Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88459 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gultom, Yogi Ruspita Netty
"The continuous supervision and observation to banks' performance and soundness arc essential actions to promote a safe, sound and stable banking system. Supervision of bank is the responsibility of the government which is conceded to the Central Bank. Bank Indonesia (BI) as the central bank in Indonesia has the authority to generate bank regulations in order to conduct and monitor all banking practices in Indonesia.
For the purpose of monitoring, BI regularly assesses the financial condition of each bank in Indonesia and specific risks faced via on-site examinations and periodic reports on a quarterly basis. BI rates banks according to the Uniform Financial Institutions Rating system, which now encompasses six general categories of performance under the label CAMELS. Each letter refers to a specific category, which denotes Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity and Sensitivity to Market Risk. The CAMELS method has its function as an early warning system to reflect problems faced by bank. The result of the assessment will produce one of the categories of five bank ratings which cover a bank in excellent condition, in sound condition, in Fairly sound condition, in poor condition and in unsound condition.
PT. Bank BNP Paribas Indonesia is one of the joint venture banks in Indonesia and commenced its operation in Indonesia since 1989, with a shareholding of 99% by Banque Nationale de Paris (BNP) Paribas International and 1% by local company, PT. BNP Paribas Peregrine. Bank BNP Paribas Indonesia operates as a commercial bank which provides limited services and banking facilities only for medium and large domestic companies and multinational companies. As a pail of international bank, Bank BNP Paribas Indonesia holds a big name of BNP Paribas International which is based in Paris, France and operates in more than 85 countries world wide. As a joint venture bank in Indonesia, Bank BNP Paribas Indonesia has the obligation to make the periodical report to its parent company and also to Bl, which stands as the bank supervisory authority in Indonesia. Those reports are used to assess the performance and soundness of the bank periodically. Until this time, Bank BNP Paribas Indonesia still exists in Indonesia with no retained earnings recorded. Retained earning is the bank's cumulative net income retained in the business (also called undivided profits) in order to provide a larger capital base to support the future growth (Rose, 2005, 490).
Although Bank BNP Paribas Indonesia has not been able to make the positive retained earnings to support its future growth, it sustains its existence and maintains its activity in Indonesia successfully, even through the monetary crisis until now. Analyzing the earnings factor is needed to identify profoundly its financial condition and the causes of its incapability to gain the retained earnings. In spite of that, the analysis of the capital factor is also needed to describe the strength of Bank BNP Paribas Indonesia to maintain its daily operations and ensuring its long-run viability.
The capital analysis has been conducted on Bank BNP Paribas Indonesia in four periods during the year 2004. The result obtained from the capital analysis is the sound condition of capita]. It reflects its Capita] Adequacy Ratio by a range from 24.58 to 46.15 percent, which exceeds the minimum Capital Adequacy Ratio at 8 percent. The capability of Bank BNP Paribas Indonesia proved the high composition of core capital in its capital composition to absorb potential loss in the future. To support its business plan, Bank BNP Paribas Indonesia should improve its capital source gradually in the coming year. The increase of capital is conducted in accordance with the increase of risk-weighted assets and the growth of activities in the future while at the same time improving the quality of its assets continually in order to reduce the possibility of losses from the deterioration of productive assets.
The result obtained from earnings analysis is the fairly sound condition of earnings. It is reflected by its Return on Asset Ratio, Return on Equity Ratio and Net Interest Margin Ratio which has exceeded the ratio regulated by BI even though the Return On Asset Ratio and Return on Equity Ratio have the tendency to decrease. On contrary, the Efficiency Ratio and the operational profit growth of Bank BNP Paribas Indonesia were not good enough. Since Bank BNP Paribas Indonesia has not yet capable to improve the amount of the capital from its earnings because of the big loss compensation from the previous year, thus Bank BNP Paribas Indonesia has to prepare and provide the adequate capital source to anticipate the potential loss in the future. Until this time, the provision of capital is highly depends on the fund from its head office.
