Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 252253 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anidya Sylviani
"Banyak penelitian yang berusaha menjelaskan pengaruh diterimanya suatu informasi, khususnya informasi keuangan, oleh pasar terhadap harga saham. Salah sate jurnal yang menjadi acuan penulis adalah "Price and Trading Volume Reaction Surrounding Earnings Announcement: A Closer Examination." Jurnal ini ditulis oleh Dale Morse pada tahun 1981. Penelitian tersebut merupakan penelitian empiris tentang perubahan harga dan volume perdagangan saham di sekitar hari publikasi earning kuartalan dan tahunan di Wall Street Journal (WSJ). Penelitian yang digunakan oleh penulis bertujuan menentukan kecepatan reaksi return dan volume transaksi perdagangan saham terhadap publikasi laporan keuangan interim. Penelitian semacam ini sering disebut sebagai event study. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 perusahaan yang sekuritasnya tercatat di PT Bursa Efek Jakarta. Reaksi return saham terhadap publikasi laporan keuangan interim di harian Bisnis Indonesia terjadi pada hari ke +1 sampai dengan hari +4. Reaksi volume transaksi saham terhadap publikasi laporan keuangan interim di harian Bisnis Indonesia terjadi pada hari ke +2, +3, dan +4.
Laporan keuangan interim telah digunakan oleh pelaku pasar modal dalam pengambilan keputusan investasi. Hal ini terbukti dari adanya perbedaan yang signifikan pada beberapa hari diantara 31 hari observasi dibandingkan dengan rata-ratanya. Pasar modal, dalam penelitian ini BEJ membutuhkan waktu untuk memproses informasi yang diterimanya. Masalah yang perlu dipertimbangkan bagi penelitian selanjutnya adalah efek penggunaan data harian dapat menimbulkan masalah. Penelitian akan memberikan basil yang lebih baik dengan memperbesar sampel. Selain itu dapat juga digunakan model selain market model yang diregresi mengingat tidak semua sampel memiliki koefisien regresi berbeda secara signifikan dengan 0. Penggunaan model ini diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik. Investor dapat menggunakan laporan keuangan interim dalam pengambilan keputusan investasi. Informasi tidak langsung tercakup dalam harga dan investor tidak langsung menyesuaikan portofolionya. Karena itu perlu diteliti lebih lanjut tentang faktor apa yang menyebabkan lambatnya proses penyesuaian ini.

A lot research tried to explain the influence that accepted with information, especially financial information, by market stock price. Journal that becomes writer reference is: "Price and Trading Volume Reaction Surrounding Earnings Announcement : A Closer Examination ". This journal wrote by Dale Morse in 1981. The research is empirical research about price and volume stock trading changes surrounding publication days quarterly and year earning at Wall Street Journal (WSJ). A research used by writer has something as a purpose to determine velocity return and volume transaction stock trading reaction to publication interim financial statement. This research called as event study. Sample that used in this research is 40 companies that listing in BEJ. Reaction stocks return to publication interim financial report in Bisnis Indonesia news paper that happened at day +1 until +4. Reaction volume stock transaction to publication interim financial report in Bisnis Indonesia newspaper happened at day +2, +3, and +4.
Interim financial statement had already used by people in capital market taking investment decision. That prove there is a significant different in a few days between 31 days observation equals with means. Capital market with this research, BEJ need time to processing information that accepted. A problem that needs to be considerate for next research is the used effect of daily data can cause problem. Research can extend a better result by increasing sample. Besides that, it can also used model beside market model that regression considered not all sample have regression coefficient different significant with O. The using of this model expected can give better result. Investor can used interim financial report in taking investment decision. Indirect information covered in price and investor can indirect adapt their portfolio. Because of that, it needs to be careful about factor that caused the late of adjustment process.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvi Widjaja
"ABSTRAK
Sejak krisis ekonomi, volume penjualan untuk industri rokok terns mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena harga rokok bergerak naik semakin jauh dari tingkat daya beli konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kinerja PT. Gudang Garam Tbk. selama 3 tahun sejak 2000-2002. Dengan mengkaji kekuatan keuangan pada PT. Gudang Garam Tbk. dapat diketahui bagaimana kemampuan fundamental keuangan perusahaan untuk bertahan di masa depan maupun dalam mengembangkan usahanya dilihat secara historis.
Peranan Laporan Keuangan menjadi sangat penting sebagai salah satu alat dan tolak ukur di dalam mengukur kinerja perusahaan. Di dalam penelitian ini diambil salah satu perusahaan yang memproduksi rokok, yaitu PT. Gudang Garam Tbk.
