Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173675 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bekti Subagja
"ABSTRAK
Organisasi privat maupun organisasi publik pada saat ini dihadapkan pada perubahan Iingkungan organisasi yang sangat cepat. Perkembangan globalisasi dalam segala bidang memaksa organisasi untuk melakukan transformasi dan perubahan terhadap seluruh aspek yang terkait dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan oleh organiaasi. Kebutuhan organisasi akan sumberdaya manusia yang memiliki performance yang tinggi menyebabkan organisasi bekerja keras untuk mencari dan menciptakan sumberdaya manusia yang berkemampuan dalam bidangnya. Upaya tersebut akan Iebih terarah bila organisasi terus memperbaiki sistim pengelolaan SDM dan mencoba menempatkan pegawai yang mempunyai bidang kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaannya sehingga akan menciptakan proses kerja yang lebih efektif dan produktif. Penempatan pegawai haruslah didasari dengan informasi progresif yang tepat dan sesuai dengan spesifikasi kemampuan yang dimilikinya. Karakteristik, pengetahuan dan perilaku pegawai akan menjadi dasar pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Sekretariat Badan Litbang Pertanian memiliki pegawai dengan berbagai tingkat pendidikan dan keahlian. Namun, sampai saat ini Sekretariat Badan Litbang Pertanian belum memiliki informasi yang cukup jelas mengenai spesifikasi dan kemampuan yang dimiliki saat ini.
Pemetaan kompetensi, adalah istilah yang diartikan sebagai penggalian informasi terhadap kompetensi sumberdaya yang dimiliki oleh suatu organisasi. Pemetaan kompetensi dapat mengidentifikasi kesenjangan (GAP) kemampuan pegawai yang terjadi dalam suatu organisasi. GAP kompetensi adalah kesenjangan kompetensi yang dimiliki oleh pegawai pada saat ini dan kompetensi yang diharapkan di masa yang akan datang. Pelatihan dan Pengembangan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang diperlukan organisasi akan membantu meningkatkan kompetensi pegawai dan mengatasi GAP kompetensi yang terjadi dalam organisasi. Organisasi akan lebih efektif jika melaksanakan pelatihan dan pengembangan sumberdaya dengan melalui tahapan-tahapan pelatihan dan pengembangan yang terencana dan terprogram. Perencanaan pelatihan yang disusun secara teliti dan terprogram yang kemudian diimplementasikan dengan penuh konsistensi dan kemudian hasil dan pelatihan tersebut dievaluasi serta dinilai tingkat efektifitasnya akan menciptakan organisasi yang jauh Iebih efektif.
Salah satu tugas Sekretariat Badan Litbang adalah mengelola manajemen SDM. Sehubungan dengan fungsi tersebut maka peneliti mencoba untuk rnemberikan masukkan dari hasil penelitian ini dalam bidang manajemen SDM yang meliputi dua hal: Pemetaan Kompetensi dan Pelatihan dan Pengembangan Pegawai berdasarkan Training Need Assessment. Metode penelitian yang dipakai adalah Deskriptif analisis, yang akan memuat gambaran tentang peta kompetensi berdasarkan kompetensi pengetahuan, kompetensi keahlian dan kompetensi perilaku yang dimiliki Sekretariat Badan Litbang Pertanian. Dalam Bidang Pelatihan dan Pengembangan peneliti akan memberikan informasi tentang tahapan Pelatihan yang dilaksanakan Sekretariat Badan Litbang Pertanian.