In the coming year, Bank BNP Paribas Indonesia has to determine its business strategy which consists of short-term and middle-term strategy. Those strategies are applied by enhancing its number of loan portfolio and become more aggressive in offering its products and optimize its fee-based income. In spite of doing that, Bank BNP Paribas Indonesia should also observe the quality of its asset continually and conducts the efficiency of running the business."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Teguh Hafizuddin
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh jatuhnya harga batubara dan komoditi tambang lainnya yang menyebabkan jatuhnya perusahaan-perusahaan tambang, yang dahulu mendapatkan keuntungan yang sangat besar, hal tersebut disebabkan oleh sisi operasional yang boros terutama di proyek atas belanja biaya, selain itu sisi pengendalian atas pengeluaran perusahaan terutama di proyek kurang mendapat perhatian dari pemegang kepentingan di perusahaan, padahal keuangan proyek sangat signifikan mempengaruhi keuangan perusahaan. Dengan data-data yang ada dibuktikan banyak ketidaksesuaian yang dilakukan di proyek dan sangat berisiko terhadap keberlanjutan perusahaan.

ABSTRACT
This research is motivated by falling coal prices and commodities other mines that led to the collapse of mining companies, which used to get huge profits, it is caused by operational side is wasteful, especially in projects on shopping expenses, on the other side of the control over company expenses mainly in the project receive less attention from stakeholders in the company, whereas the project finance significantly affect the company's finances. With the data that is proven many mismatches is done in the project and a greatly increased risk of corporate sustainability.
"
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi Bisnis, 2016
S62506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Jasfar
"Gejolak tingkat bunga sebagai akibat dari perubahan- perubahan yang sering terjadi di bidang moneter dan perbankan ditambah dengan semakin berkembangnya pasar keuangan internasional (international financial market), mengharuskanmanajemen bank siap mengembangkan strategi untuk mengantisipasi setiap keadaan secara cepat dan cermat. Salah satu aspek manajemen yang sangat penting untuk menghadapi situasi yang bergejolak ini adalah Asset Liability Management (ALM) yaitu pengelolaan Asset dan Liability secara terpadu dengan memperhatikan kedua sisi neraca yang peka terhadap resiko perubahan tingkat bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai seberapa jauh penerapan ALM pada perbankan di Indonesia, kesulitan apa yang dihadapi dalam pelaksanaannya, faktor- faktor apa saja yang menunjang keberhasilannya, dan apakah terdapat hubungan antara penerapan ALM dengan tingkat kesehatan (kinerja) bank. Dari basil penelitian Binder and Linquist tahun 1982 pada 60 bank komersial di Amerika Serikat dan pendapat praktisi perbankan kita, ternyata aspek kualitatif dari pengelolaan Asset dan Liability merapakan faktor yang sangat menentukan berhasilnya fungsi operasional manajemen bank tersebut. ALM yang pelaksanaannya dilembagakan dalam Asset Liability Committee (ALCO) akan efektif apabila terdapat komitmen yang-tinggi dari pimpinan bank.
Hasi1 pene1itian menyimpulkan bahwa penerapan ALM sangat dipengaruhi o1eh karakteristik bank yang me1iputi besar keci1nya bank, status kepemi1ikan, port fo1io asset, Iingkup kegiatan dan jum1ah cabang-cabangnya. Secara keseluruhan terlihat penerapan ALM pada industri perbankan kita sudah berja1an dengan cukup baik, terutama di1ihat dari tingkat pemahaman serta kesediaan para penge1o1a mengerahkan sumberdaya untuk terlaksananya proses manajemen tersebut. Dukungan (support) dan tingkat keyakinan dari penge1o1a bank tentang berperannya ALM dalam meningkatkan kinerja bank di ukur masih kurang baik. Ha1 ini ter1ihat dart masih sangat berperannya pen11aian-peni1aian (judgement) dari pimpinan bank terhadap keputusan-keputusan strategis yang akan diambil, yang terutama dipengaruhi oleh Iingkungan perbankan Kita yang masih be1um mendukung berkembangnya profesiona1isme dalam manajemen perbankan.