PT. Gudang Garam Tbk. adalah salah satu produsen rokok kretek terkemuka yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun dan merupakan pelaku dominan di bidang sigaret kretek mesin di Indonesia.
Dalam penelitian ini teori yang dipakai adalah penilaian kinerja perusahaan berdasarkan laporan keuangan dengan menggunakan metode analisis time series (anal isis horisontal), analisis common size (analisis vertikal), analisis rasio dan analisis cross section (perbandingan dengan perusahaan sejenis). Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laporan lab a rugi. Laporan keuangan PT. Gudang Garam Tbk. diperoleh dari laporan tahunan perusahaan selama periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2002.
Dari hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Gudang Garam Tbk. maka dapat disimpulkan bahwa solvabilitas dan profitabilitas PT. Gudang Garam Tbk. cukup baik dan berada diatas rata-rata industrinya sedangkan likuiditas dan aktivitasnya berada dibawah ratarata industri namun hal ini disebabkan oleh adanya usaha-usaha PT. Gudang Garam Tbk.untuk meningkatkan serta mengembangkan usahanya di industri rokok. Dengan demikian, secara umum kinerja keuangan PT. Gudang Garam Tbk cukup baik dan mampu menjaga konsistensi peningkatan kinerja keuangannya.
Berdasarkan kesimpulan diatas, untuk meningkatkan kinerj a PT. Gudang Garam Tbk maka penulis menyarankan agar perusahaan meninjau kembali kebijakannya untuk persediaannya yang besar selain itu penagihan piutang perlu lebih ditingkatkan lagi sehingga likuiditas dan aktivitasnya akan menjadi lebih baik. PT. Gudang Garam Tbk. juga perlu mengintensifkan usahanya dalam membantu petani cengkeh dan tembakau guna mengamankan persediaan bahan baku. Untuk penelitian berikutnya, akan lebih baik apabila dilakukan studi lapangan sehingga bisa diperoleh informasi yang lebih detail.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adri Hakim
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk menerapkan PSAK 24 Revisi 2013 dalam laporan keuangan interim 2015, dampak bagi perusahaan yang menerapkan standar tersebut, dan bagaimana perusahaan mengungkapkan informasi terkait penerapan dan dampak dari PSAK 24 Revisi 2013 dalam laporan keuangan interim 2015. Penelitian ini melibatkan perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek Indonesia dengan melakukan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan PSAK 24 Revisi 2013 dalam laporan keuangan interim dipengaruhi oleh faktor kapitalisasi pasar, jumlah karyawan, dan auditor. Penelitian ini juga memberikan hasil dimana pengungkapan penerapan dan dampak dari sebagian besar perusahaan-perusahaan yang sudah menerapkan PSAK 24 Revisi 2013 dalam laporan keuangan interim 2015 sudah dilakukan sesuai dengan peraturan-peraturan yang terdapat dalam PSAK 24 Revisi 2013.

The purpose of this research is to provide empirical evidence about factors that influence the company`s decision to implement PSAK 24 Revisi 2013 in an interim financial report of 2015, the effects for company that implement these standard, and how company disclose information related to the implementation and efect of PSAK 24 Revisi 2013 in the interim financial report of 2015. This research included companies listed in Indonesia stock exchange by using logistic regression analysis.
The result of this research indicate that implementation of PSAK 24 Revisi 2013 in interim financial report influenced by market capitalization, number of employee, and auditor. This research also provides results in which disclosure of the implementation and effect of most companies have been appliying PSAK 24 Revisi 2013 in financial interim report of 2015 has been done in accordance with the rules ini PSAK 24 Revisi 2013.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J. B. Widodo Lestarianto
"Penelitian ini bertujuan menyajikan tingkat ketaatan terhadap standar akuntansi keuangan dalam penyajian laporan keuangan dan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi ketaatan penyajian laporan keuangan. Penelitian tingkat ketaatan biasanya berupa tingkat ketaatan dihubungkan dengan perbedaan 'rezim' akuntansi. Penelitian mengenai pengungkapan (disclosure) lebih banyak berhubungan dengan pengungkapan yang bersifat sukarela (voluntary disclosure). Penelitian ini menitikberatkan pada pengungkapan laporan keuangan wajib (mandatory disclosure).
Metode statistik yang digunakan adalah regresi tinier berganda dengan metode enter. Sample penelitian adalah laporan keuangan tahun 2001 dari perusahaan yang tergolong dalam industri manufaktur pada Bursa Efek Jakarta. Total sample berjumlah 41 perusahaan dari populasi sebanyak 150 perusahaan. Data laporan keuangan diambil dari situs Bursa Efek Jakarta (www.jsx.co.id) sedangkan data keuangan diambil dari Monthly Statistics Jakarta Stock Exchange.
