Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173394 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azril Hasan
"Latar belakang: Pengetahuan tentang merokok dan sikap terhadap kebiasaan merokok akan menentukan apakah seorang pelajar SMP berperilaku merokok atau tidak. Pengetahuan yang tinggi dan sikap bail( akan menurunkan kekerapan perilaku merokok pada pelajar SMP.
Tujuan: Menetapkan kekerapan merokok pada pelajar SMP di Surakarta serta mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku pelajar SMP yang berhubungan dengan merokok. Ra nc a n ga n : Cross-sectional
Metodologi : Sampel penelitian adalah pelajar SMP se-Surakarta, menggunakan cara two stage cluster sampling oleh Center for Disease Control and Preventive (CDC) Atlanta. Alat ukur adalah kuesioner balcu dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS). Analisis statistik menggunakan regresi logistik, tingkat kepercayaan 95%, oc=0,05
Hasil: Kekerapan merokok pelajar SMP di Surakarta sebesar 16%, berdasar jenis kelamin 30,2% pelajar laki-laki dan 3,1% perempuan. Usia pertamakali merokok z 10 tahun sebesar 36,9%, pelajar paling banyak merokok < 1 batang per hari (45,8%). Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang merokok dan perilaku merokok. Terdapat hubungan antara sikap merokok dan perilaku merokok.
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku merokok pada pelajar SMP di Surakarta."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianison
"Saat ini tembakau telah dikonsumsi di seluruh dunia dan 65-85% tembakau itu dikonsumsi dalam bentuk rokok. Berbagai masalah kesehatan telah timbul akibat kebiasaan merokok yang telah melanda dunia saat ini. Badan kesehatan dunia (WHO) dan organisasi kesehatan lainnya giat berkampanye untuk menangani masalah epidemi merokok. Diperkirakan dewasa ini 2,5 juta orang meninggal tiap tahunnya akibat penyakit-penyakit yang timbul karena merokok. Bahaya merokok telah diketahui orang sejak lebih dari 400 tahun yang lalu namun laporan mengenai penyakit yang berhubungan dengan rokok baru ada sekitar abad ke-18 yaitu ditemukannya kanker bibir dan kanker hidung.
Sekarang kita sedang berhadapan dengan suatu bencana medis terbesar yaitu penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok. Penyakit tersebut merupakan penyebab kematian utama pada laki-laki. Sudah lama dikenal bahwa asap rokok mengandung sekitar 4.000 bahan kimia dan berhubungan dengan 25 penyakit di tubuh manusia dari kepala sampai kaki, dari kanker sampai impotensi. Sekitar 54,5% penduduk laki-laki dan 1,2% perempuan yang ada di Indonesia adalah perokok Secara keseluruhan sekitar 27,7% persen penduduk Indonesia adalah perokok meskipun data lokal menunjukkan basil yang berbeda-berbeda. Berdasarkan data WHO 2002, Indonesia menduduki urutan kelima dalam konsumsi rokok di dunia. Setiap tahunnya dikonsumsi sekitar 215 miliar batang rokok, dengan total biaya lebih dari 100 triliun. Di dunia diperkirakan terdapat sekitar 1,2 milyar perokok, 800 juta diantaranya terdapat di negara berkembang.
Merokok adalah salah satu penyebab kematian manusia di dunia yang sebenarnya dapat dicegah. Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan terdapat 4,9 juts kematian tiap tahun akibat rokok, berarti terdapat satu kematian tiap 8 menit. Angka ini diperkirakan akan menjadi dua kali lipat pada tahun 2030. Centers for Disease Control and Preventions (CDC) saat ini tengah bekerja keras mengatasi masalah yang timbul akibat rokok dengan membuat program pengontrolan dan pencegahan pemakaian rokok secara global. Program ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak di dunia. Bentuk program itu antara lain adalah surveillance global tentang rokok. Ada empat surveillance global yaitu Global Youth Tobacco Survey (GYTS), Global School Personnel Survey (GSPS), Global Medical Doctors Survey (GMDS) dan Region Survey of Country Specific Tobacco-related Information (Regional Survey).
