Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devy Irsyanti Putri
"Salah satu alasan mengapa wanita berdandan dengan menggunakan kosmetika adalah agar dapat diterima oleh lingkungannya. Keinginan ini dimanfaatkan produsen kosmetika untuk memproduksi berbagai macam kosmetika barn sehingga tak heran jika dari hari ke hari persaingan dalam industri ini semakin ketat. Disini komunikasi pemasaran mernegang peranan panting sebagai aspek kritis dari keseluruhan rnisi pemasaran. Salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran adalah iklan. Untuk menarik perhatian audiens, pengiklan sering menggunakan endorser di dalam ildan-iklannya.
Menurut model-product type malchup penggunaan endorser dalam iklan akan lebih efektif jika ada kesesuaian antara tipe endorser dengan jenis produk karena perbedaan tipe endorser mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap produk yang diiklankan (Solomon, Ashmore dan Longo 1992; Lynch dan Schuler 1994). Jika penelitian sebelumnya cenderung membedakan tipe endorser berdasarkan daya tank (attractiveness) (Baker dan Churchill 1977 dalam Till dan Busler 2000; Caballero dan Solomon 1984; Kahle dan Homer 1985; Kamins 1990; Lynch dan Schuler 1994), pada penelitian kali ini dicoba untuk membedakan tipe endorser menjadi celebrity endorser dan non-celebrity endorser. Celebrity endorser dan non-celebrity endorser mempunyai perbedaan karakteristik yang menyebabkan masing-rnasing mempunyai keunggulan dan kelemahan dalam penggunaannya. Selain itu, pembedaan berdasarkan daya tank (attractiveness) dirasa tidal: relevan digunakan untuk produk kosmetika karena pengiklan akan cenderung menggunakan endorser yang cantik/menarik (attractive) agar mengesankan bahwa endorser memperoleh penampilan seperti itu clan penggunaan kosmetika yang diiklankannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian antara tipe endorser dengan jenis produk dalam iklan kosmetika ditinjau dari dirnensi atribut endorser yaitu daya tank (attractiveness), kejujuranlsifat dapat dipercaya (trustworthiness) dan keahlianlpengalaman (expertise). Berdasarkan defmisi kosmetika dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.386IMen.Kes./SKIN/1994, jenis kosmetika dapat dibedakan menjadi kosmetika untuk menambah daya tank (enhancing appearance cosmetics), untuk perawatan (beauty care cosmetics) dan untuk mengatasi masalah penampilan dengan memperbaiki atau menyembunyikan suatu kekurangan pada penampilan (problem solving cosmetics).
Data primer dalam penelitian ini didapat melalui survei dengan menggunakan tiga kuesioner yang berbeda untuk tiap jenis kosmetika. Unit analisis penelitian adalah mahasiswi Universitas Indonesia Depok_ Pertanyaan dalam kuesioner merupakan gabungan antara pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan bagian a dari masing-masing nomor merupakan pertanyaan tertutup yang berbentuk dikotomi yaitu pertanyaan dengan dua kemungkinan jawaban, sedangkan pertanyaan b dari masing-masing nomor merupakan pertanyaan tertutup (dengan nilai antara 1-10) untuk memberikan nilai terhadap selebriti dan non-selebriti sesuai pertanyaan a. Untuk menanyakan alasan keinginan responden untuk membeli kosmetika digunakan pertanyaan terbuka.
Dalam penelitian ini, analisis pada masing-masing atribut endorser (attractiveness, trustworthiness dan expertise) memberikan basil yang berbeda mengenai tipe endorser mana yang lebih sesuai untuk masing-masing jenis produk (enhancing appearance, beauty care dan problem solving cosmetics). Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa atribut kejujuran (trustworthiness) dan keahlian (expertise) endorser yang didapatkan dari pengalaman dalam menggunakan produk yang diiklankan merupakan atribut yang sangat mempengaruhi keinginan membeli (purchase intention) suatu produk kosmetika."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ahmad Sopian
"Iklan adalah suatu investasi besar, sehingga investasi yang besar itu hams dapat dibuat sefektif mungkin Shimp (2000) efektifitas iklan dapat diukur dengan mengetahui apakah iklan tersebut dapat meningkatkan awareness, Cara penyampaian pesan tersebut dari iklan yang disampaikan, dapat mempengaruhi konsumen, menghasilkan respon emosi dan juga akan mempengaruhi keinginan untuk membeli produk atau jasa yang diildankan.
