Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24840 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Situmorang, Herbert
"Latar Belakang : Upaya untuk menurunkan kejadian kanker serviks dengan menemukan lesi pra-kanker serviks di negara-begara berkembang masih belum menunjukkan basil yang memuaskan. Kendala yang dihadapi antara lain adalah belum adanya program nasional yang berkesinambungan serta sumber daya yang terbatas, termasuk peralatan untuk melakukan pemeriksaan papsmear. Di banyak daerah ketidaktersediaan alkohol 95% sebagai larutan fiksasi menjadi salah satu alasan tidak dilakukannya pemeriksaan papsmear. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan pada daerah dengan sumber daya terbatas adalah dengan menghilangkan keharusan tersedianya alkohol 95% sebagai larutan fiksasi dan menggantinya dengan melakukan rehidrasi menggunakan NaCl 0,9% pada sediaan papsmear yang telah dikeringkan di udara terbuka.
Tujuan : Menguji mutu sediaan papsmear yang dibuat dengan metode "sediaan kering".
Bahan dan Cara Kerja : Penelitian dilakukan di laboratorium sitologi Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUT-RSCM Jakarta. Dibuat dua buah slide papsmear dari setiap pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan papsmear. Pada kelompok pertama sediaan diproses secara konvensional menggunakan alkohol 95% sebagai larutan fiksasi, sedangkan kelompok kedua sediaan papsmear dikeringkan di udara terbuka kemudian dilakukan rehidrasi menggunakan NaCl 0,9% sebelum dilakukan pewarnaan. Dilakukan perbandingan mutu sediaan ditinjau dad segi densitas seluler, adanya artefak akibat pengeringan di udara terbuka, serta ada tidaknya gangguan akibat latar belakang eritrosit dan latar belakang sel radang.
Hasil : Didapatkan 210 pasang sediaan yang dapat dievaluasi. Teknik kering mempunyai adekuasi sediaan yang sama baiknya dengan teknik konvensional. Tidak didapatkan perbedaan bermakna pada kedua kelompok ditinjau dad segi densitas seluler, adanya artefak akibat pengeringan di udara terbuka, serta ada tidaknya gangguan akibat latar belakang eritrosit dan latar belakang sel radang.
Kesimpulan : Papsmear sediaan kering dapat dipakai sebagai alternatif pembuatan sediaan sitologi serviks saat larutan alkohol 95% tidak tersedia sebagai larutan fiksasi.

Background : In many developing countries there are still many obstacles in establishing optimal result on performing early detection of cervical cancer. Among those are lack of continous national programs and also limited resources. In many area, availability of alcohol 95% as a fixating agent is often less and emerge as one reason why people did not perform papsmear examination routinely. Rehydration of air-dried ("dry-prepared") papsmear could replace alcohol 95% as a simple method in preparing cervical cytologic examination.
Objective : To evaluate the quality of dry-prepared papsmear
Material and Methods : The study was held in Cytology laboratory , Department of Obstetry and Gynecology, Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. We took one pair papsmear slides from every patient who was going to perform papsmear examination. One slide was processed with dry-prepared method, i.e. the slide was air-dried and then rehydrated with saline before staining, and another slide was processed conventionally (fixated with alcohol 95%) as a control. We compared the quality of both slides in terms of its celuler density, occurrence of air-dried artifacts, and the presence of obscuring blood and inflamatory cells.
Result : Two hundred and ten slides were available for evaluation. The dry-prepared papsmear had a similar adequacy compared with the conventional one. There were no differences found in terms of celluler density, occurrence of air-dried artifact, and the presence of obscuring blood and inflamatory cells.
Conlusion : Dry-prepared papsmear can be one alternative method in processing cervical cytologic examination when alcohol 95% was not available.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rani Titi Harum Sari Jufrizal
"Pembudidayaan umbi ganyong dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mengurangi bahan baku impor pati yang banyak digunakan sebagai eksipien sediaan farmasi. Pati dari umbi ganyong ini perlu dimodifikasi lebih lanjut agar pemanfaatannya dalam bidang farmasi menjadi lebih luas. Salah satu modifikasi yang dapat dilakukan adalah dengan metode pencampuran. Pada penelitian ini, telah dilakukan pencampuran pati ganyong menggunakan larutan asam stearat 4% dan 9% dalam etanol 96% dengan suhu 50ºC selama 24 jam. Selanjutnya, pati ganyong tercampur stearat diuji karakteristik fisika seperti densitas bulk, higroskopisitas; kimia seperti derajat substitusi, IR dan fungsional seperti indeks kompresibilitas, kekuatan gel.
