menteng Dua; Second, there is positive and significant effect of job satisfaction on the employee organizational commitment of Tax Service Office Pratama Jakarta Menteng Dua; Third, there is positive and significant effect of organizational culture and job satisfaction as a whole on the employee organizational commitment of Tax Service Office Pratama Jakarta Menteng Dua."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25833
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sofa Dwi Purnomo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Achirulloh
"Evaluasi terhadap kinerja pemasok merupakan bagian dari fimgsi strategis bagian procurement dalam meningkatkan kemampuan operasional perusahaan secara keseluruhan. Metode evaluasi pemasok yang konvensional memiliki keterbatasan untuk dapat mengevaluasi pemasok secara komprehensif. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka penelitian ini berusaha untuk mengusulkan evaluasi kinerja pemasok menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) yang merupakan teknik analisis produktivitas multifaktor. DEA dipilih sebagai metode evaluasi karena mampu mempertimbangkan variabel-variabel input dan output untuk mengetahui efisiensi kinerja dari pemasok, dan juga tidak memerlukan penentuan bobot untuk setiap variabel. Selain itu DEA mampu mengidentifikasi benchmark bagi pemasok yang inefisien. Model DEA yang diusulkan menggunakan variabel-variabel input dan output yang sama dengan kriteria penilaian yang digunakan perusahaan agar hasilnya dapat dibandingkan secara relevan. Model DEA yang diusulkan terdiri dari kriteria input sebagai variabel input sedangkan variabel output terdiri dari kriteria kualitas, kemampuan pengiriman dan services. Agar lebih selaras dengan kebijakan manajemen PT. BMC sebagai obyek penelitian, maka efisiensi yang dihasilkan dari DEA dikombinasikan dengan hasil evaluasi PT. BMC yang menggunakan metode pembobotan nilai sehingga diperoleh suatu cluster pemasok. Berdasarkan cluster tersebut, pemasok diklasifikasikan kedalam 4 kategori yaitu high performers dan efisien (HE), high performers dan inefisien (HI), low performers dan efisien (LE) serta low performers dan inefisien (LI). Pemasok dalam cluster HE dapat dijadikan benchmark bagi pemasok yang berada dalam cluster HI, LE dan LI. Hasil dari evaluasi pemasok menggunakan metode DEA ini dapat berguna bagi pihak manajemen dalam rangka optimalisasi kinerja pemasok, pelaksanaan program pengembangan pemasok dan program benchmarking untuk pemasok, yang pada akhirnya semua itu dapat meningkatkan kinerja PT. BMC.

Evaluation of supplier performance is an integral part of strategic function of a procurement department which is aimed to enhance the firm's performance. Conventional evaluation methods have limitations in its application in order to evaluate supplier comprehensively. To address this issue, this research proposes a methodology for effective supplier performance evaluation based on Data Envelopment Analysis (DEA), a multi-factor productivity analysis technique. DEA is able to consider multiple input and output measures which represents supplier's efficiency, and also doesn't need a priori judgment on criteria weights. Besides that, it can identify benchmark for the inefficient supplier. To get a relevant comparison, the DEA model proposed in this research uses the company's evaluation criteria as an input and output variables. The DEA model consists of price as an input variable while the output variables consist of quality, delivery performance and services. In order to accommodate management policy, the efficiency derived from the DEA model are combined with performance score generated by managerial evaluation using weighted point method so the results would form a supplier clusters. Based on this cluster, suppliers are categorized into four clusters, which are high performers and efficient (HE), high performers and inefficient (HI), low performers and efficient (LE) and also low performers and inefficient (LI). Suppliers in HE cluster could provide useful benchmark for improving the performance of suppliers in the HI, LE and LI clusters. Finally, the results from this evaluation are useful for the management to improve the performance of their supplier network, to implement supplier development program and benchmarking program for supplier, which in the end could enhance firm's performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>