Penggunaan iklan seksi perlu diperhitungkan dengan matang, hal ini . dikarenakan akan timbulnya respon yang beragam yang tidak mustahil akan menimbulkan respon yang negatif Tipe iklan seksi pada dasamya cukup menarik perhatian konsumen, dikarenakan unsur seksualitas dan sensualitas yang ada pada iklan tersebut.
Pada penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa ada hubungan yang kuat antara tipe iklan dan tipe produk yang diiklankan. Pemakaian iklan seksi untuk jenis produk yang tidak ada hubungan dengan seksualitas dan sensualitas tidak dapat meningkatkan sikap terhadap produk, sikap terhadap iklan dan keinginan untuk membeli, bahkan penggunaan iklan seksi untuk kategori produk ini dapat mengurangi kemmmpuan konsumen untuk mengingat pesan yang ada dalam iklan tersebut (copy point recall). Sedangkan untuk kategori produk yang berhubungan dengan keseksian dan sensualitas penggunaan iklan seksi cukup efektif untuk meningkatkan sikap terhadap produk, sikap terhadap iklan dan keinginan untuk membeli. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan iklan seksi sangat sesuai jika produk yang diiklankan ada hubangannya dengan keseksian dan sensualitas, sebagai contoh produk kecantikan dan perawatan kulit yang digunakan dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ardyagharini
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25384
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Anggini
"Teh merupakan salah satu komoditas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Industri minuman teh di Indonesia memiliki pangsa pasar sebesar 30 berada di bawah industri minuman air mineral yang memiliki pangsa pasar 40 minuman ringan berkarbonasi 20 dan 10 nya diisi oleh pangsa pasar minuman jus. Salah satu cara yang dilakukan oleh PT Wings Indonesia dengan menggabungkan minuman teh dan jus dalam satu produk yakni Teajus boleh jadi merupakan salah satu strategi untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar di industri minuman di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan brand awareness konsumen terhadap produk adalah dengan menggunakan selebriti sebagai brand endorser Agrawal Kamakura 1995. Dalam jurnal terbaru karya Bekk Sp rle 2010 disebutkan bahwa ada variabel lain selain kredibilitas dan daya tarik yang dapat membentuk kesesuaian selebriti tersebut dengan produk yang dibawakannya dan sikap positif konsumen yaitu Kepribadian Perceived Personality.
Dari permasalahan diataslah yang mendasari dilakukan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian selebriti, pengaruh kepribadian selebriti tersebut terhadap kesesuaiannya dengan produk yang dibawakannya, pengaruh kepribadian selebriti terhadap sikap positif konsumen juga pengaruhnya terhadap kepercayaan dan rasa suka konsumen remaja dengan mengangkat studi kasus Coboy Junior sebagai brand endorser dari produk minuman teh serbuk Teajus.
Dalam penelitian ini dikembangkan suatu model teoritis dengan mengajukan sebelas hipotesis yang akan diuji dengan menggunakan Structural Equation Model SEM dengan menggunakan software LISREL Simplis Project 8 51. Responden yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari responden yang mengetahui Coboy Junior dan mengetahui TVC Teajus versi Coboy Junior sebanyak 1 302 orang.
