Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tejo Bawono
"Kecelakaan adalah kejadian yang tidak diinginkan atau serangkaian kejadian (atau adanya potensi penyebab) cedera, sakit dan kerusakan. Penanganan (handling) dan pemunggahan (rigging) pipa baja, material dan peralatan merupakan pekerjaan yang berbahaya. Setiap pekerjaan tersebut menghadirkan masalah tersendiri, dengan pertimbangan yang matang dan praktek pemunggahan yang benar, setiap pekerjaan dapat dihindari resiko kecelakaan pada manusia atau kerusakan pada peralatan. Biaya yang timbul akibat kecelakaan mencapai lebih dad 500 juta rupiah. Terdapat 5 (lima) kecelakaan major yang terkait dengan kejadian selama penanganan dan pengiriman pipa baja. Hal ini terjadi pada awal pengiriman terjadi beberapa kecelakaan oleh kontraktor dengan lokasi kejadian yang berbeda.
Dan hasil penyelidikan, diketahui penyebab kecelakaan pada crane 80 ton di Bintan secara teknis disebabkan crane tidak mampu menahan pembebanan berlebih (overload) secara terus menerus sehingga crane mengalami fatigue (kelelahan) akibat beban dinamik yang terjadi secara siklus. Pada crane yang menggunakan tipe teleskopik, sangat berisiko terjadi patah pada bagian (section) ruas boom crane, yang apabila jika pembebanan melewati SWL (safe working load) akan menyebabkan bagian boom crane tersebut fracture.
Penyebab lainnya (contributing causes) adalah penggunaan peralatan yang rusak dan tidak layak pakai, hilangnya pelindung keselamatan, peralatan keselamatan yang kurang memadai dan kesalahan dalam pemuatan. Audit kinerja keselamatan kerja dari masing-masing subkontraktor memperlihatkan tingkat kinerja keselamatan yang rendah seperti lemahnya prosedur kerja aman, keterlibatan menejemen, perawatan peralatan dan pemeriksan internal.

An accident is an undesired event or sequence of events (or with the potential to cause) injury, ill-health or damage. The handling and rigging of steel pipes, material and equipment is a hazardous occupation. Each operation presents its own peculiar problems and no two jobs are alike. With proper consideration and good handling practices taken, each job can be performed free of body harm and without damage to the equipment:
There were 5 (five) work accident related with handling and delivery of steel pipes (32? OD) in December 2005 up to May 2006. It's was found mostly on early delivery during pipe handling was carried out by each subcontractor at various location. The cost impact after accident more than 500 billion rupiah and one rigger injured.
By accident investigations were performed technically the crane could not withstand the continuously overload and occur fatigue due to dynamic load cyclically. The telescopic crane had high risk during loading over safe working load (SFL) which cause boom crane will be fractured. The contributing causes of this event are using defective equipment, removing safety devices or inadequate / improper protective equipment, and improper loading.
