Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157968 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosep Rohyadi
"Memberikan kepuasan kepada pasien merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan citra sebuah rumah sakit. Kepuasan pasien dapat diperoleh melalui pemberian pelayanan yang bermutu yang juga merupakan kewajiban profesi. Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah karena masih ada sebagian masyarakat yang merasa tidak puas terhadap pelayanan di rumah sakit umum Cibabat, meskipun pihak rumah sakit tersebut mempunyai misi dan visi yang salah satunya adalah mengutamakan kepuasan pelanggan. Berdasarkan keadaan tersebut peneliti ingin memberikan masukan pada rumah sakit ini melalui suatu penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan karakteristik demografik dengan kepuasan pasien tentang pelaksanaan "fungsi komunikasi" oleh perawat di ruang rawat inap dewasa rurnah sakit umum Cibabat. Penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlational dengan pengumpulan datanya dilakukan secara cross sectional. Hipotesis yang dibuktikan dalam penelitian ini adalah "Adanya hubungan antara karakteristik demografik dengan kepuasan pasien tentang pelaksanaan "fungsi komunikasi" oleh perawat diruang rawat map dewasa rumah sakit umum Cibabat tahun 2004.
Sampel penelitian adalah pasien rawat map lebih dari 1 X 24 jam di ruang rawat inap dewasa rumah sakit umum Cibabat, dengan jumlah 95 responden. Instrumen yang digunakan adalah instrumen untuk mengukur kepuasan yang telah dimodifikasi dan telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Instrumen untuk harapan dan kenyataan pelayanan masing-masing terdiri dari 35 pertanyaan. Hasii uji coba validitas (r > 0,202) dan realibilitas (r=0,9603) instrument menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil baik.
Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pasien dengan katagori puas 50,5% dan yang tidak puas 49,5%. Tidak terbukti adanya hubungan antara karakteristik demografi dengan kepuasan pasien tentang pelaksanaan "fungsi komunikasi" oleh perawat di ruang rawat map dewasa rumah sakit umum Cibabat (p >0,05).
Berdasarkan hasil penelitian beberapa rekomendasi telah disampaikan untuk meningkatkan fungsi komunikasi perawat yaitu melalui pendidikan atau pelatihan. Selain itu perlu adanya penelitian lebih lanjut di bagian rawat jalan, atau dengan metoda lain dan dengan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien.

Fulfilling satisfaction to patient is one of the efforts to improve the image of a hospital. Patient's satisfaction can be achieved through providing quality nursing care which is also the obligation of a profession. The background to conduct this study was because there many people were dissatisfied to health services at the public hospital Cibabat, although the hospital has vision and mission that lead the management to focus on customer satisfaction. Based on the condition above, the investigator has an aim at providing in puts to the hospital through a study.
The purpose of the research was to describe the relationship between demographic characteristic and patient's satisfaction on implementation of "communication function" of the nurses in adult general ward Cibabat Public Hospital. This descriptive correlational design employed cross sectional approach. The hypothesis was "There is a significant relationship between demographic characteristics and patient satisfaction on implementation of "communication function" of the nurses in adult general ward Cibabat Public Hospital 2004".
The sample was inpatient subjects who has been admitted at lest for 24 hours. The number was 95 respondents. The instrument used to measure the satisfaction was a modified instrument, consisted of 35 questions for expected and actual services. Validity and reliability of the instrument were r > 0.202 and r : 0.9603 (Cronbach alpha) respectively.
The findings showed that those who were in the category of satisfaction was 50,5% and dissatisfaction was 49,5%. There was no relationship between demographic characteristics and patient satisfaction on implementation of "communication function" of the nurses in Cibabat Public Hospital (p>0.05).
