Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149890 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Hastuti
"The trickle down theory of fashion pertama kali dicetuskan oleh sosiolog Georg Simmel pada tahun 1904. Teori ini mengemukakan adanya dua kelompok sosial dalam masyarakat dengan ciri dan status sosial yang berbeda, yaitu kelompok subordinate dan kelompok superordinate. Kelompok subordinate memiliki kecenderungan untuk melakukan imitasi atau meniru perilaku fesyen kelompok superordinate dengan tujuan untuk mendapatkan status baru yang lebih baik. Sementara kelompok superordinate itu sendiri memiliki kecenderungan untuk selalu tampil beda dan merespon perilaku kelompok subordinate dengan mengadopsi fesyen baru atau melakukan diferensiasi.
Salah satu kekuatan teori trickle down ini adalah kemampuannya memberikan signal akan adanya perubahan fesyen. Teori ini memberikan kesempatan bagi para pengamat untuk meramalkan perubahan pada suatu kelompok tertentu dengan melihat adanya perubahan pada kelompok lain.
Teori ini, menurut pengamatan penulis juga banyak dimanfaatkan dalam dunia pemasaran, khususnya periklanan. Banyak pengiklan memasang endorser yang bercitrakan kelompok sosial ekonomi atas, padahal target pasar produk yang diildankan adalah konsumen kelompok sosial ekonomi bawah. Tujuannya jelas, yaitu untuk menaikkan imej produk agar target konsumen memiliki persepsi yang tinggi terhadap produk tersebut, dan berharap proses imitasi terjadi.
Meskipun dinilai memiliki banyak keunggulan, teori trickle down ini masih banyak diragukan oleh beberapa peneliti lain. Horowitz (1975) dengan teori mass fashion, Charles King (1963) dengan teori trickle across, dan terakhir McCracken (1988) yang mengatakan perlu adanya revisi terhadap teori tersebut.
Studi ini mencoba untuk membuktikan kebenaran teori trickle down dalam kaitannya dengan periklanan nasional. Pengujian dilakukan terhadap tiga variabel terikat, yaitu sikap konsumen terhadap iklan, sikap konsumen terhadap produk dan intensi membeli konsumen terhadap produk yang diiklankan dengan endorser yang bercitrakan kelas sosial ekonomi atas dan bawah. Penelitian ini dilakukan terhadap dua jenis produk, yaitu produk fesyen dan produk non fesyen. Pada produk fesyen, tujuannya untuk membuktikan kebenaran teori trickle down, seperti yang dikemukakan diatas. Sedangkan penelitian pada produk non fesyen untuk melihat apakah teori ini juga berlaku untuk produk non fesyen.
Dan hasil penelitian ini didapat bahwa kebenaran teori trickle down ternyata hanya terbukti sampai pada sikap terhadap iklan dan sikap terhadap produk, tetapi tidak terbukti pada intensi membeli konsumen. Tentunya untuk menyatakan bahwa teori trickle down salah, masih diperlukan penelitian-penelitian lanjutan. Paling tidak penelitian ini merupakan upaya pertama, sepanjang pengetahuan penulis, untuk membuktikan teori trickle down secara empiris di Indonesia.
Saran untuk penelitian lebih lanjut, sebaiknya produk yang diteliti bukan berupa kosmetika baru, seperti yang digunakan pada penelitian ini, ataupun produk-produk lain yang memiliki perceived physical risk yang tinggi.
Implikasi pemasaran ditujukan bagi para produsen dan pengiklan, bahwa efektifitas pemasangan endorser kelas atas, menurut hasil penelitian ini, mungkin hanya sebatas pembentukan sikap positif konsumen baik terhadap iklan maupun produk, tetapi belum mempengaruhi intensi membeli konsumen terhadap produk yang diiklankan."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20187
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Ebenna E.P.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Gustrivia
"Dalam pertumbuhan pasar moderen di Indonesia, banyak bermunculan pasar moderen yang dimiliki oleh peritel asing maupun peritel lokal yang menawarkan beragam nilai pada konsumen, mulai dari ritel skala besar yaitu hipermarket sampai skala kecil dengan sistem waralaba seperti minimarket. Salah satu nilai yang ditawarkan peritel adalah produk store brand dengan harga yang kompetitif dengan mcrek nasional dan peritel lain. Terlebih lagi dalam menghadapi situasi ekonomi yang sulit, diperkirakan daya beli konsumen akan menurun sehingga konsumen akan mencari produk dengan harga yang lebih murah. Dengan situasi tersebut porsi store brand akan semakin besar di berbagai pasar swalayan di Indonesia dan akan mendapat respon yang lebih besar dari konsumen.