As indicated before, the audit safety performance has been carried refer to Roman Diekemper and Donald Spartz. Mostly subcontractor shows that bad safety performance includes safe working procedures, direct management involvement, maintenance of equipment guards and internal self-inspection.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Astuti Yeniretnowati
"Pekerja sebagai sumber daya manusia mempunyai peran yang besar dalam mengembangkan dan mengamankan proses produksi, dimana didalam melaksanakan kegiatannya pekerja seringkali dihadapkan kepada bentuk bahaya yang mungkin timbul. Kecelakaan kerja bagi perusahaan khususnya perusahaan industri merupakan suatu peristiwa yang tidak diinginkan. Prinsip pencegahan kecelakaan kerja tidak saja mengevaluasi potensial bahaya, tetapi juga mencari dan mengevaluasi penyebab timbulnya. Pada tesis ini melihat bagaimana kecelakaan itu terjadi serta apa yang menjadi factor penyebabnya. Karena kecelakaan kerja tidak datang dengan sendirinya, ada serangkaian peristiwa sebelumnya yang mendahului terjadinya kecelakaan tersebut. Untuk mengetahui penyebab kecelakaan kerja bagian produksi unit die casting PT X digunakan metoda SCAT, dengan penelitian kualitatif. Dari hasil penelitian lapangan memperoleh hasil pada kondisi dibawah standar disebabkan oleh karena berbuat lalai hingga alat pengaman tidak berfungsi, dan kondisi dibawah standar disebabkan oleh karena tidak berfungsinya alat pengaman, kurang memadainya system alat pengaman dan tingkat kebisingan suara yang cukup mengganggu konsentrasi pekerja. Adapun penyebab dasar yang menyebabkan kecelakaan ini adalah yang dikarenakan factor manusia yaitu Kurang pengetahuan, stress fisiologis, stress psikologis dan factor pekerjaan yaitu tenaga teknik yang tidak memadai, kekurangan pada perkakas dan peralatan, kurangnya system perawatan, kurangnya sistem kepemimpinan dan pengawasan, kekurangan dalam standar kerja, kekurangan dalam pembelian. Adapun ketimpangan pada system manajemen yang terjadi adalah tidak memadainya system Kepemimpinan dan administrasi, inspeksi dan pemeliharaan yang terencana, analisis dan prosedur tugas kritis, engineering dan manajemen perubahan, system evaluasi, pengetahuan dan training keahlian, observasi tugas, peraturan dan ijin kerja, analisis kecelakaan/ kejadian dan training kepemimpinan. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi perusahaan untuk dapat melakukan langkah pencegahan agar kecelakaan serupa tidak terulang.

Employees as human resources play an important role in pacify and expand a production process. They carry out a necessary working activity that in some cases are exposed by the risk of dangerous situation. Occupation accident in an industry, especially in a manufacturing company constitute as undesired evidence. Labor protection principle in occupational accident not only evaluate a potential risk of danger but also find out the cause of emergence. This thesis emphasizes on the cause factors of. accident that might suddenly happen in preceding to the working activity. This study would be explored in the production unit of Die casting PT X. It uses the SCAT method with a qualitative research. From the data field result substandard acts act caused of making safety devices inoperative, substandard conditions caused of inadequate guards or barriers, defective tools, equipment or materials and noise exposure. Basic caused this accident of personal factor are lack of knowledge, stress physiological, stress psychological and job factor are inadequate engineering, inadequate tools and equipment, inadequate maintenance, inadequate leadership and/ or supervision, inadequate work standards and inadequate purchasing. From the data field result lack of control caused of leadership & Administration, planned inspection & Maintenance, Critical task analysis & procedure, Engineering and change management, System evaluation, Knowledge and skill training, Task observation, Rule and work permits, Accident/ Incident analysis, Leadership training. Hopefully this thesis could contribute to preventive the same accident in the manufacturing companies not occur again."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T 12802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adri Patrice Kongry Imbar
"Ruang lingkup dan metodologi
Untuk lebih meningkatkan upaya pencegahan kecelakaan kerja dilakukan suatu penelitian pada pekerja. Penelitian terdiri dari disain kohort historik yang bertujuan untuk mengidentifikasi Injury Frequency Rate (IFR), Injury Severity Rate (ISE) dan jenis kecelakaan pada pekerja. Data didapat dari HRA-GA perusahaan tahun 2000 - 2002. Penelitian kros seksional dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berisiko terhadap kecelakaan kerja dibandingkan antara kelompok HE dan LE. Kuesioner yang dikumpulkan 800 responden dengan cars convenient sampling tahun 2003. Penelitian ini menggunakan analisis descriptive and significant tests.
Kesimpulan dan saran :
Hasil penelitian kohort historik IFR HE 4,87 , LE 11,54 dan total 5,35.. ISR HE 14,68, LE 11,64 dan total 13,65. ISR. Jenis kecelakaan yang paling banyak terpotong, tergores 39,10%. Pada HE dan LE Unsafe act kerja terburu-buru 17,0% persentasinya paling tinggi. Tempat kerja bising 63,6% merupakan persentasi yang paling tinggi pada unsafe condition. Faktor risiko yang paling besar pada kecelakaan kerja pada kelompok HE adalah pendidikan. Sedangkan LE dan total tidak bermakna.