Keberhasi1an bank menerapkan manajemen yang profesiona1 be1um tercermin me1alui tingkat kesehatan bank tersebut. Keberhasi1an ditentukan tidak hanya oleh "good management" tetapi juga o1eh "good luck". Dengan disyahkannya Rancangan Undang-Undang Perbankan yang baru diharapkan profesiona1isme perbankan dapat ditingkatkan secara optimai.Hasi1 pene1itian menyimpulkan bahwa penerapan ALM sangat dipengaruhi o1eh karakteristik bank yang me1iputi besar keci1nya bank, status kepemi1ikan, port fo1io asset, Iingkup kegiatan dan jum1ah cabang-cabangnya. Secara keseluruhan terlihat penerapan ALM pada industri perbankan kita sudah berja1an dengan cukup baik, terutama di1ihat dari tingkat pemahaman serta kesediaan para penge1o1a mengerahkan sumberdaya untuk terlaksananya proses manajemen tersebut.
Dukungan (support) dan tingkat keyakinan dari penge1o1a bank tentang berperannya ALM dalam meningkatkan kinerja bank di ukur masih kurang baik. Ha1 ini ter1ihat dart masih sangat berperannya pen11aian-peni1aian (judgement) dari pimpinan bank terhadap keputusan-keputusan strategis yang akan diambil, yang terutama dipengaruhi oleh Iingkungan perbankan Kita yang masih be1um mendukung berkembangnya profesiona1isme dalam manajemen perbankan. Keberhasi1an bank menerapkan manajemen yang profesiona1 be1um tercermin me1alui tingkat kesehatan bank tersebut. Keberhasi1an ditentukan tidak hanya oleh "good management" tetapi juga o1eh "good 1uck". Dengan disyahkannya Rancangan Undang-Undang Perbankan yang baru diharapkan profesiona1isme perbankan dapat ditingkatkan secara optimal."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Herwanto
"Tesis ini merupakan pembahasan dari studi kasus perbankan yang terjadi pada salah satu bank yang sedang berkembang di Indonesia. Analisis ini terfokus pada kinerja sistem operasional Bank ABC sebagai bank lokal baik dari segi waktu maupun biaya yang dibutuhkan. Sistem operasional yang dibahas dalam tesis ini akan direfleksikan melalui proses transfer LLG dan RTGS (Activity Diagram dan CPM). Hasil analisis ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja proses transfer pada sistem operasional sehingga kinerja waktu dan biaya yang digunakan dapat ditingkatkan.

This thesis is a discussion about banking case study that occurred at one of a growing bank in Indonesia. This analysis focused on the performance of Bank ABC operational system as a local bank in terms of both time and cost required. Operating systems discussed in this thesis will be reflected through the LLG and the RTGS transfer process (using activity diagram and CPM). The results of this analysis are expected to improve performance on the transfer process so that the performance of operational systems can be increased."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32235
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sunu Widi Purwoko
Jakarta: Media Luhur, 2019
332.1 SUN j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khotimah
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
S23173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinungan, Muchdarsyah
Jakarta: Rineka Cipta, 1994
658 MUC s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sinkey, Joseph F.
New York: Macmillan, 1983
332.120 68 SIN f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Embun Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sistem pengendalian internal dalam penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR), mulai dari prosedur penyaluran, peran dari pihak terkait, pengendalian fasilitas kredit yang sudah diberikan, hingga pencegahan dan penyelesaian kredit macet (Non Performing Loan). Penelitian ini dilakukan pada Bank BTN Cabang Depok dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penulis mendapat kesimpulan bahwa sistem pengendalian penyaluran KPR yang dilaksanakan Bank BTN Cabang Depok telah berjalan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Selain itu, Bank BTN Cabang Depok telah menerapkan sistem pengendalian manajemen perbankan dengan baik, sehingga penerapannya dapat dijadikan acuan bagi penyaluran KPR oleh Bank Umum lainnya. Namun demikian, Bank BTN Cabang Depok masih dapat meningkatkan kinerjanya melalui optimalisasi penggunaan sistem informasi dan meningkatkan kehati-hatian dalam proses penilaian debitur untuk meminimalisir terjadinya kredit bermasalah.