Based on the findings, some recomendation were directed to improve the communication function of the nurses through pursuing further education or training. In addition, a, research study was recommended to assess other population (in outpatient) or use another method, and to assess factors influencing patient satisfaction."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T18400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Suud
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan kerja diantara tenaga keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang, dan menentukan hubungan antara karakteristik perawat dengan kepuasan kerja. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan studi korelasi deskriptif dengan pengumpulan data secara cross-sectional.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen pcngukuran kepuasan kerja perawat rumah sakit yang dikembangkan oleh Stamps dan kawan-kawannya, yang aslinya terdiri dari 48 pertanyaan, dan telah disesuaikan dengan kondisi setempat sehingga menjadi 30 pertanyaan. Instrumen data demografi yang dikembangkan oleh peneliti yang digunakan dalam pengumpulan data merupakan karakteristik perawat. Sampel penelitian ini adalah 112 orang tenaga keperawatan yang bekerja di ruang rawat inap, dan diambil secara random.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kerja tenaga keperawatan di ruang rawat inap Rumah sakit Umum daerah Tangerang belum mencapai tingkat puas. Komponen yang paling rendah tingkat kepuasannya adalahkomponen penghasilan. Sedang dari hasil analisis hubungan menunjukkan bahwa hanyamasa kerja dan status perkawinan yang mempunyai hubungan bermakna dengan kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini perlu kiranya pihak manajemen rumah sakit menaruh perhatian terhadap kebijakan yang herhubungan dengan penghasilan karyawan khususnya tenaga keperawatan karena menyangkut masalah kesejahteraaan. Perbaikan sistem pembagian jasa pelayanan dapat dipikirkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja tersebut. Akhirnya perlu penelitian lebih lanjut dengan menggunakan include kualitatif untuk menggali lebih dalam lagi persepsi perawat tentang kepuasan kerja mereka. sehingga lebih jelas gambaran indikator-indikator kepuasan kerja perawat.

The purpose of this study was to describe the job satisfaction among ward nurses at Tangerang General Hospital, and determine the relationship between nurse's characteristics and job satisfaction. Descriptive correlation design with cross sectional data collection was used in this study.
The instrument developed by Stamps and her associates which originally comprised of 48 items were modified and reduce to 30 items to measure nurse's satisfaction. The data demographic instrument was developed by researcher was utilized to collect data on nurse's characteristics. The both instruments were administered to 112 randomly selected ward nurses.
The result of the study has shown the lower level of nurses's satisfaction toward their jobs. The lowest satisfaction of nurses was on their income, while the correlation analysis revealed only the number of years of working and marital status had significant relation ship with job satisfaction.
The findings of this study can be utilized as an input to the top manager for reviewing the institution's policy on nurse's income and welfare issues, such as the improvement of incentive system can be considered as one of a 'ort to increase nurse's satisfaction. Further study using qualitative research methodology by exploring nurse's perception on their job satisfaction will touch the underneath of human experiences and finally come up with the nurse's perspective indicators of job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Supriadi
"Karakteristik pekerjaan perawat berfokus pada penampilan aktual perawat dan dipengaruhi oleh persepsi tentang identitas profesional dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif pendekatan cross sectional bertujuan menguji hubungan karakteristik pekerjaan dengan pelaksanaan perilaku caring oleh perawat pelaksana di ruang rawat map Rumah Sakit Islam Samarinda (RSIS). Populasi penelitian adalah 104 perawat pelaksana dengan latar belakang pendidikan SPK dan D Ill Keperawatan yang bekerja di 9 ruang rawat map RSIS. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 102 perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi yang diambil secara total populasi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan ada hubungan signifikan antara karakteristik pekerjaan dengan pelaksanaan perilaku caring (p=0,000), rasa berarti dalam pekerjaan dengan pelaksanaan perilaku caring (p=0,000), otonomi dengan pelaksanaan perilaku caring (p O,001), umpan balik dengan pelaksanaan perilaku caring (p),000). Semua variabel potensial confounder (usia, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan dan lama kerja) tidak ada yang berhubungan secara signifikan dengan pelaksanaan perilaku caring. Hasil analisis multivariat diketahui sub variabel rasa berarti dalam pekerjaan merupakan variabel paling berhubungan dengan pelaksanaan perilaku caring (pO,000). Implikasi dari temuan ini adalah dengan menciptakan rasa berarti yang adekuat diharapkan meningkatkan pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana.
