Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Sadariskar
"Susu, merupakan makanan panting yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan terhadap zat-zat yang diperlukan tubuh, terutama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Besarnya penduduk Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi kalangan industri susu. Berbagai strategi komunikasi pemasaran dilakukan oleh para produsen susu untuk memenangkan pasar. Salah satu pilihannya adalah melakukan promosi dengan beriklan di media televisi.
Susu bubuk Dancow termasuk salah satu susu bubuk yang paling sering beriklan di media televisi. Ibu dengan anak berusia 1-5 tahun merupakan sasaran pada media promosi ini. Hasil komunikasi tersebut menghasilkan dampak kognitif, afektif atau sudah sampai kepada konatif pada sasarannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa hal sebagai berikut
? Bagaimana pengaruh ikian melalui media televisi terhadap tingkat afeksi.
? Bagaimana pengaruh iklan melalui media pendukung Iainnya, koran, majalah, media outdoor terhadap tingkat afeksi.
? Bagaimana pengaruh kegiatan Promosi Penjualan (Sales Promotion) terhadap tingkat afeksi.
? Bagaimana pengaruh kegiatan promosi Word of Mouth terhadap tingkat afeksi.
Penelitian ini merupakan studi cross sectional yang memilih 77 ibu-ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun, yang tinggal di RW 08, Kelurahan Kampung Melayu sebagai populasinya. Dengan menggunakan Simple Random Sampling, terpilih sejumlah responden yang mewakili populasi.
Data yang diperoleh diolah menggunakan sofware data analisis SPSS windows versi 11.5. Dad hasil analisis Regresi Linear Berganda diperoleh temuan bahwa variabel terpaan ikian melalui televisi merupakan variabel pokok yang paling menentukan tingkat afeksi ibu
ibu terhadap susu bubuk merek Dancow. Diikuti oleh variabel iainnya yang juga cukup signifikan mempengaruhi tingkat afeksi yaitu frekuensi Word of Mouth, Promosi berhadiah dari Dancow dan Frekuensi terpaan ikian Dancow di majalah.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penyusunan strategi komunikasi pads produk susu baik bagi produsen susu maupun praictisi komunikasi lainnya. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan berbagai variasi tingkat status sosial ekonomi untuk memberi gambaran yang lebih komprehensif mengenai karakter target market claim menyusun strategi komunikasi yang lebih tepat lagi.

Milk is an important dairy food product to fulfill the nutrient required for the normal fisiological function of human body, especially for the growth and development of children.
As the country with large population, Indonesia becomes a very potential market for dairy industries. Many marketing communication strategy have been developed and implemented by these industries in order to lead the market for the milk product. One of the main strategies is a promotion through TV advertisement media.
Dancow is one of the milk brands that is frequently advertised in the television. Mothers having children 1-5 years is often become the target of this type of promotion. This type of promotion activity influence cognitive, affective or conative effect.
This research is aimed to find the answer of these following questions:
? How the influence of TV Commercial Advertisement Exposure to the Affection
? How the influence of News Paper Advertisement, Magazine Advertisement an Outdoor Advertising to the Affection
? How the influence of Sales Promotion to the Affection
? How the influence of Word of Mouth to the Affection
This research was a cross sectional study that chose the mothers with children aged 1-5 years old living in RW 8, kelurahan Kampung Melayu, East Jakarta, as the population. The representative subjects were choosen from the list using the simple random sampling method.
Data obtained from the study were analyzed using software of SPSS for windows version 11.5. The results of multiple regression analysis found that TV Commercial Ad Exposure is the dominant variable that significantly influences the agffection of mothers. The second and third variables are frequency of word of mouth and sales promotion, respectively. And the last variable is magazine ad exposure.
