Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130643 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hosizah
"Saat ini rumah sakit di Indonesia mengalami perubahan sebagai dampak adanya perubahan lingkungan lokal dan global, bergeser dari lembaga sosial menjadi lembaga usaha yang berarti bahwa pengelolaannya dari not for profit menjadi for profit. Rumah sakit masa kini harus menyadari kebutuhan masyarakat yang terus berubah, kemajuan teknologi, perang antar pesaing dan turunnya kesetiaan pelanggan. Oleh karena itu, dibutuhkan Sistem Informasi Pemasaran (SIP).
SIP dapat membantu rumah sakit dalam pengambilan keputusan yang tepat dan akurat. SIP terdiri dari pencatatan internal, intelijen pemasaran, riset pemasaran dan analisis pendukung keputusan. Pencatatan internal bersumber dari rekam medis dan catatan keuangan rumah sakit. Delapan elemen penting dapat dihasilkan melalui SIP yaitu: Memperoleh infomasi perubahan pasar; biaya yang diperlukan; Informasi kompetisi, perubahan kebutuhan masyarakat; Menetapkan tujuan pemasaran agar jelas dan terarah; penampilan masalah yang ada; Penentuan target pemasaran yang tepat; Gambaran implementasi dari strategi yang dibuat; Beberapa Cara dan alat promosi yang bisa dipilih; Pengukuran dan pemantauan pelaksanaan cara pemasaran.
Rekam Medis sebagai data internal dapat mendukung keputusan pemasaran terhadap 4 elemen di atas atau sekitar 50% dari delapan elemen yaitu lnformasi kompetisi, perubahan kebutuhan masyarakat; Menetapkan tujuan pemasaran agar jelas dan terarah; Penampilan masalah dan pelanggan yang ada; Penentuan target pemasaran yang tepat. Di RS "A" yang sudah tersedia rekam medis elektronik kenyataannya belum optimal dijadikan basis data SIP dan laporan yang dibutuhkan oleh direktur dan wadir tidak tersedia secara rutin karena: masih dilakukan secara manual. Untuk itu perlu dirancang SIP berbasis rekam medis sehingga dapat tercapai optimalisasi manajemen pemasaran RS "A".
Metode pengembangan SI yang digunakan adalah SDLC melalui tahapannya yaitu identifikasi masalah; peluang dan tujuan; penentuan syarat dan analisis kebutuhan; merancang sistem yang akan direkomendasikan; mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak; serta ujicoba dan simulasi prototipe.
Hasil penelitian ini adalah diperolehnya prototipe SIP berbasis Rekam Medis yang dapat menghasilkan informasi secara rutin baik bulanan maupun tahunan dalam bentuk label, grafik dan peta guna kepentingan Direktur, Wadir Medis dan Wadir Keuangan dan Layanan Umum dalam rangka optimalisasi manajemen pemasaran RS "A" Jakarta. Beberapa indikator yang dihasilkan yaitu rata-rata kunjungan pasien RS per hari, rata-rata pasien RS per Mari, rata-rata pasien baru per hari, loyalitas pasien dan persentase pasar tertembus. Agar pelaksanaan SIP ini berjalan dengan baik dan berkelanjutan, dibutuhkan pemahaman tentang pemasaran termasuk SIP berbasis Rekam Medis oleh Unit PUP dan perlu dikembangkan Iebih lanjut analisis keputusan pemasaran berdasarkan diagnosa pasien.

Nowadays, Indonesia hospitals have many changes as the effect of local and global environmental changes, which turn from social institution into money oriented institution which means that the management is changed from not for profit becomes for profit. Recent hospitals should realize public needs which keep changing, technological advance, battle among competitors, and the decrease of customers? loyalty. That is why Marketing Information System is needed.
Marketing Information System can help hospitals in taking right and accurate decisions. It contains of internal records, marketing intelligence, marketing research and decision support analysis. Internal records are taken from medical record and hospitals' financial record. Eight major elements can be produced through marketing information systems, those are: receiving of markets' changes; expenses needed; competition information, changes of publics needs; deciding clear and accurate goal of exact target markets; implementation illustration of strategy that that can be chooses; measuring and monitoring the marketing application.
