Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114496 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Sri Damajanti
"Akumulasi utang Iuar negeri Indonesia saat ini telah menjadi persoalan serius bagi perekonomian karena beban pembayaran utang luar negeri sangat besar, dominasi utang luar negeri swasta, struktur utang luar negeri semakin jauh dari format konsesional, dan kinerja perekonomian makro yang memburuk. Ketika pemerintah dihadapkan pada keinginan untuk menurunkan besarnya utang luar negeri karena dianggap sudah terlampau tinggi, bagaimana dampak penurunan tersebut terhadap kinerja perekonomian secara makro?
Tujuan studi ini adalah menganalisis permasalahan utang luar negeri Indonesia dan implikasinya bagi pertumbuhan ekonomi (sustainable economic growth). Secara khusus studi ini dilakukan untuk menganalisis secara deskriptif masalah utang luar negeri Indonesia dan yang utama adalah menganalisis implikasi kebijakan penurunan stok utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi dan investasi swasta.
Berdasarkan hasil pendukaan dengan pendekatan 2SLS pada model makroekonometri sederhana periode 1971-1999, pada variabel debt overhang (DEBTY) dan variabel crowding out (USX) menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel-variabel tersebut akan menurunkan tingkat investasi. Simulasi dilakukan pada periode 1995-1999 dari rentang periode observasi tahun 1971 - 1999 untuk melihat dampak kebijakan penurunan stok utang luar negeri Indonesia terhadap kinerja investasi dan pertumbuhan ekonomi. Studi ini menemukan bahwa penurunan stok utang luar negeri Indonesia secara signifikan akan meningkatkan investasi swasta dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa implikasi kebijakan yang perlu dipertimbangkan secara serentak, bahwa perbaikan kinerja perekonomian melalui reformasi struktural dan kebijakan yang berorientasi pada penurunan utang luar negeri mutlak dilakukan, seraya berupaya mendorong tercapainya kesepakatan dengan kreditor dalam strategi-strategi penyelesaian utang dan mengurangi secara bertahap."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Inggrid Nataliza Mauliasi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S20871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Teofilus
"Penelitian ini menyelidiki pengaruh rasio utang luar negeri swasta terhadap tingkat suku bunga pinjaman bank. Sampel penelitian meliputi 140 fasilitas pinjaman bank kepada negara BRIC dan MIST pada periode 2000-2013. Metode regresi memakai Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara rasio utang luar negeri swasta terhadap tingkat suku bunga fasilitas pinjaman bank kepada negara BRIC dan MIST pada periode 2000-2013.

This research aims to investigate the impact of private sector share of external debt on the cost of bank loans. Reseach sample includes 140 facilities of bank loans within 2000-2013 periods in BRIC and MIST countries. The regression is estimated using Ordinary Least Square (OLS). The finding presented in this research provide evidence that banks charge a higher interest spread on loans as the private sector share of external debt increases.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miyono
"Dampak pinjaman luar negeri pemerintah terhadap perilaku fiskal negara-negara penerima pinjaman, hingga saat ini masih merupakan salah satu isu kontroversial balk dalam tataran teori maupun empirik. Sebagian ekonom menilai, pinjaman luar negeri pemerintah hanya mampu meningkatkan konsumsi dan tidak mampu meningkatkan investasi pemerintah. Selain itu, masuknya dana pinjaman Iuar negeri ke negara-negara berkembang tersebut juga sering diidentikkan dengan menurunnya penerimaan pemerintah dari dalam negeri.
Untuk membuktikan keabsahan opini sebagian ekonom tersebut, penelitian ini bermaksud untuk menganalisis dampak pinjaman luar negeri pemerintah terhadap perilaku fiskal, baik terhadap sisi penerimaan maupun pengeluaran. Selain itu, juga dimaksudkan untuk mengeksplor variabel-variabel selain pinjaman luar negeri yang turut mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan analisis kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari berbagai publikasi dari lembaga/instansi terkait, seperti Departemen Keuangan, Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia dengan mengambil poriode penelitian dari tahun 1989 - 2003.
Berdasarkan hasil estimasi, dana pinjaman luar negeri pemerintah terbukti memberikan dampak positif terhadap pengeluaran investasi pemerintah. Hal ini berarti, peran dana pinjaman luar negeri dalam mendorong investasi pemerintah tidak perlu diragukan lagi. Dengan demikian, secara ekonomi dana pinjaman luar negeri pemerintah Iayak digunakan untuk membiayai pengeluaran investasi pemerintah.