Program store brand ini sendiri menjadi daya saing bagi peritel sekaligus menguntungkan bagi swalayan karena dapat menambah market share konsumen dengan menawarkan produk store brand yang herkualitas dan harga yang lebih murah. Selain itu daya saing swalayan juga tidak terlepas dari citra toko itu sendiri terutama aspek yang berkaitan Iangsung dengan konsumen. Kepercayaan konsumen terhadap citra toko dapat berpengaruh pada persepsi tentang kualitas produk store brand sehingga akan berpengaruh pula pada sikap dan intensi membeli produk tersebut.
Penelitian ini membahas tentang hubungan citra toko dengan persepsi terhadap produk store brand, sikap dan intensi membeli oleh konsumen beberapa pasar swalayan yang ada di Jakarta. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa dalam konteks store brand produk adalah sebagai mediasi antara citra toko dengan sikap dan intensi membeli produk store brand. Artinya konsumen lebih menekankan perhatian pada produk itu sendiri dibandingkan pada citra tokonya terutama dari segi harga dan kualitas namun citra toko mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap produk store brand.

In the growth of modern market in Indonesia, it has been appeared more retail store in form of large scale up to small scale market. One of value that offerred by retailers is store brand products with competitive price to national brand product and with other retailers. More over, in facing the economic crisis, it supposed that the purchasing power will decreasing so consumers would like to choose the lower price product but with the gap of quality is not far from premium products. By this situation, store brand portion will be arise in the retail stores in Indonesia and will take more good respons from consumers as a good alternative product.
This store brand program itself will be the competitive value to the retail stores and make more marginal benefits at once by offer the good quality but lower price. The competitive power also depend on overall store image consider most important image that related directly to store customers. The customers trust to the store image can influence consumers perception to store brand products.
This research examine about the influence of store image to perception of store brand product quality, attitude and purchase intention of modem markets consumers in Jakarta. This research found that in the context of store brand products, the product is being to be the mediation between store image and attitude and purchase intention. The meaning is that consumers more emphasize to the product itself instead of the store that offering the store brands, especially by the lower price but good quality, yet store image has significant positif influence to the store brand products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T16983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasrini Sari
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
D1543
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Eka Puspitasari
"Penelitian ini ingin menguji apakah terdapat pengaruh ancaman kematian terhadap sikap dan intensi membeli produk luks dengan menggunakan dasar teror management theory. Teror management theory dalam penelitan yang dilakukan Mandel dan Heine (1999) membuktikan saat individu diingatkan akan kematiannya, maka sikap dan intensi membeli produk luks akan meningkat. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok saliansi mortalitas tinggi dan kelompok saliansi mortalitas rendah. Kelompok partisipan tingkat saliansi mortalitas tinggi diberikan skenario mengenai berita-berita tentang kecelakaan dan bencana alam yang terjadi kematian, sedangkan kelompok partisipan kelompok saliansi mortaiitas rendah diberikan skenario mengenai berita-berita tentang kecelakaan, bencana alam tanpa ada kematian. Setelah itu partisipan menjawab melengkapi kata, selanjutnya memperhatikan iklan produk dan menjawab pertanyaan tentang sikap dan intensi membeli produk. Hasilnya pada produk luks terjadi perbedaan yang signifikan antara tingkat saliansi mortalitas tinggi dan tingkat sallansi mortalitas rendah. Sedangkan produk ekonomi, pada hipotesis awal dituliskan tidak terjadi perbedaan terhadap sikap dan intensi membeli produk dalam kondisi saliansi mortalitas tinggi dan kondisi saliansi mortalitas rendah. Hasilnya terdapat perbedaan, dalam tesis ini dibuktikan dalarn kondisi saliansi mortalitas rendah sikap dan intensi membeli produk ekonomis meningkat.