Hasil Penelitian ini adalah teridentifikasinya kesenjangan kompetensi yang dimiliki oleh Sekretariat Badan Litbang Pertanian pada saat ini. Kompetensi pengetahuan, kompetensi keahlian dan kompetensi perilaku yang dimiliki pegawai sampai saat ini ada pada tingkat yang secara signifikan masih memerlukan pengembangan. Kesenjangan yang terjadi pada variabel kompetensi termasuk dalam kategori GAP keci|, sehingga organisasi perlu melakukan reinfocement (penguatan ) dan Sinergetic fir ( kebutuhan sinergi ) untuk mengantisipasi kesenjangan ini. Organisasi perlu melakukan peningkatan koordinasi dan optimalisasi sumberdaya untuk menciptakan pegawai yang lebih berkompetensi. Pelatihan dan pengembangan SDM di Sekretariat Badan Litbang Pertanian belum sepenuhnya melalui tahapan-tahapan pelatihan yang sesuai dengan Training Need Assessment. Pelatihan dan pengembangan yang selama ini dilakukan adalah pelatihan jangka panjang (tugas belajar) dan pelatihan jangka pendek, yang dilaksanakan berdasarkan prioritas kebutuhan kompetensi. Sekretariat Badan Litbang Pertanian perlu meninjau kembali strategi dan sistim pelatihannya sehingga pelatihan di Sekretariat Badan Litbang Pertanian dapat berjalan Iebin efektif dan efisien."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Andini
"Perawat sebagai salah satu sumber daya manusia di rumah sakit merupakan ujung tombak pelayanan yang harus direncanakan secara matang, baik secara kuantitas (beban kerja) maupun kualitas (kompetensi kerja). Dalam penelitian ini akan dibahas tentang analisa kebutuhan tenaga keperawatan di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan berdasarkan beban kerja (menggunakan time and motion study kepada 8 perawat kemudian diolah dengan Metode Ilyas) dan kompetensi kerja (depth interview kepada tiga informan dengan fokus kepada pengetahuan seputar pekerjaan, keterampilan dan sikap). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat satu dan atau dua tenaga perawat dengan kualifikasi minimal lulusan D3 keperawatan yang telah diikutkan pelatihan hemodialisa.

Nurses, as one kind of the human resources in hospitals, act as a frontline service that should be planned thoroughly, both in its quantity (based on workload) and quality (based on competencies). This research was about needs assessment of nursing personnel in the Hemodialysis Installation of RSUP Persahabatan based on workload (using time and motion study technique then manipulated by Ilyas Method) and competencies (depth interview focusing on job knowledge, skill and attitude, on three subjects). The research concluded that there is one or two nursing shortage, having qualification of D3 of nursing (as minimal education) and hemodialysis training."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T33029
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusalina
"ABSTRAK
Pustakawan sebagai suatu profesi ditunjukkan dengan adanya organisasi profesi/asosiasi yang dapat mewakili kepentingan profesinya. Fungsi organisasi profesi ini di antaranya untuk mengembangkan profesi dan status profesi, serta mengembangkan ilmu pengetahuan bidang profesi. Fungsi tersebut dapat tercermin melalui karya tulis yang dicetak dan diterbitkan dalam suatu media.
Salah satu media yang diterbitkan sejak tahun 1992 adalah publikasi bidang perpustakaan yang dikeluarkan oleh Pusat Perpustakaan dan Komunikasi Penelitian (PUSTAKA), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian yaitu Jurnal Perpustakaan Pertanian.
Melalui publikasi ini, semua pustakawan diharapkan akan mendapatkan manfaat yaitu penambahan wawasan dan pengetahuan bidang kepustakawanan (membaca) dan memiliki kesempatan untuk mengemukakan aspirasi/pengetahuannya (menulis). Dengan demikian akan terjalin komunikasi dengan sesama pustakawan atau masyarakat luas, selain mendapatkan manfaat lain berupa penambahan angka kredit bagi pustakawan yang bersangkutan.
Apabila di pandang dari sisi pengelola, saat ini masalah yang paling dirasakan adalah sulitnya mendapatkan naskah yang sesuai dengan misi penerbitan. Namun demikian, perlu pula dipelajari hai-hal yang berhubungan dengan pembaca (pustakawan). Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mengenai persepsi pustakawan terhadap Jurnal Perpustakaan Pertanian, mengidentifikasi karakteristik pustakawan sebagai pembaca Jurnal Perpustakaan Pertanian, mendapatkan gambaran mengenai hal-hal yang melatarbelakangi pustakawan membaca Jumal Perpustakaan Pertanian, dan mempelajari hubungan antara karakteristik pustakawan dengan persepsi mereka tentang Jurnal Perpustakaan Pertanian.
