Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tamba, Darwis
"Masalah penelitian ini adalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi masuknya wisatawan ke Kabupaten Samosir sehingga dapat meningkatkan devisa daerah maupun negara. Oleh sebab itu, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan faktor-faktor Entry Mode apa saja yang perlu dipertimbangkan agar dapat meningkatkan pemasaran industri pariwisata di Kabupaten Samosir.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan riset kepustakaan, yakni dengan menggunakan buku dan literatur yang berhubungan dengan judul penelitian dan riset lapangan dengan Cara melakukan pengumpulan data pengisian kuesioner dan peninjauan langsung ke lapangan Berta wawancara dengan pihak yang memiliki pemahaman tentang masalah yang akan dibahas dalam tesis ini.
Peneiitian ini mengacu pada Prinsip Pamikiran Analitik yaitu Menyusun Hirarki (menyusun realitas yang kompleks ke dalam bagian yang menjadi elemen pokoknya, kemudian bagian ini menjadi bagian-bagiannya lagi, dan seterusnya secara hirarkis), Menetapkan Prioritas ( mempersepsi hubungan antara hal-hal yang diamati, membandingkan hal yang serupa berdasarkan kriteria tertentu, dan menimbang intensitas preferensi terhadap hal yang satu dibandingkan dengan hai lainnya), dan Konsistensi Logis (menetapkan relasi antar obyek atau antar pemikiran sehingga sedemikian koheren, yaitu obyek-obyek atau pemikiran itu saling terkait dengan balk dan kaitan tersebut menunjukkan konsistensi).
Dan hasil uji AHP yang dilakukan, diketahui bahwa kebijakan produk terutama produk wisata danau dan hotel harus mendapat prioritas dalam perumusan kebijaksanaan di bidang pariwisata, karena ke 2 (dua) variabel ini memiliki nilai probabilitas tertinggi dibanding variabel-variabel lainnya serta strategi stabilitas sebagai altematif strategi untuk mendukung kebijakan tersebut.

What factors affecting tourism in Samosir district that could increase regional and national income is the problem delivered in this research. With such question, the purpose of this research is to analyze and to explain Entry Mode factors should be considered to expand tourism in Samosir district.
Two methods used in this research. One is literary and books research, which are interrelated with the case. The other is field research using data collection, questioners, and direct visit to and interviews in the field with people understand the research problem.
The research refers to the Analytical Thinking Principal: to put problems in order (mapping complex realities into its main element to be divided in to parts in order), to give priority (making coherent perceptions on relation between object and or thoughts, that are interrelated objects or thought which build a consistent relation).
From the Analytical Hierarchy Process (AHP), it is known that policy of products particularly within hotels and lake should be given priority in drafting the tourism policy. There are two reasons for this: because both variables have the highest probability compare with the other variables; and because strategy for stability as an alternative to support the tourism policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusi Marhaningsih
"Penelitian ini bertujuan untuk membahas penggunaan tanda indeks, ikon, simbol pada iklan pariwisata “Holland. The Original Cool. The Beginning (2013)” dan membahas mengenai penggunaan elemen indeks, ikon, dan simbol yang menggambarkan negara Belanda secara visual. Penelitian ini tidak hanya menekankan arti dan pesan yang tersirat dalam iklan, tetapi juga untuk menjabarkan tanda yang disampaikan dengan baik pada iklan dengan banyak sudut pandang melalui perspektif teori Semiotik oleh Charles Sanders Pierce.
Semiotik adalah metode analisis dan alat yang berguna untuk memberikan pengertian dibalik penggunaan indeks, ikon, dan simbul, yang diinterpretasikan kedalam tanda, objek, dan interpretan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam iklan tersebut berkaitan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran khalayak akan daya tarik pariwisata Belanda dengan meningkatan jumlah wisatawan mancanegara untuk dapat berkunjung ke Belanda.