Tingkat ketaatan penyajian lapoan keuangan diukur dengan menggunakan checklist penyajian laporan keuangan yang dibuat dengan mengacu pada Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh Bapepam. Checklist tersebut bersifat dikotomis karena yang hendak diketahui adalah tingkat ketaatan yang terbagi antara tacit dan tidak tacit. Tingkat ketaatan disajikan dalam dua bentuk yaitu tingkat ketaatan mula-mula dan tingkat ketaatan yang disesuaikan. Tingkat ketaatan yang disesuaikan mengeluarkan 6 item penilaian bersifat wajib pada Kebijakan Akuntansi Tertentu yang tidak didasari alasan yang kuat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketaatan mula-mula penyajian laporan keuangan yang bersifat wajib berkisar 65,95%-90,22% dengan nilai rata-rata 75,17% dari seharusnya 100%. Sedangkan tingkat ketaatan disesuaikan berkisar 70,11%-94,19% dengan nilai rata-rata 79,74%. Perbedaan pencapaian tingkat ketaatan mula-mula dan tingkat ketaatan disesuaikan mengindikasikan ketidaktaatan perusahaan terhadap ketentuan yang ada didasari alasan yang kuat Untuk itu otoritas bursa disarankan untuk hanya mewajibkan item pada laporan keuangan yang mendasar dan mendorong perusahaan untuk memberikan informasi secara sukarela.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. kinerja perusahaan, rasio hutang, ukuran perusahaan, proporsi pemegang saham publik, keberadaan komite audit, dan skala kantor akuntan publik secara bersama-sama (dan tidak harus seluruhnya) mampu menjelaskan variasi tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan yang bersifat wajib.
2. semakin baik kinerja perusahaan, yang ditunjukkan semakin tingginya price to book value ratio, semakin tinggi pula tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan yang bersifat wajib.
3. semakin besar ukuran perusahaan semakin rendah tingkat ketaatan penyalan laporan keuangan bersifat wajib.
4. semakin tinggi proporsi pemegang saham publik semakin tinggi pula tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan yang bersifat wajib.
5. skala kantor akuntan publik secara signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan yang bersifat wajib.
6. tidak ditemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan dengan rasio hutang dan keberadaan komite audit.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai konfirmasi ulang atas penelitian oleh Fitriani (tt) yang berusaha mengungkapkan tingkat kelengkapan pengungkapan wajib dan sukarela pada laporan keuangan publik yang tercatat pada Bursa Efek Jakarta dengan data laporan keuangan tahun 1996 dan 1999.

This research is aimed to present the compliance level to the financial accounting standards in financial statement and to test the factors that influence the financial statement compliance. Research on the compliance level is usually a compliance level that in connection with the difference in accounting "regimes' Research about disclosure is more connected with voluntary disclosure. This research is focus on the mandatory disclosure of the financial statement.
Statistical method that is used is double linear regression with entering method. The research sample is the financial statements for the year 2001 of the companies that are categorized as manufactured industry at Jakarta Stock Exchange. The total samples are 41 companies out of 150 companies in the population. The income statement data are taken from Jakarta Stock Exchange site (www.jsx.co.id) and the financial data are gotten from Monthly Statistics Jakarta Stock Exchange.
The financial statement compliance level is measured by using the financial statement checklist that are made referring to The Income Statement Reporting Guidance/Guidelines issued by Bapepam. The checklist has a dichotomy characteristic since the purpose is know the compliance level that is divided into compliance and noncompliance. The compliance level is presented into two forms that are the original compliance level and the adjusted compliance level. The adjusted compliance level produces 6 items measurement that is mandatory to the Particular Accounting Policy that is not based on strong reasons.
The result of the research shows that the original compliance levels of the financial statements that are mandatory are about 65,95% - 90,22% with the average 75,17% out of 100% that it should be, whereas the adjusted compliance levels are about 70,77% - 94,19% with the average 79,74%. The difference in the original compliance levels and the adjusted ones demonstrates the companies' disobedience to the existing rules has valid reasons. Based on that rationale, the stock authority is suggested to only set any mandatory items that have good basis in the financial statement and support the companies to voluntarily give the information.
Based on the result of the hypothesis test it can be concluded that:
1. The company's performance, debt ratio, company measurement, public stockholders proportion, the existence of the audit committee, and the public accountant scale collectively (but doesn't have to be all) can explain the variety in the compliance level of the mandatory financial statement.