Metode penelitian yang dipergunakan bersifat deskriptif dengan desain korelasi. Sasaran penelitian adalah pustakawan Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian di Bogor, berjumlah 32 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan sensus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket dan wawancara, sedangkan teknik analisis datanya adalah analisis statistik non parametrik dengan rumus Spearman (uji korelasi).
Hasil .pengujian hipotesis menunjukkan ada hubungan yang kecil antara karakteristik umur dengan persepsi terhadap penyajian, dan jumlah jurnal yang dibaca dengan isi dan penyajian. Sedangkan karakteristik umur dengan persepsi terhadap isi dan periode penerbitan, jumiah jurnal yang dibaca dengan periode penerbitan, serta karaktersitik pendidikan, jabatan fungsional, golongan/kepangkatan, dan masa kerja, tidak berhubungan secara nyata dengan persepsi pustakawan terhadap isi, penyajian dan periode penerbitan Jurnal Perpustakaan Pertanian.

ABSTRACT
The Perception of Librarians on the Journal of Agricultural Library : A Case Study of The Librarians of The Center for Agricultural Library and Research Communication (PUSTAKA), the Department of Agricultural Library in Bogor A librarian as a profession is pointed on by the existence of the professional organization which can represent the need of its profession is among others to develop the profession and its status, also to develop the science of the professional field. This function can be implied through a writing, which is printed and published in certain media.
One of the media which has been published since the year 1992 is the publication on the library field, published by the Center Agricultural Library and Research Communication (PUSTAKA), Agency for Agricultural which is the Journal of Agricultural Library.
Through this publication, all of the librarians are hoped to get benefit, there are additional scope knowledge of the reference field (reading) and processing the opportunity to purpose the aspiration/the knowledge (writing). So they will make a communication relationship among librarian or society, besides getting other additional benefits in the form of a credit value for the librarians themselves.
If viewed from managerial side, nowadays, the problem which is felt in the difficulty of getting the scripts fit with the publication mission. Nevertheless, it is necessary to learn the things related to the reader (librarians). Due to that, the aims of this research were obtain the perception of the librarian's characteristics as a reader of the Journal Agricultural Library, to get the perception on all the librarian's backgrounds in reading the Journal of Agricultural Library and to study the relationship between the librarian's characteristics about the Journal of Agricultural Library.
The method which was used for the research was descriptive by correlation design. The respondents of this research were the librarians of the Agency for Agricultural Research and Development, the department of Agricultural in Bogor consisting of 32 persons. The sampling technique were conducted the through a questionnaire and interview, whereas the data analysis technique used was non-parametric statistics by the Spearman's formula(correlation's test).
The hypothesis test results showed that there was a relationship between age characteristic with the perception on the presentation, and the number of journals which were read with the content and presentation. While the age characteristics with the perception of the content and publication period, number of journals which were read with the publication period, as well as the educational characteristic, functional status, hierarchical staff status, and the length of work had no significant relationship with the librarian's perception on the content, perception and the publication period of the Journal of Agricultural Library.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poorwati
"The background of the research is based on the empirical and theoretical phenomena that in the General Directorate of Common Law Administration there is an indication of low level of job satisfaction among the employee. This condition is caused by the environment of organization and leadership which have not fulfilled the expectation of the employees in the office.
The location of this research is in the General Directorate of Common Law Administration in the Department of Law and Human Rights. The problems in the research are 1) is there any influence of environment of organization on job satisfaction, 2) is there any influence of leadership on job satisfaction, 3) is there any influence of environment of organization and leadership concurrently on job satisfaction in the directorate. To find the answers on those research questions, data analysis is using descriptive statistic (cross-tabulation and distribution of frequency) by evaluate data of perception and analyse it in finding solution based on theoretical approach suitable with the variables.
According Milkovich and Boudrem (1997, 222) training is a process that systernaticalyachange the attitude, knowledge, official motivation to fulfill characteristics of employee's need and their demand. On the other hand according to Arep (2003.116), training is mean to : 1) Enchancing the motivation of working, 2) Developing knowledge, capability and skill in performing daily activities, 3) Creating self confidence and eliminating the inferior, 4) implementing duty smoothly, 5) Positive manner to the company, 6) in creasing the working spirit. 7) increasing awarness to the company, 8) Developing respect between employee, 9) Encouraging employee to give the best result, 10) Encouraging employee to serve the best service.