The purpose of this research is to explain the use of the sign-on index, icons, and symbols in the Youtube Content with title “Holland. The Original Cool. The Beginnings (2013)” and to describe the usability of indexes, icons, and symbols that interpreted Dutch in a visual way. This research is not just to emphasize and help to understand all readers of the meaning and message attached, but also to describe the sign of the advertisement in a good meaning with so many points of view, especially on the method of Charles Sanders Pierce.
Semiotics is an analytical method & tool, the meaning behind its signs which include indexes, icons, symbols are deeply interpreted through the explanation of signs, objects, interpretants. Results of this research showing that the advertisement in that content had a goal that targeted to enhance public and civilization awareness of Dutch through increasing the number of foreign tourists.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edria Nadilla Althoofani
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana hasil analisis semiotika pada kedua iklan pariwisata di Youtube “Visit Qatar” dan representasi kebudayaan Qatar dalam kedua iklan tersebut. - Kedua iklan tersebut berjudul berjudul “ قطر عيش عالم استثنائي ” dan “هنا قطر.. أغنية اليوم الوطني ”. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes dan teori kebudayaan Koentjaraningrat. Penelitian ini menunjukkan adanya makna denotasi, makna konotasi, dan mitos dalam dua iklan tersebut. Makna denotasinya adalah realitas kebudayaan Qatar yang terdiri dari berbagai macam wujud kebudayaan. Makna konotasinya adalah setiap kebudayaan memiliki maknanya masing-masing dan menjadi refleksi di kehidupan yang akan datang. Mitosnya adalah wujud kebudayaan Qatar menjadi sesuatu yang merepresentasikan kebudayaan Qatar yang dapat dilihat sebagai kebiasaaan masyarakat Qatar dan sebagai bagian dari warisan budaya Qatar.

This study aims to explain the results of a semiotic analysis of the two tourism advertisements on the Youtube Channel "Visit Qatar," and the representation of Qatari culture in the two advertisements. The two ads are titled “ قطر عيش عالم استثنائي - ” and “ هنا قطر.. أغنية اليوم الوطني ”. This research is conducted qualitatively descriptively using Roland Barthes' semiotic theory and Koentjaraningrat's cultural theory. The finding of this research shows the two advertisements' denotative meanings, connotative meanings, and myths. The denotative meaning is the reality of Qatari culture, which consists of various forms of culture. The connotative meaning is that every culture has its meaning and becomes a reflection in the life to come. The myth is that Qatari culture represents Qatari culture which can be seen as a habit of Qatari people and as part of Qatar's cultural heritage."
Depok: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nunik Rahmawati
"Skripsi ini mengkaji teks iklan berbentuk brosur pariwisata dalam brosur pariwisata Singapura dengan menggunakan pendekatan analisis keutuhan wacana. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui keutuhan wacana yang diketahui melalui alat kohesi dan koherensi melalui hubungan anatarproposisi dan konteks dengan menggunakan sintesis dari beberapa ahli, seperti Halliday-Hasan (1976), Kridalaksana (1999), Alwi, dkk. (2003), Cook (1992), Cutting (2002), dan Larson (1988). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan cara mendeskripsikan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa teks yang dianalisis merupakan teks yang kohesif dan koheren.

This research is about the discourse analysis of advertising text in tourism brochure of Singapore. The purpose of this study is to know discourse unity who know with cohesion and coherence instrument with interpropotition relation and context with synthetic theory from some expert, like Halliday-Hasan (1976), Kridalaksana (1999), Alwi, dkk. (2003), Cook (1992), Cutting (2002), and Larson (1988). This research uses qualitative method with description. The result indicates that text who analysis is cohesive and coherent."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10955
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faatih Natasha Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan di dalam model Destination Branding Image yang terdiri dari tiga dimensi destination image yakni cognitive image, unique image, dan affective image terhadap intention to revisit dan intention to recommend wisatawan nasional yang pernah berwisata ke Kota Solo.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cognitive image, unique image, dan affective image secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap intention to revisit dan tidak signifikan terhadap intention to recommend. Variabel yang satusatunya berpengaruh signifikan dalam model ini adalah unique image. Unique image dapat dijadikan sebagai strategi jika suatu destinasi wisata ingin berbeda dengan destinasi wisata lainnya.

