Ditemukan 147780 dokumen yang sesuai dengan query
Asep Usman Ismail
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005
297.6 ASE a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Lulu Oktaviana
"Penelitian ini membahas teks drama Izis karya Taufiq al-Hakim, seorang sastrawan yang terkenal sebagai tokoh pelopor drama Arab Modern di Mesir. Dalam penelitian ini, teks drama Izis dihubungkan dengan cerita dalam mitologi Mesir karena adanya kemiripan antara kedua teks tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan unsur-unsur intrinsik dan perbandingannya dengan mitologi Mesir melalui pendekatan struktural dan sastra banding. Melalui teori struktural, dapat disimpulkan bahwa hubungan antar unsur intrinsik terjalin dengan baik sehingga memudahkan pembaca dalam memahami keseluruhan cerita. Sedangkan melalui pendekatan sastra banding, penelitian ini menyimpulkan bahwa drama Izis mendapat pengaruh dari mitologi Mesir.
Taufiq al-Hakim berhasil memodifikasi mitologi yang sangat kental dengan unsur dewa-dewi menjadi sebuah teks drama yang lebih rasional dan dapat diterima oleh akal manusia. Setidaknya ada tiga pesan yang ingin disampaikan oleh Taufiq al-Hakim melalui teks drama Izis. Pertama, pengarang ingin menggambarkan keadaan sosial dan politik yang sedang terjadi pada tahun 1950-an. Kedua, pengarang ingin menyampaikan bahwa rakyat adalah pemegang kedaulatan tertinggi dalam suatu negara atau wilayah. Ketiga, melalui sosok Izis dalam perjuangannya mencari keadilan, pengarang ingin mengangkat derajat perempuan yang sering direndahkan dalam sistem patriarki di dunia Arab.
This research discusses the texts of Izis drama by Taufiq al Hakim, a well known poet as a pioneer of modern Arabic dramas in Egypt. In this study, Izis drama is related to the story in Egyptian mythology because of the similarity between the two texts. This study aims to expose the intrinsic elements and their relevance to Egyptian mythology through structural and comparative study. Through structural theory, it can be concluded that the relationship between intrinsic elements well established so as to facilitate the reader in understanding the whole story. While through the comparative approach, this study concludes that the drama Izis got the influence of Egyptian mythology. Taufiq al Hakim successfully modified a very thick mythology with the elements of the gods became a more rational and acceptable text by the human reason. There are at least three messages to be conveyed by Taufiq al Hakim through the Izis drama text. First, the author wants to describe the social and political circumstances of the 1950s. Secondly, the author wishes to convey that the people are the ultimate sovereign holders in a country or territory. Thirdly, through the figure of Izis in his struggle for justice, it can be interpreted as an author who wants to raise the degree of women who are often degraded in the patriarchal system in the Arab world. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kartini Kartono
Jakarta : RajaGrafindo Persada, 1998
303.34 KAR p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kartini Kartono
Jakarta: Rajawali, 1988
158.4 KAR p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ayudya Kartini Lukman
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001
303.34 KAR p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ayudya Kartini Lukman
Jakarta: Rajawali, 2013
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Tulisan ini membicarakan secara umum perkembangan sejarah tasawuf dengan sebuah overview yang membahas dua"aliran' tasawuf yaitu sunni dan tasawuf falsafi (syi'i). Juga dikemukakan melalui permasalahan-permasalahan tematis atau pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh dari kedua aliran tasawuf tersebut. Ada perbedaan bendasar antara kedua tasawuf tersebut dari latar belakang sejarah dan karateristiknya. Tokoh utama tasawuf sunni adalah Al-Ghazali dan tokoh utama falsafi adalah Ibn'Arabi'. Kendati kedua macam"aliran" tasawuf ini memilikiperbedaan yang kadang-kadang prinsipal, namun keduanya masih tetap berada dalam Islam, karena sama-sama berlandasakan pada soal penafsiran antara yang literer(lafdzi) dan metafora(majazi).
"
[Arab, ], 2005
UI-ARABIA 7(14-15)2004/2005
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Helvy Tiana Rosa
"Taufiq al-Hakim (1903-1987), sastrawan Mesir yang lebih dikenal sebagai dramawan dan novelis, adalah seorang cerpenis pula. Cerpen-cerpennya banyak mempunyai kekhasan, tampak pada ide, latar dan penokohan Setan serta dialog-dialog yang dimunculkannya. Menurut Todorov, Tolkien, Swinfen dan Jackson, suatu cerita disebut fantasi, jika: adanya lawan realitas (anti riil), menghadirkan dunia ambiguitas, adanya dialog antara dunia nyata dan tak nyata, serta merupakan ramuan dari marvellous-mimetis. Penelitian dan analisa menunjukkan cerpen-cerpen Taufiq memenuhi kriteria fantasi yang ditetapkan oleh para teoritikus di atas. Meskipun menarik dan kadang kontraversial, cerpen-cerpen Taufiq belum dikenal dunia internasional sebagaima_na karya-karya dramanya. Di Indonesia, apresiasi terhadap karya-karyanya masih sangat minim karena kendala bahasa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S13232
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Selo Soemardjan
"Sejak Republik Indonesia terbentuk sebagai suatu negara kesatuan yang merdeka dan berdaulat, masalah desentralisasi kekuasaan pemerintahan kepada daerah-daerah otonom mendapat perhatian pemerihtah. Sebagai negara kepulauan yang terbesar di seluruh dunia, setiap orang tanpa kecuali berpenda-pat bahwa pembentukan daerah-daerah otonom di dalam negeri merupakan keperluan yang mutlak demi pemerintahan demokratis yang efektif. Tidak mungkin, demikianlah pendapat para pemimpin di tingkat nasional dan daerah, pemerintah Republik Indonesia hanya berada di Jakarta saja dan melakukan kekuasdannya sampai pelosok-pelosok yang jauh."
1992
JIIS-2-1992-1
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sunarjati Hartono
Bandung: Ilumni, 1976
340 SUN a
Buku Teks Universitas Indonesia Library