Kesimpulan lain yang cukup menarik dari penelitian ini adalah, variabel tabungan pemerintah terbukti turut menentukan perkembangan investasi pemerintah itu sendiri. Sementara itu, antara variabel investasi swasta dan investasi pemerintah memiliki hubungan yang bersifat komplementer.
Untuk kasus Indonesia, pendapat yang mengatakan bahwa masuknya dana pinjaman luar negeri sering diidentikkan dengan menurunnya penerimaan dari dalam negeri tidak sepenuhnya benar. Berdasarkan uji kausalitas Granger yang dilakukan di luar model terhadap variabel pinjaman luar negeri dan penerimaan pemerintah terungkap bahwa, apabila pengujian dilakukan dengan menggunakan data dalam valuta rupiah, maka pengaruh penerimaan pemerintah terhadap pinjaman luar negeri tampaknya lebih berarti dibandingkan dengan pengaruh pinjaman luar negeri terhadap penerimaan pemerintah. Dengan demikian, variasi perubahan penerimaan dari dalam negeri tampaknya dapat mempengaruhi pinjaman luar negeri. Hasil pengujian ini sesuai dengan konsep penerimaan pinjaman luar negeri yang digunakan dalam APBN, yaitu untuk membiayai defisit APBN.
Namun, apabila uji kausalitas Granger dilakukan dengan menggunakan data dalam va[uta USD, menghasilkan kesimpulan sebaliknya, yaitu pengaruh pinjaman Iuar negeri terhadap penerimaan pemerintah tampaknya lebih berarti bila dibandingkan dengan pengaruh penerimaan pemerintah itu sendiri terhadap pinjaman luar negeri. Dengan demikian, variasi perubahan pinjaman Iuar negeri tampaknya dapat mempengaruhi penerimaan dari dalam negeri. Kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian dengan menggunakan data dalam valuta asing (USD) ini, sejalan dengan kesimpulan hasil penelitian Peter S Heller (1975) yang dilakukan di 11 negara Afrika serta penelitian Howard Pack dan Janet Rothenberg Pack (1991) di Republik Dominika.
Sedangkan, variabel pendapatan nasional, impor dan pengeluaran pemerintah balk pengeluaran investasi, pengeluaran untuk penyelenggaraan negara maupun pengeluaran untuk pemberian subsidi, terbukti mempengaruhi variabel penerimaan pemerintah secara signifikan. Selain itu, slop dari masing-masing variabel juga sesuai dengan yang dihipotesiskan atau sesuai dengan teori yang digunakan untuk mendukung model. Secara umum, variabel-variabel bebas lain yang terdapat dalam model mempengaruhi variabel terikatnya secara signifikan sesuai dengan nilai variabel yang dihipotesiskan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suradi
"Keberhasilan perekonomian Indonesia dalam nengatasi resesi ekonomi dunia pada tahun 1980-an adalah usaha inenggalakkan ekspor non migas, sehingga Indonesia cukup lnempunyai devisa untuk uiembayar hutang luar negerinya. Tidak seperti halnya pada sebagian besar negara-negara Amerika Latin, resesi dunia benar-benar nemuku1 mereka sehingga banyak diantara negara-negara tersebut tak sanggup membayar hutang luar negerinya dan ineininta untuk melakukan penj adwalan kenibali hutang-hutangnya. Pinjaman luar negeri peinerintah Indonesia sudah mencapai 50 niilyar dollar AS pada tahun 1990 dengan Debt Service Ratio (D.S.R) diperkirakan 34%. Angka D.S.R. mi sudah inulai menurun, sejak mencapai puncaknya pada tahun 1988 yaitu 39,8% dan pada tahun 1990 diperkirakan 34%. Tingginya D.S.R. yang melanipaui batas aman nya yaitu diatas 20%, inenyebabkan permerintah Indonesia harus berhatihati dalam mengelola hutang luar negerinya.
Tulisan ini bertujuan untuk melakukan studi mengenai analisa hutang luar negeri Indonesia dan cara melindungi nilai kurs hutang hutang tersebut karena sifat eksposurenya terhadap .gejolak perubahan nilai tukar inata uang internasional, untuk keinudian ineinberikan saran-saran guna mengantisipasi xnasalah-inasalah yang akan dihadapinya. Hutang luar negeri Indonesia yang umumnya terdiri dan mata uang Yen, Dollar AS, DM dan Pound. Dan dengan kondisi eksposure seperti mi inenyebabkan pengelolaan hutang bukan sekedar nienibayar cicilan dan bunganya saja, tetapi juga harus dikelola dengan memperhatikan pergerakan dari gejolak nilai tukar dari inasing-masing inata uang. Dengan melakukan swap kita dapat niengainankan terhadap pertanibahan hutang luar negeri yang disebabkan karena terjadinya apresiasi pada niata uang yang akan dibayar.
