Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4625 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Auterhoff, Harry
Bandung: ITB Press, 2002
615.58 AUT i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Auterhoff, Harry
Bandung: ITB Press, 1987
615.58 AUT i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Widiastuti
"Telah dilakukan penelitian untuk mencari suatu metode analisis kualitatif untuk membedakan sebelas obat anti inflamasi non steroid. Metode yang dilakukan adalah reaksi warna, reaksi mikrokristal dan kromatografi lapis tipis-densitometri. Pada reaksi warna, ada beberapa pereaksi yang memberikan warna khusus untuk zat tertentu, sehingga dapat dipakai untuk membedakannya dari zat lainnya. Pereaksi warna marquis, liebermann's dan mandelin memberikan hasil warna yang dapat digunakan untuk membedakan ke sebelas zat yang diteliti. Pereaksi aseton-air pada percobaan mikrokristal memberikan bentuk kristal berbeda sehingga dapat dipakai untuk membedakan zat uji. Percobaan kromatografi lapis tipis dengan fase gerak kloroform-metanol (9:1) dan kloroform-aseton (4:1) mendapatkan hasil yang baik karena memberikan perbedaan hRf yang cukup jauh. Walaupun ada dua zat yang memiliki hRf yang berdekatan tetapi hal ini dapat diatasi dengan membandingkan spektrum serapan dari masing-masing zat yang akan memberikan bentuk yang berbeda jika diukur dengan alat densitometer.
A research work has been done to look for qualitative analysis method in order to distinguish eleven non steroidal antiinflammatory drug (NSAID). Methods used were the colour test, microcrystal test, and the thin layer chromatography - densitometry. The result from the colour test, some reagents give a specific colour for certain substances, this is can be used to distinguish from the other substances. Marquis, liebermann's and mandelin reagen can be used to distinguish the eleven observed substances. The examination for microcrystal test using aceton-water can be used to distinguish the test substances. Thin layer chromatography with chloroformmethanol (9:1) and chloroform-aceton (4:1) mobile phase giving good separation spot because have different hRf value. Although two substances have the near hRf value but that could be solve with compare spectrum absorption from every substances will be give different curve measure by densitometer."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Jayanti Pertiwi
"Hormon kortikosteroid merupakan hormon steroid yang disintesis dari kolesterol dan diproduksi oleh kelenjar adrenalis bagian korteks, obat-obat hormon kortikosteroid mempunyai inti steroid yang sama dan hanya mengalami sedikit perubahan struktur pada posisi gugus fungsionalnya. Keaadan ini memberikan kesukaran dalam menganalisis obat hormon kortikosteroid ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode identifikasi yang tepat dari obat hormon golongan kortikosteroid. Metode identifikasi yang dilakukan pada golongan obat ini yaitu dengan percobaan reaksi warna, percobaan mikrokristal, percobaan mikrosublimasi dan kromatografi lapis tipis.
Hasil penelitian menunjukkan pereaksi Salkowski dan asam sulfat pekat dapat digunakan untuk membedakan ketujuh zat yang diteliti. Percobaan mikrokristal aseton-air, etanol-air dan ammonium reineckat dapat membedakan ketujuh zat yang diteliti. Pada percobaan kromatografi lapis tipis, fase gerak kloroform- dietilamin (2:1) dan diklorometan-etermetanol- air (77:15:8:1) dapat digunakan untuk memisahkan hidrokortison asetat, betametason valerat, deksametason dan fluosinolon asetonida.
Corticosteroid hormones was the steroid hormones are formed cholesterol and secreted by the adrenal cortex. The corticosteroid pharmaceuticals contain the same of steroidal structures in functional group position. This situation gave difficulty to identification for a great number of corticosteroid pharmaceuticals.
The purpose of this research was to got the accurate identification method. The identification method were the colour reaction, microcrystal reaction, microsublimation and thin layer chromatography.
