Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214076 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Nursahid
"Kedermawanan merupakan aktivitas yang bersifat sukarela dan altruistik (bertujuan untuk membahagiakan pihak lain). Dalam konteks perusahaan, kedermawanan sosial merupakan bagian dari implementasi tanggungjawab sosial dan etis perusahaan. Di lingkungan BUMN, aktivitas serupa pun dilakukan kendati bersifat imperatif (affirmative action) karena terdapat instrumen "pemaksa" berupa Kepmen BUMN Nomon Kep-236/MBUl2003.
Praktik kedermawanan yang bersifat imperatif, tentu bertolakbelakang dengan filosofi kedermawanan itu sendiri yang bersifat sukarela. Oleh sebab itu, sangat mungkin terdapat kompleksitas masalah baik dalam penggalangan, pengelolaan, maupun penyaluran dana/program sosial yang ditujukan ke masyarakat. Selain itu, motivasi berderma dan keberlanjutan praktik kedermawanan sosial tersebut juga menjadi persoalan tersendiri bagi BUMN.
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan di atas. Pertanyaan-pertanyaan pokok diajukan, meliputi: (1) bagaimana pola kedermawanan sosial BUMN dilakukan menyangkut: penggalangan, pengelolaan, dan penyaluran dana bantuan atau program sosial yang ditujukan ke masyarakat; (2) motif yang melatarbelakangi praktik kedermawanan sosial tersebut; (3) persepsi stakeholder (terutama masyarakat penerima bantuan); dan (4) kemungkinan untuk melakukan transformasi praktik kedermawanan: dari sifatnya yang imperatif (affirmative action) ke arah kesukarelaan (volunteerism) dan memperhatikan aspek keberlanjutan (sustainability).
Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Sampel ditentukan secara purposive dengan mengambil tiga dari 162 perusahaan BUMN yang ada di Indonesia. Ketiga sampel (PT Krakatau Steel, PT Pertamina dan PT Telekomunikasi Indonesia) dipilih dengan pertimbangan: ketiganya merupakan BUMN besar yang bergerak dalam bidang bisnis atau industri strategis, praktik derma sosialnya relatif besar, dan masing-masing berada daIam Iokasi wilayah yang berbeda yakni: Cilegon, Jakarta, dan Bandung; sehingga memungkinkan terjadi variasi bentuk derma yang berbeda sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat sekitar Iokasi perusahaan di wilayah masing-masing. Pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran dokumen, pengamatan, dan wawancara. Data dianalisis, diolah dan dilaporkan dalam pemaparan bersifat deskriptif.
Sejumlah teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori mengenai relasi negara dengan Dunia Bisnis -khususnya dalam perspektif kesejahteraan (welfare system), Etika Bisnis, Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility), dan Peran Sosial BUMN. Secara lebih khusus, berbagai konsep sosial digunakan dalam penelitian ini meliputi konsep: filantropi atau kedermawanan sosial dalam konteks perusahaan, motif kedermawanan, kebijakan sosial (social policy), dan transformasi kedermawanan sosial perusahaan. Konsep-konsep ini sekaligus rnerupakan konsep pokok yang dikaji dalam melihat praktik kedermawanan sosial perusahaan sebagaimana tema penelitian.
Berdasarkan penelitian ?praktik derma sosial? ketiga BUMN ini dapat disimpulkan bahwa: pertama, sebagian besar derma atau bantuan sosial yang diberikan oleh ketiga perusahaan BUMN ke masyarakat masih bersifat karitas ketimbang filantropis. Bantuan atau sumbangan tersebut masih ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan sesaat, belum memikirkan aspek keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat secara optimal. Kedua, kendati secara normatif penyelenggaraan program sosial ini didorong oleh kesadaran untuk bertanggungjawab secara sosial, pada umumnya kepentingan untuk membentuk citra positif perusahaan melalui bantuan terasa lebih menonjoI. Ketiga, perusahaan belum memiliki cetak biru (blueprint) terkait dengan penyelenggaraan derma sosial. Ketiadaan cetak biru menyebabkan penyusunan program belum dapat sepenuhnya didasarkan pada tujuan, target dan pengukuran tingkat keberhasilan secara jelas. Keempat, pada umumnya stakeholder mempunyai persepsi positif terhadap perusahaan terkait dengan penyelenggaraan bantuan. Namun demlkian, ada sejumlah pandangan kritis misalnya menyangkut perlunya pemihakan secara jelas oleh perusahaan terhadap kelompok marjinal, keberlanjutan pembinaan pasca bantuan -terutama menyangkut program peningkatan SDM masyarakat setempat; karena seringkali perusahaan memberikan bantuan begitu saja tanpa tindaklanjut yang jelas. Kelima, dilihat dari benluk kontribusi, motivasi, pengeIolaan, dan pengorganisasian program; praktik derma yang dilakukan oleh perusahan masih dikategorikan sebatas "karitas" ini sebenarnya merupakan bentuk yang paling tradisional dari penyelenggaraan derma, sehingga diperlukan transformasi praktik derma menuju pemberdayaan masyarakat. Keenam, belum ada satupun perusahaan yang menerapkan mekanisme "voluntary" (pelibatan relawan) dalam penyelenggaraan program. Namun demikian, gagasan mengenai volunterisme ini umumnya dapat diterima, dipandang relevan, dan mungkin akan diterapkan dalam pengelolaan derma sosial BUMN ke depan.
