Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159278 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufiq Muhibuddin Waly
"Kasus DBD dewasa terus meningkat pesat, di lain pihak penelitian-penelitian yang dilaporkan terutama dilakukan pada anak-anak
Trombositopenia merupakan unsur sentral dalam patogenesis penyakit DBD. Penyebab utama trombositopenia yang diakui saat ini pada demam/sakit <5 hari adalah sumsum tulang, oleh karena didapatkan gambaran hiposelularitas pada seluruh sampel dengan jumlah megakariosit menurun sampai dengan normal. Sedangkan setelah demam/sakit 5 hari penyebab trombositopenianya terutama oleh proses di peri£er yaitu konsumtif koagulopati, antigen antibodi kompleks yang merusak trombosit, peningkatan aktivitas RES jaringan untuk menghancurkan trombosit serta kemungkinan kemampuan virus itu sendiri untuk merusak trombosit.
Masalah lain lagi yaitu terus berkembangnya patofisiologi DBD mulai dari teori secondary heterologus infection, teori virulensi dan teori genetik dani Halstead. Dengan diketahuinya bahwa sel target dan virus dengue untuk dapat berkembang biak adalah sel monosit, makrofag dan sel kupffer kemudian diketahui pula adanya respons imunologis tubuh terhadap infeksi virus dengue dan tersebarnya kompleks virus antibodi (antigen antibodi kompleks) ke banyak jaringan tubuh (endotel pembuluh darah, ginjal, otak, trombosit, pankreas), maka reaksi hipersensitivitas tipe III dipertimbangkan sebagai dasar patofisiologi DBD.
Hal ini akan bertambah kuat bila pemberian steroid temyata mampu untuk mengurangi lama trombositopenia sehingga mempercepat lama perawatan dan mencegah komplikasi. Hal lain yang memperkuat teori hipersensitivitas tipe III selain penyebaran kompleks imun di jaringan-jaringan tubuh ialah apabila diternukan reaksi autoimun (reaksi imunologis tubuh untuk menghancurkan jaringannya sendiri).
Pada penelitian ini ternyata didapatkan reaksi autoimun berupa antibodi trombosit yang positif sampai dengan 62,5% sampel dan terbukti secara statistik sebagai penyebab utama trombositopenia serta penurunan-penurunan tajam dari jumlah trombosit. Steroid ternyata terbukti secara klinik dan statistik mengurangi lama trobositopenia dan mencegah penurunan tajam dari jumlah trombosit pada pasien-pasien dengan antibodi trombosit yang positif.
Selain itu pada penelitian ini juga dibuktikan bahwa tidak semua gambaran sumsum tulang menunjukkan hiposelularitas pada demam/sakit <5 hari (hanya 63,5% sampel).
Sedangkan secara analisis regresi multipel sumsum tulang ternyata hanya menempati urutan ketiga sebagai penyebab trombositopenia kelompok demam/sakit <5 hari setelah antibodi trombosit dan DIC talc terkompensasi (berarti proses diperiferlah yang lebih berpengaruh).
Selain hal-hal di atas pada penelitian ini didapatkan bahwa hemokoensentrasi yang.meningkat hanya terdapat pada 30% sampel, trauma sebagai penyebab utama terjadinya perdarahan nyata dan sensitivitas serta spesifisitas dari rapid imunokrornatografi yang cukup baik."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pambayun Fitriawan Pideksa
"Pada kapal dengan jenis High Speed Craft yang mampu melaju sampai 25 knots, tingkat reliabilitas sangat diperhitungkan. Dengan tingkat kecepatan tinggi maka dibutuhkan pula tingkat reliabilitas dan unjuk kerja kapal yang prima. Pemeliharaan dan pengoperasian kapal dilakukan untuk menjaga reliabilitas kinerja kapal pada armada PT. PTK. Pemeliharaan kapal yang tidak optimal membuat kinerja kapal yang tidak sesuai sehingga sangat berpengaruh dalam pengoperasian kapal. Penelitian ini bertujuan mendapatkan risiko dalam proses pengoperasian dan pemeliharaan kapal PT. PTK di perairan Indonesia Timur. Pemeliharaan kapal yang baik dapat mempengaruhi pengoperasian kapal untuk menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu analisa berbasis risiko akan dilakukan pada penelitian ini dan diharapkan mendapatkan cara penanganan pemeliharaan dan pengoperasian kapal yang efektif dan efisien.