The result indicated that sulphuric acid and Salkowski reagen can be used to distinguish the seven observed substances. The examination of microcrystal test using acetone-water, ethanol-water and ammonium reineckat can be used to distinguish the seven observed substances. Thin layer chromatography with chloroform-diethyl amine (2:1) and dichloromethane-ether-methanol-water (77:15:8:1) can be used to separate hydrocortisone acetate, betamethasone valerat, dexamethasone and fluocinolone acetonide.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Prijanto
"Hormon steroid adalah senyawa yang sangat penting
dalam oat obat kontarasepsi Dengan semakirt populernya pro
gram Keluarga ]3ererLcana dimasyarakat, rnaka penggimaan obat
kontrasepSi oral akan bertambah luas
Dalam rarigka pengawasari dan pemeriksaan kualitas,
perlu suatu metode analisis bagi hormon steroid.
Tujuan penelitian mi adalab rnendapatkan metode yang
haik urituk mengidenti±'ikasi hormon steroid dalam obat kontra
sepsi oral.
Untuk mencapai tujuan mi, maka dicoba metocle metode
yang berdasarkan reaksi warns, krornatografi lapisan tipis
spektrofotometri ultra ungu, spektrofotometri infra merah,
dan spektrofluorometri untuk identifikasi etinodiol diasetat,
ettmil estradiol, linestrenol, mestrsnol, noretisteron asetat,
dan riorgestrel i'etode yang dinilai paling sesuai kemudian
diuji coba untuk identifikasi hormon hormon tersebut dalam sed±aan kontrasepsi oral yaitu Agestin ED, Anovlar-21,
Euynon ED, Lyndiol, Neogrnon, Noracyclin, Ovostat-28, O'sn.-
len 50-Fe-28, dan Restovar 28-micro, setelah terlebih dahulu
dilakukan penarikan memakai kioroform.
Dan hasil percobaan mi dapat disirnpu.lkan bahwa metode
yang dapat dianju.rkan untuk identifikasi hormon steroidkapi dengan spektrofotometri ultra ungu, spektrofotometri
infra merah, dan spektrofiuorometri."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S27375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Deddy Rifandi Laurens
"Produksi berlebih dan kurangnya ekskresi asam urat dalam tubuh dapat menyebabkan hiperurisemia. Xantin oksidase merupakan enzim yang berperan dalam mengkatalisis oksidasi hipoxantin dan xantin menjadi asam urat.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tanaman obat yang memiliki aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase serta identifikasi golongan kandungan kimianya. Metode yang digunakan menguji aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase adalah Continous Spectrophotometric Rate Determination. Serbuk simplisia diekstrak dengan cara refluks menggunakan pelarut etanol 80%. Dengan uji aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase didapatkan ekstrak yang aktif yaitu ekstrak akar sidaguri (Sida rhombifolia), ekstrak kulit batang nyamplung (Callophylum inophyllum), dan ekstrak daun gandarusa (Justicia gendarussa) yang mempunyai nilai IC50 berturut-turut 1622 ppm, 2832 ppm, dan 5824, 49 ppm. Dari hasil uji kinetika enzim diketahui bahwa ekstrak akar sidaguri mempunyai aktivitas penghambatan kompetitif. Identifikasi kimia pada ekstrak sidaguri menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Pada ekstrak kulit batang nyamplung mengandung flavonoid, tanin, dan saponin, sedangkan pada ekstrak daun gandarusa menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan antrakuinon.

Overproduction and excessive excretion of uric acid in the body can cause hyperuricemia. Xanthine oxidase is an enzyme that plays a role in catalyzing the oxidation hypoxanthine and xanthine into uric acid. The purpose of this study is to find medicinal plants which have inhibited the enzyme xanthine oxidase activity and identification the chemical contain. The method used to test the inhibitory activity of the enzyme xanthine oxidase is a Continous Spectrophotometric Rate Determination. The simplisia powder was extracted by reflux using 80% ethanol solvent. By testing the enzyme xanthine oxidase inhibitory activity obtained an active extract, that is sidaguri (Sida rhombifolia) root extract, nyamplung (Calophyllum inophyllum) bark extract, and gandarusa (Justicia gendarussa) leaf extract with IC50 values 1622 ppm, 2832 ppm, and 5824,49 ppm. The kinetics results are known to sidaguri root extract have a competitive inhibitory activity. Chemical identification in sidaguri root extract is showed alkaloids, flavonoids, tannins, and saponins. Nyamplung bark extract is contain flavonoids, tannins, and saponins, while gandarusa leaf extract showed alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and anthraquinone."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33203
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Arsyanti
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
T39523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>