Untuk itu, agar pelaksanaan derma sosial oleh BUMN dapat lebih ditingkatkan ke arah praktik kedermawanan sosial lebih ideal, Peneliti menyarankan agar perusahaan BUMN perlu melakukan pemetaan sosial secara komprehensif sebagai jaminan bahwa penyusunan dan pelaksanaan programnya didasarkan pada database kondisi masyarakat yang benar dan akurat.
Selain itu, perusahaan BUMN perlu memperkuat pemberian bantuan sosial yang mengarah pada aktivitas-aktivitas atau program filantropik yang bertujuan untuk penguatan kapasitas masyarakat (capacity building) dan berkelanjutan; mengembangkan perangkat-perangkat yang terintegasi dengan kebijakan, serta menyusun dan mengembangkan mekanisme voluntary (kesukarelaan) sebagai bagian dari upaya melibatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaran program secara lebih maksimal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22354
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Zaim Saidi
Depok: Piramedia, 2004
361.8 ZAI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lubis, Rissalwan Habdy
Depok: Piramedia, 2008
305.42 LUB f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Panca B. Wibowo
"PT. Pupuk Kujang Cikampek - Jawa Barat, sejak awal berdirinya telah menghadapi konflik atau permasalahan, terutama hubungannya dengan masyarakat lokal. Potensi permasalahan awal -- saat pembangunan pabrik dilakukan, adalah keamanan asset korporasi. Selanjutnya, setelah beroperasi, timbullah permasalahan yang diakibatkan operasional pabrik, khususnya kebisingan dan ?bau yang menyengat? akibat bahan baku pupuk, yaitu ammonia.
Berbagai permasalahan sosial semakin tajam, ketika ekspektasi masyarakat lokal yang hidup dengan kemiskinan, tidak terpenuhi secara ekonomis atas kehadiran industri pupuk ini. Menyikapi hal tersebut, PT. Pupuk Kujang Cikampek, sejak awal cenderung melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh informal, terutama jagoan ?jawara? lokal. Pendekatan ini, disadari atau tidak, berpengaruh terhadap pola penanganan dalam setiap konflik yang dihadapi korporasi. Sehingga orientasi pemberian bantuan diarahkan untuk meredam konflik. Begitupun ketika terjadi konflik ?besar? pada tahun 2004 lalu, yang dicetuskan oleh kelompok yang lebih terdidik dan lebih formal. Korporasi hanya merespon tuntutan masyarakat lokal, namun tidak melakukan perubahan pendekatan yang signifikan yang mengarah pada partisipasi aktif dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, bagaimana upaya PT. Pupuk Kujang Cikampek dalam mempraktikkan Program Bina Lingkungan kepada masyarakat lokal sebagai bagian dari tanggung jawab sosial korporasi (corporate social responsibility). Secara khusus penelitian mengkaji efektivitas dan keberlanjutan program terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal. Berbagai program bantuan berkait dengan Bina Lingkungan telah dilakukan korporasi, sebagai bentuk perhatian dan kepeduliannya kepada masyarakat lokal. Melalui program ini, diharapkan, kesenjangan sosial dan ekonomi antara PT. Pupuk Kujang Cikampek dengan masyarakat lokal, yang terjadi selama ini, dapat teratasi. Selanjutnya dengan perencanaan yang baik dan pelaksanaan yang tepat akan memberikan dampak yang berkelanjutan atau berkesinambungan bagi perkembangan masyarakat lokal. Dengan demikian kehadiran korporasi dapat dirasakan manfaatnya, dan dapat melakukan kegiatan usahanya dengan lancar sesuai dengan harapan.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara mendalam kepada berbagai informan, baik internal PT. Pupuk Kujang Cikampek maupun eksternal, yakni masyarakat lokal khususnya di 4 (empat) Desa (Dawuan Tengah, Dawuan Barat, Dawuan Timur dan Kalihurip). Selain itu, dilakukan juga observasi dan pengumpulan data sekunder serta dokumentasi yang relevan dengan penelitian. Dengan dukungan konsep dan teori CSR, Community Development, dan evaluasi termasuk patokan-patokan yang digunakan, sangat membantu peneliti dalam menganalisis temuan di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa praktik program Bina Lingkungan PT. Pupuk Kujang Cikampek, ternyata belum dapat menjawab dan memenuhi permasalahan sesungguhnya dari masyarakat lokal. Hal ini disebabkan aturan dasar atau kebijakan operasional yang mendasari kegiatan program ini diterjemahkan sebagai program bantuan ?charity? atau ?sinterklas?. Disamping itu, belum adanya pedoman yang memadai, yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan program, dan SDM yang kurang memadai, sehingga hal ini berdampak pada implementasi program. Akhirnya, Program Bina Lingkungan yang selama ini dilakukan, belum sesuai dengan prinsip community development yang ideal, program hanya merespon keadaan saat itu, berorientasi pada kebutuhan sesaat dan bersifat konsumtif. Akibatnya, kemiskinan baik kualitas SDM maupun ekonomi masih terlihat mencolok, terutama di sekitar korporasi.