Penelitian ini merekomendasikan penantaan struktur dan proses (sistem) pemberian asuhan keperawatan melalui pembentukan ruang model (MPKP) disertai desain Wang uraian tugas perawat untuk mendapatkan karakteristik pekerjaan efektif dan mendukung terciptanya rasa berarti dalam pekerjaan sehingga meningkatkan pelaksanaan perilaku caring. Selain itu diperlukan pelatihan tentang konsep dan aplikasi perilaku caring serla peneeapan model Dengaktifan perilaku caring pada ruang model, yang diharapkan dapat meningkatkan keefektifan pelaksanaan perilaku caring dan pada akhimya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya dan pelayanan rumah sakit pada umumnya.

The staff nurse jobs characteristic focus on nurse performance and is influenced by the perception of nurses about professional identity when they are doing nursing care. This study was a descriptive co relational with cross-sectional design which aims to examine the relationship between job characteristic and implementation caring behavior on staff nurse at Samarinda Islamic Hospital. The population was 104 staff nurse who?s graduated from SPK and D III of nursing and working at nine ward unit. The sampel sizes were 102 staff nurse that appropriate with inclusion criteria and obtained by total population.
This research obtained significant relationship between job characteristic and implementation caring behavior (p3, 000), meaningfulness experienced in the work and implementation caring behavior (p0, 000), autonomy and implementation caring behavior (0,001) and feedback and implementation caring behavior (p=0,000). All of the individual characteristic factors (confounding variable) are not significantly influenced with implementation caring behavior.
Multivariate analysis was found that sub variable meaningfulness experienced in the work (p,000) represent most related to implementation caring behavior. Implication of the result the staff nurse who adequate meaningfulness experienced in the work will improve implementation caring behavior.
The recommendation of this research is redesign of the structure and process (system) in nursing care with Professional Nursing Practice Model (PNPM) and redesign job description to improve meaningfulness experienced in the work on staff nurse, to improve implementation caring behavior. Therefore the institution need to carry out the training on conceptual and application of caring in order to increase application caring behavior, and implement or activity the caring model. This program will increase quality of nursing services and hospital services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchtar
"Komunikasi terapeutik yang efektif dan efisien antara perawat dan pasien adalah salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan tingkat kepuasan. Tingkat kepuasan pasien merupakan salah satu hal yang mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara komunikasi terapeutik terhadap tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Koja.
Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan desain korelasi yang melibatkan 100 pasien yang dipilih secara random sampling. Data dianalisis dengan korelasi pearson, uji T independen dan regresi linear.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien. Tahapan komunikasi terapeutik yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien adalah tahap kerja.
Saran dari hasil penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan komunikasi terapeutik dengan melakukan pelatihan komunikasi terapeutik untuk meningkatkan kepuasan pasien.

Effective and efficient therapeutic communication between nurses and patients is one of the important factors in increasing satisfaction levels. The level of patient satisfaction is one of the things that affects the quality of hospital services. This study aims to identify the relationship between therapeutic communication to the level of patient satisfaction in the inpatient room of the Koja Regional General Hospital.
The research method used a cross sectional approach with a correlation design involving 100 patients selected by random sampling. Data were analyzed by Pearson correlation, independent T test and linear regression.
The results showed that there was a relationship between therapeutic communication and patient satisfaction. The stages of therapeutic communication that are most related to patient satisfaction are the stages of work.