Swap dapat dilakukan pada tingkat bunga tetap atau inengainbang, dan dengan inata uang saina atau berbeda, diniana nilainya dalain sisi pandang pihak-pihak yang bersangkutan sania pada ketika persetujuan dilakukan. Tetapi khususnya untuk swap hutang luar negeri kita pakai cross currency fixed to fixed swap atau cross currency fixed to floating swap. Dan untuk tulisan mi lebih ditekankan pada cross currency fixed to fixed swap sebab tingkat kepastian penibayarannya lebih balk dibanding cross currency fixed to floating swap dan lebih ditekankan pada perubahan nilai tukar niata uang. Pemakaian swap yang niurni relatif masih baru, swap pertama dilakukan tahun 1976. Pemakaian swap inulai populer ketika pada tahun 1981, ketika IBM dan Bank Dunia saling nielakukan swap pada hutang niereka inasing-inasing dan transaksi ini diselenggarakan oleh Salomon Brothers. Swap terbukti inerupakan jawaban yang ideal dalain mengatasi masalah hutang pada perusahaan-perusahaan swasta, tetapi beluni banyak cligunakan, oleh negara-negara yang meinpunyai hutang luar negeri.
Pada saat ini hanya sedikit saja negara yang inemandang teknik swap sebagai suatu inetode yang effisien untuk pendanaan defisit negara. Negara-negara tersebut antara lain: Denmark, Irlandia clan Austria. Kondisi dan ketentuan umuin dalani pelaksanaan swap juga diuraikan dalani tulisan mi yaitu inengenai pihak-pihak yang terlibat dalain produk swap, mata uang yang umunt dipakai dalam swap, yaitu jatuh tempo, tingkat bunga inaupun amortisasi swap.
Dari hasil studi disarankan bahwa untuk niemperlancar usaha dalant inelakukan transaksi swap, negara pelninjam harus ineinpunyai creditworthiness yang baik, cadangan devisa yang cukup dan adanya tenaga ahli keuangan khususnya dalam bidang swap mi. Kelemahan negara-negara berkembang pada ketiga hal mi menyebabkan terhainbatnya dalam melakukan swap hutang luar negerinya. Kemudian pada pemerintah khususnya Departemen Keuangan disarankan untuk membentuk suatu badan yang mengelola hutang luar negeri yang profesional, dengan melakukan antisipasi dan pemantauan yang terus menerus pada pergerakan dari gejolak nilai tukar. Tujuan pemantauan dan antisipasi, bukan untuk spekulasi, diharapkan dapat melakukan transaksi swap dengan tepat dan dapat niengamankan hutang luar negeri dari gejolak nilai tukar yang inerugikan, sehingga pertambahan hutang yang disebabkan apresiasi mata uang yang cukup besar dapat dihindarkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sakti P
"osisi utang luar negeri Indonesia terus mengalami peningkatan dari
USD2.0 miliar pada tahun 1966 menjadi USD62.0 miliar pada tahun 1997 dan
USD68.0 miliar pada tahun 2004, menurun menjadi USD62.0 miliar pada tahun
2006 dan akhir tahun 2010 meningkat menjadi USD200,4 miliar. Besarnya stok
utang luar negeri Indonesia sudah menjadi permasalahan tersendiri yang dihadapi
Indonesia khususnya terkait dengan peranannya terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Banyak penelitian yang sudah dilakukan untuk mengetahui peranan
utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomis baik yang bersifat mendukung
dan tidak sedikit yang menilai bahwa utang luar negeri berdampak negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Untuk kasus Indonesia dalam periode penelitian tahun 2001 sampai dengan
2010 diketahui bahwa utang luar negeri Indonesia tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Dari hasil penelitian diketahui salah satu penyebab tidak
berpengaruhnya utang dimaksud adalah adanya kebijakan transfer negatif sejak
tahun 2004 dimana penarikan pinjaman luar negeri lebih kecil dibandingkan
pembayaran cicilan pokok dan bunga, dengan salah satu tujuannya untuk
refinancing. Selain itu, pemerintah dalam pembiayaan pembangunan (menutup
defisit APBN) lebih mengutamakan sumber dana yang berasal dari Surat Berharga
Negara (SBN) khususnya domestik yang sharenya mencapai 75% dari SBN yang
diterbitkan dalam periode 2006 sampai dengan 2010. Hal ini diperkuat pula
dengan masih rendahnya pengelolaan utang luar negeri mengingat Debt
Management Office (DMO) untuk mengelola utang luar negeri baru efektif
dibentuk pada tahun 2006 serta prudential regulation baik untuk pengelolaan
utang luar negeri Pemerintah dan Swasta masing-masng baru dimulai tahun 2006
dan 2007.
