Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97345 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masinambow, Eduard Karel Markus
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1976
D207
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masinambow, Eduard Karel Markus
Jakarta: FSUI, 1976
499.2 MAS k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Keanekaeragaman sukubangsa dan bahasa di Indonesia sering me-rupakan cumber kebanggaan orang karena dua alasan yang sedi-kit-banyak berlawanan satu dengan yang lain. Pada satu pihak keaneka-ragaman itu sendiri menunjukkan betapa kayanya warisan kebudayaan kita; pada lain pihak perbedaan yang tersimpul di dalam keaneka-ragaman itu menunjukkan betapa kita berhasil mengataainya sehingga persatuan tetap terpelihara.l Pada hake_katnya keaneka-ragaman itu bare merupakan masalah untuk diata_ai jikalau terdapat komunikasi antara sukubangsa yang berbeda itu. Jikalau tidak, maka keaneka-ragaman itu hanyalah suatu tahap dari proses diferensiasi yang makin mendalam sebagaimana nyata terlihat di dalam perkembangan hietoria bahasa-bahasa di dunia Jai."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Program Studi, 1976
D1826
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masinambouw, Eduard Karel Markus
"Keanekaragaman sukubangsa dan bahasa di Indonesia sering merupakan sumber kebanggaan orang karena dua alasan yang sedikit-banyak berlawanan satu dengan yang lain. Pada satu pihak keanekaragaman itu sendiri menunjukkan betapa kayanya warisan kebudayaan kita; pada lain pihak perbedaan yang tersimpul di dalam keanekaragaman itu menunjukkan betapa kita berhasil mengatasinya sehingga persatuan tetap terpelihara. Pada hakekatnya keanekaragaman itu baru merupakan masalah untuk diatasi jikalau terdapat komunikasi antara suku bangsa yang berbeda itu. Jikalau tidak, maka keanekaragaman itu hanyalah suatu tahap dari proses diferensiasi yang makin mendalam sebagaimana nyata terlihat di dalam perkembangan historic bahasa-bahasa di dunia ini.
Namun demikian, proses diferensiasi yang membuat bahwa masing-masing sukubangsa dan bahasa menjadi suatu sistem sosial-budaya yang bersifat unik dan khusus, tidaklah mengarah ke suatu tahap keadaan di mana sistem itu berbeda secara mutlak. Bagaimana pun berbedanya sistem sosial-budaya yang satu dari yang lain, terdapatlah selalu pola-pola yang berlaku secara umum bagi semua sistem sosial-budaya yang ada di dunia. Casagrande (1966: 280) mengutip Linton yang menyatakan bahwa ?behind the seemingly endless diversity of culture patterns there is a fundamental uniformity? Heseragaman itu dianggapnya terbukti oleh kenyataan bahwa manusia bisa dan memang mampu memperoleh penguasaan bahasa lain yang berbeda. Ditambahkannya bahwa ?...although perhaps with greater difficulty, (men) can come to appreciate each other's culture, if only by imaginative participation?.
Pernyataan yang dikutip itu memang terwujud dan dapat diamati secara jelas di pulau Halmahera. Sukubangsa-sukubangsa yang hidup di bagian Utara pulau ini secara linguistis memperlihatkan kontras yang sangat besar dengan yang hidup di bagian Selatan oleh karena bahasa masing-masing golongan sukubangsa itu mempunyai anal-usul genetic yang berbeda. Lagi pula banyak bahasa sukubangsa dalam masing-masing golongan itu berbeda sedemikian rupa sehingga tidak dipahami oleh yang lain. Namun demikian, diferensiasi yang demikian besarnya tidaklah menghambat komunikasi antar-sukubangsa. Rupa-rupanya kontras perbedaan sukubangsa dan bahasa teratasi, atau mengalami 'netralisasi' sebagai akibat interaksi etnis. Inter-aksi itu memperlihatkan derajat intensitas yang sangat tinggi di bagian Tengah pulau Halmahera di mana terjadi pertemuan antara sukubangsa yang beranekaragam dalam lingkungan satu desa dan dalam lingkungan satu keluarga. Dengan demikian, sementara perbedaan sukubangsa dan bahasa dari penduduk halmahera utara dan halmahera Selatan adalah akibat proses diferensiasi yang secara umum selalu berlangsung antara satu golongan manusia dengan golongan manusia lainnya, perbedaan itu di Halmahera tengah adalah akibat gerak pindah penduduk daerah itu.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1976