Suggestions from the results of this study are improving therapeutic communication skills by conducting therapeutic communication training to improve patient satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christiana E.N. Hendarjudani
"Sebagai salah satu rumah sakit khusus yang menangani penyalahgunaan NAPZA yang semakin meningkat kecenderungan penderitanya, Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta saat ini dihadapkan pada menurunnya jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap. Berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan, maka untuk mengetahui penurunan jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap diperlukan berbagai indikator, yang salah satunya adalah indikator kepuasan pasien. Kepuasan pasien adalah perbandingan produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang.
Pada penelitian ini tingkat kepuasan pasien (variabel dependen) dilihat dari 5 (lima) dimensi mutu yaitu dimensi rangible, dimensi responsiveness, dimensi reliability, dimensi assurance serta dimensi empathy. Sedangkan untuk variabel independen adalah faktor yang mempengaruhinya seperti kebutuhan pribadi yang tercermin dari biaya pengobatan, tempat pelayanan dan akses, serta karakteristik predisposisi yang meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekenjaan dan pengeluaran.
Desain penelitian adalah cross-sectional dengan metoda survei. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel total (sensus) untuk pasien rawat inap yaitu 10 sampel dan 70 sampel pasien rawat jalan. Analisis statistik mempergunakan analisa univariat, analisa bivariat (chi-square) dan Importance and Performance Analysis (diagram Kartesius).
Gambaran karakteristik pasien yang lebih banyak bcrkunjung ke RSKO Jakarta adalah pasien dengan umur 2 18 tahun, jenis kelamin laki-laki, status perkawinan belum menikah, pendidikan SLTA, pengeluaran lebih besar sama dengan Rp. 481.585,-, biaya pengobatan ditanggung Sendiri, tempat pelayanan RSKO Fatmawati serta akses yang mudah dijangkau. Tingkat kepuasan terkecil adalah dimensi responsiveness (81,02%) pada pasien rawat jalan. Sedang rata-rata nilai harapan dan persepsi pada pasien rawat inap terkecil pada dimensi responsiveness (78,05), dan dimensi rangible (79,05).
Dengan cut of point 90% didapat hasil 64,3% pasien rawat jalan tidak puas, dan 70% pasien rawat inap tidak puas. Hasil analisis bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara umur, jenis kelamin, Serta tempat pelayanan dengan kepuasan pasien rawat jalan. Adapun pasien rawat inap tidak didapatkannya hubungan yang bermakna antara karakteristik predisposisi, Serta kebutuhan pribadi dengan kepuasan pasien.
Hasil analisis Kartesius didapatkan faktor-faktor dimensi pelayanan yang menjadi prioritas utama dan harus dilaksanakan sesuai dengan harapan pasien baik rawat jalan maupun rawat inap adalah (1) RS mempunyai fasilitas lengkap, (2) jadual pelayanan rumah sakit dijalankan dengan tepat, (3) perawat tanggap akan memberikan bantuan pelayanan yang cepat, tepat kepada pasien, (4) prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit.
Saran yang dapat diberikan guna peningkatan kepuasan pasien adalah pembinaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kinerja yang sudah ada sehingga dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggan, adanya fasilitas yang lengkap, diperbaikinya alur pasien dan standard operating procedur yang selama ini sudah ada."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Winarni
"Motivasi dan kinerja perawat dapat mempengaruhi pelayanan kepada pasien termasuk didalamnya kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi dan kinerja perawat pelaksana terhadap kepuasan pasien ruang rawat inap di RS. Desain penelitian ini merupakan deskriptif korelasi dengan pendekatan potongan lintang (cross-sectionl) menggunakan sampel sebanyak 75 responden yang dipilih dengan teknik acak secara sederhana (simple random sampling). Instrumen yang digunakan terdiri dari data motivasi, kinerja perawat dan kepuasan pasien.
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar perawat mempunyai motivasi kurang 52%. Sebagian besar mempunyai kinerja baik 56% dan sebagian pasien puas terhadap pelayanan sebanyak 57,3%. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara motivasi perawat dengan kinerja perawat(p>0,05), hasil dari penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara motivasi dan kepuasan pasien (p>0,05), dan tidak ada hubungan antara kinerja dan kepuasan pasien (p>0,05). Hasil penelitian menyarankan upaya-upaya peningkatan motivasi dan kinerja perawat yang lebih sejahtera yang dapat diterapkan serta diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepuasan pasien.