On the ship type of High Speed Craft are being capable of driving up to 25 knots, the level of reliability must be very calculated. With that high rate of speed, it needs a high excellences level of reliability and performance vessel. Maintenance and operation of the ship is done to maintain the reliability of the performance of vessels in the PT. PTK?s fleet. Maintenance of the ship is not optimal to make the performance of the boat that did not fit so very influential in the operation of the vessel. This study aims to get the risks in the operation and maintenance of PT. PTK?s ships in the eastern Indonesias operating area. Good boat maintenance can affect the operation of the ship to function as it should. Therefore the risk-based analysis will be carried out in this study and is expected to get a way of handling the maintenance and operation of the vessel which is effective and efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicko Perdana Hardiansyah
"ABSTRAK
Pendahuluan Penggunaan tandur tulang lokal saat ini masih menjadi pilihan utama dalam tatalaksana fusi posterolateral pada kasus spondilosis lumbal di negara berkembang. Rendahnya tingkat fusi yang dihasilkan oleh tindakan ini mendorong penggunaan alternatif material lain. Penambahan aspirat sumsum tulang pada tandur tulang lokal dapat menjadi pilihan yang efektif dalam tatalaksana fusi posterolateral pada pasien spondilosis lumbal, namun saat ini belum ada data mengenai luaran klinis dari tatalaksana jenis ini di Indonesia. Metode Penelitian ini merupakan metode Kohort Retrospektif pada 38 pasien dengan tatalaksana fusi posterolateral dengan menggunakan tandur tulang lokal yang terbagi atas 19 pasien kelompok dengan penambahan aspirat sumsum tulang dan 19 pasien kelompok tanpa penambahan aspirat sumsum tulang. Seluruh pasien mendapatkan tindakan operasi setelah tindakan konservatif gagal dalam mengatasi keluhan nyeri. Evaluasi klinis pada masing-masing kelompok menggunakan skor IDO dinilai sebelum operasi, bulan ke-3 dan ke-6 setelah operasi. Hasil Tiga orang Ahli Orthopaedi Divisi Tulang Belakang melakukan operasi fusi posterolateral dan stabilisasi posterior. Perbandingan skor IDO sebelum operasi di antara kedua kelompok tidak menunjukan perbedaan yang bermakna. Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata skor IDO pada kedua kelompok hingga bulan ketiga. Namun, perbandingan skor IDO pre operasi dan 6 bulan paska operasi menunjukkan kelompok dengan penambahan aspirat sumsum tulang akan menghasilkan rerata skor IDO lebih baik. Kesimpulan Luaran klinis pasien spondilosis lumbal yang menjalani fusi posteralateral menggunakan tandur tulang lokal dengan penambahan aspirat sumsum tulang menunjukkan hasil yang baik. Penambahan aspirat sumsum tulang pada fusi posterolateral menggunakan tandur tulang lokal dapat dipertimbangkan sebagai alternatif bagi pasien spondilosis lumbal yang diindikasikan untuk tindakan operatif.

ABSTRACT
Introduction The use of local bone graft still a mainstay in posterolateral fusion surgery for lumbar spondylosis cases in developing countries. Low rates of fusion encourage the alternative use of other materials. The addition of bone marrow aspirates in the local bone graft may be an option in the treatment of posterolateral fusion in the lumbar spondylosis patients, however there is no data on the clinical outcomes of treatment of this procedure in indonesia. Methods A retrospective cohort study was conducted in 38 patients treated by posterolateral fusion using local autograft that were divided into 19 patients with addition of bone marrow aspirates and 19 patients without addition of bone marrow aspirates. All patients received surgery after conservative treatments failed to address the complaint of pain. Clinical evaluation in each group using ODI score assessed preoperatively, 3rd, and 6th month postoperatively. Results Three Orthopedic Spine Surgeon performed posterolateral fusion and posterior stabilization. Comparison of preoperative ODI score between the two groups showed no significant difference. There were no significant differences in ODI score mean in both groups in 3 months after surgery. However, the bone marrow aspirate group produced a better mean difference of ODI score after 6 months. Conclusions The clinical outcomes of lumbal spondylosis patients undergoing posteralateral fusion using local autograft with addition of bone marrow aspirate showed good results. The addition of bone marrow aspirates in posterolateral fusion using local bone graft can be considered as an alternative for lumbar spondylosis patients who are indicated for surgery. "
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elin Hertiana
"Densitas tulang adalah jumlah kandungan mineral per cm2 tulang, dibedakan menjadi 3 yaitu normal, osteopenia, dan osteoporosis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui risiko kegoyangan gigi melalui analisis densitas tulang. Diasumsikan bahwa densitas tulang rendah yang berhubungan dengan osteopenia/osteoporosis dapat berpengaruh secara langsung pada mikroarsitektur tulang alveolar, dan menyebabkan kegoyangan gigi. Subjek terdiri dari 22 pria dan 56 wanita berusia ≥ 50 tahun. Pengukuran densitas tulang mandibula dilakukan dengan radiograf panoramik dan periapikal DDIR (direct digital intraoral radiograph). Pengukuran densitas tulang skeletal dilakukan dengan QUS (Quantitative Ultrasound). Hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara kebersihan mulut dan densitas tulang skeletal dengan kegoyangan gigi (p= 0,000, p=0,035, berturut-turut) serta diperoleh indeks perkiraan kegoyangan ≥50% dari seluruh gigi di mandibula.