D208
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Gerabah (pottery) sebagai salah satu benda hasil budaya manusia, merupakan unsur yang penting di dalm usaha menggambarkan aspe-aspek kehidupan manusia. Studi mengenai bentuk dan keindahan yang dimeliki oleh gerabah, dapat menerangkan tentang fungsi dan teknik pembuatan gerabah tersebut.Di Indonesia berdasarkan penelitian arkeologi, telah tercatat adanya beberapa nama daerah yang mengandung temuan-temuan dari masa prasejarah. Di antaranya daerah-daerah itu Gilimanuk. Gerabah-gerabah dari Gilimanuk ini akan kami kupas baik mengenai ciri-ciri maupun segi-segi lain yang ada hubungannya dengan benda tersebut. Pengupasan itu kami lakukan melalui analiasa benda, analisa tanah, analisa konteks dan interprestasi. Ciri-ciri yang ada, seperti kondisi, bentuk, ukuran, warna dan hiasan pada tiap-tiap gerabah dianalisa, setelah itu dikelompokkan berdasarkan ciri yang menonjol. Dari analisa diharapkan dapatditentukan berbagai macam ciri yang ada pada gerabah. Disamping itu dapat dikira-kira bagaimana cara membuat, menghias dan lain sebagainya. Sedangkan dari analisa lapisan tanah dan analisa konteks diharapkan dapat diketahui macam-macam budaya, adat istiadat dan penentuan umur dari situs Gilimanuk."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S12076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Hanif
"ABSTRAK
Salah satu pengaruh dari unsur kebudayaan India pada masa Jawa Kuna yang terdapat di Jawa adalah Hinduisme. Hinduisme pada masa Jawa Kuna yang terdapat di Jawa cenderung kepada aliran Siwa yang merupakan hasil dari proses akulturasi ini terbukti dari peninggalan-peninggalan kepurbakalaan yang tersebar di seluruh daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dari peninggalan-peninggalan kepurbakalaan yang merupakan peninggalan keagamaan, dapat diketahui bahwa aliran Siwa di Jawa sama dengan aliran Siwa yang terdapat di India. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pemujaan terhadap area Siwa, area tersebut merupakan penggambaran dari bentuk dewa yang dipuja (Krom 1923: 68).
Di Jawa hal ini ditunjukkan oleh kenyataan bahwa pada semua candi yang telah ditemukan masih bersama area-arca_nya, di pusat candinya selalu terdapat area Siwa atau per-wujudannya yang bersifat non-tokoh2 berupa lingga (Sedyawa_ti 1978: 38).
Siwa yang dianggap sebagai dewa yang tertinggi dalam aliran Siwa mempunyai tiga sifat yaitu pencipta , pelindung (pemelihara) dan perusak. Tiga sifat yang dimiliki satu dewa itu adalah sifat dewa Brahma, Visnu dan Siwa sendiri.

"
1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendarto Wangsadidjaja
"Penelitian terhadap makam-makam kuno, terutama nisan_nisannya telah lama menarik perhatian para peneliti. James Deetz dan Edwin N. Dethlefsen merupakan dua orang dari banyak peneliti yang tertarik pada nisan-nisan kuno. Banten sebagai sebuah pelabuhan internasi onal pads abad ke-16-19 N memiliki cukup banyak nisan-nisan yang dapat diteliti, baik nisan-nisan dari masyarakat muslimnya, Eropa/Kristen, maupun masyara_kat Cinanya. Masyarakat Cina sebagai masyarakat minoritas pa_da waktu itu diketahui cukup berperan besar dalam bidang eko_nomi dan kebudayaan. Sejauh manakah nisan-nisan