According Hamel and Prahalan (1995 : 535) competencies is a set of skill capability and technology which is independent Micko (202: 22) saying that the urgency of individual role in organization need a strategy of competencies development to enhance and motivation and working productivity . Motivation, according to Stephen Robbins (2001 :166) is the agreement to give the high effort for organization objectives, which is accompanied by an effort to fulfill individual need.
The result of the research shows that majority of the respondents do not satisfied because the role of education and training in the system of promotion is not the criteria to be promoted; it have not increased motivation of work; they do not have full trust from their supervisor even they have increased their knowledge through education and training; they have less opportunity to perform well and if they do that there will be no appreciation; and they have no opportunity to have more responsibility after being educated and trained.
Related to employee's competency, the result shows that the majority of respondents feel that they do not have ability to hear, understand, give respond to other thinking, point of view and personality; cannot expand their confident and self control; cannot work systematically; cannot make quick and accurate action; cannot understand and implement good governance; cannot develop innovation, creation, and motivation; cannot give or implement monitoring system; and cannot push others to make a team work.
The employees who have high and very high motivation are 19 employees and the rest of 107 can be categorized in very low and fair motivation. The distribution of them is in the echelon IV and staff. The variable of motivation has positive and strong relation and also significant with the variable of training.
That condition can be interpreted that the relation between motivation and training is consistent, in term of if the programme of training is increased or improved the motivation of the employees will also increase. Then, the variable of motivation has positively strong and significant with the variable of competency.
Base on the result that shows that competency and motivation of employees in the echelon IV and staff are low in a specific field such as research, it is suggested that the functionaries try to give priority on specific training and supervision for them."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ekowati Sulistyarini
"Tuntutan pelayanan yang diberikan oleh aparatur juga mengharuskan aparatur untuk lebih tanggap dan peka dalam menjalankan tugasnya.Untuk itu maka sumber daya aparatur harus ditingkatkan secara terus menerus kemampuannya, melalui pelatihan - pelatihan. Tujuan pelatihan, adalah memperbaiki kinerja dan menjadikannya lebih produktif. Faktor lain yang mempengaruhi produktifitas kerja adalah motivasi kerja pegawai.. Pemupukan motivasi yang berorientasi pada produktifitas memerlukan waktu dan teknik tertentu seperti menciptakan iklim dan lingkungan kerja yang menyenangkan dan hubungan antara pimpinan dan karyawan yang serasi . .Untuk usaha peningkatan produktifitas pegawai , perlu dilihat faktor-faktor penyebabnya, sehingga bisa dilakukan penanganan ataupun solusi pemecahannya berdasar sebab-sebab tersebut. Secara umum dapat dikatakan bahwa faktor pelatihan dan motivasi berperan penting dalam peningkatan produktivitas karyawan.. Untuk penyelenggarakan pelatihan, di Departemen Perdagangan telah ada suatu lembaga tersendiri untuk menangani hal tersebut, yaitu Pusat pendidikan dan Pelatihan Perdagangan dan Balai Besar Pelatihan Ekspor Impor Indonesia yang diperuntukkan bagi dunia usaha. Namun dimungkinkan bagi Badan Litbang