2. The better is the company performance, which is showed by the higher price to book value ratio, the higher is the compliance of mandatory financial statement
3. The bigger is the company size the lower is the compliance of mandatory financial statement.
4. The higher is the proportion of the public stockholders the higher is the compliance of mandatory financial statement.
5. The public accountant scale significantly has a positive influence to the compliance of mandatory financial statement.
6. Any significant statistic relation among the compliance level of the financial statement with the debt ration and the existence of the audit committee is not found.
The result of this research can be utilized to reconfirm the research previously done by Fitriani who tried to reveal the level of completeness of mandatory and voluntary disclosure in the public financial statement that were registered/documented at the Jakarta Stock Exchange which used financial statement data for the years 1996 and 1999.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T14736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Di-zenah Alifiah Rachma
"ABSTRAK
2018 merupakan tahun yang menarik bagi kontraktor. Pemerintah secara aktif mendukung dan melaksanakan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Di sisi lain, GAPENSI mencatat penurunan tajam jumlah anggotanya dari 70.000 menjadi 35.000 anggota pada 2018. Angka ini mewakili kontraktor skala kecil dan menengah di Indonesia. PT XYZ adalah kontraktor kecil dalam fase transisi untuk menjadi kontraktor menengah. Oleh karena itu, berdasarkan depth in interview dengan pemilik bisnis, dan interaksi langsung dengan perusahaan, coach menggunakan business tools untuk menganalisis perusahaan secara internal dan eksternal. Kemudian memetakan kondisi eksisting, ideal, dan GAP perusahaan. Dan merumuskan solusi untuk kondisi GAP berdasarkan analisis skala prioritas/ hasil anlaisis PARETO. Proses business coaching akan berlangsung selama kurang lebih 8 bulan. Tujuan dari kegiatan business coaching ini adalah untuk menyusun SOP transaksi proyek, dan laporan keuangan untuk perusahaan ini.

ABSTRACT
2018 has been an exciting year for contractor. The government is actively supporting and carrying out infrastructure development in Indonesia. On the other hand, GAPENSI record a sharp decreasing number of its member from 70.000 to 35.000 members in 2018. These numbers represent the small-and medium contractors in Indonesia. PT. XYZ is a small contractor in the transection phase to be a medium contractor. Therefore, based on depth-in interview with the business owner, and interact directly with companies, coaches use business tools to analyze companies internally and externally. Then map the existing conditions, ideal, and corporate GAP. And formulate a solution for GAP conditions based on the analysis of the priority scale/results of the PARETO analysis. The business training process will last for approximately 8 months. The purpose of this business training activity is to prepare SOPs for project transactions, and financial reports for this company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Ivri Theresia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh politically connected directors terhadap financial firm performance dengan proksi ROE dan ROA. Direksi yang memiliki hubungan politik, atau lebih lanjut disebut politically connected directors, merupakan direksi yang adalah a bagian dari parlemen, b menteri atau kepala pemerintahan, dan c berhubungan erat dengan partai politik. Hubungan politik didefinisikan sebagai rasio jumlah direksi yang memiliki hubungan politik terhadap jumlah keseluruhan direksi. Penelitian ini akan membahas bagaimana pengaruh yang diberikan pada kinerja keuangan perusahaan dengan turut sertanya para direksi perusahaan dalam jabatan politik suatu negara. Terdapat perbedaan nilai leverage pada financial firm dengan non-financial firm sehingga penelitian ini hanya meneliti pada non-financial firm yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia saja. Observasi dilakukan terhadap 404 non-financial firm yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan yang memiliki laporan keuangan lengkap. Data yang digunakan adalah data panel dan dengan menggunakan Ordinary Least Square OLS , diperoleh hasil bahwa besarnya proporsi politically connected directors tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

ABSTRACT
This research examines the effect of politically connected directors on financial firm performance measured by ROE and ROA . This research defines a politically connected director as director who is a part of parliament, b minister or head of government, or c closely related to political parties. Political relations are defined as the ratio of the number of directors who have political relations to the total number of directors. This research will discuss how the effect given to the financial firm performance with the participation of directors in the political office of a country. There is a difference of leverage value in financial firm with non financial firm, so this research only examines the non financial firm. Four hundred four firms listed on Indonesia Stock Exchange are observed within period 2011 2015 and have complete annual report. By using Ordinary Least Square OLS estimation model, regression results from politically connected directors to firm performance showed insignificant results therefore research finds that the proportion of politically connected directors has no effect on financial firm performance."
