Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10319 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Monascus sp. isolated from cikapundang river,Bandung was mutated using ethyl methanesulfonate (2.5%,90 min)....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Awalia Hafsyah
"ABSTRAK
Kapang Monascus purpureus telah lama dikenal masyarakat Cina sebagai
kapang penghasil zat warna (pigmen). Pigmen yang merupakan metabolit sekunder
darl kapang tersebut dimanfaatkan sebagai pewarna makanan, pewama kosmetika,
clan zat antiseptik. Wama pigmen yang dihasilkan kapang Monascus purpureus
bervariasi bergantung pada kondisi lingkungan clan komposisi medium
pertumbuhannya. Vanasi warna tersebut membenkan banyak pilihan kepada manusia
dalam menggunakan pewarna alami yang aman, mengingat akhir-akhir mi
penggunaan pewarna sintetis terutama pewarna makanan banyak diragukan bagi
kesehatan.
Dalam penelitian mi dilakukan variasi sumber karbon thiam medium
pertumbuhan kapang Monascus purpureus. Tujuannya adalah untuk membandingkan
penggunaan beberapa jenis tepung sebagai sumber karbon dalam media
pengembangbiakan kapang Monascus purpureus.
Tepung-tepung yang digunakan sebagai sumber karbon adalah kanji, sagu
aren, terigu, dan onggok (limbah padat industri tapioka). Pengamatan dilakukan
terhadap pigmen yang diambil darli cairan medium fermentasi. Absorbansi pigmen
diamati dengan menggunakan spektrofotometer path kisaran panjang gelombang 300-700.
Dan percobaan diperoleh waktu inkubasi terbaik bagi Monascus purpureus
untuk inenghasilkan pigmen dengan intensitas serapan tertinggi thiam berbagai
sumber karbon. Dalam medium onggok waktu inkubasi terbaiknya adalah 96 jam,
dalam medium kanji dan sagu aren adalah 120 jam, dan dalam medium terigu adalah
168 jam. Perbedaan warna pigmen dipengaruhi oleh konsentrasi sumber nitrogen
dalam medium. Selain itu konsentrasi sumber nitrogen juga mempengaruhi intensitas
serapan pigmen. Dengan menggunakan sumber nitrogen KNO 3 diperoleh konsentrasi
KNO3 terbaik pada 0,6% (wlv). Konsentrasi sumber karbon juga mempengaruhi
intensitas serapan pigmen. Dengan menggunakan sumber karbon onggok diperoleh
konsentrasi sumber karbon terbaik path 5% (w/v).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Kusuma Rahayu
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Radiastuti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Eka Fitri
"Pada penelitian ini, sintesis biodiesel dari mikroalga Nannochloropsis sp. dilakukan dengan mengekstraksi terlebih dahulu lipid yang terkandung pada mikroalga dengan menggukan metanol dan kloroform, setelah itu lipid direaksikan secara transesterifikasi menggunakan metanol berlebih dengan keberadaan katalis heterogen NaOH/Zeolit. Katalis heterogen NaOH/Zeolit digunakan untuk mendapatkan kemudahan pada proses pemisahan katalis dengan biodiesel yang dihasilkan. Zeolit diimpregnasi dengan berbagai macam konsentrasi NaOH dan lama waktu impregnasi. Zeolit yang sudah diimpregnasi dengan NaOH kemudian dilakukan uji XRF, XRD, dan BET. Hasil terbaik (NaOH terimpregnasi 90,9%) didapatkan pada saat menggunakan NaOH dengan konsentrasi 1,5 M dan lama waktu perendaman 72 jam. Katalis NaOH/Zeolit dengan hasil yang terbaik ini kemudian digunakan pada sintesis biodiesel. Sintesis biodisel dilakukan dengan berbagai macam variasi kondisi waktu reaksi, temperatur reaksi, rasio mol lipid : metanol, dan banyaknya katalis yang digunakan. Massa biodiesel yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan massa lipid yang diperoleh. Hasil terbaik (yield FAME 84,46%) didapatkan pada saat mereaksikan metanol dengan rasio 1:400 selama 2 jam pada temperatur 60 oC dengan berat katalis 5% berat lipid dan metanol. Dari hasil uji FAME menggunakan GCMS didapatkan kandungan asam lemak jenuh sebesar 61,25%.

