Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87254 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Bunuh diri di Jakarta dalam kurun waktu 1993-2005 masa pra krisis,masa krisis dan masa pasca krisis dimensional menunjukkan pilihan metoda bergeser dari minum insektisida (non-violent) ke gantung diri(violent)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Saya di besarkan bersama tiga saudara kandung , satu laki-laki dan dua perempuan oleh orang tua yang keras dan berdisiplin tinggi dalam mendidik anak-anaknya
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Rumiati
"Secara universal tugas polisi adalah melayani dan melindungi masyarakan Semua permasalahan yang dihadapi masyarakal merupakan bagian dari pekerjaan polisi. Kompleksnya. tugas-tugas yang harus dilakukan polisi tentu saja memerlukan karakterislik kepribadian yang unik dan melalui sifat kepribadian ini
pula dapat dilihat profesionalisme seorang polisi (Trautman, 1990). Kepdbadian sendiri merupakan proses yang meliputi bagaimana individu berinteraksi dengan tuntutan lingkungannya dan bagaimana individu berhubungan dengan dirinya
sendiri (Millon & Everly, 1985); terbentuk melalui individu, perilaku dan situasi yang secara terus menerus saling mempengaruhi (Bandura dalam Hjelle & Ziegler, 1992). Berkaitan dengan terjadinya konflik di beberapa wilayah Indonesia., terutama Aceh, tentu saja makin menambah kompleksitas permasalahan yang harus dihadapi oleh anggota Polri. Untuk itu perlu pengkajian ciri-ciri profesionalisme polisi Indonesia, karena profesionalisme merupakan sifat
kepribadian yang ditampilkan individu dalam melakukan tugas-tugas kepolisian dan dalam menyesuaikan diri denan permasalahan yang dihadapinya
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri profesionalisme polisi Indonesia menurut anggota Polri. Hal ini penting karena anggota Polri dididik secara seragam sedangkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang
terdiri 250 ragam budaya, tentunya memerlukan pendekatan tertentu dalam menyelesaikan permasalahan di lapangan. Untuk pemahaman lebih mendalam perlu diketahui apakah ciri-ciri profesionalisme ini juga muncul pada anggota
Polri yang bcrtugas di daemh kontiik Aceh, juga apakah eiri profesionalisme ini memungkinkan mereka lebih mampu menyesuaikan diri dibandingkan dengan anggota Polri yang gagal tugas di Aceh.
Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dan metode kualitatif
Metode kuantitatif digunakan untuk mendeskiipsikan ciri-ciri profesionalisme polisi Indonesia dan metode kualitatif digunakan untuk mengkaji apakah Ciri-Ciri
profesionalisme ini muncul pada anggota Polri yang bertahan tugas di Aceh dengan pola penyesuaian dirinya. Responden pada penelitian kuantitatif dipilih secara insidental dan responden kualitatif diambil di Aceh, yaitu anggota Polri
yang tetap bertahan tugas di Aceh dibandingkan dengan angota yang gagal, baik melarikan diri dari tugas atau dalam perawatan dokter/psikiater.
Hasil penelitian kuantitatif menujukkan tiga faktor profesionalisme Polri:pertama, faktor ketidaksetujuan terhadnp sikap-sikap negatif; kedua, faktor integritas, dan ketiga, faktor kompetensi. Dari basil penelitian kualitatif
menunjuklcan ciri-ciri profesionalisme baik yang dikemukakan dalam teori maupun dalam penelitian kuantitatif, hanya pada. faktor ketidaksetujuan terhadap sikap-sikap negatif pada kasus yang bertahan tugas di Aceh menunjukkasn sikap
kebalikan dan pada kasus yang tidak bertahan tugas di Aceh, ciri-ciri faktor ini muncul dalam perilaku mereka. Dari kedua kasus yang bertahan tugas di Aceh ditemukan memiliki model dalam pembentukan kepribadiannya, yaitu orang tuanya sesuai dengan pendapat Bandura (dalam Hjelle & Ziegler, 1992) bahwa
orang tua merupakan model identitikasi dan melalui tindakan merelca anak-anak membentuk perilaku mereka dalam kehidupannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia dengan kapasitasnya dalam
mengatur diri sendiri memungkinkannya untuk belajar melalui model. Untuk itu, di dalam pembentukan profesionalisme Polri diperlukan model terutama di dalam pendidikan pembentukan anggota Polri, berikut dengan penguatan dari lingkungannya.