This research is aimed to find out significant variables in destination branding image model. The model contains of three destination image dimensions: cognitive image, unique image, and affective image toward intention to revisit and intention to recommend domestic tourists who have ever travelled to Solo.
The result shows that cognitive image, unique image, and affective image significantly influence intention to revisit altogether. However, it does not significantly influence intention to recommend. The only one significant variable in this model is unique image. Unique image can be a strategy for a region to be different from other tourists destination.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Rahma Dewanti
"Dalam menghadapi Tokyo 2020, Jepang menargetkan jumlah kunjungan wisatawan internasional mencapai 20 juta wisatawan. Dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan internasional, Jepang melihat pasar wisatawan ASEAN dan menargetkan wisatawan muslim sebagai pasar yang berpontensi. Jepang merekonstruksi pariwisatanya menjadi ramah muslim, salah satunya adalah makanan halal. Untuk memproduksi makanan halal, Jepang bekerja sama dengan Malaysia dalam membentuk lembaga sertifikasi halal. Dalam memberikan informasi dan mempromosikan makanan halal, Jepang menggunakan media promosi online yaitu media sosial. Upaya tersebut mendapat respon yang positif serta meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan muslim ASEAN.

In facing the Tokyo 2020, Japan is targeting the number of international tourist arrivals up to 20 million tourists. As an effort to increase the number of international visitors, Japan sees ASEAN tourist market and Moslem tourist destination as potential markets. Japan is currently reconstructing their tourism to be a Muslim friendly tourism by providing halal food. They coorperate with Malaysia in establishing halal certification institute to produce it. To give more information and promotion about halal food, Japan uses online promotion such as social media. Those efforts have been responded well and made the number of ASEAN Moslem visitors increased.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Widyananda
"Mandataris MPR-RI sejak Sidang Umum MPR tahun 1973, Presiden Soeharto pada Pidato Kenegaraan tanggal 16 Agustus 1989, mengemukakan babwa Indonesia akan melakukan perjuangan habis-hablsan untuk tiga sektor, yakni perpajakan. Ekspor non migas, dan pariwisata. Ketiga sektor tersebut, merupakan sektor yang paling terkait dengan masalah lingkungan. Karena itu, sektor pariwisata sangat beralasan umuk dikaji bagi upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 1995, sektor pariwisata menduduki peringkat ke dua dalarn pertumbuhan pada kurun waktu tahun 1983-1993. Bila pada tahun 1983, pertumbuhannya sebesar 14,70%, maka pada tahun 1993 naik menjadi 16,80%. Demikianpula sumbangan sektor pariwisata terhadap devisa negara pada tahun 1993 menduduki peringkat ke dua setelah industri pengolahan. Dari struktur ekonomi yang digambarkan Lersebut, secara riil sektor pariwisata sangat prospektif dalam memberikan kontribusinya bagi pembangunan nasional.
Namun, industri pariwisata juga mempunyai dampak yang kurang menguntungkan, khususnya bagi masyarakat yang belum siap menerirna kehadiran sektor ini, seperti masyarakat di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Padahal kawasan Kepulauan Seribu juga merupakan penyangga perkembangan lingkungan daratan Jakarta, balk lingkungan fisik maupun sosial-ekonomi. Pada perkembangan terakhir relah terjadi percepatan p~ncernaran di perairan tersebut, akibat limbah darl daratan Jakarta dan sekitarnya.