Hasil dari pengolahan data SEM untuk model penuh telah memenuhi kriteria goodness of fit sebagai berikut nilai chi square 4105 61 GFI 0 84 AGFI 0 82 NFI 0 89 CFI 0 91 CMIN DF 516 RMSEA 0 073. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model ini layak untuk digunakan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepribadian selebriti perceived personality dapat mempengaruhi kesesuaian selebriti dengan produk yang dibawakannya, suitability melalui kepercayaan konsumen terhadap selebriti tersebut trustworthiness sedangkan kepribadian selebriti perceived personality dapat mempengaruhi sikap positif konsumen positive attitude melalui rasa suka konsumen terhadap selebriti tersebut likeability. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Ebenna E.P.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narita Indriana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choky Anugrah Perdana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T24337
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Polhan Benny
"Tesis ini mengkaji permasalahan dalam efektifitas penggunaan endorser di dalam komunikasi untuk pelumas kendaraan bermotor roda dua. Desain penelitian cksploratori dengan menggunakan metode kualitatif dan pilot survey Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebib mendalam mengenai tantangan komunikasi pemasaran di industri pelumas kendaraan bermotor roda dua dengan menemukan fenomena ena yang ada di sekitar konsumen, Hasil penelitian menyarankan di penelitian lanjutan secaa kuantitatif atas beberapa fenomena yang ditemukan sehubungan dengan perilaku konsumen pelumas kendaraan roda dua
The focus of this study is to analyse the effectiveness of the use of an endorser in marketing communication for motorcycle lubricants. The research design is an exploratory research by using qualitative and pilot survey methods. The purpose is Focusedon getting a deeper understanding regarding the challenges in marketing communication of the motorcycle lubricants industry by finding phenomenon and
behaviour amongst intended consumers. The result suggested a more deeper and detailed work in quantitative method for some phenomenons found related to consumer behaviour and segments.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Bayu Triguno
"Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk membangun dan memasarkan produknya. Perusahaan dapat menggunakan alat-alat pemasaran seperti advertising, public relations, sales promotion, direct marketing, personal selling, packaging, events dan sponsorship, dan customer service. Alat-alat pemasaran ini dapat digunakan baik secara terpisah maupun secara satu rangkaian yang disebut dengan integrated marketing communication. McDonald?s, salah satu usaha franchise yang telah sekian lama bermain di industri makanan siap saji tampaknya juga ingin memanfaatkan dunia entertainment dalam strategi komunikasinya. Setelah beberapa tahun kemunculannya berhasil menjadi pemimpin pasar dalam industri tersebut, McDonald?s tampaknya ingin melakukan repositioning. Salah satu cara mewujudkan hal tersebut adalah dengan menggunakan selebriti sebagai endorser dalam iklan versi gorila, yaitu Desta dan Vincent, personil grup band ?Club 80s? yang karena gayanya yang lucu dan konyol telah menjadi icon-nya anak muda. Hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya oleh McDonald?s. Perubahan tersebut dilakukan untuk mendukung strategi reposisi McDonald?s dari yang semula mengarah kepada anak-anak dan keluarga-keluarga muda menjadi mengarah kepada kaum muda atau orang-orang yang memiliki image berjiwa muda, santai dan dinamis. Dengan menggunakan sosok Desta dan Vincent Club 80?s, dua orang selebriti yang sedang naik daun dikalangan anak muda semenjak penampilanya di MTV Bujang, McDonald?s berpromosi melalui melalui iklan di media televisi dan radio (broadcast) serta koran dan majalah (print ad). Perlu diadakan suatu evaluasi untuk melihat sampai mana keefektifan program ini bagi kedua belah pihak, baik bagi McDonald?s maupun bagi Desta dan Vincent Club 80?s sebagai endorser-nya. Suatu ?match-up hypothesis? berdasarkan penelitian Kamins (1990) menyarankan bahwa suatu endorsement akan lebih efektif ketika adanya kecocokan antara si endorser dengan produk yang di-endorse-nya.
Berdasarkan hal diatas tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh dari tingkat perceived credibilities responden terhadap endorser yaitu Desta dan Vincent Club 80?s pada sikap responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling, convenience sampling, dengan responden yang diambil berasal dari kawula muda ber umur 18 -25 tahun yang merupakan target pasar produk tersebut. Untuk mendapatkan persepsi mengenai endorser? credibility, penelitian ini menggunakan kuesioner dari source credibility scale yang disusun oleh Ohanian (1990). Untuk mendapatkan sikap terhadap produk dan keinginan membeli responden, menggunakan pendekatan yang dilakukan oleh Till dan Busler (2000). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan format semantic differential scale.
Hasil penelitian yang didapat adalah adanya pengaruh dari persepsi terhadap Desta dan Vincent sebagai endorser pada sikap terhadap McDonald?s. Namun dapat disimpulkan bahwa keputusan McDonald?s bisa dikatakan kurang tepat dalam menggunakan Desta dan Vincent sebagai endorser, karena meskipun berpengaruh positif pada sikap terhadap produknya, tetapi pengaruhnya sangat kecil."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S5704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>