Medical record as the internal data can support marketing decision of 4 elements above or approximately 50% of total 8 elements which are competition information; changes of public needs: deciding clear and accurate goal of marketing; showing problems present customers; deciding exact target market. In hospital "A" where electronic medical record is already available it is not optimal to be marketing information system data based and the reports needed by the Director and Vice Director is not continuously available since it is still done manually. That is why I am needed to design marketing information system based on medical record to achieve optimal marketing management of "A" Hospital.
Methodology of the development information system used is System Development Live Cycle (SDLC) through many steps which are: problem identification, opportunity and purpose; determining requirement system; developing and documenting software; and also testing and prototype simulation.
This research produce marketing information systems prototype with medical record based which can produce continuous information either monthly or annually in the forms of tables, graphics and maps for the needs of the Director, Medical Vice Director, Financial Vice Director and Public Service in order to optimize the marketing management of Hospital "A" Jakarta. Some indicators produced are average of inpatient per day, outpatient per day, average new patient per day, patient loyalty and continuality and target market percentage. In order to make this marketing information system works properly, it is needed an understanding about marketing includes marketing information system with medical record based by Marketing and Development Unit and it is needed to develop further marketing decision analysis based on patient diagnose.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Haniyah
"Skripsi ini membahas pengembangan sistem informasi pelayanan poliklinik berbasis rekam medis di Rumah Sakit Medika Permata Hijau untuk dapat menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan dan lengkap tentang proses pelayanan medis dan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem incremental dan iterative dengan pembuatan prototype jenis I.
Hasil penelitian ini menyarankan bahwa prototype ini masih harus dikembangkan lebih lanjut sebelum digunakan untuk menghindari kesalahan dalam proses menghasilkan informasi. Selain itu, prototype ini perlu diintegrasikan ke unit penunjang medis dan farmasi, pelatihan kepada user, penyediaan fasilitas, pemeliharaan yang berkelanjutan serta yang terpenting adalah dukungan dari pihak manajemen.

The focus of this study is about medical record based system information development of ambulatory care in Medika Permata Hijau Hospital for get accurate, timelines, relevant and complete information of medical and health services. This project use incremental and iterative system development method by making prototype type 1.
The researcher suggest that this prototype must still developed again before used for reduce mistakes for getting information process. In addition, this prototype must be integrated with medical support and pharmacy unit, training for user, facility supply, continues maintenance and the most important is support from the management.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noerfitri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang masalah pengelolaan rekam medis lansia pada
Program Santun Lansia di UPTD Puskesmas Pondok Gede, Bekasi. Tujuan dari
skripsi ini ialah merancang sistem informasi rekam medis bagi lansia yang dapat
digunakan untuk menghasilkan informasi yang valid, lengkap, dan tepat waktu
serta untuk mendukung peningkatan pelayanan bagi lansia di UPTD Puskesmas
Pondok Gede Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif. Hasil penelitian berupa sistem informasi rekam medis lansia yang dapat
diterapkan di UPTD Puskesmas Pondok Gede Kota Bekasi.

ABSTRACT
This thesis studies about matters which happen in elderly medical record
management at Elderly Assist Program in Pondok Gede Community Health
Center, Bekasi. The purpose of this thesis is designing information system of
medical record for elderly that can be used to produce valid, complete, and on
time information and also to support care upgrading for elderly in Pondok Gede
Community Health Center, Bekasi. This research used qualitative research method.
Result of this research information system of Elderly Medical Record which can
be used in Pondok Gede Community health center, Bekasi."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayuwati
"Skripsi ini bertujuan untuk merancang suatu sistem informasi Telaah Material Transfer Agreement (MTA) berbasis web pada Tim Advokasi dan Penelaahan Perjanjian Alih Material (Tim MTA) guna membantu proses Telaah MTA agar menjadi lebih efektif dan efisisen sesuai dengan kebutuhan serta mampu laksana. Metode pengembangan sistem informasi yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode System Development Life Cycle (SDLC), yang dimulai dari tahap analisis, perancangan basis data, perancangan desain antar muka, hingga tahap uji coba sistem. Dari pengumpulan data yang dilakukan, ditemukan adanya permasalahan pada proses pengajuan permohonan MTA, proses telaah protokol, serta proses penyampaian hasil MTA yang masih dilakukan secara manual. Dari hasil analisis didapatkan pula adanya peluang pengembangan sistem informasi untuk membantu pelaksanaan telaah MTA. Berdasarkan hal tersebut, telah disusun suatu rancangan sistem informasi telaah MTA berbasis web pada Tim MTA.