This research demonstrates that exposure to death-related stimuli can increase attitude and intention to buy luxurious product. This research demonstrates that consumer who has been recently reminded of their own impending mortality wish to purchase luxurious product, Mandel and Heine (1999) has approved this hypothesis. Participants divided into two groups, first group are mortality salience group and the second group are control group. Participants in the first group were asked to read scenario about news article related to death, and second group participants were asked scenario about news article not related to death. After that participants, must answer the question about mortality salience word and answer question about attitude and intention to buy after saw the advertising. The result of this research, there is correlation about level of mortality salience with attitude and intentions to buy luxurious product and vice versa on economic products. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T33907
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shoffan Ardhika Wijoyo
"Untuk mencapai kesuksesan dalam diferensiasi produk, perusahaan menghabiskan jutaan dolar setiap tahunnya untuk menandatangani selebriti guna mendukung kontrak dukungan terhadap merek, sebagai sumber efek yang memainkan peran penting dalam komunikasi persuasif. Berdasarkan teori kredibilitas sumber dan teori diferensiasi produk, penelitian ini menguji hubungan kausal antara kredibilitas endorser, sikap merek, kredibilitas merek dan niat pembelian perusahaan yang menerapkan strategi dukungan selebriti.
Data penelitian diolah menggunakan PLS-SEM. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara semua konstruksi yang dihipotesiskan. Oleh karena itu, selain memiliki selebriti yang baik untuk mendukung iklan yang berorientasi pada pelanggan, kredibilitas selebriti sama pentingnya dalam meningkatkan sikap merek, kredibilitas merek dan niat membeli.

To achieve product differentiation, companies spend millions of dollars annually in signing celebrities to endorse their brands rsquo endorsement contracts, as source effects that play an important role in persuasive communications. Based on source credibility theory and product differentiation theory, this study examines the causal relationship between endorser credibility, brand attitude, brand credibility and purchase intention of companies that adopt a celebrity endorsement strategy.
The research data is run by PLS SEM. The results indicate that positive relationships exist between all the hypothesized constructs. Therefore, in addition to having a favorable celebrity to endorse a customer oriented advertisement, the credibility of the celebrity is as important in enhancing brand attitude, brand credibility and purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S70046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Luzanty
"Iklan dan promosi merupakan bagian yang integral dalam sistem ekonomi maupun sosial masa kini. Penelitian ini mencoba melihat lebih dalam mengenai pengaruh efektivitas sumber dan sikap rethadap iklan dalam kaitan pembentukan sikap konsumen atau sikap merek serta intensi membeli pada jasa asuransi jiwa..."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Ricardo
"Pertumbuhan ekonomi nasional secara langsung berimbas pada tumbuhnya bisnis ritel. Saat ini terdapat berbagai perusahaan ritel yang membuka berbagai format gerai dari hypermarket hingga minimarket. Peningkatan jumlah pemain dalam bisnis ritel ikut mempengaruhi ketatnya persaingan. Perusahaan ritel membutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk bisa bertahan dan memenangkan persaingan. Pada umumnya peritel memasuki pasar atau mereposisi pasar dengan menekankan pada komunikasi pemasaran dan kualitas pelayanan. Salah satu elemen komunikasi pemasaran yang sering digunakan peritel adalah promosi penjualan.