Motivation and nurses can affect the performance of services to patients including patient satisfaction. This study aimed to determine the motivation and performance of nurses on patient satisfaction wards in hospital inpatient room. This study design was a descriptive correlation with the approach cross section (cross-sectionl) used a sample of 75 respondents were selected by random techniques (simple random sampling). The instrument used consisted of motivation of data, the performance of nurse and patient satisfaction.
The results showed the majority of nurses are motivated less 52%. Most have a good performance and a 56% majority of patients are satisfied with the services as much as 57.3%. The results of the study showed that there was no relationship between motivation and performance of patients (p> 0.05), there was no relationship between motivation and patient satisfaction (p> 0.05), and there was no relationship between performance and patient satisfaction (p> 0.05). The results of the study suggested efforts to increase motivation and performance more prosperous nurses that can be applied and is expected to increase the level of patient satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Zuhry
"Era globalisasi yang menuntut persaingan tinggi disertai program otonomi daerah menuntut kesiapan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur kualitas layanan dikaitkan dengan peluang pasar pengembangan industri perumah sakitan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien, melihat hubungan antara karakteristik pasien dengan.kepuasan pasien terhadap layanan keperawatan, menganalisa penyebab ketidak puasan serta melihat gambaran kualitas layanan keperawatan, Penelitian ini dilaksanakan di bagian instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Solok.
Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner kepuasan pasien yang didukung dengan observasi, wawancara maupun diskusi kelompok terarah terhadap perawat di bagian rawat inap maupun dokternya. Dengan demikian kualitas layanan keperawatan yang diamati dapat menjelaskan penyebab ketidak puasan pasien yang harus diantisipasi demi perbaikan pelayanan kesehatan di RSUD Solok.
Analisis statistik yang dipergunakan adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif, dilanjutkan dengan analisis bivariat dan multivariat untuk melihat hubungan karakteristik umum pasien dengan kepuasan pasien. Data penelitian kualitatif diolah dengan menggunakan matriks analisis. Dari analisis bivariat dan multivariat nampak bahwa pekerjaan merupakan variabel yang paling eksist menunjukkan hubungannya dengan gambaran kepuasan pasien. Kelompok tani merupakan kelompok paling puas dibandingkan jenis pekerjaan lain, sebaliknya wiraswasta dan pegawai negeri lebih cenderung tidak puas. Variabel lain yang cenderung memiliki hubungan dengan kepuasan pasien adalah jenis kelamin dan pendidikan. Dari sejumlah keluhan yang terekam bisa menjadi bukti hasil penelitian kuantitatif sebelumnya.
Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa masih kurang baiknya kualitas iayanan keperawatan yang memunculkan berbagai bentuk keluhan atau ketidak puasan pasien, sehingga perlu dikoreksi dengan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan secara umum di RSUD Solok.

The globalization era make a high competition and desentralisation era make every hospital must be improved quality of health services. Patient satisfactions are each significantly indicator to measure quality of health services integrated with market opportunity for develop hospital industrial.
The goal of the research is to describe the degree of patient satisfaction and provide information on the correlation between patient characteristics with patient satisfaction. And to analyze how patient dissatisfaction correlation with quality of the nurse care. The location of this research is in Solok Municipality General Hospital.
The data was collected through self assased questionaire by patient assesment and was followed by observation, interview and focus group discussion for The nurses and the doctors in patient room care. In this cases a quality of a nurse care that observed can make a clear information how the patient dissatisfaction to be anticipated with a quality of care improvement.