Salah satu bentuk konkrit ikut membantu program WHO adalah dengan melakukan GSPS di kota Depok. Kota Depok merupakan salah satu kota di propinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Jakarta, terletak di selatan kota Jakarta. Luas daerahnya adalah 200,29 km2, terdiri dari 6 kecamatan, 63 kelurahan dan jumlah penduduk 1.369.461 jiwa. Terdapat 126 sekolah menengah pertama (SMP) di Depok ini yang tersebar di 6 wilayah, terdiri dari 14 SMP negeri dan 112 SMP swasta. Selama ini belum ada data tentang kekerapan merokok, data tentang pengetahuan dan sikap terhadap perilaku merokok pada guru dan karyawan SMP di Depok ini."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T20856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Dharma Shinta
"Masa remaja termasuk pada salah satu fase perkembangan manusia. Pada masa ini terdapat fase dengan beberapa pembahan-perubahan antara lain perubahan biologis dan perubahan psikologis. Remaja adalah individu yang rentan pada masa perubahan tersebut terjadi yang ditandai dengan salah satunya adalah rasa ingin tahu mengenai perilaku seksual yang tinggi. Paparan media poenografi baik herupa media cetak maupun media elektronik pada remaja memiliki efek khusus terhadap perilaku seksual pelajar, dan merupakan salah satu hal penting sehubungan dengan perilaku seksual berisiko pelajar yang terkait pada bentuk model faktor risiko perilaku lain seperti pasangan (pacar/teman dekat), dan waktu bertemu.
Penelitian menggunakan disain potong lintang. Dari 285 pelajar yang diteliti diketahui bahwa angka perilaku seksual pelajar sudah tinggi yaitu sebesar ll,2% dan terdapat perilaku pelajar yang pernah melakukan hubungan seksual sebesar 0,35%. Untuk menekan perilaku seksual berisiko pelajar terkait efek paparan media pornograti adalah dengan mengendalikan keterpaparan media pornografi melalui peningkatan penggunaan waktu luang pelajar dengan kegiatan positif baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Adolescence is one of phases of human development It has several changes such as biological and psychological ones in this phase. Teenagers are individuals susceptible to such change characterized by their curiosity to know highly sexual behavior. Pomography media exposure gives rise to special effect on sexual behavior of students both in terms of printed media and electronic media and this constitutes one of the important things relating to the risky behavior in connection with model of other sexual behavior risk factors such as lover (boy/girl friend/close friend), and dating tune.
Research uses design of cross sectional. It reveals that from 285 researched students that rate of the sexual behavior were high namely 11.2% and those who had sexual relations 0.35%. Method to stress this behavior is by controlling exposed pom media through improvement in use of their (students) spare time with positive activities at school or outside school.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34272
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rowella Octaviani
"Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku merokok staf administrasi pria di UI tahun 2009, dengan disain potong lintang dan metode tidak acak accidental sampling. Lebih dari setengah (56%) responden adalah perokok dan 37,5% dari mereka adalah perokok berat (>10 batang/hari). Pengetahuan responden mengenai penyakit akibat rokok sudah cukup baik namun mereka masih belum memahami zat-zat yang terkandung dalam rokok. Sikap staff administrasi terhadap perokok pasif, peraturan mengenai KTR dan pelarangan iklan, cukup positif. Namun mereka masih saja merokok di lingkungan kampus. Hal ini disebabkan rokok masih diperdagangkan di lingkungan kampus UI, harga rokok masih murah dan belum terlaksananya peraturan KTR di kampus UI. Saran, perlu dibuat peraturan yang melarang penjualan rokok di kampus UI dan UI menerapkan peraturan KTR disertai dengan pengawasan yang ketat dan pemberian sanksi yang tegas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riny Sumarna
"Perilaku merokok merupakan hal yang sangat mudah dijumpai pada masyarakat karena dianggap sebagai suatu kebiasaan yang tidak membahayakan bagi manusia. Jumlah perokok di dunia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 1,6 milyar, saat ini jumlah perokok telah mencapai 1,3 milyar. Sekitar 22% perempuan di negara-negara industri adalah perokok, dimana angka tersebut diperkirakan mencapai 9% di negara-negara berkembang. (Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal DepKes RI ,2008). Prevalensi perokok saat ini di Indonesia pada laki-laki 11 kali lebih tinggi dibandingkan perempuan (berturut-turut 55.7% dan 4.4%), tetapi rerata rokok yang dihisap oleh perokok perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki (16 batang dan 12 batang). (Riskesdas, DepKes RI 2007).