Di sisi lain, sejak tahun 1982 (berdasarkan SK Mentan No. 527/KPTS/UMn/1982), ditetapkan adanya Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (TNL-KS) seluas 110.000 Ha. Selanjutnya sejak tahun 1989, Pemda DKI Jakarta (SK Gub. No. 1814/1989) secara hukum dan konsepsional menerapkan Kepulauan Seribu sebagai kawasan pengernbangan pariwisata.
Kondisi dan kebljakan tersebut telah menyebabkan semak:in terbarasnya area lahan mata pencaharian penduduk Kepulauan Seribu. PadahaJ upaya pelestarian kawasan Kepulauan tersebut ditentukan oleh kemampuan masyarakat setempat untuk mengelola lingkungannya, di mana sangat terkait dengan kondisi perekonomian masyarakar setempat.
Tujuan dari penelitian ini untuk mencari darnpak industri pariwisata terhadap perekonomian masyarakat, dikaitkan dengan upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kepulauan Seribu.
Untuk mendukung tujuan penelitian tersebut, maka dipergunakan hipotesis sebagai berikut:
1. Terdapat keterkaitan antara pertumbuhan industri pariwisata dan perekonomian masyarakat di Kepulauan Seribu.
2. Terdapat keterkaitan dalam tingkat yang relatif rendah antara meningkatnya industri pariwisata dengan angkatan kerja yang terserap pada sektor rersebut.
3. Terdapat dampak ekonomis dari industri pariwisata terhadap masyarakat di Kepulauan Seribu.
4. Kondisi geografis dan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat merupakan penghambat unruk mempertautkan peningkatan industri pariwisata sebandiog dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kepulauan Seribu.
Untuk menganalisis dan membuktikan hipotesis di atas. maka dalam penelitian ini akan diukur dan dianalisis beberapa peubah, antara lain :
1. Tingkat pendapatan masyarakat sebelurn dan sesudah berkembangnya industri pariwisata. 2. Perkembangan sumbangan sektor pariwisata Kepulauan Seribu terhadap pendapatan daerah Jakarta Ulara.
3. Pertumbuhan industri pariwisata ( = pertumbuhan jumlah kunjungan wisata) di Kepulauan Seribu.
4. Perkembangan tenaga kerja yang terserap di sektor pariwlsta di Kepuiauan Seribu.
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepala keluarga (KK), di mana berdasarkan lapangan pekerjaan utama diperoleh gambaran bahwa 73,04% bekerja sebagai nelayan, 4,96% pedagang, 6,35% KK bekerja sebagai buruh dan jasa. sedangkan 15.65% KK bekerja sebagai Pegawai Negeri/ABR! dan pekerja sektor lainnya.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus : 4 IP x 0) s - dimana:
S = jumlah sampel;
P = persentase populasi nelayan;
Q = persentase populasi bukan nelayan;
Sd = starular deviasi (ditetapkan 10%)
Dengan menggunakan rumus di atas, maka diperoleh sampel terhitung masingmasing 78,76 KK untuk nelayan dan 21,24 KK untuk bukan nelayan. Selanjutnya dilakukan penggenapan sehingga sampel yang diambil terdiri dari 158 KK nelayan dan 42 KK. bukan nelayan, dengan sebaran menurut proporsi kelurahan.
Penarikan sampel di!akukan secara acak. Untuk sampel nelayan, setelah dilakukan peneiitian pendahuluan ternyata dalam kelompok ini terdapat stratifikasi tersendirl, yakni antara pemilik dan pekerja, di mana pola kehidupannya berbeda. Karena itu, guna akurasi penelitian dilakukan penarikan sampel berdasarkan stratiflkasi tersebut.
Selanjutnya, digunakan asumsi, bahwa setiap nelayan pemi1ik mempunyai 1 buah armada, dan I armada berdasarkan penga!aman masyarakat setempat, dipergunakan untuk rata-rata 3 pekerja, Di samping itu didasarkan pula pada perbandingan antara jumlah armada dengan jumlah kepala keluarga.