Hasil yang didapat memperlihatkan indeks kompresibilitas PGTS 4% masih dalam rentang persyaratan yaitu 19,94% dan derajat substitusinya 0,0273, lebih rendah dari PGTS 9% (0,0324). Akibat dari pencampuran tersebut terjadi perubahan seperti higroskopisitas berkurang dan kompresibilitasnya meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati ganyong tercampur stearat dapat diaplikasikan sebagai eksipien sediaan farmasi.
Plantation of Queensland arrowroot (Canna edulis Kerr.) has being done as one of the effort to reduce starch raw material import, which always use as the pharmacy excipient . Starch from the tuber of Queensland arrowroot is need to modificated, so the use in pharmacy can be much more. One of the modification which can be done is compounding method. A study about compounding arrowroot starch with 4% and 9% stearic acid solution in 96% ethanol on temperature 50ºC during 24 hours have been done and resulting a modified strach called stearic arrowroot starch (SAS). The stearic arrowroot starch was characterized physically e.g. bulk density, higroscopicity; chemically e.g. degree of substitution, IR and functionally e.g. compressibility, gel strength.
The result shows that compressibility of SAS 4%, is 19.94% and the degree of substitution is 0.0273, lower than SAS 9% (0.0324). The compounding make some different, and the characterization of starch become better, e.g. decrease the hygroscopicity, made the compressibility in stearic arrowroot starch become increasing. The research shows that the SAS can be application as the pharmacy excipient.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Dewati
"Pati ganyong berasal dari rimpang tanaman ganyong ( Canna edulis. Ker.) yang dapat digunakan sebagai eksipien dalam sediaan farmasi. Namun, pati ganyong masih memiliki sifat yang kurang menguntungkan. Pada penelitian ini telah dilakukan pencampuran pati ganyong dengan asam oleat untuk mendapatkan eksipien dengan karakteristik pati ganyong yang lebih baik. Proses pencampuran diawali dengan melarutkan asam oleat 4% dan 9% dalam etanol 96% kemudian dicampur dengan pati ganyong. Hasil pencampuran dimasukkan dalam oven dengan suhu 50°C selama 6 jam, menghasilkan pati yang disebut pati ganyong oleat (PGO). Selanjutnya pati ganyong yang dicampur asam oleat diuji karakteristik fisika (densitas bulk, higroskopisitas), karakteristik kimia (derajat substitusi), karakteristik fungsional (viskositas dan kekuatan gel).
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan viskositas dan higroskopisitas namun terjadi penurunan kekuatan gel. PGO 9% memiliki derajat substitusi yang lebih baik dari PGO 4%. Hasil penelitian menunjukkan pati ganyong yang dicampur asam oleat dapat digunakan sebagai eksipien dalam sediaan farmasi seperti untuk pengental dan disintegran.
Queensland arrowroot starch is obtained from Queensland arrowroot rhizomes, it could be used as a pharmaceutical excipient. However, Queensland arrowroot starch as an excipient still has unbeneficial properties. The study about Queensland arrowroot mixing with oleic acid had been done to reach better characteristic of this excipient. This proccess was started from oleic acid 4% and 9% dissolved in ethanol 96% then mixed with Queensland arrowroot and heated at the temperature of 50°C dur ing 6 hours, resulting a modified starch called oleic arrowroot starch (OAS). The oleic arrowroot starch were characterized physically (bulk density, hygroscophicity), chemically (degree of substitution) and functionally (compressibility, gel strength).
The results showed that the viscocity and hygroscopicity were increased but the gel strength was decreased. OAS 4% and OAS 9% have better degree of substitution than SO 4% .The study showed that OAS can be applied as the pharmacy excipient such as thickening agent and desintregrant.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
14-21-022035342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Harnita
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S32349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mirna Krismartina
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S32433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
TA1146
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Rahmawati
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2003
S32373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pati singkong merupakan eksipien yang paling umum digunakan dalam sediaan padat farmasi. Namun, pati singkong masih memiliki sifat yang kurang menguntungkan. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan eksipien dengan karakteristik yang lebih baik yang berasal dari pati singkong dan salah satunya adalah dengan suksinilasi pati singkong. Pati singkong yang telah disuksinilasi dapat digunakan dalam formulasi obat lepas lambat dan lepas terkendali. Suksinilasi pati singkong dilakukan dengan mereaksikan pati singkong dengan anhidrida asam suksinat pada pH 8 dengan penambahan NaOH 0,8 N. Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakteristik pati singkong suksinat lalu dibandingkan dengan pati singkong dan Primogel®. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pati singkong suksinat memiliki perbedaan dengan pati singkong dan Primogel®. Namun, dalam beberapa hal pati singkong suksinat memiliki karakteristik yang lebih baik daripada kedua eksipien tersebut."
Universitas Indonesia, 2005
S32531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>