The main purpose of this research is to analyze the control system of mortgage loan distribution, including the distribution procedure, job descriptions of responsible parties, loan control, prevention and resolution of Non-Performing-Loan. The study is conducted in Bank BTN Cabang Depok and using descriptive qualitative method. We could take a conclusion that Bank BTN Cabang Depok has complied the regulation of Bank Indonesia in delivering their mortgage loan. Besides, Bank BTN Cabang Depok has also apllied the control system of banking management. Their practice in mortage loan can be a benchmark for other Banks in the same field. However, there are still room for improvement for Bank BTN Cabang Depok. They may consider to optimizing the usage of information system, and improvement in debtor assessment process to minimize the bad loans. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edison P.S.
"Bank BBD merupakan salah satu bank pemerintah yang sejak tahun 1992 telah berbentuk badan hukum PT. Persero dan merupakan salah satu bank peninggalan jaman Belanda. Sebagai bank yang telah memiliki pengalaman cukup lama, bank BBD telah berhasil menjadi bank yang beroperasi dalam cakupan nasional dan bahkan telah memiliki cabang di beberapa manca negara. Berdasarkan jumlah dan luas operasinya maka bank BBD dikategorikan sebagai bank besar tingkat nasional.
Perkembangan dan pertumbuhan bank BBD tentu tidak terlepas dari peran pemerintah dalam menjaga kestabilan sektor perbankan melalui beberapa kebijakan perbankan dan moneter yang dikeluarkan. Sebagai contoh, sejak tahun 1988, saat dikeluarkannya deregulasi perbankan atau lebih dikenal sebagai era liberalisasi perbankan, Bank BBD menggunakan keleluasaan ini dengan melakukan ekspansi melalui pendirian sejumlah kantor cabang, dan bahkan melebarkan jenis dan cakupan operasi perbankannya. Bank ini yang sebelumnya hanya bergerak atau ditugaskan mengelola kegiatan agribisnis (khususnya perkebunan) kemudian melebarkan jenis usahanya kepada corporate banking lalu menuju pada retail banking.
Penulis sangat tertarik dalam mengamati kondisi dan lebih jauh kesiapan Bank BBD menghadapi persaingan dari bank asing pada era global nanti karena banyak pengamat dan ahli perbankan menyatakan bahwa hampir seluruh bank umum di Indonesia beroperasi pada kapasitas inefficient dan bahkan rapuh.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan lebih kepada mikro ekonomi perbankan untuk mengetahui kondisi dan kinerja Bank BBD, khususnya dilihat dari kinerja dan standar penilaian kesehatan perbankan nasional. Konsep pemikiran teoritis yang melandasi analisis dari penelitian ini adalah konsepsi perbankan yang sehat yang dapat menopang laju pertumbuhan ekonomi. Konsepsi demikian dilandasi oleh konsep Repelita yang mempersiapkan Indonesia dari negara berbasis ogroindustri menuju negara yang perekonomiannya berbasis industri modern.
Berdasar kerangka pemikiran seperti demikian di atas maka langkah awal penelitian ini dimulai dengan pengamatan terhadap sejarah perbankan nasional. Tujuannya untuk membandingkan beberapa dampak dari regulasi yang dikeluarkan pemerintah dari waktu ke waktu, dan untuk mengetahui kebijakan apa saja yang dapat menunjang kinerja perbankan dalam mengembangkan strategi bersaingnya.
Kemudian penelitian dilanjukan kepada pengamatan terhadap kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja manajemen Bank BBD. Analisa ini dilakukan dengan menggunakan salah satu alat analisa dari metode Manajemen Strategis yaitu Analisis S-W-O-T. Metode ini akan dengan jelas memberikan gambaran mengenai apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki Bank BBD. Dari penelitian pada bagian ini terlihat Bank BBD masih memiliki banyak kelemahan dalam penerapan strategi bersaingnya namun disisi lain memiki sumber daya yang dapat dijadikan peluang.