In this study, biodiesel synthesis from Nannochloropsis sp. is done by extracted lipid first using methanol and chloroform, after that lipid is transesterification reacted with methanol excess with presence of heterogent catalyst NaOH/Zeolite. The NaOH/Zeolite catalyst is used to obtain the easiness in separating the catalyst and biodiesel product. Zeolite is impregnated in various kind of NaOH solution and various impregnation time. Zeolite then is analyzed using XRF, XRD, and BET method. Best result (NaOH being impregnated 90,9%) is obtain when using NaOH with concentration 1,5 M and impregnation time 72 hours. NaOH/Zeolite catalyst with best result then is used in biodiesel synthesis. Biodiesel synthesis is done in various reaction condition such as time, temperature, ratio molar lipid:methanol, and catalyst weight. Biodiesel weight than compare to the lipid weight. Best result (FAME yield of 84,46%) is obtain by reacting methanol with ratio 1:400 in 2 hour at 60 oC with catalyst weight 5%. From FAME analysist with GCMS, the saturated fatty acid content is about 61,25%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasim
"Angkak (red yeast rice), bahan pangan fermentasi beras oleh kapang Monascus purpureus dan memiliki beberapa senyawa metabolit bersifat antioksidan. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi ekstrak air angkak dalam mencegah peroksidasi lipid di dalam serum dan organ hati tikus. Sprague Dawley yang diinduksi propiltiourasil dan diet tinggi lemak. Tikus sebanyak 25 ekor dibagi menjadi lima kelompok [normal, kontrol positif, kontrol negatif, induksi air angkak 50 mg/kg (kelompok A1), dan 100 mg/kg (kelompok A2)]. Parameter uji yang diamati adalah konsentrasi malonaldehid (MDA) serum darah dan hati, aktivitas enzim aminotransferase serum, dan gambaran mikroskopik hati. Tikus dengan induksi air angkak 100 mg/kg menunjukkan penghambatan peningkatan konsentrasi MDA pada serum dan hati serta aktivitas AST signifikan terhadap kelompok kontrol negatif. Histopatologi hati kelompok yang induksi ekstrak air angkak menunjukkan adanya perbaikan jaringan yang secara kualitatif ditandai dengan sel hepatosit utuh yang diwarnai oleh pewarna Hematoksilin-eosin, susunan sel rapat dan berjajar secara radial. Induksi 100 mg/kg masih menunjukkan perbesaran vakuola atau butiran lipid yang berwarna putih yang menjadi penanda degenerasi lemak."
Bogor: Balai Besar Industri Agro, 2020
338.1 WIHP 37:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Setiawati
"ABSTRAK
Agrobacterium sp.merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang mampu menghasilkan polisakarida 13-glu~an yang sangat berguna bagi kebutuhan hidup manusia. 13-glukan dapat bermanfat sebagai anti diabetes, anti kanker, anti inflamasi dan juga daging buatan. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi 13-glukan melalui peningkatan galur Agrobacterium sp. dengan mutagenesis secara biologis yaitu menggunakan elemen loncat atau transposon EZ::Tn5 . Transposon EZ::Tn5 adalah suatu segmen DNA yang mempunyai dua Insertion Sequences yang membawa sifat resisten terhadap antimetabolit trimethoprim. Metode pertumbuhan bakteri Agrobacterium sp. dengan media agar pepton yeast, dilanjutkan dengan media selektif untuk produksi 13-glukan. Dilakukan uji nilai ambang letal dalam media yang mengandung trimethoprim, sebelum dilakukan proses elektroporasi Sel bakteri yang akan ditransformasikan sebelumnya dibuat sebagai sel elektrokompeten. Elektroporasi dilakukan menggunakan arus listrik 1200 volt (yang menghasilkan 13 mutan) dan 2400 volt (yang menghasilkan 50 mutan). Hasil penelitian menunjukkan mutagenesis menghasilkan mutan positif dan mutan negatif. Bobot 13-glukan tertinggi diperoleh dari isolat 250.2.16 (voltase 1200 volt) yang dapat ' meningkatkan produksi 13-glukan sebesar 1,16 x lebih besar dibandingkan galur liarnya. lsolat 50.2.A (2400 volt) mampu meningkatkan produksi 13- glukan sampai 654% dibandingkan galur liamya. Semetara mutan negative dihasilkan dari isolat 50.2.4.1 (1200 volt) yang menurunkan produksi 13- glukan: 42,85% dibandingkan liarnya. Dari kondisi elektroporasi 2400 volt dihasilkan mutan negatif isolat 50.2.2 dengan penurunan 88,09% dibandingkan produksi 13-glukan galur liarnya. Uji analisis kimia dilakukan untuk mengetahui kadar glukosa dan protein dalam 13-glukan. Kadar glukosa dan protein tertinggi diperoleh dari isolat 500.2.2.1 hasil elektroporasi 2400 volt yaitu sebesar 5, 798% dengan kadar protein sebesar 50,35%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Srisawitri
"Penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang memprihatinkan di Indonesia. Salah satu wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki jumlah kasus DBD yang tinggi adalah Kelurahan Cempaka Putih Barat. Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan cara memberantas vektor penyakitnya, yaitu nyamuk Aedes sp.. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) dapat menghasilkan protein kristal yang spesifik beracun bila dicerna oleh larva nyamuk, terutama larva nyamuk Aedes sp.. Tidak jarang masyarakat melupakan container yang berada di luar rumah sehingga menjadi potensial sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes sp.. Pada penelitian ini dilakukan survei untuk mengetahui keberadaan larva Aedes sp. pada container yang berada di luar rumah setelah mendapat Bti.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional analitik. Pengambilan data dilakukan di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat pada tanggal 25 April 2010. RW 03 tidak mendapat Bti sebelumnya dan RW 07 telah mendapat Bti sebelumnya. Survei dilakukan di 100 rumah di masing-masing RW dengan metode single larva method. Di RW 03 didapatkan nilai HI 17%, CI 7,28%, dan BI 22, sedangkan di RW 07 diperoleh nilai HI 11%, CI 4,86%, dan BI 12. Di RW 03 ditemukan 4 container yang positif larva Aedes sp. dan 56 container yang negatif, sedangkan di RW 07 ditemukan 2 container yang positif dan 29 container yang negatif.
Pada uji kemaknaan Fischer Exact Test yang dilakukan pada data jumlah container tersebut didapatkan nilai p=1,000 sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Hal ini diperkirakan terjadi karena alasan-alasan: tidak diberikannya Bti sebelum survei pada container non-TPA, kurang efektifnya Bti formulasi cair yang digunakan, dan kurangnya perhatian warga terhadap keadaan container yang terletak di luar rumah.

Until this moment, dengue haemorrhagic fever (DHF) disease is still a concerned health problem in Indonesia. One of the regions in Jakarta which is known to have high DHF case rate is Kelurahan Cempaka Putih Barat. DHF prevention can be done by removing the vector of the disease, Aedes sp. mosquito. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) can produce a spesific protein crystal which will be spesifically poisonous if it is digested by mosquito larva, especially Aedes sp. larva. People often forget about outside house containers. Because of this, these containers become potential as brood places of Aedes sp. mosquito. In this research, a survey is held to know about the presence of Aedes sp. larva in outside house containers after getting Bti.
This research uses analitical crosssectional design. The data was taken in RW 03 and RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat on April 25th, 2010. RW 03 didn’t get Bti before while RW 07 did. The survey was held in 100 houses of each RW, using single larva method. In RW 03, HI score 17 %, CI score 7,28%, and BI score 22 were obtained, whereas in RW 07 the scores were 11%, 4,86%, and 12. In RW 03 there were 4 larva-positive containers and 56 larva-negative containers which were found, while in RW 07 there were 2 positive containers and 29 negative ones.
The Fischer Exact Test which was held on the container data showed the p score=1,000 which conclude that there wasn't any significant difference. This is expected to happen because Bti wasn’t given to non-TPA containers, Bti used was in liquid formulation which is less effective, and the people pay less attention to the condition of their outside house containers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jacky
"DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti. Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat, merupakan daerah administratif di Jakarta Pusat yang termasuk zona merah DBD pada bulan Maret 2009, sehingga diperlukan upaya pengendalian dan pemberantasan Ae.aegypti. Kepadatan dan distribusi Ae.aegypti dinilai dari container index, house index dan breteau index.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan distribusi Ae.aegypti di Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat berdasarkan CI, HI dan BI. Penelitian menggunakan data primer yang diambil pada tanggal 28 Maret 2010. Penelitian ini berupa survei larva di 100 rumah RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Timur dan 100 rumah RW 03 Cempaka Putih Barat. Larva diambil dengan Single larva method dan di identifikasi di Laboratorium Parasitologi FKUI. Data dianalisis menggunakan uji statistik chi square untuk mengetahui hubungan larva Ae.aegypti dengan wilayah Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat.