Bone mineral density is the amount of bone mineral content in cm2. It can be classified into normal, osteopenia, and osteoporosis. This study was conducted to determine the risk assessment of tooth mobility through bone density analysis. Low bone density, which is associated with osteopenia / osteoporosis can affect directly the alveolar bone microarchitecture, and cause tooth mobility. The subjects consisting of 22 men and 56 women aged ≥ 50 years. Mandibular bone density measurements done by panoramic radiographs and periapical DDIR (direct digital intraoral radiograph). Bone mineral density measurement was performed with QUS (Quantitative Ultrasound). The result showed that there is a relationship between oral hygiene and bone mineral density with tooth mobility (p = 0.000, p = 0.035, respectively) and an index was formulated to estimate mobility of ≥ 50% out of teeth in mandible.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Lindawati S Kusdhany
"ABSTRAK
In prosthodontics, mandibular bone density plays an important role in the success of treatment. Generally, the aging process will be accompanied by decreasing mandibular bone density. This is more obvious in post menopausal women with low or absent estrogen production. Relationship between mandibular bone density and bone density in other parts of the body is still debatable. The aim of this study was to evaluate this relationship. Periapical radiographs and bone densitographs of 114 post menopausal women were evaluated in a cross sectional study. The results showed a relationship between age and amount of teeth present with decreasing mandibular bone density, and a significant correlation between mandibular bone density and lumbal or femur bone density."
Journal of Dentistry Indonesia, 2004
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Linda Ermiza
"Osteoblas merupakan sel tulang yang berperan dalam formasi tulang, yang mempunyai kemampuan dalam sintesa dan mengatur deposisi dan mineralisasi dari matrik selular tulang. Kerusakan tulang diatasi dengan penempatan material pengganti yang merangsang pembentukan tulang baru dimana osteoblas berperan dalam pembentukan formasi tulang. Transplantasi jaringan telah dikembangkan untuk merekonstruksi kerusakan tulang dengan penempatan bahan tandur tulang. Dosis akhir sterilisasi 25 kGy biasa dipakai untuk bahan tandur tulang tergantung dari bank jaringan. Dosis radiasi tergantung pada tingkat bioburden jumlah organisma yang tertinggal. Laporan terdahulu mengemukakan bahwa dosis radiasi 15 kGy efektif dalam mensterilkan bahan tandur tulang.
Tujuan : Mengevaluasi perilaku osteoblas manusia galur MG63 dalam proses regenerasi tulang setelah ditransplantasi dengan Demineralized freeeze-dried bone, DFDB (Batan, Jakarta, Indonesia) dengan dosis sterilisasi 15 kGy dibandingkan dengan DFDB yang disterilisasi dengan dosis 25 kGy.
Metoda : Sel osteoblas manusia dibiakkan dan dibagi dalam 3 kelompok, pertama ditransplantasi dengan DFDB yang disterilisasi dengan dosis 15 kGy, kedua ditransplantasi dengan DFDB dosis sterilisasi 25 kGy, dan grup ketiga tanpa transplantasi sebagai kontrol. Proliferasi of osteoblasdianalisa 24 jam setelah transplantasi dengan test MTT assay. Ekspresi fosfatase alkali dan deposisi ion Ca++ dianalisis setelah 7, 14 dan 21 harai setelah transplantasi.