An analysis on Occupational accident in the automotive Industry PT. X Jakarta.Scope and methodology
A study on occupational accidents was carried out aiming to improve preventive measures of workers. The study included two design i.e. the historic cohort aimed to identify Injury Frequency Rate (IFR), Injury Severity Rate (ISR) and types of accidents of workers. The data was take from HRA-GA of the enterprise year 2000 - 2002. A cross sectional study was also carried out aiming to identify workers risk factors toward accidents being compared between High and Low Exposed groups. The latter had 800 respondents collected through questionnaires with convenient sampling year 2003. Analysis of study using descriptive and significant tests.
Conclusion and suggestions:
The historic cohort study reported IFR of HE 4,87 , LE 11,54 and total 5,35. ISR among HE was 14,68, LE 11,64 and total 13,65. While the major types of accidents were cutting off and being scratch injuries 39,10%. About unsafe act it was found that working in a hurry was the major unsafe act committed mostly by HE and LE groups (17,0%). Among unsafe condition the highest percentage (63,6%) reported was noisy condition among HE & LE groups. The major risk factor identified for accidents among HE group was education while for LE and total population none was found.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T13627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katia
"Skripsi ini membahas kecelakaan kerja yang terjadi di job site ADMO PT. Saptaindra Sejati pada tahun 2006 - 2008. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, dimana penulis memberikan gambaran kecelakaan kerja yang terjadi serta melakukan analisis terhadap penyebab kecelakaan dengan menggunakan Loss Causation Model untuk mengetahui penyebab langsung, penyebab dasar, serta kurangnya pengendalian dari pihak manajemen.
Hasil penelitian menyarankan pihak perusahaan untuk meningkatkan pelaksanaan pelatihan serta melakukan evaluasi terhadap materi dan metode pelatihan yang sudah digunakan. Selain itu, perlu dilakukan pengawasan berupa inspeksi terdokumentasi pada area tambang untuk mengetahui adanya kecenderungan tindakan dan kondisi berbahaya agar tindakan perbaikan dapat segera dilakukan.

The focus of this study is occupational accident that happened at ADMO coal mining project of PT. Saptaindra Sejati on 2006 - 2008. This research try to explain the details of occupational accident and analyze the causes of accident by using Loss Causation Model to know immediate causes, basic causes and lack of control from management.
The result of research, suggest company to increase training implementation and commit evaluation to the subject matter training and training method that already used. Besides that, the company need to do documented inspection at mining area to know is there any tendency of unsafe act and unsafe condition so that improvement can be immediately execute.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purnisa Damarany
"Kegiatan transportasi batu bara memiliki potensi bahaya dan risiko terjadinya kecelakaan. Faktor manusia seperti kelelahan (fatigue) dan mengantuk (sleepiness) telah menjadi perhatian utama sebagai penyebab terjadinya kecelakaan. Hal ini terlihat dari tingginya kasus kecelakaan di jalur hauling akibat mengantuk dan/atau kelelahan pada pengemudi dump truck PT. X Distrik KCMB tahun 2007-2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor internal (usia, kuantitas tidur, masa kerja) dan eksternal (shift kerja, pola kerja, durasi mengemudi) dengan tingkat kantuk (sleepiness) dan kelelahan (fatigue) pada pengemudi dump truck PT. X Distrik KCMB tahun 2012. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2012 di jalur hauling PT. X Distrik KCMB, Kalimantan Selatan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 60 orang. Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dan menggunakan desain studi cross sectional. Tingkat kantuk (sleepiness) diukur secara subjektif dengan menggunakan kuesioner The Epworth Sleepiness Scale (ESS) dan hasilnya menunjukkan bahwa 6,7% responden diindikasikan memiliki tingkat kantuk berlebih (excessive daytime somnolence). Sedangkan tingkat kelelahan (fatigue) diukur secara subjektif dengan menggunakan kuesioner The Fatigue Severity Scale (FSS) dan hasilnya menunjukkan bahwa 31,7% responden memiliki tingkat keparahan kelelahan yang signifikan. Rata-rata tingkat kantuk tertinggi yang diukur dengan menggunakan kuesioner The Wits SleepWake Skale terjadi pada periode Pukul 04.01-05.00 WITA. Sedangkan gejala kelelahan paling banyak dirasakan pada akhir shift yang diukur dengan menggunakan kuesioner RCIF Fatigue Scale adalah letih pada kaki. Hasil uji statistik menujukkan hasil bahwa hanya durasi mengemudi yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kantuk (sleepiness) dan hanya pola kerja yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kelelahan (fatigue). Durasi mengemudi >9 jam mempunyai peluang 12,3 kali diindikasikan memiliki tingkat kantuk berlebih jika dibandingkan dengan pengemudi dengan durasi mengemudi ≤9 jam. Pola kerja 13 hari kerja 1 hari off adalah variabel yang paling dominan berhubungan dengan tingkat keparahan kelelahan jika dibandingkan dengan pola kerja yang lain. Pola kerja 13 hari kerja 1 hari off mempunyai peluang 0,2 kali untuk mengalami tingkat keparahan kelelahan yang signifikan dibandingkan dengan pola kerja 6 hari kerja 1 hari off.