Dari basil pene1itian didapatkan, kecuali semakin meningkatnya investasi yang berdampak positif mengundang investasi pada sektor pendukungnya. secara umum pertumbuhan industri pariwisata di kawasan Kepulauan Seribu belum membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat nelayan; bahkan telah menyebabkan menurunnya pendapatan masyarakat tersebut.
Berdasarkan temuan penelitian ini, dapat disimpu!kan bahwa penurunan pendaparan nelayan dapat berasal dari :
1. Penurunan jumlah tangkapan rata-rata sebesar 28,48% dari sebelurn berkembangnya industri pariwisata;
2. Semakin jauhnya area penangkapan ikan yang dikemukakan o!eh 51,27% responden; 3. Semakinjauhnya area penangkapan, menyebabkan sebagian nelayan mengurangi frekuensi melaut perminggu dari rata-rata 5,76 hari/minggu menjadi 4,80 hari/ minggu;
4. Meningkatnya waktu melaut dari rata-rara 5,93 jam/hari menjadi 8,16 jam/hari, yang tentu meningkatkan biaya operasi.
Industri pariwisala sangat rendah merespon produk nelayan setempat. Dari penelitian, diperoleh gambaran bahwa pembeli basil tangkapan nelayan Kepulauan Seribu terdiri dari sebesar 46,84% tengkulak, tempat pelelangan ikan sebesar 32.91%, penduduk setempat sebesar 13,29%, industri pariwisata menyerap sebesar 5,70% dari total hasil tangkapan responden dan koperasi sebesar 3,16%.
Hasil penelitian pada responden bukan nelayan memang menyiratkan adanya darnpak positif pada perekonomian. Sebesar 85,71% responden menyatakan berdarnpak positif pada penyerapan tenaga kerja, kemudian sebesar 7,14% dari respond en menyatakan berdampak positif pada pemasaran produk setempat, dan juga sebesar 7,14% menyatak:an berdampak positif pada peningkatkan pendapatan.
Berdasarkan data 5 tahun terakhir (1990-1995), kecuali tahun 1992, adanya kecenderungan peningkatan penyerapan tenaga kerja rata-rata sebesar 11,48%. Peningkatan penyerapan tenaga kerja industri pariwisata tersebut adalah naik sebesar 11.58% pada tahun 1991; turun sebesar 28,53% pada tahun 1992; kernudian naik sebesar 27,81% pada tahun berikutnya, dan tahun 1994 kern bali naik sebesar 35,06%.
Bila dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan, sangat fluktuatif sejak diamati tahun 1988. Bila pada tahun 1989 terjadi kenaikan sebesar 33,68%; turun sebesar 0,92% pada tahun 1990; pada tahun 1991 turun sebesar 0,13%; tahun 1992 mengalami kenaikan sebesar 10,16%; pada tahun 1993 rurun sebesar 3,17%, dan tahun 1994 naik kembali sebesar 11,07%. Dengan demikian, rata-rata perturnbuhannya naik sebesar 4,25% pertabun.
Dari sisi pendapatan Pemda Jakarta Utara, secara keseluruhan mengalami kenaikan. Dari pengamatan tabun 1990-1994, pertumbuhan pendapatan pajak dan retribusi dari Kepulauan Seribu rata-rata mengalami kenaikan sebesar 51,83%, yakni pada tahun 1991 naik sebesar 9,64%; tabun 1992 naik sebesar 21,68%; tahun 1993 naik sebesar 84,15%, dan tabun 1994 mengalami kenaikan sebesar 91,86%. "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prilly Rindhy Nathalya
"[Tesis ini mengkaji upaya liberalisasi jasa pariwisata dalam mode 4 dalam bentuk komitmen Indonesia yang tertuang dalam Schedule of Commitments dalam GATS dan AFAS. Jasa pariwisata termasuk dalam 12 sektor jasa yang diatur dalam GATS. Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian normatif. Secara normative diteliti aturan-aturan hukum yang terkait dengan jasa pariwisata, ketenagakerjaan, dan aturan-aturan yang terkait lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, komitmen Indonesia dalam MRA dalam bidang jasa profesional pariwisata di ASEAN yang diikuti Indonesia menunjukkan adanya kesesuaian. Dalam implementasi peraturan nasional Indonesia terkait MRA, beberapa sekolah tinggi pariwisata telah menunjukkan komitmennya dalam memajukan sumber daya manusia dalam bidang kepariwisataan. Pembangunan SDM dan pemberian sertifikasi dapat meningkatkan kompetisi dalam kerja internasional apalagi dengan dekatnya era Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2016 mendatang.