Present study can be useful for both milk manufacturer as well as other communication practitionnaire in determining the communication strategy for milk and other dairy product. Further study will be needed with more varied sock) economic status of the population to give more comprehensive character of target market in developing more appropriate communication strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rishanty Masruri
"Sebagai pemasar saat ini, kian menyadari pentingnya peran iklan dalam membangun citra (image) baik citra merek (brand image) maupun citra diri (self-image), sehingga dibutuhkan suatu penelitian mengenai hubungan derajat kesamaan (similarity/congruence degree) antara citra merek dan citra diri melalui tipe iklan dan pengaruh derajat kesamaan tersebut terhadap sikap konsumen. Di masa Iampau, peneliti pemasaran sering kali menggunakan teori personality untuk menjelaskan perilaku konsumen, yang sering kali diaplikasikan oleh pemasar adalah bahwa setiap individu memiliki konsep diri (self-concept) secara aktual yang didasarkan pada pola pikir, bagaimana mereka memandang tentang dirinya (who they think they are) dan konsep diri secara ideal yang didasarkan pada pola pikir, mereka ingin menjadi siapa (who they think they would like to be).
Penelitian ini mencoba untuk melihat sejauh mana tipe iklan (advertising type) dapat memperkuat atau memperlemah hubungan kesamaan antara citra merek (brand image) dan citra diri (self-image), dan pengaruhnya terhadap sikap (attitude) konsumen dengan hanya mengambil satu merek pada satu kategori produk yaitu handphone yang paling populer di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia setelah melakukan penelitian pendahuluan secara tidak terstruktur dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Tujuan penelitian ini meliputi :
1. Untuk mengetahui hubungan antara kesamaan/kongruensi citra (antara citra merek dan citra diri) dengan sikap (attitude) berdasarkan tipe iklan (type of advertisement).
2. Untuk mengetahui sejauhmana pemikiran yang terbentuk pada saat membaca ikian (kualitas produk, pemakaian produk, dan citra diri) dapat memprediksi sikap konsumen terhadap merek dan ikian berdasarkan tipe iklan (type of advertisement).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Timothy R. Graeff (1996). Namun untuk penelitian ini, penulis hanya memfokuskan pada penggunaan pesan fiktif sebuah iklan (advertising massage) khususnya iklan media cetak untuk mengelola hubungan kesamaan antara citra merek (brand image) dan citra diri (self-image), serta pengaruhnya terhadap sikap (attitude).
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 10.0.1, dimana untuk menguji masing-masing hipotesa dalam penelitian ini dilakukan analisis dengan menggunakan alat analisa sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kesamaan citra (antara citra merek dan diri) dengan sikap berdasarkan tipe iklan maka digunakanlah alat analisa Korelasi.
b. Untuk menguji hipotesa kedua digunakan alat analisa Regresi Berganda. Pada kasus regresi berganda, terdapat satu variabel dependen (sikap) dan lebih dari saku variabel independen (kualitas produk, pemakaian produk, dan citra).
Dari hasil korelasi diperoleh bahwa korelasi negatif antara jarak skor dan sikap, mengindikasikan adanya hubungan yang positif antara kesamaan/kongruensi citra dan sikap. Begitupula sebaliknya dari hasil korelasi diperoleh bahwa korelasi positif antara jarak skor dan sikap, mengindikasikan adanya hubungan yang negatif antara kesamaan/kongruensi citra dan sikap. Dampak kesamaan/kongruensi citra (antara citra merek dan citra diri) pada sikap konsumen balk terhadap merek maupun iklan adalah signifikan hanya kepada responden yang diberikan iklan citra diri.