Perdagangan untuk menyelenggarakan pelatihan ? pelatihan yang sifatnya teknis, untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan mengurangi kesenjangan kompetensi bagi pegawai baru.Selain mengirimkan pegawainya untuk mengikuti pelatihan, Badan Litbang Perdagangan juga memberikan motivasi pada pegawai di lingkungannya dengan memberikan reward dan juga pemberian kesempatan serta fasilitas untuk pengembangan diri dan karier, termasuk pemberian kesempatan menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan biaya dari Badan Litbang Perdagangan, dari Departemen Perdagangan, maupun beasiswa dari institusi lain baik dalam dan luar negeri . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelatihan dan motivasi terhadap produktifitas pegawai di lingkungan Badan Litbang Perdagangan. Populasi penelitian ini adalah pegawai di lingkungan Badan Litbang Perdagangan Departemen Perdagangan, yang berjumlah 149 orang. Sampel ditetapkan dengan menggunakan rumus Slovin ( 40%) namun, untuk menjamin keakuratan data, maka ditetapkan sample sebanyak 100 orang, dan diambil dengan cara cluster proportionate random sampling sehingga semua strata terwakili. Dari sample yang disebar, yang dinyatakan valid sebanyak 86 eksemplar. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian eksplanatif untuk melihat pengaruh antar variable penelitian dengan teknik analisis rho-spearman karena data yang digunakan adalah data ordina untuk mengukur pengaruh hubungan antara variable pelatihan dengan produktivitas kerjadan motivasi dengan produktivitas kerja . Variable pelatihan terhadap produktivitas kerja mempunyai hubungan walaupun lemah ,namun tetap bersifat positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja . Hal ini dapat dijelaskan dari hasil penelitian, bahwa variabel pelatihan mempunyai korelasi positif dan lemah untuk korelasi parsial pelatihan mempunyai korelasi sebesar 0,243 dengan nilai sig sebesar 0,024 yang lebih kecil dari alpha sebesar 0,05.demikian juga variabel motivasi juga mempunyai hubungan yang lemah dan positif terhadap produktivitas dengan nilai korelasi sebesar 0,295 nilai sig sebesar 0,006 yang lebih kecil dari alpha sebesar 0,05 Disarankan , program pelatihan yang diikuti oleh pegawai hendaknya benar- benar berdasarkan analisis kebutuhan, kondisi dan situasi, serta tuntutan pekerjaan sesungguhnyadengan menetapkan metode dan teknik serta proses-proses dalam suatu program latihan yang efektif, dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip belajar aktif, memadukan teori dan praktik, serta belajar dari pengalaman, disamping belajar represif dan modifikasi tingkah laku. Untuk memperoleh hasil yang maksimal maka perlu dilakukan tindak lanjut dari pelaksanaan pelatihan, dan pemberian fasilitas untuk menunjang penyelesaian pekerjaan, sesuai dengan yang telah didapat dalam pelatihan. Sehingga materi yang telah didapat dari pelatihan dapat diaplikasikan dalam penyelesaian pekerjaan. Motivasi merupakan bagian yang paling fundamental dari kegiatan manajemen, makan dibutuhkan upaya untuk meningkatkan motivasi pegawai di samping kemampuan, pengetahuan dan teknologi guna mencapai tujuan peningkatan produktivitas,melalui program program peningkatan kesejahteraan pegawai (berupa pemberian insentif, kenaikan gaji berkala, bantuan perumahan, dan lainnya), kesempatan mengikuti pelatihan, usulan pemberian penghargaan atas hasil kerja, kenaikan pangkat maupun promosi jabatan. Disamping itu juga diperlukan peran kepemimpinan yang lebih terbuka dan akomodatif melalui komunikasi timbal balik sehingga pimpinan mampu mendapatkan masukan dari bawahannya dalam menjalankan tugas dan fungsi pelayanan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai.