This thesis reviews the means of mode 4 liberalization of services in a form of a Schedule of Commitments on GATS and MRA on AFAS. Tourism services is one of the 12 service sector maintained in GATS. This research uses normative methods to discuss about issues related. Legal rules, employment rules and rules relevant with tourism will be reviewed in this thesis. Based on the research done, Indonesia’s commitment on MRA on Tourism Professionals in ASEAN showed that Indonesia complied to the commitment issued. The implementation of the national rules related to MRA on Tourism Professional has done sufficiently by some vocational tourism schools in Indonesia in order to develop the quality of human resources in tourism industry. The development of the human resources and the issue of certification to prove the competency of these human resources would encourage the competition in the internasional markets, especially for this upcoming event, the ASEAN Economic Community on 2016. , This thesis reviews the means of mode 4 liberalization of services in a form of a
Schedule of Commitments on GATS and MRA on AFAS. Tourism services is one
of the 12 service sector maintained in GATS. This research uses normative
methods to discuss about issues related. Legal rules, employment rules and rules
relevant with tourism will be reviewed in this thesis. Based on the research done,
Indonesia’s commitment on MRA on Tourism Professionals in ASEAN showed
that Indonesia complied to the commitment issued. The implementation of the
national rules related to MRA on Tourism Professional has done sufficiently by
some vocational tourism schools in Indonesia in order to develop the quality of
human resources in tourism industry. The development of the human resources
and the issue of certification to prove the competency of these human resources
would encourage the competition in the internasional markets, especially for this
upcoming event, the ASEAN Economic Community on 2016.]
"
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T44071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Sofian Dedi S.
"Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang memiliki potensi wisata dan nilai ekonomi yang sangat tinggi. Keindahan alam yang dimiliki Danau Toba menjadikannya salah satu objek wisata alam di Kabupaten Toba Samosir yang sangat digemari dan sering dikunjungi oleh wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola nilai permintaan wisata alam Danau Toba Kabupaten Toba Samosir dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai permintaan tersebut. Penilaian wisata alam Danau Toba Kabupaten Toba Samosir dilakukan dengan pendekatan metode biaya perjalanan, yang prinsipnya menggunakan biaya perjalanan untuk menghitung nilai dari mamfaat rekreasi atau wisata yang diperoleh. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai permintaan wisata alam Danau Toba Kabupaten Toba Samosir bervariasi. Semakin tinggi biaya perjalanan yang rela dikeluarkan oleh wisatawan dan semakin tinggi jumlah penduduk daerah asal sebagai penikmat jasa wisata, maka semakin tinggi nilai permintaan wisatanya. Nilai permintaan wisata dari kabupaten/kota dalam Pulau Sumatera didominasi oleh kelas rendah atau < Rp. 720.000.000, sedangkan dari Kabupaten/kota Luar Pulau Sumatera didominasi kelas sangat tinggi atau > Rp. 2.160.000.000.

Lake Toba is the largest lake in Indonesia which has tourism potential and very high economic value. Natural beauty of Lake Toba makes it become one of the very popular natural attractions and frequently visited in the district of Toba Samosir. This study aimed to determine the pattern of demand for the natural attractions of Lake Toba Toba Samosir and factors that affect the value of the demand. Assessment of natural attractions of Lake Toba Toba Samosir is done by travel cost method approach, which principally using the travel costs to calculate the of recreation value obtained. The method of analysis used in this study is spatial analysis.