This thesis aims to design an information system of the study material transfer agreement based on web to assist in the review of the MTA in Team Advocacy and Study Material Transfer Agreement in order to become more effective and efficient. Information system development methods used in this thesis is a method of System Development Life Cycle (SDLC), which starts from the stage of the analysis, database design, interface design, until the test phase of the system. The results of data collection, find problems in the process of submission of the request MTA, protocol review process, as well as the process of delivering results MTA is still done manually. The analysis shows that there are opportunities developing information systems that can be used to assist the implementation process of the MTA. Based on this, has compiled the design of the study information system web-based material transfer agreement on the Advocacy Team and Study Material Transfer Agreement."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambarita, Bernike
"Di Indonesia berdasarkan data WHO 2002, sebanyak 100.454 bayi 0-28 hari (neonatal) meninggal setiap tahun. Ini berarti 275 neonatal meninggal setiap hari, atau lebih kurang 184 neonatal dini meninggal setiap hari , atau setiap I jam meninggal 8 bayi neonatal dini, atau setiap 7,5 menit meninggal I bayi neonatal dini (Komalasari, 2002). Berdasarkan laporan program Subseksi Kesehatan Anak Sudinkesmas Jakut tahun 2002 pola penyakit penyebab utama kematian pada bayi adalah asfiksia (15,12%), trauma lahir (14,19%), pneumonia (12,25%) dan diare (9%). Hasii observasi pada sistem yang ada di Jakarta Utara, data yang dilaporkan oleh Puskesmas tidak dianalisis secara sempuma, disamping itu belum menggunakan basis data.
Tujuan pengembangan sistem ini adalah terbentuknya program aplikasi basis data sistem informasi kesehatan bayi di Subseksi Kesehatan Anak yang dapat menghasilkan informasi untuk mendukung pelaksanaan program kesehatan bayi. Pengembangan sistem menggunakan metodologi SDLC dengan kegiatan perencanaan sistem dan analisa kelayakan, analisis sistem dan desain sistem.
Hasil penelitian menunjukkan masalah-masalah dalam sistem yang ada sekarang dibagi menjadi masalah dalam pengumpulan data, masalah dalam pengolahan data dan penyajian data, masalah pemanfaatan data, masalah sumber daya, sarana dan prasarana dan masalah mekanisme umpan balik.
Hasil dan prototype Sistem Informasi Kesehatan Bayi ini dapat mempermudah pengeiola program dan pengambil kebijakan dalam melihat prior-Ras masatah berdasarkan indikator yang.dihasilkan oleh Puskesmas, sehingga dapat menentukan langkah perencanaan dan evaluasi Program Kesehatan Bayi,disamping itu dapat menghasilkan dokumentasi program secara cepat. Dokumentasi ini berbentuk label dan grafik dengan tampilan yang lebih menarik. Prototype menghasilkan indikator kesehatan bayi secara cepat karena proses analisis sudah dilakukan secara otomatis. Indikator yang dihasilkan adalah AKB, Proporsi Penyebab Kematian Bayi, Proporsi Kematian Bayi, Persentase BBLR, Persentase ASI Eksklusif, Cakupan KN, Persentase Penyakit yang Diderita Bayi dan Persentase Puskesmas yang Melapor. Indikator yang dihasilkan ini juga masih memiliki kelemahan karena sumber datanya hanya dari Puskesmas.
Saran dari pengembangan sistem ini adalah partisipasi pengguna dan manajemen sangat panting karena penyebab utama kegagalan proses pengembangan sistem informasi bukan hanya terkait dengan masalah teknis dari sistem informasi tetapi juga masalah non teknis, melakukan sosialisasi keberadaan Sistem Informasi Kesehatan Bayi di Sudinkesmas Jakarta Utara, sebelum dilakukan implementasi sistem dilakukan teriebih dahulu pelatihan bagi pengguna sistem sesual dengan ketentuan yang diharapkan agar pemanfaatan Sistem Informasi Kesehatan Bayi dapat optimal, melakukan pengembangan sistem yang iebih luas bila timbul kebutuhan baru dan organisasi ketika sistem sudah berjalan, pengembangan sistem selanjutnya diharapkan dapat memuat indikator yang berkaitan dengan faktor sosial ekonomi karena secara tidak langsung faktor tersebut mempengaruhi morbiditas dan mortalitas bayi dan untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan program kesehatan bayi per1u pengembangan sistem lebih lanjut dalam komunikasi datanya dengan pemasangan jaringan atau LAN (Local Area Network).