Abstract
Coal transportation activities has potential dangers and risks of accidents. Human factors such as tiredness (fatigue) and somnolence (sleepiness) has become a major concern as the cause of the accident. It is seen from the high incidence of accidents due to sleepiness hauling lines and / or dump truck driver fatigue on PT. District X KCMB years 2007-2011. This study aims to determine the relationship of internal factors (age, quantity of sleep, period of employment) and external (shift work, work patterns, duration of driving) to the level of sleepiness (sleepiness) and tiredness (fatigue) on the dump truck driver PT. X District KCMB 2012. The research was conducted in April-May 2012 in line hauling PT. X KCMB District, South Kalimantan. Number of respondents in this study is 60 people. This study uses quantitative observational and cross sectional study design. The level of sleepiness (sleepiness) was measured subjectively using the Epworth Sleepiness Scale The questionnaire (ESS) and the results showed that 6.7% of respondents indicated having excess levels of sleepiness (excessive daytime somnolence). While the level of fatigue (fatigue) was measured subjectively using the Fatigue Severity Scale questionnaire (FSS) and the results showed that 31.7% of respondents have a significant level of fatigue severity. Average of the highest level of sleepiness as measured using the questionnaire The Wits SleepWake Skale occurred in the period 04:01 to 05:00 o'clock pm. While the most widely perceived symptoms of fatigue at the end of shift is measured using a questionnaire RCIF Fatigue Scale was tired in the legs. The results of the statistical test results showed that only duration of driving which have significant relationship with the level of sleepiness (sleepiness) and only the work patterns that have a significant relationship with levels of fatigue (fatigue). Driving duration> 9 hours had 12.3 times the odds have indicated excessive levels of sleepiness when compared with drivers with a duration of ≤ 9 hours driving. Work pattern 13 days working a day off is the most dominant variables associated with the severity of fatigue when compared with other working patterns. Work pattern 13 days working a day off to have 0.2 times the chance to experience significant fatigue severity compared with the pattern of six days of work a day off."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30486
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shaula Felicia Isma Iliyya
"Pelaksanaan investigasi diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Management K3. Berdasarkan data statistik Marine Industrial Accident, Departemen Kelautan Hongkong tahun 2016 telah terjadi sebanyak 76 kasus kecelakaan kerja pada bagian pengangkatan bongkar muat pelabuhan. Kecelakaan kerja tersebut terdiri dari 60 kasus kecelakaan minor, 15 kasus kecelakaan serius dan 1 kasus kecelakaan fatal. Angka kecelakaan yang terjadi pada wilayah PT X cukup tinggi. Pelaksanaan investigasi yang baik dapat menghindarkan dari tindakan korektif yang tidak lengkap, salah arah, dan tertundanya perbaikan. Penelitian ini memberikan gambaran pelaksanaan investigasi kecelakaan pada PT X. Penelitian ini mengadaptasi model dari Benner and Rimson dengan menggunakan wawancara, telaah dokumen, dan observasi sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kekurangan pada proses input karena belum menyeluruhnya pelatihan pada investigator dan pada proses output karena data yang kurang lengkap pada penulisan deksripsi. Sedangkan dalam proses operasi dan feedback secara keseluruhan sudah berjalan baik.