Demand of services given by state apparatus should be able to carry out their duties either perceptively or sensitively. One of the ways to increase the capability of state apparatus is training. The aim of training is improving work activities to be more productive. Another factor that influence work productivities is employee motivation of work. To get motivation that oriented to work productivities requires certain time and techniques such as those in creating climate and working domain that suitable for employees and harmonious relationship between manager and their employees. To enhance employee?s productivities we need to concerns regarding causal factors so that we can handle possible solution based on these causal factors. Generally speaking, training and motivation play a part in enhancing employee?s productivities. To perform the needs of training, Trade Department has one unit to handle it that is Center of Training and Education of Trade Department and Office of Indonesian Export and Import Training that allocated for small medium enterprises. It is also possible for Trade Research and Development Agency to organize certain technical training to support job?s performance and reduce discrepancy of competence for new employees. Other than send their employees to take certain technical training, Trade Research and Development Agency also motivated their employees by giving reward, opportunities and facilitation for employee?s self development and career including opportunity to take higher education offered by Trade Research and Development Agency, Trade Department, or scholarships provide by other institution within the country or overseas. This research intent on examine the influence of training and motivation toward employee?s productivity within Trade Research and Development Agency. This research population is employees within Trade Research and Development Agency of Trade Department that is 149 employees. The sample is put by using Slovin formula (40%), however to assure data in accurate figure, the sample is prescript up to 100 employees and using methods of cluster proportionate random sampling with the result that all stratum are represented. From this dissemination sample, as much as 86 copies are valid. Research methods used on this study is quantitative approximation and explanation research type to observe the effect between research variable and rho-spearman technique analysis because data used is ordinal data for calculating relation effects between training variable and work productivity as well as motivation and work productivity by using multiple linear regression. . Training variable of work productivity has correlation though weak but positive and significant on work productivity. It is clear to explain by the result of the research that training variable has positive correlation although weak on partial training correlation which has 0.243 of correlation and the value of sig has 0.024 and is small from alpha that counted as big as 0.05. The motivation variable is also has weak correlation and positive on work productivity where the value of correlation is 0.295 and the value of sig is 0.006 and smaller from alpha that counted as big as 0.05. We suggest that training program follows by employees should be based on training needs analysis, condition and situation as well as demand of the job by determining certain methods, techniques and processes in effective training programs by virtue of active learning principal, integrating theory and practice as well as learn from experience despite repressive learning and behavior modification. To get maximum result so now need to follow up training implementation and facilitation to support task completion in compliance with the result of training and can be used to finish the job. Motivation, by far, is the most fundamental part of management activity, therefore require an effort to increase employee?s motivation beside abilities, knowledge and technology, to get the objective of productivity enhancement through increase of employee?s prosperity programs (such as incentive, increase of periodic wage, housing assistance, etc.), opportunity to take training, proposal of reward on the basic of the work, promotion and/or job promotion. Over and above, the role of open leadership and accommodative through mutual communication is needed so leadership can be able to get input from their subordinates in performing task and function of services thus able to increase employee?s productivity of jobs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24477
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Setiawati
2016
D2197
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Sauridi
"Penelitian ini mengkaji tentang upaya peningkatan kompetensi pengawas sekolah pada bidang penelitian dan pengembangan di Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten Morowali dengan menggunakan metode Soft Systems Methodology (SSM) dan ditujukan untuk problem solving interest. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran pada kegiatan peningkatan kompetensi pengawas sekolah sehingga upaya yang dilakukan dapat meningkatkan kompetensi pengawas sehingga kelak dapat berkinerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Untuk menjawab permasalahan penelitian tersebut peneliti merumuskan tujuan yakni mengkontruksi proses pembelajaran pada kegiatan peningkatan kompetensi pengawas sekolah pada bidang penelitian dan pengembangan. Temuan dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan kompetensi pengawas sekolah pada bidang penelitian dan pengembangan dilakukan melalui proses pembelajaran dengan aktifitas-aktifitas yang logis pada kegiatan pelatihan, mentoring dan pemberdayaan Kelompok Kerja Pengawas Sekolah.