Dalam rangka pengelolaan utang luar negeri Pemerintah yang lebih prudent,
transparan dan akuntabel, maka diperlukan pengaturan pengelolaan utang luar
negeri setingkat undang-undang sehingga memberikan kepastian hukum bagi
pelaksanaan pengelolaan utang luar negeri. Selanjutnya. dalam mendukung
pengelolaan ULN swasta yang prudent, arah kebijakan ULN swasta ke depan
harus lebih difokuskan pada beberapa aspek yaitu (1) penguatan sistem
monitoring ULN swasta melalui peningkatan cakupan informasi laporan yang
disampaikan oleh perusahaan swasta yaitu informasi lokasi bank pembayar
kewajiban luar negeri. Dengan demikian akan dapat diketahui dari mana sumber
valuta asing diperoleh dan dapat diprediksi dampaknya terhadap nilai tukar, (2)
peningkatan komunikasi dengan sektor swasta melalui program kemitraan
strategis, (3) peningkatan good corporate governance dalam pengelolaan utang
luar negeri swasta untuk meningkatkan concern terhadap risiko.

Abstract
Indonesia's foreign debt position continued to increase from USD2.0
billion in 1966 to USD62.0 billion in 1997 and USD68.0 billion in 2004,
decreased to USD62.0 billion in 2006 and the end of 2010 increased to USD200,
4 billion. The magnitude of Indonesia's foreign debt stock has become its own
problems facing Indonesia in particular related to the role of Indonesia's
economic growth. Much research has been conducted to determine the role of
foreign debt on economic growth in both supporting and not a few who conssider
that foreign debt is impacting negatively on economic growth.
For the case of Indonesia in the study period 2001 to 2010 is known that
Indonesia's foreign debt has no effect on economic growth. From the survey
results revealed no influential one of the causes of the debt in question is the
existence of negative transfer policy since 2004 in which the withdrawal of
foreign loans is smaller compared to payments of principal and interest
installments, with one of his goals for refinancing. In addition, the government in
financing the development (closing the budget deficit) prefer the source of funds
from the Government Securities (SBN), particularly domestic sharenya reach 75%
of government securities issued in the period 2006 to 2010. This is confirmed also
by the still low considering the Debt Management Office (DMO) to manage the
debt effectively formed in 2006 as well as prudential regulation for the
management of government foreign debt and Private each new start in 2006 and
2007.
In order to manage the Government's foreign debt to more prudent,
transparent and accountable, it would require setting the level of foreign debt
management laws so as to provide legal certainty for the implementation of the
management of foreign debt. Futhermore, in supporting the prudent management
of private debt, private debt policy direction in the future should be more focused
on several aspects: (1) strengthening the monitoring system of private debt
through increased coverage of the report submitted by a private company that is
the location information overseas paying bank liabilities. Thus will be known from
which source of foreign exchange earned and predictable impact on the exchange
rate, (2) increased communication with the private sector through a strategic"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29327
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Sahalatua
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai bagaimana profitabilitas dan nilai perusahaan yang menggunakan utang luar negeri berelasi dengan perusahan sejenis. Penelitian ini menggunakan metode empiris untuk menganalisa profitabilitas dan nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan profitabilitas perusahaan yang menggunakan utang luar negeri berelasi berkinerja sama dengan perusahaan lain yang tidak menggunakan utang luar negeri berelasi, sedangkan nilai perusahaan yang menggunakan utang luar negeri berelasi lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak menggunakan utang luar negeri berelasi.

ABSTRACT
These thesis discuses profitability and the value of company that use affiliated foreign debt compare to other companies doesn rsquo t use affiliated foreign debt. This study uses a empirical study method to analize performance and companies value. These study result are profitability of companies using affiliated foreign debt is similar with other companies doesn rsquo t use affiliated foreign debt, while value of companies that use affiliated foreign debt is lower than other companies doesn rsquo t use affiliated foreign debt."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogdanowicz-Bindert, Christine A.