Untuk mewujudkan Program Bina Lingkungan yang berkesinambungan atau berdampak jangka panjang terhadap kehidupan masyarakat lokal, perlu dilakukan beberapa pembenahan dan perbaikan. Pertama, keberanian sekaligus kreativitas top manajemen dalam menerjemahkan aturan yang ada, melalui kebijakan operasional dengan indikator yang jelas, pada setiap kegiatan program. Sehingga, penerjemahan Program Bina Lingkungan sebagai program ?charity? atau ?sinterklas? secara bertahap, porsinya dikurangi. Kedua, perlu upaya untuk mendorong partisipasi dan pemberdayaan masyarakat lokal, dalam setiap jenjang program sesuai dengan porsi dan kompetensinya. Ketiga, perlu melakukan perencanaan yang jelas berbasis penelitian, seperti stakeholder analysis dan baseline survey, bersama stakeholder terkait, menyusun indikator keberhasilan program, yang dipadukan dengan aturan yang telah ada sebelumnya baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Untuk melihat perkembangan dan kemajuan program, lakukan monitoring dan evaluasi secara periodik. Untuk dapat melakukan kegiatan secara optimal, perlu dukungan SDM yang capable dengan cara menempatkan orang yang tepat atau melakukan peningkatan kapasitas yang sistematis dan reguler kepada SDM yang ada.
Selain itu, perlu dilakukan juga kerjasama dan networking dengan individu atau organisasi yang kompeten dalam menangani program pengembangan masyarakat.Dengan demikian, program yang dilakukan tidak hanya respon sesaat, dan bersifat konsumtif, namun Insya Allah manfaatnya dapat dirasakan secara signifikan dan dampaknya berkesinambungan. Disamping itu, program tidak hanya dirasakan sebagai ?milik? korporasi, namun juga menuntut tanggungjawab masyarakat lokal, karena masyarakat lokal telah dilibatkan sejak awal program dikembangkan.

PT. Pupuk Kujang Cikampek ? West Java has been facing out the conflict or problem since the beginning, particularly with local community. The first potential problem ? when the factory was built, it?s related to corporate asset security. Then, emerge problem that was caused by factory operation, particularly noisy and ?bad smell? as result of ammonia. Many social problems getting worse, when local community?s expectation was not accommodated by fertilizer industry economically.
Related to those situations, PT. Pupuk Kujang Cikampek tends using informal approach to community leaders, especially local ?jawara?. This approach, influenced in every conflict resolution and problem solving that was faced by corporation. As a result orientation on giving donation toward to reduce conflict.
In the year of 2004, the serious conflict that was provoked by educated and formal group, corporation only respond local community?s claim, without doing significant approach for active participation and local community empowerment.
This research conducted to describe how was the effort of PT. Pupuk Kujang Cikampek on environment development program implementation to local community as part of corporate social responsibility. Objectively, this research reviewed effectiveness and program sustainability on increasing quality of live of local community. Some programs related to environmental development have been done by corporate, as an attention and care to local community. Through this program, social and economic imbalance between PT. Pupuk Kujang Cikampek and local community which has been happened can be solved. The excellent planning and appropriate implementation impact to local community development sustainability. Thus the existence of corporate can be share to local community and doing their activity smoothly as the expectation. The qualitative research using in-depth interview to respondents from PT. Pupuk Kujang Cikampek, these were local communities in four villages (Dawuan Tengah, Dawuan Barat, Dawuan Timur and Kalihurip). Observation, collecting secondary data and relevant documentation to enriched this research. Supported by concept and theory of CSR, Community Development, and evaluation include indicators that used in this research, assisted researcher on finding analysis in the field.