This research study about the efforts to increase the competence of school superintendent in generating of research and development at Education Chamber of Morowali Regency by using Soft Systems Methodology (SSM) and aimed at problem solving interest. The problem in this study is how the learning process at school superintendent competence building activities so that the efforts made to improve the competence of superintendents that can later be performed in accordance with their competence. To answer the research problem, the researcher formulates the goal to construct the learning process at school superintendents competence building activities in generating of research and development. The findings in this study conclude that the school superntendents to improve competence in generating of research and development through the learning process with a logical activities through training, mentoring and empowerment Working Group School Superintendent."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulastuti Sophia
"Penelitian dan informasi adalah dua hal yang saling berkaitan. Informasi timbul oleh adanya penelitian dan sebaliknya penelitian me_merlukan informasi sebagai pendukungnya. Di dalam Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ( Badan Litbang Pertanian ), pelaksana pengelolaan informasi, perpustakaan, dan publikasi ilmiah biding biologi dan pertanian adalah Pusat Per_pustakaan Biologi dan Pertanian (PUSTAKA). Selain mengelola dirinya PUSTAKA juga memberikan bimbingan mengenai cara-cara mengelola per_pustakaan kepada Balai-balai Penelitian yang bernaung di bawah Ba_dan Litbang Pertanian. Pengaturan pengadaan majalah ilmiah bagi per_pustakaan- perpustakaan tersebut juga dikoordinasi oleh PUSTAKA. Di lain pihak Balai-balai Penelitian yang bernaung di bawah Badan Litbang Pertanian adalah wadah tempat melaksanakan aktivitas penelitian. Dalam pelaksanaan aktivitas ini para peneliti memerlukan informasi. Walaupun setiap Balai Penelitian dilengkapi dengan sebuah perpustakaan, namun apabila informasi yang mereka cari tidak ada di perpustakannya, maka pustakawannya atau mereka sendiri akan mencari ke PUSTAKA. Keperluan semacam ini dapat dipenuhi dengan Jasa Pinjam Antar Perpustakaan atau dengan permintaan fotokopi artikel. Bilamana judulnya belum diketahui dapat digunakan Jasa Penelusuran Informasi. Semua jasa tersebut diselenggarakan oleh PUSTAKA."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S15869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfiyudi Ekasaputra
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi PNS Kabupaten Sarolangun terhadap kualitas pelayanan administrasi kepegawaian BKP2D. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan kuesioner terhadap 100 PNS sebagai responden yang berasal dari berbagai SKPD di Kabupaten Sarolangun. Analisis data menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan analisis tabulasi silang (crosstab). Variabel-variabel yang diteliti terdiri dari 13 variabel yang merupakan parameter dalam pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 variabel, 11 variabel mendapatkan persepsi baik dari sebagian besar PNS Kabupaten Sarolangun yang menjadi responden, yaitu : tanggungjawab petugas pelayanan (81%), persyaratan pelayanan (81%), kenyamanan lingkungan (79%), prosedur pelayanan (79%), keamanan pelayanan (76%), kepastian jadwal pelayanan (74%), keadilan pelayanan (71%), kemampuan petugas pelayanan (68%), kepastian biaya pelayanan (63%), kesopanan petugas pelayanan (60%), dan kejelasan petugas pelayanan (57%). Sedangkan dua variabel mendapatkan persepsi tidak baik dari sebagian besar PNS Kabupaten Sarolangun yang menjadi responden, yaitu : kecepatan pelayanan (56%) dan kedisiplinan petugas pelayanan (51%).
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum kualitas pelayanan administrasi kepegawaian BKP2D baik, namun ada beberapa variabel yang harus segera diperbaiki dan ditingkatkan kinerjanya yaitu: kecepatan pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan, kejelasan petugas pelayanan, kesopanan petugas pelayanan, kepastian biaya pelayanan, kemampuan petugas, keadilan pelayanan, dan kepastian jadwal pelayanan.

ABSTRACT
This study is intended to analyze the perception of public servants in the regional government of Sarolangun on the quality of the personnel administration services facilitating by BKP2D. Furthermore, this research uses primary data on questioning 100 civil servants from various local public institutions in Sarolangun. This research method uses descriptive statistical and cross tabulation analysis.
Overall, by stipulating 13 variables to be examined which are parameters in measuring the Public Satisfaction Index, the output demonstrates that 11 variabels have shown good perception, among others: the responsibility of the service officers (81%), service requirements (81%), comfortable surroundings (79%), service procedures (79%), security in service (76%), regular schedule of service (74%), fair in the service (71%), the capability of the service officers (68%), fixed service charge (63%), courtesy and hospitality of the officers (60%), and service certainty (57%). In contrast, 2 variabels have not shown good perception, among others: speed of service (56%) and service discipline of the officers (51%).
Therefore, it can be concluded that the service providing by BKP2D is good. However, there are some variables that must be urgently improved, among others: speed of service, service discipline of the officers, service certainty, courtesy and hospitality of the officers, fixed service charge, the capability of the service officers, fair in the service, and regular schedule of service.