Jakarta: Institut Bisnis, Ekonomi dan Keuangan, 1993
332.4 BOG p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Janice Diani Putri
"ABSTRACT
Utang swasta Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat pada dekade terakhir, hingga mencapai 49 dari total utang luar negeri Indonesia di akhir 2017. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya perusahaan Indonesia yang menggunakan pembiayaan dari luar negeri. Kecenderungan perusahaan untuk meminjam uang dalam jumlah besar dari investor asing dapat meningkatkan produktivitas dan keuntungan perusahaan, tetapi di sisi lain juga dapat menyebabkan pembengkakan pada nilai utang perusahaan tersebut karena tren depresiasi nilai tukar yang terjadi di Indonesia. Skripsi ini menggunakan salah satu metode machine learning yaitu Support Vector Regression untuk mempelajari hubungan antara faktor-faktor terkait utang luar negeri dengan ketahanan suatu perusahaan, dan hasilnya akan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari metode regresi data panel yang sudah sering digunakan untuk menganalisis masalah serupa. Penelitian ini menggunakan data dari laporan keuangan 189 perusahaan yang menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia di tahun 2011 hingga 2017. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode Support Vector Regression menghasilkan model dengan akurasi yang lebih baik daripada model yang dihasilkan metode regresi data panel. Secara umum kedua metode memberikan kesimpulan bahwa balance-sheet effect lebih dominan daripada competitiveness effect pada perusahaan-perusahaan Indonesia, dan sangat disarankan bagi perusahaan untuk meminimumkan besar utang luar negeri dan transaksi impor, serta sebisa mungkin meningkatkan ekspor.Kata kunci: Machine learning; Regresi data panel; Support Vector Regression; Utang luar negeri; Utang swasta.

ABSTRACT
Indonesian corporations have been borrowing large sums of money from foreign investors in the past decade, such that private debt ratio has reached 49 of Indonesia rsquo s total external debt by the end of 2017. This act of borrowing might improve the borrowing firms rsquo performance which leads to increase in profit, but in other hand it might result on debt value expansion, due to the exchange rate depreciation trend in Indonesia. This paper employs Support Vector Regression, a machine learning method, to study the relationship between factors that might affect corporate performance and compares the results with that of the conventional panel data regression method. The study was done using data from annual financial statements of 189 firms in Indonesia during 2011 2017. It is shown that the machine learning approach discussed in this study gave better accuracy than the previously employed panel data regression method. Both methods generally showed that balance sheet effect is more dominant than competitiveness effect in Indonesian corporations, and it is recommended for companies to minimize their foreign debts and imported purchases, and if possible, export more of their products. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardamean, Redhoan Oscar
"Posisi utang luar negeri di Indonesia mengalami trend peningkatan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Salah satu fakto penyumbang peningkatan trend utang luar negeri pemerintah akibat adanya kebijakan peningkatan porsi sumber pembiayaan melalui utang di tahun 2008. Kebijakan ini diambil karena terjadi peningkatan defisit anggaran serta kebutuhan investasi yang terus meningkat dalam rangka percepatan pembangunan, namun kebijakan tersebut mengakibatkan terjadi kelebihan sumber pembiayaan idle fund resources capacity. Namun pada kenyataannya yang terjadi adalah peningkatan kebutuhan pembiayaan yang terjadi pada beberapa tahun terakhir digunakan untuk membiayai defisit neraca berjalan sebesar 35 serta membiayai amortisasi utang luar negeri sektor swasta dan public masing-masing sebesar 50 dan 15, hal ini tentu saja berbeda dari tujuan awal kebijakan utang luar negeri. Apalagi pengeluaran untuk pembangunan pada belanja pemerintah terakhir dianggarkan di tahun 2004, sehingga praktis pembangunan di Indonesia terpaku pada sumber pembiayaan melalui utang yang berbentuk pinjaman proyek. Model ekonometrika yang digunakan adalah ordinal least square OLS dengan menggunakan data triwulanan pada periode 2001-2013. Hasilnya menunjukkan bahwa utang luar negeri pemerintah dan pengeluaran pemerintah berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel ekonomi lainnya seperti konsumsi, investasi dan neraca perdagangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

The position of foreign debt in Indonesia experienced an increasing trend in the past 10 years. One contributory factor is an increasing trend of government foreign debt was due to the policy of increasing the portion of the source of financing through debt in 2008. This policy was taken because of an increase in the budget deficit and increasing investment needs in order to accelerate development, but the policy result in an excess of resources financing fund resources idle capacity. But in fact what happens is an increased need for financing that occurred in the last few years are used to finance the current account deficit amounted to 35 and to fund the amortization of foreign debt private and public sector respectively by 50 and 15, it is of course is different from the original purpose of the foreign debt policy. Moreover, spending on construction in the last government expenditure budgeted in 2004, so the development in Indonesia fixated on sources of financing through debt in the form of project loans. Econometric model used is the ordinal least squares OLS using quarterly data for the period 2001 2013. The result showed that the government 39 s foreign debt and government spending negatively affect economic growth, while other economic variables such as consumption, investment and trade balance positive and significant impact on economic growth."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T47483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>