Baby Health Information System Development in North Jakarta Community Health SubdivisionIn Indonesia, based on WHO data of 2002, there were 100,454 neonatal (0-28 days) babies died yearly. This means 275 neonatal babies die every day, or less than 184 early-neonatal babies die every day, or 8 early-neonatal babies die every hour, or 1 early-neonatal baby dies every 7.5 minutes (Komalasari, 2002)_ Based on the program report of North Jakarta Community Health Subdivision (Sudinkemas) Children Health Subsection in 2002, the disease pattern of the main cause death on baby was asphyxia (16.12%), birth traumatic (14.19%), pneumonia (12.25%) and diarrhea (9%). The observation result on the existing system in North Jakarta, the data that is reported by Puskesmas (Public Health Center) is not analyzed perfectly, besides it has not used data basis yet.
The goat of this system development is to form application program of the data basis of baby health information system in Children Health Subsection which can produce information to support baby health program implementation. The system development uses a System Development Life Cycle's methodology with system planning activity and proper analysis, system analysis and design.
The observation result indicates that the problem in the existing system is divided into several problems of data accumulation, data management and presentation, data utilization, resource problem, facility and infrastructure as well as feed-back mechanism problem.
The result from this Baby Health Information System can ease the program manager and policy maker in looking into the priority of the problem based on anindicator that is resulted by Puskesmas in order to determine a planning step and evaluation of Baby Health Program, besides it can produce the program documentation rapidly. This documentation is in the form of table and graph with an interesting appearance. A prototype produces baby health indicator rapidly as the analysis process has been carried out-automatically. The indicator that is resulted such as AKB (Infant Mortality Rate), Baby Death Cause Proportion, Baby Death Proportion, BBLR (Low Birth Weight Baby) Percentage, Exclusive Mother Milk (AS1) Percentage, KN (Neonatal Visit) Scope, Disease Percentage of the Suffered Baby and Report's Puskesmas Percentage. Yet, this indicator has a weakness due to its data source is only from Puskesmas.
The suggestion of this system development is by participating a user and management is very important because of the main cause of process failure of information system development is not only related to a technical problem from the Information System but also from non technical problem, by carrying out socialization of the existing Baby Health Information System in North Jakarta Sudinkesmas in which before performing the system implementation should conduct prior a training for the system user in accordance with the determination that is expected so that the Baby Health Information System use can be optimized, by doing a broader system development in case of a new necessity emerges from the organization when the system has been ongoing. The next system development is expected to accommodate the related indicator with economy-social factor because it affects to a baby morbidity and mortality indirectly and to optimize more the program management of the baby health that requires a further system development in its data communication with a network installation or Local Area Network.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Anggraeni Gunawan
"Sistem Informasi Rawat Jalan merupakan bagian dari Sistem Informasi Rumah Sakit yang yang terpadu, terencana dan terorganisasi yang diraneang untuk menyediakan informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu sehingga dapat dipergunakan pimpinan untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Sistem Informasi Rawat Jalan tidak terlepas dari rekam medis karena data rekam medis merupakan sumber informasi yang berguna karena dapat menyediakan data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan kesehatan.
Saat ini di berbagai rumah saki t dilakukan upaya peningkatan sistem informasi termasuk peningkatan sarana pengelolaan data rekam medis dengan sistem komputerisasi. Namun masih banyak juga yang belum mengandalkan komputer secara memadai. Seperti yang terjadi di RS.Salak Bogor, hampir seluruh kegiatan pengelolaan iawat jalan dilakukan secara manual terkecuali penyimpanan data identitas pasien (dalam database). Sistem informasi rawat jalan di RS.Salak Bogor belum berjalan dengan baik informasi yang dihasilkan kurang lengkap dan kurang akurat, sehingga belum dapat dipergunakan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan identifikasi masalah serta analisis sistem secara keseluruhan, maka diperoleh suatu gambaran desalt] pengembangan. Sistem informasi yang dikembangkan menggunakan pendekatan sistem manajemen basis data Metode pengolahan yang dinilai memungkinkan untuk diaplikasikan adalah dengan pengolahan data terpusat (centralized data processing method) yang memusatkan input, proses dan output di unit rekamm medis. Alur sistem dibuat lebih sederhana dari alur yang ada sebelumnya dan diharapkan sistem ini diharapkan dapat mengefisienkan penggunaan buku-buku register, kartu indeks. Selain itu sistem ini dibangun untuk dapat melengkapi variabel yang dibutuhkan sehingga dapat menghasilkan informasi yang diinginkan dan mengakuratkan data yang masuk serta memusatkan proses registrasi di pendaftaran.