Dari survei 100 rumah di RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Timur didapatkan CI 15.73%, HI 38%, dan BI 56 serta ditemukan 56 container positif larva dari 356 container. Sedangkan di RW 03 Kelurahan Cempaka Putih Barat didapatkan CI 5.96%, HI 17%, dan BI 18 serta ditemukan 18 container positif larva dari 302 container. Pada uji chi square didapatkan p=0.000 (p<0.001) yang menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara keberadaan larva Ae.aegypti dengan wilayah Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa kepadatan dan distribusi Ae.aegypti di Kelurahan Cempaka Putih Timur lebih tinggi dibandingkan Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that caused by viral infection and transmitted by Aedes aegypti. Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat districts are administrative territories in Central Jakarta which have been classified into red zone of DHF disease at March 2009, in this situation it requires immediate disease control and prevention. Ae.aegypti’s density and distribution can be determined by the value of container index (CI), house index (HI) and breteau index (BI).
The purpose of this research is to identify and calculate the density and distribution of Ae.aegypti in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat districts. The study used primary data which has been obtained previously at March 28th 2010. The study conducted larvae survey in 100 houses in RW 07 Cempaka Putih Timur and RW 03 Cempaka Putih Barat. The data was analyzed with chi square’s test to determine the association between the existence of Aedes aegypti’s larvae with Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat districts. From 100 surveyed houses in RW 07 Cempaka Putih Timur district, the CI value was 15.73%, the HI value was 38%, and the BI value was 56 and from all identified containers there were 56 containers larvae positive from total 356 containers.
From 100 surveyed houses in RW 03 Cempaka Putih Barat district, the CI value was 5.96%, the HI value was 17%, and the BI value was 18 and from all identified containers there were 18 containers larvae positive from total 302 containers. Chi square’s test revealed the p value of 0.000 (p < 0.001) which stated an association between the existence of Aedes aegypti’s larvae with Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat districts. The conclusion remarks that the larvae density and distribution in Cempaka Putih Timur district was higher than Cempaka Putih Barat district.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lyriestrata Anisa
"Demam Berdarah Dengue (DBD) termasuk masalah kesehatan yang belum terselesaikan dengan baik di Indonesia, antara lain di Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat. Berbagai metode pemberantasan telah dilakukan namun belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mencari alternatif lain yakni menggunakan Bacillus thuringiensisisraelensis (Bti) formulasi cair untuk memberantas larva Aedes sp. Oleh karena itu, peneliti melakukan survey entomologi untuk mendapatkan data dasar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui densitas dan distribusi Aedes sp. di Cempaka Putih Timur sesudah diberi Bti dan Cempaka Putih Barat tanpa diberi Bti. Penelitian menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan di 100 rumah pada tanggal 25 April 2010 di Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. Data diambil dengan single-larvae method, kemudian larva diidentifikasi di laboratorium Parasitologi FKUI serta dianalisis dengan uji Chisquare.
Dari penelitian 100 rumah di Cempaka Putih Timur Tempat Penampungan Air (TPA) sebanyak 152. Sedangkan penelitian 100 rumah di Cempaka Putih Barat 230 TPA. Jumlah TPA positif larva di Cempaka Putih Barat (18) lebih banyak dibandingkan TPA di Cempaka Putih Timur (15), dan kemudian dilakukan uji Chi-square didapatkan nilai p = 0,487 yang artinya tidak terdapat perbedaan bermakna. Disimpulkan bahwa keberadaan larva Aedes sp. di TPA yang diberi Bti formulasi cair masih tinggi sehingga perlu penelitian lebih lanjut menggunakan formula slow-release.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an unresolved health problem well in Indonesia especially in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat. Various methods of eradication have been made but not yet showing maximum results. It encourages researcher to look for other alternatives that use Bacillus thuringiensis israelensis (BTI) liquid formulation to eradicate larvae of Aedes sp. Therefore, researcher conducted a survey to obtain baseline data entomology.
This study aims to determine the distribution and the density of Aedes sp. in Cempaka Putih Timur after being BTI and Cempaka Putih Barat without being BTI. This cross-sectional study obtained the data from 100 houses on 25 th April 2010 in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. The data was collected using the single larval method, larvae identification in parasitological laboratory FKUI and analyzed by Chi-square test.
From 100 houses were observed in Cempaka Putih Timur, 152 Water Container (TPA) were found. From 100 houses were observed in Cempaka Putih Barat, 230 TPA were found. The number of positive larva TPA in Cempaka Putih Barat (18) more than the TPA in Cempaka Putih Timur (15). However, the p = 0.487 on Chi-square test, which means there is no significant difference. It is concluded that the existence of Aedes sp. larvae in TPA after being Bti liquid formulation is high.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>