Sedangkan dari hasil analisis regresi berganda diperoleh bahwa tipe pemikiran yang terbentuk pada saat membaca iklan citra diri merupakan prediktor yang signifikan bagi sikap konsumen terhadap merek maupun iklan. Hal ini sesuai dengan apa yang ditemukan Timothy R. Graeff yang menyatakan bahwa tipe pemikiran merupakan prediktor signifikan dari sikap. Berdasarkan analisis penulis hal ini disebabkan oleh: pertama, keterbatasan informasi yang disebabkan oleh pesan iklan fiktif yang sangat generik, kedua, mayoritas responden dimana seluruhnya mahasiswa lebih mementingkan kegunaan dan ketiga harga relatif mengingat mayoritas responden berpenghasilan sekitar Rp 500.000,-sampai Rp 1.000.000,-"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
James Hezekiah
"Sebagai merek yang dikenal selalu memahami kebutuhan rambut perempuan, Sunsilk bekerja sama dengan beberapa pakar rambut ternama internasional untuk membentuk rangkaian produk Sunsilk Co-Creation. Salah satu produk yang menarik perhatian peneliti adalah Sunsilk Clean & Fresh, shampoo pertama di dunia yang dikhususkan untuk perempuan berjilbab yang dipasarkan di Indonesia, Malaysia, dan Pakistan. Media utama yang dipakai untuk berpromosi adalah iklan televisi, namun ketiga iklan di tiga negara berbeda tersebut menggunakan strategi pesan dan kerangka eksekusional yang berbeda-beda. Oleh karena itu, peneliti ingin menganalisa strategi pesan dan kerangka eksekusional iklan di tiga negara berbeda tersebut dan membandingkannya. Hasilnya, iklan yang berhasil mengemas pesan dengan komprehensif dan tetap menonjolkan keunggulan produk adalah iklan Sunsilk Clean & Fresh di Malaysia. Dibandingkan dengan iklan di Indonesia yang terlalu menggunakan unsur afektif dan iklan di Pakistan yang terlalu menggunakan unsur kognitif. Sedangkan, dari segi kerangka eksekusional, pada umumnya, iklan Sunsilk Clean & Fresh menggunakan kerangka slice-of-life dan authoritative.

As a brand that is well-known for its innovation to fulfill women's hair needs, Sunsilk co-works with several hair expert around the world to make Sunsilk Co-Creation product range. One of the product that catches the researcher's attention is Sunsilk Clean & Fresh which is the first shampoo in the world that is specially designed for women with covered hair. This shampoo is marketed in Indonesia, Malaysia, and Pakistan, and use television commercial as one of the medium for promotion, but the three television commercial in these three countries are all different in terms of message strategy and executional framework. That's why the researcher wants to make an analysis about the three of them and make a comparison. The result is the Malaysia's Sunsilk Clean & Fresh television commercial is the best one which combines the cognitive and affective strategy. Telling a great emotional story, while also highlighting the product attribute and benefit. In other hand, the television commercial in Indonesia is too affective, and the one in Pakistan is too cognitive. In terms of executional framework, the one that is most used is slice-of-life and authoritative.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Anastasha
"Perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan pertumbuhan pesat pengguna media sosial. Instagram merupakan salah satu media sosial yang paling diminati oleh masyarakat pada saat ini, di mana pengguna dapat menyebarkan, mendapatkan, serta bertukar informasi. Dengan adanya Instagram sebagai media sosial yang dikonsumsi sehari-hari, lahirlah influencer atau pengguna media sosial yang memiliki banyak pengikut dan dapat memberikan pengaruh pada pengikutnya. Akhir-akhir ini, pengguna Instagram ramai bertukar informasi tentang dunia kecantikan. Hal tersebut menyebabkan munculnya beauty influencer, seseorang yang dipercaya oleh banyak pengguna lainnya sebagai ahli dalam memberikan saran dan informasi mengenai dunia kecantikan. Fenomena kemudian ini mengundang pelaku bisnis di industri kecantikan untuk menjadikan influencer sebagai salah satu media untuk menyampaikan komunikasi pemasaran yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh information quality, social psychological distance, sense of power, dan trust terhadap purchase intention pada Instagram dengan beauty influencer sebagai studi kasus penelitian sehingga dapat menjadi masukan bagi pelaku bisnis yang berada dalam industri kecantikan dalam memilih beauty influencer dalam menggunakan eWOM sebagai alat pemasarannya. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder dengan memanfaatkan kuesioner sebagai media untuk memperoleh data dari para responden. Penelitian ini menggunakan pengolahan data dari 224 responden dengan menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dan diolah dengan menggunakan software SmartPLS. Hasil yang diperoleh dari penelitian dalam konteks beauty influencer di Instagram menunjukkan bahwa information quality berpengaruh positif terhadap social psychological distance dan trust. Berikutnya, social psychological berpengaruh positif terhadap trust dan social psychological distance juga memediasi pengaruh information quality terhadap trust. Selanjutnya, trust berpengaruh positif terhadap purchase intention pada produk kecantikan. Di penelitian ini juga ditemukan bahwa sense of power tidak memediasi pengaruh information quality terhadap trust.