"
2016
T44820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Sudirman
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pegawai mengenai pengembangan karier pada Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dengan mengacu kepada apa yang dikemukakan oleh Beach, 1984: 320, bahwa pengembangan karier pegawai terbagi menjadi dua komponen, yakni perencanaan karier (career planning) dan manajemen karir (career management). Ke dua komponen tersebut mempunyai aspek-aspek atau indikatorindikator yang mempengaruhi dalam pelaksanaannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum peresepsi responden terhadap pengembangan karier pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi memberi penilaian yang ?Baik?. Dengan kata lain bahwa program pengembangan karier yang telah dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi sudah berjalan dengan ?Baik?. Pada dimensi ?Perencanaan Karier?, sebagian besar responden/pegawai menyatakan bahwa dimensi ?Perencanaan Karier? beserta aspek-aspek yang melingkupinya sudah berjalan dengan ?Baik?. Namun, terkait dengan aspek-aspek ?tujuan jangka pendek, tujuan jangka menengah, dan tujuan jangka panjang pegawai dalam pencapaian rencana kariernya, sebagian besar responden berpendapat ?negatif?. Hal ini dapat terlihat, berdasarkan data hasil penelitian terdapat sebanyak 33 responden (50.8%) yang menyatakan ?Kurang Baik? dan sebanyak 6 responden (9.2%) menyatakan ?Tidak Baik?. Pada dimensi ?Manajemen Karier?, sebagian responden/pegawai menyatakan secara umum dimensi ?Manajemen Karier? dengan aspek-aspek yang melingkupinya sudah ?Baik?. Namun, terkait dengan aspek ?terdapat pola karier (career path) yang jelas dalam organisasi? dan pernyataan ?terdapat penilaian terhadap kinerja pegawai? sebagian besar responden/pegawai memberikan penilaian yang ?negatif?. Saran yang dapat diberikan dalam pengembangan karier di Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi adalah : perlu segera disusun pola karier pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. Pola karir bukan hanya memberikan arah yang jelas atau pasti terhadap karier para pegawai dimasa mendatang, sehingga para pegawai dari awal sudah dapat menetapkan target-target dalam mencapai tujuan kariernya. Selain itu juga perlu segera disusun sistem penilaian kinerja pegawai yang terukur di lingkungan Mahkamah Konstitusi. Penilaian kinerja yang obyektif terkait pula dengan pengembangan karir pegawai, dimana pegawai yang memiliki prestasi kerja yang baik akan mempunyai peluang yang lebih besar dalam peningkatan karirnya.

ABSTRACT
This research exploring on the employee side, about their perception on career development in constitutional court of Indonesia, following Beach?s statement (1984:320) which is said that career development is divided into two components; career planning and career management. Those components have many aspects and indicators that can influence its implementation.
The conclusion of this research showed that generally, respondents gave ?Good? perception regarding career development policy in Secretariat General and Court Registrar of the Constitutional Court of Indonesia. In other words it can be concluded that career development programs which carried out by Secretariat General and Court Registrar of the Constitutional Court of Indonesia had been done in a satisfying manner. In the ?Career Planning? dimension, the majority of the respondents/staff stated that the ?Career Planning? dimension and other aspects which revolve around it had been done in a ?Good? manner. However, regarding with the aspects of short term, middle term, and long term objective in the employees career achievement planning, the majority respond negatively. This fact is shown by the data obtained by this research that a number of 33 respondents (50.8%) stated ?Adverse? and a number of 6 respondents (9.2%) stated ?Poor?. In the ?Career Management? dimension, a part of respondent/staff stated generally that the ?Career Management? dimension with other aspect that surrounds it had been ?Good?. However, regarding with ?existent of a apparent career path in organization? and in the statement ?existent of employee?s work assessment? the majority of respondent/staff respond negatively. Recommendation for the career development program in the Secretariat General and Court Registrar of the Constitutional Court of Indonesia is: it is necessary to arrange an apparent career path for employee in the Secretariat General and Court Registrar of the Constitutional Court of Indonesia. This career path is not only to provide a clear or fixed direction towards the employee?s career development in the future, thus the employees are able to fixed their targets in their career achievements objectives. Moreover, it is necessary to arrange an apparent system of staff?s work assessment in the Constitutional Court work organization. This objective assessment in work achievement is also related to employee?s career development, in which employees with better work achievement could gain a bigger opportunity in their career improvement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26798
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>