Statistical analysis are used univariate analysis to show descriptive data, followed by bivariate and multivariate analysis for show correlation between patient characteristics with patient satisfaction. The quality data was processed by matrix (content analysis). For the bivariate and multivariate analysis shown that occupation still excisting variables who had a correlation with customer satisfactions. A Farmer group is the mostly satisfied comparable with others occupational, and the other hand a private employee and civil gouvernment have dissatisfied trend reactions. The other variables that have a trend for correlation with customer satisfactions are sex and educational status. For many patient complain that was recorded give an obtaine or information for quantitative study before that moment has occured.
The other results of this research shows in general a poor quality of a nurse care can make some patient complain or dissatisfaction, there are must be corrected by improvement for quality of health services in Solok Municipality General Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Ahmad Keliobas
"Kinerja perawat memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kompetensi perawat dan kepuasan kerja perawat dengan kinerja perawat pelaksana di rawat inap. Metode penelitian kuantitatif menggunakan cross sectional, jumlah sampel dalam penelitian 167 perawat. Hasil penelitian ditemukan bahwa secara parsial kompetensi perawat berhubungan positif dan signifikan dengan kinerja perawat p = 0.016 < α 0.05, kepuasan kerja perawat berhubungan dengan kinerja perawat p = 0.002 < ± 0.05. Secara simultan kompetensi dan kepuasan kerja perawat berhubungan dengan kinerja perawat p = 0.001 < 0.05. Kepuasan kerja perawat paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat OR = 2.959 dibandingkan dengan kompetensi perawat OR = 2.453. Perlu adanya perhatian dari manajer keperawatan untuk memperhatikan kompetensi dan kepuasan kerja perawat dengan memberikan dukungan dan keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan kemampuan dan skill sehingga kinerja perawat dapat meningkat yang akan berdampak terhadap kualitas pelayanan di rumah sakit.

The performance of nurses has an impact on improving the quality of service in hospitals. This study aimed to identify the relationship between the competence of nurses and nurse job satisfaction with the performance of nurses in inpatient care. A quantitative research method and cross-sectional design were used, involving 167 nurses. The study's results found that nurse competence was partially positively and significantly related to nursing performance p = 0.016 < 0.05, and nurse job satisfaction was related to nursing performance p = 0.002 < 0.05. Simultaneously the competence and job satisfaction of nurses related to the performance of nurses p = 0.001 < 0.05. Nurse job satisfaction is most dominantly related to nurse performance OR = 2,959 compared to nurse competence OR = 2,453. There needs to be attention from nursing managers to pay attention to the competence and job satisfaction of nurses by providing support and participation in ability and skill development activities so that nurse performance can increase, which will have an impact on the quality of service in hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynold Lukman Sunandar
"Arus globalisasi membuat persaingan yang semakin ketat, sehingga rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu indikator mutu pelayanan di rumah sakit adalah kepuasan pasien. Tinggi rendahnya kepuasan pasien akan mempengaruhi peluang pasar rumah sakit. Selama tiga belas tahun sejak berdirinya RS Patria IKKT belum pernah dilakukan penelitian mengenai kepuasan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kepuasan pasien atau keluarganya di Instalasi Rawat inap RS Patria IKKT sesuai dengan karakteristik pasien serta faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien dalam upaya peningkatan mutu pelayanan yang diharapkan akan berpengaruh pada peningkatan jumlah pelanggan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data diperoleh melalui kuesioner yang telah diuji coba sebelumnya. Kuesioner diedarkan kepada 111 orang responden dari berbagai kelas perawatan dengan jumlah yang proporsional. Pengisian kuesioner dilakukan melalui wawancara.