Analisis mengenai alternatif-alternatif strategi apa yang tepat yang dapat diajukan bagi Bank BBD, hal ini dilakukan dengan menggunakan Policy Analysis. Sedangkan untuk menentukan pilihan strategi mana yang paling tepat ataupun merupakan strategi prioritas dari alternatif yang ada, diterapkan dengan menggunakan metoda Analysis Hierarchy Process (AHP). Metoda ini sangat cocok diterapkan pada kasus yang dipilih bagi penelitian ini, di samping itu, AHP dapat lebih memberikan suatu pilihan yang lebih tepat dan lebih obyektif dari pilihan strategi yang ada. Namun, dalam penerapannya penggunaan Metode AHP harus diawali dengan menyusun suatu kuesioner khusus yang disebut Kuesioner AHP. Tujuannya adalah untuk memperoleh pendapat dari para ahli sehingga hasil pilihan yang keluar .nantinya lebih tepat.
Namun, pada bagian akhir disadari bahwa keberhasilan Bank BBD dalam menerapkan strategi hasil pilihan tersebut belum akan sempurna, sehingga perlu ditopang oleh langkah strategi berikutnya sebagai penunjang. Lagi, ditentukan oleh berhasil tidaknya bank ini mengkikis budaya buruk yang ada, dan ketegasan pihak otoritas moneter mengawasi kinerja perbankan khususnya Bank BBD.

Based on its structural ownership, Bank BBD is a public bank with status of PT. Persero, meaning it is full government owned bank, which runs under the Department of Finance. The Bank was established to deal specifically with plantation or agribusiness. However, changes of conditions that occurred throughout the years have also influenced the Bank's intention and resulted to the expansion of its services into handling corporate banking as well.
Looking to its financial instruments and its annual report released by Bank Indonesia, as a Central Bank and monetary authority, Bank BBD has been regarded as one of the 10 largest national public banks. Unfortunately, further investigation revealed that the majority of national banks have been performing inefficiently.
By using banking micro economic approach with analysis of national and regional level, this research is generally intended to give an overall picture of conditions and opportunities that will surfaced by the future global trade in year 2003. In particular, this research will analyzed the capabilities and readiness of Bank BBD in facing the global competition.
The research will begin with observing aspects such as the company external environment and regulation involved with the banking sector. Specifically, examining the company's conditions, policies that have been affirmed, and strategies that have been implemented. The focus of the research is the management strategy and policy application method, which have contributed to the company's performance.
Management strategy method is used to observing internal aspects such as strength, weakness, opportunities, and threats, which have large influences on the bank's operational matter. The AHP method, on the other hand, is used as a supporting instrument in the strategy decision making or in selecting the right strategy from alternatives offered. To apply the method, a special questioner will be made called the AHP questioner.
Some important policies which have been applied in the Bank BBD are (a) service expansion development to corporate banking (b) changes in its structural organization particularly in its marketing management. All activities are intended as an enhancement of the bank's services and performance.
According to its financial indicator and banking healthiness appraisal instruments, the performance of Bank BBD is regarded as unsatisfactory. The indicator include (a) the bank is one of the oldest bank in Indonesia which is assumed to have experience in the banking sector (b) Bank BBD is a government bank that owns highly capable branches and human resources.
In order to find out what have been the cause and problems in the bank's internal matter, as well as the external obstacles and threats, a Strategy Management Analysis Method called the SWOT Analysis is appropriate to use. This method provides appropriate analysis on examining the opportunities and policies or alternatives policies applied.
To find the most suitable policy from alternative policies offered, the AHP method will be available at the end of this research. This method enable management team to determine the best choice from alternatives offered, involving the skill and opinion from experts, both for the company's internal and external matters.
Decision on the right policy applied, with some improvement on the system and organizational management performance, will contribute to the capability of its customers. Further more, this will solidify the conditions and enhance the Bank's competitiveness in facing the future global competition.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>