The implementation of the investigation is regulated based on Government Regulation Number 50 of 2012 concerning K3 Management Systems. Based on Marine Industrial Accident statistics, the Maritime Department of Hong Kong in 2016 there were 76 cases of work accidents in the loading and unloading section of the port. The work accident consisted of 60 minor accident cases, 15 serious accident cases and 1 fatal accident case. The number of accidents that occurred in the PT X area was quite high. Implementation of a good investigation can avoid incomplete corrective action, misdirected, and delayed repairs. This study provides an overview of the implementation of accident investigations at PT X. This research adapts the Benner and Rimson model by using interviews, document review, and observation as data collection methods. The results showed that there were deficiencies in the input process due to incomplete training of investigators and in the output process due to incomplete data in writing descriptions. While the process of operation and feedback as a whole has been going well."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Prawira
"Semakin meningkatnya angka kecelakaan kerja di Indonesia tentunya harus dapat menjadi perhatian terutama karena dapat meningkatkan pembayaran tunjangan kecelakaan kerja perusahaan yang berimplikasi kepada penurunan keuntungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan dari tunjangan kecelakaan kerja berdasarkan pengendalian terhadap kecelakaan kerja pada industri manufaktur di Indonesia  dengan menggunakan jenis data panel pada rentang tahun 2010-2015 melalui pendekatan siklus bisnis, pasar tenaga kerja, karakteristik perusahaan serta kondisi fisik dan psikologi pekerja. penelitian ini membuktikan tunjangan kecelakaan kerja dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh program perlindungan pekerja, ukuran perusahaan serta berpengaruh positif dan signifikan terhadap jam kerja lembur dan upah. Adapun siklus bisnis berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tunjangan kecelakaan kerja, salah satu kemungkinan penyebabnya yaitu pendeknya rentang waktu penelitian.

Accident work increasing in Indonesia should get some attention, because its effect increasing a worker compensation that could affect firm profitability Goals of this research is to analyze determinant of compensation of industrial accident with controlling the amount of accident in manufacturing industry. With using panel data methods in 2010-2015, this research can prove that social worker program, firm size could impact negatively toward work accident compensation, wage and overtime wage impact positively to work accident compensation. Bussines cycle impact negative and significant to work accident compensation, this result is different from previous studies. Short time span of this research could be the major cause of the different result."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T53425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soni Widodo
"Kegagalan pada sistem transportasi saluran pipa gas bawah laut dapat mengakibatkanbeberapa risiko yang dapat membahayakan bagi manusia dan lingkungan di sekitarsaluran pipa apabila terjadi kebocoran atau bahkan ledakan. Kegagalan tersebut dapatdisebabkan beberapa faktor, antara lain terjadinya kebocoran leaking karena risikokorosi. Berbagai penelitian dan laporan kasus membuktikan tingkat kecelakaan ataukebakaran dan kebocoran pipa gas bawah laut masih terus terjadi. Analisis safetybarriers risiko korosi pipa gas bawah laut dilakukan untuk mengetahui tingkatperforma pipeline safety barriers risiko korosi dengan studi kasus pada jaringan pipagas bawah laut sumur A di PT. XYZ. Penelitian ini dilakukan dengan desaindeskriptif analitik melalui data sekunder yang ada di perusahaan. Penelitian inimenggambarkan performa pipeline safety barriers risiko korosi, merujuk kepadapipeline risk level, dan pada akhirnya akan diperoleh pipeline safety level sebagaiacuan dalam operasional jaringan pipa gas bawah laut.