Dengan pengembangan ini diharapkan terbentuk sistem informasi rawat jalan yang dapat mengurangi bahkan menyelesaikan masalah yang ada. Sistem ini diharapkan juga dapat mengembangkan kinerja rawat jalan, menghasilkan informasi yang akurat yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik untuk peningkatan kualitas pelayanan dan pemanfaatan sumber daya secara efisien.

Ambulatory Health Care Information System Development Based on Medical Record in RS.Salak Bogor 2004Ambulatory Health Care Information System represented the part of Information System in Hospital. It is planned and well organize designed to provide an accurate information, complete and timeliness so that can be utilized by a head manager to take the decision quickly and precisely. Ambulatory Health Care Information System can't be separated from medical record because it represent the information source which can provide the required data needed to evaluated the quality of health service.
Now days a lot of hospitals try to improve their information system, which include improving their medical record data management and computerized system, but still there are also many which still use manually system. Such those which happened in RS.Salak Bogor. Almost entire management activity of Ambulatory Health Care Information System done manually, except the storage data of patient identity (in database). Ambulatory Information System in RS.Salak Bogor didn't run well, information yielded less be complete and less be accurate, so that it can not earned utilized by management in decision making.
A picture of development design obtained based on problem identification and systems analysis by System Development Life Cycle method. Information system developed using the approach of database management system. The processing method assessed most possible to be done is centralized data processing method which centralized input, process and output in medical record unit. The flow of the system is made more simple from existing path previously and this system expected more efficient and able to achieve more accurate and timeliness information.
These development expected to formed an ambulatory health care information system which can solve even eliminate the existing problem. It is also expected can develop the performance of ambulatory health care service with accurate information and indicators which can support the decision making.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denawati Edwiza
"Semenjak tahun 1999 Departemen Kesehatan telah menetapkan berlakunya Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan (SIPTK) yang dikembangkan dengan komputerisasi. Kegiatan pencatatan dan pelaporan itu dilaksanakan oleh institusi pendidikan Depkes, Pemda, ABM, POLRI dan Swasta dengan koordinasi dengan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Menurut laporan dari Sidang Tenaga Kesehatan Kanwil Depkes Sumbar tahun 2000, hanya 10 (37 %) institusi yang mengirimkan laporan dan dari yang masuk hanya 80 % komponen laporan yang dapat diisi.
Adapun tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi penyebab tidak tepat waktu dan tidak lengkapnya pelaporan SIPTK di Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Propinsi Sumbar tahun 2000, yang dilihat dengan pendekatan sistem, yang terdiri dari komponen masukan, proses dan keluaran. Sebagai komponen masukan adalah tenaga pengelola laporan yang dilihat dan (pengetahuan, lama sebagai pengelola, beban kerja), sarana dan biaya. Komponen proses dilihat melalui gambaran pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi, sedangkan komponen keluaran adalah laporan yang tepat waktu dan lengkap.
Penelitian ini dilakukan dengan memakai metoda kualitaif, dimana pengumpulan data dilakukan dengan diskusi kelompok terarah (DKT), pada kelompok tenaga pengelola laporan SIPTK institusi, dan wawancara mendalam (WM) dengan Direktur dan Ka. Tata Usaha institusi serta Kepala Bidang Tenaga Kesehatan dan Ka. Seksi Kebutuhan dan Informasi Tenaga Kesehatan Kanwil Depkes Propinsi Sumbar.