Data yang didapat dilakukan analisis univariat untuk mengetahui karakteristik personal responden, serta analisis bivariat untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara karakteristik responden dengan lima dimensi servqual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi pasien yang puas 50,5% sedangkan yang kurang puas 49,5% dengan karakteristik pasien yang lebih banyak adalah umur 22-55 tahun (64,9%), perempuan (75,7%), pendidikan SMA (30,6%), tidak bekerja (62,2%), penghasilan antara Rp. 500,000-Rp. 1,000.000, tempat tinggal di Jakarta Barat (70,3%), pembayaran sendiri (87,4%) serta mayoritas dirawat kelas III (65,8%). Uji bivariat dengan Chi Square didapatkan korelasi yang signifikan antara umur, pendidikan, dan wilayah tempat tinggal dengan kepuasan. Analisa Kartesius menempatkan sebagai prioritas utama adalah kebersihan dan kenyamanan ruangan, dokter senantiasa ada pada saat dibutuhkan, pelayanan yang sama untuk setiap pasien serta prosedur penerimaan pasien yang cepat.

Analysis of Patient's Satisfaction at Inpatient Department, Patria IKKT Hospital, 2004. The Globalization era make a high competition between hospitals to increase the health services quality. One of the indications of the health service quality is patient satisfaction. The level of patient satisfaction will affect the hospital market opportunity. For thirteen years since being established, Patria IKKT Hospital has never done any research concerning patient satisfaction.
This research is made to get pictures of satisfaction level of the patients and their family at Inpatient Department of Patria IKKT Hospital based on patients' characteristics and other factors that effect their satisfaction to improve the health service quality which is expected will effect the increase of costumers rate. This research is done through a survey with descriptive qualitative approach. Data were taken from a questioner, which was already tested before. It was given proportionally to 111 different respondents from all class of treatment Results were taken from consultancy with the patients.
Data were used in Univariat analysis to get picture of personal characteristic of respondent, and in Bivariat analysis to know whether there is any correlation between respondent's characteristics with 5 servqual dimensions.
The research's result shows that the proportion of satisfied patients was 50,5% and unsatisfied was 49,5% with patient characteristic dominated by ages between 22 - 55 (64,9%), women (75,7%), high school graduated (30,6%), unemployed (62,2%), income between Rp. 500,000 - Rp. 1,000,000, domicile on West Jakarta (70,3%), payment from personal money (87,4%), and treated at third class department( 65,8%). The result from Bivariat test with chi-square is significance correlation between age, education, and domicile with patient satisfaction. Cartesius analysis places clean and comfortable rooms, doctors always available, even treatment to every patients, and not many handicaps in procedural at the top of priority.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
St. Nurhayani
"Kemampuan melakukan bimbingan merupakan bagian dari tugas seorang manajer dalam melaksanakan fungsi manajemen yaitu fungsi pengarahan. bertujuan mengetahui hubungan karakteristik perawat pelaksana dengan kemampuan kepala ruangan melakukan bimbingan yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. sampel sebanyak 100 perawat, dan cara pengambilan dengan simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan kepala ruangan melakukan bimbingan masih kurang= 60% dan analisis bivariat chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik perawat dalam mempersepsikan kemampuan kepala ruangan melakukan bimbingan. Implikasi dalam penelitian ini adalah agar teknik bimbingan dilaksanakan sebaikbaiknya dengan metode bimbingan yang efektif, dan diharapkan bagi kepala ruangan untuk meningkatkan kemampuan membimbing melalui pendidikan, pelatihan dan seminar tentang bimbinganagar staf bisa menerima manfaat dari pemberian bimbingan.

Nurse coaching is among the most important duties of a first line manager in conducting his/her daily duties. This research aims to find out a relationship between nurse's characteristics and first line manager's ability to do individual coaching according to the nurse's perception. This is a cross sectional study where 100 nurses were randomly sampled from the hospital, RSH-Jakarta. The collected data were then analyzed the results shown the ability of first line manager in conducting individual coaching is less=60% and using a bivariate analysis with chi-squared test.
The results shown that there is no relationship between nurse's characteristics with the ability of first line manager in conducting individual coaching. The results imply that individual coaching should be done systematically and to achieve the goal, it is important for first line managers to keep their knowledge updated by attending available seminars and trainings in hospital room management on patient care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>