The advancement of information technology has resulted in an increased number of social media users. Instagram is a popular social media platform where users can share, obtain, and exchange information. As a daily social media user, the term "influencers" or social media users with a large number of followers exists. 
Instagram users have recently been busy exchanging information about the world of beauty, which has resulted in the appearance of a beauty influencer, someone who is trusted as an expert in providing beauty advice and information. As a result of this phenomenon, many beauty industries now use influencers as a marketing tool. The purpose of this study is to determine the effect of information quality, social psychological distance, sense of power, and trust on purchase intention on Instagram using beauty influencers as a research case study, so that it can be input for beauty industries that use beauty influencers as a marketing tool through eWOM. This study collects data from respondents using both primary and secondary data collection methods, including a questionnaire. This study processed data from 224 respondents using Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) and SmartPLS software. According to the study's findings in the context of beauty influencers on Instagram, information quality has a positive effect on social psychological distance and trust. Next, social psychology has a positive effect on trust and social psychological distance also mediates the effect of information quality on trust. Furthermore, trust has a positive effect on purchase intention in beauty products. This study also found that sense of power did not mediate the effect of information quality on trust."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo Ario Yudanto
"Ditemukannya teknologi untuk layanan pesan singkat (short message service atau SMS) menciptakan peluang baru bagi para pemasar. Namun faktor-faktor penyebab pelanggan bersedia untuk menerima telepon seluler sebagai alat atau media pesan promosi masih belum sepenuhnya difahami oleh pemasar. Begitu juga dengan tingkat penerimaan pelanggan (acceptance rate ) terhadap teknologi telepon selular generasi ketiga atau 3G dengan kemampuannya untuk mengkomunikasikan produk. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong penerimaan pelanggan (customer acceptance) terhadap mobile marketing. Selain itu penelitian juga ditujukan untuk mengukur tingkat penerimaan pelanggan terhadap mobile marketing 3G. Penerimaan pelanggan diukur dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Karjaluoto dan Leppäniemi (2006) dari sebanyak 225 sampel responden pelanggan Indosat. Penelitian mengenai penerimaan pelanggan diuji dengan menggunakan Structural Equation Modeling untuk menguji kelima factor pendorong penerimaan pelanggan: (1) utility, (2) context, (3) control, (4) sacrifice, (5) trust.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan pada umumnya menerima kehadiran mobile marketing 3G. Dari hasil pengujian juga ditemu kenali faktor-faktor utility dan context merupakan faktor pendorong yang terbesar, sementara faktor sacrifice berhubungan negatif terhadap penerimaan mobile marketing 3G bagi pelanggan. Implikasinya adalah dalam merancang aplikasi promosi seharusnya pemasar memperhatikan faktor-faktor tersebut, sehingga pesan komunikasi yang ingin disampaikan dapat diterima oleh pelanggan. Dalam usaha pengembangan mobile marketing, sebaiknya Indosat sebagai operator seluler yang juga memiliki jaringan telekomunikasi berbasis 3G dapat lebih fokus menggarap lini bisnis alternatif ini. Karena kondisi yang ada saat ini operator seluler (dalam hal ini Indosat) memegang peranan penting dalam rantai nilai industri mobile marketing. Sehingga perkembangan mobile marketing khususnya mobile marketing 3G sangat tergantung kepada kesigapan operator seluler.