Gina yang tersisa di Banten sekarang dapat menggambarkan peranan dan kehidupan mereka masih merupakan permasalahan yang dapat te_rus diteliti. Bentuk dan jenis bahan nisan, gaya penulisan inskripsi, keteraturan pola-pola ben_tuk redaksi yang digunakan merupakan tujuan dasar penelitian nisan di Banten, yang dapat diterus_kan lebih lanjut dengan pertanyaan: seberapa jauh nisan-ni_san tersebut dapat menggambarkan kehidupan orang-orang yang ditandainya. Jawaban-jawaban pertanyaan tersebut akan membe_rikan gambaran tentang peranan orang-orang Cina dalam peme_rintahan dan masyarakat Bnaten waktu itu, keterpengaruhan budaya dan ketaatan pada pemerintah di negeri leluhur/asal. Tujuan penelitian tersebut dapat didekati dengan memakai metode: pengumpulam data lapangan berupa observasi dan des_kripsi nisan, membandingkannya terhadap data-data kepustakaan tentang nisan di Cina, dan kepustakaan tentang sejarah, ma_syarakat dan kepercayaan orang-orang Cina dan orang-orang Banten khususnya dan Indonesia umumnya, pada saat kedatangan, menetap dan meninggalnya mereka. Pengetahuan bahasa dan aksa_ra Cina adalah diperlukan, dan dengan bantuan kamus-kamus da_patlah dibaca dan diartikan inskripsi pada nisan-nisan itu. Bantuan nara sumber juga dibutuhkan sebagai pelengkap dari kurangnya sumber-sumber kepustakaan. Penelitian nisan-nisan Cina di Banten pada akhirnya sam_pal pada kesimpulan bahwa nisan-nisan memakai angka tahun yang berlaku di Cina, jenis bahan tidak mewah sekalipun penu_lisan inskripsi beberapa nisan sangat baik, dan pola-pola re_daksi yang digunakan mirip dengan di Gina. Beberapa jabatan sosial kemasyarakatan menampakan peran serta dalam masyarakat. Pemakaian kata tertentu dan penunjuk daerah pada nisan membe_rikan sedikit gambaran asal dan penyebaran migrasi dan perda_gangan dengan daerah Banten. dengan adanya penelitian lain yang lebih lanjut diharapkan makin sempurna dan lengkap ke_simpulan dan manfaat penelitian sejenis, bagi penyusunan se_jarah dan perkembangan ilmu arkeologi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Hanip
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S12014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisren
"RSUD Weda mengalami masalah rendahnya pemanfaatan tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) yang berdampak rendahnya cost recovery rate sebesar 48,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang memengaruhi rendahnya BOR di RSUD Weda. Penelitian non eksperimental dengan data kualitatif. Penelitian dilakukan di RSUD Weda, Kabupaten Halmahera Tengah. Waktu pelaksanaan pengumpulan data yaitu pada bulan Juni 2022. Data dikumpulkan secara wawancara mendalam, telaah dokumen, serta observasi. Faktor yang berperan terhadap rendahnya tingkat hunian di RSUD Weda yaitu faktor mutu pelayanan meliputi masalah diskontinuitas dokter spesialis, ketersediaan obat yang tidak sesuai kebutuhan, dan kebersihan rumah sakit yang kurang; faktor eksternal meliputi faktor kendala geografis, moda transportasi, dan jarak menuju RSUD Weda yang mempengaruhi tingginya biaya operasional, faktor karakteristik masyarakat meliputi rendahnya tingkat pendidikan dan pekerjaan. Masih banyak ditemukan masyarakat di Kabupaten Halmahera Tengah yang memiliki tingkat pendidikan terakhir dibawah SMA, dan hal ini menunjukkan kualitas pengetahuan, dan pemahaman terhadap pentingnya kesehatan juga rendah. Pekerjaan berkaitan dengan pendapatan. Pendapatan berhubungan dengan cara pembayaran biaya operasional rujukan, dan cara membiayai hidup mereka di tempat rujukan. Dapat disimpulkan bahwa faktor rendahnya mutu pelayanan rumah sakit, karakteristik masyarakat, dan faktor eksternal dapat memengaruhi rendahnya tingkat hunian di RSUD Weda.