Promosi penjualan merupakan sebuah rangkaian teknik pemasaran yang diciptakan untuk menambah nilai dari produk. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan jumlah penjualan. Saat ini banyak peritel mengeluarkan anggaran besar untuk melaksanakan program promosi penjualan, namun keefektifan dan pengaruh program ini terhadap peningkatan intensi membeli konsumen masih harus diteliti.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis variabel promosi penjualan, ekuitas merek dan sikap yang diduga mempengaruhi intensi membeli konsumen. Penelitian ini dilakukan terhadap 184 orang responden yang merupakan konsumen Matahari Department Store di wilayah DKI Jakarta. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah structural equation modelling (SEM) dengan metode estimasi maximum likelihood.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel promosi penjualan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekuitas merek maupun terhadap sikap konsumen di Matahari Department Store. Dalam studi kasus ini ditemukan suatu fenomena dimana promosi penjualan memiliki pengaruh yang negatif terhadap intensi membeli konsumen. Selain itu terlihat pula bahwa variabel ekuitas merek memiliki pengaruh yang positif terhadap intensi membeli konsumen dan sikap konsumen Matahari Department Store. Sementara itu, variabel sikap konsumen juga memiliki pengaruh yang positifterhadap intensi membeli konsumen.
Fenomena yang ditemukan dalam penelitian ini menghasilkan beberapa implikasi manajerial bagi manajemen Matahari Department Store. Anggaran promosi penjualan yang besar dapat dialihkan ke elemen komunikasi pemasaran lain seperti iklan, hubungan masyarakat, serta tanggung jawab sosial perusahaan. Manajemen juga dapat lebih fokus terhadap strategi peningkatan ekuitas merek karena pengaruhnya yang besar dalam membentuk sikap dan intensi membeli konsumen.

The growth of national economic has a direct effect on the growth of retail business. Nowadays, many retailers have developed various formats of store, from minimarket to hypermarket. Number of player increasing in retail business influenced the light of competition among them. Retail companies need an appropriate marketing strategy to hold out and to win the competition. Retailers usually focus on marketing communication and service quality when entering and repositioning market. And, sales promotion is one of marketing communication elements.
Sales promotion is a set of marketing technique which is created to increase product value. The main purpose of this program is to increase amount of sales. Recently, many retailers expanding a lot of budget in running sales promotion program, but the effectiveness and the influence of this program in increasing customer-buying intention are still in research.
The purposes of this research are to analyze sales promotion variable, brand equity, and consumer attitude in influencing customer-buying intention. This research involved 184 respondents who became consumer of Matahari Department Store in Jakarta. Technique for data processing is structural equation modeling {SEM} with maximum likelihood method.
Result of data processing showed sales promotion variable has no significant effect to brand equity and consumer attitude in Matahari Department Store. This study case found a phenomenon that sales promotion has a negative effect to consumer buying intention. In other side, brand equity variable has a positive effect to consumer buying intention and consumer Matahari Department Store attitude. Meanwhile, consumer attitude has a positive effect to consumer buying intention.
This research phenomenon delivers some managerial implication for management of Matahari Department Store. A part of sales promotion budget could be shifted to the other element of marketing communication budget such as advertising, public relation, and corporate social responsibility. Management could be focus in strategy of increasing brand equity because its significant effect on building consumer attitude and consumer buying intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Larasati Natasha Asmara
"Kemajuan teknologi yang bergerak cepat memengaruhi gaya hidup konsumen secara global, dalam hal mengakses dan menyebarkan informasi digital (E-WOM), membeli barang dan jasa secara online, dan mengonsumsi makanan cepat saji yang berdampak negatif terhadap lingkungan dari limbah. Penelitian tesis ini dilakukan untuk melihat pengaruh hubungan antara keterlibatan E-WOM dan sikap terhadap lingkungan terhadap niat untuk membeli produk hijau pada konsumen dewasa muda. Penelitian korelasional dengan metode non-probability sampling dengan sampel 479 partisipan, dewasa muda berusia 18-34 tahun dengan membagikan kuesioner online dengan topik Green Consumers.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan E-WOM dan sikap terhadap lingkungan secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap niat untuk membeli produk ramah lingkungan. Hubungan positif antara keterlibatan E-WOM dan hubungan negatif dari sikap terhadap lingkungan terhadap niat untuk membeli produk hijau dapat menjadi pernyataan bahwa semakin tinggi keterlibatan individu dalam E-WOM, dan semakin rendah atau negatif sikap terhadap lingkungan akan meningkat niat untuk membeli produk hijau untuk perorangan. Keterlibatan E-WOM memiliki pengaruh yang lebih besar pada niat untuk membeli produk hijau daripada sikap terhadap lingkungan pada konsumen dewasa muda.