The breakthrough of short message service (SMS) creates a whole new opportunity for marketer. Nonetheless, the factors related to the reason why consumers accept to receive cellular telephone as a tool or promotional media is still not fully understood by marketers. So does the consumer acceptance rate for the third generation telephone cellular (3G) with its own ability as a tool to communicate product. This research is dedicated to study factors that affects consumer acceptance towards mobile marketing. Meanwhile, this research is also meant to measure the level of consumer acceptance towards 3G mobile marketing. The level of acceptance is measured using model developed by Karjaluoto and Leppäniemi (2006) from as much as 225 Indosat respondent samples. The research regarding consumer acceptance is tested using Structural Equation Modeling to test 5 stimulating factors to consumer acceptance: (1) utility, (2) context, (3) control, (4) sacrifice, (5) trust.
The research found that in general consumers accept the presence of 3G mobile marketing. Furthermore the result shows that the familiarity to utility and context plays the biggest role, where sacrifice is negatively related to the acceptance of 3G mobile marketing to consumer. The implication is in designing promotional applications where marketers should pay attention to those factors mentioned to get the communication message passed on perfectly to consumers. In effort to the growth of mobile marketing, it is best for Indosat as a cellular operator which owns a telecommunication network with 3G bases could focus more in working on this line of business alternative. Due to the condition today, cellular operator (Indosat in this case) holds a very significant role in the chain of industrial value of mobile marketing. Therefore the development of mobile marketing, especially 3G mobile marketing depends extremely in the readiness of the cellular operator."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26370
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Almukantar Fikriansyah
"Kegiatan pemasaran seperti periklanan yang dilakukan pada masa Pandemi Covid-19 masih menimbulkan banyak pertanyaan. Seperti apakah konsumen lebih memilih iklan dengan kesesuaian yang tinggi atau orisinalitas yang tinggi dalam menilai kreativitas iklan, serta apakah emosi positif berperan dalam memediasi kesesuaian dan orisinalitas iklan terhadap niat pembelian? Responden penelitian berjumlah 220 orang yang berdomisili di wilayah Jabodetabek dan sudah menggunakan Gojek. Pengumpulan jawaban responden menggunakan penyebaran kuesioner daring serta menggunakan skala 7 poin semantik diferensial terhadap tiga iklan Gojek yang diunggah selama masa pandemi. Penelitian menggunakan analisis mediasi sederhana dengan menggunakan metode Process Macro model 4. Hasil menunjukkan bahwa orisinalitas iklan memiliki efek positif yang signifikan terhadap niat pembelian Gojek. Kesesuaian iklan memiliki efek positif yang tidak signifikan terhadap niat pembelian Gojek, serta emosi positif memiliki efek mediasi orisinalitas dan kesesuaian iklan yang signifikan terhadap meningkatkan niat pembelian Gojek.

Marketing activities such as advertising during the Covid-19 pandemic still raises many questions. Such as whether consumers prefer ads with high appropriateness or high originality in assessing advertising creativity, and whether positive emotions play a role in mediating ad appropriateness and originality towards purchase intention? The research respondents amounted to 220 people who live in the Greater Jakarta area and already uses Gojek. The collection of respondents' answers uses online questionnaire and uses a 7-point differential semantic scale for the three Gojek advertisements uploaded during the pandemic. The research uses a simple mediation analysis using the Process Macro model 4 method. The results show that advertising originality has a significant positive effect on Gojek's purchase intention. Ad appropriateness has an insignificant positive effect on Gojek's purchase intention, and positive emotions have a significant mediating effect on originality and ad appropriateness on increasing Gojek's purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaifulloh Budiawan Mufti
"Tesis ini menganalisis pengaruh genre congruity musik pada iklan, dengan genre musik yang digunakan yaitu RnB, Rock dan Classic serta diukur dengan tingkat congruency musik pada iklan, yang selanjutnya akan dilihat pengaruhnya pada sikap konsumen terhadap iklan (attitude toward the ad), sikap konsumen terhadap merek (attitude toward the brand) serta niat pembelian (purchase intention) dari konsumen. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan merupakan riset konklusif yang bersifat kausal. Berdasarkan data dari 240 responden yang diuji, maka dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan secara positif sehingga dapat diartikan bahwa adanya pengaruh genre musik dan congruity dalam pembentukan sikap dan niat beli konsumen.