Dan hasil penelitian ini terlihat tingkat pengetahuan tenaga pengelola masih dirasakan kurang, serta lama bekerja sangat bervariasi dan semua tenaga pengelola mempunyai beban kerja yang rangkap. Sarana komputer dan data yang akan dientri belum tersedia sesuai yang dibutuhkan. Biaya untuk pelaporan SIPTK tersedia dalam dana rutin institusi masing-masing. Pembinaan dan evaluasi belum terlaksana dengan baik.
Untuk terlaksananya laporan SIPTK yang tepat waktu dan Iengkap perlu disosialisasikan tentang laporan SIPTK kepada para penanggung jawab laporan seperti, direktur dan Ka. Tata Usaha Institusi, dan tenaga pengelola sendiri serta pembinaan dan evaluasi yang terstruktur dari direktur institusi. Untuk pihak kanwil diharapkan dapat selalu memberikan umpan balik laporan dan juga diharapkan ada pembinaan yang terjadwal.

Analysis of Information System Reporting of Health Manpower Education in Health Manpower Education Institution in West Sumatra Province, 2000 Since 1999 the Health Department have enacted the Information System of Health Manpower Education (ISHME) developed with computerized system. The recording and reporting are performed by the education institution of Health Department, Local Government, Armed Forces, Police of Republic of Indonesia and Private sector with coordination Center For Health Manpower Education.
According to a report from Regional Office of Health Department of West Sumatra in year 2000, only 10 institutions (37 %) of the institution that sent report and only 80 % of the reports component that can be filled.
While the purpose of this research is to obtain information regarding what cause of the lack of punctuality and incompleteness of ISHME reporting in the l Health Manpower Education Institution in West Sumatra Province, 2000 in terms of system approach, that consist of input component, process and output As input component is the personnel that manage thr report in terms of (knowledge, tenure manager, work load), facilities and expance. The process component is seen thorugh description of implementation, guidance and evaluation, while the output component is the timely and complete report
This research is done by using qualitative method, in which the data collection is done by Focused Group Discussion (FGD), within the group of personnel that manage the report of ISHME institution, and in-depth interview (II) with Director and Head of Administration of the institution and head Health Manpower and Head Section of Manpower Vacancy and Information of Regional office of Health Department of West Sumatra.
From this research it can be seen the knowledge level of administration personnel is still lack, and their tenure varried and all of the administration personnel multiple work load. Computer facilities and the enrty of data to are not available according the requirement. The expense for reporting of ISHME is available in the routine fund of each institution. Guidance and evaluation have not implemented properly.
In order to implement the ISHME reporting in timely and complete manner the reporting of ISHME needs to be socialized tar the to people in charge such as director and Head of the Administration Institution, and management, guidance and evaluation personal of the institution. It is expected that the regional office will always provide feedback report and scheduled guidance."
2000
T1724
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyani
"Pelaporan PWS KIA secara rutin telah dilakukan oleh Puskesmas di Kabupaten Pandeglang, walaupun masih ada yang belum tepat waktu. Laporan tersebut menggambarkan cakupan program KIA di wilayah kerja Puskesmas. Selain berasal dari PWS tersebut laporan KIA juga diperoleh dari LB3 Puskesmas yang juga dilaporkan setiap bulan.
Ternyata pemanfaatan laporan-laporan tersebut terlihat masih belum optimal padahal laporan tersebut dapat menjadi bahan untuk mengevaluasi kinerja program KIA di Puskesmas. Dengan PWS KIA dapat terlihat daerah yang cakupannya rendah sehingga dapat segera dilakukan tindak lanjut terhadap keadaan tersebut. Program KIA perlu didukung oleh ketersediaan tenaga, sarana dan peralatan. ApabiIa daya dukung tersebut kuat maka cakupan program KIA akan baik. Untuk itu perlu dikembangkan sebuah sistem informasi evaluasi. Dengan adanya evaluasi program dapat dilihat keterkaitan antara kinerja program dan daya dukungnya.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Selain itu dilakukan pula plotting lokasi Puskesmas dan Pustu. Sistem informasi evaluasi program KIA dikembangkan dengan rancangan formulir input dan tampilan output yang berisi cakupan program KIA dan rasio sarana dan tenaga yang dibutuhkan sebagai bahan evaluasi. Selain itu dalam program aplikasinya akan dimunculkan pula peta lokasi Puskesmas dan peta tematik cakupan program KIA di Kabupaten Pandeglang.