Hasil : Proliferasi sel osteoblas manusia setelah ditransplantasi dengan DFDB yang disterilisasi 15 kGy tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan yang ditransplantasi dengan DFDB dosis sterilisasi 25 kGy setelah 24 jam transplantasi. Dan proses remineralisasi antara kedua kelompok relatif sama antara kelompok DFDB 15 kGy dan dengan kelompok DFDB 25 kGy.

Osteoblasts are the skeletal cells responsible for bone formation, meaning that they synthesize and regulate the deposition and mineralization of the extracellular matrix of bone. Bone defect treated with placement a preparation material to promote new bone formation and osteoblasts play a major role in bone formation. Tissue transplantation were developed to reconstruc bone defect with the placement of bone graft material. A 25 kGy dose is the most commonly used radiation dose for sterilization of bone graft material, but tissue bankers can decide the dosage used to sterillized their tissues. The dose can be selected depending on the bioburden or microbial count on the tissue prior to sterillization and had ben reported a low dose radiation 15 kGy is effective to sterillization a bone graft materials.
Objective : The objective of this study was to evaluate behavior of human osteoblast cell line (MG63) in bone regeneration process, after transplantation of Demineralized freeeze-dried bone, DFDB (Batan, Jakarta, Indonesia) with radiation dose sterilization 15 kGy compare with DFDB with radiation sterilization 25 kGy.
Method : Human osteoblast cell line culture was divided into 3 groups, first group transplanted with dose radiation DFDB 15 kGy, second group transplanted with dose radiation 25 kGy DFDB and and the third group without bone graft as control. After 24 hours, proliperation of osteoblast cell area are analysed with MTT assay test. Expression of alkali phosphatase and deposition of Ca++ are analysed after 7, 14 and 21 days after transplantation.
Results : Proliferation of osteoblast cell in DFDB 15 kGy showed not signifivcantly difference with DFDB 25 kGy after 24 hours and remineralization process between DFDB 15 kGy group transplantation equal with DFDB 25 kGy group.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T31905
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Starifulkani Arif
"Latar Belakang. Sumsung tulang merupakan sumber sel punca mesenkimal SPM yang paling banyak digunakan selain jaringan lemak sebagai sumber pengganti yang menjanjikan. Peningkatan penggunaan SPM membutuhkan kemampuan untuk melakukan subkultur pasase SPM. Untuk mengumpulkan dan menyimpan SPM dalam waktu tertentu tanpa mengubah karakter SPM maka dilakukan kriopreservasi.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman efek pasase terhadap penuaan sel punca mesenkimal sumsum tulang dan jaringan lemak yang dikriopreservasi.Metode. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional yang dilaksanakan di UPT-TK Sel Punca RSCM FKUI April 2016 - September 2016. Sampel penelitian adalah sel punca mesenkimal sumsum tulang dan jaringan lemak pasase pertama yang dikriopreservasi 1 dan 2 kali. Dilakukan pengukuran terhadap ukuran sel, viabilitas sel, population doubling time PDT, colony forming unit dan penghitungan persentase sel yang menua. Data pasase dianalisis dengan multiple comparison ANOVA dengan Tukey HSD correction dan student t-test menggunakan program SPSS 23.
Hasil. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok kriopreservasi SPM sumsum tulang dalam PDT, viabilitas, dan ukuran sel pada P6 dengan p

Introduction. Bone marrow is still the gold standard source of MSC, but adipose tissue became a promising alternative source. Passage and cryopreservation are effective ways to multiply, pool and store MSC without altering its function.
The aim of this research was to enhance the knowledge of the effect of passage on senescence profile of cryopreserved human bone marrow and adipose derived MSC.Method. This research was an observational analytic study to analyze population doubling time PDT, cell size, viability, colony forming unit and percentage of senescent cells and done in UPT ndash TK Sel Punca RSCM FKUI, during April to September 2016. The samples were bone marrow and adipose MSC at passage one, which were cryopreserved for the first and second time. Cryopreservastion groups were analyzed using student t test while inter passage was analyzed using ANOVA test.
Result. There were significant differences between both cryopreserved bone marrow groups in PDT, viability and cell size in P6, p
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>