This thesis analyzes the effect of music genre congruity in advertisement , through music genre RnB, Rock and Classic as well as measured by the level of congruency of music in advertisement. It was measured by the advertisement congruency music level that then the influence will be seen on attitudes toward advertising, attitudes toward the brand and purchase intention of the consumer. The research prefers to be quantitative and causal conclusive research . According to the data’s of 240 respondents, it is known that there is a significant difference positively. Therefore music genre and congruity give impact to the attitude and purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrana Nadia Ramadhani
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh sikap pada kreativitas iklan pada minat pembelian, studi kasus yang diambil adalah iklan digital dari merek es krim lokal yaitu Indo Eskrim. Kreativitas iklan diukur melalui tiga dimensi yaitu dimensi kebaruan (subskalaoriginalitas), dimensi resolusi (subskala logis), dimensi elaborasi dan sintesis (subskala dibuat dengan baik). Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara sikap kreativitas iklan terhadap minat pembelian, dimana subskala originalitas dan dibuat dengan baik mendominasi keseluruhan jawaban sikap terhadap iklan. Diketahui pula kreativitas iklan lebih berpengaruh terhadap perempuan dibanding laki-laki. Penelitian ini menemukan bahwa usaha kreativitas iklan menghasilkan minat pembelian dalam tingkat sedang sebesar 32.9%.

ABSTRACT
This study is discussing about influence of attitude toward advertising creativity on purchase intention, that examined one of the local ice cream brand Indo Eskrim as a current study case. Creativity is measured through three dimensions which are novelty dimensions (originality subscale), resolution dimensions (logical subscale), and elaboration and synthesis dimensions (well-crafted subscale). This research is quantitative research. The results suggest that there is an influences between attitude toward advertising with purchase intention, where originality and well crafted subscales dominate the overall answer of attitude toward the advertising. However, advertising creativity have more influence on women than men. This study found that advertising creativity efforts generate purchase intention at 32.9% or moderate level."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Laksmisari
"ABSTRAK
Konsumen banyak melihat iklan-iklan di media massa setiap harinya maka konsumen tersebut melindungi dirinya dari serangan begitu banyak iklan dengan lebih mendengarkan teman-temannya atau sumber-sumber lain yag mereka percayai. Oleh sebab itu, WOM merupakan alat promosi yang efektif karena seseorang hanya bisa mengingat 5 sampai 7 iklan saja perhari. WOM juga memiliki ani yang peming karena banyak konsumen yang tidak suka mengambil resiko membeli dan mengkonsumsi produk yang memiliki resiko besar.
Produk yang memiliki resiko besar karena langsung berhubungan dengan tubuh adalah produk pelangsing tubuh. Produk ini sangat mudah didapatkan di banyak retailer dengan harga yang relatif rnurah yaitu rata-rata Rp. 3000.- per kemasan sena banyaknya iklan di media massa. Para pengusaha industri kosmetika nasional pun banyak yang memproduksi produkproduk pelangsing untuk mendukung keinginan para wanita yang ingin tubuhnya langsing. Fenomena ini terjadi karena kini pandangan tcntang citra seorang wanita yang cantik diterjemahkan sebagai wanita yang memiliki bentuk tubuh langsing, rambut lurus panjang, dan kulit wajah putih mulus.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai produk pelangsing tubuh menarik karena produk ini memiliki resiko yang cukup besar karena penggunaannya langsung mempengaruhi sistem tubuh sedangkan iklan produk-produk ini banyak dilihat di berbagai media dengan frekuensi yang cukup sering. Permasalahan yang akan diteliti oleh penulis antara lain, pertama apa sajakah faktor-faktor stimuli yang menyebabkan WOM terjadi dan bagaimna proses WOM itu sendiri. Permasalahan kedua adalah mengetahui keterkaitan antara WOM Communication dan iklan dengan keputusan konsumen untuk membeli produk pelangsing tubuh yaitu apakah konsumen dalam mengambil keputusan tersebut lebih dipengaruhi oleh iklan, WOM atau kedua-duanya serta bagaimana proses terjadinya (alur-alur yang dilewati setiap responden). Perrnasalahan selanjutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis inforrnasi apa sajakah (merek, harga, kemasan, efek samping, dan lain-lain) yang membedakan perilaku konsumen terhadap pemilihan kedua sumber inforrnasi (WOM atau lklan). Selain itu, ingin juga diketahui apakah terdapat perbedaan antara variabeldemografi (jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis inforrnasi atas merek, harga, kemasan, bahan baku, kemampuan produk maupun efek samping pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.