Fast-moving technological advancements affect global lifestyles of consumers, in terms of accessing and disseminating digital information (E-WOM), buying goods and services online, and consuming fast food that negatively impacts the environment from waste. This thesis research was conducted to see the effect of the relationship between E-WOM involvement and attitudes towards the environment on the intention to buy green products in young adult consumers. Correlational research with non-probability sampling method with a sample of 479 participants, young adults aged 18-34 years by distributing online questionnaires with the topic Green Consumers.
The results showed that the involvement of E-WOM and attitudes towards the environment simultaneously had a significant influence on the intention to buy environmentally friendly products. The positive relationship between E-WOM involvement and the negative relationship of attitudes towards the environment towards the intention to buy green products can be a statement that the higher the involvement of individuals in E-WOM, and the lower or negative attitude towards the environment will increase the intention to buy green products for individuals. The involvement of E-WOM has a greater influence on the intention to buy green products than the attitude towards the environment in young adult consumers.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Abdi Negara
"Saat ini ada pergeseran ke arah Integrated Marketing Communications (IMC), yang melibatkan pengkoordinasian dari berbagai elemen promosi dan aktivitas pemasaran lainnya untuk berkomunikasi dengan konsumen. Karena iklan merupakan salah satu elemen panting dalam bauran promosi, perusahaan harus mendesain iklannya agar tujuan komunikasi dan promosi yang dilakukan bisa tercapai. Salah satu cara adalah menggunakan endorser yang memiliki kredibilitas tinggi dan ditunjang dengan kredibilitas perusahaan, sehingga terbentuk sikap yang positif terhadap iklan, merek, dan intensi membeli produk bersangkutan.
PT. Unilever Indonesia, Tbk adalah salah satu produsen barang-barang konsumen yang sudah lama berdiri dan beroperasi di Indonesia. Salah satu produk Unilever yang cukup sukses di pasaran adalah sabun mandi cair Lux Ekstrak Green Tea, yang diposisikan sebagai sabun kecantikan untuk mendapatkan pesona para bintang.
Perumusan masalah penelitian ini adalah analisis pengaruh dan kredibilitas artis sebagai endorser dan kredibilitas PT. Unilever Indonesia, Tbk sebagai produsen pada sikap terhadap iklan, sikap terhadap merek, dan intensi membeli produk sabun mandi cair dari konsumen.
Penelitian ini didasarkan pada Dual Credibility Model (DCM) yang mencoba melihat pengaruh dari kredibilitas perusahaan dan kredibilitas endorser pada sikap terhadap iklan, sikap terhadap merek, dan intensi membeli. DCM terdiri atas 5 (lima) variabel.
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis faktor untuk menguji validilasnya dan menggunakan Cronbach?s Alpha untuk menguji reliabilitasnya.. Selanjumya dilakukan analisis statistik menggunakan analisis regresi berganda, untuk menguji hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kredibilitas endorser dan kredibilitas perusahaan (PT. Unilever Indonesia, Tbk) memiliki pengaruh pada sikap seorang konsumen terhadap iklan sabun mandi cair Lux Ekstrak Green Tea. Dan penelitian ini juga dapat dijelaskan bahwa kredibilitas perusahaan dan sikap terhadap iklan memiliki pengaruh yang kuat dan positif pada sikap terhadap merek. Selanjutnya didapatkan bahwa intensi membeli untuk produk sabun mandi cair Lux Ekstrak Green Tea hanya dipengaruhi oleh kredibilitas perusahaan dan sikap konsumen terhadap merek tersebut. Sedangkan sikap terhadap iklan sabun mandi cair Lux Ekstrak Green Tea tidak mempunyai pengaruh terhadap intensi membeli produk tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>