Routinely, the reporting of PWS KIA had been conducted by Health Centers in the District of Pandeglang although some of them had not submitted the report punctually. That report depicted the coverage of KIA Program in the Health Center working area. Beside from PWS report, KIA report was also got from LB3 of Health Center in which reported every month.
The use of such report was not optimally done to evaluate the performance of KIA Program in Health Center. From PWS KIA could he assessed the area where had the coverage of KIA was low. So, the intervention could be conducted immediately on that area. KIA Program should be maintained by the availability of human resources, facilities, and equipments. The coverage of KIA Program would be excellent if those factors supported each other. For that reason, it was necessary to develop an evaluation information system so that the relationship between the performance of program and supporting factors could be reviewed.
The method of data collecting used observation and interview. Besides, the study also conducted the location plotting of Health Centers and Supporting Health Centers. Evaluation Information System for KIA Program was developed by input form design and output appearance that contained the coverage of KIA Program and the ratio between required facility and human resource to assess program evaluation. In addition, from application program could be appeared the location map and thematic map of the coverage of KIA Program in the District of Pandeglang.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pristya Trianggi Juwita
"Latar Belakang: Sistem informasi pengelolaan obat di Dinas Kesehatan telah diganti dengan sistem yang baru yaitu Sistem Informasi Pengelolaan Obat (SIPO) berbasis jaringan internet yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok sejak Bulan Februari tahun 2015. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan SIPO di Puskesmas dan Dinas Kesehatan dengan analisis PIECE (performance, information, control, efficiency,service). Tujuan penelitian ini adalah melakukan penilaian pelaksanaan dan pemanfaatan Sistem Informasi Pengelolaan Obat (SIPO) di Dinas Kesehatan Depok.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara. Hasil: Informasi yang dihasilkan oleh aplikasi SIPO sudah akurat dan tepat waktu, aplikasi SIPO mudah digunakan dan meringankan beban kerja.
Simpulan & saran: Faktor yang mendukung dilaksanakannya SIPO adalah tersedianya sarana yang menunjang. Saran: Perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut tentang sarana, jumlah petugas obat dan beban kerja petugas dalam melaksanakan SIPO.

Background: drug management information system in the Department of Health has been replaced by a new system which Medication Management Information System (SIPO) -based Internet network developed by the Depok City Health Department since February 2015. The evaluation was conducted to determine how the use of SIPO in health centers and Health Department with the analysis PIECE (performance, information, control, efficiency, service). The purpose of this study was to assess the implementation and utilization of Drug Management Information System (SIPO) in Depok Health Department.
Methods: This study used qualitative methods to interview. Results: The information generated by the SIPO application is accurate and timely, SIPO application is easy to use and help out the workload.
Conclusions and suggestions: Factors that support the implementation of the SIPO is the availability of means of support. Suggestion: Necessary to evaluate the facilities and human resources in the implementation of the SIPO.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumartini
"Tesis ini membahas pengembangan software pengolahan dan analisa data Tujuan pengembangan ini tcrbentuknya prototype yang berguna menghasilkan indikator, laporan kegiatan dan kewasapadaan dini KLB gizi buruk balita. Prototype ini dapat menghasilkan banyak informasi penting sebagai Decision Support Sistem (DSS). Pengembangan system dilakukan dengan metode. System Development Lyla Cycle (SDLC) yang terdiri dari tahapan analisa system, perancangan system dan ujicoba prototype. Software yang digunakan untuk aplikasi prototype adalah Microsoft access dan arc.view 3.3. Pengembangan dilakukan di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian ini adalah pengembangan system yang menghasilkan informasi untuk pelakmnaan monitoring dan evaluasi program perbaikan gizi masyaraknt berupa keluaran indikator SKDNclan kasus infcksi balita sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan.

The study focused on developing processed and analysed nutrient data soiiware. T he objective is to develop prototype which produce indicator, activities report, and early waming of underlive malnutrition outbreak. This Prototype can produce a lot of important as Decision Support System (DSS). Developing System conducted with System Development Life Cycle (SDLC) method which consist of analysed system, design system and testing prototype. Microsoft access and arc.vicw 3.3 is used for the application. Developing program was conducted in Cirebon Health District office. The program provides infomiation for monitoring and evaluation of health nutrition which produce indicators of SKDN and infection cases among undertive children. Beside the information is useful for decision makers as an input."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34395
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>