The results indicate that the demand for natural attractions of Lake Toba Toba Samosir is vary. The higher the travel costs incurred by travelers who are willing and the higher the population of the area of origin of tourism services connoisseur, the higher the value of tourism demand. Value of tourism demand from the district / city in the island of Sumatra is dominated by low-grade or Rp. 2.16 billion.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42998
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Chintya Ruth Arini
"Penetapan Kawasan Pariwisata Danau Toba menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional telah mengakibatkan pengelolaa kawasan pariwisata Danau Toba tersebut tidak lagi hanya dikelola oleh Pemerintah Daerah setempat melainkan juga terdapat intervensi dari Pemerintah Pusat melalui pembentukan Otorita Danau Toba. Terdapatnya dua pengelola pada kawasan pariwisata Danau Toba tersebut justru menimbulkan permasalahan terkait pembagian kewenangan antara Otorita Danau Toba dengan Pemerintah Daerah setempat yang pada realitanya tidak ditemukan dengan jelas dan tegas mengenai pembagian kewenangan. Padahal pembagian kewenangan sangatlah diperlukan mengingat kawasan otorita berada di tengan daerah otonom. Penelitian ini dilakukan penulis dengan menggunakan metode yuridis-normatif dengan alat pengumpulan data berupa studi dokumen yang terdiri atas bahan hukum primer dan sekunder, serta melakukan wawancara dengan informan yang terkait. Dalam penelitian ini, permasalahan yang terjadi adalah mengenai pembagian kewenangan antara Otorita Danau Toba dengan Pemerintah Daerah setempat yang tidak dibagi dengan jelas dan hanya berdasarkan koordinasi secara lisan saja sehingga untuk beberapa hal, perencanaan yang dilakukan kedua pihak terkadang mengalami kendala sinkronisasi karena perbedaan kebutuhan dan kemampuan antara instansi dari Otorita Danau Toba dan Pemerintah Daerah setempat. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya pembagian kewenangan yang jelas dan tegas membagi kewenangan Pemerintah Daerah dan Otorita Danau Toba dan tertuang dalam bentuk peraturan atau setidak-tidaknya dalam bentuk perjanjian kerjasama yang dapat diperbaharui setiap tahun sebagai pedoman bagi Pusat (melalui Otorita Danau Toba) dan Pemerintah Daerah dalam melakukan sinkronisasi dan koordinasi atas perencanaan pengelolaan Kawasan Pariwisata Danau Toba.

The determination of the Lake Toba Tourism Area to be a National Tourism Strategic Area has resulted in the management of the Lake Toba tourism area no longer only managed by the local government but also intervention from the Central Government through the establishment of the Lake Toba Authority. The existence of two managers in the Lake Toba tourism area actually raises problems related to the division of authority between the Lake Toba Authority and the local government which in reality is not found clearly and firmly regarding the division of authority. Even though the division of authority is very necessary considering that the authority area is in the middle of the autonomous region. This research was conducted by the author using juridical-normative methods with data collection tools in the form of document studies consisting of primary and secondary legal materials, and conducting interviews with related informants. In this study, the problem that occurred was about the division of authority between the Lake Toba Authority and the local government which was not clearly divided and only based on oral coordination so that for some things, the planning carried out by both parties sometimes experienced synchronization problems due to differences in needs and capabilities between agencies from the Lake Toba Authority and the local government. Therefore, the author hopes that there will be a clear and firm division of authority dividing the authority of the Regional Government and the Lake Toba Authority and contained in the form of regulations or at least in the form of a cooperation agreement that can be renewed every year as a guideline for the Center (through the Lake Toba Authority) and Regional Governments in synchronizing and coordinating the management planning of the Lake Toba Tourism Area."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>