RSUD Weda is experiencing the problem of low bed utilization or Bed Occupancy Ratio (BOR) which has an impact on the low cost recovery rate of 48.2%. This study aims to determine the factors that influence the low BOR in RSUD Weda. Non-experimental research with qualitative data. The research was conducted at Weda Hospital, Central Halmahera Regency. The implementation time of data collection is in June 2022. Data were collected through in-depth interviews, document review, and observation. Factors that contribute to the low occupancy ratio in Weda Hospital are service quality factors including discontinuity of specialist doctors, availability of drugs that are not as needed, and poor hospital hygiene; external factors include geographical constraints, modes of transportation, and distance to RSUD Weda which affect the high operational costs, community characteristics include low levels of education and employment. There are still many people in Central Halmahera Regency who have the latest education level below high school, and this shows that the quality of knowledge and understanding of the importance of health is also low. Work is related to income. Income relates to how the referral's operational costs are paid, and how to make a living at the referral site. It can be concluded that the factors of low quality of hospital services, community characteristics, and external factors can affect the low occupancy ratio in RSUD Weda.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Supratman
"Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan pada Masyarakat Nelayan Tomalou, masyarakat yang tinggal pada di Pulau Tidore Halmahera Tengah. Isi ini merupakan suatu bahasan mengenai pengaktifan sosial satu kelurahan skripsi struktur kekerabatan sebagai suatu tanggapan Masyarakat Nelayan Tomalou atas masalah-masalah yang lahir sebagai akibat peningkatan ekonomi pasar. Seperti diketahui masyarakat nelayan hidup dalam suatu lingkungan yang tidak menentu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Kondisi ini lah yang merupakan pangkal dari segala masalah yang mereka hadapi. Ini berarti segala tanggapan, baik tanggapan teknologis maupun sosial, terhadap masalah-masalah yang dihadapi nelayan harus sesuai dengan kondisi ini. Jika peningkatan ekonomi pasar menuntut Masyarakat Nelayan Tomalou untuk menciptakan serangkaian hubungan ekonomi guna mendapat bantuan-bantuan dalam upaya pengadaan modal, kegiatan produksi, pengolahan dan penjualan surplus produksi dan pengadaan dana konsumsi, maka hubungan-hubungan ekonomi yang mereka jalin harus sesuai dengan kondisi ketidaktentuan lingkungan tersebut. Dari hasil penelitian tampak bahwa Masyarakat Nelayan Tomalou mengaktifkan struktur kekerabatan dalam menciptakan hubungan-hubungan ekonomi untuk memenuhi keperluan tersebut di atas. Pengadaan modal diusahakan dengan jalan menciptakan hubungan pengusaha kekerabatan tampak pada jalinan hubungan ini karena hubungan ini hanya tercipta pada pengusaha yang memiliki pertalian kekerabatan. Pada kegiatan produksi rekruitmen keanggotaan kelompok kapal dan pengorganisasiannya juga kerjasama antar (pemilik) kapal. Pengaktifan struktur didasari pertalian kekerabatan di antara seseorang dengan pengusaha. Pada proses pengolahan dan penjualan tampak pula bagaimana struktur kekerabatan mendasari pemilihan dengan dibo-dibo (tengkulak) mana suatu kelompok kapal menjalin hubungan berlangganan, kepada siapa dibo-dibo mengupayakan bantuan tenaga pada proses pengolahan ikan dan dengan siapa dibo-dibo menjalin hubungan rekanan untuk keperluan pemasaran ikan-ikan tersebut. Begitu pula halnya dengan kegiatan konsumsi, pengadaan dana-dana konsumsi terkait dengan wujud-wujud kesatuan kerabat tertentu.. Pada kegiatan-kegiatan tersebut di atas, jalinan hubungan hubungan ekonomi yang tercipta dilandasi oleh pertalian kekerabatan antara pihak kesatu dan pihak yang lainnya. Tingkat prioritas dengan kerabat mana seseorang menjalin hubungan-hubungan ekonomi itu sesuai dengan sesuai dengan lingkaran-lingkaran kerabat yang mengitari seorang individu. Mereka yang berada pada lingkaran keluarga fola moi merupakan prioritas pertama, demikian seterusnya dengan lingkran ke 1uarga . fola madoya dan keluarga to madui u. Ini berati semakin dekat keberadaan seseorang dalam lingkaran kerabat maka penciptaan jalinan hubungan ekonomi dengan orang tersebut semakin diprioritaskan. Selanjutnya apakah pengaktifan struktur ketidaktentuan lingkungan ya. Salah satu akibat dari kondisi adalah kesulitan pendugaan akan kekerabatan ini sesuai dengan kondisi Jawabannya adalah lingkungan tersebut kondisi hari esok. Oleh karena itu masyarakat nelayan bisa menciptakan kelanggengan hubungan sosial dan loyalitas dari pasangan dengan siapa mereka menciptakan tersebut. Pada Masyarakat Nelayan Tomalou, struktur kekerabatan lah yang lebih menjamin harus hubungan-hubungan terciptanya kelanggengan dan loyalitas dalam hubunganhubungan ekonomi itu. Dengan mengaktifkan struktur kekerabatan maka setiap jalinan hubungan ekonomi tidak hanya terikat hanya karena perhitungan-perhitungan ekonomis tetapi juga menyangkut kewajiban seorang terhadap kerabatnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S7495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>