2017
S68454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Kirana
"ABSTRAK
Informasi mengenai harga saham maupun faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham sangat penting untuk diketahui oleh investor sebelum memutuskan investasi di pasar modal. Pada umumnya fluktuasi nilai pasar saham disebabkan oleh perubahan dalam pendapatan/laba perusahaan yang tercermin dalam kinerja perusahaan. Hal ini menyebabkan
'nilai perusahaan' menjadi ukuran yang sangat penting bagi investor dalam mengambil keputusan pembelian suatu saham.
Penelitian ini dibuat untuk menghitung kinerja perusahaan-perusahaan Farmasi yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (2000-2002) yang kemudian diregresi terhadap harga sahan1. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan (EVA, ROE, PER, DER dan PBV) berpengaruh terhadap harga saham.
Hasil dari penelitian ini didapat ditarik kesimpulan bahwa harga saham di pasar modal tidak hanya dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang tercermin pada, ROE, PER, PBV, DER dan EVA, karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil regresi, tidak lebih dari 47% dari perubahan harga saham yang dipengaruhi oleh ROE, PER, PBV, DER, dan EVA, 53% dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti sentimen pasar, rumor, kondisi pasar uang Indonesia, faktor internal selain fundamental ekonomi, suku bunga deposito, devaluasi, pertumbuhan ekonomi, kondisi ekonomi makro, situasi politik dan perubahan kebijakan pemerintah baik dalam biAang ekonomi industri maupun dunia usaha nasional.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rinanda Bagus Pratama
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas laporan keuangan dan intervensi pemerintah terhadap efisiensi investasi perusahaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 876 observasi dari perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012 hingga 2014. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas laporan keuangan berpengaruh positif terhadap underinvestment dan efisiensi investasi secara keseluruhan. Intervensi pemerintah dengan proksi persentase kepemilikan pemerintah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi investasi namun, intervensi pemerintah dengan proksi koneksi politik justru berpengaruh negatif dan signifikan terhadap efisiensi investasi, hal tersebut dapat disebabkan oleh tingginya biaya modal akibat koneksi politik dan adanya tekanan dari para politisi yang tidak ingin disalahkan atas kegagalan perusahaan. Ditemukan juga indikasi bahwa intervensi pemerintah yang diukur dengan melihat koneksi politik memoderasi secara negatif pengaruh kualitas laporan keuangan terhadap efisiensi investasi.

This research aims to understand the effect of financial reporting quality and government intervention on investment efficiency of companies in Indonesia. This research uses 876 observations of companies that listed in Indonesia Stock Exchange during 2012 to 2014 period. The results suggest that financial reporting quality positively impact underinvestment and investment efficiency in general. Government intervention, measured by government ownership, have no significant impact on investment efficiency but, government intervention, measured by political connection, significantly have a negative impact on investment efficiency, it is because a higher cost of capital due to political connection and a pressure caused by politicians who don't want to be blamed on company?s failure. Also there is a finding that government intervention, measured by political connection, negatively moderate the influence of financial reporting quality on investment efficiency."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Syuhada
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris risk relevance dari laporan keuangan bank-bank di Indonesia dan dampak penerapan PSAK 55 revisi 2006 terhadap risk relevance dari laporan keuangan bank di Indonesia. Selain itu penelitian ini juga menguji secara empiris peranan auditor spesialis terhadap dampak penerapan PSAK 55 revisi 2006 terhadap risk relevance di laporan keuangan bank di Indonesia.Sampel yang digunakan adalah bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2006-2012 dengan menggunakan data kuartalan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa laporan keuangan bank di Indonesia memiliki risk relevance dan penerapan PSAK 55 revisi 2006 meningkatkan risk relevance dari pinjaman pada laporan keuangan bank-bank di Indonesia.Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa penggunaan auditor spesialis industri memperkuat dampak PSAK 55 revisi 2006 terhadap risk relevance.

This study aimed to empirically test the risk relevance of financial statement of banks in Indonesia and the impact of PSAK 55 Revisi 2006 to the risk relevance of financial statement of banks in Indonesia. This study also empirically tested the role of industry specialist auditor to the effectivity of PSAK 55 revisi 2006 in enchancing the risk relevance of financial statement of banks. The samples used in this study are Indonesian Banks that are listed in Indonesia Stock Exchange during period of 2006-2012 with quarterly data.
The result of this study shows that the financial statement of Indonesia’s banks has risk relevance and the application of PSAK 55 revisi 2006 increase the risk relevance. In addition this study also found that the use of industry specialist auditor positively impacts the effect of PSAK 55 revisi 2006 to risk relevance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>