Subjek penelitian ini adalah 150 wanita yang yang pernah mengkonsumsi suatu produk pelangsing tubuh, berusia 18 tahun atau lebih. Produk pelangsing tubuh yang dimaksud disini adalah semua merek produk pelangsing tubuh yang pemah beriklan di media seperti Slimming Tea, Diyet, Merit, Teh Hijau Cap Kepala Hijau dan lain sebagainya.
Pengolahan data yang didapat melalui survey kepada 150 wanita ini menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) ver.1 0.0 sebagai alat bantunya. Landasan Statistical tools yang dipakai adalah : Deskriptive Statistics, Analysis of Variance (ANOVA), Discriminant Analysis dan Crosstab.
Hasil analisis telah memberikan jawaban yang memuaskan terhadap perrnasalahan penelitian yang diangkat oleh penulis. Hasil tersebut diantaranya adalah faktor-faktor stimuli terjadinya WOM untuk produk pelangsing tubuh. Faktor-faktor tersebut adalah adanya pertanyaan orang lain terhadap dirinya, adanya komentar orang lain tentang suatu merek produk pelangsing tubuh, karena setelah melihat iklan sebuah merek produk pelangsing tubuh tertentu. Sedangkan proses terjadinya WOM dimulai saat responden bertanya kepada sumber rekomendasi. Sebagian besar dari responden yang pemah mengkonsumsi produk pelangsing tubuh ini lebih dipengaruhi oleh iklan dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu merek, akan tetapi kemudian mereka akan mencari informasi lebih lanjut dari seseorang. Akan tetapi, terdapat penemuan yang menarik dimana jumlah responden yang setelah melihat iklan langsung melakukan keputusan membeli tanpa bertanya pad a orang lain terlebih dahulu tidak terlalu berbeda jauh dengan jumlah responden yang setelah melihat iklan kemudian melakukan WOM. Tidak terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap jenis informasi (merek, harga, kemasan, kemampuan, bahan baku serta efek samping) baik yang didapatkan dari WOM communication maupun iklan. Meski tidak ada perbedaan akan tetapi informasi atas kemasan merupakan jenis informasi yang paling membedakan atas pemilihan sumber informasi yang dipilih. Selain itu, tidak terdapat perbedaan antara variaber demografi jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis informasi yang ada pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.
Saran yang bisa direkomendasikan oleh penulis adalah bahwa produsen sebaiknya menstimulasi WOM dengan menyebarkan informasi mengenai kemampuan produk dalam melangsingkan tubuh serta efek sampingnya, mempcrhatikan pesan (message) yang dikomunikasikan didalam iklan-iklannya, menambah frekuensi kemunculan iklan agar dapat menstimuli terjadinya WOM dan mempercepat keputusan membeli konsumen, selalu mengawasi kualitas produknya agar tetap dapat memuaskan konsumennya agar konsumen merasa puas dan kemudian melakukan WOM communication, menggunakan iklan dan WOM secara terpadu dan menunjang satu sama lain sesuai dengan konsep Integrated Marketing Communication, produsen tidak perlu membeda-bedakan jenis informasi yang ingin disampaikan dikedua sumber informasi (iklan atau WOM) sesuai dengan variabel demografi konsumen dalam mengkomunikasikan produk pelangsing tubuhnya.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S25999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>