Research results showed that practice of environmental development of PT. Pupuk Kujang Cikampek, haven?t been able to accommodate the real problem on local community. Basic regulation or operational policy as basic of program activities were translated to ?charity? or ?sinter class?program, there no appropriate guidelines as basic implementation and monitoring evaluation, and limited quality of human resources are the main causes. These were impacted on implementation program. Environmental development program that has been done, didn?t meet the ideal community development principle. The program only focuses on respond in short term, temporary need orientation, and consumptive.
As the result, poverty on human resources quality and economic increase, especially community who live surrounding corporate. Some improvement need to be done for sustainable environmental development program or have long term impact to local community live. First, Bravery and creativity of top management in regulation implementation through operational policy with clear indicators. Second, the effort need to be developed regarding to encourage participation and local community empowerment. Third, evidence based planning, includes stakeholder analysis and baseline survey, relevant stakeholder involvement, develop successful indicator ? qualitative and quantitative. Periodic monitoring and evaluation, capable human resources, have to be planned. Collaboration and networking with competent person and organization on community development program need to be considered."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Gunawan
"ABSTRAK
Pemerintah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang juga
ikut serta pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, hal ini tercermin dalam
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Kementrian BUMN yang
mengharuskan setiap perusahaan untuk melaksanakan kewajiban tanggung jawab
sosial perusahaan, contohnya ada perusahaan asuransi BUMN di Indonesia.
Penelitian ini mencoba melihat bagaimana pengaruh ekonomi dan sosial serta
lingkungan yang berkelanjutan terhadap ROE, ROA dan CR perusahaan asuransi
BUMN dan BPJS di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekonomi dan sosial serta lingkungan yang
berkelanjutan berpengaruh positif terhadap ROE, ROA dan CR perusahaan asuransi
BUMN dan BPJS di Indonesia

ABSTRACT
The government of Indonesia is one of the developing countries which is also
participated the implementation of corporate social responsibility, this is reflected in
the laws, government regulations and the regulation of the Ministry of state owned
enterprises that requires all company as obligations to implement corporate social
responsibility, for example there is a government insurance company in Indonesia.
This research tries to see how the influence of economic and social environment
towards ROA, ROE and CR of government insurance company and social insurance
in Indonesia. This research using analysis double regression model. The results of
this research show that economic and social environment sustainability give positif
influence to ROA, ROE and CR of insurance government company and social
insurance in Indonesia."
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saphira Evanthe
"Penelitian ini berfokus pada menganalisis strategi komunikasi CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan oleh PT. Pertamina dalam meningkatkan engagement kampanye “Pertamina Peduli Cianjur 2022” di media sosial. Perusahaan memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan strategi komunikasi CSR sebagai bentuk kepeduliannya terhadap para pemangku kepentingan. Dengan menerapkan strategi komunikasi CSR melalui media sosial secara tidak langsung hal ini juga turut meningkatkan engagement dengan pemangku kepentingan. Sehingga, melalui strategi tersebut dapat membentuk hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan. Dalam hal ini, PT. Pertamina memanfaatkan media sosial yang dimiliki untuk mengimplementasikan komunikasi CSR untuk meningkatkan engagement dengan pemangku kepentingan melalui kampanye “Pertamina Peduli Cianjur 2022”. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode studi literatur dan observasi media sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Pertamina menggunakan strategi komunikasi CSR pada “Pertamina Peduli Cianjur 2022”. PT. Pertamina juga menggunakan sosial media untuk meningkatkan engagement kampanye “Pertamina Peduli Cianjur 2022”.

This study focuses on analyzing the CSR (Corporate Social Responsibility) communication strategy carried out by PT. Pertamina is increasing engagement with the "Pertamina Cares Cianjur 2022" campaign on social media. Companies have an obligation to implement a CSR communication strategy as a form of concern for stakeholders. By implementing a CSR communication strategy through social media, this also indirectly increases engagement with stakeholders. So, through this strategy can form a good relationship with stakeholders. In this case, PT. Pertamina utilizes its social media to implement CSR communication to increase engagement with stakeholders through the "Pertamina Cares Cianjur 2022" campaign. The analysis in this study uses the method of literature study and social media observation. The results of this study indicate that PT. Pertamina uses a CSR communication strategy in "Pertamina Cares Cianjur 2022". PT. Pertamina also uses social media to increase engagement with the "Pertamina Cares Cianjur 2022" campaign."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>