Perokok perempuan di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari 1,3% menjadi 4,5% selama periode tahun 2001-2004. (Profil Tembakau Indonesia, 2008). Prevalensi merokok umur ≥ 15 tahun berdasarkan tingkat pendidikan di Indonesia tahun 1995, 2001 dan 2004 yaitu pada perempuan dengan tingkat pendidikan lulus perguruan tinggi pada tahun 2001 sebesar 0,6%, tahun 2001 sebesar 0,3% dan tahun 2004 sebesar 3,5%. (Profil Tembakau Indonesia, 2008). Menurut penelitian Kartika Anggun dan Bayu Kurnia mahasiswa FKM UI mengenai Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa UI terhadap Perilaku Merokok di Lingkungan Kampus pada tahun 2009 dengan responden yang diambil secara acak yaitu 65 mahasiswa UI yang sedang merokok pada 7 Fakulas yaitu Fasilkom, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu dan Budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Psikologi dan Teknik. Penelitian ini menunjukkan data bahwa menurut jenis kelaminnya maka mahasiswa perokok laki-laki sebesar 77% dan perempuan 23%. Menurut hasil observasi peneliti, FISIP UI merupakan salah satu fakultas dimana banyak didapati mahasiswi ekstensi yang merupkan seorang perokok.
Hasil wawancara peneliti dengan beberapa mahasiswi ekstensi di FISIP UI menyatakan bahwa dari 10 orang mahasiswi ekstensi FISIP UI 6 diantaranya merupakan seorang perokok. Atas dasar hal tersebut peneliti melakukan penelitian mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku merokok pada mahasiswi ekstensi di FISIP UI tahun 2009. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil sebagai responden ditentukan dengan teknik Non Random (Non Probability) Sampling yaitu dengan menggunakan purposive sampling.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, perilaku, pengaruh teman, keterpaparan iklan rokok tidak langsung, pengaruh orang tua dan keterpaparan ikan oleh media (cetak dan elektronik) dengan perilaku merokok pada mahasiswi ekstensi angkatan 2007 di FISIP UI tahun 2009. Namun apabila dilihat OR dari analisis bivariat memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna, karena memiliki OR yang tinggi yaitu pada hubungan keterpaparan iklan rokok oleh media dengan perilaku merokok (OR=3,8), hubungan keterpaparan iklan rokok tidak langsung dengan perilaku merokok (OR=2,947), hubungan pengaruh orang tua dengan perilaku merokok (OR=2,386).
Penelitian ini menyimpulkan diperlukan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan yang benar-benar bermakna dalam mempengaruhi perilaku merokok mahasiswi ekstensi angkatan 2007 di FISIP UI dan untuk menemukan variabel lain yang berhubungan dengan perilaku merokok pada mahasiswi."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jaeni
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26659
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Besar Tirto Husodo
"Kegiatan penyebaran informasi kesehatan reproduksi remaja diperlukan sebagai salah satu upaya dalam edukasi
kesehatan reproduksi bagi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan konselor SMP/SMA dalam
memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi remaja. Metode penelitian yang digunakan cross sectional
dengan rancangan penelitian pre test-intervensi (penyuluhan/edukasi)-post test. Populasi penelitian ini adalah 30 orang
guru SMP dan SMA di kota Semarang, yang bekerja sebagai konselor dalam kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah. Responden adalah 15 guru BP dari 8 SMP dan 15 guru BP dari 8 SMA di Kota Semarang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan responden setelah diadakan penyuluhan termasuk kategori baik pada konselor SMP
(80%) dan termasuk kategori baik pada konselor SMA (100%). Sikap responden mendukung penyuluhan pada konselor
SMP (93,3%) dan konselor SMA (100%). Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap (p = 0,003) yang signifikan
(p = 0,001) sesudah penyuluhan pada konselor SMP. Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap (p = 0,0095) yang
signifikan (p = 0,0095) sesudah penyuluhan pada konselor SMA.
To provide of in dissemination of information on reproduction health (RH) is important for adolescents.