Failure on the offshore gas pipelines can cause some risks that can be harmful tohumans and the environment around the pipeline in case of leakage or even anexplosion. The failure may be due to several factors, including leaking to the liningof pipelines due corrosion risks. Various studies and case reports indicate the level ofaccidents or fires and leaking offshore gas pipeline is still going on. Analysis ofsafety barriers corrosion risks offshore gas pipeline conducted to determine theperformance levels of pipeline safety barriers with a case study on an offshore gaspipeline A wells, PT. XYZ. This research was conducted with descriptive analyticdesign using secondary data that has available in the company. This study illustratesthe performance of the pipeline safety barriers, refers to the pipeline level of risk, andultimately will be obtained a pipeline safety level as reference in the operation. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Setiawan
"Penyediaan infrastruktur gas bumi di IKN Nusantara menjadi tantangan tersendiri karena terbatasnya infrastruktur gas bumi terpasang di sekitar Kalimantan Timur dan jumlah kebutuhan/permintaan gas bumi di IKN Nusantara yang tidak besar. Kedua hal tersebut secara langsung mempengaruhi keekonomian proyek agar dapat memenuhi indikator kelayakan. Oleh karena itu diperlukan asesmen terhadap alternatif penyediaan infrastruktur yang mampu memberikan benefit optimal. Penelitian dalam tesis ini mengkaji alternatif penyediaan infrastruktur gas bumi di IKN Nusantara dapat mencapai kelayakan secara tekno ekonomi dengan tiga kelompok utama opsi moda transportasi gas bumi, yaitu (1) moda pipa penyalur (pipeline), (2) moda beyond pipeline, dan (3) kombinasi kedua moda tersebut. Berdasarkan perhitungan dan analisis teknikal, opsi kombinasi: pipeline dan LNG adalah yang paling aplikatif, terbaik, dan layak sebagai solusi penyediaan gas bumi di IKN Nusantara untuk pelanggan rumah tangga, kecil dan komersial dengan biaya investasi (CAPEX) sebesar Rp 6 triliun hingga tahun 2045. Agar proyek penyediaan gas bumi di IKN Nusantara dapat layak dan memberikan manfaat bagi badan usaha yang akan ditunjuk oleh pemerintah, maka harga jual gas bumi kepada pelanggan rumah tangga, kecil, dan komersial adalah sebesar Rp 13.250,- sehingga memberikan nilai NPV sebesar Rp 1,4 triliun, IRR sebesar 10,961%, dan PBP pada tahun ke-14,48. Variabel yang paling berpengaruh pada kelayakan ekonomi proyek adalah CAPEX dan harga jual gas bumi, sehingga diperlukan peran pemerintah berupa kompensasi seperti subsidi atau penetapan harga jual gas bumi yang sesuai agar proyek penyediaan gas bumi di IKN Nusantara dapat menarik bagi badan usaha untuk berinvestasi di IKN Nusantara.

The provision of natural gas infrastructure in IKN Nusantara is a challenge due to the limited natural gas infrastructure installed around East Kalimantan and the amount of natural gas demand in IKN Nusantara which is not large. Both directly affect the economics of the project to meet the feasibility indicators. Therefore, it is necessary to assess the options for infrastructure provision that may provide optimal benefits. This study assesses how feasible it is for a natural gas infrastructure project in IKN Nusantara to achieve techno-economic viability under three main groups of natural gas distribution options, i.e., (1) pipeline mode, (2) beyond-pipeline, and (3) the combination of both mode options. Based on the calculations and technical analysis, the combination option: LNG and pipeline is the most applicable, best, and feasible option as a natural gas supply solution in IKN Nusantara for household, small and commercial customers with an investment cost (CAPEX) of Rp 6 trillion until 2045. For the natural gas supply project in IKN Nusantara to be feasible and provide benefits for the business entity later appointed by the government, the selling price of natural gas to household customers, small, and commercial customers is at Rp 13,250, - thus providing an NPV value of Rp 1.4 trillion, IRR of 10.961%, and PBP in year 14.48. The variables that play the most role in influencing project feasibility are CAPEX and natural gas selling price, so that the government's role is needed in the form of subsidies or setting appropriate selling prices so that natural gas supply projects may attract business entities to invest in IKN Nusantara."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>