Penelitian dengan skala yang lebih luas masih diperlukan terutama untuk memberikan masukkan apakah ciri-ciri kepribadian pada kedua kasus yang bertahan menghadapi situasi Aceh ini memungkinkan untuk dibentuknya menjadi
polisi yang profesional, terutama dalarn peningkatan sumberdaya manusia Polri dalam menghadapi perkembangan masyarakat yang semakin kompleks"
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ubaedy, A.N.
Jakarta: Restu Agung, 2006
152.4 UBA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sharma, Robin
Jakarta: Gramedia, 2005
133.9 SHA dt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Juriana
"Kepercayaan diri merupakan aspek psikologis yang sangat penting untuk mendukung keberhasilan performa seorang atlet. Atlet renang Sekolah Ragunan merupakan atlet junior sebagai wadah pembibitan untuk meningkatkan prestasi olahraga. Tesis ini membahas peran pelatihan mental dalam meningkatkan kepercayaan diri atlet renang Sekolah Ragunan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian before-after treatment dan jumlah informan tujuh orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan mental berperan untuk meningkatkan kepercayaan diri atlet renang Sekolah Ragunan. Pelatihan mental relaksasi dan visualisasi dirasakan sebagai latihan mental yang paling berperan untuk meningkatkan kepercayaan diri. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar atlet renang Sekolah Ragunan melanjutkan latihan mental yang telah diberikan sampai berdampak positif terhadap performa mereka. Selain itu, dibutuhkan lebih banyak tenaga psikolog olahraga di masa yang akan datang untuk menjalankan program pendidikan dan pelatihan mental di cabang olahraga yang lainnya.

Sport confidence is important psychology?s aspect for athletes to be successful in their performance. SMP/SMA Ragunan? swimmers are junior talent athletes to accelerate in sport champion. This research discuss about the role of mental training in enhancing sport confidence of SMP/SMA Ragunan?s swimmers. This is a qualitative research with before and after design with seven specific informan. The result of this research showed that mental training have actively role in enhancing sport confidence of SMP/SMA Ragunan's swimmers. Relaxation and visualization training plays the best role in enhancing sport confidence. Based on result of this research suggest that Ragunan's swimmers have to continue mental training until they get positive effect in their performance. Besides, sport needs more sport psychologist in the future to give mental training and education programe in another kinds of sport.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30954
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdul Mun`im Idries
Jakarta : Lembaga Kriminologi UI, 1978
364 ABD k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Artikel ini berupaya mengulas urgensi dimensi resiliensi bagi pemuda di Indonesia dalam keseharian hidup. Secara sederhana resiliensi dapat diterjemahkan sebagai kemampuan individu untuk bertahan, beradaptasi berikut bangkit dari berbagai bentuk penderitaan hidup yang menderanya. Persoalan ini menjadi penting mengingat masa muda merupakan periode-periode transisi yang begitu berat bagi setiap individu, dimana ketidakstabilan emosi dan psikologis besar mempengaruhi di dalamnya. Lebih jauh artikel ini mendiskusikan karakteristik pemuda dan alasan diperlukannya dimensi resiliensi, maraknya aksi bunuh diri yang dilakukan pemuda dewasa ini sebagai implikasi lemahnya dimensi resiliensi serta berbagai upaya yang dapat ditempuh dalam rangka memperkuat dimensi resilensi pada diri pemuda guna mengatasi persoalan tersebut. Artikel diawali dengan uraian ihwal perkembangan studi resiliensi, baik menyangkut aspek konseptual maupun kemanfaatannya."
JSP 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>