This research aimed to assess both knowledge and attitude towards RH among counselors of junior as well as senior
high schools in Semarang. Using a cross sectional survey, data was gathered using pre-test before and post test after
intervention that measure knowledge and attitude. Thirty respondents were participated in the study. They consisted of
15 counselor teachers from 8 junior high schools and 8 senior high schools in Semarang City. The results showed that
there were significant increase in knowledge score on RH before and after intervention in both groups. There was also
significant improvement in each group in their supportive attitude toward RH education. The result shows that
respondents? knowledge after the research is good junior high group, (80%) and high school group (100%).
Respondents support RH education both from junior high group (93.3%) and high school group (100%). There was a
significant knowledge increase (p = 0.001), and significant attitude change (p = 0.003) after RH education for junior
high counselor. In senior high group, there was a significant knowledge increase (p = 0.0095) and significant attitude
change (p= 0, 0095) after RH education for high school counselors. It is recommended that similar RH education is
conducted among both junior and high school counselor"
[Universitas Diponegoro. Fakultas Kesehatan Masyarakat;Universitas Diponegoro. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro. Fakultas Kesehatan Masyarakat], 2008
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nafiatun Fajariyah
"Bahaya merokok bagi kesehatan telah dibicarakan dan diakui secara luas. Penelitian yang dilakukan para ahli dari WHO menyatakan bahwa di negara dengan kebiasaan itu mengakibatan terjadinya 80%-90% kematian akibat kanker paru di seluruh negara itu, 75% dari kematian akibat bronchitis, 40% kematian akibat kanker kandung kencing dan 25% kematian akibat jantung iskemik serta 18% kematian pada ?stroke?. Sebatang rokok yang dibakar akan mengeluarkan asap utama yang akan diisap oleh orang-orang yang ada di sekitar si perokok. Kenyataan menunjukkan bahwa kadar bahan-bahan berbahaya ternyata lebih tinggi pada asap sampingan daripada asap utama. Kadar seton pada asap sampingan adalah 2 sampai 5 kali lebih tinggi dan kadar nikotin pada asap sampingan adalah 1,8-3,3 kali lebih tinggi daripada asap utama. Jadi perokok pasif, yang menghirup asap sampingan dapat menerima akibat buruk dari kebiasaan merokok orang disekitarnya (Tjandra, Rokok dan kesehatan, 1996). Perilaku merokok pun sudah masuk ke dalam lingkungan pendidikan, hal itu terbukti dari tidak sedikitnya mahasiswa maupun dosen yang merokok di kampus.
Untuk mengatur perilaku merokok agar tidak membahayakan perokok pasif dan lingkungan, diperlukannya penerapan peraturan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Di UI, hanya dua fakultas saja yang baru menerapkan peraturan tersebut, namun peraturan tersebut belum berjala optimal. Agar berjalan optimal, kebijakan tersebut perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak. Dalam hal ini dosen sangat berperan penting untuk mendukung terwujudnya kebijakan kawasan tanpa rokok tersebut karena dosen mempunyai potensi, kekuatan, pengaruh yang kuat dalam memberikan ide, sikap dan pemikirannya. Selain itu dosen adalah suri tauladan, sehingga gerak-gerik perilakunya dapat menjadi panutan bagi orang lain.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap dan perilaku merokok dosen UI di Universitas Indonesia tahun 2008 mengenai masalah-masalah rokok. Peneliti menggunakan metode kuantitatif deskriptif, Populasi penelitian adalah Dosen UI, sampelnya berjumlah 100 dosen dari 12 fakultas yang ada di UI depok. Pemilihan sampel menggunakan sistem random sampling, yaitu dengan memilih sampel secara acak berdasarkan daftar nama dosen yang peneliti dapatkan dari bagian kepegawaian setiap fakultas. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para responden yang telah dipilih secara acak. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Penelitian ini dilakukan pada bulan mei tahun 2008. Hasil penelitian didapatkan, 14% (14 orang) dosen adalah perokok, namun sebagian besar adalah perokok ringan, yaitu 8 orang (57,1%) dan kebanyakan dari mereka merokok di smoking area (40% atau 6 orang)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997
371.8 SIK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1977
303.372 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>